62
Filum Filum Platyhelminthes Platyhelminthes Platy = pipih Platy = pipih Helminthes = cacing Helminthes = cacing Platyhelminthes = cacing pipih Platyhelminthes = cacing pipih Filum Platyhelminthes dibedakan menjadi 3 Filum Platyhelminthes dibedakan menjadi 3 kelas: kelas: 1. 1. Kelas Turbelaria (cacing berbulu getar) Kelas Turbelaria (cacing berbulu getar) 2. 2. Kelas Trematoda (cacing hisap) Kelas Trematoda (cacing hisap) 3. 3. Kelas Cestoda (cacing pita) Kelas Cestoda (cacing pita) 1 2 3

cacing kelas X

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Materi ipa XG :)

Citation preview

Page 1: cacing kelas X

Filum Filum PlatyhelminthesPlatyhelminthes

Platy = pipihPlaty = pipih

Helminthes = cacingHelminthes = cacing

Platyhelminthes = cacing pipihPlatyhelminthes = cacing pipih

Filum Platyhelminthes dibedakan menjadi 3 kelas:Filum Platyhelminthes dibedakan menjadi 3 kelas:

1.1. Kelas Turbelaria (cacing berbulu getar)Kelas Turbelaria (cacing berbulu getar)

2.2. Kelas Trematoda (cacing hisap)Kelas Trematoda (cacing hisap)

3.3. Kelas Cestoda (cacing pita)Kelas Cestoda (cacing pita)

1 2 3

Page 2: cacing kelas X

Ciri-ciri PlatyhelminthesCiri-ciri Platyhelminthes

Lebih maju di bandingkan Porifera dan Lebih maju di bandingkan Porifera dan Coelenterata.Coelenterata.

Lapisan tubuh Triploblastik acoelomataLapisan tubuh Triploblastik acoelomata Ukuran tubuh mikroskopis hingga 20 m.Ukuran tubuh mikroskopis hingga 20 m. Tubuh simetri bilateral, pipih dan paling Tubuh simetri bilateral, pipih dan paling

sederhana diantara hewan simetri bilateral.sederhana diantara hewan simetri bilateral. Tidak memiliki sistem sirkulasiTidak memiliki sistem sirkulasi Respirasi: dengan permukaan tubuhRespirasi: dengan permukaan tubuh Ekskresi: dengan sel api / nefridiumEkskresi: dengan sel api / nefridium Reproduksi: aseksual, seksual - Reproduksi: aseksual, seksual -

hermaprodit.hermaprodit. Habitat : air tawar, laut, tempat lembab, Habitat : air tawar, laut, tempat lembab,

dalam tubuh hewan lain (parasit)dalam tubuh hewan lain (parasit)

Page 3: cacing kelas X

Kelas TurbelariaKelas Turbelariacontoh: cacing Planariacontoh: cacing Planaria

Ciri-ciri cacing Planaria:Ciri-ciri cacing Planaria: Permukaan tubuh Permukaan tubuh

bersilia, sebagai alat bersilia, sebagai alat gerakgerak

Bentuk kepala segitigaBentuk kepala segitiga Memiliki sepasang bintik Memiliki sepasang bintik

mata yang peka mata yang peka terhadap cahayaterhadap cahaya

panjang tubuh 5 – 50 panjang tubuh 5 – 50 mmmm

Habitat: air tawar yang Habitat: air tawar yang jernih, tidak tercemarjernih, tidak tercemar

Page 4: cacing kelas X

Sistem saraf sederhana: sepasang ganglion otak Sistem saraf sederhana: sepasang ganglion otak dan sepasang saraf tepi.dan sepasang saraf tepi.

Lanjutan ciri-ciri cacing PlanariaLanjutan ciri-ciri cacing Planaria

Page 5: cacing kelas X

Lanjutan ciri-ciri cacing PlanariaLanjutan ciri-ciri cacing Planaria

Pencernaan terdiri dari Pencernaan terdiri dari : mulut, faring, usus : mulut, faring, usus gastrovaskuler (usus gastrovaskuler (usus berperan sebagai berperan sebagai pencerna sekaligus pencerna sekaligus pengedar sari pengedar sari makanan), tidak makanan), tidak memiliki anus.memiliki anus.

Usus gastrovaskuler Usus gastrovaskuler bercabang 2 ke arah bercabang 2 ke arah posterior dan 1 cabang posterior dan 1 cabang ke arah anterior. ke arah anterior.

Mulut dan faring dapat Mulut dan faring dapat dijulurkan untuk dijulurkan untuk menangkap mangsa.menangkap mangsa.

Page 6: cacing kelas X

Sistem ekskresi: Sistem ekskresi: menggunakan menggunakan protonefridia: protonefridia:

- Saluran ekskresi- Saluran ekskresi - sel api (flame cell)- sel api (flame cell) - protonefridiofor - protonefridiofor (pori-pori (pori-pori pengeluaran) yang pengeluaran) yang tersebar tersebar dipermukaan tubuh.dipermukaan tubuh.

Lanjutan ciri-ciri PlanariaLanjutan ciri-ciri Planaria

Page 7: cacing kelas X

Lanjutan ciri-ciri PlanariaLanjutan ciri-ciri Planaria

• Reproduksi Planaria

a. Reproduksi generatif: dengan pembuahan ovum oleh sperma. Ovarium dan testis terdapat dalam satu tubuh (hermaprodit).

Melakukan pertukaran sperma/perkawinan silang

Page 8: cacing kelas X

Lanjutan reproduksi Lanjutan reproduksi PlanariaPlanaria

b. Reproduksi vegetatif:

Pemutusan sebagian tubuh, dimulai dengan penggentingan.

Membelah/menggenting tetapi tubuh tetap menempel membentuk zooid

Page 9: cacing kelas X

Lanjutan reproduksi PlanariaLanjutan reproduksi Planaria

Planaria memiliki daya regenerasi yang tinggi; bila tubuh dipotong menjadi 3 bagian dapat tumbuh menjadi 3 individu baru

Membelah memanjang

Page 10: cacing kelas X

Contoh lain dari kelas TubelariaContoh lain dari kelas Tubelaria

- - Cacing BipaliumCacing Bipalium - - Cacing MicrostomumCacing Microstomum

- Cacing Stenostomum- Cacing Stenostomum

Page 11: cacing kelas X

Kelas Trematoda (cacing Hisap)Kelas Trematoda (cacing Hisap)

Yang termasuk anggota kelas Trematoda antara Yang termasuk anggota kelas Trematoda antara lain:lain:

1.1. Fasciola hepaticaFasciola hepatica (parasit pada hati domba) dan (parasit pada hati domba) dan Fasciola giganticaFasciola gigantica (parasit pada hati sapi) (parasit pada hati sapi)

2.2. Clonorchis sinensisClonorchis sinensis (parasit pd hati manusia) (parasit pd hati manusia)

3.3. Schistosoma (cacing darah) parasit pada darah Schistosoma (cacing darah) parasit pada darah manusiamanusia

Page 12: cacing kelas X

Ciri-ciri cacing TrematodaCiri-ciri cacing Trematoda

1.1. Hidup parasit pada manusia dan hewanHidup parasit pada manusia dan hewan2.2. Tidak memiliki alat gerak Tidak memiliki alat gerak 3.3. Permukaan tubuh dilapisi kutikula zat kitinPermukaan tubuh dilapisi kutikula zat kitin4.4. Memiliki alat hisap yang dilengkapi kait-Memiliki alat hisap yang dilengkapi kait-

kaitkait5.5. Reproduksi seksual: hermaprodit, Reproduksi seksual: hermaprodit,

reproduksi aseksual: Paedogenesis (larva reproduksi aseksual: Paedogenesis (larva dapat menghasilkan larva)dapat menghasilkan larva)

6.6. Dalam daur hidupnya memerlukan hospes Dalam daur hidupnya memerlukan hospes intermedier (inang perantara)intermedier (inang perantara)

Page 13: cacing kelas X

Fasciola hepaticaFasciola hepatica

Hidup parasit domba, cacing dewasa Hidup parasit domba, cacing dewasa terdapat pada hati domba.terdapat pada hati domba.

Inang perantara (hospes intermedier): Inang perantara (hospes intermedier): siput air (siput air (Lymnea javanicaLymnea javanica))

Siklus hidup: Cacing dewasa – telur – Siklus hidup: Cacing dewasa – telur – mirasidium (larva I) – sporocyste – redia mirasidium (larva I) – sporocyste – redia (larva II) – sekaria (larva III) – cyste – (larva II) – sekaria (larva III) – cyste – cacing dewasacacing dewasa

Dalam tubuh siput berbentuk: sporocyste, Dalam tubuh siput berbentuk: sporocyste, redia, serkaria redia, serkaria

Page 14: cacing kelas X

Siklus hidup Siklus hidup Fasciola Fasciola hepaticahepatica

Page 15: cacing kelas X

Sklus hidup Fasciola hepatikaSklus hidup Fasciola hepatika

Page 16: cacing kelas X

Chlonorchis sinensis Chlonorchis sinensis (cacing hati (cacing hati manusia)manusia)

- Cacing dewasa hidup dalam Cacing dewasa hidup dalam hati manusiahati manusia

- Banyak diderita oleh penduduk Banyak diderita oleh penduduk negara-negara Asia Timur negara-negara Asia Timur (Cina, Jepang, Korea, (Cina, Jepang, Korea, Kepulauan Formosa) yang Kepulauan Formosa) yang memiliki kebiasaan makan memiliki kebiasaan makan daging ikan mentahdaging ikan mentah

- Serkaria (larva III) keluar dari Serkaria (larva III) keluar dari tubuh siput, masuk ke dalam tubuh siput, masuk ke dalam tubuh ikan dan menghasilkan tubuh ikan dan menghasilkan metaserkaria (larva IV) yang metaserkaria (larva IV) yang menetap dalam otot ikan. menetap dalam otot ikan. Suatu saat termakan manusia Suatu saat termakan manusia dan berkembang menjadi dan berkembang menjadi cacing dewasacacing dewasa

Page 17: cacing kelas X

Siklus hidup Siklus hidup Clonorchis sinensisClonorchis sinensis

Page 18: cacing kelas X

Siklus hidup chlonrchis Siklus hidup chlonrchis sinensissinensis

Page 19: cacing kelas X

larvalarva

Page 20: cacing kelas X

Schistosoma sp Schistosoma sp (cacing darah)(cacing darah)

Cacing dewasa hidup di dalam Cacing dewasa hidup di dalam pembuluh darah balik/vena usus pembuluh darah balik/vena usus manusia.manusia.

Cacing jantan berukuran lebih besar Cacing jantan berukuran lebih besar dari cacing betina dan selalu hidup dari cacing betina dan selalu hidup berdampinganberdampingan

Page 21: cacing kelas X

SchistosomiasisSchistosomiasisSchistosomiasis (Schistosomiasis (bilharziasisbilharziasis) adalah infeksi yang ) adalah infeksi yang

disebabkan Schistosoma (cacing darah). Ini disebabkan Schistosoma (cacing darah). Ini seringkali menyebabkan ruam, demam, panas-seringkali menyebabkan ruam, demam, panas-dingin, dan nyeri otot dan kadangkala dingin, dan nyeri otot dan kadangkala menyebabkan nyeri perut dan diare atau nyeri menyebabkan nyeri perut dan diare atau nyeri berkemih dan pendarahan. berkemih dan pendarahan.

Diderita lebih dari 200 juta orang di daerah tropis Diderita lebih dari 200 juta orang di daerah tropis dan subtropis di Amerika Selatan, Afrika, dan dan subtropis di Amerika Selatan, Afrika, dan Asia. Lima jenis schistosoma yang paling Asia. Lima jenis schistosoma yang paling menyebabkan kasus pada schistosomiasis pada menyebabkan kasus pada schistosomiasis pada orang : orang :

Schistosoma hematobiumSchistosoma hematobium menginfeksi saluran menginfeksi saluran kemih (termasuk kantung kemih) kemih (termasuk kantung kemih)

Schistosoma mansoni, Schistosoma japonicum, Schistosoma mansoni, Schistosoma japonicum, Schistosoma mekongi,Schistosoma mekongi, dan dan Schistosoma Schistosoma intercalatumintercalatum menginfeksi usus dan hati. menginfeksi usus dan hati.

Page 22: cacing kelas X

Lanjutan schistomiasisLanjutan schistomiasis

Gejala-gejala lain bergantung pada organ-organ yang Gejala-gejala lain bergantung pada organ-organ yang terkena :: terkena ::

Jika pembuluh darah pada usus terinfeksi secara Jika pembuluh darah pada usus terinfeksi secara kronis : perut tidak nyaman, nyeri, dan pendarahan kronis : perut tidak nyaman, nyeri, dan pendarahan (terlihat pada kotoran), yang bisa mengakibatkan (terlihat pada kotoran), yang bisa mengakibatkan anemia. anemia.

Jika hati terkena dan tekanan pada pembuluh darah Jika hati terkena dan tekanan pada pembuluh darah adalah tinggi : pembesaran hati dan limpa atau adalah tinggi : pembesaran hati dan limpa atau muntah darah dalam jumlah banyak. muntah darah dalam jumlah banyak.

Jika kandung kemih terinfeksi secara kronis : sangat Jika kandung kemih terinfeksi secara kronis : sangat nyeri, sering berkemih, kemih berdarah, dan nyeri, sering berkemih, kemih berdarah, dan meningkatnya resiko kanker kandung kemih. meningkatnya resiko kanker kandung kemih.

Jika saluran kemih terinfeksi dengan kronis : Jika saluran kemih terinfeksi dengan kronis : peradangan dan akhirnya luka parut yang bisa peradangan dan akhirnya luka parut yang bisa menyumbat saluran kencing. menyumbat saluran kencing.

Jika otak atau tulang belakang terinfeksi secara Jika otak atau tulang belakang terinfeksi secara kronis (jarang terjadi) : Kejang atau kelemahan ototkronis (jarang terjadi) : Kejang atau kelemahan otot..

Jika yang terkena organ lain menimbulkan luka/borokJika yang terkena organ lain menimbulkan luka/borok

Page 23: cacing kelas X

Lanjutan schistomiasisLanjutan schistomiasis

Page 24: cacing kelas X
Page 25: cacing kelas X

Silus hidup ChistosomaSilus hidup Chistosoma

Page 26: cacing kelas X

Kelas Cestoda (cacing pita)Kelas Cestoda (cacing pita)

Beberapa contoh CestodaBeberapa contoh Cestoda Taenia soliumTaenia solium parasit pada manusia inang perantara parasit pada manusia inang perantara

babibabi Taenia saginataTaenia saginata (tidak memiliki rostelum) parasit pada (tidak memiliki rostelum) parasit pada

manusia, inang perantara sapi, siklus hidupnya sama manusia, inang perantara sapi, siklus hidupnya sama dengan dengan Taenia soliumTaenia solium..

Diphylobothrium latumDiphylobothrium latum parasit pada manusia, inang parasit pada manusia, inang perantara katak hijau dan ikan.perantara katak hijau dan ikan.

Echinococcus granulosusEchinococcus granulosus parasit pada anjing. parasit pada anjing.

Page 27: cacing kelas X

Kelas Cestoda (cacing pita)Kelas Cestoda (cacing pita)Ciri-ciri cacing pita:Ciri-ciri cacing pita:1.1. Parasit pada usus halus vertebrata, manusiaParasit pada usus halus vertebrata, manusia2.2. Bentuk tubuh pipih panjang seperti pita, terdiri dari Bentuk tubuh pipih panjang seperti pita, terdiri dari

segmen-segmen yang masing-masing disebut proglotid. segmen-segmen yang masing-masing disebut proglotid. 3.3. Memiliki kepala yang disebut dg scoleks, dilengkapi alat Memiliki kepala yang disebut dg scoleks, dilengkapi alat

hisap (sucer) dan kait-kait (rostelum) tersusun oleh zat hisap (sucer) dan kait-kait (rostelum) tersusun oleh zat kitin.kitin.

4.4. Proglotid bertambah panjang, tumbuh tepat di belakang Proglotid bertambah panjang, tumbuh tepat di belakang scoleks. Segmentasi tubuh cacing pita disebut strobilasi. scoleks. Segmentasi tubuh cacing pita disebut strobilasi. Proglotid tua di bagian paling belakang bila telah matang Proglotid tua di bagian paling belakang bila telah matang (mengandung telur yang fertil) akan dilepas dan keluar (mengandung telur yang fertil) akan dilepas dan keluar bersama feses inangnya.bersama feses inangnya.

5.5. Permukaan tubuh dilapisi kutikula dari zat kitinPermukaan tubuh dilapisi kutikula dari zat kitin6.6. Tidak memiliki alat pencernaan; sari makanan dari inang Tidak memiliki alat pencernaan; sari makanan dari inang

diserap melalui permukaan tubuhnyadiserap melalui permukaan tubuhnya7.7. Reproduksi: generatif, hermaproditReproduksi: generatif, hermaprodit8.8. Ekskresi: dengan nefridiaEkskresi: dengan nefridia

Page 28: cacing kelas X
Page 29: cacing kelas X
Page 30: cacing kelas X

Siklus hidup Siklus hidup Taenia solium Taenia solium dan Taenia saginatadan Taenia saginata(cacing pita )(cacing pita )

Page 31: cacing kelas X
Page 32: cacing kelas X

Siklus hidup Siklus hidup Taenia soliumTaenia solium

Cacing dewasa

Dalam usus manusia

Proglotid masak/telur

Larva heksakant (oncosphaera) beredar bersama darah babi

Sistiserkus

Dalam otot babi

Page 33: cacing kelas X

TaeniasisTaeniasis

Taeniasis adalah penyakit yang disebabkan oleh cacing Taeniasis adalah penyakit yang disebabkan oleh cacing pita yang termasuk dalam genus Tanea (pita yang termasuk dalam genus Tanea (Taenia Taenia saginata, Taenia soliumsaginata, Taenia solium dan dan Taenia asiaticaTaenia asiatica) pada ) pada manusia.manusia.

Cara penularan penyakit ini adalah melalui infeksi Cara penularan penyakit ini adalah melalui infeksi cacing pita yang terdapat pada makanan atau memakan cacing pita yang terdapat pada makanan atau memakan daging yang mengandung cacing tersebut. daging yang daging yang mengandung cacing tersebut. daging yang mengandung cacing ini adalah daging babi. Cacing mengandung cacing ini adalah daging babi. Cacing tersebut kemudian bertelur dan keluar bersama kotoran.tersebut kemudian bertelur dan keluar bersama kotoran.

Gejala klinis dapat timbul sebagai iritasi mukosa usus Gejala klinis dapat timbul sebagai iritasi mukosa usus atau toksin yang dihasilkan cacing. Gejala tersebut atau toksin yang dihasilkan cacing. Gejala tersebut menimbulkan rasa tak enak pada lambung, nafsu makan menimbulkan rasa tak enak pada lambung, nafsu makan berkurang, mual, badan lemah, dan berat badan berkurang, mual, badan lemah, dan berat badan menurun.menurun.

Penderita Taeniasis dapat diobati. Penyakit ini juga Penderita Taeniasis dapat diobati. Penyakit ini juga dapat dicegah dengan menjaga kebersihan lingkungan dapat dicegah dengan menjaga kebersihan lingkungan maupun kebersihan pribadi. maupun kebersihan pribadi.

Page 34: cacing kelas X

Filum Nemathelminthes/NematodaFilum Nemathelminthes/Nematoda

Ciri-ciri Nemathelminthes:

1. Tubuh gilig (silindris memanjang) runcing kedua ujungnya, tidak berruas

2. Permukaan tubuh dilapisi kutikula dari zat kitin

3. Memiliki alat pencernaan sempurna: mulut (anterior) – usus – anus (posterior)

4. Lapisan tubuh Triploblastik pseudocoelomata

Page 35: cacing kelas X

Lanjutan ciri-ciri Lanjutan ciri-ciri NemathelminthesNemathelminthes

6. Reproduksi secara seksual, gonochoris (kelamin 6. Reproduksi secara seksual, gonochoris (kelamin jantan dan betina terpisah), tubuh individu betina jantan dan betina terpisah), tubuh individu betina berukuran lebih besar dari individu jantanberukuran lebih besar dari individu jantan

Page 36: cacing kelas X

Beberapa contoh dan peran Beberapa contoh dan peran NemathelminthesNemathelminthes

11. Ascaris lumbricoides. Ascaris lumbricoides (cacing perut) – parasit pada (cacing perut) – parasit pada usus halus manusiausus halus manusia

2. 2. Ancylostoma duodenaleAncylostoma duodenale dan dan Necator americanusNecator americanus (cacing tambang) parasit pada manusia, (cacing tambang) parasit pada manusia, menghisap darah menyebabkan anemia.menghisap darah menyebabkan anemia.

3. 3. Enterobius vermicularisEnterobius vermicularis disebut juga disebut juga Oxyuris Oxyuris vermicularisvermicularis (cacing kremi) hidup di dalam usus (cacing kremi) hidup di dalam usus besar manusiabesar manusia

4. 4. Wuchereria bancrofti Wuchereria bancrofti (cacing Filaria) (cacing Filaria) menyebabkan penyakit menyebabkan penyakit Filariasis/elephantiasis/kaki gajahFilariasis/elephantiasis/kaki gajah

55. Trichinella spiralis . Trichinella spiralis (cacing otot) menyebabkan (cacing otot) menyebabkan penyakit Trichinosis pada manusiapenyakit Trichinosis pada manusia

Page 37: cacing kelas X

11. Ascaris lumbricoides. Ascaris lumbricoides (cacing (cacing perut)perut)

Parasit pada usus halus manusiaParasit pada usus halus manusia Panjang tubuh dapat mencapai 20 cmPanjang tubuh dapat mencapai 20 cm Cacing betina ekor lurus dan lebih besar, sedangkan Cacing betina ekor lurus dan lebih besar, sedangkan

cacing jantan lebih kecil dan ekor bengkok.cacing jantan lebih kecil dan ekor bengkok. Menginfeksi manusia berbentuk telur melalui mulut Menginfeksi manusia berbentuk telur melalui mulut

bersama makanan/minumanbersama makanan/minuman

Page 38: cacing kelas X

Ascariasis (penyakit yang disebabkan Ascariasis (penyakit yang disebabkan Ascaris)Ascaris)

Page 39: cacing kelas X

Siklus hidup cacing perutSiklus hidup cacing perut

Page 40: cacing kelas X

2.2. Cacing tambangCacing tambang((Ancylostoma duodenale Ancylostoma duodenale dan dan Necator americanusNecator americanus ) )

- Banyak menginfeksi pekerja tambang batu baraBanyak menginfeksi pekerja tambang batu bara- Hidup di usus halus manusiaHidup di usus halus manusia- Memiliki alat kait, menghisap darah, menyebabkan Memiliki alat kait, menghisap darah, menyebabkan

anemiaanemia- Siklus hidup: cacing dewasa (di usus manusia) Siklus hidup: cacing dewasa (di usus manusia)

bertelur, telur keluar bersama feses. Di alam bertelur, telur keluar bersama feses. Di alam bebas telur menetas menjadi larva. Larva bebas telur menetas menjadi larva. Larva menginfeksi manusia melalui mulut (bersama menginfeksi manusia melalui mulut (bersama makanan/minuman) atau menembus kulit. makanan/minuman) atau menembus kulit. Beredar bersama aliran darah sampai paru-paru Beredar bersama aliran darah sampai paru-paru menembus alveolus-merambat ke tenggorokan-menembus alveolus-merambat ke tenggorokan-pharing/tekak-kerongkongan-tertelan masuk ke pharing/tekak-kerongkongan-tertelan masuk ke usus-menjadi cacing dewasa di usus halus.usus-menjadi cacing dewasa di usus halus.

Page 41: cacing kelas X

Siklus hidup cacing Siklus hidup cacing tambangtambang

Page 42: cacing kelas X

3. Cacing kremi (3. Cacing kremi (Enterobius vermikularisEnterobius vermikularis)) Hidup di colon (usus besar) manusia, memakan sisa Hidup di colon (usus besar) manusia, memakan sisa

pencernaan.pencernaan. Mengganggu; menyebabkan rasa gatal di anus. Mengganggu; menyebabkan rasa gatal di anus. Cacing betina yang akan bertelur menuju anus, Cacing betina yang akan bertelur menuju anus,

karena telurnya bersifat aerob (memerlukan oksigen)karena telurnya bersifat aerob (memerlukan oksigen) Infeksi berupa telur melalui mulut bersama makanan Infeksi berupa telur melalui mulut bersama makanan

dan minuman (infeksi pasif). Telur di anus yang telah dan minuman (infeksi pasif). Telur di anus yang telah menetas masuk kembali ke usus tebal (autoinfeksi)menetas masuk kembali ke usus tebal (autoinfeksi)

Page 43: cacing kelas X

4. Cacing Filaria 4. Cacing Filaria ((Wuchereria bancrofti Wuchereria bancrofti ))

Cacing dewasa hidup di pembuluh limfe Cacing dewasa hidup di pembuluh limfe (pembuluh getah bening), menyumbat aliran (pembuluh getah bening), menyumbat aliran cairan limfe dan menyebabkan penyakit cairan limfe dan menyebabkan penyakit Filariasis/elephantiasis/kaki gajah. Filariasis/elephantiasis/kaki gajah.

Menginfeksi manusia berupa larva Menginfeksi manusia berupa larva (mikrofilaria) melaui gigitan nyamuk (mikrofilaria) melaui gigitan nyamuk Culex Culex vatigans.vatigans.

Page 44: cacing kelas X

FilariasisFilariasis FilariasisFilariasis ditemukan di wilayah tropika seluruh ditemukan di wilayah tropika seluruh

dunia.dunia. Gejala terjadinya Gejala terjadinya elefantiasiselefantiasis, berupa , berupa

membesarnya tungkai bawah (kaki) dan kantung membesarnya tungkai bawah (kaki) dan kantung zakar (skrotum) dikenal sebagai zakar (skrotum) dikenal sebagai penyakit kaki penyakit kaki gajahgajah. .

Di Indonesia penyakit Kaki Gajah tersebar luas Di Indonesia penyakit Kaki Gajah tersebar luas hampir di Seluruh propinsi. Berdasarkan hasil hampir di Seluruh propinsi. Berdasarkan hasil survei pada tahun 2000 tercatat 1553 desa di 647 survei pada tahun 2000 tercatat 1553 desa di 647 Puskesmas tersebar di 231 Kabupaten 26 Propinsi Puskesmas tersebar di 231 Kabupaten 26 Propinsi sebagai lokasi yang endemis, dengan jumlah kasus sebagai lokasi yang endemis, dengan jumlah kasus kronis 6233 orang. Hasil survai laboratorium, kronis 6233 orang. Hasil survai laboratorium, melalui pemeriksaan darah jari, rata-rata melalui pemeriksaan darah jari, rata-rata Mikrofilaria rate (Mf rate) 3,1 %, berarti sekitar 6 Mikrofilaria rate (Mf rate) 3,1 %, berarti sekitar 6 juta orang sudah terinfeksi cacing filaria dan juta orang sudah terinfeksi cacing filaria dan sekitar 100 juta orang mempunyai resiko tinggi sekitar 100 juta orang mempunyai resiko tinggi untuk ketularan karena nyamuk penularnya untuk ketularan karena nyamuk penularnya tersebar luas. tersebar luas.

Page 45: cacing kelas X

Siklus hidup cacing FilariaSiklus hidup cacing Filaria

Page 46: cacing kelas X

Trichinella spiralis Trichinella spiralis (cacing otot)(cacing otot)

Tricchinella ditemukan di hampir semua mamalia Tricchinella ditemukan di hampir semua mamalia pemakan daging. Seseorang bisa terinfeksi ketika pemakan daging. Seseorang bisa terinfeksi ketika mereka mengkonsumsi makanan kurang matang mereka mengkonsumsi makanan kurang matang atau daging mentah, terutama daging babi.atau daging mentah, terutama daging babi.

Larva ditemukan dalam kista, atau kapsul kecil, di Larva ditemukan dalam kista, atau kapsul kecil, di dalam daging.dalam daging.Cacing betina menghasilkan lebih banyak larva, Cacing betina menghasilkan lebih banyak larva, yang pergi dari usus ke dalam darah seseorang. yang pergi dari usus ke dalam darah seseorang. Larva kemudian pergi dari pembuluh darah ke Larva kemudian pergi dari pembuluh darah ke otot dan membentuk kista baru. otot dan membentuk kista baru.

Page 47: cacing kelas X

TrichinosisTrichinosis Sebagian besar waktu, trichinosis terjadi tanpa gejala. Sebagian besar waktu, trichinosis terjadi tanpa gejala.

Beberapa orang mungkin mengalami sakit perut, sakit Beberapa orang mungkin mengalami sakit perut, sakit sendi, dan nyeri otot. Jika ada banyak larva, orang mungkin sendi, dan nyeri otot. Jika ada banyak larva, orang mungkin memiliki gejala yang lebih parah, seperti:memiliki gejala yang lebih parah, seperti:• abdomen tertekan• abdomen tertekan• diare• diare• mual• mual• muntah• muntah

Ketika cacing meninggalkan usus dan bermigrasi melalui Ketika cacing meninggalkan usus dan bermigrasi melalui jaringan, gejala dapat mencakup sebagai berikut:jaringan, gejala dapat mencakup sebagai berikut:• mata bengkak• mata bengkak• demam• demam• nyeri otot• nyeri otot• ruam• ruam• perdarahan mata kecil • perdarahan mata kecil

PengobatanPengobatanTidak ada pengobatan yang akan menghilangkan infeksi Tidak ada pengobatan yang akan menghilangkan infeksi trichinosis. Jika didiagnosis lebih awal, penyedialayanan trichinosis. Jika didiagnosis lebih awal, penyedialayanan medis mungkin meresepkan thiabendazole (yaitu, Mintezol) medis mungkin meresepkan thiabendazole (yaitu, Mintezol) untuk mengusir beberapa cacing. Steroid, seperti untuk mengusir beberapa cacing. Steroid, seperti prednison, dapat juga digunakan untuk mengontrol gejala.prednison, dapat juga digunakan untuk mengontrol gejala.

Page 48: cacing kelas X
Page 49: cacing kelas X

Annelida (Cacing gelang)Annelida (Cacing gelang)

Tubuh beruas-ruas, triploblastik coelomataTubuh beruas-ruas, triploblastik coelomata Simetris bilateralSimetris bilateral Permukaan tubuh tertutup kutikulaPermukaan tubuh tertutup kutikula Sistem pencernaan sempurnaSistem pencernaan sempurna Sistem ekskresi terdiri atas nefridiumSistem ekskresi terdiri atas nefridium Sistem peredaran darah tertutup, cairan darah Sistem peredaran darah tertutup, cairan darah

berwarna merahberwarna merah Sistem saraf berupa sepasang ganglion di kepalaSistem saraf berupa sepasang ganglion di kepala Respirasi dengan ermukaan kulitRespirasi dengan ermukaan kulit Reproduksi seksual, hermaproditReproduksi seksual, hermaprodit

Page 50: cacing kelas X

Filum Annelida meliputi 3 kelasFilum Annelida meliputi 3 kelas

1.1. Kelas Oligochaeta (memiliki sedikit rambut Kelas Oligochaeta (memiliki sedikit rambut seta)seta)

2.2. Kelas Polichaeta (memiliki banyak rambut seta)Kelas Polichaeta (memiliki banyak rambut seta)

3.3. Kelas Hirudinea (penghisap darah, memiliki zat Kelas Hirudinea (penghisap darah, memiliki zat antikuagulan bernama hirudin)antikuagulan bernama hirudin)

Page 51: cacing kelas X

Kelas OligochaetaKelas Oligochaeta memiliki sedikit rambut (oligo memiliki sedikit rambut (oligo = = sedikit, sedikit,

chaeta = chaeta = rambut/bulu). rambut/bulu). Habitatnya di tanahHabitatnya di tanah Memiliki peredaran darah, darah mengandung Memiliki peredaran darah, darah mengandung

hemoglobin, tetapi tidak memiliki sel darahhemoglobin, tetapi tidak memiliki sel darah Mempunyai organ KlitellumMempunyai organ Klitellum yang berisi semua yang berisi semua

kelenjar, termasuk kelenjar kelamin. kelenjar, termasuk kelenjar kelamin. Pernafasan dilakukan oleh pemukaan Pernafasan dilakukan oleh pemukaan

tubuhnya. tubuhnya. Makanan diedarkan ke seluruh tubuh dengan Makanan diedarkan ke seluruh tubuh dengan

sistem peredaran darahsistem peredaran darahContoh : Contoh : - Lumbricus terestris- Lumbricus terestris (cacing tanah)(cacing tanah)- Pheretima sp- Pheretima sp (cacing tanah raksasa). (cacing tanah raksasa).

Moniligaster houtenii Moniligaster houtenii (endemik di Sumatera).(endemik di Sumatera).

Page 52: cacing kelas X

cacing tanahcacing tanah

Page 53: cacing kelas X

Struktur tubuh cacing Struktur tubuh cacing tanahtanah

Page 54: cacing kelas X

Kelas HirudinaeKelas Hirudinae

Tidak memiliki rambut (chaeta) tetapi menghasilkan Tidak memiliki rambut (chaeta) tetapi menghasilkan zat antikoagulasi (anti pembekuan darah) yang zat antikoagulasi (anti pembekuan darah) yang dinarnakan dinarnakan Hirudin.Hirudin.

Contoh cacing tersebut adalah:Contoh cacing tersebut adalah:1.1. Hirudo medicinalis Hirudo medicinalis (lintah) hidup di air(lintah) hidup di air

sering dimanfaatkan dokter-dokter jaman dahulu sering dimanfaatkan dokter-dokter jaman dahulu untuk mengeluarkan darah dan nanah dari bisuluntuk mengeluarkan darah dan nanah dari bisul

2.2. Hirudinaria javanica Hirudinaria javanica (lintah kuning)(lintah kuning)3.3. Haemadipsa zeylanica Haemadipsa zeylanica (pacet)(pacet)

Page 56: cacing kelas X
Page 57: cacing kelas X

Kelas POLYCHAETAKelas POLYCHAETA Habitatnya di lautanHabitatnya di lautan Permukaan tubuhnya banyak rambut Permukaan tubuhnya banyak rambut

(poly = banyak, (poly = banyak, chaeta = chaeta = rambut/bulu). rambut/bulu). Contoh cacing tersebut adalah : Contoh cacing tersebut adalah :

- - Nereis virenNereis viren (cacing pasir)(cacing pasir)- - Cacing kipas Cacing kipas - - Eunice viridisEunice viridis (cacing wawo) (cacing wawo)

- - Lysidice oeleLysidice oele (cacing palolo). (cacing palolo). Dua jenis terakhir sering dikonsumsi oleh Dua jenis terakhir sering dikonsumsi oleh

orang-orang di Kepulauan maluku.orang-orang di Kepulauan maluku.

Page 58: cacing kelas X

Eunice viridisEunice viridis (cacing wawo)(cacing wawo)

Page 60: cacing kelas X

Lysidice spLysidice sp (cacing palolo)(cacing palolo)

Page 61: cacing kelas X

Nereis spNereis sp (cacing pasir)(cacing pasir)

Page 62: cacing kelas X