55
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker ovarium merupakan sebuah penyakit dimana ovarium yang dimiliki wanita memiliki perkembangan sel-sel abnormal. Secara umum, kanker ovarium merupakan suatu bentuk kanker yang menyerang ovarium. Kanker ini bisa berkembang sangat cepat, bahkan, dari stadium awal hingga stadium lanjut bisa terjadi hanya dalam satu tahun saja. Kanker ovarium merupakan suatu proses lebih lanjut dari suatu tumor malignan di ovarium. Tumor malignan sendiri merupakan suatu bentuk perkembangan sel-sel yang tidak terkontrol sehingga berpotensi menjadi kanker.Di Inggris, British Medical Journal dan Target Ovarium Center menjelaskan bahwa dibutuhkan waktu satu bulan untuk mengetahui penyakit ini, setelah gejala muncul. Pengertian kanker ovarium memang sangat penting 1| KankerOvarium

ca ovarium

Embed Size (px)

DESCRIPTION

vvhgvhgghgf

Citation preview

Page 1: ca ovarium

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kanker ovarium merupakan sebuah penyakit dimana ovarium yang

dimiliki wanita memiliki perkembangan sel-sel abnormal. Secara umum, kanker

ovarium merupakan suatu bentuk kanker yang menyerang ovarium. Kanker ini bisa

berkembang sangat cepat, bahkan, dari stadium awal hingga stadium lanjut bisa

terjadi hanya dalam satu tahun saja. Kanker ovarium merupakan suatu proses lebih

lanjut dari suatu tumor malignan di ovarium. Tumor malignan sendiri merupakan

suatu bentuk perkembangan sel-sel yang tidak terkontrol sehingga berpotensi menjadi

kanker.Di Inggris, British Medical Journal dan Target Ovarium Center menjelaskan

bahwa dibutuhkan waktu satu bulan untuk mengetahui penyakit ini, setelah gejala

muncul. Pengertian kanker ovarium memang sangat penting diketahui. Namun,

gejala-gejalanya juga tidak kalah penting untuk diketahui. Pengertian kanker ovarium

tidak bisa dilepaskan dari gejala-gejala yang berkaitan dengan penyakit ini. Terdapat

beberapa gejala umum yang dapat dengan mudah dikenali. Jika pengertian kanker

rahim, khususnya gajala umum tersebut diketahui para wanita, pengobatannya pun

bisa lebih cepat dan peluang untuk sembuh lebih besar . Oleh karena itu, pengertian

kanker ovarium sangat penting diketahui oleh para wanita.

1| K a n k e r O v a r i u m

Page 2: ca ovarium

Selain wajib mengetahui pengertian kanker ovarium, para wanita juga wajib

mengetahui gejala umum kanker ovarium (Wikipedia.org)

B. RumusanMasalah

1. Apa definisi dari kanker ovarium?

2. Bagaimana etiologi terjadinya kanker ovarium?

3. Apa saja factor resiko yang dapat menyebabkan kanker ovarium?

4. Bagaimana tanda dan gejala dari kanker ovarium?

5. Apa saja jenis kanker ovarium?

6. Apa saja stadium kanker ovarium?

7. Bagaimana penyebaran kanker ovarium?

8. Bagaimana penanganan kanker ovarium?

9. Bagaimana prognosis kanker ovarium?

10. Bagaimana skrinning dan deteksi dari kanker ovarium?

11. Bagaimana diagnosis dan terapi medis yang dilakukan untuk penderita

kanker ovarium?

12. Bagaimana asuhan keperawatan pada penderita kanker ovarium?

2| kankero v a r i u m

Page 3: ca ovarium

C. TujuanMakalah

1. Mengetahui pengertian dari kanker ovarium

2. Mengetahui etiologi terjadinya kanker ovarium

3. Mengetahui tanda dan gejala dari kanker ovarium

4. Mengetahui klasifikasi stadium kanker ovarium

5. Mengetahui jenis kanker ovarium

6. proses penyebaran kanker ovarium

7. Mengetahui bagaimana penanganan kanker ovarium

8. Mengetahui prognosis kanker ovarium

9. Mengetahui skrinning dan deteksi dari kanker ovarium

10. Mengetahui diagnosis dan terapi medis yang dilakukan untuk

penderita kanker ovarium

11. Mengetahui asuhan keperawatan pada penderita kanker ovarium

3| kankero v a r i u m

Page 4: ca ovarium

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kajian Teoritis

1. Definisi Kanker Ovarium

Kanker ovarium adalah tumor ganas pada ovarium (indung telur) yang

paling sering ditemukan pada wanita berusia 50 – 70 tahun. Kanker ovarium

bisa menyebar ke bagian lain, panggul, dan perut melalui sistem getah bening

dan melalui sistem pembuluh darah menyebar ke hati dan paru-paru. Kanker

ovarium sangat sulit didiagnosa dan kemungkinan kanker ovarium ini

merupakan awal dari banyak kanker primer. (Wingo, 1995).

Satu dari 70 wanita akan mengalami kanker ovarium dalam kehidupan

nya. Suatu neoplasma letal, kanker ovarium , menyebabkan lebih banyak

kematian dibandingkan kombinasi kanker endometrium dan serviks.

Frekuensi neoplasma ovarium ganas meningkat dalam setiap decade

kehidupan ,dari 4 % pada wanita muda berusia kurang dari 30 tahun – sekitar

50% pada wanita berusia lebh dari 60 tahun.Sebelum menopause,45% masa

ovariumbersifatganas(paxeet.al.,).

4| kankero v a r i u m

Page 5: ca ovarium

2. Etiologi Kanker Ovarium

Penyebab kanker ovarium sampai saat ini belum diketahui secara pasti.

Ca mamae diduga memiliki hubungan terhadap kejadian kanker ovarium pada

wanita. Sebaliknya pada wanita pada wanita yang mengidap Ca ovarium juga

mempunyai faktor resiko mengidap Ca mamae 3-4x lipat. Akan tetapi banyakteori

yang menjelaskan tentang etiologi kanker ovarium, diantaranya:

a. Hipotesis incessant ovulation Teori menyatakan bahwa terjadi kerusakan pada sel-

sel epitel ovarium untuk penyembuhan luka pada saat terjadi ovulasi. Proses

penyembuhan sel-se lepitel yang terganggu dapat menimbulkan proses transformasi

menjadi sel-sel tumor.

b. Hipotesis androgen Androgen mempunyai peran penting dalam terbentuknya kanker ovarium.

Hal ini didasarkan pada hasil percobaan bahwa epitel ovarium mengandung reseptor androgen.

Dalam percobaan in-vitro, androgen dapat menstimulasi pertumbuhan epitel ovarium

normal dan sel-sel kanker ovarium

3. Faktor Resiko Kanker Ovarium

Faktor resiko kanker ovarium adalah sebagai berikut;

Diet tinggi lemak

Merokok, minum alcohol

Polutan lingkungan

5| kankero v a r i u m

Page 6: ca ovarium

Riwayat 2 orang dalam satu tingkat silsilah keluarga mengalami

kanker payudara atau kanker ovarium (resiko 50%).

Riwayat pribadi menderita kanker kolon ,payudara,atau endometrium.

Factor factor tertentu dapat melindungi wanita dari kanker

ovarium.Faktor tersebut meliputi multiparitas dan penggunaan kontrasepsioral

dalam waktu lama.(lebih dari satu tahun).kehamilan dan kontrasepsi oral

dalam sementara waktu menghilangkan stimulasi FSH dan LH,kemungkinan

mencegah pembentukan kista inklusi epitel dan transformasi sel selanjutnya

yang mengarah ke ganas.

4. Tanda dan Gejala Kanker Ovarium

Tumor ini sering tidak memberi gejala sehingga penderita sering baru datang

ke dokter dalam keadaan terlambat. Perasaan tidak enak di perut dan gangguan

ringan pada saluran pencernaan dapat terjadi dan menyebabkan penderita pergi

ke dokter. Jika dokter kurang waspada, mungkin akan dilakukan pemeriksaan-

pemeriksaan yang berlarut-larut sehingga diagnosis makin terlambat dibuat.

Gangguan tersebut dapat disebabkan rangsangan peritoneum atau gangguan

mekanik karena penekanan atau infiltrasi sel-sel tumor ganas ke saluran

pencernaan. Tanda-tanda abdomen mendadak dapat disebabkan oleh terputarnya

tangkai tumor, tumor pecah, tumor mengalami infeksi atau terjadi penyumbatan

pada saluran pencernaan. Anemi dan penurunan berat badan biasanya baru

terjadi pada tingkatan lanjut.

6| kankero v a r i u m

Page 7: ca ovarium

Pembesaran perut ditemukan pada tumor yang besar dan dapat menyebabkan

timbulnya gejala-gejala penekanan kea lat-alat sekitar dan atau pendorongan

diafragma.

Tumor sel granulose dan tumor sel theca ( dimasukan di golongan ganas)

menimbulkan pubertas praecox pada anak-anak dan perdarahan-perdarahan

yang tidak normal pada masa reproduksi. Perubahan bentuk abdomen baru

terjadi jika tumor ovarium sudah sebesar tinju atau lebih. Pada pemeriksaan

dalam tumor tersebut akan teraba disamping uterus tetapi kadang-kadang terletak

di tengah dan mendorong uterus ke samping, depan atau belakang sehingga

hanya dapat dikenal dengan pemeriksaan yang teliti atau dengan pemeriksaan

tambahan seperti ultrasonografi atau dengan CT scanner. Bentuk tumor mungkin

bundar lonjong atau berbenjol – benjol tergantung dari jumlah loci yang ada.jika

tumor ovarium bersifat padat biasanya pada permukaan nya teraba nuduli

halu.Dengan adanya ascites sering masa tumor sulit di tentukan sebelum ascites

di kurangi, kecuali dengan pemeriksaaan ultrasonografi atau pemeriksaan

dengan CT scanner.

B. Pembahasan

1. Jenis kanker Ovarium

1. Tumor ovarium yang maligna

Pembagian tumor ini ada bermacam-macam. Ada 3 macam pembagian yang

sering, yaitu :

7| kankero v a r i u m

Page 8: ca ovarium

a. Berdasarkan terjadinya

Dapat bersifat primer dari ovarium, atau skunder dari organ-organ lain.

b. Berdasarkan konsistensi tumor

Klasifikasi ini lebih banyak penganutnya.

Kanker ovarium dibagi dalam 2 golongan, yakni :

1. Kanker ovarii yang solid

2. Carsinoma ovarii yang kistik

Jenis yang kedua lebih sering dijumpai.Perlu diketahui bahwa carsinoma yang

solid sering mengadakan degenerasi kistik. Menurut mayer, perbandingan yang kistik

dan yang solid 205 dan 139. Bersifat bilateral 50,9%. Kesimpulan lainnya yang

dibuat Meyer ialah bahwa 14,9% dari tumor neoplastik adalah maligna. Frekwensi

carsinoma ovarii sukar ditemukan, tetapi menurut randal, pada wanita usia 40 tahun,

kemungkinan untuk mendapatkan carsinoma ovarii kurang lebih 0,9%. Angka ini

naik sampai 4% pada umur 70 tahun, untuk kemudian turun lagi

c. Berdasarkan penyebaran klinik

Yang mengusulkan pembagian ini adalah Helsel. Dia membaginya

sebagai berikut :

a. Gr. I : Carsinoma terbatas pada satu ovarium.

b. Gr. 2 : carsinoma telah mengenai kedua ovarium,

Atau bila telah disertai penyebaran secara lokal yang masih dapat

diangkat.

8| kankero v a r i u m

Page 9: ca ovarium

c. Gr.III : Carsinoma dengan penyebaran lokal yang sudah tidak

dapat diangkat lagi, atau tumor pecah pada waktu oprasi.

d. Gr.IV : carsinoma yang sudah lanjut = forzen pelvic, yang

disertai metastase ketempat-tempat yang jauh.

e. Pembagian menurut F.I.G.O adalah sebagai berikut ;

Stage I : terbatas pada ovarium

Stage II : pertumbuhan mengenai 1 atau 2 ovarium dengan

penyebaran dalam pelvis

Stage III : pertumbuhan mengenai 1 atau 2 ovarium dengan

metastase kedalam rongga perut seperti omentum, usus

dan mesentrium.

Stage IV : Pertumbuhan mengenai 1 atau 2 ovarium dengan

metastase jauh ke luar rongga perut.

1) Carsinoma ovarii primer yang solid

a) Adenocarsinoma

Jenis yang paling sering dijumpai, dikenal karena gambaran

kelenjarnya. Seperti juga pada carsinoma epidermoid disinipun tampak

bermacam-macam diferensiasi. Kadang-kadang tampak gambaran yang

menyerupai adenocarsinoma endometriil. Sampson mengadakan bahwa

sebagian dari tumor ini berasal dari jaringan endometrium di ovarium.

9| kankero v a r i u m

Page 10: ca ovarium

Umumnya adenocarcinoma yag berasal dari kista endometrial

mempunyai gambaran adenocarcinoma.

Adenocarcinoma bisa bersifat papilliferum atau non palliferum.

b) Carcinoma

Juga sering terjadi. Disini tampak gambaran kelenjar. Biasanya

berjenis palliferum, medullair, olveolair atau scirrhus.

(1) Makroskopis

Ukuran dari tumor ini berlain-lain walaupun pada umumnya

dapat mencapai ukuran yang cukup besar, sehingga dapat memberikan

keluhan. Pada gambaran penampang, tampak permukaan yang berbintik-

bintik, keabu-abuan, tetapi sering juga menyerupai jaringan otak, disertai

ruangan-ruangan yang terbentuk oleh adanya nekrose. Pada jenis scirrhus,

konsitensi dapat keras dan fibrotik.

Pada permulaannya tumor ini bersifat unilateral, tetapi dalam keaadaan yang lebih

lanjut , biasanya menjadi bilateral.

c) Mesonephroma dari ovarium

Pada tahun 1939, Schiller, melaoprkan adanya jenis tumor dari

ovarium, yang berasal dari ductus mesonephros. Tumor ini berbentuk

tubulus, dan lumen-lumennya dilapisi epitel kubis yang pendek dengan

kadang-kadang disertai penonjolan intraluminasi. Gambaran ini disebut

“Schiller’s mesonephroma”.

10| kankero v a r i u m

Page 11: ca ovarium

Kemudian Saphir dan Lackner melaporkan kasus-kasus clear cell

adenocarcinoma dari ovarium yang identik dengan tumor ginjal. Jenis

hypernephroma atau hypernephroid dari ovarium, dianggap berasal dari

mesonephron.

Nevak, woodruff dan navok, mengajukan 2 pandangan penting :

(1). Ada tumor-tumor yang menunjukan gambaran campuran dari gambaran

Schiller dan clear cell adenocarcinoma.

(2) Lesi semacam ini hanya ditemukan pada tempat-tempat dimana ada sisa

mesonephron, misalnya vagina, fornices dan ligamentum latum. Tumor

jenis mesonephron ini sangat ganas. Walaupun masih terbatas pada

ovarium, angaka kematian mencapai 50%, meskipun telah dilakukan

oprasi dan radiasi.

Bila tumor sudah ada di luar ovarium, praktis tidak dapat diobati lagi.

Kadang-kadang kita tidak bisa membedakan clear cell tumor yang berasal

dari ovarium dengan tumor adrenal.

2) Carcinoma kistik primer ovarium

Carcinom dari ovarium dapat terjadi sebagai tumor kistik, dapat pula

terjadi dari cystadenoma ovarii yang jinak.Tidak jarang carcinoma pada

sebagian dinding kista yang jinak, yang telah lama diketahui. Juga pada

carcinoma, sering masih ditemukan gambaran histologis yang jinak, pada

11| kankero v a r i u m

Page 12: ca ovarium

daerah yang cukup luas. Adenocarcinoma harus dianggap sebagai

prototype keganasan dari kedua jenis cytadenoma yang jinak.

Atas dasar tersebut diatas, dapat dibedakan 3 jenis carcinoma ovarii

primer yang kistik.

a) Cystadenocarcinoma mucinosum

Ini merupakan prototype keganasan dari cystadenoma muscinosum.

Hanya ± 5% dari jenis kista ini yang berubah menjadi gans. Perubahan ini

dapat mengenai sebagian dari kista, tetapi pada umumnya mengenai

seluruh jaringan ovarium.

(1) Mikroskopis

Tampak gambaran yang khas dari adenocarcinoma, dengan

kemungkinan bermacam-macam diferensiasi.

Sel-selnya masih tetap mempunyai sifat mucoid, sehingga kita sering

menemukan ruangan-ruangan keci yang berisi cairan gelatinosa.

b) Cystadenocarcinoma serosum

Ini merupakan jenis ganas dari cystadenoma serosum. Jenis ini lebih

sering terjadi, dan hampir selalu tampak gambaran papilliferum yang

khas.Perkembangan papila dapat ke luar atau ke dalam ruangan kista.

Pada gambaran histologis, tampak bermacam-macam bentuk transisi

anatra jenis papilliferum yang jinak dan ganas, dengan di sana-sini

tampak ruangan-ruangan kecil.

12| kankero v a r i u m

Page 13: ca ovarium

(1) Mikroskopis.

Pemeriksaan histologi sering menyukarkan, oleh karena kadang-

kadang sukar dibedakan dengan yang jinak.

Walaupun secara histologis tidak ditemukan tanda keganasan yang

khas, tetapi secara klinis sering bersifat ganas terutama dengan adanya

implantasi di peritoneum.

Oleh karena itu, sebaiknya jenis kista ini dianggap ganas dan

dilakukan tindakan radikal, dengan mengangkat adnexa dan uterus. Pada

sebagian jenis tumor ini dapat dilihat dengan jelas lapisan epitel yang

banyak, perbedaan bentuk dan ukuran dari sel-sel terutama intinya yang

hyperchromasi dan aktivitas mitosis yag jelas.

Invasi stroma oleh sel-sel epitel sering dilihat, gambarannya benar-

benar bersifat papilliferum dan jaringan epitelnya kadang-kadang

menunjukan gambaran kelenjar dan kadang tidak.

c) Karsinoma skunder pada kista dermoid

Karsinoma ini jarang terjadi. Menurut Blackwell hanya ± 1 – 3 % dari

kista dermoid yang menjadi ganas,biasanya merupakan karsinoma

epidermoid, karena berasal dari unsur-unsur yang menyerupai kulit.

3) Karsinoma ovarium sekunder atau metastatik.

Segala jenis karsinoma dapat ditemukan di ovarium, sebagai akibat

metastase dari tumor induknya di tempat-tempat lain dari badan terutama

13| kankero v a r i u m

Page 14: ca ovarium

pada stadium lanjut. Jenis yang sering ditemukan ialah yang berhubungan

dengan karsinoma alat-alat pencernaan dan payudara. Gambaran

histologis alat pencernaan dan ovarium sama, biasanya adenokarsinoma.

Tumor ovarium yang metastasik biasanya bilateral dan solid.

a) Tumor Krukenberg.

Jenis ini biasanya terjadi bersamaan dengan karsinoma primer di

bagian lain, terutama diaat pencernaan. Yang paling sering dari pylorus,

tetapi juga dari rectum, colon, usus kecil, hepar atau kandung kencing.

Walaupun pada umumnya, tumor ini dianggap sebagai metastase tetapi

Woodruff dan Novak mengatakan bahwa 20% dari kasus-kasus ini

bersifat primer. Tidak semua karsinoma ovarium bersifat tumor

Krukenberg berasal dari tractus intestinalis. Teratoma, kista mucinosum

dan degenerasi mucoid dari tumor Brenner, dapat memberikan suasana

ovarium yang baik untuk perkembangan tumor Krukenberg. Keadaan

diatas telah dibuktikan misalnya, dengan autopsi dari wanita yang

meninggal oleh sebab-sebab lain atau pada mereka yang hidup lama tanpa

gangguan dari lat pencernaan. Cara-cara sel karsinoma masuk dalam

ovarium dari tumor induknya, misalnya pylorus , masih merupakan bahan

perbedaan.

Teori-teori yang diajukan bermacam-macam , misalnya:

14| kankero v a r i u m

Page 15: ca ovarium

(1) Seletah menembus dinding lambung, sel-sel tersebut bergerak kebawah,

ke ovarium melalui cairan peritoneum. Ovarium dengan adanya ovulasi

menjad tempat yang mudah diimplantasi.

(2) Transplantasi lympatik yang retrograd.

(3) Haematogen.

(a) Makroskopis

Tumor ini biasanya bilateral (50%). Konsistensinya solid solid dan biasanya

masih mempunyai bentuk ovarium yang asli, yaitu ovoid atau bentuk ginjal.

Permukaan rata, kadang kadang nokuler. Gambaran penampang bermacam-macam,

sering disertai daerah-daerah dengan konsisten yang gelatinosa.

(b) Mikroskopis.

Gambarannya jelas, dan diagnosa hanya dibuat atas dasar pemeriksaan

histologis. Sarang-sarang kecil atau acini dari sel-sel epitel, tersebar diseluruh stroma

yang fibromateus yang karakteristik ialah yang yang disebut signet cell. Dimana

pengumpulan mucoid dalam sitoplasma mendorong inti sel yang gepeng ke satu arah

dari satu sel. Kadang-kadang tampak hiperplasia dari stroma yang menyerupai

sarkoma dan adanya reaksi dari stroma (theca) yang dapat menyebabkan pendarahan.

15| kankero v a r i u m

Page 16: ca ovarium

2. Stadium Kanker Ovarium

Stadium I : Pertumbuhan terbatas pada ovarium

Ia : Pertumbuhan terbatas ovarium, tidak asites, tidak ada tumor pada

permukaan eksternal, kapsul utuh.

Ib : Pertumbuhan terbatas pada dua ovarium, tidak asites, tidak ada tumor

pada permukaan eksternal, kapsul utuh.

Ic : Tumor stadium Ia atau Ib, namun tumor terletak pada permukaan

salah satu atau kedua ovarium, kapsul mengalami rupture, terdapat

asites yang mengandung sel ganas, atau bilas peritoneum menunjukan

hasil positif

Stadium II : Pertumbuhan terjadi pada salah satu atau kedua ovarium dengan

perluasan ke panggul.

IIa : Perluasan atau metastasis ke uterus atau tuba.

IIb : Perluasan ke jaringan panggul lain.

IIc : Tumor stadium IIa atau IIb namun tumor terletak pada permukaan

salah satu atau kedua ovarium, kapsul mengalami rupture, terdapat

asites yang mengandung sel ganas, atau bilas peritoneum menunjukan

hasil positif.

Stadium III : Tumor terdapat pada salah satu atau kedua ovarium

16| kankero v a r i u m

Page 17: ca ovarium

IIIa : Tumor sangat terbatas pada panggul minor, nodus negative, tetapi

pemeriksaan histologist membenarkan adanya penyebaran mikrskopik

ke permukaan peritoneum abdomen.

IIIb : Tumor terdapat pada salah satu atau kedua ovarium, pemeriksaan

histologist menunjukan adanya implan pada permukaan peritoneum

abdomen, dengan diameter tidak lebih dari 2 cm, nodus negatif.

IIIc : Diameter implant abdomen lebih dari 2 cm atau nodus

retroperitoneum atau inguinal positif

Stadium IV : Pertumbuhan terjadi pada salah satu atau kedua ovarium dengan

metastase ang jauh. Jika terdapat efusi pleura, hasil sitologi untuk stadium IV

dipastikan positif. Metastase ke parenkim hati terjadi pada stadium IV.

3. Penyebaran Kanker Ovarium

Penyebaran dapat terjadi secara langsung,secara impalantasi,atau melalui

pembuluh limf.kapsul tumor dapat ditembus atau tumor pecah secara spontan

sehingga sel tumor ganas akan merangsan peritoneum dan akan terjadi ascites dan

tentunya terjadi penyebaran ke cavum peritonei.

Penyebaran ke ovarium yang lain,pada jenis serosum ditemukan sebanyak 47% -

71%, pada jenis mucinosum15%,pada jenis endometrioid 50%,sedangkan pada

dysgeminoma jarang dan lebih sering penyebaran ditemukan e kelenjar

retroperitoneal.

17| kankero v a r i u m

Page 18: ca ovarium

Pada tumor tumor ganas ovarium metastatic,penyebaran ke ovarium biasanya

terjadi melaluipembuluh darah pembuluh limf,atau secara langsung.biasanya tumor

tumor primer berada pada buah dada , saluran pencernaan, alat genital, atau pada

system retikulo –endotial (RES).

4. Penanganan Kanker Ovarium

Penanganan pada bentuk bentuk jinak dan praganas seperti golongan histologik

‘’B’’ merupakan salah satu cara pencegahan terjadinya carcinoma ovarii.Pada tumor

ganas ovarium ,operasi merupakan cara utama pembatasan cacad.jenis operasi yang

dianjurkan sekarang ialah histerektomi total + salpingooofforektomi + reseksi

omentum +appendektomi.Sebelum operasi tumor ovarium ,persiapan yang baik

harus dilakukan.

Kemungkinan adanya keganasan selalu harus diingat dan segala tindakan yang

mungkin akan dilakukan perlu dibicarakan dengan penderita dan suaminya dan

orang tuanya.3 hari sebelum operasi ,kaca benda yang dilapisii albumin dipersiapkan

sebagai langkah pemeriksaan sitologik pada saat operasi.pada waktu

operasi ,sesudah peritoneum terbuka sebelum tereksploralisasi dilakukan,bahan

untuk pemeriksaan sitologik diambil dari cavum douglasi,darah appendix dan daerah

dekat diafragma.Bahan tersebut diusapkan ke gelas benda yang susah dilapisi

albumin dan segera diawetkan dan kemudian di pulas dan diperiksa langsung dengan

mikroskop sewaktu operasi masih berlangsung.

18| kankero v a r i u m

Page 19: ca ovarium

Tumor ovarium harus dikeluarkan utuh kecuali bila tidak mungkin dan segera

diperiksa secara potong beku.jika ganas, dilakukan operasi seperti disebut di ats

tanpa mengindahka usia dan paritas penderita.jika tumor masuk golongan histologik

B atau tingkat klinik hanya ia dan golongan histologik ternyata

mucinosum,endometrioidmesonefroid,dysgerminoma atau tumor sel

granulose.tindakan konservatif (hanya mengeluarka satu ovarium yang telah

menjadi tumor) masih diijinkan dilakukan pada penderita yng msih muda dan sangat

mengingikan anak.Pembatasan cacad selanjutnya sesudah operasi ialah penyinaran

daerah panggul sebanak 5000-6000 R dank e daerah paraaortik sebanyak 3000

R.sebenarnya lebih dianjurkan pemberian sitostatika sesudah operasi misalnya

gabungan Cis-Pt + Cytosan,atau gabungan Cis-Pt + alkeran +leukeraan. Jika pada

laparotomi tumor ovarium ,pemeriksaan sediaan beku tidak dilakukan atau

dilakukan tetapi keganasaan tidak ditemukan , maka tindakan yang mungkin

dilakukan hanya salpingoooforektomi unilateral saja.jika kemudian hasil

histopatologik ternyata ganas walaupun terbatas ,maka relaparotomi harus dilkukan

untuk mengeluarkan uterus ,tuba,dan ovarium yang tertinggal asalkan tumor

dikeluarkan utuh dan jenis histologiknya serosum.jika kapsul tumor tidak utuh

lagi,atau usia sudah tua walaupun jenisnya bukan serosum ,relaparotomi harus

dilakukan juga tetapi jika ditolak oleh penderita atau telah terjadi perlekatan hebat di

rongga panggul,maka harus dipikirkan penanganan lanjut dengan penyinaran yang

tinggi di cavum douglasi ,pemasangan radium intrauterus ,dengan penyinaran luar

19| kankero v a r i u m

Page 20: ca ovarium

mungkin diberikan. Beberapa kali penulis melihat hasil yag sangat menyedihkan

dengan cara demikian walaupun tingkat klinik msih ia. Oleh karna itu tindakan

relaparotomi harus ditekan kan jangan sampai di tolak oleh penderita .sesudah

relapraotomi ,kemoterapi dilakukan seperti biasa.Sering pada saat laparotomi tidak

dapat dilakukan pengangkatan tumor sedikitpun kecuali biopsy saja.biopsi berguna

untuk menentuan jenis histopatologik dan mungkin pula untk tes resistensi terhadap

sitostatika.dalam hal demikian pemberian sitostatika atau gabungan

sitostatikadengan penyinaran diberikan sampai terjdi mobilitas tumor dan

uterus,kemudian dilakukan relaparotomi untk mengelurkan massa tumor sebanyak

mungkin mengeluarkan uterus , adnexa,omentum,appendix.Gabungan MMC + E

pada penderita carcinoma ovarii tingkat klinik III ternyata dapat menyebabkan

regresi ,namun banyak penyulit terjadi dan akhirnya penderita akan meninggal

sebelum 3 tahun kecuali kasus yang masih hidup sampai sekarang.

Mengingat :

1.penyinaran sesudah tindakan operasi pada carcinoma ovarii tingkat klinik III tidak

bermanfaat.

2.harga sitostatika mahal dan pemberiannya tidak luput dari penyulit penyulit yang

harus di tangani dengan tambahan biaya.

3.carcinoma ovarii tngkat klinik III akan meninggal dalam 3 bulan sampai 3 tahun

dengan atau tanpa pemberian sitostatika.

20| kankero v a r i u m

Page 21: ca ovarium

Maka penulis beranggapan ,kasus kasus carcinoma ovarii tingkat III cukup

ditangani dengan obat-obatan simptomatik saja agar keluarga yang ditinggalkan tidak

menghambur hamburkan harta mereka secara percuma.

5. Prognosis Kanker Ovarium

Prognosis tumor ini masih buruk karna sering terlambat didiagnosis.dengan

terlambatnya diagnosis dibuat,tingkatan klinik sudah lanjut.Oleh karna itu usaha

usaha kearah membuat diagnosis dini tumor ini sasngt perlu .perlu diketahui bahwa

pada tingkatan klinik ia ternyata pada cavum peritonei sel sel tumor sudah terdapat

sebanyak 20%. Untuk tingkat klinik ia McGarrty melaporkan hasil 5 tahun sebanyak

67%sedangkan tingkat Ib30,8%.ni tentunya tidak jauh berbeda dengan hasil

kottmeier 65,5%dan 36,4%.ascites akan memperburuk prognosis karena kesulitan

pemberian penyinaran luar dan adanya penyebaran di cavum peritonei;

berbeda dengan di atas kottmeier melaporkan bahwa ascites tidak memperburuk

prognosis dari segi kasus kasus yang dilporkannya.Tindakan konservatif walaupun

masih tingkat klinik ia tidak menguntungkan sehingga tindakan demikian hanya

dilakukan eksepsional saja.Pada tindakan operasi,tumor harus dikeluarkan utuh

karena pecahnya tumor akan mempengaruhi prognosis seperti terlihat dari laporan

McGrarity bahwa tumor yang pecah dan yang utuh dikeluarkan memberi hasil 5

tahun yang berbeda nyata (30%dan 77%)

Selanjutnya dilaporkan bahwa hasil 5 tahun pada tingkat klinik IIa ialah 22,2%

dan pada tingkat IIb sebanyak 14,8%.Muller melakukan operasi yang diteruskan

21| kankero v a r i u m

Page 22: ca ovarium

dengan penyinaran luar 3000 RAD dengan pesawat Ro 250 – 400 KV dan

pemberian koloid Au – 198 ke cavum peritonei mendapatkan hasil 5 tahun sebanyak

64% pada tingkat kilnik Ia ,b dan IIa.Pada tingkat III dan IV umumnya didapatkan

hasil yang buruk yaitu 11,1%dan 4,1% oleh McGarrity ; oleh Kottmeir 7,3% dan

7,7% bukan untuk hasil 5 tahun tetapi 3 bulan.

Berdasarkan hasil histopatologik , hasil 5 tahun sangat buruk pada jenis

serosium[Ic].Di bawah ini di cantum kan hasil 5 tahun menurut laporan

kottmeir:serosum 14,8%mucinosum 62,7%,endometrioid 55,4% dan unclassified

21,6%.Pronosis mungkin pula dipengaruhi oleh ada tidak nya sel tumor ganas di

temukan di peredaran darah , walaupun belum dapat dibuktikan secara

statistic.Dalam usaha memperbaiki prognosis carcinoma ovarii, filosofi penanganan

tumor ganas ginokologik harus didasari benar benar .

Pengamatan lanjut harus ketat dilakukan dalam tahun tahun pertama sesudah

penanganan karena umumnya residif terjadi dalam waktu tersebut walaupun tidak

jarang ditemukan lama kemudian.

6. Skrining dan Deteksi Kanker Ovarium

Umumnya kanker ovarium tidak menimbulkan gejala sehingga sulit untk

menegakkan diagnosis secara dini.Lebih dari dua pertiga wanita mengalami

metastase penyakit(stadium II –IV) pada saat diagnosis awal.Wanita dengan

penyakit stadium I (terbatas pada ovarium)memiliki tingkat kelangsungan hidup 5

tahun sebanyak 73% , sedangka wanita yang berada pada stadium IV memiliki

22| kankero v a r i u m

Page 23: ca ovarium

tingkat kelangsungan hidup 5 tahun (kotak 10-8) sebanyak 5%. Insidensi tumor

derajat rendah pada wanita yang berusia kurang dari 30 tahun cenderung lebih

tinggi.Hal ini memperkuat fase kanker ovarium praklinis hingga kini tidak ada tes

skrining.Namun hingga kini tidak ada tes skrining yang akurat dan sesuai.USG

abdomen merupakan tes yang sensitive untuk mendeteksi perubahan morfologi yang

mengindikasikan kanker, tapi tingkat positif palsunya masih tinggi.USG vagina

memberikan gambaran vagina yang lebih baik ,tetapi sering kali tidak

memperlihatkan massa besar yang meluas sampai ke atas pelvis minor.CA 125,

sebuah penanda tumor yang menggunakan antibody monoclonal, ditemukan dalam

serum lebih 80% wanita yang menderita kanker ovarium epitel nonmusin. Hanya

23% wanita dengan kanker ovarium stadium I mengalami penngkatan CA 125, dan

nilai tersebut meningkat saat terjadi menstruasi, endometriosis, leiomima, penyakit

radang panggul, hepatitis, dan proses peradangan lain.CA 125 tidak cukup sensitive

atau spesifik untuk digunakan dalam skrining, tetapi saat kadarnya melebihi 65

U/mL dan ditambah adanya massa pada panggul, zat tersebut memiliki tingkat

prediksi yang tinggi dalam mendeteksi penyakit keganasan. Karena kanker ovarium

bersifat heterogen, sangat sulit untuk menemukan penanda tumor yang umum.

Penanda tambahan selain CA 125, seperti CA 54/61, NB/70K, dan fragmen

gonadotropin urine dapat meningkatkan laju deteksi ( Coates, 1993; Plaxe et al.,

1993).Kanker ovarium yang paling sering ditemukan adalah kistadenokarsinoma dan

adenokarsinoma, yang dapat berbentuk padat atau kistik. Metastase ovarium dari

23| kankero v a r i u m

Page 24: ca ovarium

kanker primer lain dapat terjadi. Pada stadium awal, pemeriksaan kanker ovarium

mungkin tidak terasa berbeda dari kista jinak atau massa padat di ovarium.

Selanjutnya, kanker menjadi kaku, berat, dank eras serta memiliki batas yang tidak

jelas. Tumor ganas sering kali tidak menyebabkan nyeri tekan dan hanya

menimbulkan sedikit gejala selain perasaan penuh atau sakit tidak jelas pada

panggul. Tumor abdomen, tetapi ini sering kali dianggap sebagai pertambahan berat

badan di usia paruh baya. Gejala kambung, anoreksia, intoleransi terhadap makanan.

Perdarahan vagina dapat terjadi. Tanda akhir kanker adalah nyeri panggul, kakeksia,

dan anemia.

7. Diagnosis dan Terapi Medis Kanker Ovarium

Penetapan diagnosis medis didasarkan pada karakteristik tumor dan hasil

pemeriksaan diagnostic.

Pengangkatan tumor secara bedah melalui pemeriksaan patologis memunculkan

sejumlah diagnosis dan menetapkan stadium kanker ovarium yang dibuat

berdasarkan sistem internasional. Pemeriksaan cairan vagina, pleura, atau cairan

peritoneum, pemindaian paru dan tulang, tes darah, dan pemeriksaanradiografi dada,

ginjal, dan system gastrointestinal melengkapi hasil pemeriksaan diagnostic dan

mengarahkan pemilihan terapi.Kanker ovarium ditangani sesuai dengan stadium

penyakit.

Pengangkatan tumor dilakukan sebanyak mungkin melalui prosedur bedah.

Pengangkatan ini dapat berkisar dari pengangkatan sederhana sau ovarium sampai

24| kankero v a r i u m

Page 25: ca ovarium

histerektomi radikal dan salpingoooforektomi bilateral. Biopsi atau pengangkatan

nodus dan pemotongan implant jaringan ganas dari organ abdomen dan omenfem

adalah bagian dari “prosedur pengurangan massa ( debulking procedure)”. Radiasi

jarang digunakan karena tidak seefektif kemoterapi. Kemoterapi digunakan pada

sebagian besar kanker ovarium, Karena banyak penyakit termasuk ke dalam stadium

II sampai IV.Obat yang digunakan, sering kali dalam bentuk kombinasi, adalah

sebagai berikut :

Sisplatin ( Platinol )

Karboplatin ( Paraplatin )

Siklofosfamid ( Cytotoxan )

Sisplatin dan doksorubisin ( Adriamycin).

25| kankero v a r i u m

Page 26: ca ovarium

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KANKER OVARIUM

A. Pengkajian

1.    Identitas klien

Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, agama dan

alamat, serta data penanggung jawab

 2.       Keluhan klien saat masuk rumah sakit

Biasanya klien merasa nyeri pada daerah perut

     3.      Riwayat Kesehatan

a.       Riwayat kesehatan sekarang

Keluhan yang dirasakan klien adalah nyeri pada daerah abdomen, ada

nyeri tekan pada payudara, dan haid tidak teratur.

b.      Riwayat kesehatan dahulu

Klien mengatakan mengalami menopouse dini. Klien juga mengalami

kanker payudara.

c.       Riwayat kesehatan keluarga

Keluarga klien ada yang mengidap kanker ovarium.

d.  Riwayat menstruasi

Klien mengalami menopouse dini. Ketika dahulu, haidnya tidak

teratur. Darah menstrual juga banyak ( menoragia)

26| kankero v a r i u m

Page 27: ca ovarium

4. Pola Fungsi

a. Aktivitas dan istirahat

Gejala :

1) Kelemahan atau keletihan akibat anemia.

2) Perubahan pada pola istirahat dan kebiasaan tidur pada malam hari

3) Adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tidur seperti nyeri, ansietas, dan

keringatan malam.

4) Pekerjaan atau profesi dengan penajaman karsinogen lingkungan dan tingkat

stres tinggi.

b. Integritas ego

Gejala :

Faktor stres, merokok, minum alkohol, menunda pencarian pengobatan,

keyakinan religius atau spiritual

c. Eliminasi

Pengkajian eliminasi yang dapat dilakukan oleh perawat adalah sebagai

berikut .

Pada kanker ovarium didapat tanda haid tidak teratur , sering berkemih,

menoupouse dini dan meoragia.

d. Makan dan minum

27| kankero v a r i u m

Page 28: ca ovarium

Gejala :

Pada kanker ovarium : dispnea , rasa tidak nyaman pada abdomen, lingkar

abdomen yang terus meningkat, merasa cepat kenyang.

e. Nyeri atau Kenyamanan

Gejala : adanya nyeri derajat bervariasi, nyeri tekan pada payudara.

f. Pernafasan

Gejala : merokok.

g. Seksualitas

Gejala:

Perubahan pola respon seksual, keputihan (jumlah karakteristik, bau).

h. Interaksi sosial

Gejala :

Ketidaknyamanan atau kelemahan sistem pendukung dan masalah tentang

fungsi atau tanggung jawab peran.

5. Pemeriksaan Fisik

Dilakukan mulai dari kepala sampai ekstremitas bawah secara

sistematis.

a.       Kepala

1)      Hygiene rambut

2)      Keadaan rambut

b.      Mata

28| kankero v a r i u m

Page 29: ca ovarium

1)  Sklera                  : ikterik/tidak

2)      Konjungtiva        : anemis/tidak

3)      Mata                    : simetris/tidak

c.       Leher

1)      pembengkakan kelenjer tyroid

2)      Tekanan vena jugolaris.

d.      Dada

Pernapasan

1)      Jenis pernapasan

2)      Bunyi napas

3)      Penarikan sela iga

e.       Payudara

1) Adanya nyeri tekan pada payudara

f. Abdomen

1)      Nyeri tekan pada abdomen.

2)      Teraba massa pada abdomen.

g.      Eliminasi, urinasi

1) Sering BAK

 6. Data Sosial Ekonomi

Kanker ovarium dapat terjadi pada semua golongan masyarakat dan

berbagai tingkat umur.

29| kankero v a r i u m

Page 30: ca ovarium

7.  Data Spritual

Klien menjalankan kegiatan keagamaannya sesuai dengan

kepercayaannya

8.  Pemeriksaan Penunjang

Data laboratorium

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

kalau dilihat dari tanda gejala dan hasil pemfis ada masalah lain yg

mungkinmuncul coba dilihat lagi

1.Nyeri akut berhubungan dengan agen injury fisik yang ditandai dengan :

Do: - Kien tampak meringis

-Skala nyeri 4( Rentang 1-5)

Ds : - Klien mengatakan nyeri pada daerah perut

-Klien mengatakan tidak dapat tidur

- Klien mengatakan nyeri tekan pada bagian payudara

2. Ansietas berhubungan dengan perubahan fungsi peran ditandai dengan

Do : - Klien tampak gelisah

- Klien tampak cemas

- Klien tampak berkeringat berlebihan

Ds: -Klien mengatakan kurang tidur

- Klien mengatakan adanyadorongan sering berkemih

-Klien mengatakan nyeri pada abdomen

30| kankero v a r i u m

Page 31: ca ovarium

-Klien mengtakan gelisah dan khawatir dengan keadaannya.

C. Rencana Asuhan Keperawatan

1. Diagnosa Nyeri akut berhubungan dengan agens injury fisik

Perencanaan

1. NOC (Tujuan)

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 X 24 jam Nyeri akut klien

berkurang , ditadai dengan :

Pain Level,

1. Klien  mampu mengontrol nyeri

2. Klien melaporkan bahwa nyeri berkurang menjadi skala 2 dengan

menggunakan manajemen nyeri

3. Klien mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda

nyeri)

4. Klien menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang

2. NIC ( Intervensi)

A. Pain Manajemen

1. Selidiki isyarat nonverbal nyeri

2. Ajarkan menggunakan teknik nofarmakologi

3. Berikanobatanalgetikuntukmenguranginyeri

31| kankero v a r i u m

Page 32: ca ovarium

2. Diagnosa Ansietas berhubungan dengan diagnosis

Perencanaan

1. NOC (Tujuan)

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 X 24 jam ansietas klien

dapat berkurang dengan kriteria :

  Anxiety control

- Kegelisahan klien menurun (4-3)

- Gangguan tidur klien menurun (3-2)

- Klien dapat mengontrol respon ansietas (4-3)

2. NIC ( Intervensi)

A. Anxiety Reduction

1.  Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut

2.  Identifikasi tingkat kecemasan

3. Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi

32| kankero v a r i u m

Page 33: ca ovarium

D. Implementasi dan Evaluasi

1. Diagnosa Nyeri akut berhubungan dengan agens injury fisik.

a) Implementasi

1. Menyelidiki isyarat nonverbal klien misalnya meringis

Hasil : klien terlihat meringis ketika mengatakan sakit pada daerah abdomen.

Jam, tanggal: hari,bulan, tahun

Pelaksana (ttd nama JelasPerawat)

2. Mengajarkantekniknafasdalam

Hasil :Klienbersediamempraktekkannafasdalam

Jam, tanggal: hari,bulan, tahun

Pelaksana (ttd nama JelasPerawat)

3. Memberikananalgetik

Hasil :Klienbersediamenerimaobat yang dianjurkan.

Jam, tanggal: hari,bulan, tahun

Pelaksana (ttd nama JelasPerawat)

b) Evaluasi

S :- klien mengatakan nyeri ketika tidak dapat mengatasi rasa sakit klien berusaha

menahan dengan cara berdoa

- klien telah melakukan nafas dalam klien mengatakan nyeri berkurang

33| kankero v a r i u m

Page 34: ca ovarium

dari 4-3

- klien mengatakan bersedia untuk melakukan latihan teknik nafas dalam agar

dapat mempraktekannya sendiri

O :

- klien tampakmeringis ketika mengatakan nyeritekanpada daerah abdomen

- klien mempraktekkan teknik nafas dalam

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan teknik relaksasi nafas dalamdanpemberiananalgetik

2.Diagnosa Ansietas berhubungan dengan diagnosis

a) Implementasi

- Menemaniklienuntukmemberikankeamanandanmengurangi rasa takut

RK : Klien tampaklebihnyamanketikaditemani

Jam, tanggal: hari,bulan, tahun

Pelaksana (ttd nama JelasPerawat)

- Mengidentifikasitingkatkecemasanklien

Hasil : Klien mengatakan cemasnyaskala 4 ( rentang 1-5)

Jam, tanggal: hari,bulan, tahun

Pelaksana (ttd nama JelasPerawat)

34| kankero v a r i u m

Page 35: ca ovarium

- Mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi

Hasil : Klien mengungkapkan rasa cemasnya karena didiagnosa kanker

ovarium

Jam, tanggal: hari,bulan, tahun

Pelaksana (ttd nama JelasPerawat)

b) Evaluasi

S : - Klien mengatakan khawatir dengan keadaannya saat ini dan menginginkan

kesembuhannya.

- Klien mengatakan tingkat ansietas berkurang

ketikaperawatmenemaninyaberbicara dari level 4-3, dan meningkat ketika

klien merasa kesepian dari level 3-4.

O : - Klienmasihtampakcemasketikaditinggalsendirian.

- Klientampaklebihtenangketikaadaperawatdisampingnya.

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan temaniklienuntukmemberikan rasa aman.

35| kankero v a r i u m

Page 36: ca ovarium

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kanker ovarium adalah penyakit yang membuat frustasi bagi pasien

dan pemberi kesehatan karena tidak ada gejala peringatan yang menjadi

penyebab mengapa penyakit ini telah mencapai tahap lanjut ketika

didiagnosa.Wanita dengan kanker ovarium mempunyai resiko mengidap

kanker payudara tiga sampai empat kali lipat. Belum ada skrinning dini

yang tersedia untuk saat ini, meskipun penanda tumor sedang dalam

penelitian. Sonogram transvaginal dan pengujian antigen Ca-125 sangat

membantu pada mereka yang beresiko tinggi untuk mengalami kondisi ini.

B. Saran

Untuk para wanita sebaiknya menjauhi faktor-faktor resiko yang dapat

menyebabkan kanker ovarium. Diantaranya hindari diet tinggi lemak,

merokok dan konsumsi alkohol. Apabila terdapat riwayat kanker

payudara atau memiliki keluarga yang mengidap kanker ovarium

sebaiknya segera periksakan ke rumah sakit terdekat.

36| kankero v a r i u m

Page 37: ca ovarium

37| kankero v a r i u m