29
Beberapa Penyebab Bayi Tidak Mau Minum Susu Jika Menolak ASI, kemungkinan disebabkan oleh : 1. Kurang sehat. Kondisi tubuh bayi yang kurang sehat bisa membuat bayi kesulitan mengisap dengan baik, sehingga ASI yang didapat sedikit. Akhirnya bayi jadi capek atau frustrasi, dan menolak menyusu. 2. Kesakitan. Bayi yang mengalami memar akibat lahir dengan alat bantu (misalnya: vakum) mungkin menolak menyusu jika bagian yang memar ini terpencet tiap kali ia menyusu. 3. Tersumbat hidungnya. Bayi yang hidungnya tersumbat (karena pilek) mungkin menolak menyusu karena kesulitan bernafas. 4. Sariawan. Bayi yang sedang sariawan, atau mulutnya terinfeksi jamur Candida mungkin hanya mau mengisap beberapa kali saat menyusu, lalu berhenti dan menangis. 5. Sedang tumbuh gigi. Bayi yang sedang tumbuh gigi mungkin merasa gusinya nyeri, atau air liurnya berlebihan, atau agak demam, sehingga menolak menyusu karena merasa tidak nyaman. 6. Mengantuk. Bayi yang terpengaruh efek sedatif (bius) obat-obatan mungkin menolak menyusui karena mengantuk. 7. Bingung puting. Bayi yang diberi susu botol atau empeng terlalu dini (sebelum 2 minggu) mungkin menolak menyusu karena kesulitan menguasai teknik mengisap payudara – yang sangat berbeda dengan mengisap dot. 8. Tidak mampu ‘mengambil’ cukup ASI untuk memenuhi kebutuhannya. Bayi yang belum menguasai teknik menyusu mungkin hanya mampu mengisap ASI sedikit sehingga harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk mengisap lebih lama atau lebih dalam. Akibatnya ia jadi

BUSUI Punya Ambuih

Embed Size (px)

DESCRIPTION

BUSUI Punya Ambuih

Citation preview

Page 1: BUSUI Punya Ambuih

Beberapa Penyebab Bayi Tidak Mau Minum Susu

Jika Menolak ASI, kemungkinan disebabkan oleh :

1. Kurang sehat.Kondisi tubuh bayi yang kurang sehat bisa membuat bayi kesulitan mengisap dengan baik, sehingga ASI yang didapat sedikit. Akhirnya bayi jadi capek atau frustrasi, dan menolak menyusu.2. Kesakitan.Bayi yang mengalami memar akibat lahir dengan alat bantu (misalnya: vakum) mungkin menolak menyusu jika bagian yang memar ini terpencet tiap kali ia menyusu.3. Tersumbat hidungnya.Bayi yang hidungnya tersumbat (karena pilek) mungkin menolak menyusu karena kesulitan bernafas.4. Sariawan.Bayi yang sedang sariawan, atau mulutnya terinfeksi jamur Candida mungkin hanya mau mengisap beberapa kali saat menyusu, lalu berhenti dan menangis.5. Sedang tumbuh gigi.Bayi yang sedang tumbuh gigi mungkin merasa gusinya nyeri, atau air liurnya berlebihan, atau agak demam, sehingga menolak menyusu karena merasa tidak nyaman.6. Mengantuk.Bayi yang terpengaruh efek sedatif (bius) obat-obatan mungkin menolak menyusui karena mengantuk.7. Bingung puting.Bayi yang diberi susu botol atau empeng terlalu dini (sebelum 2 minggu) mungkin menolak menyusu karena kesulitan menguasai teknik mengisap payudara – yang sangat berbeda dengan mengisap dot.8. Tidak mampu ‘mengambil’ cukup ASI untuk memenuhi kebutuhannya.Bayi yang belum menguasai teknik menyusu mungkin hanya mampu mengisap ASI sedikit sehingga harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk mengisap lebih lama atau lebih dalam. Akibatnya ia jadi capek atau frustasi, lalu menolak menyusu.9. Ingin ‘melawan’ perlakuan yang tidak menyenangkan.Jika ibu atau pengasuh kurang menguasai teknik mengatur posisi bayi saat akan menyusu, bayi bisa saja merasa diperlakukan kasar atau disakiti. Sebagai upaya ‘perlawanan’, ia pun menolak menyusu.10. Terganggu isapannya.Jika ibu sering memegangi atau mengguncang payudara saat menyusui, posisi mulut bayi terhadap payudara bisa terganggu. Akibatnya bayi merasa tidak nyaman dan menolak menyusu.11. Dibatasi jadwal menyusunya.Jika ibu menyusui hanya pada jam-jam tertentu dan bukan menurut keinginan bayi, bayi bisa frustrasi karena kelaparan dan malah menolak menyusu.

Page 2: BUSUI Punya Ambuih

12. Terganggu semburan ASI.Aliran ASI yang terlalu cepat dan deras saat bayi mulai mengisap bisa membuat bayi tersedak. Jika terjadi berulang kali selama menyusu, bayi mungkin jadi frustrasi dan menolak menyusu.13. Merasa terganggu oleh suatu perubahan.Bayi usia 3-12 bulan mudah terganggu oleh berbagai perubahan: berpisah dengan ibunya, ada pengasuh baru, pindah rumah, kedatangan tamu, ibunya sakit (atau sedang menstruasi), payudara ibu terinfeksi, bau tubuh ibu berubah, dsb. Ketika suatu perubahan dirasa mengganggu, bayi bisa jadi tidak menangis melainkan langsung ‘mogok’ menyusu

12 Makanan Wajib bagi Ibu MenyusuiSebagai ibu baru, salah satu hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk diri sendiri dan bayi Anda adalah mengkonsumsi makanan yang sehat.Mungkin anda ingin segera menurunkan berat badan setelah melahirkan, namun setelah melahirkan anda justru perlu gizi untuk memulihkan diri. Teratur mengonsumsi makanan yang meningkatkan energi untuk ibu baru akan memberikan stamina yang Anda butuhkan untuk menjadi ibu terbaik yang Anda bisa.Sebagai ibu menyusui, penting untuk mengetahui bahwa kualitas ASI Anda tetap hampir sama tidak peduli apa yang Anda makan. Itu karena jika Anda tidak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan dari makanan Anda, tubuh Anda akan mengambil nutrisi tersebut dari “simpanan” Anda sendiri. Jadi untuk kesehatan Anda juga, pastikan Anda mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi Anda dengan mengonsumsi makanan bergizi.

Berikut adalah 12 makanan wajib bagi ibu menyusui. Tubuh dan bayi anda akan sangat berterimakasih bila anda rutin mengonsumsi makanan-makanan ini:

Ikan salmonTidak ada satu jenis makanan yang sempurna. Tapi salmon paling mendekati. Salah satu makanan terbaik untuk ibu menyusui, salmon, seperti ikan berlemak lainnya, sarat dengan jenis lemak yang disebut DHA. DHA sangat penting untuk perkembangan sistem saraf bayi Anda. Semua ASI mengandung DHA, tetapi tingkat nutrisi penting ini lebih tinggi dalam ASI wanita yang mendapatkan DHA tambahan dari makanan mereka.DHA dalam ikan salmon juga dapat membantu mood Anda, sehingga mengurangi resiko terkena baby blues.

Produk susu rendah lemakYoghurt, susu, atau keju, yang manapun anda sukai tidak masalah, produk susu adalah bagian penting dari menyusui sehat. Selain menyediakan protein, vitamin B, dan vitamin D, produk susu adalah salah satu sumber kalsium terbaik. Jika Anda menyusui, susu yang sarat dengan kalsium untuk membantu tulang bayi Anda berkembang, sehingga penting bagi Anda untuk makan kalsium yang cukup untuk memenuhi kebutuhan Anda sendiri. Salah satu cara untuk melakukannya adalah untuk

Page 3: BUSUI Punya Ambuih

menyertakan setidaknya tiga cangkir susu setiap hari sebagai bagian dari menu makanan Anda.

Daging sapi tanpa lemakBila Anda sedang mencari makanan untuk meningkatkan energi Anda sebagai ibu baru, carilah makanan kaya zat besi, seperti daging tanpa lemak. Kekurangan zat besi dapat menguras tingkat energi Anda, sehingga sulit bagi Anda untuk bersaing dengan tuntutan bayi yang baru lahir.Juga, ketika Anda menyusui, Anda perlu makan protein tambahan dan vitamin B-12. Daging sapi tanpa lemak merupakan sumber yang sangat baik untuk keduanya.

Kacang-kacanganKacang-kacangan, terutama yang berwarna gelap seperti kacang hitam dan kacang merah, adalah makanan untuk ibu menyusui yang sangat bermanfaat, terutama untuk vegetarian. Bukan saja mereka kaya akan zat besi tapi juga kaya akan protein berkualitas non-hewani, dengan harga yang tidak menguras kantong

BluberiIbu menyusui harus mendapatkan dua atau lebih porsi buah atau jus setiap hari. Bluberi, kaya akan antioksidan, adalah pilihan yang sangat baik untuk membantu Anda memenuhi kebutuhan Anda. Buah ini kaya akan vitamin dan mineral dan karbohidrat dalam dosis yang sehat untuk menjaga tingkat energi Anda.

Beras coklat atau beras merahJika Anda ingin segera menurunkan berat badan setelah melahirkan, anda pasti akan mengurangi asupan karbohidrat Anda. Tapi kehilangan berat badan terlalu cepat menyebabkan Anda menghasilkan lebih sedikit ASI dan membuat Anda merasa lesu. Makanlah jenis karbohidrat yang sehat seperti beras coklat / beras merah atau roti gandum untuk menjaga tingkat energi anda.

JerukMudah ditemukan dimana-mana dan bergizi, jeruk sangat penting karena ibu menyusui membutuhkan vitamin C dosis tinggi, bahkan lebih banyak daripada ibu hamil. Tidak dapat menemukan waktu untuk duduk untuk mengupas jeruk? Minum jus jeruk memberikan manfaat yang sama. Beberapa jus jeruk yang dijual di supermarket sekarang bahkan telah diperkaya dengan kalsium, sehingga anda dapat memperoleh manfaat ganda.

TelurKuning telur adalah salah satu sumber alami vitamin D – nutrisi penting untuk menjaga tulang Anda kuat dan membantu tulang bayi Anda tumbuh. Selain itu telur adalah cara mudah untuk memenuhi kebutuhan protein harian Anda. Siapkan telur dadar untuk sarapan dengan roti gandum, atau tambahkan telur rebus pada soto anda saat makan siang.

Roti gandum (whole wheat bread)

Page 4: BUSUI Punya Ambuih

Asam folat sangat penting untuk perkembangan bayi Anda pada tahap awal kehamilan. Selain itu, asam folat juga penting bagi bayi. Pastikan dalam ASI Anda mengandung cukup asam folat. Salah satu sumber terbaik dari asam folat adalah roti gandum, yang juga dapat menyumbangkan kebutuhan serat dan zat besi Anda.

Sayuran berwarna hijauBanyak manfaat sayuran berwarna hijau seperti bayam, kangkung dan brokoli. Mereka sangat kaya dengan vitamin A, yang perlu bayi dapatkan dari ASI. Sayuran juga merupakan sumber kalsium non susu, vitamin C, zat besi, antioksidan dan rendah kalori.

Sereal / bubur gandumSarapan sehat dengan sereal gandum mampu membantu memberikan energi yang dibutuhkan setelah malam-malam panjang bergadang menjaga bayi. Tambahkan susu rendah lemak dan buah-buahan ke dalam sereal anda untuk melengkapi kebutuhan nutrisi harian anda.

AirDehidrasi menurunkan tingkat energi seseorang secara drastic. Untuk menjaga tingkat energi Anda dan produksi ASI, pastikan Anda tetap terhidrasi dengan baik. Variasikan pilihan Anda dalam memenuhi kebutuhan cairan dengan minum jus dan susu, tapi hindari minuman berkafein seperti kopi atau teh. Bila terpaksa, minum maksimum 2-3 cangkir saja. Kafein akan memasuki ASI anda dan bayi anda akan menjadi sulit tidur.Kenali Gaya Menyusu Bayi

Gaya bayi menyusu bermacam-macam. Ada yang rakus, heboh, skeptis, si penikmat, hingga si madam yang menyusu dengan gaya tenang dan santai. Termasuk yang mana bayi Anda? Apapun gayanya, Bunda harus bisa menyesuaikannya. Simak triknya!

1. Si RakusGaya menyusui: Dengan enerjik, bayi akan menjejalkan puting susu ibunya ke dalam mulut kecilnya. Setelah itu, dia menyedot seperti vacuum, cepat, mantap, dan tidak butuh waktu lama untuk mengosongkan payudara. Dengan konsentrasi penuh dan penggunaan waktu yang sangat efektif, bayi hanya butuh 10 menit untuk mengosongkan kedua payudara. Sayangnya, gaya menyusu ini membuat bayi rentan tersedak karena minum terburu-buru. Pada ibu, kerap menyebabkan puting susu sakit karena dihisap keras dan cenderung kasar. 

Tips menyusui:

Susui sebelum dia lapar. Jangan menunda menyusui karena akan membuatnya semakin panik menyusu.

Page 5: BUSUI Punya Ambuih

Susui bayi dalam posisi bayi setengah berdiri agar ASI yang deras  - karena dihisap cepat - dapat langsung mengalir ke dalam perutnya.

Jangan pecah konsentrasinya, misalnya dengan mengajaknya mengobrol saat ia menyusu, karena akan membuat bayi tersedak.Pastikan ia cukup disendawakan, karena minum ASI dengan bergegas membuatnya banyak udara tertelan.Bila puting Anda luka, oles dengan tetesan ASI dan biarkan luka mengering sendiri.

2. Si PenikmatGaya menyusui: Baginya, ASI adalah menu super istimewa. Itu sebabnya ia merayakan setiap momen menyusui. Di awal menyusui, dia hanya mencicipi ASI sedikit, setelah itu ada jeda istirahat untuk "menghayati" rasanya. Berikutnya, dimulailah sedotan sesungguhnya, seolah-olah dia tengah menikmati main course. Minum ASI bagi bayi tipe ini, lebih dari sekadar memenuhi rasa dahaga. Ketika menikmati ASI, dia akan membuat kontak mata dengan bunda, menikmati sentuhan lembut bunda, dan banyak tersenyum.Tips menyusui:Karena waktu yang dibutuhkan untuk membuat bayi kenyang, sangat lama, pilih posisi menyusui yang nyaman bagi Anda, misalnya menggunakan bantal menyusui. Dengan cara ini, Anda terhindar dari rasa pegal pada tangan, pundak dan leher.Pusatkan perhatian pada bayi, seperti, membalas kontak matanya dan  tersenyum saat dia tersenyum.

3. Si SibukGaya menyusu: Bayi ini terlihat heboh sejak sebelum disusui. Meski pun tidak sedang lapar, ketika melihat ibu membuka bra, dia sudah bergerak-gerak dengan antusias. Begitu diletakkan pada posisi menyusu, dia akan menyambar puting. Sambil menyusui, tubuhnya - kaki atau tangan -  bergerak-gerak atau menggeliat.  Mulutnya banyak bersuara. Bila ada bebunyian dari arah lain yang menarik hatinya, dia akan menoleh ke arah tersebut, sambil tetap mengisap puting. Setelah kenyang, puting dilepaskan dalam satu hentakan. Tips menyusui:Tenangkan dia sebelum menyusuinya, misalnya, dengan mengajaknya berjalan-jalan sejenak.Susui sebelum bayi lapar.Pilih posisi menyusui yang membuat bayi sulit untuk menggeliat-geliat, contohnya, posisi menyusui sambil memegang punggungnya.

4. Si SkeptisGaya menyusui: Malas-malasan, seperti enggan menyusu. Dia pun sering menguap dan mengantuk saat menyusu - memberi kesan bosan, tidak tertarik   dan tidak bersemangat. Itu sebabnya, terkadang Anda tergoda untuk memaksanya minum ASI,

Page 6: BUSUI Punya Ambuih

meski pun dia tidak menginginkan. Padahal, cara itu membuat keadaan semakin parah, karena bayi merasa dipaksa. 

Tips menyusui:Jangan menyerah atau tergoda memberinya susu dari botol  yang mengalirkan cairan lebih deras daripada puting.Bila dia kurang minum ASI - salah satu indikatornya adalah berat badan yang kurang - berilah ASI perah dengan cara disuapi pakai sendok,  menggunakan gelas minum khusus atau menggunakan pipet, sehingga bayi termotivasi untuk minum ASI lagi.Belaian, belaian, belaian. Penting bagi bayi tipe ini karena kontak kulit dengan ibu akan merangsang produksi hormon yang membuatnya merasa dekat dengan ibu.Buatlah jadwal menyusui yang lebih sering meski sebentar-sebentar, misalnya,  setiap jam sekali.

5. Si Madam Gaya menyusui: Makhluk kecil yang anggun, tenang dan berkelas.  Pembawaan itu tampak pula dalam gayanya menyusu, yaitu, tenang, santai (terkadang terasa lamban!), pokoknya, tidak mau diburu-buru. Pola menyusu misalnya, menelan ASI seteguk, istirahat, mengisap dua teguk, istirahat.  Di tengah menyusu, sesekali dia berhenti  untuk siesta - tidur sejenak!

Tips menyusui:

Karena bayi tidak mau menyusu dengan cepat dan tidak mau diburu-buru, sisihkan waktu yang lebih lama untuk menyusuinya.Bila dia tertidur sebelum selesai menyusu, tepuk lembut bokongnya atau tarik puting sedikit untuk membangunkan dan membuatnya menyusu lagi. Jangan dikagetkan, karena dia akan marah dan menangis.Posisi yang tepat akan membuatnya lebih konsentrasi saat menyusu, misalnya, menyusu dengan tubuh bayi ditegakkan.Tempat tidur bukan lokasi menyusu yang tepat - kecuali saat menyusu di malam hari. Lebih baik, susui dia di atas sofa, posisi Anda duduk tegak dan kaki menyentuh lantai. Si malaikat kecil menolak lagi, kali ini bahkan kaki mungilnya menendang-nendang dada ibunya dengan sangat keras. Wanita setengah baya itu merasa penolakan ini lebih menyakitkan daripada ditolak oleh cinta pertamanya. Dunia serasa hancur, fikiran negatif mulai menggelitik… haruskah menyerah ?Biasanya mogok menyusu ini berlangsung antara dua hingga lima hari, tapi bisa juga menjadi lebih lama. Kalau berkepanjangan maka Ibu akan kelelahan jika harus terus menerus memerah ASI yang tentu saja jumlahnya kian hari akan kian menipis. Duh, bagaimana ini ?Saat bayi mogok menyusu memang saat yang sungguh memusingkan. Bayi jadi lebih sering menangis dan frustasi akibat rasa lapar dan fase oral (untuk menghisap

Page 7: BUSUI Punya Ambuih

atau suckling) yang tidak tersalurkan, beberapa bayi bahkan jadi mengalami penurunan berat badan.Namun ternyata yang susah bukan hanya bayi, tapi ibunya juga. Perasaan sedih kerap menghampiri dan secara perlahan akan memutuskan motivasi untuk melanjutkan menyusui si kecil. Jika bayi mendadak mogok menyusu, segera pelajari apa yang terjadi agar tak ragu temukan solusi !

Saat bayi mendadak menolak menyusu, yang terpenting adalah berfikir positif. Hindari godaan yang berbisik bahwa :

bayi tidak suka pada ibunya; hal ini tidak mungkin terjadi karena secara insting bayi belum mengenal arti membenci atau tidak suka,

bayi sedang menyapih dini (early weaning); hal ini kurang tepat karena penyapihan adalah proses dan tidak terjadi secara tiba-tiba, wong kemarin masih mau menyusu kok hari ini mendadak tidak mau?

bayi tidak suka rasa ASI; hal ini kurang pas, karena meskipun jenis makanan ibu beragam tapi rasa ASI cenderung stabil dan bayi sudah biasa dengan perubahan rasa makanan sejak dalam rahim.

ASI basi atau ASI terpolusi, biasanya dikatakan seperti ini pada kondisi ibu yang baru saja pulang dari berpanas-panasan; hal ini tidak benar karena payudara merupakan tempat penyimpanan ASI yang paling higenis dimana tidak mungkin menjadi terpapar kuman sehingga menjadi basi apalagi terpapar polusi.

ASI tidak cukup sehingga bayi menolak karena tidak puas; hal ini tentu tidak tepat karena produksi ASI bersifat supply based on demand dimana ASI akan diproduksi sesuai dengan jumlah ASI yang dikeluarkan dari payudara (baik melalui pelekatan langsung oleh bayi maupun melalui kegiatan memerah ASI dengan tangan atau dengan pompa). Yang lebih sering terjadi adalah bahwa ASI keluar tersendat-sendat, hal ini dapat membuat bayi menjadi tidak sabar dan marah. Untuk ini perlu diberikan rangsangan terhadap let down reflex dengan memerah ASI sedikit. Hal ini dilakukan untuk memancing hormon oksitosin yang mendorong ASI keluar sehingga bayi bisa mendapatkan ASI dengan lebih cepat di awal proses menyusu.

dan mungkin masih banyak alasan negatif lain

Ahh, daripada berfikir negatif, lebih baik mencoba cari tahu dulu, kenapa sih malaikat kecil itu menolak menyusu secara mendadak ? Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan :Apakah bayi dibiasakan minum ASI perah dengan menggunakan botol dot? Jika ya, maka kemungkinan besar penyebabnya adalah bingung puting (nipple préférence) yakni suatu kondisi dimana bayi lebih memilih minum ASI melalui botol dot ketimbang

langsung dari  payudara ibu. Kenapa ? Karena menyusu melalui botol dot lebih mudah dan mekanismenya berbeda dengan menyusu pada payudara. Saat minum melalui botol dot, aliran ASI lebih lancar dan bayi tidak perlu memijat payudara untuk dapat mengeluarkan air susu. Dianjurkan untuk mencoba ganti cara pemberian botol dot dengan cangkir kecil, pipet tetes atau sendok. Saat bayi terbiasa terpisah dari botol

Page 8: BUSUI Punya Ambuih

dot maka secara perlahan akan lebih mudah kembali ke payudara ibu karena bayi tengah mengalami fase oral dimana menyusu dapat memuaskan hasratnya.

Apakah puting susu mengalami luka pada hari-hari terakhir sebelum bayi mendadak menolak menyusu? Jika ya, maka kemungkinan besar luka pada puting susu memberi rasa yang berbeda pada ASI sehingga membuat bayi menolak. Dianjurkan untuk memperbaiki posisi mulut bayi saat menyusu agar menyusu menjadi lebih efektif dan puting susu terhindar dari iritasi dan luka.

Apakah pada bagian tubuh bayi terdapat luka yang terlihat, misal luka memar? Atau mungkin lukanya kasat mata ? Jika ya, maka kemungkinan cara menggendong membuat bayi merasa kesakitan dan tidak nyaman. Dianjurkan untuk mencoba menyusui dengan posisi tidur sehingga lebih sedikit bagian tubuh bayi yang tertekan.

Apakah ada perilaku dari ibu yang berubah? Misalnya ibu mengganti merk parfum atau mengganti aroma sabun mandi / shampoo ? Jika ya, maka kemungkinan bayi merasa kurang nyaman dengan aroma yang baru tersebut. Dianjurkan untuk sebisa mungkin kembali ke prilaku awal.

Apakah ibu bereaksi berlebihan? Misalnya tanpa sengaja berteriak kesakitan saat bayi menggigit (atau menggusit – menggigit pakai gusi) payudara ? Jika ya, maka kemungkinan bayi trauma. Ia belum memahami kenapa ibunya menjerit waktu itu sehingga saat hendak mulai menyusu lagi, bayi sudah menolak terlebih dahulu. Dianjurkan untuk bercanda dulu dengan si kecil sebelum menawarkan payudara, tersenyum dan ajak dia tertawa dulu.

Apakah ibu stres belakangan ini? Jika ya, ini dapat berpengaruh karena bayi yang menyusu pada ibunya memiliki ikatan atau bonding yang cukup kuat. Ketidaknyamanan ibu dapat dirasakan oleh bayi sehingga membuat bayi menjadi rewel. Lupakan hal lain saat hendak menyusui si kecil, jika perlu putar musik lembut dan nikmati waktu berdua saja dengannya.

Apakah bayi berganti pengasuh? Misalnya saat ibu kembali bekerja, atau setelah memiliki pengasuh baru, bayi mendadak menolak menyusu pada ibu. Jika ya, tidak perlu buru-buru memecatnanny barunya tapi lebih dianjurkan untuk lebih banyak menghabiskan waktu dengannya setelah pulang dari kantor, misalnya gendonglah si bayi lebih sering serta tidurlah di sampingnya.

Haduh, bingung juga yah karena ternyata banyak sebab kenapa bayi bisa mendadak menolak menyusu. Berikut beberapa tips yang mungkin bisa membantu ibu mengatasi masalah mogok menyusu ini, yakni :

Page 9: BUSUI Punya Ambuih

1. Lakukan lebih banyak kontak kulit, habiskan lebih banyak waktu bersama si malaikat kecil berdua saja dalam suatu ruangan dimana ibu tidak mengenakan pakaian atas (topless) dan si dedek hanya menggunakan celana dalam atau popok. Biarkan si kecil bereksplorasi sendiri, tidak perlu dipaksa untuk mendekat pada ibu karena dengan sendirinya ia akan mendekati ibunya. Tidak perlu memaksa si kecil untuk langsung menyusu karena mungkin dia akan mendekati ibunya lalu mungkin hanya akan tertidur di dada ibunya tanpa sempat menyusu, begini saja sudah menunjukkan tanda positif. Jika satu kali belum berhasil, coba lagi. Cara ini membantu si kecil untuk ‘mengenal kembali’ ibunya.

2. Tunggu hingga bayi sangat mengantuk, karena banyak bayi yang cenderung tidak menolak saat dalam kondisi setengah teler. Hindari memaksa bayi menyusu ke payudara, misalnya dengan mendorong kepalanya agar mendekat ke payudara, karena penolakan bisa berlanjut menjadi semakin panjang.

3. Tawarkan lebih sering, khususnya saat bayi sedang merasa senang dan sedang berada di tempat favoritnya, misalnya saat dia tengah bermain, saat dia selesai makan, saat dia mandi…. di mana pun, kapan pun. Namun jangan paksa jika ia menolak.

4. Coba menyusui sambil menimang-nimang misalnya sambil berjalan-jalan atau sambil duduk di kursi goyang, karena gerakan lembut dapat mengurangi emosinya untuk menolak. Misal, ajak si kecil muter-muter komplek rumah dengan mobil, duduk berdua dengan dia di kursi belakang, ayunan mobil dapat membantu si kecil meredakan emosinya.

5. Redupkan lampu kamar, redakan suara-suara yang keras agar bayi merasa lebih tenang dan nyaman. Biasanya bayi yang berusia 6-9 bulan sudah lebih waspada terhadap keadaan di sekitarnya sehingga gangguan sedikit saja dapat membuatnya tidak benar-benar menyusu melainkan hanya sekedar menempel saja pada payudara.

6. Coba ganti posisi menggendong si kecil, seperti telah dijelaskan sebelumnya bisa jadi posisi atau cara menggendong membuat bayi tidak nyaman sehingga ia menolak untuk menyusu.

7. Kenakan pakaian yang simpel dan ga ribet, yang memungkinkan bayi sangat mudah mendapatkan akses ke payudara, jika memungkinkan kenakan lebih sering baju menyusui sehingga ibu tidak perlu membuang waktu banyak untuk membuka kancing baju terlebih dahulu. Hanya berbeda beberapa detik, tapi saat dirasa terlalu lama oleh bayi maka ia sudah keburu kehilangan minat untuk menyusu.

8. Bawa ke dokter anak, just in case ternyata bayi mengalami luka yang tidak terlihat seperti infeksi telinga, lidah berjamur (thrust), dsb. Ada kalanya bayi membutuhkan tindakan medis karena tengah mengalami sakit yang membuatnya tidak nyaman saat menyusu.

Intinya, saat bayimu menolak menyusu itu bukan akhir dunia. Kenali dulu penyebabnya kemudian coba lakukan beberapa trik tersebut. Yang sabar yah, karena kesabaranmu akan berbuah manis. Selamat (kembali) menyusui 

Page 10: BUSUI Punya Ambuih

PENYEBAB ASI TIDAK KELUAR SETELAH MELAHIRKAN DAN CARA MENGATASINYA

Bagi setiap ibu bisa menyusui adalah hal yang selalu diinginkan, walau pun beberapa wanita / ibu menyusui tidak mau menyusui atau memberikan ASI karena satu dan lain sebab. ASI yang tak langsung keluar setelah melahirkan adalah hal yang wajar. Karena itu ibu harus memancing, misalnya dengan melakukan pemijatan, membersihkan puting, serta sering-sering menyusui bayi meski ASI belum keluarPada beberapa ibu yang dalam masa menyusui terkadang ASI (Air Susu Ibu)-nya tidak bisa keluar atau pun berproduksi. Dalam keadaan normal produksi ASI di pengaruhi beberapa faktor, diantaranya adalah faktor Fisik dan Psikologis. Bila kedua faktor tersebut tidak terpenuhi dengan baik atau pun mengalami hambatan dan gangguan maka tentunya produksi ASI akan mengalami gangguan dan hal ini bisa berakibat dan menyebabkan ASI tidak keluar.Faktor fisik ibu yang menyusui yang berpengaruh terhadap produksi ASI dan bisa menjadi sebab ASI tidak keluar adalah :

o Asupan gizi ibu. Bila asupan gizi terpenuhi dengan baik, sebab ASI tidak keluar bisa diperkecil.

o Faktor kesehatan dari ibu sendiri. Kesehatan ibu dalam hal ini memegang peranan yang penting dalam hal menunjang produksi ASI yang cukup, termasuk dalam hal ini adalah faktor hormonal dan istirahat yang cukup bagi ibu yang menyusui. Bila kesehatannya terjaga maka penyebab ASI tidak keluar dapat diminimalisasi.

o Hormon testosteron yang ada di dalam tubuh. Hormon testosteron bisa mempengaruhi perkembangan jaringan kelenjar di payudara. Sehingga hal ini mempengaruhi kesuksesan seorang ibu untuk menyusui bayinya.

Selain dari faktor fisik di atas, faktor psikologis juga turut berperanan dalam hal produksi ASI itu sendiri. Faktor psikologis yang berperanan diantaranya yaitu :

o Rasa nyamanPerasaan ibu dapat menghambat dan meningkatkan pengeluaran oksitoksin. Seperti perasaan takut, gelisah, marah, sedih, cemas, kesal, malu atau nyeri hebat akan mempengaruhi refleks oksitoksin yang akhirnya menekan pengeluaran ASI. Sebaliknya perasaan ibu yang bahagia, senang, bangga, memeluk dan mencium bayinya dapat meningkatkan pengeluaran ASI.

o YakinYakin bahwa dirinya bisa menyusui dan juga susunya bisa berproduksi dengan baik akan membantu dalam hal proses menyusui tadi.

o Berpikiran positifSatu hal yang tidak kalah penting dalam hal ini adalah faktor dukungan dari sekitar dan orang yang terdekat, yaitu suami dan anggota keluarga lainnya. Dukungan suami

Page 11: BUSUI Punya Ambuih

maupun keluarga lain dalam rumah akan sangat membantu berhasilnya seorang ibu untuk menyusui. Begitu pula dukungan dari lingkungan pekerjaan tempat bekerja sang ibu bila sang ibu tersebut bekerja misalnya dengan tersedianya ruangan khusus untuk memerah ASI, lemari es untuk menyimpan ASI perah dan sebagainya.

Berapa Lama Bayi Bisa Bertahan Tanpa Makanan / Minuman Apapun Setelah Lahir?

Dalam 72 jam pertama dalam hidupnya bayi dapat bertahan tanpa makanan/minuman apapun (48%) dan yang lain berpendapat bahwa bayi baru lahir dapat bertahan tanpa makanan/minuman apapun dalam 48 jam pertama (37%).

Mengapa hal ini dapat terjadi?

Bayi baru lahir, memiliki cadangan makanan di dalam tubuhnya yang diperoleh dari plasenta selama berada di rahim ibu. Oleh karena itu, bayi baru lahir tidaklah memerlukan makanan/minuman apapun. Satu-satunya zat yang ia perlukan ketika baru lahir adalah kolostrum (ASI awal) yang akan menjadi imunisasi pertamanya, karena berfungsi untuk melapisi dinding usus bayi (yang sel-selnya belum rapat) menjadi tertutup dan akhirnya rapat. Seringkali banyak ibu yang bertanya. Di hari keberapa sebenarnya kolostrum diproduksi? Mengapa di hari-hari awal kelahiran, ASI tidak keluar? Bukankah jika bayi tidak diberi minum ASI dalam 72 jam pertama akan kelaparan?

Sebenarnya, ASI yang berbentuk kolostrum diproduksi pada trimester kedua kehamilan (minggu ke-16), dan terus diproduksi sampai hari ‘H’ kelahiran. Pada sebagian ibu, terkadang kolostrum sudah keluar pada trimester ketiga, tetapi pada banyak ibu kolostrum baru keluar pada hari ke-2 atau ke-3 setelah kelahiran. Kedua hal ini adalah normal, karena pada 48 – 72 jam pasca kelahiran, tubuh ibu mulai meningkatkan produksi ASI, sehingga ibu merasakan ‘sensasi ASI’, dimana payudara mengencang dan mengeluarkan kolostrum.

Oleh itu tak perlu khawatir, jika ASI/kolostrum belum keluar di hari 1 atau ke-2 setelah kelahiran. Hal ini dikarenakan jumlah kolostrum yang sangat sedikit (karena sesuai kebutuhan bayi) dan warnanya yang bening atau kekuningan, sehingga membuat keluarnya kolostrum tidak terasa/terlihat oleh ibu. Ini jugalah yang menjadi alasan mengapa bayi baru lahir tidak perlu diberikan makanan/minuman selain ASI. Dengan skin-to-skin contact yang sering dan bayi berada satu ruangan dengan ibu, akan mempercepat keluarnya ASI/kolostrum, sehingga proses menyusui dapat semakin lancar. Semakin sering ibu menyusui bayinya di hari-hari pertama setelah kelahiran, semakin banyak kolostrum yang diperoleh bayi, dan semakin banyak produksi ASI ibu

Page 12: BUSUI Punya Ambuih

Air susu ibu atau lebih dikenal dengan sebutan ASI sangat penting untuk perkembangan bayi, terutama untuk bayi yang baru lahir. ASI sendiri memiliki banyak kandungan di dalamnya sehingga dapat membuat bayi memperoleh banyak asupan yang sesuai jika dibandingkan dengan meminum susu formula buatan pabrik-pabrik. Usia bayi yang baik untuk mendapatkan ASI adalah saat mereka berusia 0-6 bulan. Pada usia-usia ini bayi sangat membutuhkan asupan nutrisi yang banyak. Dan air susu yang memiliki banyak kandungan nutrisi adalah ASI. Bagi para ibu sendiri memiliki ASI yang sehat, lancar dan eksklusif pun menjadi impian mereka semua. Akan tetapi banyak dari mereka yang tidak mendapatkan kelancaran saat menyusui bayi mereka.

Sejatinya banyak faktor yang mempengaurhi produksi ASI. Dan produksi ASI di dalam tubuh bergantung terhadap dua hormon yaitu prolaktin dan oksitosin. Prolaktin sendiri sangat berpengaruh terhadap produksi ASI. Sedangkan untuk hormon oksitosin berpengaruh terhadap proses pengelauran ASI.Semakin banyak nutrisi yang masuk ke sang Ibu maka semakin banyak hormon prolaktin, dan semakin banyak pula produksi air susunya. Oleh karena itu banyak yang menghimbau terhadap ibu-ibu yang menyusui untuk selalu memperhatikan makanan yang mereka makan agar makanan tersebut juga bisa mengahislkan nutrisi yang bertujuan untuk memperlancar dalam memproduksi ASI. Untuk oksitosin sendiri bekerjanya hormon ini tergantung akan sering atau tidak puting susunya dihisap oleh bayi mereka. Semakin sering dihisap maka akan semakin banyak produksi hormon oksitosin yang berdampak terhadap lancarnya ASI yang keluar. Hormon oksitosin ini sering disebut juga dengan hormone kasih saying, karena berhubungan dengan susasana hati dan perasaan seorang ibu pada saat mereka meyususi bayinya. Akan tetapi jika kedua hormone ini tidak bekerja secara lancar maka ada beberapa tips untuk membuat kedua hormone ini bekerja secara optimal.

1.Penuhi kebutuhan nutrisi, sangat penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi secara seimbang dan baik. Hal ini bertujuan agar ASI yang keluar dapat lancar dan eksklusif.

2.Meningkatkan frekuensi menyusui, memompa dan memeras ASI, hal ini bertujuan untuk menciptakan produksi ASI yang banyak. Dapat diketahui bahwa semakin jarang si bayi disusui oleh ibunya, maka semakin berkurang produksi ASI oleh sang ibu. Jika sang ibu pun sibuk bekerja, jarang bekerja dan takut akan berkurangnya produksi ASI, maka sang ibu tersebut dapat menggunakan alat khusus yang berfungsi untuk memompa payudara agar produksi ASI tetap banyak.

3.Meminimalisir tingkat gangguan psikologis yang dialami, gangguan ini misalnya seperti stres, dll. Stres sendiri dapat mengakibatkna produksi ASI berkurang. Ini terjadi karena sang ibu tidak dalam keadaan rileks, tenang, dan senang. Faktor kejiwaan pun menjadi penyebab berkurangnya ASI dan berakibat buruk terhadap sang bayi karena jumlah ASI yang mereka hisap semakin sedikit.

4.Merawat payudara,ASI memang tergantung terhadap nutrisi yang terkandung di dalam tubuh sang ibu. Akan tetapi menjaga keindahan bentuk payudara pun juga sangat

Page 13: BUSUI Punya Ambuih

penting karena banyak perempuan yang tidak mau menyusui anaknya hanya gara-gara mereka takut payudara merea menjadi lembek dan tidak kencang. Oleh karena itu diperlukan sedikit perawatan untuk payudara sang ibu. Caranya adalah dengan memijat-mijat payudara, membersihkan payudara dengan menggunakan air hangat dan air dingin secara bergantian

ASI bisa keluar dengan lancar jika dirangsang oleh gerakan mulut bayi.

KOMPAS.com - Setelah ibu hamil melahirkan, Air Susu Ibu (ASI) biasanya langsung bisa dikeluarkan sehingga ibu bisa langsung melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).

"ASI diproduksi selama kehamilan. Maka salah jika ada anggapan bahwa setelah melahirkan ASI belum bisa keluar karena belum bisa memroduksi ASI," ungkap Inna Banani dari Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) kepada Kompas Female, saat kelas New Parent Academy di Comma ID, Santa, Jakarta Selatan, Sabtu (2/3/2013) lalu.

Inna menambahkan, banyak ibu muda yang beranggapan bahwa ASI bisa langsung keluar seperti air mengalir secara tiba-tiba. Padahal mekanismenya bukanlah seperti itu. ASI akan keluar ketika puting payudara mendapatkan rangsangan dari mulut bayi. Rangsangan ini akan membuat hormon oksitosin meningkat dan payudara mengeluarkan ASI.

Namun, dalam kasus-kasus tertentu seperti bayi prematur, ibu tak langsung bisa melakukan IMD. Akibatnya, ASI tidak bisa keluar karena hormon oksitosinnya tak terangsang. "Jika menghadapi masalah seperti ini, Anda bisa melakukan rangsangan lain untuk menstimulasi peningkatan hormon oksitosin ini," jelasnya.

1. Menenangkan diriKetika belum bisa mengeluarkan ASI-nya, biasanya ibu-ibu yang baru melahirkan akan langsung panik. Jika ini terjadi pada Anda, cobalah untuk menenangkan diri. Duduklah dengan tenang sendirian. Namun jika lebih tenang ditemani seseorang, pilihlah orang yang bisa mendukung dan menenangkan Anda. Ketenangan akan membantu Anda menstimulasi otak dan memerintahkan pengeluaran oksitosin yang merangsang keluarnya ASI.

2. Kontak kulit dengan bayiKetika bayi lahir prematur, mungkin Anda tak bisa langsung menyusui si kecil. Agar ASI bisa keluar, paling tidak lakukan kontak kulit dengan si kecil. 

3. Melihat foto bayiJika tidak memungkinkan untuk melakukan kontak kulit dengan si kecil, ada cara lain untuk menstimulasi keluarnya ASI. "Anda bisa melihat foto si kecil, mendengarkan rekaman suara tangisannya, atau mencium bau tubuh dari bajunya," tambah Inna.

Page 14: BUSUI Punya Ambuih

4. HypnobreastfeedingUntuk meningkatkan produksi ASI, ibu bisa menerapkan hypnobreastfeeding sendiri di rumah. Teknik ini dilakukan dengan memasukkan kalimat motivasi ke dalam pikiran bawah sadar ibu. Anda bisa membayangkan ASI sedang mengalir deras seperti air mancur dan si kecil minum ASI Anda sampai kenyang. Bayangan ini akan masuk ke dalam pikiran bawah sadar Anda sehingga bisa memotivasi Anda memroduksi ASI. Anda juga bisa menerapkan teknik pernafasan untuk membuatnya jadi rileks. Jika teknik ini berhasil, payudara akan mengencang karena peningkatan jumlah produksi ASI.

5. Minuman hangatMinuman hangat seperti susu, teh, atau kopi akan membantu Anda untuk menenangkan diri. Kondisi tubuh yang tenang akan membantu mekanisme tubuh kembali normal dan meningkatkan ASI. "Yang paling penting adalah menghindari stres. Stres akan semakin menghambat produksi ASI Anda," tambahnya. 

6. Menghangatkan payudaraBiasanya ketika ASI sulit diperah, payudara akan membengkak. Untuk meredakannya Anda bisa menghangatkan payudara dengan mengompresnya atau mandi air hangat. Cara ini juga bisa membantu menstimulasi keluarnya ASI.

7. Merangsang puting susuSelain rangsangan dari mulut bayi, rangsangan juga bisa dilakukan dengan cara menarik lembut atau memutar perlahan puting susu. Anda juga bisa memijatnya perlahan atau sekadar mengusapnya. 

8. PijatKhusus yang satu ini, Anda butuh bantuan orang lain, misalnya suami atau keluarga lainnya. Anda bisa meminta mereka untuk memijat leher dan punggung Anda. "Ketika dipijat, posisikan diri Anda dalam posisi setengah menunduk. Akan lebih baik jika Anda melepaskan baju Anda, sehingga payudara akan jatuh ke bawah. Mulailah memijat dari bagian leher ke punggung dengan menggunakan ibu jari," katanya

Tips melancarkan asi secara alami sangat berguna sekali untuk Bunda yang sedang Menyusui. ASI atau yang biasa disebut oleh kebanyakan orang yaitu Air Susu Ibu. Seperti yang kita ketahui bahwa ASI itu sangat kaya akan manfaat dan khasiatnya untuk Sang Buah Hati terutama yang baru lahir, dan ASI itu mempunyai banyak kandungan di dalamnya, sehingga Sang Buah Hati kita akan mendapatkan asupan yang cukup dibandingkan jika Sang Buah Hati meminum susu formula lainnya yang buatan pabrik – pabrik karena ASI mempunyai banyak kandungan nutrisi yang tidak di miliki oleh susu formulalainnya. Pada saat Sang Buah Hati baru lahir maka mulai pada saat itu dia sangat butuh asupan asi sampai dengan dia berumur 6 bulan.

Page 15: BUSUI Punya Ambuih

Menyusui adalah sebuah kegiatan alamiah yang harus di lakukan Bunda ketika Sang Buah Hatinya baru lahir.  Tetapi tidak semua Bunda bisa menyusui anaknya dengan lancar, adapun Bunda yang tidak dapat menyusuinya langsung karena Payudaranya tidak berfungsi secara optimal. Biasanya menjelang waktu kehamilan secara otomatis dan alami tubuh Bunda akan mempersiapkan diri untuk menyusui.

Berikut Tips melancarkan asi secara alami :1. Selalu Penuhi Kebutuhan Nutrisi

Hal ini sangat penting sekali untuk memenuhi kebutuhan nutrisi secara seimbang untuk sang buah hati kita. Agar ASI yang keluar lancar dan tetap Ekslusif.

2. Meningkatkan Frekuensi Menyusui, Memompa, dan Memeras ASIHal ini agar Produksi ASI menjadi banyak. Ada hal yang harus Bunda ketahui, jika Bunda semakin jarang menyusui sang buah hati, maka produksi ASI akan berkurang. Untuk menanggulangi hal tersebut maka di sarankan untuk memompa payudara asi agar produksi asi tetap banyak dan dituangkan asi hasil pompaannya ke dalam botol asi baru.

3. Menjaga kondisi Psikologis dan Psikis dengan baik.Gangguan ini sangat berpengaruh sekali terhadap sang buah hati kita. Contoh gangguan tersebut misalnya, stress akibat sesuatu hal. Gengguan ini akan membuat produksi asi berkurang. Karena yang ada di dalam kondisi Bunda itu sedang tidak tenang, senang dan rileks. Semakin terganggung kondisi psikologis dan psikis Bunda semakin sedikit pula Sang Buah Hati Bunda menerima ASInya.

4. Merawat PayudaraSeperti kita ketahui bahwa ASI itu terdapat pada payudara. Ada beberapa Bunda yang jarang untuk menyusui karena takut bahwa keindahan payudaranya berkurang.  Ada beberapa tips untuk menjaga payudara yaitu selalu memijat-mijat payudaranya, membersihkan payudaranya dengan menggunakan air yang hangat dan air dingin secara bergantian

SEBUAH CERITA :

Tri, ibu muda berusia 28 tahun, masih ingat benar apa yang terjadi pada putri sulungnya, Dita saat masih bayi. "Ia sering sekali diare." Kala itu, Tri menduga penyebab diare pada putrinya adalah susu yang tidak cocok. 

Asal tahu saja, Tri memang tak memberikan ASI (Air Susu Ibu) pada Dita. "Karena ASI saya yang keluar cuma sedikit, akhirnya kering sendiri," kata Dita memberi alasan. Begitulah karena menduga penyebab diare adalah susu yang tidak cocok, maka waktu itu Tri sering gonta ganti merk susu formula. Bayangkan betapa repotnya.

Page 16: BUSUI Punya Ambuih

Dan kini, ketika berusia tiga tahun, Dita jarang mengalami diare. Sang ibu pun tak repot lagi gonta ganti merk susu. "Tapi timbul masalah yang lain. Dita sering alergi. Ia alergi debu, juga ikan laut," keluh Tri.

Apa yang dialami Dita, sebenarnya bisa dicegah andaikan saja Tri menyusui sendiri putrinya. Yakinlah, bahwa semua ibu mampu menyusui bayinya. 

Memang sih ada susu formula sebagai pengganti ASI. Tapi ketahuilah, susu formula bukanlah solusi yang benar-benar aman. Bahkan, seperti dikatakan oleh dr Dien Sanyoto, SpAK, Ketua Umum Badan Kerja Peningkatan Penggunaan ASI, pemberian susu formula pada bayi, terutama di bawah usia dua bulan, meningkatkan resiko diabetes dua kali lipat.

Di samping itu, bayi yang diberi susu formula juga beresiko menderita pelbagai penyakit lain seperti alergi, diare, radang telinga, radang otak, penyakit kronis saluran pencernaan, masalah gizi, dan masalah gigi.

Karena itulah, jika Anda berencana memiliki bayi, tanamkanlah tekad untuk menyusuinya. "ASI harus diberikan segera setelah bayi lahir, karena ASI makanan terbaik untuk bayi sebagai kelanjutan dari makanan dan kekebalan yang diperoleh bayi dari tali pusat," jelas Dien.

ASI, lanjutnya, merupakan makanan dengan komposisi paling tepat bagi bayi. Ia mengandung zat yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan otak, dan mengandung zat kekebalan yang melindungi bayi dari penyakit. Selain itu dengan memberikan ASI maka terjalinlah hubungan cinta kasih antara ibu dan bayi. Dan bagi ibu, menyusui juga bermanfaat untuk menunda kehamilan, mengurangi resiko terkena kanker payudara, dan tentu saja lebih hemat karena tidak ada ketergantungan pada susu kaleng/formula yang saat ini harganya selangit.

Selain menanamkan tekad untuk menyusui, ibu hamil juga sangat disarankan mengkonsumsi makanan dan minuman bergizi serta cukup istirahat. Selanjutnya setelah bayi lahir, paling lambat 30 menit, ASI harus mulai disusukan. Berikan bayi kolostrum (susu jolong) yaitu ASI yang keluar pada hari-hari pertama. Usahakan agar ibu dan bayi berada dalam satu kamar (rawat gabung) sehingga bisa setiap saat memberikan ASI. Berikanlah ASI sesuai kemauan bayi. Jangan beri si mungil ini dot atau kompeng

Relaktasi, itulah proses yang harus dilalui jika ibu sudah memberikan bayinya susu formula namun ingin menyusui lagi. Untuk menjalani proses tersebut tentu tidak mudah. Apalagi jika ternyata bayi sudah begitu menyukai susu formula.

Namun bukan berarti proses tersebut tidak dapat dilalui. Segala perjuangan ibu untuk

Page 17: BUSUI Punya Ambuih

bisa menyusui lagi pada akhirnya juga akan sangat bermanfaat untuk bayi.

Berikut ini tipsnya seperti dikutip dari Todays Parent:

1. Sadari kalau proses yang akan dijalani butuh waktu dan dedikasi. Awalnya, proses tersebut bisa sangat menyita waktu, mengingat ibu harus memompa, menyusui dan juga memberikan bayi susu formula. Butuh waktu beberapa minggu hingga akhirnya ASI ibu bisa memenuhi kebutuhan bayi. Malah waktu yang dibutuhkan bisa lebih lama jika ibu punya masalah payudara membengkak.

2. Stimulasi payudara. Semakin sering susu formula diganti dengan ASI, semakin banyak produksi ASI ibu. Umumnya ibu perlu memompa atau menyusui bayi langsung dari payudara setidaknya delapan kali dalam 24 jam. Ibu juga bisa melakukannya lebih sering lagi, yang tentunya akan lebih baik untuk bayi dan produksi ASI.

Kalau ibu memompa ASI, usahakan jangan dijadwalkan. Pompa ASI setiap ibu memiliki waktu senggang. Awalnya mungkin ibu hanya mendapatkan hasil yang sedikit, jangan kecewa dulu. Memompa bisa jadi cara untuk memberi payudara sinyal waktunya memproduksi ASI. 

3. Bantu bayi lalui masa transisi. Bayi yang diberi susu formula terlalu terbiasa minum dengan botol. Si bayi pun butuh waktu untuk belajar menyusui lagi. Berita baiknya, bayi terlahir untuk bisa menyusui. Ibu terkadang bisa terkejut melihat betapa cepatnya bayi kembali bisa menyusui langsung dari payudara.

Namun untuk ibu yang bayinya bingung puting karena terbiasa dengan botol, tentu butuh waktu. Jangan menyerah untuk terus berusaha memberikan payudara ibu. Sering lakukan juga skin to skin contact. Tips untuk mengatasi bingung puting, bisa dilihat 

4. Perhatikan bagaimana bayi menyusu. Begitu bayi bisa menyusui langsung dari payudara, sangat penting untuk mengetahui apakah memang dia sudah mendapatkan ASI dengan maksimal atau belum. Cek apakah posisi ibu dan bayi sudah benar. Wolipop pernah menuliskan tipsnya 

5. Perhatikan bagaimana dan seberapa sering bayi buang air besar. Bayi berusia kurang dari enam bulan yang diberi susu formula, pupnya berwarna agak liat dan bergumpal-gumpal. Saat pup bayi bisa merasakan sakit seperti orang sembelit. Sementara bayi ASI, pupnya lembek dan seperti biji. Frekuensi pup juga lebih sering. Dengan memperhatikan bagaimana pup bayi, ibu bisa tahu apakah bayi sudah mendapatkan cukup ASI atau belum.

6. Kesuksesan dihitung mingguan bukan harian. Proses relaktasi, seperti sudah dikatakan di atas, butuh waktu. Satu hari, bayi bisa saja menyusui terus, tanpa minum

Page 18: BUSUI Punya Ambuih

susu formula sama sekali. Namun keesokan harinya dia bisa rewel saat disusui dan memilih susu formula. Jika hal itu terjadi, ibu jangan sedih, karena memang normal. 

Usahakan jangan bandingkan bagaimana pola bayi menyusui secara harian. Bandingkan secara mingguan. Dengan cara itu ibu bisa melihat bagaimana kemajuan yang telah dicapai.

7. Cobalah lebih fleksibel. Ibu tidak boleh mudah menyerah saat menjalani proses relaktasi ini. Jika satu cara tidak berhasil, ibu harus mencoba pendekatan lainnya agar bayi mau menyusui lagi. Misalnya jika bayi tidak mau menyusu dengan posisi duduk, lakukan dengan tiduran atau berjalan-jalan sambil digendong. 

Bayi menolak menyusui langsung dari payudara dan botol? Ibu bisa mencoba memberinya dengan sendok atau feeder cup yang kini banyak dijual.

8. Cari teman yang bisa mendukung. Dukungan sangat penting untuk ibu yang sedang menjalani proses relaktasi ini. Cobalah bergabung dengan kelompok ibu menyusui yang tersebar di internet. Ibu juga bisa minta dukungan teman yang sudah lebih dulu sukses menjalani proses tersebut. Konselor laktasi juga bisa membantu ibu melalui proses ini.

Menyusui dan Penyakit

Selama bertahun-tahun, terlalu banyak ibu telah secara keliru diminta untukberhenti menyusui karena mereka mengonsumsi obat-obatan tertentu. Keputusan untuk terus menyusui ketika ibu berada dalam masa pengobatan, misalnya, seringkali lebih dipengaruhi oleh kekhawatiran akan masuknya zat kimia obat di dalam ASI. Padahal, seharusnya ada pertimbangan resiko tidak menyusui, bagi ibu, bayi dan keluarga, serta tentu saja masyarakat. Ada begitu banyak resiko tidak menyusui, jadi pertanyaan yang mendasar sesungguhnya adalah: Apakah masuknya sejumlah kecil obat ke dalam ASI membuat menyusui menjadi lebih berbahaya dibandingkan susu formula? Jawabannya hampir selalu tidak. ASI dengan hanya sedikit obat hampir selalu lebih aman. Dengan kata lain, arti kata berhati-hatiadalah melanjutkan menyusui, bukan berhenti. Pertimbangan yang sama perlu dilakukan ketika ibu maupun bayinya sakit.

Ingat bahwa menghentikan proses menyusui selama satu minggu dapat mengakibatkan penyapihan permanen karena bayi mungkin tidak mau menyusu langsung lagi pada payudara ibu. Di sisi lain, perlu dipertimbangkan juga bahwa beberapa bayi mungkin menolak minum dari botol, sehingga saran untuk berhenti menyusui bukan saja tidak tepat, tapi seringkali juga tidak praktis. Di atas itu semua, adalah mudah menyarankan ibu untuk memerah ASI-nya sementara bayi tidak menyusu, tapi hal ini tidak selalu mudah dalam prakteknya dan ibu dapat mengalami pembengkakan yang menyakitkan. 

Page 19: BUSUI Punya Ambuih

Penyakit pada Ibu

Hanya sedikit jenis penyakit pada ibu yang mengharuskan ibu berhenti menyusui. Hal tersebut sesuai untuk berbagai infeksi yang diderita ibu, dan  infeksi adalah  jenis penyakit yang paling umum, yang biasanya digunakan sebagai alasan dalam menyarankan seorang ibu untuk berhenti menyusui.  Sebagian besar infeksi disebabkan oleh virus, dan sebagian besar infeksi virus justru tingkat penularannya paling tinggi, bahkan sebelum ibu mengetahui bahwa ia sedang sakit. Ketika ibu demam (atau hidung meler, diare, batuk, ruam, muntah, dll), ibu kemungkinan sudah menularkan infeksi tersebut kepada bayinya. Bagaimanapun juga, menyusui justru melindungi bayi melawan infeksi tersebut, dan ibu harus melanjutkan menyusui, dengan tujuan untuk melindungi bayinya. Jika si bayi sampai tertular sakit, bayi akan lebih ringan sakitnya daripada jika ibu berhenti menyusui. Namun, banyak juga para ibu dikejutkan karena mendapati bayi mereka tidak tertular sama sekali. Hal tersebut dikarenakan bayi yang disusui terus akan tetap terlindungi. Infeksi-infeksi bakteri (seperti misalnya radang tenggorokan) juga tidak ada sangkut pautnya dengan alasan-alasan yang sama.

Penyakit pada Bayi

Sangat jarang kegiatan menyusui harus dihentikan pada bayi yang sedang sakit. Dengan menyusui, ibu mampu menyamankan anak yang sedang sakit, dan dengan menyusu, anak mampu menyamankan ibunya.

Diare dan muntah. Infeksi usus jarang dialami oleh bayi yang disusui secara eksklusif. (Meskipun BAB yang sering adalah sangat umum dan normal pada bayi yang disusui secara eksklusif). Perawatan yang paling baik dalam kondisi ini adalah dengan cara menyusuinya terus. Bayi akan lebih cepat membaik jika tetap disusui. Pada sebagian besar kasus, bayi akan membaik dengan hanya menyusu dan tidak membutuhkan cairan tambahan seperti oralit kecuali pada kasus-kasus khusus.

Penyakit pada saluran pernapasan. Ada mitos medis bahwa susu sebaiknya tidak diberikan pada anak-anak yang menderita infeksi saluran pernapasan. Entah benar atau tidak hal tersebut pada susu, yang jelas hal ini tidak berlaku untuk ASI.

Kuning. Sangat umum terjadi pada bayi yang menyusu secara eksklusif mengalami kuning, bahkan sampai usia 3 bulan, walaupun biasanya warna kuning pada kulit nyaris tidak terlihat. Oleh karena itu, daripada mempermasalahkannya, hal ini adalah normal. (Ada penyebab penyakit kuning yang tidak normal, tetapi yang ini normal, kecuali pada kasus yang sangat jarang terjadi, mengharuskan untuk berhenti menyusui). Jika menyusui berlangsung baik, penyakit kuning tidak mengharuskan ibu untuk berhenti menyusui. Jika proses menyusui berlangsung kurang baik, memperbaiki proses menyusui akan menyelesaikan masalah, sedangkan berhenti menyusui walaupun hanya untuk jangka

Page 20: BUSUI Punya Ambuih

waktu yang pendek justru bisa menghentikan proses menyusui. Berhenti menyusui bukan jawaban, bukan solusi, dan juga bukan ide yang baik. (Lihat lembar informasi Menyusui dan Sakit Kuning)

Jangan kurangi frekuensi menyusui bayi yang sedang sakit, karena dia justru membutuhkan lebih banyak!

Semua orang pasti tahu bahwa menyusui adalah hal yang penting. Namun, apakah mereka juga tahu bahaya apa saja yang mengintai bila tidak ada kegiatan menyusui? Nah, Ladies harus tahu.

Menyusui dan menyusu adalah kegiatan mutualisme. Apabila kegiatan itu tidak terlaksanakan, maka ada beberapa bahaya yang menghadang baik ibu dan bayi.

Bahaya pertama akan dihadapi ibu adalah diabetes tipe 2. Bagi sang ibu, menyusui bisa menurunkan resiko tingkat diabetes tipe 2 karena menyusui berarti menyalurkan gula yang diproduksi lebih untuk bayi, sehingga tidak tertimbun di tubuh ibu.

Selain itu, dilansir oleh Womenshealth.gov, ternyata ibu yang tidak menyusui beresiko lebih tinggi untuk menderita kanker ovarium dan kanker payudara.

Masih menurut Women’s Health, bayi yang tidak menyusui juga cenderung memiliki banyak resiko kesehatan, seperti infeksi telinga, virus perut, hingga infeksi pernafasan.

Tidak hanya itu, tetapi bayi yang tidak menyusu ASI juga cenderung beresiko obesitas, mengidap diabetes tipe 1 dan 2, serta leukemia.

Resiko tersebut muncul karena bayi tidak mendapatkan sel tubuh “antibodi” yang didapat dari ASI. Antibodi tersebut membantu antibodi bayi untuk melawan kuman, bakteri, virus, bahkan kematian mendadak.