23
1 BURST ABDOMEN PASCA BURST ABDOMEN PASCA SEKSIO SESARIA SEKSIO SESARIA Oleh Oleh Dr. Azman Roni Dr. Azman Roni Pembimbing Pembimbing Dr.Idris HS, SpOG Dr.Idris HS, SpOG PRESENTASI KASUS

Burst Abdomen Pasca SC

  • Upload
    ddcring

  • View
    61

  • Download
    8

Embed Size (px)

DESCRIPTION

H

Citation preview

Page 1: Burst Abdomen Pasca SC

1

BURST ABDOMEN PASCA BURST ABDOMEN PASCA SEKSIO SESARIASEKSIO SESARIA

OlehOleh

Dr. Azman RoniDr. Azman Roni

PembimbingPembimbing

Dr.Idris HS, SpOGDr.Idris HS, SpOG

PRESENTASI KASUS

Page 2: Burst Abdomen Pasca SC

2

• Ny. S / 35 th / LK / SD / IRT

• Tn. S /36 th /LK/SD/Buruh

• MRS 30 April 2004, Pkl 16.35 WIB

(kiriman Bidan)

I. REKAM MEDIKI. REKAM MEDIK

Page 3: Burst Abdomen Pasca SC

3

• Anamnesis: Alloanamnesis Keluhan utama

Mau melahirkan dgn anak

sungsang

dan tak lahir-lahir

REKAM MEDIKREKAM MEDIK

Page 4: Burst Abdomen Pasca SC

4

RPP :

• ± 10 jam sebelum MRS penderita

mengeluh

perut mules yg menjalar ke pinggang

R/ keluar darah lendir (+), R/ keluar

air-air (-)

os mengaku hamil cukup bulan

gerakan anak (+)

• Ke bidan kemudian dipimpin untuk

melahirkan

+ 1 jam anak tak lahir-lahir rujuk

RS

REKAM MEDIKREKAM MEDIK

Page 5: Burst Abdomen Pasca SC

5

• R/ Persalinan : G3P2A0

1. Aterm/spt/1999/bidan/♂/2800 g

2. Aterm/spt/2001/ bidan/♂/3000 g

3. Hamil ini

ANC : 2 x (bidan)

• R/Reproduksi : Menarche 12th,

siklus haid 28 hr

lama 7 hr

HPHT : 20 Juli 2004 ; TP : 27 April

2005

• Gizi & sosek kurang

REKAM MEDIKREKAM MEDIK

Page 6: Burst Abdomen Pasca SC

6

• Pemeriksaan fisik: Status presens :

BB : 52 kg, TB : 141 cm

KU: baik , Sens : CM

TD 140/90 mmHg, Nadi 84 x/mnt

RR 20 x/mt, Suhu : 37,2 °C

REKAM MEDIKREKAM MEDIK

Page 7: Burst Abdomen Pasca SC

7

Status Obstetri :

PL : FUT 3 jbpx (35 cm), memanjang,

puka,

bokong, his 2x/10’/20”, DJJ:

144x/mnt

TBJ: 3700 gram

VT: porsio tak teraba, Ø lengkap,

ketuban (-),

jernih, bau(-), bokong, penurunan

diatas

spina, sakrum kanan lintang

Px.Panggul : Kesan: panggul sempit relatif

REKAM MEDIKREKAM MEDIK

Page 8: Burst Abdomen Pasca SC

8

Diagnosis kerja :

G3P2A0 hamil aterm dengan PER inpartu kala II, Janin tunggal hidup

presentasi bokong + FPD

Page 9: Burst Abdomen Pasca SC

9

Penatalaksanaan : 1. R/ Terminasi perabdominam 2. Injeksi Phenobarbital 1 amp (IM) 3. Persiapan operasi

Page 10: Burst Abdomen Pasca SC

10

Laporan operasi (Sabtu 30 April 2005) :

Pk. 20.00 WIB : operasi dimulai Pk. 20.10 WIB : lahir bayi ♂, BB 3500

gr, PB 50 cm, AS 8/9 FT-AGA

Pk. 20.15 WIB : lahir plasenta lengkap, BP 500 gr,

PTP 50 cm, Ø 19 x 18 cm

Pk. 21.30 WIB : operasi selesai D/pra bedah : G3P2A0 hamil aterm dgn PER

inpartu kala II JTH, Presbo + FPD D/pasca bedah : P3A0 pasca SSTP a/i FPD

Tindakan : SSTP

Page 11: Burst Abdomen Pasca SC

11

Follow Up : • RR Inj.Ampisillin 3x1 g,

Inj.Gentamycin 2x80 mg, Flaggyl 2x1 supp • Bangsal Amoksisilin 3x1 tab,

Metronidazol 3x1 tab, Asam mefenamat 3x1 tab

• Hr ke 5 GV luka kering • Hr ke 9 GV * luka basah * konsul konsulen

kompres

Rivanol

• Hr ke 10 luka operasi terbuka +

omentum keluar D/ Burst abdomen pasca SSTP a/i FPD

Page 12: Burst Abdomen Pasca SC

12

II. PermasalahanII. Permasalahan

1. Bagaimanakah komplikasi ini 1. Bagaimanakah komplikasi ini dapat dapat

terjadi ?terjadi ? 2. Apa yang menjadi dasar diagnosa 2. Apa yang menjadi dasar diagnosa

dan dan

bagaimana cara mencegahnya ?bagaimana cara mencegahnya ? 3. Apakah penatalaksanaan kasus ini 3. Apakah penatalaksanaan kasus ini

sudah sudah

adekuat ?adekuat ?

Page 13: Burst Abdomen Pasca SC

13

Bagaimanakah komplikasi ini dapat terjadi ? Dehisensi luka operasi :

terpisahnya semua jahitan lapisan ddg perut yg meliputi kulit, jar.subkutan, fasia, peritoneum

Komplikasi luka operasi : * wound infection * abdominal wound dehiscence / burst abdomen * wound eviserasi

III. Analisis III. Analisis kasuskasus

Page 14: Burst Abdomen Pasca SC

14

Analisis kasusAnalisis kasusȘ Faktor yg mempengaruhi :Ș Faktor yg mempengaruhi :

1. Faktor lokal/mekanik 1. Faktor lokal/mekanik

teknik operasi, tekanan (obstruksi, teknik operasi, tekanan (obstruksi, hematom), hematom),

batuk-batukbatuk-batuk

2. Faktor sistemik/metabolik2. Faktor sistemik/metabolik

hipoproteinemia, anemia, hipoproteinemia, anemia, def.vitamindef.vitamin

3. Faktor predisposisi 3. Faktor predisposisi

usia, nutrisi, infeksiusia, nutrisi, infeksi

Page 15: Burst Abdomen Pasca SC

15

Waktu terjadinya :• early disruption (< hr 3)• late disruption (> hr 12)

Baggish & Lee dehisensi + 7 hr post op.

Galen 1 dari 10 dehisensi disebabkan oleh faktor teknik operasi & pemilihan benang

Analisis kasusAnalisis kasus

Page 16: Burst Abdomen Pasca SC

16

National Nosocomial Infection Surveillance System:

Ƣ Infeksi luka operasi dini < 48 jam, T ↑, Streptokokus

ß hemolitikus

Ƣ Infeksi luka operasi lanjut > 48 jam, T normal, pus dari tepi

luka, Streptokokus aureus

Analisis kasusAnalisis kasus

Page 17: Burst Abdomen Pasca SC

17

Pada kasus ini D/ burst abdomen bdsrkan:

• Terbukanya kembali jahitan omentum keluar

• Dehisensi tipe lambat hr ke 9

• Faktor penyebab : * Faktor lokal/mekanik * Faktor lokal/mekanik batuk batuk

* Faktor sistemik/metabolik * Faktor sistemik/metabolik hipoproteinemiahipoproteinemia

* Faktor predisposisi * Faktor predisposisi usia, nutrisi, usia, nutrisi, infeksiinfeksi

Analisis kasusAnalisis kasus

Page 18: Burst Abdomen Pasca SC

18

ANALISA KASUSANALISA KASUS

Apa dasar diagnosis dan cara Apa dasar diagnosis dan cara pencegahannya ?pencegahannya ? Ƣ D/ Dehisensi luka : T D/ Dehisensi luka : T ↑, N ↑, nyeri pd luka operasi, luka memerah, luka bengkak Ƣ Curiga dehisensi : eksplorasi luka

Ƣ Pencegahan : * faktor mekanik - teknik penjahitan & pemilihan benang - pemberian antitusif - operasi resiko↑(Braun TE) jahit cara Smead Jones

Page 19: Burst Abdomen Pasca SC

19

ANALISA KASUSANALISA KASUS

* Faktor metabolik - koreksi bila ada kelainan (def.protein) - keadaan post op - pemberian AB profilaktik

¤ Apakah penatalaksanaan kasus ini sudah adekuat ? * Pada dehisensi luka, tindakan rehecthing tdk seluruhnya dilakukan * Waktu rehecthing 48-72 jam setelah dehisensi terjadi * Pada kasus ini tidak dilakukan rehecthing hanya perawatan kompres luka dengan Rivanol, dikarenakan masih adanya kontroversi waktu yg tepat utk melakukan rehecthing

Page 20: Burst Abdomen Pasca SC

20

KESIMPULANKESIMPULAN

Kasus ini merupakan kasus morbiditas atas Kasus ini merupakan kasus morbiditas atas

kejadian dehisensi luka operasikejadian dehisensi luka operasi

Diagnosa kasus ini berdasarkan adanya fascia yg Diagnosa kasus ini berdasarkan adanya fascia yg

tidak menyatu disertai omentum yg keluartidak menyatu disertai omentum yg keluar

Penatalaksanaan pada kasus ini kurang adekuat Penatalaksanaan pada kasus ini kurang adekuat

karena tidak dilakukan penjahitan kembali luka karena tidak dilakukan penjahitan kembali luka

operasi dalam waktu yang tepat operasi dalam waktu yang tepat

Page 21: Burst Abdomen Pasca SC

21

LAPORAN OPERASILAPORAN OPERASI

Konsulen Jaga: Dr. Taufiqqurahman Rahim, SpOGKonsulen Jaga: Dr. Taufiqqurahman Rahim, SpOG

  

No. Operasi : --/RSAM/ 4/05No. Operasi : --/RSAM/ 4/05 Operator : Dr. Aneta Budi Putra Operator : Dr. Aneta Budi Putra

Hari/tanggal : Hari/tanggal : Sabtu, 30 April 2005Sabtu, 30 April 2005 Asisten I : Dr. Amalia SusantiAsisten I : Dr. Amalia Susanti

NamaPasien : NamaPasien : Ny. Suwartiah / 35 tahun / LKNy. Suwartiah / 35 tahun / LK AsiAsisten II : Iman Firmansyah,S.Ked sten II : Iman Firmansyah,S.Ked

AlamaAlama Med.Rec/Reg : Med.Rec/Reg : 7451/971923 7451/971923 Anestesi : Anestesi : Br. Br.

Sulaiman Sulaiman

Premedikasi : Premedikasi : SA 0,25 mg + Pethidine 50 mg SA 0,25 mg + Pethidine 50 mg Instrumen : Instrumen : Br. A. Rafiq Br. A. Rafiq

IInduksi : nduksi : Safol 100 mgSafol 100 mg

Maintenance : OMaintenance : O22+N+N22O+Fluthane+TracriumO+Fluthane+Tracrium

Page 22: Burst Abdomen Pasca SC

22

Pkl. 20:00 WIB Operasi dimulaiPkl. 20:00 WIB Operasi dimulai--          Penderita dalam posisi terlentang. Dilakukan tindakan asepsis dan antisepsis pada daerah Penderita dalam posisi terlentang. Dilakukan tindakan asepsis dan antisepsis pada daerah

operasi dan sekitarnya Lapangan operasi dipersempit dengan doek steril. Dilakukan narkose operasi dan sekitarnya Lapangan operasi dipersempit dengan doek steril. Dilakukan narkose umum.umum. Dilakukan insisi mediana 2 jari diatas simfisis sampai di bawah umbilicus ± 10 Dilakukan insisi mediana 2 jari diatas simfisis sampai di bawah umbilicus ± 10 cm.cm.  Kemudian fascia dibuka secara tajam, otot dipisahkan secara tumpul dan peritoneum disayat Kemudian fascia dibuka secara tajam, otot dipisahkan secara tumpul dan peritoneum disayat secara tajam.secara tajam. Setelah peritoneum dibuka tampak uterus sebesar kehamilan aterm, maka Setelah peritoneum dibuka tampak uterus sebesar kehamilan aterm, maka dilakukan SSTP dengan cara :dilakukan SSTP dengan cara :

                  Menggunting dan membuka plika vesiko uterine, kandung kemih didorong kebawah dan Menggunting dan membuka plika vesiko uterine, kandung kemih didorong kebawah dan dilindungi dilindungi dengan hak besardengan hak besar

                    Dilakukan insisi pada Segmen Bawah Rahim (SBR) secara konkaf keatas ± 10 cm sampai Dilakukan insisi pada Segmen Bawah Rahim (SBR) secara konkaf keatas ± 10 cm sampai menembus menembus kavum uteri, ketuban jernih, bau (-)kavum uteri, ketuban jernih, bau (-)

                  Anak dilahirkan dengan cara menarik kakiAnak dilahirkan dengan cara menarik kaki  Pkl. 20:10 WIB. Pkl. 20:10 WIB. --                    Lahir bayi laki – laki dengan berat badan 3500 gram dan panjang badan 50 cm, A/S 8/9Lahir bayi laki – laki dengan berat badan 3500 gram dan panjang badan 50 cm, A/S 8/9               Kedalam cairan infus infus ibu dimasukkan oxytocin 20 IUKedalam cairan infus infus ibu dimasukkan oxytocin 20 IU               Plasenta dilahirkan dengan tarikan dengan ringan pada tali pusatPlasenta dilahirkan dengan tarikan dengan ringan pada tali pusat  Pkl. 20:15 WIB. Pkl. 20:15 WIB. --                    Lahir Plasenta lengkap, Berat Plasenta ± 500 gram, Panjang Tali Pusat 50 cm dengan diameter Lahir Plasenta lengkap, Berat Plasenta ± 500 gram, Panjang Tali Pusat 50 cm dengan diameter

18 X 19 cm, kavum uteri dibersihkan dari bekuan darah18 X 19 cm, kavum uteri dibersihkan dari bekuan darah             Setelah diyakini tidak ada sisa jaringan plasenta, dilakukan jahitan pada SBR lapis demi lapis Setelah diyakini tidak ada sisa jaringan plasenta, dilakukan jahitan pada SBR lapis demi lapis

dengan cara sbb :dengan cara sbb :                   SBR I dijahit secara jelujur feston dengan SBR I dijahit secara jelujur feston dengan chromic catgut no.2. 0chromic catgut no.2. 0                   SBR II dijahit secara jelujur feston dengan SBR II dijahit secara jelujur feston dengan chromic catgut no.2. 0chromic catgut no.2. 0--                        Perdarahan dirawat sebagaimana mestinya, setelah diyakini tidak ada perdarahan lagi, rongga Perdarahan dirawat sebagaimana mestinya, setelah diyakini tidak ada perdarahan lagi, rongga

abdomen dibersihkan dari sisa – sisa bekuan darah dan yakini tidak ada alat yang tersisa maka abdomen dibersihkan dari sisa – sisa bekuan darah dan yakini tidak ada alat yang tersisa maka dilakukan penutupan cavum abdomen dengan cara :dilakukan penutupan cavum abdomen dengan cara :

                  Peritoneum dijahit secara jelujur dengan plain catgut No. 2.0Peritoneum dijahit secara jelujur dengan plain catgut No. 2.0                   Otot dijahit secara jelujur dengan plain catgut No. 2.0Otot dijahit secara jelujur dengan plain catgut No. 2.0                   Fascia dijahit jelujur feston dengan Fascia dijahit jelujur feston dengan Dexon No. 2.0Dexon No. 2.0                   Subkutis dijahit secara terputus dengan plain catgut No. 2.0Subkutis dijahit secara terputus dengan plain catgut No. 2.0                   Kutis dijahit secara subkutikuler dengan Kutis dijahit secara subkutikuler dengan dexon No. 3.0dexon No. 3.0 Luka operasi ditutup dengan kasa Betadine dan HypafixLuka operasi ditutup dengan kasa Betadine dan Hypafix  Pukul 21:00 WIB operasi selesaiPukul 21:00 WIB operasi selesaiD/ Pre Op D/ Pre Op DD D/ pre OpD/ pre Op : : GG33PP22AA00 hamil aterm dengan PER inpartu kala II, JTH presbo + FPD hamil aterm dengan PER inpartu kala II, JTH presbo + FPD

D/ post OpD/ post Op : P: P33AA00 Pasca SSTP a/i FPD Pasca SSTP a/i FPDTindakan Tindakan : SSTP : SSTP

Page 23: Burst Abdomen Pasca SC

23