Upload
faiqotul-himmah
View
50
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ca pankreas atau tumor pankreas adalah tumor yang terdapat di pankreas
Citation preview
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
BAB 2
KONSEP DASAR PENYAKIT
TUMOR PANKREAS
2.1. Definisi
Tumor Pankreas dapat berasal dari jaringan eksokrin dan jaringan endokrin
pankreas, serta jaringan penyangganya. Tumor pancreas terdapat tumor eksokrin dan
tumor endokrin. Tumor eksokrin pankreas adalah tumor ganas dari jaringan eksokrın
pankreas, yaıtu adenokarsinoma duktus pancreas, dan adenoma untuk yang jinak. Tumor
eksokrin pankreas pada umumnya berasal dari sel duktus dan sel asiner. Sekitar 90%
merupakan tumor ganas jenis adenokarsinoma duktus pankreas (disingkat kanker
pankreas). Yang termasuk tumor endokrin pancreas ialah insulinoma, glukagonoma,
somastatinoma, dan gastrinoma.Gastrinoma adalah tumor pankreas yang menghasilkan
hormon gastrin dalam jumlah yang sangat besar yang akan merangsang lambung untuk
mengeluarkan asam dan ensim”nya sehingga terjadi ulkus peptikum.
(www.medicastore.com).
Tumor Pankreas merupakan tumor ganas yang berasal dari sel-sel yang melapisi saluran
pankreas. (http://medicastore.com/penyakit/481/Adenokarsinoma_Pankreas.html)
2.2.Anatomi
2.3. Etiologi
Penyebab tumor pankreas ini biasanya karena kebiasan merokok, kontak dengan
zat kimia industri atau toksin dalam lingkungan, minum-minuman beralkohol dan diet
tinggi lemak daging atau keduanya memiliki hubungan dengan kanker pankreas
meskipun peranannya dalam menyebabkan kelainan keganasan ini masih belum jelas
seluruhnya. Diabetes Militus, pankreasitis kronis dan pankreasitis herediter juga
memiliki kaitan dengan kanker pankreas. Tapi penyebab seluruhnya belum jelas
Faktor Eksogen (Lingkungan)
Telah diteliti beberapa faktor resiko eksogen yang dihubungkan dengan kanker
pankreas, antara lain : kebiasaan merokok, diet tinggi lemak, alcohol, kopi, dan zat
karsinogen industry. Factor resiko yang paling konsisten adalah merokok.
Factor Endogen (Pasien)
Ada 3 hal penting sebagai faktor resiko endogen yaitu : usia, penyakit pancreas
(pankreastitis kronik dan diabetes militus) dan mutasi genetik.
C. Faktor Genetik
Pada masa kini peran faktor genetik pada kanker pancreas makin banyak diketahui.
Sekitar 10% pasien tumor pancreas mempunyai predisposisi genitik yang
diturunkan. Proses karsinogenesis kanker pankreas diduga merupakan akumulasi
dari banyak kejadian mutasi genetik. Kebanyakan penderita gastrinoma memiliki
beberapa tumor lainnya yang berkelompok didalam atau didekat pancreas. 50%
kasus merupakan suatu kegansan. Kadang-kadang gastrinoma merupakan bagian
dari suatu kelainan bawaan yaitu neoplasia endokrin multiple. Neoplasia ini
merupakan sumber yang berasal dari sel-sel pada kelenjar endokrin yang berlainan
seperti sel-sel yang menghasilkan insulin pada pancreas.
D. Faktor Predisposisi
1.Bertambahnya usia
2.Kebiasaan merokok
3.Diet rendah lemak
4.Diabetes
5.Radang pankreas kronik
6.Genetik
2.4. Patofisiologi
Pada umumnya tumor meluas ke retroperitoneal ke belakang pankreas melapisi dan
melekat pada pembuluh darah, secara mikroskopik terdapat infiltrasi di jaringan lemak
peripankreas, seluruh limfe dan perineural. Pada stadium lanjut, kanker kaput pankreas
sering bermetastasis ke deodenum, lambung, peritoneum, hati dan kandung empedu.
Kanker pankreas pada bagian dan ekor pankreas dapat bermetastasis ke hati, peritoneum,
hati dan kelenjar adrenalin kiri. Karsinoma di kaput pankreas sering menimbulkan
sumbatan pada saluran empedu sehingga terjadi kolestasis ekstra-hepatal. Disamping itu
akan mendesak dan menginfiltrasi duodenum, yang dapat menimbulkan peradangan di
duodenum. Karsinoma yang letaknya di korpus dan kauda, lebih sering mengalami
metastasis ke hati dan ke limpa
Kanker pancreas hampir 90% berasal dari duktus, dimana 75% bentuk klasik
adenokarsinoma sel duktal yang memproduksi musin. Sebagian besar kasus (70%),
lokasi kanker pada kaput pancreas, 15-20% pada badan dan 10% pada ekor. Pada waktu
di diagnosis, ternyata tumor pancreas relative sudah besar. Tumor yang dapat direseksi
biasanya besarnya 2,5-3,5cm. Pada sebagian besar kasus tumor sudah besar (5-6cm),
dan atau telah terjadi infiltrasi dan melekat pada jaringan sekitar, sehingga tidak dapat
direkseksi. Pada umumnya tumor meluas ke retroperitoneal ke belakang pankreas,
melapisi dan melekat pada pembuluh darah, secara mikroskopik terdapat infiltrasi di
jaringan lemak peripankreas, saluran limfe, dan perineural. Pada stadium lanjut, kanker
kaput pancreas sering bermetastasis ke duodenum, lambung, peritoneum, hati dan
kandung empedu. Kanker pancreas pada bagian dan ekor pancreas dapat metastasis ke
hati, peritoneum, limpa, lambung dan kelenjar adrenal kiri. Karsinoma di kaput pancreas
sering menimbulkan sumbatan pada saluran empedu sehingga terjadi kolestasis ekstra-
hepatal. Disamping itu akan mendesak dan menginfiltrasi duodenum, yang dapat
menimbulkan peradangan di duodenum. Karsinoma yang letaknya di korpus dan kauda,
lebih sering mengalami metastasis ke hati danke limpa.
2.5. Klasifikasi
1.Tumor pada kaput pankreas :
Tumor ini menyebabkan obstruksi duktus koledokus tempat saluran yang berjalan
melalui kaput pankreas untuk bersaru dengan duktus pankreatikus dan berjalan pada
ampula fater ke dalam duodenum.Obstruksi aliran getah empedu akan menimbulakn
gejala ikterusb yaitu feses yang berwarna pekat dan urine yang berwarna gelap.
2.Tumor pulau langerhans pankreas :
Pankreas terdiri dari pulau-pulau langerhans yaitu kumpulan kecil sel-sel yang
mengeksresikan produknya langsung ke dalam darah dan dengan demikian
merupakan bagian dari sistem endokrin.Paling tidak ada 2 tipe tumor sel pulau
langerhans yang telah diketahui yaitu tumor yang meneksrisikan insulin dan tumor
yang tidak meningkatkan sekresi insulin.
3.Tumor ulserogenik :
Sebagian tumor pulau langerhans berhubungan dengan hipersekresi asam lambung
yang menimbulkan ulkus pada lambung,duodenum,dan bahkan jejuneum.Hipersekresi
tersebut bisa terjadi begitu hebat sehingga sekalipun rekseksi parsial lambung sudah
dilakukan tapi masih tersisa cukup banyak asam yang menimbulkan ulserasi lebih
lanjut.Apabila terjadi kecendrungan untuk terjadinya ulkus lambung atau duodenum
kemungkinan adanya tumor ulserugenik.
2.6. Komplikasi
1. Masalah dengan metabolisme glukosa tumor dapat mempengaruhi
kemampuan pankreas untuk memproduksi insulin sehingga dapat
mendorong permasalahan di metabolisme glukosa, termasuk diabetes.
2. Jaundice
Terkadang diikuti dengan rasa gatal yang hebat. Menguningnya kulit dan
bagian putih mata dapat terjadi jika tumor pankreas menyumbat saluran
empedu, yaitu semacam pipa tipis yang membawa empedu dari liver ke
usus dua belas jari. Warna kuning berasal dari kelebihan bilirubin. Asam
empedu dapat menyebabkan rasa gatal jika kelebihan bilirubin tersebut
mengendap di kulit.
3. Metastasis
ini adalah komplikasi paling serius dari kanker atau tumor ganas pankreas.
4. Selain itu dapat pula mengakibatkan gangguan pada sistem pencernaan
lainnya seperti : Kanker pankreas , DM type 2, kolelitiasis.
2.7. Gejala Klinis
Rasa nyeri,ikterus atau keduanya terdapat pada lebih dari 90% pasien,seiring dengan
penurunan berat badan,gejala tersebut dipandang sebagai tanda-tanda klasik karsinoma
pancreas.Manifestasi ini mungkin baru tampak setelah penyakitnya memasuki stadium
yang sangat lanjut.Tanda-tanda lain menyangkut penurunan berat badan yang
cepat,mencolok,dan progresif.Disamping gangguan rasa nyaman atau nyeri yang samar-
samar pada abdomen pada bagian atas atau bagian bawah gangguan ini susah dijlaskan
dan tidak disertai gangguan fungsi gastrointestinal. Gangguan rasa nyaman tersebut
menyebar sebagai rasa nyeri yang menjengkelkan kebagian tengah punggung dan tidak
berhungungan dengan postur tubuh dan aktivitas. Penderita karsinoma pancreas sering
merasakan bahwa serangan nyerinya dapat dikurangi jika ia membungkuk, rasa nyeri
tersebut acap kali bertambah p0arah ketika ia berbaring terlentang. Ini dapat bersifat
progresif dan hebat sehingga memerlukan penggunaan preparat analgesic
narkotik. Serangan nyeri ini sering terasa lebih berat pada malam harinya. Sel-sel ganas
dari kanker pankreas sering terlepas dan masuk kedalam rongga peritoneum sehingga
meningkatkan kemungkinan terjadinya metastasis. Asites umunya terjadi. Suatu tanda
yang sangat penting jika ada adalah timbulnya gejala-gejala defiisiensi insulin yang
terjadi atas glukosuria, hyperglikemia dan toleransi glukosa yang abnormal. Diabetes
dapat menjadi tanda dini karsinoma pankreas. Makan sering meningkatkan nyeri
epigastrium dan gambaran ini biasanya sudah terjadi beberapa minggu sebelum
munculnya ikterus serta pruritus. Pembuatan voto seri gastrointestinal memperlihatkan
deformitas organ visera didekat pankreas yang disebabkan oleh massa pankreas yang
terjepit itu.
1. Gejala Klinis:
Nyeri di bagian epigastrium, berat badan turun, timbulnya ikterus (kaput pancreas),
anoreksia, perut penuh, kembung, mual, muntah, intoleransi makanan, nyeri disekitar
umbilikus dan badan melemah. Pada tumor di korpus dan kauda penkreas , nyeri
terletak di epigastrium. Namun terutama di hipokondrium kiri dan kadang menjalar ke
punggung kiri, serangan hilang timbul. Timbulnya ikterus akibat adanya duktus
koledukus. Kadang juga terjadi perdarahan pada gastrointestinal. Perdarahan tersebut
terjadi karena adanya erosi duodenum yang disebabkan oleh tumor pancreas, dan
dapat juga dikarenakan adanya steatorea dan gajala dibetes militus.
2. Tanda Klinis:
Gizi kurang, pucat, lemah, kulit ikterik (kuning kehujauan), pruritus, hepatomegali,
kandung empedu membesar, masa epigastrium, splenomegali, asites (berarti sudah
terjadi invasi tumor ke peritoneum), tromboplebitis, edema tungkai, cairan asites
bersifat hemoragik.
2.8. Pemeriksaan Fisik
1. Inspeksi: abdomen terlihat buncit namun badannya kurus
2. Palpasi: teraba masa pada abdomen
3. Auskultasi: bising usus meningkat
2.9. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang digunakan untuk menegakkan diagnosis kanker
pancreas antara lain : dari pengambilan darah yang perlu di perhatikan adalah serum
lipase, amylase dan glikosa darah.kadar limpase lebih sering meningkat bila di
bandingkan serum amylase. Karsinoma di kaput pancreas sering menyebabkan
sumbatan di saluran empedu, karena itu perlu di periksa tes faal hati. Dapat ditemukan
karena kenaikan kadar serum bilirubin, terutama kadar serum bilirubin konugasi
(direk), fosfatase alkali, dan kadar kolesterol. Pemeriksaan darah rutin umumnya masih
dalam batas normal, hanya LED yang meningkat kalau ditemukan pasien animea, baru
terlihat penurunan kadar Hb dan hematokrit. Petanda tumor CEA (carcinoembryonic
antigen) dan Ca 19-9 (Carbohydrate antigenic determinant 19-9), pemeriksaan
tinjapada pasien dengan ikterus akibat bendungan, tinjanya mengandung lemakyang
busuk, gastroduodenografi, duodenografi hipotonis, ultrasonografi, CT (Computed
Tomography), Skintigrafi pancreas, (magnetic resonance imaging) MRI, (Endoscopic
Retrograde Cholangio Pancreatico Graphy) ERCP, ultrasonografi endoskopik,
angiografi, (positron emission tomography) PET, bedah laparaskopi dan biopsy.
1.Pemeriksaan USG
2.CT Scan
3.pemindai CT
4.EARCP
5.Pemeriksaan kolangiografi
6.Pemeriksaan angiografi
2.10. Prognosis
Pada penderita tumor pankreas biasanya ditemukan pada saaat terdignosis
stadium lanjut dan tidak dapat direseksi ketika tumor tesebut ditemukan pertama kali
kenyataannya karsinoma pankreas memiliki keberhasilan angka hidup kurang dari 5
tahun paling rendah bila dibandingkan pada 60 lokasi kanker lainnya.
2.11. Terapi atau Tindakan Penanganan
Tindakan bedah yang harus dilakukan biasanya cukup luas jika kita ingin
mengangkat tumor terlokalisir yang masih dapat direseksi. Namun demikian, terapi
bedah definitif (yaitu,eksisi totalisi) sering tidak mungkin dilaksanakan karena
pertumbuhan yang sudah begitu luas ketika tumor tersebut terdiaknosis dan
kemungkinan terdapatnya metastase khususnya ke hepar, paru-paru dan
tulang.Tindakan bedah tersebut sering terbatas pada tindakan paliatip.
2.12. Penatalaksanaan
Tindakan bedah yang harus dilakukan biasanya cukup luas jika kita ingin
mengangkat tumor terlokalisir yang masih dapat direseksi. Namun sering tidak
mungkin dilaksanakan karena pertumbuhan yang sudah meluas ketika tumor tersebut
terdiagnosis dan kemungkinan terdapatnya metastase khususnya di hepar, paru-paru
dan tulang. Tindakan bedah tersebut sering terbatas pada tindakan valiatif. Meskipun
tumor pankreas mungkin resisten terhadap radiasi standar, pasien dapat diterapi
dengan radioterapi dan kemoterapi. Jika pasien mengalami pembedahan terapi radiasi
intraokuratif dapat dilakukan untuk memberikan radiasi dosis tinggi pada jaringan
tumor dengan cedera yang minimal pada jaringan lain. Terapi radiasi intra okuratif
dapat pula mengurangi rasa nyeri. Implantasi interstisia sumber radio aktif juga dapat
dilakukan meskipun angka komplikasinya tinggi. Pemasangan stent bilient yang besar
dan dilakukan secara perkutan atau melalui endokoskopi dapat dilakukan untuk
mengurangi gejalan ikterus. Penelitian kini sedang dilaksanakan untuk mengkaji efek
preparat pankreas.
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN TUMOR PANKREAS
3.1 Pengkajian
3.1.1. Identitas pasien
Dalam idntitas pasien disini meliputi nama pasien, umur, jenis kelamin, agama ,
pekerjaan status, alamat dan sumber informasi lainnya berkaitan dengan pasien yang
bersangkutan, serta diagnosa medis.
3.1.2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pada penderita tumor pankreas ini terdapat nyeri pada abdomen dan rasa nyeri
menyebar kebagian tengah punggung.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Nyeri Abdomen
2) Malaise
3) Hipertensi
4) Berat badan menurun
5) Mual muntah
6) Membran mukosa kering
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Biasanya pada pasien tumor pankreas ini memiliki riwayat penyakit dahulu seperti
Diabetes Militus
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pada pasien dengan tumor pankreas ini Sekitar 10% pasien tumor pancreas
mempunyai predisposisi genitik yang diturunkan.
3.1.3. Pola Fungsi Kesehatan (GORDON)
A. Persepsi Terhadap Kesehatan
Kesehatan itu sangat pentik tapi menjadi tidak penting ketika orang yang diberi
nikmat berupa kesehatan tidak ingat yang memberi nikmat tersebut ( Allah SWT ).
B. Pola Aktivitas Latihan
Penderita tumor pankreas dalam aktivitas sehari-hari membutuhkan bantuan
dari keluarga atau orang lain karena lemah dan nyeri.
C. Pola Istirahat Tidur
Pada pasien tumor pankreas terdapat gangguan pola tidur yang di sebabkan
oleh nyeri pada abdomen dan ras nyeri yang menyebar ke bagian tengah
punggung.
D. Pola Nutrisi Metabolik
Pada penderita tumor pankreas mengalami mual muntah, nafsu makan
menurun.
E. Pola Eliminasi
Tidak ada gangguan
F. Pola Kognitif Perseptual
Penderita tumor pankreas mampu berkomunikasi dan berorientasi dengan
baik dengan orang lain.
G. Pola Koping
Pada penderita tumor pankreas terbuka dngan anggota keluarga yang
lain sehingga kita ada masalah selalu di pecahkan bersama.
H. Pola Seksual Reproduksi
Terganggu
I. Pola Peran Hubungan
Hubungan dengan keluarga dan masyarakat dan lingkungan sekitar baik.
J. Pola Nilai Dan Kepercayaan
Penderita tumor pankreas beribadah sesuai dengan keyakinan.
3.1.4. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda – Tanda Vital
N : Takikardi
RR : Normal
S : Hipertermi
TD : Hipertensi
b. Keadaan Umum
Kesan umum : baik
Wajah : tidak ada kelainan bentuk
Kesadaran : Compos mentis
TB: -
BB: - .
c. Kulit, rambut, kuku
Inspeksi : warna kulit tidak normal, dan tidak ada lesi pada kulit, jumlah rambut
tipis & warna kuku putih kemerahan dengan bentuk normal, kuku
tampak panjang dan kotor .
Palpasi : Suhu badn hipertermi, kelembapan kulit pasien kering turgor kulit
kering.
d. Kepala
Inspeksi : mesocepale, simetri, dan tidak ada deformitas
Pada mata : Mata
Inspeksi : Bentuk bola mata : bulat, simetris
Konjungtiva : pucat
Sklera : tidak ikterik
Pupil : isokor
Gerakan : tidak terbatas
Pada wajah : ekspresi wajah tampak lemah menahan nyeri
f. Pemeriksaan thorak (dada)
inspeksi : bentuk dada simetris, tidak ada retraksi pada saat inspirasi
palpasi : gerakan dada pada waktu bernafas simetris, tidak terdapat adanya massa
dinding thorak, tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : terdapat bunyi redup
Auskultasi : suara pernafasan vesikuler
g. Pada abdomen
inspeksi : abdomen tidak simetris,tampak adanya benjolan
palpasi : adanya nyeri tekan
perkusi : terdapat bunyi timpany
Auskultasi : suara usus hiperaktif
3.2. Diagnosa keperawatan
DX 1 : Gangguan pola napas b/d distensi diafragma
DX 2 : Nyeri akut b/d penekanan obstruksi pancreas
DX 3 : Kurang cairan dan elektrolit b/d pengeluaran yang berlebih
DX 4 : Pemenuhan nutrisi dari keb. Tubuh b/d pemasukan asupan oral yang tidak
adekuat
DX 5 : Intoleransi aktifitas b/d kelemahan
DX 6 : Kurang pengetahuan b/d status kesehatan, prognosis, dan kebutuhan pengobatan.
3.3. Analisa Data
1. Ds : Nyeri pada abdomen
Do : Wajah pucat tampak menahan nyeri Agen cedera biologis (tumor pankreas)
Nyeri akut
2. Ds : mual/ muntah, tidak nafsu makan, berat badan menurun
Do : nyeri pada abdomen Tidak mampu dalam memasukkan, mencerna,
mengabsorbsi makanan Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
3. Ds : Lemas
Do : suhu tubuh lebih dari normal. Kegagalan dalam mekanisme pengaturan.
Kekurangan volume cairan.
5. Ds : -
Do : kuku tampak panjang dan kotor kulit kepala dan rambut tampak kotor : devisit
perawatan diri.
6. Ds :
Do : Nadi meningkat. Tekanan darah meningkat. Gelisah Cemas Perubahan status
kesehatan/ fungsi kesehatan
3.4. Rencana keperawatan
No Dx Tujuan Intervensi Rasional
1. Gg. Pola napas b/d
distensi abdomen
ditandai dengan
tidak maksimalnya
pola nafas.
setelah
diberikan
tindakan
keperawatan
selama 3 x24
Tinggikan posisi kepala
30o
Mendorong
pengembangan
diafragma /
ekspansi paru
optimal &
jam diharapkan
pernapasan
pasien normal
dengan KH:
-pasien tidak
mengalami
sesak
Dorong latihan napas
dalam
Ubah posisi secara
periodik
Berikan oksigen
tambahan
Auskultasi suara nafas,
catat adanya suara
ronchi
meminimalkan
tekanan isi
abdomen pada
rongga thorak
Meningkatkan
ekspansi paru
Meningkatkan
pengisian udara
seluruh segment
paru
Memaksimalkan
sediaan oksigen
untuk pertukaran
dan penurunan kerja
napas
Ronchi merupakan
indikasi adanya
obstruksi atau
smapasme laringea
yang membutuhkan
evaluasi dan
intervensi yang
cepat dan tepat.
2. Nyeri akut b/d
penekanan
obstruksi pankreas
ditandai dengan
distensi pada
abdomen.
Setelah
diberikan
tindakan
keperawata
selama
3x24jam
diharapkan
nyeri
berkurang /
terkontrol
dengan KH:
-TTV normal
-pasien
melaporkan
nyeru hilang
atau terkontrol.
Kaji tanda-tanda
adanya nyeri baik
verbal maupun
nonverbal, catat lokasi,
intensitas(skala 0-10)
dan lamanya.
Letakkan pasien dalam
posisi supinasi.
pertahankan bel
pemanggil dan barang
yang sering digunakan
dalam jangkauan yang
mudah
ajarkan teknik relaksasi
(nafas dalam), dan
pengalihan nyeri
(menonton tv,
mengajak mengobrol)
Bermanfaat dalam
mengevaluasi nyeri,
menentukan pilihan
intervensi,
menentukan
efektivitas terapi.
Mencegah hyper
ekstensi .
Membatasi
ketegangan, nyeri
pada daerah
abdomen.
Teknik relakasai
dapat mengalihkan
perhatian pasien
terhadap nyeri.
3 Kurang cairan dan
elektrolit b/d
pengeluaran yang
berlebih
Ditandai dengan
diare
Setelah
diberikan
asuhan
keperawatan
selama 3 x 24
jam diharapkan
pemenuhan
cairan dan
elektrolit
terpenuhi
dengan KE:
-pasien tidak
mengalami
dehidrasi.
Kaji TTV
Berikan intake cairan
sesuai kebutuhan
Observasi berat badan
dan torgor kulit pasien
TTV bermanfaat
untuk mengetahui
keadaan umum
pasien
Memenuhi
kebutuhan cairan
lebih cepat
Indikator pisiologi
lanjut dari dehidrasi
dan kurannya
nutrisi
4 Pemenuhan nutrisi
dari kebutuhan
tubuh ditandai
dengan anoreksia
Setelah
diberikan
tindakan
keperawatan
selama
3x24jam
diharapkan
nutrisi cairan
pasien
terpenuhi
dengan KH:
-mual muntah
–
diare –
-BB dapat di
pertahankan
Berikan makanan
dalam porsi kecil tapi
sering
Anjurkan oral higine 2
kali sehari
Obs. Berat badan &
turgor kulit pasien
Untuk
meningkatkan
selera makan pasien
Untuk mengurangi
mual muntah
Indikator fisiologi
lanjut dari dehidrasi
dan kurangnya
nutrisi
5 Intoleransi aktivitas
b/d kelemahan
ditandai dengan
distensi abdomen
Setelah
diberikan
asuhan
keperawatan
selama 3x24
diharapkan
pasien dapat
beraktivitas
dengan normal
dengan KH:
Pasien tidak
mengeluhkan
adanya
intolerasi
aktifitas
Evaluasi respon pasien
terhadap aktivitas, catat
peningkatan kelelahan
& perubahan TTV
Berikan lingkunag
tenang & batasi
pengunjung. Dorong
penggunaan
manajement stres
Bantu pasien memilih
posisi yang nyaman
untuk istirahat
Menetapkan
kemampuan pasien
beraktivitas
Menurunan stres &
rangsangan
berlebihan,
meningkatkan
istirahat
Pasien mungkin
nyaman dengan
kepala ditinggikan
6 Kurang
pengetahuan b/d
perubahan status
kesehatan,prognosis
penyakit dan cara
pegobatan ditandai
dengan cemas
Setelah
diberikan
askep selama
3x24 jam
diharapkan
pasien
mengerti
tentang
penyakit yang
dideritanya
dengan kriteria
hasil pasien
tdak cemas
Berikan informasi
tentang penyakit yang
diderita
Evaluasi tingkat
pengetahuan pasien
tentang penyakitnya
Agar pasien
mengetahui
informasi tentang
penyakitnya
Agar kita
mengetahui
seberapa
pengatahuan pasien
tentang penyakitnya
BAB 4
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Tumor pankreas adalah tumor ganas yang berasal dari sel-sel yang melapisi saluran
pankreas. Kebiasaan merokok,kontak dengan zat kimia industri atau toksin dalam
lingkungan, dan diet tinggi lemak,daging ataupun keduanya, memiliki hubungan
dengan peningkatan kanker pankreas meskipun peranannya dalam menyebabkan
kelainan keganasan ini masih belu jelas seluruhnya.Resiko kanker pankreas akan
meningkat bersamaan dengan tingginya kebiasamn merokok,DM,Panmkreatitis kronis
juga memiliki keterkaitan dengan kanker pankreas.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner dan Suddarth, 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Vol 2. EGC : Jakarta.
Sylvia, 2005. Patofisiologis Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. EGC : Jakarta.
Doengoes. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. EGC : Jakarta.
Nursalam. 2006. ASKEP Pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pencernaan. EGC : Jakarta.
Corwin. 2000. Buku Saku Patofisiologi. EGC : Jakarta.