Upload
dothuy
View
286
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
BUPATI SUKABUMI
PROVINSI JAWA BARAT
PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 72 TAHUN 2017
TENTANG
TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA SETIAP DESA
KABUPATEN SUKABUMI TAHUN ANGGARAN 2018
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI SUKABUMI,
Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 12 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Bupati Menetapkan Rincian Dana Desa Untuk Setiap Desa;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu ditetapkan Peraturan Bupati Sukabumi tentang Tata Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Dana Desa Setiap Desa Kabupaten Sukabumi Tahun Anggaran 2018.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950, tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 8 Agustus 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan
- 2 -
Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2851);
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558) sebagaimana telah beberapakali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5864);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa
- 3 -
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 537) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 112/PMK.07/2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.07/2017 Tentang Pengelolaan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1081);
8. Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2017 Tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2018 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1359);
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.07/2017 tentang Tata Cara Pengalokasian Dana Desa Setiap Kabupaten/Kota dan Perhitungan Rincian Dana Desa Setiap Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1884);
10. Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 9 Tahun 2015 tentang Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2015 Nomor 9) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 6 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2017 Nomor 6);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 14 Tahun 2017 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018 (Lembaran Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2017 Nomor 14);
12. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 98 Tahun 2016 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2016 Nomor 98);
13. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 100 Tahun 2016 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Desa (Berita Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2016 Nomor 100);
14. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 70 Tahun 2017 Tentang Daftar Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa (Berita Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2017 Nomor 70).
- 4 -
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA SETIAP DESA KABUPATEN SUKABUMI TAHUN ANGGARAN 2018.
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah Kabupaten adalah Daerah Kabupaten
Sukabumi. 2. Pemerintah Daerah Kabupaten adalah Bupati sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintah yang menjadi kewenangan Daerah Otonom.
3. Bupati adalah Bupati Sukabumi. 4. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang
selanjutnya disingkat BPKAD, adalah Perangkat Daerah yang membidangi Pengelolaan Keuangan Daerah.
5. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yang selanjutnya disingkat DPMD, adalah Perangkat Daerah yang membidangi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
6. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
7. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.
8. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
- 5 -
9. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa;
10. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, yang selanjutnya disingkat APBDesa, adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa.
11. Alokasi Dasar adalah alokasi minimal Dana Desa yang akan diterima oleh setiap desa secara merata yang besarnya dihitung berdasarkan persentase tertentu dari anggaran Dana Desa yang dibagi dengan jumlah Desa secara nasional;
12. Alokasi Afirmasi adalah alokasi yang dihitung dengan memperhatikan status Desa tertinggal dan Desa sangat tertinggal, yang memiliki jumlah penduduk miskin tinggi.
13. Alokasi Formula adalah alokasi yang dihitung dengan memperhatikan jumlah penduduk Desa, angka kemiskinan Desa, luas wilayah Desa, dan tingkat kesulitan geografis Desa setiap Kabupaten/Kota.
14. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, selanjutnya disingkat RPJM Desa, adalah Rencana Kegiatan Pembangunan Desa untuk jangka waktu 6 (enam) tahun.
15. Rencana Kerja Pemerintah Desa, selanjutnya disingkat RKP Desa, adalah penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.
16. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa.
17. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, yang selanjutnya disingkat APBDesa, adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa.
18. Rekening Kas Umum Daerah, yang selanjutnya disingkat RKUD, adalah rekening tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh Bupati untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran daerah pada bank yang ditetapkan.
19. Rekening Kas Desa, yang selanjutnya disingkat RKD, adalah rekening tempat penyimpanan uang pemerintah desa yang menampung seluruh penerimaan desa ddan
- 6 -
digunakan untuk membayar seluruh pengeluaran desa pada bang yang ditetapkan.
20. Sisa Dana Desa adalah Dana Desa yang disalurkan oleh Kabupaten kepada Desa yang tidak habis digunakan oleh Desa sampai akhir tahun anggaran dan menjadi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran APBDesa.
21. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa.
22. Indeks Kesulitan Geografis Desa, yang selanjutnya disebut IKG Desa, adalah angka yang mencerminkan tingkat kesulitan geografis suatu Desa berdasarkan variabel ketersediaan pelayanan dasar, kondisi infrastruktur, transportasi, dan komunikasi.
BAB II
PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA Bagian Kesatu
Pasal 2 Pembagian Dana Desa pada setiap Desa di Kabupaten
Sukabumi Tahun Anggaran 2018, dialokasikan secara merata dan berkeadilan berdasarkan : a. alokasi dasar; b. alokasi afirmasi; dan c. alokasi formula.
Pasal 3 Alokasi dasar setiap Desa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 huruf a, dihitung dengan cara membagi Alokasi Dasar Kabupaten dengan jumlah Desa.
Pasal 4 (1) Alokasi Afirmasi setiap Desa sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 huruf b diberikan kepada Desa tertinggal dan Desa sangat tertinggal yang memiliki jumlah penduduk miskin tinggi.
(2) Alokasi Afirmasi setiap Desa dihitung dengan rumus sebagai berikut :
AA Desa = (0,03*DD) / {(2 * DST) + (1 * DT)} Keterangan : AA Desa = Alokasi Afirmasi setiap Desa DD = pagu Dana Desa nasional DST = Jumlah Desa Sangat Tertinggal yang
memiliki jumlah penduduk miskin
- 7 - tinggi
DT = Jumlah Desa Tertinggal yang memiliki jumlah penduduk miskin tinggi
(3) Besaran Alokasi Afirmasi untuk Desa Tertinggal yang memiliki jumlah penduduk miskin tinggi dihitung sebesar 1 (satu) kali Alokasi Afirmasi setiap Desa.
(4) Besaran Alokasi Afirmasi untuk Desa Sangat Tertinggal yang memiliki jumlah penduduk miskin tinggi dihitung sebesar 2 (dua) kali Alokasi Afirmasi setiap Desa.
(5) Desa Tertinggal dan Desa Sangat Tertinggal dengan Jumlah Penduduk Miskin Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan (4) merupakan Desa tertinggal dan Desa sangat tertinggal yang memiliki jumlah penduduk miskin terbanyak yang berada pada kelompok desa pada desil ke 8 (delapan), 9 (Sembilan) dan 10 (sepuluh) berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan.
Pasal 5 Alokasi Formula setiap desa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 huruf c, dihitung dengan bobot sebagai berikut : a. 10% (sepuluh persen) untuk jumlah penduduk; b. 50% (lima puluh persen) untuk angka kemiskinan; c. 15% (lima belas persen) untuk luas wilayah; dan d. 25% (dua puluh lima persen) untuk tingkat kesulitan
geografis. Pasal 6 Penghitungan Alokasi Formula setiap Desa sebagaimana
dimaksud pada Pasal 5 dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut : AF Desa = {(0,10 * Z1) + (0,50 * Z2) + (0,15 * Z3) + (0,25 * Z4)} * AF
Kab/Kota Keterangan: AF Desa = Alokasi Formula setiap Desa Z1 = rasio jumlah penduduk setiap Desa
terhadap total penduduk Desa kabupaten. Z2 = rasio jumlah penduduk miskin setiap Desa
terhadap total penduduk miskin Desa kabupaten.
Z3 = rasio luas wilayah setiap Desa terhadap total luas wilayah Desa kabupaten.
- 8 -
Z4 = rasio IKG setiap Desa terhadap IKG Desa kabupaten.
AF Kab/Kota = Alokasi Formula kabupaten. Pasal 7 (1) Angka kemiskinan Desa dan tingkat kesulitan geografis
Desa sebagaimana dimaksud pada pasal 5 huruf b dan huruf d, masing-masing ditunjukan oleh jumlah penduduk miskin desa dan IKG Desa.
(2) IKG Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun dan ditetapkan oleh Bupati berdasarkan data dari Kementerian yang berwenang dan/atau lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang statistik
Pasal 8 Penetapan Rincian Dana Desa untuk setiap Desa di
Kabupaten Sukabumi Tahun Anggaran 2018 sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati Sukabumi ini.
BAB III
PENYALURAN DANA DESA Pasal 9 (1) Penyaluran Dana Desa dilakukan melalui
pemindahbukuan dari RKUD ke RKD. (2) Pemindahbukuan dari RKUD ke RKD dilakukan paling
lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah Dana Desa diterima di RKUD dengan ketentuan persyaratan penyaluran telah dipenuhi.
(3) Penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKD tahap I dilaksanakan setelah Bupati menerima : a. Peraturan Desa mengenai APBDesa; dan b. Laporan realisasi penyerapan dan capaian output
Dana Desa tahun anggaran sebelumnya, dari Kepala Desa.
(4) Penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKD tahap II dilaksanakan setelah Bupati menerima laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana Desa tahap I dari Kepala Desa.
(5) Laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana Desa tahap I sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b, menunjukkan rata-rata realisasi penyerapan paling kurang sebesar 75% (tujuh puluh lima persen) dan rata-rata capaian output menunjukkan paling
- 9 -
kurang sebesar 50% (lima puluh persen). (6) Capaian output sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
huruf b dihitung berdasarkan rata-rata persentase capaian output dari seluruh kegiatan.
(7) Penyusunan laporan realisasi penyerapan dan capaian output sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b dilakukan sesuai dengan tabel referensi data bidang, kegiatan, sifat kegiatan, uraian output, volume output, cara pengadaan, dan capaian output.
(8) Dalam hal tabel referensi data sebagaimana dimaksud pada ayat (7) belum memenuhi kebutuhan input data, kepala desa dapat memutakhirkan tabel referensi data dengan mengacu pada peraturan yang diterbitkan oleh kementerian/lembaga terkait.
BAB IV
PENGGUNAAN DANA DESA Pasal 10 (1) Dana Desa digunakan untuk membiayai bidang
pelaksanaan pembangunan dan bidang pemberdayaan masyarakat yang ditetapkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia.
(2) Dana Desa dapat digunakan untuk membiayai kegiatan yang tidak termasuk dalam prioritas penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setelah mendapat persetujuan Camat.
(3) Persetujuan Camat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan pada saat evaluasi Rancangan Peraturan Desa mengenai APBDesa.
(4) Dalam memberikan persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Camat memastikan pengalokasian Dana Desa untuk kegiatan yang menjadi prioritas telah terpenuhi dan/atau kegiatan pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat telah terpenuhi.
(5) Kegiatan yang tidak termasuk dalam prioritas penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus berpedoman kepada Peraturan Bupati tentang Daftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul Dan Kewenangan Lokal Berskala Desa.
- 10 -
Pasal 11
(1) Pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dari Dana Desa berpedoman pada pedoman teknis yang ditetapkan oleh Bupati mengenai kegiatan yang dibiayai dari Dana Desa.
(2) Kegiatan yang dibiayai dari Dana Desa dilaksanakan secara swakelola dengan menggunakan sumber daya/bahan baku lokal, dan mengutamakan tenaga kerja dari masyarakat Desa setempat
(3) Pedoman Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini.
Pasal 12
(1) Kepala Desa bertanggung jawab atas penggunaan Dana Desa.
(2) Pemerintah Daerah dapat melakukan pendampingan atas penggunaan Dana Desa.
(3) Biaya Pendampingan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Provinsi, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa dan sumber dana lain yang tidak mengikat.
BAB V
PELAPORAN DANA DESA Pasal 13 (1) Kepala Desa menyampaikan laporan realisasi
penyerapan dan capaian output Dana Desa setiap tahap penyaluran kepada Bupati melalui DPMD Kabupaten Sukabumi.
(2) Laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. laporan realisasi penyerapan dan capaian output
Dana Desa tahun anggaran sebelumnya; dan b. laporan realisasi penyerapan dan capaian output
Dana Desa tahap I. (3) Laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana
Desa Tahun Anggaran sebelumnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a disampaikan paling lambat tanggal 7 Januari Tahun Anggaran berjalan.
(4) Laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana Desa tahap I sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf
- 11 -
b disampaikan paling lambat tanggal 7 Juli Tahun Anggaran berjalan.
(5) Dalam hal terdapat pemutakhiran capaian output setelah batas waktu penyampaian laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4), Kepala Desa dapat menyampaikannya pemutakhiran capaian output kepada Bupati melalui DPMD.
BAB VI SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 14 (1) Bupati menunda penyaluran Dana Desa, dalam hal:
a. belum menerima dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2);
b. terdapat Sisa Dana Desa di RKD tahun anggaran sebelumnya lebih dari 30% (tiga puluh per seratus); dan/atau
c. terdapat rekomendasi yang disampaikan oleh aparat pengawas fungsional.
(2) Penundaan penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan terhadap penyaluran Dana Desa tahap I tahun anggaran berjalan sebesar Sisa Dana Desa di RKD tahun anggaran sebelumnya.
(3) Dalam hal Sisa Dana Desa di RKD tahun anggaran sebelumnya lebih besar dari jumlah Dana Desa yang akan disalurkan pada tahap I, penyaluran Dana Desa tahap I tidak dilakukan.
(4) Dalam hal sampai dengan minggu pertama bulan Juli tahun anggaran berjalan sisa Dana Desa di RKD tahun anggaran sebelumnya masih lebih besar dari 30% (tiga puluh persen), penyaluran Dana Desa yang ditunda sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dapat disalurkan dan menjadi sisa Dana Desa di RKUD.
(5) Bupati melaporkan Dana Desa yang tidak disalurkan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) kepada Kepala KPPN selaku KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa.
(6) Dana Desa yang tidak disalurkan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak dapat disalurkan kembali pada tahun anggaran berikutnya.
(7) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c disampaikan oleh aparat pengawas fungsional di
- 12 -
daerah dalam hal terdapat potensi atau telah terjadi penyimpangan penyaluran dan/atau penggunaan Dana Desa.
(8) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (7) disampaikan kepada Bupati dengan tembusan kepada Kepala KPPN selaku KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa sebelum batas waktu tahapan penyaluran.
Pasal 15 (1) Bupati menyalurkan kembali Dana Desa yang ditunda
dalam hal: a. dokumen persyaratan penyaluran sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) huruf a telah diterima;
b. sisa Dana Desa di RKD tahun anggaran sebelumnya kurang dari atau sama dengan 30%; dan
c. terdapat usulan dari aparat pengawas fungsional daerah.
(2) Dalam hal penundaan penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) huruf a dan huruf c berlangsung sampai dengan berakhirnya tahun anggaran, Dana Desa tidak dapat disalurkan lagi ke RKD dan menjadi sisa Dana Desa di RKUD.
(3) Bupati melaporkan sisa Dana Desa di RKUD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada Kepala KPPN selaku KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa.
(4) Bupati memberitahukan kepada Kepala Desa yang bersangkutan mengenai Dana Desa yang ditunda penyalurannya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling lambat akhir bulan November tahun anggaran berjalan dan agar dianggarkan kembali dalam rancangan APBDesa tahun anggaran berikutnya.
(5) Bupati menganggarkan kembali sisa Dana Desa di RKUD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam rancangan APBD Tahun Anggaran berikutnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(6) Dalam hal Desa telah memenuhi persyaratan penyaluran sebelum minggu pertama bulan Juli tahun anggaran berjalan, Bupati menyampaikan permintaan penyaluran sisa Dana Desa tahap I yang belum disalurkan dari RKUN ke RKUD kepada Kepala KPPN selaku KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa paling lambat minggu kedua bulan Juli tahun anggaran berjalan.
- 13 -
Pasal 16 (1) Bupati melakukan pemotongan penyaluran Dana Desa
dalam hal setelah dikenakan sanksi penundaan penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) huruf b, masih terdapat sisa Dana Desa di RKD lebih dari 30% (tiga puluh persen).
(2) Pemotongan penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan pada penyaluran Dana Desa tahun anggaran berikutnya.
(3) Bupati melaporkan pemotongan penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Kepala KPPN selaku KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP Pasal 17
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 10 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Dana Desa Tahun Anggaran 2017 (Berita Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2017 Nomor 10) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 18 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sukabumi.
Ditetapkan di Palabuhanratu pada tanggal 28 Desember 2017 BUPATI SUKABUMI,
TTD
MARWAN HAMAMI
Diundangkan di Palabuhanratu pada tanggal 28 Desember 2017 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SUKABUMI TTD IYOS SOMANTRI BERITA DAERAH KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2017 N0M0R 72
LAMPIRAN I : PERATURAN BUPATI SUKABUMI
NOMOR : 72 TAHUN 2017
TANGGAL : 28 DESEMBER 2017
TENTANG : TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA
SETIAP DESA KABUPATEN SUKABUMI TAHUN ANGGARAN 2018
(1) (2) (3) (4) (5)1 PELABUHANRATU TONJONG 1.045.329.000 2 PELABUHANRATU CITEPUS 944.540.000 3 PELABUHANRATU BUNIWANGI 891.307.000 4 PELABUHANRATU CIBODAS 773.564.000 5 PELABUHANRATU PASIRSUREN 846.635.000 6 PELABUHANRATU CIKADU 798.220.000 7 PELABUHANRATU CITARIK 771.894.000 8 PELABUHANRATU CIMANGGU 793.737.000 9 PELABUHANRATU JAYANTI 779.770.000
10 SIMPENAN CIDADAP 745.131.000 11 SIMPENAN LOJI 877.773.000 12 SIMPENAN KERTAJAYA 845.376.000 13 SIMPENAN CIHAUR 901.275.000 14 SIMPENAN CIBUNTU 910.278.000 15 SIMPENAN MEKARASIH 971.499.000 16 SIMPENAN SANGRAWAYANG 777.633.000 17 CIKAKAK CIKAKAK 696.312.000 18 CIKAKAK CIMAJA 779.819.000 19 CIKAKAK RIDOGALIH 764.118.000 20 CIKAKAK SUKAMAJU 759.930.000 21 CIKAKAK CILEUNGSING 707.525.000 22 CIKAKAK MARGALAKSANA 1.095.510.000 23 CIKAKAK SIRNARASA 1.095.863.000 24 CIKAKAK GANDASOLI 959.370.000 25 CIKAKAK CIRENDANG 1.112.033.000 26 BANTARGADUNG BANTARGADUNG 873.449.000 27 BANTARGADUNG MANGUNJAYA 793.589.000 28 BANTARGADUNG BOJONGGALING 1.012.824.000 29 BANTARGADUNG LIMUSNUNGGAL 799.628.000 30 BANTARGADUNG BANTARGEBANG 939.161.000 31 BANTARGADUNG BUANAJAYA 1.049.233.000 32 BANTARGADUNG BOYONG SARI 791.673.000 33 CISOLOK CISOLOK 806.563.000 34 CISOLOK PASIR BARU 1.134.785.000 35 CISOLOK CIKAHURIPAN 779.304.000 36 CISOLOK CIKELAT 914.728.000 37 CISOLOK CARINGIN 736.561.000 38 CISOLOK GUNUNGKARAMAT 807.218.000 39 CISOLOK GUNUNGTANJUNG 1.080.455.000 40 CISOLOK KARANGPAPAK 767.116.000 41 CISOLOK SIRNARESMI 915.030.000 42 CISOLOK CICADAS 1.046.154.000 43 CISOLOK WANAJAYA 760.617.000 44 CISOLOK WANGUNSARI 929.754.000 45 CISOLOK SUKARAME 738.270.000 46 CIKIDANG CIKIDANG 776.626.000 47 CIKIDANG CIKIRAY 801.452.000 48 CIKIDANG GUNUNGMALANG 881.054.000 49 CIKIDANG PANGKALAN 1.090.593.000 50 CIKIDANG CICAREUH 877.912.000 51 CIKIDANG TAMAN SARI 972.399.000 52 CIKIDANG BUMI SARI 1.128.366.000 53 CIKIDANG SAMPORA 1.006.649.000
JUMLAH DANA DESA TAHUN 2018 KET
RINCIAN BESARAN DANA DESA YANG BERSUMBER DARI APBN UNTUK MASING-MASING DESA KABUPATEN SUKABUMI TAHUN ANGGARAN 2018
NO KECAMATAN DESA
(1) (2) (3) (4) (5)
JUMLAH DANA DESA TAHUN 2018 KETNO KECAMATAN DESA
54 CIKIDANG NANGKAKONENG 1.023.293.000 55 CIKIDANG MEKARNANGKA 796.638.000 56 CIKIDANG CIJAMBE 795.265.000 57 CIKIDANG CIKARAE THOYYIBAH 1.149.655.000 58 LENGKONG LENGKONG 749.236.000 59 LENGKONG CILANGKAP 816.600.000 60 LENGKONG TEGALLEGA 765.769.000 61 LENGKONG NEGLASARI 751.336.000 62 LENGKONG LANGKAPJAYA 791.387.000 63 JAMPANG TENGAH JAMPANG TENGAH 787.458.000 64 JAMPANG TENGAH PADABEUNGHAR 723.596.000 65 JAMPANG TENGAH BANTARPANJANG 1.008.466.000 66 JAMPANG TENGAH BOJONGJENGKOL 852.062.000 67 JAMPANG TENGAH NANGERANG 1.026.939.000 68 JAMPANG TENGAH TANJUNGSARI 806.850.000 69 JAMPANG TENGAH SINDANGRESMI 823.789.000 70 JAMPANG TENGAH PANUMBANGAN 755.582.000 71 JAMPANG TENGAH CIJULANG 799.448.000 72 JAMPANG TENGAH BANTARAGUNG 941.089.000 73 JAMPANG TENGAH BOJONGTIPAR 941.741.000 74 WARUNGKIARA WARUNGKIARA 1.105.426.000 75 WARUNGKIARA BOJONGKERTA 727.869.000 76 WARUNGKIARA GIRIJAYA 745.120.000 77 WARUNGKIARA BANTARKALONG 778.139.000 78 WARUNGKIARA HEGARMANAH 731.725.000 79 WARUNGKIARA UBRUG 728.931.000 80 WARUNGKIARA SIRNAJAYA 719.794.000 81 WARUNGKIARA SUKAHARJA 697.191.000 82 WARUNGKIARA KERTAMUKTI 721.907.000 83 WARUNGKIARA MEKARJAYA 759.050.000 84 WARUNGKIARA DAMARRAJA 740.652.000 85 WARUNGKIARA TARISI 714.830.000 86 CIKEMBAR CIKEMBAR 730.255.000 87 CIKEMBAR PARAKANLIMA 765.078.000 88 CIKEMBAR BOJONG 710.053.000 89 CIKEMBAR CIMANGGU 722.056.000 90 CIKEMBAR BOJONGKEMBAR 732.145.000 91 CIKEMBAR SUKAMAJU 754.479.000 92 CIKEMBAR CIBATU 738.818.000 93 CIKEMBAR KERTARAHARJA 695.650.000 94 CIKEMBAR SUKAMULYA 732.138.000 95 CIKEMBAR BOJONGRAHARJA 695.777.000 96 CIBADAK SEKARWANGI 792.769.000 97 CIBADAK PAMURUYAN 705.745.000 98 CIBADAK KARANGTENGAH 816.249.000 99 CIBADAK NEGLASARI 979.650.000
100 CIBADAK WARNAJATI 786.628.000 101 CIBADAK TENJOJAYA 810.583.000 102 CIBADAK CIHEULANG TONGGOH 786.782.000 103 CIBADAK SUKASIRNA 835.589.000 104 CIBADAK BATUNUNGGAL 710.959.000 105 NAGRAK KALAPAREA 864.514.000 106 NAGRAK PAWENANG 745.799.000 107 NAGRAK NAGRAK UTARA 934.975.000 108 NAGRAK CISARUA 909.496.000 109 NAGRAK BALEKAMBANG 720.973.000 110 NAGRAK BABAKAN PANJANG 734.283.000 111 NAGRAK DARMAREJA 833.323.000 112 NAGRAK CIHANJAWAR 737.926.000 113 NAGRAK NAGRAK SELATAN 709.370.000 114 NAGRAK GIRIJAYA 965.393.000 115 PARUNGKUDA PARUNGKUDA 700.406.000 116 PARUNGKUDA PALASARI HILIR 939.486.000 117 PARUNGKUDA KOMPA 702.903.000 118 PARUNGKUDA PONDOKKASO LANDEUH 758.638.000
(1) (2) (3) (4) (5)
JUMLAH DANA DESA TAHUN 2018 KETNO KECAMATAN DESA
119 PARUNGKUDA SUNDAWENANG 782.761.000 120 PARUNGKUDA BOJONGKOKOSAN 685.048.000 121 PARUNGKUDA LANGEN SARI 828.222.000 122 PARUNGKUDA BABAKANJAYA 689.461.000 123 BOJONGGENTENG BOJONGGENTENG 724.635.000 124 BOJONGGENTENG CIBODAS 1.035.038.000 125 BOJONGGENTENG BERKAH 924.476.000 126 BOJONGGENTENG CIPANENGAH 741.517.000 127 BOJONGGENTENG BOJONGGALING 930.257.000 128 PARAKANSALAK PARAKAN SALAK 803.996.000 129 PARAKANSALAK BOJONG LONGOK 714.437.000 130 PARAKANSALAK SUKAKERSA 800.926.000 131 PARAKANSALAK SUKATANI 925.369.000 132 PARAKANSALAK BOJONG ASIH 798.928.000 133 PARAKANSALAK LEBAKSARI 958.227.000 134 CICURUG NYANGKOWEK 701.849.000 135 CICURUG TENJOLAYA 826.371.000 136 CICURUG BENDA 733.603.000 137 CICURUG PASAWAHAN 732.110.000 138 CICURUG CISAAT 853.846.000 139 CICURUG PURWASARI 717.859.000 140 CICURUG CARINGIN 771.473.000 141 CICURUG TENJOAYU 673.248.000 142 CICURUG KUTAJAYA 957.125.000 143 CICURUG MEKARSARI 690.195.000 144 CICURUG BANGBAYANG 726.546.000 145 CICURUG NANGGERANG 712.230.000 146 CIDAHU PONDOKASO TONGGOH 733.506.000 147 CIDAHU BABAKAN PARI 748.372.000 148 CIDAHU PONDOKASO TENGAH 742.301.000 149 CIDAHU CIDAHU 839.194.000 150 CIDAHU TANGKIL 790.302.000 151 CIDAHU JAYABAKTI 853.111.000 152 CIDAHU GIRIJAYA 991.847.000 153 CIDAHU PASIR DOTON 704.178.000 154 KALAPANUNGGAL KALAPANUNGGAL 710.340.000 155 KALAPANUNGGAL PALASARI GIRANG 854.897.000 156 KALAPANUNGGAL PULOSARI 992.771.000 157 KALAPANUNGGAL MAKASARI 942.132.000 158 KALAPANUNGGAL KADUNUNGGAL 914.321.000 159 KALAPANUNGGAL WALANG SARI 1.064.399.000 160 KALAPANUNGGAL GUNUNGENDUT 955.680.000 161 KABANDUNGAN KABANDUNGAN 724.704.000 162 KABANDUNGAN CIPEUTEUY 1.143.534.000 163 KABANDUNGAN CIHAMERANG 1.108.279.000 164 KABANDUNGAN TUGUBANDUNG 913.256.000 165 KABANDUNGAN MEKAR JAYA 995.455.000 166 KABANDUNGAN CIANAGA 1.239.155.000 167 WALURAN WALURAN 770.519.000 168 WALURAN SUKAMUKTI 901.833.000 169 WALURAN CARINGINNUNGGAL 730.681.000 170 WALURAN MEKAR MUKTI 761.630.000 171 WALURAN MANGUNJAYA 796.867.000 172 WALURAN WALURAN MANDIRI 832.364.000 173 JAMPANG KULON BOJONGGENTENG 653.439.000 174 JAMPANG KULON CIKARANG 723.077.000 175 JAMPANG KULON BOJONG SARI 695.247.000 176 JAMPANG KULON NAGRAK SARI 705.676.000 177 JAMPANG KULON MEKARJAYA 910.484.000 178 JAMPANG KULON TANJUNG 744.069.000 179 JAMPANG KULON CIPARAY 682.385.000 180 JAMPANG KULON PADAJAYA 709.293.000 181 JAMPANG KULON KARANGANYAR 737.434.000 182 JAMPANG KULON CIKARANGGEUSAN 947.274.000 183 CIEMAS CIEMAS 758.756.000
(1) (2) (3) (4) (5)
JUMLAH DANA DESA TAHUN 2018 KETNO KECAMATAN DESA
184 CIEMAS CIBENDA 837.508.000 185 CIEMAS CIWARU 774.863.000 186 CIEMAS MEKARJAYA 1.126.029.000 187 CIEMAS GIRI MUKTI 800.113.000 188 CIEMAS TAMANJAYA 755.708.000 189 CIEMAS MANDRAJAYA 733.050.000 190 CIEMAS SIDAMULYA 945.515.000 191 CIEMAS MEKARSAKTI 756.156.000 192 KALIBUNDER KALIBUNDER 885.075.000 193 KALIBUNDER BOJONG 733.268.000 194 KALIBUNDER CIMAHPAR 770.888.000 195 KALIBUNDER SEKARSARI 991.653.000 196 KALIBUNDER SUKALUYU 734.018.000 197 KALIBUNDER BALEKAMBANG 863.975.000 198 KALIBUNDER MEKARWANGI 754.839.000 199 SURADE JAGAMUKTI 696.795.000 200 SURADE CITANGLAR 718.977.000 201 SURADE WANASARI 723.667.000 202 SURADE SIRNASARI 771.498.000 203 SURADE KADALEMAN 727.253.000 204 SURADE GUNUNGSUNGGING 715.366.000 205 SURADE CIPEUNDEUY 727.793.000 206 SURADE PASIR IPIS 769.174.000 207 SURADE BUNIWANGI 752.376.000 208 SURADE SUKATANI 754.856.000 209 SURADE KADEMANGAN 732.712.000 210 CIBITUNG TALAGAMURNI 711.676.000 211 CIBITUNG BANYUMURNI 693.778.000 212 CIBITUNG CIBITUNG 785.581.000 213 CIBITUNG CIDAHU 776.689.000 214 CIBITUNG CIBODAS 718.864.000 215 CIBITUNG BANYUWANGI 699.449.000 216 CIRACAP CIRACAP 738.260.000 217 CIRACAP CIKANGKUNG 787.833.000 218 CIRACAP GUNUNGBATU 752.612.000 219 CIRACAP PURWASEDAR 775.444.000 220 CIRACAP PASIRPANJANG 742.816.000 221 CIRACAP MEKARSARI 824.223.000 222 CIRACAP UJUNGGENTENG 779.018.000 223 CIRACAP PANGUMBAHAN 748.893.000 224 GUNUNGGURUH CIKUJANG 738.067.000 225 GUNUNGGURUH GUNUNGGURUH 761.175.000 226 GUNUNGGURUH CIBENTANG 690.260.000 227 GUNUNGGURUH SIRNARESMI 716.811.000 228 GUNUNGGURUH KEBONMANGGU 696.430.000 229 GUNUNGGURUH CIBOLANG 744.083.000 230 GUNUNGGURUH MANGKALAYA 681.340.000 231 CICANTAYAN CICANTAYAN 711.002.000 232 CICANTAYAN LEMBURSAWAH 743.730.000 233 CICANTAYAN CIJALINGAN 724.423.000 234 CICANTAYAN CISANDE 700.101.000 235 CICANTAYAN CIMAHI 898.533.000 236 CICANTAYAN HEGARMANAH 827.252.000 237 CICANTAYAN SIKADAMAI 702.523.000 238 CICANTAYAN CIMANGGIS 728.284.000 239 CISAAT GUNUNGJAYA 695.870.000 240 CISAAT SUKASARI 753.280.000 241 CISAAT SUKAMANAH 687.760.000 242 CISAAT CISAAT 690.240.000 243 CISAAT NAGRAK 679.762.000 244 CISAAT BABAKAN 709.645.000 245 CISAAT SUKAMANTRI 692.409.000 246 CISAAT CIBATU 691.257.000 247 CISAAT SELAJAMBE 739.049.000 248 CISAAT PADAASIH 940.070.000
(1) (2) (3) (4) (5)
JUMLAH DANA DESA TAHUN 2018 KETNO KECAMATAN DESA
249 CISAAT CIBOLANG KALER 710.695.000 250 CISAAT KUTASIRNA 736.531.000 251 CISAAT SUKARESMI 796.266.000 252 KADUDAMPIT KADUDAMPIT 719.622.000 253 KADUDAMPIT CITAMIANG 750.512.000 254 KADUDAMPIT MUARADUA 989.859.000 255 KADUDAMPIT GEDEPANGRANGO 749.450.000 256 KADUDAMPIT SUKAMANIS 1.113.461.000 257 KADUDAMPIT UNDRUSBINANGUN 914.655.000 258 KADUDAMPIT CIPETIR 775.930.000 259 KADUDAMPIT SUKAMAJU 800.061.000 260 KADUDAMPIT CIKAHURIPAN 833.578.000 261 CARINGIN CARINGIN WETAN 723.909.000 262 CARINGIN SUKAMULYA 898.066.000 263 CARINGIN CARINGIN KULON 693.318.000 264 CARINGIN SEUSEUPAN 913.634.000 265 CARINGIN CIJENGKOL 902.021.000 266 CARINGIN MEKARJAYA 899.317.000 267 CARINGIN TALAGA 767.005.000 268 CARINGIN CIKEMBANG 989.351.000 269 CARINGIN PASIR DATAR INDAH 705.130.000 270 SUKABUMI PARUNGSEAH 699.972.000 271 SUKABUMI SUNDAJAYA GIRANG 706.417.000 272 SUKABUMI KARAWANG 699.873.000 273 SUKABUMI WARNASARI 681.055.000 274 SUKABUMI SUKAJAYA 728.149.000 275 SUKABUMI PERBAWATI 694.648.000 276 SUKARAJA PASIRHALANG 767.473.000 277 SUKARAJA SELAWI 779.034.000 278 SUKARAJA LANGENSARI 856.993.000 279 SUKARAJA SUKARAJA 823.507.000 280 SUKARAJA LIMBANGAN 842.213.000 281 SUKARAJA CISARUA 1.013.165.000 282 SUKARAJA SUKAMEKAR 744.345.000 283 SUKARAJA SELAWANGI 766.710.000 284 SUKARAJA MARGALUYU 776.524.000 285 KEBONPEDES KEBONPEDES 710.947.000 286 KEBONPEDES CIKARET 723.260.000 287 KEBONPEDES BOJONGSAWAH 746.020.000 288 KEBONPEDES SASAGARAN 700.230.000 289 KEBONPEDES JAMBENENGGANG 725.411.000 290 CIREUNGHAS CIREUNGHAS 754.399.000 291 CIREUNGHAS CIPURUT 719.023.000 292 CIREUNGHAS BENCOY 883.701.000 293 CIREUNGHAS CIKURUTUG 906.094.000 294 CIREUNGHAS TEGALPANJANG 743.688.000 295 SUKALARANG SUKALARANG 846.001.000 296 SUKALARANG SUKAMAJU 736.603.000 297 SUKALARANG CIMANGKOK 889.685.000 298 SUKALARANG TITISAN 768.791.000 299 SUKALARANG SEMPLAK 764.626.000 300 SUKALARANG PRIANGANJAYA 770.797.000 301 PABUARAN PABUARAN 732.975.000 302 PABUARAN CIWALAT 780.171.000 303 PABUARAN SIRNASARI 880.209.000 304 PABUARAN BANTARSARI 994.895.000 305 PABUARAN SUKAJAYA 963.632.000 306 PABUARAN CIBADAK 819.691.000 307 PABUARAN LEMBUR SAWAH 770.122.000 308 PURABAYA PURABAYA 747.823.000 309 PURABAYA NEGLASARI 1.045.034.000 310 PURABAYA PAGELARAN 748.985.000 311 PURABAYA CIMERANG 956.428.000 312 PURABAYA CITAMIANG 792.566.000 313 PURABAYA MARGALUYU 793.261.000
(1) (2) (3) (4) (5)
JUMLAH DANA DESA TAHUN 2018 KETNO KECAMATAN DESA
314 PURABAYA CICUKANG 791.339.000 315 NYALINDUNG NYALINDUNG 724.513.000 316 NYALINDUNG NEGLASARI 722.457.000 317 NYALINDUNG SUKAMAJU 774.441.000 318 NYALINDUNG BOJONGKALONG 723.834.000 319 NYALINDUNG CIJANGKAR 941.572.000 320 NYALINDUNG MEKARSARI 707.831.000 321 NYALINDUNG WARUNGREJA 942.558.000 322 NYALINDUNG CISITU 742.405.000 323 NYALINDUNG BOJONGSARI 730.494.000 324 NYALINDUNG KERTAANGSANA 751.052.000 325 GEGERBITUNG GEGERBITUNG 755.442.000 326 GEGERBITUNG CIJUREY 775.967.000 327 GEGERBITUNG CIENGANG 770.754.000 328 GEGERBITUNG KARANGJAYA 764.641.000 329 GEGERBITUNG CARINGIN 750.193.000 330 GEGERBITUNG SUKAMANAH 752.177.000 331 GEGERBITUNG BUNIWANGI 784.092.000 332 SAGARANTEN SAGARANTEN 691.480.000 333 SAGARANTEN CURUGLUHUR 712.129.000 334 SAGARANTEN CIBAREGBEG 749.775.000 335 SAGARANTEN PASANGGRAHAN 691.132.000 336 SAGARANTEN DATARNANGKA 743.365.000 337 SAGARANTEN PUNCAKMANGGIS 716.945.000 338 SAGARANTEN HEGARMANAH 733.781.000 339 SAGARANTEN GUNUNGBENTANG 690.025.000 340 SAGARANTEN SINARBENTANG 700.435.000 341 SAGARANTEN CIBITUNG 690.191.000 342 SAGARANTEN MARGALUYU 698.498.000 343 SAGARANTEN MEKARSARI 726.528.000 344 CURUGKEMBAR CURUGKEMBAR 699.009.000 345 CURUGKEMBAR CIMENTENG 688.822.000 346 CURUGKEMBAR TANJUNGSARI 719.150.000 347 CURUGKEMBAR SINDANGRAJA 817.041.000 348 CURUGKEMBAR MEKARTANJUNG 730.339.000 349 CURUGKEMBAR NAGRAKJAYA 692.090.000 350 CURUGKEMBAR BOJONGTUGU 703.354.000 351 CIDOLOG CIDOLOG 701.780.000 352 CIDOLOG CIPAMINGKIS 717.133.000 353 CIDOLOG CIKARANG 751.864.000 354 CIDOLOG TEGALLEGA 696.280.000 355 CIDOLOG MEKARJAYA 714.744.000 356 CIDADAP PADASENANG 780.829.000 357 CIDADAP CIDADAP 783.771.000 358 CIDADAP BANJARSARI 759.952.000 359 CIDADAP HEGARMULYA 717.591.000 360 CIDADAP TENJOLAUT 730.527.000 361 CIDADAP MEKARTANI 735.039.000 362 TEGALBULEUD TEGALBULEUD 796.051.000 363 TEGALBULEUD BANGBAYANG 744.962.000 364 TEGALBULEUD SUMBERJAYA 778.699.000 365 TEGALBULEUD CALINGCING 770.225.000 366 TEGALBULEUD NANGELA 751.893.000 367 TEGALBULEUD RAMBAY 767.801.000 368 TEGALBULEUD BUNIASIH 773.925.000 369 TEGALBULEUD SIRNAMEKAR 940.554.000 370 CIMANGGU CIMANGGU 918.376.000 371 CIMANGGU SUKAMAJU 818.575.000 372 CIMANGGU SUKAJADI 1.115.724.000 373 CIMANGGU KARANGMEKAR 833.244.000 374 CIMANGGU BOREGAH INDAH 945.431.000 375 CIMANGGU SUKAMANAH 885.817.000 376 CIAMBAR CIAMBAR 845.434.000 377 CIAMBAR GINANJAR 1.306.180.000 378 CIAMBAR WANGUNJAYA 1.123.249.000
(1) (2) (3) (4) (5)
JUMLAH DANA DESA TAHUN 2018 KETNO KECAMATAN DESA
379 CIAMBAR MUNJUL 890.552.000 380 CIAMBAR AMBARJAYA 1.002.860.000 381 CIAMBAR CIBUNAR JAYA 965.640.000
307.727.527.000
Bupati Sukabumi,
TTD
MARWAN HAMAMI
JUMLAH
- 0 -
LAMPIRAN II : PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR : 72 TAHUN 2017 TANGGAL : 28 DESEMBER 2017
TENTANG : TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA SETIAP DESA KABUPATEN SUKABUMI TAHUN ANGGARAN 2018
PEDOMAN TEKNIS PENGGUNAAN DANA DESA
SISTEMATIKA
BAB I PENDAHULUAN
BAB II KEBIJAKAN PENGATURAN DANA DESA
A. MAKSUD, TUJUAN DAN MANFAAT
B. PENGATURAN DANA DESA
C. URUSAN DAN KEGIATAN YANG DIPRIORITASKAN
D. KETENTUAN PENETAPAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA
E. MEKANISME PENETAPAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA
F. MEKANISME DAN PENYALURAN DANA DESA
BAB III PENDAMPINGAN, PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
A. PENDAMPINGAN
B. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
BAB IV PELAPORAN
BAB V PENUTUP
LAMPIRAN
1. Daftar Kegiatan Prioritas Bidang Pembangunan Desa Yang Bersumber
Dari Dana Desa Tahun 2018 2. Daftar Kegiatan Prioritas Bidang Pemberdayaan Yang Bersumber Dari
Dana Desa Tahun 2018
3. Contoh Laporan Kepala Desa Kepada Bupati tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun Anggaran …
4. Contoh Format Laporan Realisasi Penyerapan dan Capaian Output Dana Desa
5. Contoh Format Rencana Prioritas Penggunaan Dana Desa
6. Contoh Surat Keputusan Kepala Desa Tentang Penetapan PTPKD 7. Contoh Surat Keputusan Kepala Desa Tentang Penunjukan Bank
Persepsi Sebagai RKD;
8. Contoh Surat Permohonan Penyaluran Dana Desa; 9. Contoh Rekomendasi Camat dan Lembar Verifikasi;
10. Contoh Daftar Rincian Penggunaan Dana Desa; 11. Contoh Daftar Rincian Penggunaan Dana Desa Untuk Setiap Tahap; 12. Contoh Fakta Integritas Penggunaan Dana Desa;
13. Panduan Evaluasi Rancangan Perdes APBDesa dan Rancangan Perdesa Perubahan APBDesa
- 1 -
BAB I
PENDAHULUAN
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (selanjutnya
disebut UU Desa) mendefinisikan Desa adalah kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak
tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Desa sebagai kesatuan masyarakat hukum menggambarkan bahwa
Desa merupakan Subyek Hukum. Posisi Desa sebagai subyek hukum
menjadikan Desa memiliki hak dan kewajiban terhadap aset/sumberdaya
yang menjadi miliknya. Karenanya, Dana Desa sebagai bagian pendapatan
Desa pada dasarnya merupakan milik Desa sehingga penetapan
penggunaan Dana Desa merupakan kewenangan Desa. Namun demikian,
UU Desa juga memandatkan bahwa Desa berwenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat.
Kewenangan Desa untuk mengatur dan mengurus dimaksud
menggambarkan Desa sebagai unit pemerintahan. Kewenangan Desa
diatur berdasarkan aturan hukum yang ditetapkan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dari pada Peraturan
Desa.
Berjalannya penggabungan fungsi Desa sebagai subyek hukum dan
Desa sebagai unit pemerintahan dapat dipastikan apabila kewenangan
Desa sudah dipastikan terlebih dahulu. Lebih-lebih dalam Pasal 5 UU
Desa disebutkan bahwa Desa berkedudukan di wilayah Kabupaten.
Pengaturan Pasal 5 UU Desa ini memastikan bahwa Desa merupakan
komunitas yang memiliki keberadaan yang unik dan berbeda mengikuti
sejarah Desa itu sendiri. Tata kelola Desa yang satu dengan Desa lainnya
berbeda-beda karena Desa sejatinya komunitas yang unik/khas.
Desa dimandatkan oleh UU Desa untuk dikelola secara demokratis
dan berkeadilan sosial. Masyarakat Desa secara demokratis memilih
Kepala Desa dan anggota BPD yang selanjutnya akan bertanggung jawab
dalam mengelola pemerintahan Desa. Kepala Desa menjadi pimpinan
- 2 -
Pemerintah Desa sedangkan BPD menjadi lembaga penyeimbang bagi
Kepala Desa dalam mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan
urusan masyarakat. UU Desa juga memandatkan bahwa terkait hal-hal
strategis di Desa harus dibahas dan disepakati dalam musyawarah Desa
yang diselenggarakan oleh BPD. Hasil musyawarah Desa wajib
dipedomani oleh Kepala Desa untuk merumuskan kebijakan Pemerintah
Desa. Dengan demikian, UU Desa memandatkan penggabungan
demokrasi perwakilan yang diwujudkan melalui pemilihan kepala Desa
dan pemilihan anggota BPD dengan demokrasi musyawarah mufakat yang
diwujudkan dengan penyelenggaraan musyawarah Desa.
Penetapan prioritas penggunaan Dana Desa dikelola berdasarkan
tata kelola Desa yang demokratis dan berkeadilan sosial. Karenanya,
penetapan prioritas penggunaan Dana Desa akan dilaksanakan secara
terbuka, partisipatif dan memberi manfaat bagi masyarakat Desa dengan
syarat Kepala Desa, BPD dan seluruh masyarakat Desa berhasil
menghadirkan tata kelola Desa yang demokratis dan berkeadilan sosial.
Pedoman Teknis penggunaan Dana Desa sebagai pedoman bagi
Pemerintah Desa untuk mengelola penetapan prioritas penggunaan Dana
Desa dengan berdasarkan tata kelola Desa yang demokratis dan
berkeadilan sosial.
- 3 -
BAB II
KEBIJAKAN PENGATURAN DANA DESA
A. MAKSUD, TUJUAN DAN MANFAAT
1. Maksud
Pedoman Teknis Penggunaan Dana Desa ini diharapkan menjadi arah
kebijakan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa yang
dibiayai dengan Dana Desa.
2. Tujuan
a. menjelaskan pentingnya prioritas penggunaan Dana Desa pada bidang
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa; dan
b. memberikan gambaran tentang pilihan program/kegiatan yang
menjadi prioritas dalam penggunaan Dana Desa.
3. Manfaat
a. sebagai pedoman bagi Pemerintah Kabupaten dalam melaksanakan
pembinaan dan pengawasan terhadap Desa dalam menetapkan
prioritas penggunaan Dana Desa; dan
b. sebagai pedoman bagi Desa dalam menetapkan prioritas penggunaan
Dana Desa sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
B. PENGATURAN DANA DESA
1. Penetapan Penggunaan Dana Desa berdasarkan Kewenangan Desa
Kewenangan Desa untuk mengatur dan mengurus dibatasi pada
urusan kewenangan Desa berdasarkan hak asal-usul dan kewenangan lokal
berskala Desa. Tata cara penetapan kewenangan Desa dimaksud diatur
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun
2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa khususnya dalam Pasal 37. Tata cara penetapan kewenangan
Desa adalah sebagai berikut:
a. Pemerintah daerah Kabupaten melakukan identifikasi dan
inventarisasi kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan
lokal berskala Desa dengan melibatkan Desa;
- 4 -
b. Berdasarkan hasil identifikasi dan inventarisasi kewenangan Desa,
Bupati menetapkan Peraturan Bupati tentang Daftar Kewenangan
Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
c. Peraturan Bupati dimaksud ditindaklanjuti oleh Pemerintah Desa
dengan menetapkan Peraturan Desa tentang Kewenangan
Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa
sesuai dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan lokal.
Kegiatan-kegiatan yang dibiayai dengan Dana Desa harus
berdasarkan kewenangan Desa yang sudah ditetapkan dengan peraturan
Desa. Karenanya, kegiatan yang dibiayai Dana Desa wajib masuk dalam
daftar kewenangan Desa. Dengan demikian, Desa berwewenang membuat
peraturan Desa yang mengatur tentang penggunaan Dana Desa untuk
membiayai kegiatan di Desa.
2. Penetapan Penggunaan Dana Desa sebagai Bagian Perencanaan Desa
UU Desa memandatkan bahwa Pemerintah Desa menyusun
Perencanaan Pembangunan Desa sesuai dengan kewenangannya dengan
mengacu pada Perencanaan Pembangunan Kabupaten. Perencanaan
Pembangunan Desa disusun secara berjangka yaitu Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) dan Rencana Kerja
Pemerintah Desa (RKP Desa). Kedua dokumen Perencanaan Desa
dimaksud ditetapkan dengan Peraturan Desa, yang menjadi dokumen
perencanaan di Desa. RPJM Desa dan RKP Desa merupakan pedoman
dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa).
Dana Desa merupakan salah satu sumber pendapatan Desa yang termuat
dalam APB Desa.
Perencanaan Penggunaan Dana Desa merupakan bagian dari
mekanisme perencanaan Desa yaitu mulai dari penyusunan RPJM Desa,
RKP Desa dan APB Desa. Kegiatan-kegiatan yang dibiayai Dana Desa
harus menjadi bagian dari RPJM Desa, RKP Desa dan APB Desa.
3. Penetapan Penggunaan Dana Desa melalui Musyawarah Desa
Perencanaan Desa dilaksanakan berdasarkan kewenangan Desa
yang pengambilan keputusannya harus dilaksanakan melalui
Musyawarah Desa. Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa dan
- 5 -
unsur masyarakat menyelenggarakan musyawarah Desa untuk
membahas dan menyepakati hal yang bersifat strategis dan berdasarkan
kewenangan Desa yang dibiayai dana Desa. Oleh karena itu, penetapan
penggunaan Dana Desa yang sesuai mandat UU Desa dibahas dan
disepakati dalam musyawarah Desa.
BPD, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang hadir dalam
musyawarah Desa membahas dan menyepakati penetapan penggunaan
Dana Desa. Daftar kegiatan yang disepakati untuk dibiayai dengan Dana
Desa dijadikan dasar oleh BPD dan Pemerintah Desa dalam menetapkan
kebijakan Pemerintahan Desa melalui Peraturan Desa.
4. Penggunaan Dana Desa diatur melalui Peraturan Desa
Penetapan kebijakan Pemerintahan Desa tentang penggunaan Dana
Desa dalam bentuk Peraturan Desa yang disusun oleh Kepala Desa dan
BPD. BPD bersama Kepala Desa berkewajiban memastikan Keputusan
Musyawarah Desa tentang penggunaan Dana Desa untuk menjadi dasar
dalam penyusunan Peraturan Desa tentang RKP Desa dan Peraturan Desa
tentang APB Desa. Keputusan musyawarah Desa harus menampung dan
menyalurkan aspirasi masyarakat Desa yang menjadi dasar dalam
penyusunan Peraturan Desa.
Peraturan Desa tentang RKP Desa dan Peraturan Desa tentang APB
Desa disusun sesuai dengan kepentingan masyarakat umum dan dengan
mentaati peraturan hukum yang lebih tinggi. Karenanya, pengaturan
penggunaan Dana Desa di dalam RKP Desa dan APB Desa yang
bertentangan dengan kepentingan masyarakat umum dan/atau
ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi wajib
dibatalkan oleh Bupati.
C. URUSAN DAN KEGIATAN YANG DIPRIORITASKAN
1. Mandat Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa.
Peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dari Peraturan
Desa terkait penggunaan Dana Desa adalah Peraturan Pemerintah Nomor
60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014
- 6 -
tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara yang menyatakan bahwa dalam Pasal 19 ayat (1) mengatur
bahwa Dana Desa digunakan untuk membiayai penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan
pemberdayaan masyarakat dalam Pasal 19 ayat (2) mengatur bahwa Dana
Desa diprioritaskan untuk membiayai pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat. Karenanya, kegiatan yang diproritaskan untuk dibiayai Dana
Desa harus memenuhi tujuan pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat Desa yang dimandatkan UU Desa.
2. Kegiatan Prioritas Bidang Pembangunan Desa
UU Desa memandatkan bahwa tujuan pembangunan Desa adalah
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa dan kualitas hidup
manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan
kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana Desa,
pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya
alam dan lingkungan secara berkelanjutan. Kegiatan-kegiatan
pembangunan Desa yang dapat dibiayai Dana Desa terdapat dalam
lampiran Pedoman Teknis Penggunaan Dana Desa ini.
3. Kegiatan Prioritas Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa.
Undang-undang Desa menjelaskan bahwa pemberdayaan
masyarakat Desa merupakan perwujudan kemandirian Desa dalam
melakukan gerakan bersama sebagai suatu kesatuan tata kelola
Pemerintahan Desa, lembaga kemasyarakatan Desa dan lembaga adat,
serta kesatuan tata ekonomi dan lingkungan. Pemberdayaan Masyarakat
Desa dilaksanakan melalui upaya pengembangan kemandirian dan
kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap,
keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan
sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan
pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas
kebutuhan masyarakat Desa. Kegiatan-kegiatan pemberdayaan
masyarakat Desa yang dapat dibiayai Dana Desa terdapat dalam lampiran
Pedoman Teknis Penggunaan Dana Desa ini.
- 7 -
4. Pengembangan kegiatan yang diprioritaskan untuk dibiayai Dana Desa
Desa berwenang untuk mengembangkan jenis-jenis kegiatan
lainnya di luar daftar kegiatan yang tercantum dalam pedoman umum
ini, dengan syarat kegiatan-kegiatan yang dipilih harus:
a. tercantum dalam Peraturan Bupati tentang Daftar Kewenangan Desa
Berdasarkan Hak Asal-Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa;
b. tercantum dalam Peraturan Desa tentang Kewenangan Desa
Berdasarkan Hak Asal-Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa;
dan
c. termasuk dalam lingkup urusan pembangunan Desa dan
pemberdayaan masyarakat Desa.
D. KETENTUAN PENETAPAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA
1. Prioritas Berdasarkan Kemanfaatan
Penggunaan Dana Desa harus memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya dengan memprioritaskan kegiatan pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat Desa yang bersifat mendesak untuk
dilaksanakan, serta lebih dibutuhkan dan berhubungan langsung
dengan kepentingan sebagian besar masyarakat Desa. Sejalan dengan
tujuan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa, maka
kegiatan-kegiatan yang dibiayai Dana Desa dipilih harus dipastikan
Kemanfaatannya untuk:
a. meningkatkan kualitas kesehatan, pendidikan dan kebudayaan;
b. meningkatkan lapangan kerja dan pendapatan ekonomi keluarga;
dan
c. meningkatkan penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan
kebutuhan warga miskin di Desa, warga penyandang disabilitas dan
marginal;
Berdasarkan ketentuan Kemanfaatan kegiatan yang dibiayai Dana
Desa, maka penentuan prioritas kegiatan dilakukan dengan cara:
a. kegiatan yang semakin bermanfaat bagi peningkatan kesehatan
dan/atau pendidikan warga Desa lebih diutamakan;
b. kegiatan yang semakin bermanfaat bagi pembukaan lapangan kerja
dan peningkatan pendapatan warga Desa lebih diutamakan; dan
- 8 -
c. kegiatan yang semakin bermanfaat bagi penanggulangan kemiskinan
lebih diutamakan.
2. Prioritas Berdasarkan Partisipasi Masyarakat
Undang-Undang Desa memandatkan pembangunan Desa harus
mengedepankan kebersamaan, kekeluargaan, dan kegotongroyongan
guna mewujudkan pengarusutamaan perdamaian dan keadilan sosial.
Kebersamaan, kekeluargaan dan kegotongroyongan dalam pembangunan
Desa diwujudkan dengan mengikutsertakan masyarakat Desa dalam
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan
pembangunan Desa. Dengan demikian, kegiatan pembanguan dan
pemberdayaan masyarakat Desa yang dibiayai Desa harus dipastikan
mengikutsertakan masyarakat Desa mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasannya.
Berdasarkan adanya keharusan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa, maka penentuan
kegiatan prioritas penggunaan Dana Desa dilakukan dengan cara:
a. kegiatan yang didukung oleh sebagian besar masyarakat Desa lebih
diutamakan, dibandingkan kegiatan yang tidak dan/atau lebih sedikit
didukung masyarakat Desa;
b. kegiatan yang direncanakan dan dikelola sepenuhnya oleh masyarakat
Desa dan/atau diselenggarakan oleh pemerintah Desa bersama
masyarakat Desa lebih diutamakan dibandingkan dengan kegiatan
yang tidak melibatkan masyarakat Desa; dan
c. kegiatan yang mudah diawasi pelaksanaanya oleh masyarakat Desa
lebih diutamakan.
3. Prioritas Berdasarkan Keberlanjutan
Tujuan pembangunan Desa dicapai dengan pemenuhan kebutuhan
dasar, pembangunan sarana dan prasarana Desa, pengembangan potensi
ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan
secara berkelanjutan. Wujud keberlanjutan dalam pembangunan Desa
dilakukan dengan memastikan bahwa kegiatan-kegiatan yang dibiayai
dengan Dana Desa harus memiliki rencana pengelolaan dalam
pemanfaatannya, pemeliharaan, perawatan dan pelestariannya. Dengan
- 9 -
demikian, kegiatan yang dipastikan keberlanjutannya diprioritaskan
untuk dibiayai dengan Dana Desa.
4. Prioritas Berdasarkan Kepastian adanya Pengawasan
Dana Desa digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa yang pengelolaannya
dilakukan secara transparan dan akuntabel. Masyarakat Desa harus
memiliki peluang sebesar-besarnya untuk mengawasi penggunaan Dana
Desa. Oleh karena itu, kegiatan yang dibiayai dari Dana Desa harus
dipublikasikan kepada masyarakat di ruang publik atau ruang yang dapat
diakses masyarakat Desa.
5. Prioritas Berdasarkan Sumberdaya dan Tipologi Desa
Pelaksanaan kegiatan pembangunan Desa melalui pendayagunaan
sumberdaya manusia dan sumberdaya alam Desa dengan mengutamakan
mekanisme swakelola, swadaya dan gotong royong masyarakat.
Perencanaan kegiatan Desa dapat mempertimbangkan Tipologi
Desa. Tipologi Desa merupakan fakta, karakteristik dan kondisi nyata
yang khas, keadaan terkini di Desa, maupun keadaan yang berubah,
berkembang dan diharapkan akan terjadi dimasa depan. Pengelompokkan
tipologi Desa dapat diuraikan sekurang-kurangnya berdasarkan:
a. tipologi Desa berdasarkan kekerabatan meliputi:
1. Desa geneologis (dicirikan tali persaudaraan antar warga Desa masih
kuat);
2. Desa teritorial (sebagai tempat pemukiman warga dengan beragam
asal keturunan); dan
3. Desa campuran geneologis-teritorial.
b. tipologi Desa berdasarkan hamparan meliputi:
1. Desa pesisir/Desa pantai;
2. Desa dataran rendah/lembah;
3. Desa dataran tinggi; dan
4. Desa perbukitan/pegunungan.
c. tipologi Desa berdasarkan pola permukiman meliputi:
1. Desa dengan permukiman menyebar;
2. Desa dengan permukiman melingkar;
3. Desa dengan permukiman mengumpul; dan
- 10 -
4. Desa dengan permukiman memanjang (seperti pada bantaran
sungai/pinggir jalan).
d. tipologi Desa berdasarkan pola mata pencaharian atau kegiatan utama
masyarakat meliputi:
1. Desa pertanian;
2. Desa nelayan;
3. Desa industri (skala kerajinan dan/atau manufaktur dengan
teknologi sederhana dan madya); dan
4. Desa perdagangan (jasa-jasa).
e. tipologi Desa berdasarkan tingkat perkembangan kemajuan Desa
meliputi:
1. Desa sangat tertinggal;
2. Desa tertinggal;
3. Desa berkembang;
4. Desa maju; dan
5. Desa mandiri.
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi menetapkan bahwa Indeks Desa Membangun (IDM) sebagai
alat ukur untuk menentukan tingkat kemajuan Desa. Ketetapan tingkatan
kemajuan Desa yang diukur berdasarkan IDM dapat menjadi dasar bagi
Desa untuk menentukan prioritas penggunaan Dana Desa dalam
membiayai kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa.
E. MEKANISME PENETAPAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA
Mekanisme penetapan penggunaan Dana Desa mengikuti proses
perencanaan pembangunan dan anggaran Desa. Dokumen yang dihasilkan
dalam proses perencanaan Desa meliputi RPJM Desa, RKP Desa dan APB
Desa. Prioritas penggunaan Dana Desa termasuk bagian dari penyusunan
RKP Desa dan APB Desa. Mekanisme penetapan prioritas penggunaan Dana
Desa adalah sebagai berikut:
1. Tahap Musyawarah Desa
Musyawarah Desa merupakan forum musyawarah antara BPD,
Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh Badan
Permusyawaratan Desa untuk menyepakati hal yang bersifat strategis,
- 11 -
seperti penggunaan Dana Desa dalam hal pembagunan Desa dan beberapa
yang lainnya dengan prinsip partisipatif, demokratis, dan transparan.
Penetapan prioritas penggunaan Dana Desa merupakan bagian dari
hal-hal strategis di Desa, sehingga wajib dibahas dan disepakati dalam
musyawarah Desa. Pembahasan penetapan prioritas penggunaan Dana
Desa dilakukan di forum musyawarah Desa untuk penyusunan RKP Desa.
Pembahasan prioritas penggunaan Dana Desa dalam musyawarah
Desa berdasarkan usulan, aspirasi dan kemanfaatan kegiatan masyarakat
Desa. Hasil kesepakatan musyawarah Desa terkait prioritas penggunaan
Dana Desa harus dituangkan dalam dokumen Berita Acara yang tata cara
penyusunannya sesuai peraturan perundang-undangan tentang
musyawarah Desa.
2. Tahap Penyusunan Rancangan RKP Desa
Kepala Desa wajib mempedomani hasil kesepakatan musyawarah
Desa berkaitan dengan prioritas penggunaan Dana Desa. Kegiatan-kegiatan
yang disepakati untuk dibiayai dengan Dana Desa termuat dalam dokumen
rancangan RKP Desa.
Dalam rangka penyusunan rancangan RKP Desa khususnya terkait
penggunaan Dana Desa, Pemerintah Daerah Kabupaten berkewajiban
menyampaikan kepada seluruh Kepala Desa di wilayahnya tentang
informasi sebagai berikut:
a. pagu indikatif Dana Desa; dan
b. data tipologi Desa berdasarkan perkembangan Desa yang dihitung
berdasar IDM.
Berdasarkan pagu indikatif Dana Desa beserta data IDM, Kepala Desa
merancang prioritas penggunaan Dana Desa dengan berdasarkan
perhitungan terhadap:
a. kemanfaatan hasil kegiatan;
b. usulan dan aspirasi masyarakat Desa serta peran serta masyarakat
Desa dalam pelaksanaan kegiatan;
c. pengelolaan dan pemanfaatan hasil kegiatan serta perawatan dan
pelestariannya;
d. pengawasan masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan;
- 12 -
e. pendayagunaan sumberdaya manusia, sumberdaya alam serta
sumberdaya lainnya dalam pelaksanaan kegiatan yang dikelola
secara mandiri oleh Desa; dan
f. tipologi Desa untuk memastikan bahwa pelaksanaan kegiatan
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa yang dibiayai
Dana Desa sesuai dengan kondisi obyektif yang ada di Desa.
Penetapan prioritas penggunaan Dana Desa berdasarkan tipologi
Desa menjadikan jenis kegiatan yang diprioritaskan pada masing-
masing Desa yang sangat beragam. Untuk itu, dalam pedoman umum
ini hanya diberikan contoh-contoh program/kegiatan sehingga Desa-
Desa masih memiliki keleluasaan untuk memilih kegiatannya yang
sesuai dengan tipologi Desanya.
Contoh:
Desa A : tipologi Desa perbukitan-perkebunan/perladangan-
campuran tertinggal dan sangat tertinggal
Desa B : tipologi Desa lembah-pertanian/sawah-teritorial-
berkembang
Desa C : tipologi Desa pesisir-nelayan-geneologis-maju dan mandiri
Contoh rencana prioritas penggunaan Dana Desa dengan
mempertimbangkan beberapa tata cara penentuan prioritas penggunaan
Dana Desa disajikan pada tabel di bagian akhir Pedoman Umum ini.
3. Tahap Penetapan RKP Desa
Kepala Desa berkewajiban menyampaikan kepada masyarakat
Desa rancangan RKP Desa yang memuat rencana kegiatan-kegiatan yang
akan dibiayai dengan Dana Desa. Kepala Desa menyelenggarakan
musyawarah perencanaan pembangunan Desa (Musrenbang Desa) yang
dihadiri oleh BPD dan unsur masyarakat Desa. Rancangan RKP Desa,
termasuk rancangan prioritas kegiatan yang dibiayai dari Dana Desa
harus dibahas dan disepakati dalam Musrenbang Desa. Hasil
kesepakatan dalam musrenbang Desa menjadi pedoman bagi Kepala
Desa dan BPD dalam menyusun Peraturan Desa tentang RKP Desa.
- 13 -
4. Tahap Penyusunan Rancangan APB Desa
Pembiayaan kegiatan dengan Dana Desa dipastikan setelah Bupati
menetapkan Peraturan Bupati Mengenai Tata Cara Pembagian Dan
Penetapan Rincian Dana Desa. Berdasarkan peraturan bupati dimaksud,
diketahui besaran Dana Desa untuk masing-masing Desa. Bupati
berkewajiban menyampaikan dan mensosialisasikan kepada Desa-Desa
peraturan bupati mengenai tata cara pembagian dan penetapan rincian
Dana Desa.
Kepala Desa merancang pembiayaan kegiatan dengan Dana Desa
dengan berpedoman kepada RKP Desa. Dana Desa dibagi untuk
membiayai kegiatan-kegiatan sesuai daftar urutan kegiatan yang sudah
ditetapkan dalam RKP Desa. Kepala Desa dilarang secara sepihak
mengubah daftar kegiatan yang direncanakan dibiayai Dana Desa yang
sudah ditetapkan dalam RKP Desa.
Rencana penggunaan Dana Desa masuk menjadi bagian dari
Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa. Kepala Desa berkewajiban
mensosialisasikan dan menginformasikan kepada masyarakat Desa
perihal Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa. Sosialisasi
rancangan APB Desa dilakukan sebelum dokumen Rancangan Peraturan
Desa tentang APB Desa disampaikan Kepala Desa kepada Bupati melalui
Camat untuk di evaluasi.
Masyarakat Desa, melalui BPD, berhak untuk menyampaikan
keberatan kepada Kepala Desa apabila rancangan penggunaan Dana
Desa berbeda dengan rencana yang sudah ditetapkan dalam Peraturan
Desa tentang RKP Desa. Dalam hal Kepala Desa berkeras untuk
mengubah rencana penggunaan Dana Desa yang sudah ditetapkan
dalam RKP Desa, maka BPD berkewajiban menyelenggarakan
musyawarah Desa untuk membahas dan menyepakati rencana
penggunaan Dana Desa. Dengan demikian, rancangan Peraturan Desa
tentang APB Desa yang disampaikan Kepala Desa kepada Bupati harus
dipastikan diterima oleh sebagian besar masyarakat Desa.
5. Tahap Evaluasi Rancangan APB Desa
Camat berkewajiban mengevaluasi Rancangan Peraturan Desa
tentang APB Desa khususnya rencana penggunaan Dana Desa. Evaluasi
- 14 -
dimaksud diadakan untuk memastikan bahwa kegiatan-kegiatan yang
dibiayai Dana Desa memenuhi ketentuan hal-hal sebagai berikut:
a. termasuk bagian dari kewenangan Desa berdasarkan hak asul-usul
dan kewenangan lokal berskala Desa;
b. termasuk urusan pembangunan Desa dan pemberdayaan masyarakat
Desa;
c. tidak tumpang tindih dengan program/kegiatan dari Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten;
d. prioritas penggunaan Dana Desa yang tercantum dalam Rancangan
APB Desa direncanakan sesuai dengan mekanisme penetapan prioritas
penggunaan Dana Desa yang diatur dengan peraturan perundang-
undangan termasuk Pedoman Umum Penetapan Prioritas Penggunaan
Dana Desa.
F. MEKANISME DAN PENYALURAN DANA DESA
1. Tahapan penyaluran Dana Desa adalah sebagai berikut :
a. Kepala Desa menetapkan RKD pada bank persepsi berdasarkan
Keputusan Kepala Desa;
b. RKD yang ditetapkan pada bank persepsi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diwajibkan atas nama Pemerintah Desa;
c. Setiap desa harus menyerahkan nomor rekening bank atas nama
Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada
BPKAD melalui DPMD; dan
d. Penyaluran Dana Desa dilaksanakan melalui transfer dari RKUD ke
RKD setelah mendapatkan Rekomendasi dari Camat atas dasar
permohonan dari Pemerintah Desa.
e. Penyaluran Dana Desa dilakukan secara bertahap :
1) tahap I paling cepat pada bulan Maret dan paling lambat bulan
juli sebesar 60% (enam puluh per seratus); dan
2) tahap II paling cepat pada bulan Agustus sebesar 40% (empat
puluh per seratus).
2. Mekanisme penyaluran dana desa adalah sebagai berikut :
a. Kepala Desa membuat permohonan penyaluran dana desa yang
ditujukan kepada Bupati melalui BPKAD setelah mendapatkan
rekomendasi dari Camat.
- 15 -
b. Camat memverifikasi permohonan berkas penyaluran dari masing-
masing Desa dengan ketentuan :
1. apabila berkas dinyatakan lengkap dan sah diteruskan kepada
DPMD;
2. apabila berkas tidak lengkap dan/atau tidak sah dikembalikan
kepada Kepala Desa untuk diperbaiki;
3. Kepala Desa memperbaiki berkas tidak lengkap dan/atau tidak
sah, untuk kemudian diserahkan kembali kepada Camat.
c. Camat menyampaikan rekomendasi permohonan penyaluran
dimaksud kepada DPMD.
d. DPMD menindaklanjuti rekomendasi Camat dimaksud untuk
diteruskan kepada BPKAD.
e. Kepala BPKAD menerbitkan SP2D kepada bank persepsi.
f. Penyaluran dana desa dari RKUD ke RKD melalui bank persepsi
paling lama 2 (dua) hari kerja.
3. Persyaratan Penyaluran Dana Desa sebagai berikut berikut :
a. Persyaratan penyaluran Dana Desa tahap I sebagai berikut:
1. dokumen RPJM Desa dan RKP Desa;
2. keputusan Kepala Desa tentang Penetapan PTPKD dan
penunjukan bank persepsi sebagai RKD;
3. pertanggungjawaban Penggunaan Dana Desa Tahap kedua
Tahun sebelumnya beserta bukti setoran pajak;
4. surat permohonan penyaluran dari Kepala Desa;
5. rekomendasi Camat;
6. peraturan desa tentang Kewangan Desa Berdasarkan Hak Asal
Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa;
7. peraturan Desa tentang APB Desa untuk tahun berjalan beserta
lampirannya setelah dilakukan evaluasi oleh Camat;
8. daftar rincian penggunaan Dana Desa keseluruhan dan tahap I;
9. foto copy KTP Kepala Desa, RKD, NPWP, NPWPD atas nama
Pemerintah Desa;
10. visualisasi 0% (untuk kegiatan bidang pembangunan desa);
11. fakta Integritas penggunaan dana desa (bermaterai Rp. 6.000);
12. laporan Realisasi APBDesa Semester kedua Tahun sebelumnya;
- 16 -
13. peraturan Desa tentang laporan pertanggungjawaban realisasi
pelaksanaan APBDesa tahun sebelumnya beserta lampirannya;
14. laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana Desa
tahun sebelumnya;dan
15. laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (LPPD) tahun
sebelumnya.
Berkas persyaratan untuk penyaluran tahap pertama, angka 1
sampai dengan angka 15, salinannya diarsipkan di Kecamatan, dan
angkat 4 sampai dengan angka 15 disampaikan kepada BPKAD
melalui DPMD.
b. Penyaluran tahap II dilampiri:
1. pertanggungjawaban penggunaan Dana Desa tahap I berikut
bukti setoran pajak;
2. surat Permohonan penyaluran dari Kepala Desa;
3. rekomendasi Camat;
4. daftar rencana penggunaan Dana Desa tahap II;
5. foto copy KTP Kepala Desa, RKD, NPWP, NPWPD atas nama
Pemerintah Desa;
6. visualisasi 0% (untuk kegiatan bidang pembangunan Desa);
7. fakta Integritas penggunaan Dana Desa (bermaterai Rp. 6.000,-);
8. laporan Realisasi APBDesa semester pertama;dan
9. laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana Desa
Tahap I.
Berkas persyaratan untuk penyaluran tahap kedua, angka 1 sampai
dengan angka 9, salinannya diarsipkan di Kecamatan, dan angkat
2 sampai dengan angka 9 disampaikan kepada BPKAD melalui
DPMD. Laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana
Desa tahap I, menunjukan rata-rata realisasi penyerapan paling
sedikit sebesar 75% (tujuh puluh lima per seratus) dan rata-rata
capaian output menunjukan paling sedikit sebesar 50% (lima puluh
per seratus). Capaian output dihitung berdasarkan rata-rata
persentase capaian output dari seluruh kegiatan. Format Laporan
realisasi penyerapan dan capaian output dana desa tercantum
dalam Lampiran Petunjuk Teknis ini.
- 17 -
BAB III
PENDAMPINGAN, PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
A. PENDAMPINGAN
Penetapan prioritas penggunaan Dana Desa dilaksanakan dengan
pendekatan pemberdayaan masyarakat Desa. Intinya adalah masyarakat Desa
didampingi untuk terlibat aktif dalam penetapan prioritas penggunaan Dana
Desa, sehingga Dana Desa dipastikan membiayai kegiatan-kegiatan yang
dibutuhkan oleh masyarakat Desa.
Undang-Undang Desa memandatkan bahwa penyelenggaraan
pemberdayaan masyarakat Desa dilakukan dengan memberikan pendampingan
dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan Desa.
Pendampingan Desa dilakukan secara teknis oleh tenaga pendamping
profesional, kader pemberdayaan masyarakat Desa dan/atau pihak ketiga,
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.
Adapun tugas dan pokok dapat diuraikan sebagai berikut:
1. TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (TAPM)
Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) yang meliputi Tenaga
Ahli Pemberdayaan Masyarakat Desa (TA-PMD), Tenaga Ahli Infrastruktur
Desa (TA-ID), Tenaga Ahli Pengembangan Ekonomi Desa (TA-PED), Tenaga
Ahli Pengembangan Teknologi Tepat Guna (TA-PTTG), Tenaga Ahli
Pembangunan Partisipatif (TA-PP) dan Tenaga Ahli Pelayanan Sosial
Dasar (TA-PSD). Secara khusus masing masing TA mempunyai tugas
dan fungsi sebagai berikut:
a. Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Desa (TA-PMD)
Tupoksi pendampingan adalah melakukan fasilitasi,
pendampingan dan penguatan kapasitas pendamping dalam hal:
No Tugas Pokok Output Kerja Indikator
1) Membantu pemerintah
daerah Kabupaten/Kota terkait sosialisasi
Undang - Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Terselenggaranya
Sosialisasi Undang- Undang No. 6
Tahun 2014 tentang Desa.
a) Terdistribusinya
bahan- bahan Sosialisasi Undang-
Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa;
b) Meningkatnya
pemahaman pemangku kepentingan
- 18 -
terhadap Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
2) Membantu penyusunan regulasi daerah.
Tersedianya regulasi daerah
dengan prioritas peraturan
Bupati/Wali kota tentang daftar kewenangan
berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal
berskala Desa dan regulasi tentang
pemberdayaan masyarakat Desa.
Terfasilitasinya regulasi daerah dengan prioritas
peraturan Bupati/Wali kota tentang daftar
kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan
lokal berskala Desa dan regulasi tentang pemberdayaan
masyarakat Desa.
3) Melakukan supervisi PD dalam memfasilitasi penyusunan produk
hukum desa.
Pendamping desa mampu memfasilitasi
penyusunan produk hukum Desa.
Terfasilitasinya penyusunan produk hukum Desa.
4) Meningkatkan kapasitas PD dan PLD
dalam memfasilitasi proses pembangunan
desa.
Meningkatnya kapasitas PD dan
PLD dalam memfasilitasi
proses pembangunan desa.
a) Tersusunnya kurikulum dan
modul pelatihan PD, PLD dan kader Desa;
b) Meningkatnya keterampilan PD dan PLD dalam
memfasilitasi Pembangunan Desa dan pemberdayaan
masyarakat serta penyusunan produk
hukum Desa; c) Tersedianya buku
bimbingan dan
pengendalian kinerja pendamping.
5) Membantu PD dalam memfasilitasi kaderisasi masyarakat desa.
Adanya sejumlah kader desa yang terlatih.
a) Rencana kegiatan kaderisasi masyarakat desa di desa dan/atau antardesa;
b) Terselenggaranya kaderisasi masyarakat desa di desa dan/atau antardesa;
c) Setiap desa memiliki kader desa sesuai kebutuhan.
6) Membantu PD dalam Fasilitasi kerja sama
Proses fasilitasi kerja sama
a) Tersusunnya rencana kerja sama
- 19 -
antardesa dan pihak lainnya dalam rangka pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
antardesa dalam rangka pembangunan dan pemberdayaan masyarakat dapat berjalan dengan baik.
antardesa dalam rangka pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa;
b) Terfasilitasinya kerja sama antardesa dan pihak lainnya dalam rangka pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
7) Fasilitasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk mendampingi desa melaksanakan pemberdayaan masyarakat desa.
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dapat memfasilitasi dan mendampingi Desa melaksanakan pemberdayaan masyarakat dan pembangunan desa dengan baik.
a) Panduan pendampingan SKPD dalam rangka pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa;
b) Pendampingan SKPD dalam rangka pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa terlaksana;
c) Terselenggaranya kegiatan kerjasama desa dengan pihak ketiga.
8) Fasilitasi pengembangan media informasi desa untuk
masyarakat desa.
Adanya sistem informasi desa yang mudah diakses oleh
masyarakat desa.
Masyarakat memperoleh informasi yang memadai tentang
kegiatan pembangunan di desa.
b. Tenaga Ahli Infrastruktur Desa (TA-ID)
Tupoksi utama adalah melakukan fasilitasi, pendampingan dan
penguatan kapasitas pendamping dalam hal :
No Tugas Pokok Output Kerja Indikator
1) Membantu PD dalam fasilitasi pembangunan
dan pengelolaan infrastruktur desa.
Proses fasilitasi pembangunan dan
pengelolaan sarana dan prasarana desa berjalan dengan baik.
a) Tersedianya dokumen
rekapitulasi rencana pembangunan infrastruktur desa
berdasarkan RKP Desa;
b) Desain dan anggaran pembangunan
infrastruktur desa sesuai dengan kebutuhan dan
spesifikasi teknis;
- 20 -
c) Terbangunnya infrastruktur desa yang berkualitas,
berfungsi dan bermanfaat.
2) Membantu PD dalam pembentukan dan
peningkatan kapasitas kader teknik desa.
Adanya kader teknik desa yang mampu
menjalankan tugas dan fungsi dengan baik.
a) Tersedianya data kader- kader teknis
desa yang telah terlatih;
b) Adanya
pengembangan yang berkelanjutan bagi kader-kader teknik
Desa dalam pelaksanaan
pembangunan infrastruktur desa.
3) Membantu SKPD mendampingi desa dalam perencanaan,
pelaksanaan, pengelolaan dan pemeliharaan
infrastruktur desa termasuk sertifikasi
infrastruktur desa.
Terlaksananya pendampingan Desa oleh SKPD dalam
pembangunan infrastruktur desa.
a) Adanya data kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, pengelolaan dan pemeliharaan
infrastruktur desa; b) Adanya dokumen
sertifikasi infrastruktur desa;
c) Terselenggaranya
bimbingan teknis dari SKPD terhadap kegiatan
infrastruktur desa, yang membutuhkan
penanganan khusus.
4) Melakukan koordinasi dengan SKPD terkait dan pihak lainnya dalam hal
perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan dan
pemeliharaan infrastruktur desa.
Terjadinya koordinasi dengan SKPD terkait dan pihak lainnya
dalam hal perencanaan, pelaksanaan,
pengelolaan dan pemeliharaan
infrastruktur desa.
a) Tersedianya informasi rencana pembangunan
daerah dan pihak lainnya kepada desa;
b) Terinformasikannya standar harga
satuan barang kabupaten/kota kepada desa;
c) Terinformasikannya desain atau
konstruksi infrastruktur yang sesuai dengan
kekhususan daerah setempat.
- 21 -
5) Membantu penyusunan regulasi daerah.
Tersedianya regulasi daerah dengan prioritas peraturan
bupati/ wali kota tentang pengadaan
barang dan jasa.
d) Tersedianya regulasi tentang pengadaan barang
dan jasa dan standar harga
satuan barang kabupaten/ kota.
6) Meningkatkan kapasitas Pendamping Desa Teknik Infrastruktur.
Terselenggaranya peningkatan kapasitas
Pendamping Desa Teknik Infrastruktur.
a) Tersusunnya kurikulum dan modul pelatihan PD-
TI dan kader Teknik;
b) Meningkatnya
keterampilan PD-TI dan kader teknik;
c) Tersedianya buku bimbingan dan pengendalian
kinerja pendamping.
c. Tenaga Ahli Pembangunan Partisipatif (TA-PP)
Tupoksi utama adalah melakukan fasilitasi, pendampingan dan
penguatan kapasitas pendamping dalam hal :
No Tugas Pokok Output Kerja Indikator
1) Memfasilitasi Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota dalam penyusunan
regulasi pembangunan desa/ antar desa yang partisipatif dan regulasi
lain yang disyaratkan terkait implementasi UU Desa.
Adanya regulasi
pembangunan desa/ antardesa yang
partisipatif dan regulasi lain yang disyaratkan terkait
implementasi UU Desa.
a) Terselenggaranya
kegiatan penyusunan
regulasi pembangunan desa/ antardesa
yang partisipatif; b) Terselenggaranya
kegiatan
penyusunan regulasi tentang
penghitungan alokasi dana desa tiap-tiap desa dan
pengelolaan keuangan desa.
2) Membantu pemerintah daerah dan pemerintah desa dalam hal
koordinasi dan sinkronisasi
perencanaan pembangunan desa dengan
Terjadinya koordinasi dan sinkronisasi rencana
pembangunan Desa dengan rencana
pembangunan daerah.
a) Tersedianya data rencana program- program desa
berskala lokal desa, maupun program-
program kawasan perdesaan dengan rencana
pembangunan daerah;
- 22 -
b) Terjadinya koordinasi dan sinkronisasi
program-program desa berskala lokal
desa, maupun program- program kawasan perdesaan
dengan rencana pembangunan daerah.
Membantu PD dalam fasilitasi perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan
pembangunan desa.
Terfasilitasinya perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan
pembangunan desa..
a) Ditetapkannya RPJMDesa, RKP
Desa, dan APBDesa; b) Terselenggaranya
pelaksanaan dan pengawasan pembangunan desa;
c) Tersedianya data hasil pembangunan desa, baik kegiatan
maupun keuangan.
4) Membantu PD dalam
menfasiltasi kerjasama antar Desa dan pihak
lain dalam rangka pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat desa.
Terfasilitasinya
kerjasama antardesa dan pihak lain dalam
rangka pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa
berjalan dengan baik.
a) Adanya rencana
kerjasama antardesa dan
pihak lain dalam rangka pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat desa;
b) Adanya kerjasama
antar desa dan pihak lain dalam
rangka pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat desa.
5) Membantu Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) dan pihak lain dalam mendampingi desa/
antardesa melaksanakan pembangunan
partisipatif.
Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) dan pihak lain dapat memfasilitasi
dan mendampingi desa/ antardesa
melaksanakan pembangunan partisipatif.
a) Terfasilitasinya
penyusunan Panduan pendampingan
SKPD dan pihak lain dalam rangka
pembangunan partisipatif;
b) Terlaksananya
Pendampingan SKPD dan pihak
lain dalam rangka pembangunan partisipatif di desa/
antardesa.
6) Membantu PD dan PLD
dalam memfasilitasi Desa
Adanya sistem
informasi desa yang
Masyarakat
memperoleh informasi
- 23 -
mengembangkan media informasi desa untuk masyarakat desa.
mudah diakses oleh masyarakat desa.
yang memadai tentang kegiatan pembangunan di desa.
7) Meningkatkan kapasitas PD dan PLD dalam
mendampingi Desa/ antardesa menerapkan
pembangunan partisipatif.
Terwujudnya peningkatan
kapasitas PD dan PLD
a) Tersedianya kurikulum dan
modul pelatihan pembangunan
partisipatif; b) Terselenggaranya
peningkatan
kapasitas PD dan PLD dengan menggunakan
modul pelatihan yang ada (termasuk
modul pengelolaan keuangan Desa dan perpajakan);
c) Terwujudnya pembangunan partisipatif yang
menjamin keterlibatan warga
miskin, kaum perempuan, difabel, dan kelompok
marginal lainnya.
d. Tenaga Ahli Pengembangan Ekonomi Desa (TA-PED)
Tupoksi utama adalah melakukan fasilitasi, pendampingan dan
penguatan kapasitas pendamping dalam hal :
No Tugas Pokok Output Kerja Indikator
1) Membantu PD dalam
fasilitasi pembentukan, pengelolaan,
pengembangan dan pemasaran hasil usaha BUMDes/BUMDes
bersama.
Proses fasilitasi oleh
PD dalam pembentukan,
pengelolaan , pengembangan dan pemasaran hasil
usaha BUMDes/BUMDes bersama dapat
terlaksana.
a)Tersosialisasikannya
konsep dan prosedur
pembentukan, pengelolaan , pengembangan dan
pemasaran hasil usaha BUMDes/ BUMDes bersama;
b) Tersusunnya rencana kerja
pembentukan, pengelolaan dan pengembangan
BUMDes/ BUMDes
bersama;
- 24 -
c)Terselenggaranya pendampingan dan pembinaan dari
pemerintah daerah dalam
pembentukan, pengelolaan dan pengembangan BUM
Des/BUMDes bersama;
d) Terjadinya
proses saling belajar dalam
pembentukan dan pengembangan
BUMDes/BUMDes bersama.
2) Memfasilitasi pemerintah kabupaten/ kota dalam penyusunan regulasi
yang memberikan insentif terbentuknya BUMDes/
BUMDes bersama.
Ditetapkannya regulasi yang memberikan insentif
terbentuknya BUMDes/ BUMDes
bersama.
Terfasilitasinya penyusunan regulasi yang
memberikan insentif
terbentuknya BUMDes/BUMDes bersama
3) Membantu PD dalam fasilitasi pembentukan,
pengelolaan dan pengembangan pasar desa.
Adanya pasar Desa yang aktif dan
berkembang
a) Terlaksananya pelatihan- pelatihan
pengelolaan pasar desa;
b) Terfasilitasinya
pembentukan, pengelolaan dan
pengembangan pasar Desa berjalan sesuai
regulasi yang ada.
4) Membantu PD dalam fasilitasi akses permodalan, promosi,
pemasaran hasil usaha ekonomi termasuk usaha
ekonomi kreatif desa dan pengembangan jaringan pemasaran hasil usaha
ekonomi desa.
a) Terbentuknya berbagai unit usaha kecil dan menengah
di desa yang didukung dengan
jaringan pemasaran hasil usaha; b) Berkembangnya
kredit modal usaha ekonomi dan
pengembangan usaha kredit mikro desa.
a) Terlaksananya promosi pemasaran rutin hasil- hasil
usaha ekonomi produktif termasuk
usaha ekonomi kreatif desa;
b) Tersedianya data
dan aktifitas jaringan
pemasaran hasil-hasil usaha ekonomi produktif
desa; c) Terfasilitasinya
promosi
- 25 -
pemasaran hasil usaha ekonomi desa dan
pengembangan jaringan
pemasaran hasil usaha ekonomi desa melalui
berbagai media; d) Tersedianya
lembaga
pengelola pengembangan
kredit modal usaha ekonomi desa;
e) Terwujudnya media diseminasi
model-model dan pengetahuan baru tentang
pengembangan ekonomi perdesaan.
5) Membantu Pendamping Desa dalam fasilitasi
pengembangan kewirausahaan desa.
Proses fasilitasi pengembangan
kewirausahaan Desa terlaksana dengan
baik.
Tumbuhnya kewirausahawan di
desa dan antardesa yang diwujudkan
melalui kegiatan-kegiatan kewirausahaan
yang kongkrit di desa.
6) Fasilitasi SKPD dan pihak lain yang bermaksud untuk
mendampingi desa dalam mengembangkan
ekonomi desa.
SKPD dan pihak lain dapat mendampingi Desa dalam
mengembangkan ekonomi desa.
Terfasilitasinya SKPD Kabupaten/Kota dan pihak lain untuk
mendampingi desa dalam rangka
pengembangan ekonomi desa.
7) Meningkatkan kapasitas
PD dan PLD dalam mendampingi Desa/
antardesa untuk pengembangan ekonomi desa.
Terwujudnya
peningkatan kapasitas PD dan
PLD untuk pengembangan ekonomi desa.
a) Tersedianya
kurikulum dan modul pelatihan
pengembangan ekonomi desa;
b) Terselenggaranya
peningkatan kapasitas PD dan
PLD dengan menggunakan modul pelatihan.
8) Membantu PD dan pemerintah desa dalam
koordinasi
Terjadinya koordinasi dalam hal
Tersedianya data dan informasi
- 26 -
pengembangan ekonomi desa.
pengembangan ekonomi desa.
pengembangan ekonomi desa.
e. Tenaga Ahli Pengembangan Teknologi Tepat Guna (TA-TTG)
Tupoksi utama adalah melakukan fasilitasi, pendampingan dan
penguatan kapasitas pendamping dalam hal :
No Tugas Pokok Output Kerja Indikator
1) Meningkatkan kapasitas PD dan PLD dalam
mendampingi Desa/ antardesa untuk pengembangan teknologi
tepat guna.
Terwujudnya peningkatan
kapasitas PD dan PLD untuk pengembangan
teknologi tepat guna.
a) Tersedianya kurikulum dan
modul pelatihan pengembangan teknologi tepat guna.
b) Terselenggaranya peningkatan kapasitas PD dan
PLD dengan menggunakan
modul pelatihan.
2) Memfasilitasi pemerintah
kabupaten/ kota dalam penyusunan regulasi tentang pengembangan
teknologi tepat guna.
Ditetapkannya
regulasi tentang pengembangan teknologi tepat guna.
Terfasilitasinya
penyusunan regulasi tentang pengembangan teknologi tepat guna.
3) Fasilitasi SKPD dan
pihak lain dalam pengembangan dan promosi teknologi tepat
guna.
Teknologi tepat guna
yang ada di Desa dapat dimanfaatkan masyarakat banyak
untuk mendukung perekonomian desa
dan masyarakat desa.
a) Tersedianya rencana
pengembangan teknologi tepat guna untuk desa yang
berbasis potensi lokal dan ramah
lingkungan; b) Terpromosikannya
pendayagunaan
teknologi tepat guna di desa;
c)Terselenggarakannya
berbagai kegiatan yang mendukung
pengembangan dan penggunaan teknologi tepat guna;
d) Tersedianya database lembaga dan perseorangan
yang memiliki program kepedulian
dan kompetensi terkait pengembangan dan
- 27 -
penggunaan teknologi tepat guna.
4) Membantu PD dan PLD dalam memfasilitasi desa/ antardesa
menggunakan teknologi tepat guna untuk
kemandirian pangan, energi dan sumberdaya alam dan terbarukan
yang ramah lingkungan.
Diterapkannya teknologi tepat guna di desa/ antardesa
untuk kemandirian pangan, energi dan
sumberdaya alam dan terbarukan yang ramah lingkungan.
a) Adanya rencana penerapan teknologi tepat guna di desa/
antardesa untuk kemandirian
pangan, energi dan sumberdaya alam dan terbarukan yang
ramah lingkungan; b) Masyarakat desa
mampu
memanfaatkan teknologi tepat guna
yang ada untuk mendukung kemandirian
pangan, energi dan sumberdaya alam dan terbarukan yang
ramah lingkungan.
5) Membantu pemerintah
daerah dan pemerintah desa dalam koordinasi
pengembangan teknologi tepat guna.
Terjadinya koordinasi
dalam hal pengembangan
teknologi tepat guna.
Tersedianya data dan
informasi pengembangan
teknologi tepat guna.
f. Tenaga Ahli Pelayanan Sosial Dasar (TA-PSD)
Tupoksi utama adalah melakukan fasilitasi, pendampingan dan
penguatan kapasitas pendamping dalam hal :
No Tugas Pokok Output Kerja Indikator
1) Meningkatkan kapasitas PD dan PLD dalam mendampingi Desa/
antardesa terkait pelayanan sosial dasar.
Terwujudnya peningkatan kapasitas PD dan
PLD terkait pelayanan sosial
dasar.
a) Tersedianya kurikulum dan modul pelatihan
terkait pelayanan sosial dasar;
b) Terselenggaranya peningkatan kapasitas PD dan
PLD dengan menggunakan modul pelatihan.
2) Memfasilitasi pemerintah Kabupaten/Kota dalam
penyusunan regulasi tentang pelayanan sosial dasar.
Ditetapkannya regulasi tentang
pelayanan sosial dasar.
a) Terfasilitasinya penyusunan
regulasi tentang standar pelayanan minimum;
b) Terfasilitasinya pelayanan sosial
- 28 -
dasar dalam RPJMDes, RKPDes, dan APBDes.
3) Fasilitasi SKPD dan pihak lain yang
bermaksud untuk mendampingi desa
dalam meningkatkan pelayanan sosial dasar.
SKPD dan pihak lain dapat mendampingi
Desa dalam meningkatkan
pelayanan sosial dasar.
Terfasilitasinya SKPD Kabupaten/Kota dan
pihak lain untuk mendampingi desa
dalam rangka meningkatkan pelayanan sosial
dasar.
4) Membantu PD dan PLD
dalam fasilitasi pelayanan pendidikan dan kesehatan bagi
masyarakat desa secara terpadu.
Meningkatnya
pelayanan pendidikan dan kesehatan bagi
masyarakat desa.
a) Adanya
pembiayaan kegiatan-kegiatan pelayanan
pendidikan dan kesehatan dalam
APBDesa; b) Terfasilitasinya
kegiatan pelayanan
pendidikan dan kesehatan di desa.
5) Membantu PD dan PLD dalam fasilitasi pemberdayaan
perempuan, anak, kaum difabel/berkebutuha n
khusus, kelompok miskin dan masyarakat marginal.
Meningkatnya akses dan pelayanan sosial dasar bagi
perempuan, anak, kaum
difabel/berkebutuhan khusus, kelompok miskin dan
masyarakat marginal.
a) Adanya pembiayaan kegiatan-kegiatan
pemberdayaan perempuan, anak,
kaum difabel/berkebutuhan khusus,
kelompok miskin dan masyarakat marginal dalam
APBDesa; b) Terfasilitasinya
kegiatan pemberdayaan perempuan, anak,
kaum difabel/berkebutuhan khusus,
kelompok miskin dan masyarakat
marginal di Desa. c) Tersedianya data
kaum
difabel/berkebutuhan khusus,
kelompok miskin dan masyarakat marginal.
6) Membantu PD dan PLD dalam fasilitasi
pelestarian dan
Adat, kearifan lokal, seni dan budaya
a) Kegiatan pembangunan dan
pemberdayaan
- 29 -
pengembangan adat, kearifan lokal, seni dan budaya desa.
desa terjaga dengan baik.
masyarakat desa, tidak merusak tatanan adat,
kearifan lokal, seni dan budaya di desa;
b) Adanya kegiatan- kegiatan pelestarian dan pengembangan
adat, kearifan lokal, seni dan budaya di desa.
7) Membantu pemerintah daerah dan pemerintah
desa dalam koordinasi peningkatan pelayanan
sosial dasar.
Terjadinya koordinasi dalam hal
peningkatan pelayanan sosial
dasar
Tersedianya data dan informasi terkait
peningkatan pelayanan sosial
dasar.
2. PENDAMPING DESA (PD)
Pendamping Desa (PD) pada Program Pembangunan dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) ini pada dasarnya besifat kolektif
(team work) yang dikoordinir oleh salah seorang diantara Pendamping
Desa itu sendiri dan dipilih oleh mereka sendiri dan atau difasilitasi oleh
supervisornya. PD mempunyai tugas pokok dan fungsi mendampingi desa
dalam penyelenggaraan pemerintahan desa, kerjasama antar desa,
pengembangan BUMDes, dan fasilitasi pembangunan yang bersekala lokal
desa, diantarnya sebagai berikut:
No Tugas Pokok Output Kerja Indikator
1) Mendampingi pemerintah kecamatan dalam implementasi
Undang- Undang No. 6 Tahun 2014 tentang
Desa.
Proses Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa terlaksana dengan
benar.
a) Terlaksananya sosialisasi Undang- Undang No. 6
Tahun 2014 tentang Desa dan
peraturan turunannya;
b) Terfasilitasinya
reviu dan evaluasi dokumen RPJMDes,
RKPDes, APBDes dan laporan pertanggung
jawaban;
2) Melakukan
pendampingan dan pengendalian PLD dalam menjalankan tugas
pokok dan fungsinya.
Meningkatnya
kapasitas PLD dalam memfasilitasi proses pembangunan dan
a) Terlaksananya
pelatihan dan On the Job Trainning (OJT) bagi PLD;
- 30 -
pemberdayaan masyarakat di desa.
b) Dokumentasi kegiatan pengembangan
kapasitas dan evaluasi kinerja
PLD; c) Tersedianya RKTL
PLD dan laporan
kegiatan; d) Terlaksananya
koordinasi yang
baik antara PD dengan PLD.
3) Fasilitasi kaderisasi masyarakat desa dalam
rangka pelaksanaan UU Desa.
Adanya sejumlah kader pemberdayaan
masyarakat desa yang mendukung pelaksanaan Undang-
Undang No. 6 tahun 2014 tentang Desa.
a) Rencana kegiatan kaderisasi
masyarakat desa di desa dan/atau antardesa;
b) Terselenggaranya kaderisasi masyarakat desa di
desa dan/atau antardesa;
c) Setiap desa memiliki kader desa sesuai kebutuhan.
4) Fasilitasi musyawarah- musyawarah desa.
Musyawarah desa berjalan sesuai
aturan dan perundang-undang yang berlaku.
a) Terselenggaranya berbagai
musyawarah desa, musrenbang dan musyawarah
antardesa b) Masyarakat desa
berpartisipasi aktif dalam musyawarah desa.
5) Fasilitasi penyusunan produk hukum di desa
dan/atau antardesa.
Proses pelaksanaan penyusunan produk
hukum desa berjalan sesuai ketentuan dan peraturan yang
berlaku.
a) Terfasilitasinya penyusunan
peraturan desa, peraturan bersama kepala desa
dan/atau surat keputusan kepala
desa; b) Masyarakat desa
berpartisipasi aktif
dalam penyusunan produk hukum di
desa dan/atau antardesa.
c) Terfasilitasinya
peran BPD dalam proses penyusunan produk hukum desa
- 31 -
6) Fasilitasi kerjasama antardesa dan dengan pihak ketiga dalam
rangka pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat desa.
Proses fasilitasi kerjasama antar desa dan dengan pihak
ketiga dalam rangka pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat desa berjalan dengan baik.
a) Terfasilitasinya penyusunan rencana kerjasama
antardesa dan dengan pihak ketiga
dalam rangka pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat desa; b) Terfasilitasinya
kerjasama
antardesa dan dengan pihak ketiga
dalam rangka pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat desa.
7) Mendampingi desa
dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan terhadap
pembangunan desa dan pemberdayaan
masyarakat desa.
Proses pelaksanaan
Pembangunan dan pemberdayaan masyarakat berjalan
sesuai aturan yang berlaku.
a) Tersedianya
dokumen hasil Identifikasi kebutuhan
pengembangan kapasitas bagi
masyarakat desa; b) Tim Penyusun
RPJM Desa dan
RKP Desa terbentuk;
c) Pelatihan Tim Penyusun RPJM Desa dan RKPDesa;
d) Adanya dokumen proses penyusunan RPJM Desa dan
RKPDesa dan memastikan
dokumen tersebut diperdeskan;
e) Terlaksananya
evaluasi dan monitoring oleh
pemerintah dan masyarakat desa;
f) Terselenggaranya
pelatihan peningkatan kapasitas kinerja
BPD.
8) Fasilitasi koordinasi
kegiatan sektoral di desa dan pihak terkait
Adanya koordinasi
dan sinkronisasi desa dengan sektor dan
pihak terkait
Terfasilitasinya
kegiatan koordinasi dan sinkronisasi
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa
- 32 -
dengan sektor dan pihak terkait.
9) Fasilitasi pemberdayaan perempuan, anak dan kaum difabel /
berkebutuhan khusus, kelompok miskin dan
masyarakat marginal.
Meningkatnya akses dan pelayanan dasar bagi perempuan,
anak dan kaum difabel/berkebutuhan
khusus, kelompok miskin dan masyarakat
marginal.
Terfasilitasinya kegiatan- kegiatan pemberdayaan
perempuan, anak, dan kaum difabel /
berkebutuhan khusus, kelompok miskin dan masyarakat marginal;
3. PENDAMPING DESA TEKNIK INFRASTRUKTUR (PDTI)
Pendamping Desa Teknik Infrasturktur (PDTI) pada Program
Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) mempunyai
Tugas Pokok dan Fungsi mendampingi desa dalam penyelenggaraan
pemerintahan desa bidang inftrastruktur dasar, peningkatan kapasitas
kader desa teknis, fasilitasi pembangunan yang bersekala lokal desa,
diantarnya sebagai berikut :
No Tugas Pokok Output Kerja Indikator
1) Memberikan pelatihan dan bimbingan teknis
konstruksi secara sederhana kepada kader teknik dan masyarakat
sesuai dengan kondisi kekhususan setempat.
Kader teknik dan tim pelaksana
kegiatan desa mampu menjalankan tugas
dan fungsinya dengan baik.
a) Tersedianya data kader- kader teknik
desa yang telah terlatih;
b) Terlaksananya
pendampingan dalam pelaksanaan pembangunan,
pengelolaan dan pemeliharaan
sarana prasarana desa.
2) Memberikan bimbingan teknis dalam pembuatan desain dan RAB.
Tim pelaksana kegiatan dan kader teknik desa mampu
membuat desain dan RAB.
a) Tersedianya desain dan RAB untuk setiap kegiatan
pembangunan sarana prasarana desa;
b) Tersedianya jadwal pelaksanaan
kegiatan pembangunan sarana dan
prasarana desa.
- 33 -
3) Fasilitasi pelaksanaan pembangunan, pengelolaan, dan
pemeliharaan sarana prasarana desa.
Proses fasilitasi pelaksanaan pembangunan,
pengelolaan, dan pemeliharaan sarana
prasarana desa berjalan dengan baik.
a) Terfasilitasinya pembentukan dan pelatihan Tim
Pelaksana, Tim Lelang, Tim
Pemelihara, dan Tim Monitoring;
b) Terfasilitasinya
proses survey harga dan lokasi, pengadaan barang
dan jasa serta pengadaan tenaga
kerja setempat. c) Tersedianya papan
informasi kegiatan.
d) Tersusunnya Perdes tentang
pengelolaan dan pemeliharaan sarana prasarana
desa (bekerjasama dengan PD Pemberdayaan).
4) Fasilitasi sertifikasi infrastruktur desa hasil
pelaksanaan kegiatan pembangunan Desa.
Adanya jaminan kualitas terhadap
hasil pembangunan sarana dan
prasarana desa.
Semua infrastruktur hasil kegiatan
pembangunan di desa di sertifikasi.
5) Fasilitasi koordinasi pembangunan,
pengelolaan, dan pemeliharaan sarana
prasarana desa/ antardesa dengan sektor atau pihak lain yang
terkait.
Adanya koordinasi perencanaan,
pelaksanaan, pengelolaan dan
pemeliharaan sarana prasarana desa/ antardesa dengan
sektor atau pihak lain yang terkait.
a) Terlaksananya koordinasi dan
sinkronisasi pembangunan
sarana prasarana desa/ antardesa;
b) Tersedianya
informasi pembangunan
sarana prasarana desa/ antardesa.
4. PENDAMPING LOKAL DESA (PLD)
Pendamping Lokal Desa (PLD) pada Program Pembangunan dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) ini mempunyai Tugas Pokok dan
Fungsi mendampingi desa dalam penyelenggaraan pemerintahan desa,
kerjasama antar desa, pengembangan BUMDes, dan fasilitasi
pembangunan yang bersekala lokal desa, diantaranya sebagai berikut:
- 34 -
No Tugas Pokok Output Kerja Indikator
1) Mendampingi Desa
dalam perencanaan pembangunan dan keuangan desa.
Perencanaan dan
penganggaran desa berjalan sesuai aturan dan
ketentuan yang berlaku.
a) Terlaksananya
sosialisasi Undang-Undang No. 6 Tahun
2014 tentang Desa dan
peraturan turunannya;
b) Terfasilitasinya
musyawarah desa yang partisipatif untuk menyusun
RPJM Desa, RKP Desa dan APBDes;
c) Tersusunnya Rancangan Peraturan Desa
tentang kewenangan lokal berskala Desa dan
kewenangan Desa berdasarkan hak
asal-usul dan Peraturan lain yang diperlukan;
2) Mendampingi desa dalam pelaksanaan
pembangunan desa.
Pelaksanaan pembangunan desa
berjalan sesuai aturan dan ketentuan yang
berlaku.
a) Adanya koordinasi
dengan PD dan pihak terkait mengenai
pembangunan desa;
b) Terfasilitasinya kerjasama antardesa;
c) Terfasilitasinya pelaksanaan
pembangunan desa yang sesuai dengan prinsip tata kelola
yang baik. d) Terfasilitasinya
ketersediaan
informasi publik terkait
pembangunan desa
3) Mendampingi masyarakat Desa dalam kegiatan pemberdayaan
masyarakat dan desa.
Penyelengaraan pemberdayaan masyarakat dan
desa sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku.
Terlaksananya kegiatan peningkatan
kapasitas kader desa, masyarakat
- 35 -
dan kelembagaan desa.
4) Mendampingi desa dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan
pembangunan desa.
Proses pelaksanaan dan evaluasi kegiatan
pembangunan desa berjalan sesuai
ketentuan yang berlaku.
a) Terlaksananya peningkatan kapasitas Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) dalam
melakukan pemantauan dan evaluasi
pembangunan desa;
b) Terlaksananya
evaluasi pembangunan
desa melalui musyawarah desa;
c) Masyarakat
terlibat dalam pelaksanaan evaluasi kegiatan
pembangunan desa.
B. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
1. Pemerintah Provinsi dan Kabupaten wajib membina dan mengawasi
pelaksanaan penggunaan Dana Desa;
2. Pembinaan Pemerintah Kabupaten melalui DPMD meliputi:
a. menetapkan pengaturan yang berkaitan dengan Dana Desa;
b. membuat pedoman teknis kegiatan yang dapat didanai dari Dana
Desa;
c. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan penggunaan Dana
Desa; dan
d. memberikan bimbingan, supervisi dan konsultasi pelaksanaan
pengelolaan dan penggunaan Dana Desa.
e. melaksanakan sosialisasi kebijakan Pemerintah, Pemerintah Provinsi
dan Kabupaten terkait pengelolaan keuangan Desa;
f. melaksanakan bimbingan teknis bagi Pejabat Teknis Pengelolaan
Keuangan Desa.
3. Pengawasan Pemerintah Kabupaten melalui inspektorat meliputi:
a. Pengawasan rutin yang dilaksanakan secara regular paling sedikit 1
(satu) tahun sekali.
b. Pemeriksaan khusus yang dilaksanakan insidentil sesuai kebutuhan.
- 36 -
4. Pembinaan dan Pengawasan Camat meliputi:
a. memfasilitasi penggunaan dan pengelolaan Dana Desa;
b. memberikan bimbingan, supervisi dan konsultasi terkait penggunaan
dan pengelolaan Dana Desa; dan
c. melakukan pengawasan penggunaan dan pengelolaan Dana Desa.
d. memverifikasi kesesuaian kegiatan yang tercantum dalam
RPJMDesa, RKPDesa dan APBDesa;
e. memberikan rekomendasi perbaikan terkait hasil evaluasi rancangan
peraturan Desa tentang APBDesa;
f. pembinaan terhadap Kepala Desa dan Perangkat Desa meliputi
Perencanaan, Pelaksanaan, penatausahaan dan
pertanggungjawaban APBDesa;
g. melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan yang tercantum
dalam APBDesa;
h. melaksanakan sosialisasi kebijakan pemerintah, pemerintah provinsi
dan kabupaten terkait pengelolaan keuangan Desa;
i. memverifikasi permohonan penyaluran dan Pertanggungjawaban
penggunaan keuangan desa; dan
j. membentuk tim verifikasi yang ditetapkan oleh keputusan camat
yang terdiri dari :
1. Camat sebagai Penanggung Jawab;
2. Sekretaris Kecamatan Sebagai Ketua;
3. Kepala Seksi Pemerintahan sebagai Sekretaris;
4. Perangkat Kecamatan lainnya yang ditunjuk oleh camat sebagai
anggota sebanyak 2 (dua) orang.
- 37 -
BAB IV
PELAPORAN
1. Pelaporan dari Desa kepada Bupati
Pelaporan penetapan prioritas penggunaan Dana Desa merupakan proses
penyampaian data dan/atau informasi mengenai perkembangan, kemajuan
setiap tahapan dari mekanisme penetapan prioritas penggunaan Dana Desa.
Desa berkewajiban melaporkan penetapan prioritas penggunaan Dana Desa
kepada Bupati sebagimana Format 1. Terlampir yang dilengkapi dengan
dokumen-dokumen sebagai berikut:
a. Peraturan Desa tentang Kewenangan Desa berdasarkan Hak Asal-Usul
dan Kewenangan Lokal Berskala Desa;
b. Peraturan Desa tentang RKP Desa;
c. Peraturan Desa tentang APB Desa; dan
d. Laporan realisasi penyerapan Dana Desa dan Capaian Output Dana
Desa.
2. Mekanisme Pelaporan dalam Kondisi Khusus
Dalam hal yang dipandang perlu untuk dilaporkan secara mendesak atau
bersifat khusus, dapat dilakukan di luar mekanisme laporan berkala. Pelaporan
khusus ini bentuk dan waktunya bebas disesuaikan dengan kondisi dan
keadaan yang ada.
- 38 -
BAB V
PENUTUP
Pedoman teknis Penggunaan Dana Desa ini disusun agar dapat dijadikan
pedoman oleh Pemerintah Desa untuk menjadi bahan pertimbangan
penyusunan dokumen perencanaan di Desa khususnya Rencana Kerja
PemerintahDesa (RKP Desa) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB
Desa).
- 39 -
Daftar Kegiatan Prioritas Bidang Pembangunan Desa Yang Bersumber Dari Dana Desa
DAFTAR KEGIATAN PRIORITAS BIDANG PEMBANGUNAN DESA YANG BERSUMBER DARI DANA DESA TAHUN 2018
NO KEGIATAN JENIS KEGIATAN
1 Pengadaan, pembangunan, pengembangan dan
pemeliharaan sarana prasarana Desa
Kegiatan Pembangunan dan/atau Perbaikan Rumah Sehat untuk Fakir Miskin
2 Kegiatan Pengadaan Penerangan Lingkungan Pemukiman
3 Kegiatan Pembangunan dan/atau Pemeliharaan Pedestrian
4 Kegiatan Pembangunan dan/atau Pemeliharaan Drainase
5 Kegiatan Pembangunan dan/atau
Pemeliharaan Selokan
6 Kegiatan Pembangunan dan Pengadaan Tempat
Pembuangan Sampah
7 Kegiatan Pengadaan Gerobak Sampah
8 Kegiatan Pengadaan Kendaraan Pengangkut Sampah
9 Kegiatan Pengadaan Mesin Pengolah Sampah
10 Kegiatan Pembangunan dan/atau Pemeliharaan Tambatan Perahu
11 Kegiatan Pembangunan dan/atau Pemeliharaan Jalan Pemukiman
12 Kegiatan Pembangunan dan/atau
Pemeliharaan Jalan Poros Desa
13 Kegiatan Pembangunan dan/atau
Pemeliharaan Jalan Desa Antara Pemukiman ke Wilayah Pertanian
14 Kegiatan Pembangunan dan/atau Pemeliharaan Jalan Desa Antara Pemukiman ke Lokasi Wisata
15 Kegiatan Pembangunan dan/atau Pemeliharaan Jembatan Desa
16 Kegiatan Pembangunan dan/atau
Pemeliharaan Gorong-Gorong
17 Kegiatan Pembangunan dan/atau
Pemeliharaan Terminal Desa
18 Kegiatan Pembangunan Pembangkit Listrik
Tenaga Mikrohidro
19 Kegiatan Pembangunan Pembangkit Listrik
Tenaga Diesel
20 Kegiatan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Matahari
21 Kegiatan Pembangunan Instalasi Biogas
- 40 -
22 Kegiatan Pembangunan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik
23 Kegiatan Pengadaan Jaringan Internet Untuk Warga Desa
24 Kegiatan Pengadaan Website Desa
25 Kegiatan Pengadaan Peralatan Pengeras Suara (loudspeaker)
26 Kegiatan Pengadaan Telepon Umum
27 Kegiatan Pengadaan Radio Single Side Band (SSB)
28 Peningkatan Kualitas dan Akses terhadap Pelayanan Sosial Dasar
Kegiatan Pembangunan dan/atau Pemeliharaan Air Bersih Berskala Desa
29 Kegiatan Pembangunan dan/atau Pemeliharaan Sanitasi Lingkungan
30 Kegiatan Pembangunan dan/atau Pemeliharaan Jambanisasi
31 Kegiatan Pembangunan dan/atau Pemeliharaan Mandi Cuci Kakus (MCK)
32 Kegiatan Pengadaan Mobil Ambulance Desa
33 Kegiatan Pengadaan Alat Bantu Penyandang
Disabilitas
34 Kegiatan Pembangunan dan/atau
Pemeliharaan Panti Rehabilitasi Penyandang Disabilitas
35 Kegiatan Pembangunan dan/atau Pemeliharaan Balai Pengobatan
36 Kegiatan Pembangunan dan/atau Pemeliharaan Posyandu
37 Kegiatan Pembangunan dan/atau Pemeliharaan Poskesdes/Polindes
38 Kegiatan Pembangunan dan/atau Pemeliharaan Posbindu
39 Kegiatan Pengadaan Reagen Rapid Tes Kid
40 Kegiatan Pembangunan dan/atau Pemeliharaan Taman Bacaan Masyarakat
41 Kegiatan Pembangunan dan/atau Pemeliharaan Bangunan PAUD
42 Kegiatan Pengadaaan Buku dan Peralatan
Belajar PAUD
43 Kegiatan Pengadaan Wahana Permainan Anak
di PAUD
44 Kegiatan Pengadaan Sarana Taman Belajar
Keagamaan
45 Kegiatan Pembangunan dan/atau Pemeliharaan Perpustakaan Desa
46 Kegiatan Pengadaan Buku / Bahan Bacaan
47 Kegiatan Pembangunan dan/atau Balai
Pelatihan/Kegiatan Belajar Masayarakat
48 Kegiatan Pembangunan Sanggar Seni
49 Kegiatan Pengadaan Film Dokumenter
- 41 -
50 Kegiatan Pengadaan Peralatan Kesenian
51 Pengadaan, pembangunan,
pengembangan dan pemeliharaan sarana prasarana usaha
ekonomi Desa
Kegiatan Pembangunan dan/atau Pemeliharaan Bendungan Berskala Kecil
52 Kegiatan Pembangunan dan/atau Pemeliharaan Embung
53 Kegiatan Pembangunan dan/atau Pemeliharaan Irigasi Desa
54 Kegiatan Pembangunan Percetakan Lahan Pertanian
55 Kegiatan Pengadaan Kolam Ikan
56 Kegiatan Pengadaan Kapal Penangkap Ikan
57 Kegiatan Pembangunan dan/atau
Pemeliharaan Tempat Pendaratan Kapal Penangkap Ikan
58 Kegiatan Pembangunan dan/atau
Pemeliharaan Tambak Garam
59 Kegiatan Pembangunan dan/atau Pemeliharaan Kandang Ternak
60 Kegiatan Pengadaan Mesin Pakan Ternak
61 Kegiatan Pembangunan Gudang Penyimpanan Sarana Produksi Pertanian
62 Kegiatan Pembangunan Pengeringan Hasil Pertanian
63 Kegiatan Pembangunan Lumbung Desa
64 Kegiatan Pembangunan Gudang Pendingin dan
Pengadaan (Cold Storage)
65 Kegiatan Pengadaan Mesin Jahit
66 Kegiatan Pengadaan Peralatan Bengkel Kendaraan Bermotor
67 Kegiatan Pengadaan Mesin Bubut Untuk
Mebeler
68 Kegiatan Pembangunan Pasar Desa
69 Kegiatan Pembangunan Pasar Sayur
70 Kegiatan Pembangunan Pasar Hewan
71 Kegiatan Pembangunan Tempat Pelelangan Ikan
72 Kegiatan Pengadaan Toko Online
73 Kegiatan Pembangunan Gudang Barang
74 Kegiatan Pembangunan Pondok Wisata
75 Kegiatan Pembangunan Panggung Hiburan
76 Kegiatan Pembangunan Kios Cenderamata
77 Kegiatan Pembangunan Kios Warung Makan
78 Kegiatan Pengadaan Wahana Permainan Anak
79 Kegiatan Pengadaan Wahana Permainan Outbond
80 Kegiatan Pembangunan Taman Rekreasi
81 Kegiatan Pembangunan Tempat Penjualan Tiket
82 Kegiatan Pembangunan Rumah Penginapan
83 Kegiatan Pengadaan Angkutan Wisata
- 42 -
84 Kegiatan Pembangunan Penggilingan Padi
85 Kegiatan Pengadaan Mesin Peraut Kelapa
86 Kegiatan Pengadaan Mesin Penepung Biji-Bijian
87 Kegiatan Pengadaan Mesin Pencacah Pakan
Ternak
88 Kegiatan Pengadaan Mesin Sangrai Kopi
89 Kegiatan Pengadaan Mesin Pemotong/Pengiris
Buah dan Sayuran
90 Kegiatan Pengadaan Mesin Pompa Air
91 Kegiatan Pengadaan Traktor Mini
92 Pengadaan, pembangunan,
pengembangan dan pemeliharaan sarana prasarana untuk
pelestarian lingkungan hidup
Kegiatan Pembangunan Terasering
93 Kegiatan Pembangunan Kolam Untuk Mata Air
94 Kegiatan Pembangunan Plesengan Sungai
95 Kegiatan Pembangunan Pencegahan Abrasi
Pantai
96 Pengadaan, pembangunan, pengembangan dan
pemeliharaan sarana prasarana untuk
penanggulangan bencana alam dan/atau kejadian luar
biasa lainnya yang meliputi
Kegiatan Pembangunan Jalan Evakuasi dalam Bencana Gunungberapi
97 Kegiatan Pembangunan Gedung Pengungsian
98 Kegiatan Pembersihan Lingkungan Perumahan Yang Terkena Bencana Alam
99 Kegiatan Rehabilitasi dan Rekontruksi Lingkungan Perumahan Yang Terkena Bencana
Alam
- 43 -
Daftar Kegiatan Prioritas Bidang Pemberdayaan Yang Bersumber Dari Dana Desa Tahun 2018
DAFTAR KEGIATAN PRIORITAS BIDANG PEMBERDAYAAN
YANG BERSUMBER DARI DANA DESA TAHUN 2018
NO KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN
1 Peningkatan Kualitas dan
Akses terhadap Pelayanan Sosial Dasar
Kegiatan Penyediaan Air Bersih
2 Kegiatan Pelayanan Kesehatan
Lingkungan
3 Kegiatan Kampanye dan Promosi Hidup
Sehat
4 Kegiatan Bantuan Insentif Kader
Kesehatan Masyarakat
5 Kegiatan Pemantauan Pertumbuhan
Gizi Balita dan Anak Sekolah
6 Kegiatan Penyediaan PMT Gizi Balita
dan Anak Sekolah
7 Kegiatan Pengelolaan Balai Pengobatan
Desa dan Persalinan
8 Kegiatan Perawatan Kesehatan
dan/atau Pendampingan untuk Bumil, Nifas dan Menyusui
9 Kegiatan Pengobatan Untuk Lansia
10 Kegiatan Fasilitasi Keluarga Berencana
11 Kegiatan Pegelolaan Rehabilitasi Bagi Penyandang Disabilitas
12 Kegiatan Pelatihan Kader Kesehatan Masyarakat
13 Kegiatan Pelatihan Hak-Hak Anak, Ketrampilan Pengasuhan Anak dan Perlindungan Anak
14 Kegiatan Pelatihan Pangan Yang Sehat dan Aman
15 Kegiatan Pelatihan Kader Desa Untuk Pangan Yang Sehat dan Aman
16 Kegiatan Bantuan Insentif Guru PAUD
17 Kegiatan Bantuan Insentif Guru Taman
Belajar Keagamaan
18 Kegiatan Penyelenggaraan Pelatihan
Kerja
19 Kegiatan Penyelengaraan Kursus Seni
Budaya
20 Kegiatan Bantuan Pemberdayaan Bidang Olahraga
21 Kegiatan Pelatihan Pembuatan Film Dokumenter
22 Pengelolaan sarana dan prasarana lingkungan
Kegiatan Pengelolaan Sampah Berskala Rumah Tangga
- 44 -
23 berdasarkan kemampuan teknis dan sumber daya lokal yang tersedia
pengelolaan usaha
ekonomi produktif serta pengelolaan sarana dan prasarana ekonomi
Kegiatan Pengelolaan Sarana Pengolahan Air Limbah
24 Kegiatan Pengelolaan Terminal Desa
25 Kegiatan Pengelolaan Tambatan Perahu
26 Kegiatan Pengolahan Limbah Peternakan Untuk Energi Biogas
27 Kegiatan Pembuatan Bioethanol dari Ubi Kayu
28 Kegiatan Pengolahan Minyak Goreng Bekas menjadi Biodiesel
29 Kegiatan Pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Angin
30 Kegiatan Pengelolaan Sistem Informasi Desa
31 Kegiatan Pengelolaan Koran Desa
32 Kegiatan Pengelolaan Website Desa
33 Kegiatan Pengelolaan Radio Komunitas
34 Kegiatan Pengadaan Pembibitan Tanaman Pangan
35 Kegiatan Pengadaan Pembibitan Tanaman Keras
36 Kegiatan Pengadaan Pupuk
37 Kegiatan Pembenihan ikan air tawar
38 Kegiatan Pengelolaan Usaha Hutan Desa
39 Kegiatan Pengelolaan Usaha Hutan
Sosial
40 Kegiatan Pengadaan Bibit/Induk Ternak
41 Kegiatan Inseminasi Buatan
42 Kegiatan Pengadaan Pakan Ternak
43 Kegiatan Produksi Tepung Tapioka
44 Kegiatan Produksi Kerupuk
45 Kegiatan Produksi Keripik Jamur
46 Kegiatan Produksi Keripik Jagung
47 Kegiatan Produksi Ikan Asin
48 Kegiatan Produksi Abon Sapi
49 Kegiatan Produksi Susu Sapi
50 Kegiatan Produksi Kopi
51 Kegiatan Produksi Coklat
52 Kegiatan Produksi Karet
53 Kegiatan Pengelolaan Usaha Meubelair Kayu dan Rotan
54 Kegiatan Pengelolaan Usaha Alat-Alat Rumah Tangga
55 Kegiatan Pengelolaan Usaha Pakaian
Jadi/Konveksi
56 Kegiatan Pengelolaan Usaha Kerajinan
Tangan
57 Kegiatan Pengelolaan Usaha Kain Tenun
58 Kegiatan Pengelolaan Usaha Kain Batik
- 45 -
59
Kegiatan Pengelolaan Usaha Bengkel Kendaraan Bermotor
60 Kegiatan Pengelolaan Usaha Pedagang di Pasar
61 Kegiatan Pengelolaan Usaha Pedagang Pengepul
62 Kegiatan Pendirian BUM Desa dan/atau
BUM Desa Bersama
63 Kegiatan Pembangunan dan Penyewaan
Sarana Prasarana Olahraga (BUM Desa)
64 Kegiatan Pengadaan dan Penyewaan Alat Transportasi (BUM Desa)
65 Kegiatan Pengadaan dan Penyewaan Peralatan Pesta (BUM Desa)
66 Kegiatan Pembentukan dan Pengembangan Usaha Hutan
Kemasyarakatan
67 Kegiatan Pembentukan dan
Pengembangan Usaha Hutan Tanaman Rakyat
68 Kegiatan Pembentukan dan Pengembangan Kemitraan Kehutanan
69 Kegiatan Pembentukan Usaha Ekonomi Masyarakat
70 Kegiatan Bantuan Sarana Produksi, Distribusi dan Pemasaran Untuk Usaha Ekonomi Masyarakat
71 Kegiatan Sosialisasi Teknologi Tepat Guna (TTG)
72 Kegiatan Pengembangan Pos Pelayanan Teknologi Desa (Posyantekdes)
73 Kegiatan Percontohan Teknologi Tepat Guna (TTG)
74 Kegiatan Penyediaan Informasi Harga/Pasar
75 Kegiatan Pameran Hasil Usaha BUM Desa
76 Kegiatan Pameran Hasil Usaha Ekonomi Masyarakat
77 Kegiatan pameran Hasil Usaha Koperasi
78 Kegiatan Kerjasama Perdagangan Antar Desa
79 Kegiatan Kerjasama Perdagangan Dengan Pihak Ketiga
80 Penguatan kesiapsiagaan masyarakat Desa dalam
menghadapi bencana serta kejadian luar biasa lainnya yang meliputi:
Kegiatan Penyediaan Layanan Informasi Tentang Bencana Alam
81 Kegiatan Pelatihan Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi
Bencana Alam
82 Kegiatan Pelatihan Tenaga Sukarelawan
Untuk Penanganan Bencana Alam
- 46 -
83 pelestarian lingkungan hidup antara lain:
Kegiatan Pembibitan Pohon Langka
84 Kegiatan Reboisasi
85 Kegiatan Rehabilitasi Lahan Gambut
86 Kegiatan Pembersihan Daerah Aliran
Sungai
87 Kegiatan Pemeliharaan Hutan Bakau
88 Kegiatan Perlindungan Terumbu Karang
89 Pemberdayaan
masyarakat Desa untuk memperkuat tata kelola
Desa yang demokratis dan berkeadilan sosial
Kegiatan Pengembangan Sistem
Informasi Desa
90 Kegiatan Pengembangan Pusat
Kemasyarakatan Desa dan/atau Balai Rakyat
91 Kegiatan Penyusunan Arah Pengembangan Desa
92 Kegiatan Penyusunan Rancangan Program/Kegiatan Pembangunan Desa Yang Berkelanjutan
93 Kegiatan Pendataan Potensi dan Aset Desa
94 Kegiatan Penyusunan profil Desa/data Desa
95 Kegiatan Penyusunan Peta Aset Desa
96 Kegiatan Sosialisasi Dana Desa
97 Kegiatan Penyelenggaraan Musyawarah
Kelompok Warga Miskin, Warga Disabilitas, Perempuan, Anak, Dan Kelompok Marginal
98 Kegiatan Penyusunan Usulan Kelompok Warga Miskin, Warga Disabilitas,
Perempuan, Anak, Dan Kelompok Marginal
99 Kegiatan Pengembangan Sistem Administrasi Keuangan Dan Aset Desa Berbasis Data Digital
100 Kegiatan Pengembangan Laporan Keuangan Dan Aset Desa Yang Terbuka
Untuk Publik
101 Kegiatan Pengembangan Sistem
Informasi Desa
102 Kegiatan Penyebarluasan Informasi Kepada Masyarakat Desa
103 Kegiatan Penyelenggaraan Musyawarah Desa
104 Kegiatan Pembentukan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa
105 Kegiatan Pelatihan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa
106 Kegiatan Pelatihan Usaha Pertanian
107 Kegiatan Pelatihan Usaha Perikanan
108 Kegiatan Pelatihan Usaha Perkebunan
109 Kegiatan Pelatihan Usaha Industri Kecil
110 Kegiatan Pelatihan Usaha Perdagangan
- 47 -
111 Kegiatan Pelatihan Teknologi Tepat Guna (TTG)
112 Kegiatan Pelatihan Kerja dan Keterampilan Bagi Masyarakat
113 Kegiatan Pemantauan Berbasis Komunitas
114 Kegiatan Audit Berbasis Komunitas
115 Kegiatan Pengembangan Unit Pengaduan Di Desa
116 Kegiatan Pengembangan Bantuan Hukum Dan Paralegal Desa
117 Kegiatan Pengembangan Kapasitas
Paralegal Desa
118 Kegiatan Penyelenggaraan Musyawarah
Desa Untuk Pertanggungjawaban Dan Serah Terima Hasil Pembangunan Desa
48
Contoh Laporan Kepala Desa Kepada Bupati tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa
LAPORAN KEPALA DESA KEPADA BUPATI
PENETAPAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA
TAHUN ANGGARAN ...
NO
PROVINSI,
KABUPATEN/KOTA, KECAMATAN,
DESA
KEGIATAN PRIORITAS
PEMBANGUNAN DESA PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT SARANA PRASARANA
DESA
PELAYANAN SOSIAL
DASAR USAHA EKONOMI DESA
PELESTARIAN
LINGKUNGAN HIDUP
HASIL
KEGIATAN SESUAI
PRIORIT
AS
VOLUME
BIAYA
HASIL
KEGIAT
AN SESUAI
PRIORI
TAS
VOLUME
BIAYA
HASIL
KEGIAT
AN SESUAI
PRIORI
TAS
VOLUME
BIAYA
HASIL
KEGIAT
AN SESUAI
PRIORI
TAS
VOLUME
BIAYA
HASIL
KEGIAT
AN SESUAI
PRIORI
TAS
VOLUME
BIAYA
1. JAWA BARAT
1 KAB. SUKABUMI
1.
PALABUHANRAT
U
1. TONJONG
2. ……….
2. SIMPENAN
1. CIDADAP
2. ……….
…………………………………. Kepala Desa
49
Contoh Format Laporan Realisasi Penyerapan dan Capaian Output Dana Desa
LAPORAN REALISASI PENYERAPAN DANA DESA
TAHAP …TAHUN ANGGARAN … PEMERINTAH DESA … KECAMATAN … KABUPATEN SUKABUMI
NOMOR URAIAN URAIAN OUTPUT
URAIAN VOLUME
CARA PENGADAAN
ANGGARAN REALISASI SISA %
CAPAIAN
OUTPUT
KET.
1 2 3 4 5 6 7 8=(6-
7) 9 10
1.
1.2 1.2.1
2 2.2
2.2.1 2.2.2
2.4 2.4.1
2.4.2
PENDAPATAN
Pendapatan Transfer Dana Desa
- Tahap Pertama
- Tahap Kedua JUMLAH PENDAPATAN
BELANJA BANTUAN KE DESA ……
Bidang Pembangunan Kegiatan
……………………………. Dst................………………………
Bidang Pemberdayaan Kegiatan …………………………….
Dst................………………………
50
JUMLAH BELANJA
PEMBIAYAAN
Pengeluaran Pembiayaan Penyertaan Modal Desa
- Modal Awal - Pengembangan Usaha
JUMLAH PEMBIAYAAN
JUMLAH ( PENDAPATAN – BELANJA – PEMBIAYAAN}
BENDAHARA DESA ………….
( ………………………………….. )
Disetujui Oleh Desa……, Tanggal …………………
KEPALA DESA DESA ………….
( ………………………………….. )
51
PETUNJUK PENGISIAN
No. Uraian
1. Kolom 1 diisi dengan Kode Rekening sesuai dengan APBDesa
2. Kolom 2 diisi dengan uraian pendapatan, belanja dan pembiayaan yang menggunakan Dana Desa
3. Kolom 3 diisi dengan uraian output, Misal : Pembangunan Jalan
4. Kolom 4 diisi dengan Jumlah Volume output yang terdiri jumlah dan satuan output, Misal : 500 Meter
5. Kolom 5 diisi dengan cara pengadaan, Misal : Swakelola
6. Kolom 6 diisi dengan jumlah anggaran
7. Kolom 7 diisi dengan jumlah realisasi
8. Kolom 8 diisi dengan selisih antara anggaran dan realisasi
9.
Kolom 9 diisi dengan presentase capaian output dengan perhitungan sebagai berikut :
a. Kegiatan pembangunan/pemeliharaan/pengembangan fisik dihitung sesuai perkembangan penyelesaian fisik
dilapangan dan foto
b. Kegiatan Non Fisik dihitung dengan cara :
- Penyelesaian kertas kerja / kerangka acuan kerja yang memuat latarbelakang, tujuan, lokasi, target/sasaran
dan anggaran sebesar 30%
- Undangan pelaksanaan kegiatan, daftar peserta pelatihan dan konfirmasi pengajar sebesar 5%
- Kegiatan telah terlaksana sebesar 80%
- Laporan Pelaksanaan Kegiatan dan Foto sebesar 100%
10. Kolom 10 diisi dengan Keterangan, Misal : Berapa output yang telah terlaksana (kuantitas)
52
Contoh Format Rencana Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun Anggaran …
Contoh Model: Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun …
Provinsi : Kabupaten : Kecamatan :
Desa : Tipologi : Desa Pegunungan /Dataran Tinggi, Pertanian Pangan,
Tertinggal dan Sangat Tertinggal Produk Unggulan : Pertanian Sayur Mayur (Kentang, Kol, Wortel dll)
Bidang Kegiatan Tujuan
A. Pembangunan Desa
1. pembangunan, pengembangan
dan pemeliharaan sarana prasarana
lingkungan permukiman
a. pembangunan/pengadaan
tandon air/bak penampung air hujan
atau air bersih dari sumber mata air.
- memenuhi dan mendekatkan akses
kubutuhan air bersih untuk penduduk Desa;
- membangun/pengadaan baru untuk bak penampung air hujan
b. pemeliharaan saluran air bersih dari sumber
mata air ke rumah-rumah penduduk.
- mencegah kerusakan saluran air bersih
- menjamin pemenuhan kebutuhan air bersih untuk penduduk
2. pembangunan, pengembangan
dan pemeliharaan sarana prasarana transportasi
a. pembangunan jalan poros Desa
- meningkatkan kualitas jalan poros Desa;
- memudahkan distribusi hasil pertanian
b. pembangunan jalan lingkungan Desa
- meningkatkan kualitas jalan lingkungan Desa;
- memudahkan transportasi hasil
pertanian.
B. Pemberdayaan Masyarakat Desa
1. Dukungan kegiatan ekonomi baik yang
dikembangkan oleh BUM
Desa/BUM Desa Bersama.
a. Pendirian dan pengembangan BUM Desa/BUM Desa
Bersama.
Meningkatkan usaha ekonomi di Desa.
b. pelatihan manajemen
usaha BUM Desa/BUM Desa Bersama.
meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan pengurus atau anggota dalam mengembangkan usaha
ekonomi di Desa
c. bantuan permodalan membantu pengembangan
usaha ekonomi di Desa.
2. Peningkatan
kapasitas pelaku usaha ekonomi Desa melalui
a. pelatihan pertanian
organik
- meningkatkan
keterampilan penduduk mengelola pertanian organik;
53
pelatihan dan pemagangan.
- meningkatkan nilai tambah komiditas
ekonomi lokal.
b. Pelatihan penggunaan
sarana prasarana produksi pertanian dan usaha ekonomi lainnya
Memberikan pengetahuan
penggunaan sarana prasarana produksi pertanian dan usaha
ekonomi lainnya
…………………………………. Kepala Desa ……………………….
…………………………..
54
Contoh Surat Keputusan Kepala Desa Tentang Penetapan PTPKD
KABUPATEN SUKABUMI
KEPUTUSAN KEPALA DESA …
NOMOR … TAHUN ...
TENTANG
PELAKSANA TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
KEPALA DESA ...
Menimbang : a. bahwa Pengelolaan Keuangan Desa merupakan
keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban keuangan desa; b. bahwa untuk melaksanakan Pengelolaan Keuangan
Desa Tahun Anggaran ..., Kepala Desa dibantu oleh
Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD);
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan uruf b, perlu menetapkan Keputusan Kepala Desa tentang Pelaksana Teknis
Pengelolaan Keuangan Desa;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran
55
Negara Republik Indonesia Nomor 5558) sebagaimana telah beberapakali diubah terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5864);
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093); 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun
2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094); 6. Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 9
Tahun 2015 tentang Desa (Lembaran Daerah
Kabupaten Sukabumi Tahun 2015 Nomor 9) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Sukabumi Nomor 6 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Desa (Lembaran Daerah Kabupaten
Sukabumi Tahun 2017 Nomor 6); 7. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 98 Tahun 2016
Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2016 Nomor 98);
8. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 100 Tahun 2016
Tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Desa (Berita Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2016 Nomor 100);
9. Peraturan Desa … Nomor …Tahun … tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa tahun …
(Lembaran Desa … Tahun… Nomor …);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KESATU : Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa berasal
dari unsur Perangkat Desa, terdiri dari Sekretaris Desa, Kepala Seksi dan Kepala Urusan Keuangan, sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dengan keputusan ini.
KEDUA : Sekretaris Desa selaku koordinator pelaksana teknis
pengelolaan keuangan desa mempunyai tugas :
a. menyusun dan melaksanakan Kebijakan Pengelolaan APBDesa;
b. menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa, perubahan APBDesa dan pertanggung jawaban pelaksanaan APBDesa;
c. melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan dalam APBDesa;
56
d. menyusun pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBDesa; dan
e. melakukan verifikasi terhadap bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran APBDesa.
KETIGA : Kepala Seksi selaku Pelaksana Kegiatan sesuai bidangnya mempunyai tugas : a. menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang
menjadi tanggung jawabnya; b. melaksanakan kegiatan dan/atau bersama Lembaga
Kemasyarakatan Desa yang telah ditetapkan di dalam APBDesa;
c. melakukan tindakan pengeluaran yang menyebabkan
atas beban anggaran belanja kegiatan; d. mengendalikan pelaksanaan kegiatan; e. melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan
kepada Kepala Desa; dan f. menyiapkan dokumen anggaran atas beban
pengeluaran pelaksanaan kegiatan. KEEMPAT : Kepala Urusan Keuangan selaku Bendahara mempunyai
tugas meliputi menerima, menyimpan, menyetorkan/membayar, menatausahakan, dan
mempertanggungjawabkan penerimaan pendapatan desa dan pengeluaran pendapatan desa dalam rangka pelaksanaan APBDesa.
KELIMA : Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya
Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan
dan Belanja Desa APBDesa … Tahun Anggaran …
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di ... pada tanggal … :
KEPALA DESA …
NAMA
(tanpa gelar dan jabatan)
57
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DESA .. Nomor : …Tahun …
Tanggal : … Tentang:Pelaksana Teknis
Pengelolaan Keuangan Desa
PELAKSANA TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA … KECAMATAN … KABUPATEN SUKABUMI
TAHUN ANGGARAN …
NO NAMA JABATAN SELAKU
1. Sekretaris Desa Koordinator
2. Kasi Pemerintahan
Pelaksana Kegiatan Bidang Pemerintahan
dan Pembinaan Kemsayarakatan
3. Kaur Perencanaan
Pelaksana Kegiatan Bidang Pembangunan
4. Kasi Kesejahteraan
Pelaksana Kegiatan Bidang Pemberdayaan Masyarakat
5. Kaur Keuangan Bendahara Desa
KEPALA DESA …
NAMA (tanpa gelar dan jabatan)
58
Contoh Surat Keputusan Kepala Desa Tentang Penunjukan Bank Persepsi Sebagai RKD
KABUPATEN SUKABUMI KEPUTUSAN KEPALA DESA …
NOMOR … TAHUN …
TENTANG PENUNJUKAN BANK BJB SEBAGAI BANK PERSEPSI
REKENING KAS UMUM DESA
menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung dan menunjang
pelaksanaan pengelolaan dana desa serta sumber – sumber pendapatan desa lainnya maka perlu menunjuk salah satu bank sebagai bank persepsi;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebgaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Keputusan Kepala Desa
tentang Penunjukan Bank BJB sebagai Bank Persepsi Rekening Kas Umum Desa;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara tahun Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558) sebagaimana
telah beberapakali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014
tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara
59
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5864);
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
6. Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 9 Tahun 2015 tentang Desa (Lembaran Daerah Kabupaten
Sukabumi Tahun 2015 Nomor 9) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 6 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2017 Nomor 6);
7. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 98 Tahun 2016
Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2016 Nomor 98);
8. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 100 Tahun 2016 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Desa (Berita Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2016
Nomor 100); 9. Peraturan Desa … Nomor ... Tahun … tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa Tahun ... (Lembaran Desa … Tahun … Nomor …);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU : Menunjuk Bank BJB Sebagai bank Persepsi (Rekening Kas Umum Desa) dengan : No Rekening : …
Atas nama : …
KEDUA : Penunjukan Bank BJB sebagaimana dimaksud dalam diktum kesatu adalah untuk kelancaran dalam pengelolaan Dana Desa serta sumber – sumber pendapatan desa lainnya.
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di ...
pada tanggal ...
KEPALA DESA …
NAMA
(tanpa gelar dan jabatan)
60
Contoh Surat Permohonan Penyaluran Dana Desa;
KOP DESA
...............,................ 20..
Kepada Yth.
Nomor : Bupati Sukabumi Sifat : Penting. Melalui Kepala BPKAD Kab. Sukabumi Lampiran : Di
Perihal : Permohonan Penyaluran Dana Desa Tahap..... Tahun Angaran........
Palabuhanratu
Berdasarkan Peraturan Bupati Sukabumi
Nomor............... tanggal.............Tentang.................. bahwa
kami Pemerintah Desa........... untuk tahun ....... mendapat
alokasi anggaran bantuan keuangan Dana Desa sebesar Rp.
......., sehubungan dengan hal tersebut untuk tertib dan
lancarnya penyelenggaraan pemerintahan desa, kami
mengajukan penyaluran anggaran bantuan keuangan tersebut
diatas untuk tahap.......sebesar Rp. .............(.......) dengan
rincian sebagai berikut :
NO. URAIAN JUMLAH KET.
A. Dana Desa (........%).
............................................. .......................
............................................. .......................
JUMLAH TOTAL................ .......................
Berkaitan dengan hal itu, sebagai kelengkapan
persyaratan penyaluran anggaran bersama ini kami lampirkan:
1. ...................
2. ....................
3. .....................
4. Dst.
Demikian mohon maklum dan atas segala perhatiannya
kami ucapkan terima kasih.
Kepala Desa,......
................................
Tembusan :
Yth. Kepala DPMD Kabupaten Sukabumi.
Contoh Surat Rekomendasi Camat
61
KOP KECAMATAN
REKOMENDASI
No.
Berdasarkan Peraturan Bupati Sukabumi Nomor ...... Tahun .........
tentang ...................................... di Kabupaten Sukabumi Tahun Anggaran
............, serta memperhatikan Surat Kepala Desa ..........
Nomor..........Tanggal.........Perihal Permohonan Penyaluran Anggaran Dana
Desa Tahap..........Tahun ......... bahwa untuk menyelenggarakan
Pemerintahan Desa perlu adanya dukungan anggaran yang memadai,
sehubungan dengan hal tersebut, setelah memperhatikan :
1. Jumlah anggaran yang dimohonkan oleh Pemerintah Desa....... telah
sesuai dengan Daftar Rincian Penggunaan Dana Desa Tahun ..........
Tahap.......
2. Kelengkapan persyaratan yang diajukan oleh Pemerintah
Desa.........telah sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
3. Sesuai hasil verifikasi kami, bahwa semua pertanggungjawaban
pengeluaran keuangan yang telah dicairkan pada tahap.......telah
dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan dan pajak-pajak yang
menjadi kewajiban pemerintah desa sudah selesai dibayarkan dan
dilaporkan.
Maka Saya selaku Camat............memberikan rekomendasi atas
permohonan penyaluran Dana Desa tahun ........... tahap.....yang diajukan
oleh Pemerintah Desa .....................sejumlah Rp. .......... (....................)
dengan rincian :
NO. URAIAN JUMLAH KET.
A. Dana Desa (........%).
.............................................. .......................
.............................................. .......................
JUMLAH TOTAL................ .......................
Demikian rekomendasi ini kami sampaikan untuk dapat dijadikan
bahan pertimbangan sebagaimana mestinya.
Camat.........................
....................................
Tembusan :
Yth. Kepala DPMD Kabupaten Sukabumi.
62
KOP KECAMATAN
LEMBAR VERIFIKASI
KELENGKAPAN PERSYARATAN PENYALURAN
DANA DESA TAHAP I
TAHUN ANGGARAN …
Desa :
Kecamatan :
Kabupaten :
NO URAIAN PERSYARATAN PENYALURAN LENGKAP
DAN SAH
TIDAK LENGKAP
DAN TIDAK SAH
1. dokumen RPJM Desa dan RKP Desa;
2. keputusan Kepala Desa tentang Penetapan
PTPKD dan penunjukan bank persepsi sebagai RKD;
3. pertanggungjawaban Penggunaan Dana Desa Tahap kedua Tahun sebelumnya beserta bukti setoran pajak;
4. surat permohonan penyaluran dari Kepala Desa;
5. peraturan desa tentang Kewangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul dan
Kewenangan Lokal Berskala Desa;
6. peraturan Desa tentang APB Desa untuk
tahun berjalan beserta lampirannya setelah dilakukan evaluasi oleh Camat;
7. daftar rincian penggunaan Dana Desa
keseluruhan dan tahap I;
8. foto copy KTP Kepala Desa, RKD, NPWP,
NPWPD atas nama Pemerintah Desa;
9. visualisasi 0% (untuk kegiatan bidang
pembangunan desa);
10. fakta Integritas penggunaan dana desa;
11. laporan Realisasi APBDesa Semester kedua Tahun sebelumnya
12. peraturan Desa tentang laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan
APBDesa tahun sebelumnya beserta lampirannya;
13. laporan realisasi penyerapan dan capaian
output Dana Desa tahun sebelumnya
14. laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Desa (LPPD) tahun sebelumnya
63
TIM VERIFIKASI KECAMATAN …………….
Mengetahui Camat …………..
…………………………. NIP…………………….
Nama (Ketua) ……………… NIP
Nama (Sekretaris) ……………… NIP Nama (Anggota) ………………
NIP Nama (Anggota) ……………… NIP
64
KOP KECAMATAN
LEMBAR VERIFIKASI
KELENGKAPAN PERSYARATAN PENYALURAN
DANA DESA TAHAP II
TAHUN ANGGARAN …
Desa :
Kecamatan :
Kabupaten :
NO URAIAN PERSYARATAN PENYALURAN LENGKAP DAN SAH
TIDAK LENGKAP
DAN TIDAK
SAH
1. pertanggungjawaban Penggunaan Dana
Desa Tahap kedua Tahun sebelumnya beserta bukti setoran pajak;
2. surat permohonan penyaluran dari Kepala Desa;
3. daftar rincian penggunaan Dana Desa tahap II;
4. foto copy KTP Kepala Desa, RKD, NPWP, NPWPD atas nama Pemerintah Desa;
5. visualisasi 0% (untuk kegiatan bidang pembangunan desa);
6. fakta Integritas penggunaan dana desa;
7. laporan Realisasi APBDesa Semester Pertama
8. laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana Desa Tahap I
…………..,………………….
TIM VERIFIKASI KECAMATAN …………….
Mengetahui Camat …………..
…………………………. NIP…………………….
Nama (Ketua) ……………… NIP Nama (Sekretaris) ………………
NIP Nama (Anggota) ……………… NIP
Nama (Anggota) ……………… NIP
65
KOP KECAMATAN
SURAT KETERANGAN
NOMOR : ……………………………
Dasar : 1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor ….. Tentang
2. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor … Tentang …
3. Radioram …. Nomor … Tentang …
4. Surat Permohonan Dari Kepala Desa …. Nomor…
Tim Verifikator Kecamatan ……………….., Kabupaten Sukabumi dengan ini
menerangkan bahwa pertanggungjawaban penggunaan dana desa tahap
….. berikut bukti setoran pajak dan Fotocopy SPJ serta Fotocopy bukti
setoran pajak tersebut telah ada dan di arsipkan di kantor kecamatan ……..
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
…………..,………………….
TIM VERIFIKASI KECAMATAN …………….
Mengetahui Camat …………..
…………………………. NIP…………………….
Nama (Ketua) ……………… NIP Nama (Sekretaris) ………………
NIP Nama (Anggota) ………………
NIP Nama (Anggota) ……………… NIP
66
Contoh Daftar Rincian Penggunaan Dana Desa
DAFTAR RINCIAN PENGGUNAAN DANA DESA
NOMOR URUT
KODE
REKENING APBDESA
URAIAN KEGIATAN PAGU
ANGGARAN TAHAP
I TAHAP
II
2.2 Bidang Pelaksanaan Pembangunan
2.2.1 Pembangunan Jalan Desa
Pembangunan Jalan Rw …
2.4 Bidang Pemberdayaan
………………………., ………………20
Kepala desa ………………..
…………………………………
67
Contoh Daftar Rincian Penggunaan Dana Desa Untuk Setiap Tahap
DAFTAR RINCIAN PENGGUNAAN DANA DESA
NOMOR
URUT
KODE REKENING APBDESA
URAIAN KEGIATAN TAHAP
I
2.2 Bidang Pelaksanaan Pembangunan
2.2.1 Pembangunan Jalan Desa
Pembangunan Jalan Rw
…
2.4 Bidang Pemberdayaan
………………………., ………………20 Kepala desa ………………..
………………………………
68
Contoh Fakta Integritas Penggunaan Dana Desa
SURAT PERNYATAAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGGUNAAN DANA DESA
TAHUN ANGGARAN … Yang bertanda tangan di bawah ini :
NAMA : ………………………… JABATAN : …………………………
BERTINDAK UNTUK DAN ATAS NAMA : ………………………… ALAMAT : ………………………… NOMOR KTP : …………………………
NOMOR TELEPON : ………………………… EMAIL : …………………………
Dengan ini, menyatakan dengan sebenarnya bahwa untuk memenuhi
tujuan transparansi dan akuntabilitas penggunaan Dana Desa yang bersumber dari APBN Tahun Anggaran ... untuk tahap I :
1. Bertanggung jawab penuh baik formal maupun materil atas penggunaan
bantuan keuangan yang diterima; 2. Akan menggunakan bantuan keuangan sesuai dengan rencana
penggunaan anggaran yang telah disetujui; 3. Bersedia diaudit secara independen sesuai peraturan perundang -
undangan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab serta tidak ada unsur paksaan dari pihak manapun.
…………………………….
KEPALA DESA ................................
……………………………
69
Panduan Evaluasi Rancangan Perdesa APBDesa dan Rancangan Perdesa Perubahan APBDesa.
PEDOMAN EVALUASI
RANCANGAN PERATURAN DESA
TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
DAN RANCANGAN PERATURAN DESA TENTANG PERUBAHAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN DAN BELANJA DESA
TAHUN ANGGARAN .....
A. DASAR PEMIKIRAN
1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) sebagai wujud
dari pengelolaan keuangan Desa dibahas dan disepakati oleh
Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang
ditetapkan tiap tahun dengan Perdes.
2. APBDesa disusun sesuai dengan kebutuhan dan kewenangan
Desa berdasarkan asas tranparansi,akuntabel,patisipatif,serta
tertib dan disiplin anggaran.
3. Bahwa berdasarkan Pasal 69 ayat (4) Undang-undang nomor 6
tahun 2014 tentang Desa jo pasal 101 Peraturan Pemerintah
Nomor 43 tahun 2014 tentang Peraturn Pelaksanaan Undang-
unang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa jo.Psal 21 ayat(1)
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa, Rancangan Peraturan Desa tentang
APBDesa harus dievalusi oleh Camat.
4. Berdasarkan ketentuan sebagaimana tersebut diatas, Pemerintah
Daerah perlu Mengeluarkan Pedoman Teknis Evaluasi Rancangan
Peraturan Desa tentang APBDesa dan Rancangan Desa tentang
Perubahan APBDesa Tahun Anggaran ....
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan Tujuan Pedoman Teknis ini, yaitu :
1. Maksud
Pedoman Teknis ini dimaksud untuk menjamin tercapainya
prinsip kepatuhan, keselarasan keseimbangan dan kejelasan
pengelolaan keuangan Desa dalam membiayai Pembangunan
Desa berdasarkan Kewenangan Desa yang mengutamakan
kepentingan umum dan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang undangan.
2. Tujuan Umum
Pedoman Teknis ini bertujuan untuk memberikan acuan kepada
Camat dalam rangka evaluasi Rancangan Peraturan Desa tentang
APBDesa atau Rancangan Peraturan Desa tentang Perubahan
APBDesa.
70
C. SASARAN EVALUASI
Sasaran Evaluasi
1. Diperoleh Data dan informasi yang akan menjadi Dasar untuk
memberikan penilaian kepada Desa dalam kaitannya dengan
kepatuhan penyusunan dan penetapan Rancangan Peraturan
Desa tentang APBDesa dan Rancangan Peraturn Desa Tentang
Perbahan APBDesa.
2. Diperoleh data dan informasi yang akan menjadi dasar untuk
memberikan penilaian kepada Desa dalam kaitannya dengan
substansi dan materi Rancangan Peraturan Desa tentang
APBDesa dan Rancangan Peraturan Desa tentang Perubahan
APBDesa.
D. RUANG LINGKUP EVALUASI
Ruang Lingkup Pelaksanaan Evaluasi, yaitu :
1. Aspek Administrasi yang meliputi Identifikasi kelengkapan dan
Informasi terkait Dokumen pendukung dalam penyusunan
Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa dan Rancangan
Peraturan Desa Tentang perubahan APBdesa.
2. Aspek Legaliats yang meliputi identifikasi peraturan-peraturan
yang melandasi penyusunan Rancangan Peraturan Desa
dimaksud.
3. Aspek Kebijakan yang meliputi identifikasi konsistensi
substansi dan materi dengan RPJM Desa dan RKP Desa; dan
4. Aspek Substansi anggaran dalam struktur APBDesa yang
meliputi pendapatan, belanja dan pembiayan.
E. EVALUASI
1. Persiapan Evaluasi
a) Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan
persiapan evaluasi, yaitu :
1) Pembentukan Tim Evaluasi oleh Camat,selanjutnya camat
pembentuk Tim Evaluasi yang terdiri dari :
a) Penanggungjawab : Camat
b) Ketua : Sekretaris Kecamatan
c) Sekretaris : Kasi Pem
d) Anggota : Perangkat Lain Yang di tunjuk
(2 Orang)
2) Anggota Tim Evaluasi dimaksud adalah pejabat atau staf yang
memiliki kompentensi sesuai bidangnya dari unsur terkait untuk
melakukan evaluasi Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa
dan Rancangan Peraturan tentang Perubahan APBDesa.
71
3) Segala Biaya yang dibutuhkan oleh Tim evaluasi dalam
melaksanakan tugasnya dibebankan pada Anggaran Pendapatan
dan Belanjan Daerah (APBD) Kabupaten .
b) Dokumen Evaluasi
1) Dokumen Utama
a) Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa yang telah
disepakati bersama BPD dan atau
b) Rancangan Peraturan Desa tentang Perubahan APBDesa yang
telah disepakati Bersama BPD.
c) Dokumen Penunjang (alat verifikasi)
a) Disampaikan oleh Desa
• Keputusan Musyawarah BPD Pembahasan dan dan
Penyepakatan Rancangan Peraturan Desa tentang
APBDesa (untuk evaluasi rancangan Perdes tentang
APBDesa ; atau
• Keputusan Musyawrah BPD pembahasan dan
penyepakatan Rancangan Peraturan Desa tentang
Perubahan APBDesa (untuk evaluasi rancangan Perdes
tentang perubahan APBDesa);
• Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM Desa);
• Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) tahun
berkenaan.
• Peraturan Desa tentang Daftar kewenangan berdasarkan
kewenangan hak asal usul dan kewenangan berkala desa.
• Dokumen yang relapan (misal, Perdes tentang
pemebentukan dana cadangan, Perdes tentang pendirian
BUMDesa, hasil uji kelayakan penyertaan modal
BUMDesa,dll)
b) Disiapkan oleh Tim Evaluasi
• Peraturan Bupati tentang pengelolaan keuangan Desa
• Peraturan Bupati tentang Pembangunan Desa
• Peraturan Bupati tentang Daftar kewenangan Desa
berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal Berkala
Desa.
• Peraturan Bupati tentang pengadaan barang dan jasa di
Desa
• Peraturan Bupati tentang Dana Desa
• Peraturan Bupati tentang Alokasi Dana Desa
• Peraturan Bupati tentang bagi hasil Pajak dan retribusi
daerah dan
• Peraturan Bupati tentang satuan harga Kabupaten yang
didalamnya mengatu standar harga di Desa
(memperhitungkan tingkat kemahalan dan kondisi
geografis (Harga perkiraan sendiri)
72
2. Pelaksanaan Evaluasi
Proses Evaluasi dilaksanakan dengan menempuh 2 (dua)
tahapan, yaitu:
a) Pemeriksaan kelengkapan dokumen evaluasi administrasi dan
legalitas
1) Evaluasi Administrasi dan legalitas meneliti beberapa hal sebagai
berikut
a) Kepatuhan atas kelengkapan penyampaian dokumen
evaluasi.
b) Keputusan atas penyajian informasi dalam Rancangan
Peraturan yang akan dievaluasi, dan
c) Konsistensi Penggunaan dokumen dan informasi dalam
rancangan peraturan yang akan dievaluasi;
d) Kesesuaian Rancangan Peraturan yang akan dievaluasi
dengan teknis penyusunan peraturan Desa.
2) Langkah-langkah Evaluasi.
a) Langkah 1 : Pengumpulan dokumen Evaluasi
b) Langkah 2 : Pencatatan nomor tanggal dan kelengkapan
lampiran semua dokumen.
c) Langkah 3 : Penelitian dan pengendalian nomor,tanggal
dan kelengkapan lampiran semua dokumen.
d) Langkah 4 : Pembandingan tanggal penyampaian semua
dokumen dengan ketentuan yang berlaku
tentang batas waktu penyampaian dokumen
dan
e) Langkah 5 Kesimpulan secara narasi hasil langkah 1 s.d 4
Catatan : Jika dari hasil pemeriksaan kelengkapan dokumen
tidak terpenuhi sesuai ketentuan Tim Evaluasi meminta kepada
Pemerintah desa untuk melengkapinya. Waktu Pelaksanaan
evaluasi dihitung kembali setelah dokumen diterima secara
lengkap.
b) Evaluasi Kebijakan dan Struktur APBDesa / Perubahan APBDesa;
Langkah-langkah evaluasi tertuang dalam lembar kerja,terlampir
3. Hasil Evaluasi
Setelah selesai melaksanakan Evaluasi Rancangan Peraturan Desa
tentang APBDesa atau Rancangan Peraturan Desa tentang
Perubahan APBDesa, Tim Evaluasi Menyusun laporan hasil Evaluasi
yang dituangkan dalam keputusan Camat.
Laporan hasil evaluasi dimaksud untuk menyampaikan temuan
analisis terhadap Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa atau
Rancangan Peraturan Desa tentang Perubahan APBDesa sebagai
umpan balik kepada pemerintah Desa untuk melakukan
penyempurnaan atau persetujuan terhadap Rancangan Peraturan
73
Desa dimaksud. Laporan Hasil Evaluasi (LHE) tersebut secara garis
besar menyajikan impormasi mengenai : (a) evaluasi atas sistem
APBDesa atau Perubahan APBDesa,dan (b) evaluasi atau substansi
APBDesa atau Perubahan APBDesa.
Laporan hasil Evaluasi Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa
atau Rancangan Peraturan Desa tentang perubahan APBDesa
didistribusikan kepada : a. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat
Dan Desa atau seblan lainnya; dan b. inspektorat Daerah Kabupaten
Sukabumi.
74
Lampiran I : Pedoman Evaluasi Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa dan Rancangan Peraturan Desa tentang Perubahan APBDesa
LEMBAR EVALUASI APBDESA
Kabupaten
Kecamatan Desa
:
: :
NO ASPEK/KOMPONEN PERIKSA KESESUAIAN ALAT VERIFIKASI KETERANGAN
1 Aspek Administrasi dan Legalitas Ya Tidak
1.1 Apakah semua dokumen evaluasi telah diterima dari Desa secara lengkap
1.2 Apakah pengajuan Rancangan Perdes
tentang APBDesa atau Rancangan Perdes tentang Perubahan APBDesa dilakukan tepat waktu.
Keputusan hasil Musyawarah BPD
pembahasan dan penyepakatan Perdes tentang APBDesa / Perubahan APBDesa (lihat tanggal
terlampir)
Berdasarkan Permendagri
113/2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa , 3 hari setelah disepakati bersama,Perdes
tentang APBDesa/Perdes tentang Perubahan APBDesa
harus diajukan kepada Bupati atau Camat untuk dievaluasi.
1.3 Apakah BPD telah menyepakati
Rancangan Perdes tentang APBDesa / Rancangan Perdes tentang Perubahan
APBDesa
Keputusan hasil musyawarah BPD
Pembahasan dan penyepakatan Perdes tentang APBDesa Perubahan
APBDesa
Berdasarkan Permendagri
110/2016 tentang BPD
Kesimpulan penilaian aspek administrasi dan legalitas
75
2 Aspek Kebijakan dan struktur APBDesa/Perubahan APBDesa
2.1 Umum
2.1.1 Apakah Rancangan Perdes tentang APBDesa /Perubahan
APBDesa disusun berdasarkan RKPDesa/RKPDesa Perubahan tahun berkenan
RKP Desa RKP Perubahan tahun berkenaan
2.1.2 Apakah penempatan pos Pendapatan telah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Permendagri 113/2014 dan Perbup dengan Pengelolaan
Keuanagn Desa
Kesimpulan Penilaian aspek Kebijakan Umum
2.2 Pendapatan
2.2.1 Apakah estiminasi pendapatan Asli Desa rasional dan realistis
Perdes terkait PADesa (misal Perdes tentang pungutan,dll)
2.2.2 Apakah estiminasi pendapatan Desa yang bersumber dari
pendapatan Asli Desa rasional dan realitis,serta didapatkan secra legal dan telah diatur
dalam peraturan Desa
2.2.3 Apakah estiminasi pendapatan
Desa yang bersumber dari Desa Transfer rasional dan realistis
Kesimpulan penilaian struktur APBDesa/Perubahan APBDesa bagian Pendapatan
76
2.3 Belanja
2.3.1 Apakah Penempatan pos telah sesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Permendagri 113/2014 dan Perbup dengan Pengelolaan Keuangan Desa
2.3.2 Semua belanja keuangan Desa telah sesuai dengan
kewenangan Desa
Perbup tentang Daftar kewenangan Berdasarkan hak
asal usul dan kewenangan local berskala desa
2.3.2 Apakah ada Program /Kegiatan yang dilakukan lebih dari 1
(satu) tahun anggaran (multiyear)
2.3.4 Apakah Belanja Desa yang ditetapkan dalam APBdesa paling banyak 30%,
dipergunakan untuk : 1. Siltap dan tunjangan
kades dan perangkat
Desa. 2. Operasional Pemerintah
Desa 3. Tunjangan dan
Operasional BPD
4. Insentif Rukun Tetangga dan Rukun Warga
(Bisa Melalui Siskeudes)
2.3.5 Siltap, Tunjangan dan operasioanl untuk Kepala Desa dan perangkat Desa sesuai yang
telah ditetapkan dalam peraturan Bupati
Peraturan Bupati tentang ADD atau Perbup tentang Penetapan Siltap kepala Desa dan Perangkat
Desa
77
2.3.6 Besaran tunjangan dan Operasional untuk anggota
BPD,serta intensif RT/RW dianggarkan sesuai yang ditetapkan dalam Perauran
Bupai
Peraturan Bupati tentang ADD atau Perbup tetang Penetapan
Siltap Kepala Desa dan Perangkat Desa
2.3.7 Alokasi belanja dengan output
yang kan dihasilkan logis karena memperhitungkan tingkat kemahalan dan geografis
(harga perkiraan sendiri/HPS)
Kesimpulan penilaian struktur APBDesa/Perubahan APBDesa Bagian Belanja
2.4 Pembiayaan
2.4.1 Apakah penempatan pos Pembiayaan telah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan
2.4.2 Apakah Ada pos pengeluaran
pembiayaan untuk pembentukan Dana Cadangan.
2.4.3 Apakah Pembentukan Dana Cadangan telah ditetapkan dengan peraturan Desa
Peraturan Desa tentang Desa Cadangan
2.4.4 Apakah ada pos Pengeluaran pembiayaan untuk penyertaan
modal pada BUMDesa
78
2.4.5 Apakah penyertaan modal BUMDesa telah sesuai dengan
peraturan dengan perundang-undangan dan ditetapkan melalui Peraturan Desa dan
memenuhi nilai kelayakan usaha
Peraturan Desa tentang Pembentukan BUMDesa dan
hasil uji kelayakan usaha
2.4.6 Pada Evaluasi Perubahan APBDesa,pada pos penerimaan pembiayaan terdapat SILPA
tahun Anggaran sebelumnya
2.4.7 Pada Evaluasi Perubahan
APBDesa, apakah SILPA tahun sebelumnya telah digunakan
seluruhnya
Kesimpulan Penilaian Struktur APBDesa/Perubahan APBDesa bagian Pembiayaan
Kesimpulan Umum Hasil Evaluasi
79
DAFTAR KEGIATAN RANCANGAN APBDESA / RANCANGAN PERUBAHAN APBDESA
TAHUN ANGGARAN ……………………..
DESA :
KECAMATAN : KABUPATEN :
KODE
REKENING
APBDE
SA
KEGIATAN PAGU
ANGGARAN
TERCANTUM DALAM
KETER
ANGAN PERDES
RPJMDESA
PERDES
RKPDESA
PERDES
KEWENANGAN DESA
PERBUP DAN
PERMENDAGRI DANA DESA
PERBUP
ADD
80
Evaluasi dilakukan tanggal ..........................................
Mengetahui Camat …………..
………………………….
NIP…………………….
Nama (Ketua) ……………… NIP
Nama (Sekretaris) ……………… NIP
Nama (Anggota) ……………… NIP Nama (Anggota) ………………
NIP
BUPATI SUKABUMI,
TTD
MARWAN HAMAMI