Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA
(DPK), FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),
CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) TERHADAP
PROFITABILITAS DENGAN TINGKAT
SOLVABILITAS SEBAGAI VARIABEL
MODERATING BANK UMUM SYARIAH TAHUN
2014-2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
VENNY NUR HIDAYATI
NIM: 63010150026
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
i
ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA
(DPK), FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),
CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) TERHADAP
PROFITABILITAS DENGAN TINGKAT
SOLVABILITAS SEBAGAI VARIABEL
MODERATING BANK UMUM SYARIAH TAHUN
2014-2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
VENNY NUR HIDAYATI
NIM: 63010150026
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
MOTTO
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,
Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan
Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan),
tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain),
dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap”
(QS. Al-Insyirah,5-8)
“Jangan sekali-kali kamu meremehkan kebaikan sedikitpun,
meskipun (hanya) bertemu dengan saudaramu dalam keadaan tersenyum”.
(HR. Muslim).
Tetaplah menjadi baik. Maka, kamu akan menemukan orang baik.
Atau kamu akan dipertemukan dengan orang baik-baik.
ix
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
Kedua orang tua tercinta Bapak Sumaryadi dan Ibu Sumaidah yang
telah membimbing, mendidik, mencurahkan segala usaha dan
do`anya dengan ikhlas serta kasih sayang tanpa mengenal lelah dan
bosan demi masa depan penulis.
Untuk adik saya Ahmad Nur Fariz Diyanto dan nenek saya
Maemonah yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan
bagi penulis.
Untuk Pembimbing Skripsi Bapak Dr. Abdul Aziz NP, M.M yang
selalu mengarahkan dalam penulisan, dan Pembimbing Akademik
Dr. Anton Bawono,M.Si.
Untuk sahabat-sahabat saya Khafidhotul Baroroh, Maryatul
Kiptiyah, Amel, Arina Martha, Siti Rudiyarti, Siti Diyah, Siti
Arofah, Maela Rahma, Orhyc Rimadani.
Untuk sahabat-sahabat KKN Posko 97 Ngaglik Bateh Candimulyo
Aeni, Villy, Dijah, Laelatis, Tika, Imam Sufi, Nadhim.
Untuk sahabat-sahabat PS – S 1 angkatan 2015 yang telah banyak
memberikan masukan serta motivasi.
x
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang. Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta alam, atas
limpahan rahmat, hidayah, taufiq dan inayahnya kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh
Dana Pihak Ketiga (DPK), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan
Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Profitabilitas dengan Tingkat
Solvabilitas sebagai Variabel Moderating pada Bank Umum Syariah
tahun 2014-2018”. Sholawat serta salam semoga tercurahkan pada
junjungan Nabi Agung Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat yang
telah menunjukkan jalan kebenaran dengan perantara agama Islam.
Skripsi ini disusun dan diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana dalam ilmu perbankan syariah. Banyak pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian skripsi ini baik secara moril maupun
spiritual, maka penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag selaku Rektor Institut
Agama Islam Negeri Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam.
xi
3. Bapak Ari Setyawan, M.M selaku Ketua Program Studi S1-
Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Salatiga.
4. Bapak Dr. Abdul Aziz NP, M.M selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah memberi arahan, masukan dan
penyempurnaan skripsi ini.
5. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si, selaku pembimbing akademik
yang telah memberikan motivasi dan masukan selama penulis
menjalani perkuliahan di IAIN Salatiga.
6. Seluruh dosen Program Studi S1-Perbankan Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga yang telah
memberikan ilmu, pengetahuan dan wawasan kepada penulis
selama menempuh pendidikan.
7. Kedua orangtua tercinta Bapak Sumaryadi dan Ibu Sumaidah
beserta nenek saya Maemonah dan adik saya Ahmad Nur Fariz
Diyanto yang telah memberikan do`a, kasih sayang, semangat
dan dukungan.
8. Teman-teman Perbankan Syariah S1 Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam angkatan 2015.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu,
terimakasih atas dukungan dan bantuannya selama ini sehingga
karya sederhana ini dapat terwujud dan bermanfaat untuk
kepentingan bersama.
xii
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak
kekurangannya, karena itu kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan demi bertambahnya pengetahuan penulis.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis serahkan segalanya
dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca dan
mempelajarinya. Aamiinn.
Salatiga, 2 September 2019
Penulis
xiii
ABSTRAK
Hidayati, Venny Nur. 2019. Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga,
Financing to Deposit Ratio (FDR), Capital Adequacy Ratio
(CAR), Terhadap Profitabilitas Dengan Tingkat Solvabilitas
Sebagai Variabel Moderating Pada Bank Umum Syariah Di
Indonesia Periode 2014-2018. Skripsi, Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Islam, Jurusan Perbankan Syariah, Institut Agama Islam
Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing: Dr. Abdul Aziz, M.Si.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dana pihak
ketiga, financing to deposit ratio, capital adequacy ratio terhadap
profitabilitas dengan tingkat solvabilitas sebagai variabel moderating pada
bank umum syariah. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif
dengan data sekunder. Populasi yang digunakan adalah bank umum
syariah yang terdaftar dalam Otoritas Jasa Keuangan pada tahun 2014-
2018 sejumlah 12 bank umum syariah. Data yang diperoleh kemudian
diolah dengan menggunakan alat analisis SPSS 16.0 dan Eviews. Analisis
yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji stasioneritas, uji statistik
deskriptif, uji F statistika & uji t statistika, uji koefisien determinasi (R2),
uji asumsi klasik dan uji MRA (Moderate Regresion Analysis).
Hasil pengujian yaitu dalam 1) Variabel dana pihak ketiga
berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. 2) Variabel
Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap profitabilitas. 3) Capital Adequacy Ratio (CAR)
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas. 4)
Variabel tingkat solvabilitas tidak memoderasi pengaruh Dana Pihak
Ketiga terhadap profitabilitas. 5) Variabel tingkat solvabilitas tidak
memoderasi pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap
profitabilitas. 6) Variabel tingkat solvabilitas tidak memoderasi pengaruh
Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap profitabilitas.
Kata Kunci: Dana Pihak Ketiga, Financing to Deposit Ratio (FDR),
Capital Adequacy Ratio (CAR), Profitabilitas (ROA), Tingkat
Solvabilitas
xiv
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii
PENGESAHAN ............................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ............................................................... v
DECLARATION ............................................................................................... vi
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI ......................................................... vii
MOTTO ........................................................................................................... viii
PERSEMBAHAN ............................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... xi
ABSTRAK ....................................................................................................... xiii
DAFTAR ISI .................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 8
xv
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 10
E. Sistematika Penulisan ........................................................................ 11
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 13
A. Telaah Pustaka ................................................................................... 13
B. Kerangka Teori .................................................................................. 22
1. Corporate Financial Theory .......................................................... 22
2. Profitabilitas ................................................................................... 23
3. Dana Pihak Ketiga.......................................................................... 28
4. Financing to Deposit Ratio ............................................................ 30
5. Capital Adequacy Ratio ................................................................. 32
6. Tingkat solvabilitas ........................................................................ 34
C. Kerangka Penelitian .......................................................................... 36
D. Hipotesis .............................................................................................. 38
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 45
A. Jenis Penelitian ................................................................................... 45
B. Populasi dan Sampel .......................................................................... 45
1. Populasi .......................................................................................... 45
2. Sampel ............................................................................................ 46
C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 48
1. Metode pengumpulan data ............................................................. 48
2. Sumber data .................................................................................... 49
xvi
D. Skala Pengukuran ............................................................................. 50
E. Definisi Konsep dan Operasional ..................................................... 50
F. Uji Instrumen Penelitian ................................................................... 55
1. Statistik deskriptif .......................................................................... 55
2. Uji stasioner ................................................................................... 55
3. Uji asumsi klasik ............................................................................ 55
4. Uji statistik ..................................................................................... 58
5. Moderated Regression Analysis (MRA) ........................................ 60
G. Alat Analisis ........................................................................................ 62
BAB IV ANALISIS DATA ............................................................................ 63
A. Statistik Deskriptif ............................................................................. 63
B. Analisis Data ....................................................................................... 64
1. Uji stasioner ................................................................................... 64
2. Uji asumsi klasik ............................................................................ 65
a. Uji normalitas ........................................................................... 66
b. Uji heteroskedastisitas .............................................................. 67
c. Uji multikoleniaritas................................................................. 69
d. Uji autokorelasi ........................................................................ 70
3. Uji Statistik .................................................................................... 72
a. Koefisien determinasi (R2) ....................................................... 72
b. Uji F ......................................................................................... 73
c. Uji T ......................................................................................... 74
4. Uji MRA ........................................................................................ 76
xvii
C. Pembahasan ........................................................................................ 84
1. Pengaruh DPK terhadap profitabilitas ........................................... 84
2. Pengaruh FDR terhadap profitabilitas ............................................ 85
3. Pengaruh CAR terhadap profitabilitas ........................................... 86
4. Pengaruh DPK terhadap profitabilitas dimoderasi solvabilitas ..... 87
5. Pengaruh FDR terhadap profitabilitas dimoderasi solvabilitas ...... 88
6. Pengaruh CAR terhadap profitabilitas dimoderasi solvabilitas ..... 89
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 91
A. Kesimpulan ......................................................................................... 91
B. Saran ................................................................................................... 92
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 94
LAMPIRAN .................................................................................................... 99
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ..................................................................... 37
xix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Pergerakan ROA, DPK, FDR, CAR ........................................ 2
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 12
Tabel 2.2 Kriteria Penilaian Peringkat (ROA) ................................................. 24
Tabel 2.3 Hipotesis Penelitian ......................................................................... 43
Tabel 3.1 Daftar Populasi ................................................................................. 45
Tabel 3.2 Daftar Sampel .................................................................................. 46
Tabel 3.3 Definisi Konsep dan Operasional .................................................... 53
Tabel 3.4 Jenis-Jenis Variabel Moderator ........................................................ 61
Tabel 4.1 Uji Statistik Deskriptif ..................................................................... 62
Tabel 4.2 Hasil Uji Stasioneritas ...................................................................... 64
Tabel 4.3 Uji Normalitas .................................................................................. 65
Tabel 4.4 Hasil Perbaikan Uji Normalitas ....................................................... 66
Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................... 67
Tabel 4.6 Hasil Multikolinearitas ..................................................................... 68
Tabel 4.7 Pengambilan Keputusan Autokorelasi ............................................. 69
Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi ..................................................................... 70
xx
Tabel 4.9 Hasil Uji Autokorelasi Setelah Perbaikan ........................................ 70
Tabel 4.10 Hasil Uji Koefisien Determinasi .................................................... 71
Tabel 4.11 Hasil Uji F ...................................................................................... 72
Tabel 4. 12 Hasil Uji T ..................................................................................... 73
Tabel 4.13 Hasil Uji MRA Persamaan 1 .......................................................... 76
Tabel 4.14 Hasil Uji MRA Persamaan 2 .......................................................... 78
Tabel 4.15 Hasil Uji MRA Persamaan 3 .......................................................... 79
Tabel 4.16 Hasil Penelitian .............................................................................. 87
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bank syariah sebagai lembaga intermediasi antara pihak investor
yang menginvestasikan dananya di bank kemudian selanjutnya bank
syariah menyalurkan dananya kepada pihak lain yang membutuhkan dana.
Investor yang menempatkan dananya akan mendapatkan imbalan dari
bank dalam bentuk bagi hasil atau bentuk lainnya yang disahkan dalam
syariah Islam. Bank syariah menyalurkan dananya kepada pihak yang
membutuhkan pada umumnya dalam akad jual beli dan kerja sama usaha.
Imbalan yang diperoleh dalam margin keuntungan, bentuk bagi hasil, dan
atau bentuk lainnya sesuai dengan syariah Islam (Ismail, 2011: 25).
Krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 telah merubah opini
publik tentang bank konvensional. Penyebab krisis ekonomi adalah
tumbangnya beberapa bank konvensional akibat negative spread. Negative
spread ini merupakan kondisi ketika biaya bunga yang harus dibayar oleh
bank kepada para deposan lebih besar daripada pendapatan bunga yang
diterima bank. Sementara perbankan yang menerapkan sistem syariah
dapat bertahan dalam kondisi tersebut (Zulkifli, 2007: 8). Bank syariah
tetap stabil dan memberikan keuntungan, kenyamanan serta keamanan
bagi para pemegang sahamnya, pemegang surat berharga, peminjam dan
para penyimpan dana (Swandayani, 2012: 147).
2
Kepercayaan dan loyalitas pemilik dana terhadap bank merupakan
faktor yang sangat membantu dan mempermudah pihak manajemen bank
untuk menyususn strategi bisnis yang baik. Sebaliknya para pemilik dana
yang kurang menaruh kepercayaan kepada bank yang bersangkutan maka
loyalitasnya pun sangat tipis, hal ini sangat tidak menguntungkan bagi
bank yang bersangkutan karena para pemilik dana sewaktu-waktu dapat
menarik dananya dan memindahkannya ke bank lain (Asriyati, 2017: 2)
Otoritas Jasa Keuangan menyatakan bahwa eksistensi perbankan
syariah di Indonesia pada tahun 2018 tentang perbankan syariah yang
mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya. Berikut data
pergerakan rasio keuangan yang dilihat dari Statistik Perbankan Syariah
Desember tahun 2018:
Tabel 1.1
Data pergerakan ROA, DPK, FDR, CAR
Tahun ROA DPK FDR CAR
2014 0,41% 6,84% 86,66% 15,74%
2015 0,49% 5,99% 88,03% 15,02%
2016 0,63% 4,71% 85,99% 16,63%
2017 0,63% 4,62% 79,61% 17,91%
2018 1,28% 4,64% 78,53% 20,39%
Sumber: Statistik Perbankan Syariah, 2018.
Berdasarkan tabel 1.1 tentang persoalan ROA, DPK, FDR, dan
CAR dapat diketahui sebagai berikut total asset pada tahun 2018 senilai
316.691 miliar lebih tinggi daripada tahun 2017 dengan total asset berada
3
di angka 288.027 miliar. Dari tabel diatas terlihat jelas bahwa variabel
tersebut mengalami perubahan. Pada tahun 2015 ketika ROA naik 0,49%,
DPK dan CAR turun yaitu 5,99% dan 15,02%. Berbeda halnya dengan
rasio FDR yang mengalami kenaikan yaitu 88,03%. Tahun 2018 ketika
ROA naik 1,28% yang diikuti oleh kenaikan DPK dan CAR yaitu 4,64%
dan 20,39%, pada tahun tersebut FDR mengalami penurunan yaitu
78,53%.
Hal ini mengindikasikan bahwa bank syariah semakin diminati
sebagai lembaga keuangan yang terpercaya. Total aset yang semakin besar
dan jumlah profitabilitas yang meningkat memberikan dampak positif bagi
Bank Syariah dalam meningkatkan kinerjanya. Bank yang mendominasi
kenaikan profitabilitas (ROA) ini diantaranya yaitu Bank Mega Syariah
pada tahun 2014. Dengan kenaikan ROA akan meningkatkan keuntungan
yang dicapai oleh bank dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari
segi penggunaan aset.
Kemampuan Bank Umum Syariah (BUS) dalam mencetak laba
masih minim. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Juni 2018
menunjukkan rasio pendapatan bersih yang diperoleh dari total aset alias
return on asset (ROA) masih rendah. PT Bank BRI Syariah Tbk semisal
memiliki ROA sebesar 0,92%. Sekretaris perusahaan BRI Syariah Indri
Tri Handayani menyatakan, hingga 2018 BRI Syariah berupaya
meningkatkan ROA di angka 0,97%. Strategi yang dipakai yaitu
meningkatkan pertumbuhan pembiayaan pada segmen konsumen, seperti
4
dalam skema pembiayaan yaitu Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan
pembiayaan multiguna. Selain itu upaya yang dilakukan oleh dengan
meningkatkan pembiayaan komersial melalui kerjasama sinergi dengan
induk usaha yakni Bank Rakyat Indonesia
(https://keuangan.kontan.co.id/news/profitabilitas-bank-syariah-masih-
mini ).
Sebagai lembaga perbankan syariah yang penting dalam
perekonomian perlu adanya pengawasan kinerja yang baik oleh regulator
perbankan. Salah satu indikator untuk mengukur kinerja keuangan suatu
perbankan adalah melihat tingkat profitabilitasnya. Hal tersebut terkait
sejauh mana bank mampu menjalankan usahanya secara efisien yang
berarti bank dapat menjalankan usahanya yang diukur dengan
membandingkan laba dengan aktiva atau modal. Semakin tinggi
profitabilitas suatu bank maka semakin baik pula kinerja bank tersebut
(Mahmudah, 2016). Bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya
memiliki tujuan utama, yaitu dapat mencapai profitabilitas maksimal.
Menurut Sofyan dalam Sukma (2013) profitabilitas merupakan indikator
yang paling tepat untuk mengukur kinerja suatu bank. Profitabilitas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Return On Asset (ROA).
Return On Asset (ROA) merupakan salah satu rasio
rentabilitas/profitabilitas yang memberikan informasi seberapa efisien
suatu bank dalam melakukan kegiatan usahanya. Karena rasio ini
mengindikasikan seberapa besar keuntungan yang dapat diperoleh rata-rata
5
terhadap setiap rupiah assetnya (Siamat, 2005: 23) dalam (Asriyati, 2017).
ROA sangat penting bagi bank karena digunakan untuk mengukur
efektivitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan
memanfaatkan aktiva yang dimilikinya (Agustiningrum, 2013) dalam
(Prasetyo, 2015).
Semakin besar ROA menunjukkan kinerja keuangan yang semakin
baik, karena tingkat kembalian (return) semakin besar dan apabila ROA
meningkat, berarti profitabilitas perusahaan meningkat, sehingga dampak
akhirnya adalah peningkatan profitabilitas yang dinikmati oleh pemegang
saham. Menurut Dendawijaya (2009: 118) semakin besar ROA suatu
bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut
dan semakin baik pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan
semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset.
Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah Dana Pihak
Ketiga (DPK), Financing To Deposit Ratio (FDR), Capital Adequacy
Ratio (CAR), dan Tingkat Solvabilitas. Dana pihak ketiga merupakan
salah satu faktor yang mendukung peningkatan ROA. Dana pihak ketiga
terdiri dari tabungan, deposito, dan giro. Semakin besar Dana Pihak Ketiga
(DPK) yang berhasil dihimpun maka semakin besar pula jumlah ROA
yang didapatkan (Husaeni, 2017). Menurut Dendawijaya (2009: 49) dana
pihak ketiga yang dihimpun dari masyarakat merupakan sumber dana
terbesar yang paling diandalkan oleh bank (mencapai 80%-90% dari
seluruh dana yang dikelola oleh bank). Kegiatan operasional bank akan
6
berjalan lancar apabila bank itu memiliki modal yang cukup sehingga
apabila dalam keadaan kritis maka bank akan tetap dalam keadaan aman
karena memiliki cadangan modal yang cukup.
Variabel lain yang mempengaruhi ROA adalah Financing To
Deposit Ratio (FDR) merupakan perbandingan antara total kredit dengan
total dana yang dihimpun, semakin besar rasio FDR mengindikasikan
bahwa volume penyaluran pembiayaan pada bank tersebut meningkat.
Tingginya FDR menggambarkan perbankan mampu melunasi kewajiban-
kewajiban yang jatuh tempo sehingga akan terhindar dari risiko likuiditas
yang besar (Suryani, 2011: 59) dalam (Falakh, 2018).
Menurut Miadalyni (2015) semakin besar volume penyaluran
kredit akan meningkatkan profitabilitas bank karena bank memperoleh
pendapatan melalui bagi hasil tersebut. FDR merupakan salah satu rasio
likuiditas yang mewakili kedua aktivitas utama bank yaitu menghimpun
dan menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan
(pembiayaan), dimana aktivitas pembiayaan merupakan sumber utama
pendapatan bank syariah. Besarnya pembiayaan yang disalurkan
dipengaruhi oleh besarnya dana pihak ketiga yang terkumpul. Semakin
banyak dana yang terkumpul semakin banyak pula pembiayaan yang
diberikan. Dengan peningkatan penyaluran dana akan meningkatkan
kinerja bank yang diikuti dengan peningkatan laba.
Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi
(2012) yang menyatakan bahwa FDR memiliki pengaruh positif terhadap
7
profitabilitas. Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh
Mahmudah (2016) yang menyatakan bahwa FDR tidak berpengaruh
terhadap profitabilitas.
Selain variabel diatas yang mempengaruhi profitabilitas adalah
variabel capital adequacy ratio (CAR). Variabel ini dapat mempengaruhi
profitabilitas bank syariah. Menurut Wibowo (2013) semakin tinggi CAR
maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko
dari setiap aktiva produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi maka
bank tersebut mampu membiayai kegiatan operasional dan memberikan
kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas. Tingginya rasio modal
dapat melindungi deposan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat
kepada bank, dan pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan suatu
bank. Menurut prasetyaningtyas (2010), Adyani (2011), dan Mahmudah
(2016) CAR berpengaruh positif terhadap ROA. Namun berbeda dengan
penelitian yang dilakukan oleh Sukma dkk (2015), dan Pratiwi (2012)
bahwa CAR berpengaruh negatif tidak signifikan terhada ROA.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan variabel tingkat
solvabilitas sebagai moderasi. Dimana tingkat solvabilitas digunakan
untuk mengukur seberapa jauh bank mampu membayar hutang-hutangnya,
baik hutang jangka panjang maupun jangka pendek. Menurut Bawono dkk
(2018) rasio solvabilitas diukur dengan perbandingan antara total aktiva
dengan total hutang, ukuran tersebut mensyaratkan agar perusahaan
8
mampu memenuhi semua kewajibannya, baik kewajiban jangka pendek
maupun kewajiban jangka panjang.
Debt to Equity Ratio (DER) atau juga disebut dengan rasio hutang
terhadap modal merupakan rasio yang menggambarkan sejauh mana
modal pemilik dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar. Semakin
tinggi rasio ini, maka semakin rendah kemampuan perusahaan untuk
melunasi seluruh kewajibannya dengan modal sendiri. Bagi bank semakin
tinggi rasio ini akan semakin tidak menguntungkan, karena semakin besar
resiko yang ditanggung atas kegagalan yang mungki terjadi di perusahaan
(Bawono dkk, 2018: 33).
Dari latar belakang diatas, dan dengan adanya perbedaan pendapat
diantara penelitian terdahulu maka peneliti bermaksud mengadakan
penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK),
Financing to Deposit Ratio (FDR), Capital Adequacy Ratio (CAR)
Terhadap Profitabilitas Dengan Tingkat Solvabilitas Sebagai Variabel
Moderating Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode 2014-
2018” .
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap ROA
pada bank umum syariah di Indonesia?
2. Bagaimana pengaruh FDR terhadap ROA pada bank umum syariah
di Indonesia?
9
3. Bagaimana pengaruh CAR terhadap ROA pada bank umum
syariah di Indonesia?
4. Bagaimana pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap ROA
pada bank umum syariah di Indonesia yang dimoderasi Tingkat
Solvabilitas?
5. Bagaimana pengaruh FDR terhadap ROA pada bank umum syariah
di Indonesia yang dimoderasi Tingkat Solvabilitas?
6. Bagaimana pengaruh CAR terhadap ROA pada bank umum
syariah di Indonesia yang dimoderasi Tingkat Solvabilitas?
C. Tujuan Peneltian
1. Untuk mengetahui adanya pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK)
terhadap ROA pada bank umum syariah di Indonesia.
2. Untuk mengetahui adanya pengaruh FDR terhadap ROA pada bank
umum syariah di Indonesia.
3. Untuk mengetahui adanya pengaruh CAR terhadap ROA pada
bank umum syariah di Indonesia.
4. Untuk mengetahui adanya pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK)
terhadap ROA pada bank umum syariah di Indonesia dengan
dimoderasi Tingkat Solvabilitas.
5. Untuk mengetahui adanya pengaruh FDR terhadap ROA pada bank
umum syariah di Indonesia dengan dimoderasi Tingkat
Solvabilitas.
10
6. Untuk mengetahui adanya pengaruh CAR terhadap ROA pada
bank umum syariah di Indonesia dengan dimoderasi Tingkat
Solvabilitas.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian
ini diharapkan mempunyai manfaat dalam pendidikan baik secara
langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat yaitu:
a. Menambah sumber pengetahuan mengenai
perkembangan profitabilitas bank umum syariah.
b. Sumber informasi bagi penelitian sejenis pada masa
yang akan datang.
2. Manfaat praktis
a. Bagi penulis
Dapat menambah pengetahuan secara mendalam
mengenai ilmu ekonomi khususnya pada profitabilitas
bank umum syariah.
b. Bagi Bank Umum Syariah
Bagi bank syariah di harapkan dapat menjadi
pertimbangan dalam pembuatan keputusan terhadap
11
kebijakan pembiayaan maupun ekspansi asset serta
untuk langkah antisipasi terhadap semua faktor yang
nantinya akan mempengaruhi kinerja perusahaan.
c. Bagi Lembaga Akademik IAIN Salatiga
Diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan
sumbangan ilmu pengetahuan, serta menjadi referensi
acuan peneliti berikutnya, khususnya yang berkaitan
dengan variabel penelitian ini yaitu profitabilitas.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan mempunyai fungsi untuk memberikan
penjelasan mengenai garis besar isi yang terkandung dari masing-masing
bab secara sistematis. Sistematika penulisan ini terbagi dalam beberapa
bab yaitu sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan. Pada bab ini berisi tentang latar belakang
masalah yang selanjutnya dibuat rumusan masalah sebagai inti penelitian,
kemudian tujuan penelitian dan manfaat penelitian serta sistematika
penulisan.
BAB II Landasan Teori. Pada bab ini menguraikan tinjauan teori-
teori yang menjadi dasar penelitian dan perumusan hipotesis serta
kerangka berpikir yang akan membantu dalam analisis hasil penelitian.
BAB III Metode Penelitian. Pada bab ini berisi penjelasan tentang
metodologi penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel,
12
tehnik pengumpulan data, definisi konsep dan operasional, instrument
penelitian serta pengujian instrumen dan alat analisis.
BAB IV Analisis Data. Pada bab ini berisi penjelasan deskripsi
objek penelitian secara singkat, analisis data dan pembahasan hasil
penelitian.
BAB V Penutup. Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian
yang telah dilakukan sesuai dengan rumusan masalah yang disajikan
secara singkat dan jelas, serta saran kepada pembaca dan lembaga
keuangan terkait yang memberikan manfaat dan dapat menjadi
pertimbangan bahan kajian peneliti berikutnya.
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Untuk mendukung materi dalam penelitian ini, peneliti melakukan
telaah pustaka. Telaah pustaka dilakukan dengan cara melihat dan
menganalisis penelitian terdahulu beserta hasil pengujian. Penelitian
terdahulu merupakan kumpulan dari hasil penelitian yang dilakukan pada
waktu yang lalu dimana mempunyai keterkaitan dengan penelitian yang
dilakukan sekarang. Berikut beberapa penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya yang berhubungan dengan variabel yang digunakan dalam
penelitian ini.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No. Peneliti/Judul/Tahun Variabel Hasil Perbedaan
Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Profitabilitas
1. Yoli Lara
Sukma/Pengaruh Dana
Pihak Ketiga,
Kecukupan Modal dan
Risiko Kredit Terhadap
Profitabilitas
(Perusahaan Perbankan
yang Terdaftar di
BEI)/2013
DPK
CAR
NPL
ROA
DPK tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap ROA.
Penelitian
yang akan
dilakukan
menambahkan
variabel
independen
FDR. Dan
tingkat
solvabilitas
sebagai
variabel
moderasi
14
2. Nurul Mahmudah dan
Ririh Sri Harjanti/
Analisis Capital
Adequacy Ratio,
Financing to Deposit
Ratio, Non Performing
Financing, dan Dana
Pihak Ketiga Terhadap
Profitabilitas Bank
Umum Syariah Periode
2011-2013./ 2016
CAR
FDR
DPK
Profitabilitas
DPK
berpengaruh
negatif
signifikan
terhadap
profitabilitas.
Penelitian
yang akan
dilakukan
menggunakan
variabel
moderasi
tingkat
solvabilitas
3. Ulin Nuha Aji Setiawan
dan Astiwi Indriani/
Pengaruh Dana Pihak
Ketiga, Capital
Adequacy Ratio, dan
Non Performing
Financing Terhadap
Profitabilitas Bank
Syariah Dengan
Pembiayaan Sebagai
Variabel Intervening/
2016
DPK
CAR
NPF
Profitabilitas
Pembiayaan
DPK
berpengaruh
positif
signifikan
terhadap
profitabilitas
Penelitian
yang
dilakukan
menambahkan
variabel
independen
FDR. Dan
menggunakan
variabel
moderasi
tingkat
solvabilitas.
4. Nurhasanah/ Pengaruh
Asset Growth, dan Dana
Pihak Ketiga Terhadap
Profitabilitas Perbankan
yang Listing di Bursa
Efek Indonesia dengan
Kecukupan Modal
sebagai Pemoderasi/
2014
Asset
Growth
DPK
Profitabilitas
CAR
DPK tidak
berpengaruh
terhadap
profitabilitas
Penelitian
yang
dilakukan
menambahkan
variabel
independen
CAR dan
FDR. Dan
menggunakan
variabel
moderasi
tingkat
solvabilitas.
5. Afrizal/ Pengaruh Dana
Pihak Ketiga, Quick
Ratio, Current Asset,
dan Non Performance
Finance Terhadap
Profitabilitas Pt Bank
Syariah Mandiri
Indonesia/ 2017
DPK
Quick Ratio
Current
Asset
NPF
Profitabilitas
DPK
berpengaruh
signifikan
terhadap
profitabilitas
Penelitian
yang
dilakukan
menambahkan
variabel
independen
CAR dan
FDR. Dan
menggunakan
variabel
moderasi
tingkat
solvabilitas.
6. Febri Ayu Krisna Yanti DPK DPK Penelitian
15
dan Ni Putu Santi
Suryantini/ Pengaruh
Dana Pihak Ketiga,
Kecukupan Modal,
Risiko Kredit dan
Likuiditas Terhadap
Profitabilitas LPD
Kabupaten Badung/
2015
Kecukupan
Modal
Risiko
Kredit
Likuiditas
Profitabilitas
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
profitabilitas
yang
dilakukan
menambahkan
variabel
independen
CAR dan
FDR. Dan
menggunakan
variabel
moderasi
tingkat
solvabilitas.
7. Ni Made Elin
Sukmawati dan Ida
Bagus Anom
Purbawangsa/ Pengaruh
Pertumbuhan Dana
Pihak Ketiga,
Pertumbuhan Kredit,
Risiko Kredit,
Likuiditas, dan Kondisi
Ekonomi Terhadap
Profitabilitas/ 2016
DPK
Pertumbuhan
Kredit
Risiko
Kredit
Likuiditas
Kondisi
Ekonomi
Profitabilitas
DPK
berpengaruh
positif tidk
signifikan
terhadap
profitabilitas
Penelitian
yang
dilakukan
menambahkan
variabel
independen
CAR dan
FDR. Dan
menggunakan
variabel
moderasi
tingkat
solvabilitas.
8. Putri Mawar Katuuk,
Robby J. Kumaat dan
Audie O. Niode/
Pengaruh Dana Pihak
Ketiga, Loan to Deposit
Ratio, Biaya
Operasional Pendapatan
Operasional Terhadap
Return On Asset Bank
Umum di Indonesia
Periode 2010-2017/
2018
DPK
LDR
BOPO
ROA
DPK
berpengaruh
negatif
signifikan
terhadap ROA
Penelitian
yang
dilakukan
menambahkan
variabel
independen
CAR dan
FDR. Dan
menggunakan
variabel
moderasi
tingkat
solvabilitas.
Pengaruh Financing to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas
1. Nurul Mahmudah dan
Ririh Sri Harjanti/
Analisis Capital
Adequacy Ratio,
Financing to Deposit
Ratio, Non Performing
Financing, dan Dana
Pihak Ketiga Terhadap
Profitabilitas Bank
Umum Syariah Periode
2011-2013./ 2016
CAR
FDR
DPK
Profitabilitas
FDR
berpengaruh
negatif
signifikan
terhadap
Profitabilitas
Penelitian
yang
dilakukan
menggunakan
variabel
moderasi
tingkat
solvabilitas.
16
2. Lyla Rahma Adyani/
Analisis Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi
Profitabilitas Pada Bank
Umum Syariah yang
Terdaftar di BEI
(Periode Desember
2005-September 2010)/
2011
CAR
NPF
BOPO
FDR
Profitabilitas
FDR
berpengaruh
positif
signifikan
terhadap
profitabilitas
Penelitian
yang
dilakukan
menambahkan
variabel
independen
DPK. Dan
menggunakan
variabel
moderasi
tingkat
solvabilitas.
3. Luh Putu Sukma,
Wahyuni Pratiwi, dan
Ni Luh Putu
Wiagustini/ Pengaruh
CAR, BOPO, NPL dan
FDR Terhadap
Profitabilitas/ 2015
CAR
BOPO
NPL
FDR
Profitabilitas
FDR
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
profitabilitas
Penelitian
yang
dilakukan
menambahkan
variabel
independen
DPK. Dan
menggunakan
variabel
moderasi
tingkat
solvabilitas.
4. Suryani/ Analisis
Pengaruh Financing to
Deposit Ratio (FDR)
Terhadap Profitabilitas
Perbankan Syariah di
Indonesia/ 2011
FDR
Profitabilitas
FDR
berpengaruh
positif
signifikan
terhadap
profitabilitas
Penelitian
yang
dilakukan
menambahkan
variabel
independen
CAR dan
DPK. Dan
menggunakan
variabel
moderasi
tingkat
solvabilitas.
5. Siti Nurkhosidah/
Analisis Pengaruh
Variabel NPF,
Penyisihan
Penghapusan Aktiva
Produktif, FDR, BOPO,
Terhadap Profitabilitas
pada Bank Syariah
Mandiri/ 2009
NPF
Penyisihan
Penghapusan
Aktiva
Produktif
FDR
BOPO
Profitabilitas
FDR
berpengaruh
tidak signifikan
terhadap
Profitabilitas
Penelitian
yang
dilakukan
menambahkan
variabel
independen
CAR dan
DPK. Dan
menggunakan
variabel
moderasi
tingkat
solvabilitas.
17
6. Alusius Wishnu
Nugroho/ Analisis
Pengaruh FDR, NPF,
BOPO, KAP dan PLO
Terhadap Return On
Asset (Studi pada Bank
Syariah di Indonesia
Periode Tahun 2006-
2010)/ 2011
FDR
NPF
BOPO
KAP
PLO
ROA
FDR
berpengaruh
positif
signifikan
terhadap ROA
Penelitian
yang
dilakukan
menambahkan
variabel
independen
DPK dan
CAR. Dan
menggunakan
variabel
moderasi
tingkat
solvabilitas.
7. Dhika Rahma Dewi/
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi
Profitabilitas Bank
Syariah di Indonesia/
2010
CAR
FDR
NPF
BOPO
ROA
FDR
berpengaruh
tidak signifikan
terhadap ROA
Penelitian
yang
dilakukan
menambahkan
variabel
independen
DPK. Dan
menggunakan
variabel
moderasi
tingkat
solvabilitas.
8. Dhian Dayinta Pratiwi/
Pengaruh CAR, BOPO,
NPF dan FDR Terhadap
Return On Asset (ROA)
Bank Umum Syariah
(Studi Kasus pada Bank
Umum Syariah di
Indonesia Tahun 2005-
2010)/ 2012
CAR
BOPO
NPF
FDR
ROA
FDR
berpengaruh
positif
signifikan
terhadap ROA
Penelitian
yang
dilakukan
menambahkan
variabel
independen
DPK. Dan
menggunakan
variabel
moderasi
tingkat
solvabilitas.
9. Desi Ariyani/ Analisis
Pengaruh CAR, FDR,
BOPO dan NPF
Terhadap Profitabilitas
pada PT BankMuamalat
Indonesia Tbk/ 2010
CAR
FDR
BOPO
NPF
Profitabilitas
FDR tidak
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
Profitabilitas
Penelitian
yang
dilakukan
menambahkan
variabel
independen
DPK. Dan
menggunakan
variabel
moderasi
tingkat
solvabilitas.
10. Ningsukma Hakiim dan CAR FDR Penelitian
18
Haqiqi Rafsanjani/
Pengaruh Internal CAR,
FDR, dan BOPO dalam
Peningkatan
Profitabilitas Bank
Syariah di Indonesia/
2016
FDR
BOPO
Profitabilitas
ROA
berpengaruh
negatif dan
tidak signifikan
terhadap
profitabilitas.
yang
dilakukan
menambahkan
variabel
independen
DPK. Dan
menggunakan
variabel
moderasi
tingkat
solvabilitas.
Pengaruh Capital Adequacy Ratio Terhadap Profitabilitas
1. Nurul Mahmudah dan
Ririh Sri Harjanti/
Analisis Capital
Adequacy Ratio,
Financing to Deposit
Ratio, Non Performing
Financing, dan Dana
Pihak Ketiga Terhadap
Profitabilitas Bank
Umum Syariah Periode
2011-2013./ 2016
CAR
FDR
DPK
Profitabilitas
CAR
berpengaruh
positif
signifikan
terhadap
profitabilitas
Penelitian
yang
dilakukan
menggunakan
variabel
moderasi
tingkat
solvabilitas.
2. Yoli Lara
Sukma/Pengaruh Dana
Pihak Ketiga,
Kecukupan Modal dan
Risiko Kredit Terhadap
Profitabilitas
(Perusahaan Perbankan
yang Terdaftar di
BEI)/2013
DPK
CAR
NPL
Profitabilitas
CAR tidak
berpengaruh
terhadap
Profitabilitas
Penelitian
yang
dilakukan
menambahkan
variabel
independen
FDR. Dan
menggunakan
variabel
moderasi
tingkat
solvabilitas.
3. Lyla Rahma Adyani/
Analisis Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi
Profitabilitas Pada Bank
Umum Syariah yang
Terdaftar di BEI
(Periode Desember
2005-September 2010)/
2011
CAR
NPF
BOPO
FDR
Profitabilitas
CAR tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
profitabilitas
Penelitian
yang
dilakukan
menambahkan
variabel
independen
DPK. Dan
menggunakan
variabel
moderasi
tingkat
solvabilitas.
4. Dhika Rahma Dewi/
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi
CAR
FDR
NPF
CAR
berpengaruh
tidak signifikan
Penelitian
yang
dilakukan
19
Profitabilitas Bank
Syariah di Indonesia/
2010
BOPO
ROA
terhadap ROA menambahkan
variabel
independen
DPK. Dan
menggunakan
variabel
moderasi
tingkat
solvabilitas.
5. Luh Putu Sukma,
Wahyuni Pratiwi, dan
Ni Luh Putu
Wiagustini/ Pengaruh
CAR, BOPO, NPL dan
FDR Terhadap
Profitabilitas/ 2015
CAR
BOPO
NPL
FDR
Profitabilitas
CAR
berpengaruh
negatif tidak
signifikan
terhadap ROA
Penelitian
yang
dilakukan
menambahkan
variabel
independen
DPK. Dan
menggunakan
variabel
moderasi
tingkat
solvabilitas.
6. Dhian Dayinta Pratiwi/
Pengaruh CAR, BOPO,
NPF dan FDR Terhadap
Return On Asset (ROA)
Bank Umum Syariah
(Studi Kasus pada Bank
Umum Syariah di
Indonesia Tahun 2005-
2010)/ 2012
CAR
BOPO
NPF
FDR
ROA
CAR
berpengaruh
negatif tidak
signifikan
terhadap ROA
Penelitian
yang
dilakukan
menambahkan
variabel
independen
DPK. Dan
menggunakan
variabel
moderasi
tingkat
solvabilitas.
7. Fitrianingsih
Prasetyaningtyas/
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi
Profitabilitas Perbankan
(Studi pada Bank
Umum Go Public yang
Listed di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2005-
2008)/ 2010
CAR
NPF
BOPO
FDR
NIM
Share Credit
Profitabilitas
CAR
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap ROA
Penelitian
yang
dilakukan
menambahkan
variabel
independen
DPK. Dan
menggunakan
variabel
moderasi
tingkat
solvabilitas.
8. Chandra Chintya Putri
dan Suhermin/
Pengaruh NPL, LDR,
CAR Terhadap
Profitabilitas Bank
NPL
LDR
CAR
Profitabilitas
CAR tidak
berpengaruh
terhadap ROA
Penelitian
yang
dilakukan
menambahkan
variabel
20
Umum Swasta Nasional
Devisa/ 2015
independen
FDR dan
DPK. Dan
menggunakan
variabel
moderasi
tingkat
solvabilitas.
9. Edhi Satryo Wibowo
dan Muhammad
Syaichu/ Analisis
Pengaruh Suku Bunga,
Inflasi, CAR, BOPO,
NPF, Terhadap
Profitabilitas Bank
Syariah/ 2013
Suku Bunga
Inflasi
CAR
BOPO
NPF
Profitabilitas
CAR tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap ROA
Penelitian
yang
dilakukan
menambahkan
variabel
independen
FDR dan
DPK. Dan
menggunakan
variabel
moderasi
tingkat
solvabilitas.
10. Usman Harun/
Pengaruh Rasio-Rasio
Keuangan CAR, LDR,
NIM, BOPO, NPL
Terhadap ROA
CAR
LDR
NIM
BOPO
NPL
ROA
CAR tidak
berpengaruh
terhadap ROA
Penelitian
yang
dilakukan
menambahkan
variabel
independen
FDR dan
DPK. Dan
menggunakan
variabel
moderasi
tingkat
solvabilitas.
11. Eva Ervani/ Analisis
Pengaruh Capital
Adequacy Ratio, Loan
to Deposit Ratio, dan
Biaya Operasional Bank
Terhadap Profitabilitas
Bank Go Public di
Indonesia Periode 2000-
2007/ 2010
CAR
LDR
BOPO
Profitabilitas
CAR
berpengaruh
positif terhadap
ROA
Penelitian
yang
dilakukan
menambahkan
variabel
independen
FDR dan
DPK. Dan
menggunakan
variabel
moderasi
tingkat
solvabilitas.
12. Desi Ariyani/ Analisis
Pengaruh CAR, FDR,
BOPO, dan NPF
CAR
FDR
BOPO
CAR
berpengaruh
terhadap ROA
Penelitian
yang
dilakukan
21
Terhadap Profitabilitas
pada Pt Bank Muamalat
Indonesia Tbk/ 2010
NPF
Profitabilitas
menambahkan
variabel
independen
DPK. Dan
menggunakan
variabel
moderasi
tingkat
solvabilitas.
13. Indriani Halim dan
Denny Iskandar/
Analisis Pengaruh
CAR, NPL, LDR dan
NIM Terhadap
Profitabilitas Pada
Sektor Perbankan yang
Go Public di Bursa Efek
Indonesia Periode
Tahun 2009-2013/ 2015
CAR
NPL
LDR
NIM
Profitabilitas
CAR
berpengaruh
positif dan
tidak signifikan
terhadap
profitabilitas
Penelitian
yang
dilakukan
menambahkan
variabel
independen
DPK. Dan
menggunakan
variabel
moderasi
tingkat
solvabilitas.
Pengaruh Tingkat Solvabilitas Sebagai Variabel Moderasi
1. Cynthia Devi/ Pengaruh
Corporate Social
Responsibility Terhadap
Nilai Perusahaan
Dengan Solvabilitas
Sebagai Variabel
Moderating/ 2014
CSR
Nilai
perusahaan
Solvabilitas
Tingkat
solvabilitas
mampu
memoderasi
pengaruh CSR
terhadap nlai
perusahaan
Penelitian
yang akan
dilakukan
menggunakan
variabel
independen
DPK, FDR,
CAR dan
variabel
dependen
profitabilitas
2. Yeni Rahayu
Supartiningsih, Kharis
Raharjo dan Rita
Andini/ Pengaruh
Kinerja Keuangan
Terhadap Price Book
Value (PBV) dan Debt
Equity Ratio (DER)
Sebagai Variabel
Moderating Pada
Perusahaan LQ 5 di
Bursa Efek
IndonesiaPeriode 2010-
2014/ 2016
ROA
ROI
PBV
DER
DER mampu
memoderasi
pengaruh ROA
terhadap price
book value
Penelitian
yang akan
dilakukan
menggunakan
variabel
independen
DPK, FDR,
CAR dan
variabel
dependen
profitabilitas
3. Kurnia Rina Ariani dan
Andy Dwi Bayu
Bawono/ Pengaruh
Ukuran dan
umur
perusahaan
Solvabilitas
tidak mampu
memoderasi
Penelitian
yang akan
dilakukan
22
Ukuran dan Umur
Perusahaan Terhadap
Audit Report lag
dengan Profitabilitas
dan Solvabilitas sebagai
variabel moderating/
2018
Audit report
lag
Profitabilitas
Solvabilitas
pengaruh
ukuran
perusahaan
terhadap audit
report lag
menggunakan
variabel
independen
DPK, FDR,
CAR dan
variabel
dependen
profitabilitas
Berdasarkan tabel 2.1 mengenai penelitian terdahulu, peneliti
menemukan adanya gap, yaitu:
1. Dari penelitian terdahulu ternyata masing-masing penelitian
memiliki hasil yang berbeda-beda, sehingga peneliti ingin
membuktikan hasil penelitian yang lebih baik.
2. Beberapa penelitian terdahulu menyatakan hasil temuan yang
bertentangan dengan teori. Seperti penelitian yang menyatakan
bahwa DPK berpengaruh negatif tidak signifikan. Padahal
didalam teori jika semakin meningkat DPK, maka pembiayaan
bank akan meningkat. Dengan meningkatnya pembiayaan akan
meningkatkan profitabilitas bank (Mahmudah, 2016).
3. Tahun penelitian yang peneliti lakukan yaitu tahun 2014
sampai dengan tahun 2018, dengan menggunakan sampel 12
Bank Umum Syariah di Indonesia.
B. Kerangka Teori
1. Corporate Financial Theory
Manajemen adalah faktor utama yang mempengaruhi profitabilitas
bank. Seluruh manajemen suatu bank, baik yang mencakup
manajemen permodalan, manajemen kualitas aktiva, manajemen
23
umum, manajemen rentabilitas, dan manajemen likuiditas pada
akhirnya akan mempengaruhi dan bermuara pada perolehan laba atau
profitabilitas perusahaan perbankan. Manajemen yang baik yang
ditunjang oleh faktor modal dan lokasi merupakan kombinasi ideal
untuk keberhasilan bank dan salah satu aspek yang perlu diperhatikan
dari segi manajemen adalah balance sheet management yang meliputi
assets dan liability management artinya pengaturan harta dan hutang
secara bersama-sama (Badera, 2003).
2. Profitabilitas
a. Pengertian profitabilitas
Rasio profitabilitas adalah alat untuk menganalisis atau mengukur
tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang
bersangkutan. Selain itu rasio-rasio dalam kategori ini dapat pula
digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan bank (Dendawijaya,
2009: 118). Menurut Hanafi dalam Ervani (2010) profitabilitas adalah
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.
Tingkat profitabilitas suatu bank sangat ditentukan oleh
manajemen dalam yang baik dan faktor modal. Semakin tinggi rasio
profitabilitas maka semakin tepat manajemen dalam melakukan
penempatan dana dari bank yang bersangkutan, berarti bank tersebut
semakin efisien dalam penempatan dananya (Ervani, 2010). Rasio
yang digunakan untuk mengukur dan membandingkan kinerja
24
profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan Return On Asset
(ROA).
Return On Asset (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas
yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan total yang
dimilikinya. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, maka standar
ROA yang beik adalah sekitar 1,5%. Semakin besar ROA
menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik (Adyani, 2011).
Menurut Sugiono (2009: 80) rasio ini mengukur tingkat
pengembalian dari bisnis atas seluruh aset yang ada, atau rasio yang
menggambarkan efisiensi dana yang digunakan dalam perusahaan.
Menurut Ervani (2010) kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba dalam kegiatan operasinya merupakan fokus utama dalam
penilaian prestasi perusahaan (analisis fundamental perusahaan) karena
laba perusahaan selain merupakan indikator kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban bagi para penyandang dananya juga
merupakan elemen dalam penciptaan nilai perusahaan yang
menunjukkan prospek perusahaan di masa yang akan datang.
Dari pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa ROA
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
manajemen bank dalam menghasilkan laba (keuntungan) secara
keseluruhan. Maka semakin besar ROA suatu bank, semakin besar
25
pula tingkat keuntungan yang dicapai bank dan semakin baik pula
posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset.
Untuk mengukur besarnya ROA sesuai Surat Edaran OJK No.
14/SE OJK.03/2017, menggunakan rumus:
ROA =
Selain penilaian tingkat kesehatan Bank Umum berdasarkan
Prinsip Syariah menurut Surat Edaran OJK No. 14/SE OJK.03/2017
sebagai berikut:
Tabel 2.2
Kriteria Penilaian Peringkat (ROA)
Peringkat Kriteria Keterangan
Peringkat 1 ROA > 1,5% Sangat Baik
Peringkat 2 1,25%<ROA≤1,5% Baik
Peringkat 3 0,5% < ROA ≤ 1,25% Cukup Baik
Peringkat 4 0% < ROA ≤ 0,5% Kurang Baik
Peringkat 5 ROA 0% Lemah
b. Macam-macam rasio profitabilitas
1) Return on Asset (ROA)
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan
manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara
keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar
pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh bank tersebut dan
semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan
aset.
26
2) Return On Equity (ROE)
Return On Equity (ROE) adalah perbandingan antara laba
bersih dengan ROE modal sendiri. Return On Equity (ROE) ini
merupakan indikator rasio yang amat penting bagi para
pemegang saham dan calon investor untuk mengukur
kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang
dikaitkan dengan pembayaran deviden. Kenaikan rasio ini
berarti terjadi kenaikan laba bersih dari bank yang
bersangkutan. Selanjutnya kenaikan tersebut akan
menyebabkan kenaikan harga saham bank.
3) Rasio Maya (Beban) Operasional
Rasio biaya operasional adalah perbandingan antara biaya
operasional dan pendapatan operasional. Rasio ini dapat
dirumuskan dengan biaya operasional terhadap pendapatan
operasional. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat
efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan
operasionalnya.
4) Net Profit Margin (NPM) Ratio
Net profit margin adalah rasio yang menggambarkan
tingkat keuntungan (laba) yang diperoleh bank dibandingkan
dengan pendapatan yang diterima dari kegiatan operasionalnya.
Rasio NPM ini mengacu kepada pendapatan operasional bank
yang terutama berasal dari kegiatan pembelian kredit yang
27
dalam praktiknya memiliki berbagai resiko, seperti risiko kredit
(kredit bermasalah dan risiko kredit), bunga (negative spread),
kurs valas (jika kredit yang diberikan dalam valas) dan lain-lain
(Dendawijaya, 2009: 118-120).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rasio perhitungan
profitabilitas yang digunakan yaitu Return On Asset (ROA) .
penggunaan ROA karena Bank Indonesia lebih mementingkan
penilaian besarnya ROA dan tidak memasukkan unsur ROE. Hal ini
dikarenakan Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas
perbankan lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang
diukur dengan aset yang dananya sebagian besar berasal dari simpanan
masyarakat.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas
Menurut Hanafi (2004: 42) dalam Roziqin (2018) beberapa
faktor yang mempengaruhi profitabilitas yaitu:
1) Jenis Perusahaan
Perusahaan yang menjual barang konsumsi atau jasa biasanya
akan memiliki keuntungan yang stabik daripada perusahaan
yang memproduksi barang-barang modal.
2) Umur Perusahaan
Perusahaan yang telah lama berdiri akan lebih stabil bila
dibandingkan dengan perusahaan yang baru berdiri.
28
3) Skala Perusahaan
Jika skala ekonomi perusahaan lebih tinggi, maka perusahaan
dapat menghasilkan produk dengan biaya yang rendah. Tingkat
biaya rendah tersebut merupakan cara untuk memperoleh laba
yang diinginkan.
4) Harga Produksi
Biaya produksi yang relatif lebih murah akan memiliki
kauntungan yang lebih baik dan stabil dibandingkan
perusahaan yang biaya produksiny mahal.
5) Habitat Bisnis
Perusahaan yang bahan produksinya dibeli atas dasar kebiasaan
(habitual basis) akan memperoleh kebutuhan lebih stabil
daripada (non habitual basis).
6) Produk yang dihasilkan
Perusahaan yang bahan produksinya berhubungan dengan
kebutuhan pokok biasanya penghasilan perusahaan tersebut
akan lebih stabil daripada perusahaan yang memproduksi
barang modal.
3. Dana Pihak Ketiga (DPK)
Menurut Kuncoro dalam (Sukma, 2013) Dana pihak ketiga adalah
dana-dana yang berasal dari masyarakat, baik perorangan maupun
badan usaha, yang diperoleh bank dengan menggunakan berbagai
instrumen produk simpanan yang dimiliki oleh bank. Menurut
29
Dendawijaya (2009: 49) mengungkapkan dana-dana pihak ketiga yang
dihimpun dari masyarakat merupakan sumber dana terbesar yang
paling diandalkan oleh bank (mencapai 80% - 90% dari seluruh dana
yang dikelola oleh bank).
Manajemen bank terus berupaya untuk meningkatkan jumlah DPK
yang berasal dari masyarakat, karena semakin besar jumlah simpanan
(DPK) suatu bank, maka semakin banyak sumber dana dari perbankan
untuk disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit.
Dengan demikian, maka tingkat profitabilitas yang akan diperoleh dari
jumlah bagi hasil akan meningkat (Nurhasanah, 2015).
Menurut Kasmir dalam (Afrizal, 2017) secara garis besar sumber-
sumber dana bank adalah:
1. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri.
2. Dana yang bersumber dari lembaga lain.
3. Dana yang bersumber dari masyarakat luas.
Dana yang berasal dari masyarakat luas adalah dana pihak
ketiga yang dititipkan pada bank. Pada umumnya motivasi utama
orang menitipkan dana pada bank adalah untuk keamanan dana
mereka dan memperoleh keleluasaan untuk menarik kembali dananya
sewaktu-waktu (Arifin, 2009) dalam (Afrizal, 2017).
Dari pengertian dana pihak ketiga menurut para ahli diatas,
dapat disimpulkan bahwa dana pihak ketiga adalah dana yang dimiliki
bank yang bersumber dari pihak luar atau masyarakat yang bertujuan
30
untuk menyimpan sebagian harta/uangnya di bank agar aman dan
dapat ditarik kembali bila dibutuhkan oleh masyarakat yang bertindak
sebagai nasabah. Dana pihak ketiga ini merupakan sumber dana yang
sangat penting bagi kegiatan operasional bank.
4. Financing to Deposit Ratio (FDR)
Menurut Dendawijaya (2009: 116) Financing to Deposit Ratio
merupakan rasio yang menyatakan seberapa jauh kemampuan bank
dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan
dengan mengendalikan kredit yang diberikan sebagai sumber
likuiditasnya, yaitu dengan cara membagi jumlah pembiayaan yang
diberikan oleh bank terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK). Dengan
penyaluran DPK yang tinggi maka pendapatan bank akan semakin
meningkat. Pendapatan yang emningkat akan berdampak pada
peningkatan kinerja yang diikuti dengan peningkatan laba
(profitabilitas) bank.
Financing to Deposit Ratio (FDR) merupakan rasio yang
memiliki indikator kerawanan dan kemampuan dari suatu bank.
Sebagian praktisi perbankan menyepakati bahwa batas aman dari
Financing to Deposit Ratio (FDR) suatu bank adalah sekitar 80%.
Namun, batas toleransi antara 85% dan 100%. Rasio ini juga mewakili
kedua aktivitas utama bank yaitu menghimpun dana dan menyalurkan
31
dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan (pembiayaan)
(Dendawijaya, 2009: 116-117).
Menurut Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) tanggan 29 Mei
1993, termasuk dalam pengertian dana yang diterima bank adalah,
sebagai berikut (Asriyati, 2017):
a. KLBI (kredit likuiditas Bank Indonesia) (jika ada)
b. Giro, deposito, dan tabungan masyarakat
c. Pinjaman bunga dari bank yang berjangka waktu lebih dari
3 bulan, tidak termasuk pinjaman subordinasi
d. Deposito dan pinjaman dari bank lain yang berjangka
waktu lebih dari 3 bulan
e. Surat berharga yang diterbitkan oleh bank yang berjangka
waktu lebih dari bulan
f. Modal pinjaman
g. Modal inti
Menurut Harun (2016) tingkat FDR bank harus dijaga agar
selalu berada dalam batas normal yaitu antara 85%-100%. Pentingnya
menjaga nilai FDR dalam batas normal dikarenakan FDR
mencerminkan kelikuiditas dari suatu bank. Jika nilai FDR jauh
berada dibawah batas normal, artinya bank memelihara kas terlalu
banyak, sehingga dapat mengakibatkan peningkatan biaya
pemeliharaan kas. Jika FDR berada jauh diatas batas normal berati
32
bank harus mengeluarkan biaya yang semakin besar terkait dengan
pembiayaan yang disalurkan kepada masyarakat. Biaya-biaya ini
kemudian akan menjadi beban operasional bank, yang kemudian dapat
mengurangi laba bank.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa FDR adalah
kemampuan suatu bank untuk membayar hutang-hutangnya dan
membayar kembali kepada deposannya, serta dapat memenuhi
permintaan pembiayaan yang diajukan yaitu seberapa jauh pemberian
pembiayaan kepada nasabah. Dengan pembiayaan dapat mengimbangi
kewajiban bank untuk segera memenuhi permintaan deposan yang
ingin menarik kembali dananya yang telah digunakan bank untuk
memberikan pembiayaan. Rasio ini juga merupakan rasio likuiditas
bank. Semakin tinggi FDR maka semakin rendah kemampuan
likuiditas bank yang bersangkutan. Karena jumlah dana yang
diperlukan untuk membiayai pembiayaan menjadi semakin besar.
5. Capital Adequacy Ratio (CAR)
Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang memperlihatkan
seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung resiko
(kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut
dibiayai dari modal sendiri disamping memperoleh dana-dana dari
sumber-sumber diluar bank. CAR adalah merupakan permodalan yang
menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk
33
keperluan pengembangan usaha dan menampung risiko kerugian dana
yang diakibatkan oleh kegiatan operasi bank (Harun, 2016).
CAR digunakan untuk memenuhi keamanan dan kesehatan bank
dari sisi modal pemiliknya. Semakin tinggi rasio CAR, maka semakin
baik kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap
kredit/aktiva produktif yang berisiko. Menurut Dendawijaya (2005:
144) modal inti bank terdiri atas modal disetor, agio saham, cadangan
umum, dan laba ditahan. Yang termasuk modal pelengkap antara lain
adalah cadangan evaluasi aktiva tetap. Penggunaan modal bank juga
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan bank guna menunjang
kegiatan operasi bank, dan sebagai alat untuk ekspansi usaha.
Kepercayaan masyarakat akan terlihat dari besarnya dana giro,
deposito, dan tabungan yang melebihi jumlah setoran modal dari
pemegang sahamnya.
Sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia,
besarnya CAR yang harus dicapai oleh suatu bank minimal 8%.
Angka tersebut merupakan penyesuaian dari ketentuan yang berlaku
secara internasional berdasarkan standar Bank for International
Settlement (BIS) (Puspitasari, 2009). Teori ini juga dikatakan oleh
Aryani (2010) apabila nilai CAR tinggi (sesuai ketentuan BI 8%)
berarti bank tersebut mampu membiayai operasi bank. Keadaan yang
menguntungkan bank tersebut akan memberikan kontribusi yang besar
bagi profitabilitas.
34
Menurut Dendawijaya (2009: 121) CAR merupakan indikator
terhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya
sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank yang disebabkan oleh
aktiva yang beresiko. Berdasarkan ketentuan yang dibuat Bank
Indonesia dalam rangka tata cara penilaian tingkat kesehatan bank,
terdapat ketentuan bahwa modal bank terdiri atas modal inti dan
modal pelengkap.
Dari pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa CAR
merupakan rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang
dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau
menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan.
6. Tingkat Solvabilitas
Solvabilitas diukur dengan perbandingan antara total aktiva dengan
perbandingan antara total aktiva dengan total utang, ukuran tersebut
mensyaratkan agar perusahaan mampu memenuhi semua
kewajibannya, baik kewajiban jangka pendek maupun kewajiban
jangka panjang (Ariani, 2018). Solvabilitas adalah kemampuan
perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya, baik utang jangka
panjang maupun utang jangka pendek.
Menurut Munawir (2007) dalam Ariani (2018) mendefinisikan
solvabilitas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut
dilikuidasikan, baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun
35
jangka panjang. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas suatu
perusahaan maka dapat dihitung dengan menggunakan rasio keuangan
sebagai berikut:
1) Rasio Total Hutang dengan Total Aset (Total Debt to Total
Asset Ratio)
Rasio ini merupakan perbandingan total hutang jangka
panjang maupun jangka pendek dengan total aset. Rasio ini
menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menjamin
keseluruhan hutang dengan aset yang dimilikinya (Riyanto,
2010) dalam (Ariani, 2018). Rumus yang digunakan yaitu:
Total debt to total asset ratio =
X 100%
Semakin rendah rasio ini semakin baik karena aman
bagi kreditor saat likuidasi. Jadi, semakin tinggi presentasenya,
cenderung semakin besar risiko keuangannya bagi kreditor
maupun pemegang saham, dan demikian pula sebaliknya.
2) Rasio Hutang dengan Modal (Debt to Equity Ratio)
Rasio hutang terhadap modal yaitu menggambarkan sampai
sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutang-hutang
kepada pihak luar. Rumus yang digunakan yaitu:
Debt to Equity Ratio =
X 100%
36
Semakin tinggi rasio ini, maka semakin rendah kemampuan
perusahaan untuk melunasi seluruh kewajibannya dengan
modal sendiri. Bagi bank semakin besar rasio ini akan semakin
tidak menguntungkan, karena semakin besar resiko yang
ditanggung atas kegagalan yang mungkin terjadi di perusahaan,
namun bagi perusahaan justru semakin besar rasio akan
semakin baik.
3) Rasio Time Interest Earned
Rasio ini menghitung seberapa besar laba sebelum bunga
dan pajak yang tersedia untuk menutup beban bunga. Rasio ini
mengukur kemampuan pemenuhan kewajiban bunga tahunan
dengan laba operasi (EBIT). Rumus yang digunakan yaitu:
Time Interest Earned =
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tingkat solvabilitas
DER (rasio hutang modal) sebagai variabel pemoderasi. Rasio DER
dipilih peneliti karena rasio ini digunakan untuk menghitung sejauh
mana modal pemilik mampu menutupi hutang-hutangnya kepada
pihak luar.
C. Kerangka Penelitian
Untuk mengetahui gambaran isi penelitian secara keseluruhan
maka peneliti menggambarkan kerangka penelitian yang dinyatakan dalam
37
bentuk skema sederhana. Skema dari kerangka pemikiran penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1 Olahan Peneliti
Kerangka Penelitian
Model penelitian diatas disajikan untuk menjelaskan bahwa
variabel X1 (DPK), X2 (FDR), X3 (CAR), dan Z (Tingkat Solvabilitas)
yang berpengaruh pada variabel Y (Profitabilitas). Berdasarkan gambar
kerangka penelitian diatas, maka dapat dilihat suatu persamaan matematis
sebagai berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β1X1*Z + β2X2*Z + β3X3*Z + ε
Keterangan:
Y : Profitabilitas
α : Konstanta
β : Koefisien regresi
X1 : Dana Pihak Ketiga (DPK)
38
X2 : Financing to Deposit Ratio (FDR)
X3 : Capital Adequacy Ratio (CAR)
Z : Tingkat Solvabilitas
X1*Z : Interaksi antara DPK dan Tingkat Solvabilitas
X2*Z : Interaksi antara FDR dan Tingkat Solvabilitas
X3*Z : Interaksi antara CAR dan Tingkat Solvabilitas
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang kebenarannya masih
harus diuji, atau rangkuman kesimpulan teoritis yang diperoleh dari
tinjauan pustaka (Martono, 2011: 171). Dikatakan sementara, karena
jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum
didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh dari pengumpulan
data.
1. Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap profitabilitas bank umum
syariah di Indonesia
Menurut Nurchasanah (2014) dana pihak ketiga merupakan dana
yang disimpan oleh nasabah pada perbankan baik berbentuk tabungan
biasa, giro maupun deposito. Sebagaimana yang dikemukakan oleh
Afrizal (2017) dana pihak ketiga adalah dana yang dimiliki bank yang
bersumber dari pihak luar atau masyarakat yang bertujuan untuk
menyimpan sebagian harta/uangnya di bank agar aman dan dapat
ditarik bila dibutuhkan oleh masyarakat yang bertindak sebagai
nasabah. Dendawijaya (2009: 49) mengungkapkan dana-dana pihak
39
ketiga yang dihimpun dari masyarakat merupakan sumber dana
terbesar yang paling diandalkan oleh bank (mencapai 80%-90% dari
seluruh dana yang dikelola oleh bank). Manajemen bank terus
berupaya meningkatkan jumlah DPK yang berasal dari masyarakat,
karena semakin besar jumlah simpanan DPK suatu bank, maka
semakin banyak sumber dana dari perbankan untuk disalurkan kembali
kepada masyarakat. Dengan begitu akan meningkatkan profitabilitas
yang akan diperoleh dari bagi hasil pinjaman.
Setiawan dkk (2016) dalam penelitiannya memperoleh hasil yaitu
dengan meningkatnya DPK , maka dana yang dialokasikan untuk
pemberian kredit juga akan meningkat sehingga akan meningkatkan
pula pendapatan bank yang akan berdampak terhadap profitabilitas.
Sehingga DPK berpengaruh positif terhadap tingkat profitabilitas suatu
bank. Namun penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Nurhasanah (2014) yang mengatakan bahwa DPK tidak
berpengaruh terhadap profitabilitas. Oleh karena itu hipotesis yang
diajukan adalah:
H1: DPK berpengaruh positif dan signifikan terhadap Profitabilitas
bank umum syariah di Indonesia
2. Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap profitabilitas
bank umum syariah di Indonesia
Financing to Deposit Ratio (FDR) merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur likuiditas suatu bank dalam membayar
40
kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan
mengandalkan pembiayaan yang diberikan sebagai sumber
likuiditasnya. semakin tinggi FDR maka semakin tinggi dana yang
disalurkan ke Dana Pihak Ketiga (DPK). Dengan penyaluran DPK
yang besar maka pendapatan bank Return On Asset (ROA) akan
semakin meningkat, sehingga FDR berpengaruh positif terhadap ROA.
Hal ini didukung dengan penelitian Adyani (2011), Nugroho (2011),
Suryani (2011), dan Pratiwi (2012) yang menyatakan bahwa FDR
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Oleh
karena itu hipotesis yang diajukan adalah:
H2 : FDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas
bank umum syariah di Indonesia
3. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap profitabilitas
bank umum syariah di Indonesia
CAR mencerminkan modal sndiri perusahaan untuk menghasilkan
laba. Semakin besar CAR maka semakin besar kesempatan bank dalam
menghasilkan laba karena dengan modal yang besar, manajemen bank
sangat leluasa dalam menempatkan dananya kedalam aktivitas
investasi yang menguntungkan. Apabila CAR naik maka profitabilitas
juga akan naik. Dengan adanya peningkatan modal sendiri kesehatan
bank berupa CAR juga akan ikut meningkat serta dengan moddal yang
besar akan memperbesar pula kesempatan perusahaan untuk
memperoleh keuntungan yang besar. Dapat disimpulkan bahwa
41
semakin besar rasio CAR maka akan semakin tinggi profitabilitasnya.
Hal ini didukung oleh penelian yang dilakukan oleh Prasetyaningtyas
(2010) CAR mempunyi pengaruh positif signifikan terhadap
profitabiltas bank. Sehingga hipotesis yang diajukan adalah:
H3 : CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas bank umum syariah di Indonesia
4. Pengaruh DPK terhadap profitabilitas dengan dimoderasi tingkat
solvabilitas pada bank umum syariah di Indonesia
Dana pihak ketiga terdiri dari giro, deposito, dan tabungan. Sumber
dana bank terbesar berasal dari dana masyarakat. Hal ini sesuai
dengan fungsi bank sebagai penghimpun dana masyarakat yang
kelebihan dana dan sebagai penyaluran dana bagi masyarakat yang
kekurangan dana. Semakin besar jumlah simpanan (DPK) suatu bank,
maka semakin banyak sumber dana dari perbankan untuk disalurkan
kembali kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan (Nurhasanah,
2014). Dengan demikian maka dapat meningkatkan tingkat
profitabilitas suatu bank. Profitabilitas yang meningkat dapat
digunakan untuk membayar kewajiban-kewajiban bank tersebut.
Menurut Setyawan dkk (2016) DPK berpengaruh positif signifikan
terhadap profitabilitas.
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis keempat
(H4) sebagai berikut:
42
H4 : Tingkat Solvabilitas mampu memoderasi pengaruh DPK
terhadap profitabilitas.
5. Pengaruh FDR terhadap profitabilitas dengan dimoderasi tingkat
solvabilitas pada bank umum syariah di Indonesia
FDR merupakan rasio likuiditas yang mewakili kedua aktivitas
utama bank yaitu menghimpun dan menyalurkan dana kepada
masyarakat yang membutuhkan dana. Semakin tinggi nilai FDR maka
semakin tinggi nilai profitabilitas suatu bank (Dendawijaya, 2009:
116). FDR yang tinggi mampu meningkatkan keuntungan, sehingga
FDR berpengaruh positif terhadap profitabilitas hal ini didukung oleh
penelitian yang dilakukan oleh Sukma dkk (2015) yang menyatakan
FDR berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Dengan profitabilitas
yang meningkat maka bank akan mampu membayarkan kewajiban-
kewajibannya. Namun, berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh
Ariyani (2010) yang mengatakan bahwa FDR tidak berpengaruh
terhadap profitabilitas.
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis keempat
(H5) sebagai berikut:
H5 : Tingkat Solvabilitas mampu memoderasi pengaruh FDR
terhadap profitabilitas.
43
6. Pengaruh CAR terhadap profitabilitas dengan dimoderasi tingkat
solvabilitas pada bank umum syariah di Indonesia
Modal merupakan aspek yang paling penting bagi perusahaan
perbankan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat. Menurut
Dendawijaya (2009: 121) CAR merupakan rasio yang memperlihatkan
seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit,
penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari
dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana dari sumber-
sumber diluar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman (utang), dan
lain-lain.
Semakin besar CAR suatu bank maka akan mengakibatkan
peningkatan pada profitabilitas bank (Mandagie dkk, 2010) dalam
(Wulandari, 2010), hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan
oleh (Mahmudah dkk, 2016) dan Ervani (2010) yang menyatakan
bahwa CAR berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Namun
berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh (Sukma dkk, 2015)
yang mengatakan bahwa CAR berpengaruh negatif tidak signifikan
terhadap profitabilitas. Dengan meningkatnya profitabilitas bank maka
mampu membayar kewajiban-kewajibannya, baik kewajiban jangka
pendek maupun kewajiban jangka panjang.
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis keempat
(H6) sebagai berikut:
44
H6 : Tingkat Solvabilitas mampu memoderasi pengaruh CAR
terhadap profitabilitas.
Tabel 2.3
Hipotesis penelitian
Hipotesis Pernyataan
H1 DPK berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas
H2 FDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas
H3 CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas
H4 Tingkat Solvabilitas memoderasi pengaruh DPK
terhadap profitabilitas
H5 Tingkat Solvabilitas memoderasi pengaruh FDR
terhadap profitabilitas
H6 Tingkat Solvabilitas memoderasi pengaruh CAR
terhadap profitabilitas
45
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuantitatif, karena data yang diperoleh nantinya berupa data angka dan
akan dianalisis menggunakan statistik. Metode kuantitatif dinamakan
metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan
sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini
disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat
positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah karena telah memenuhi
kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit, obyektif, terukur, rasional, dan
sistematis. Serta dikatakan kuantitatif karena data penelitian berupa angka-
angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2015:7).
B. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2015: 80) definisi populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik keimpulannya. Penentuan populasi sangat
penting karena melalui penentuan populasi maka seluruh kegiatan
penelitian dapat terarah. Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud
46
adalah laporan keuangan seluruh bank umum syariah yang terdaftar di
OJK yaitu berjumlah 14 Bank Umum Syariah, diantaranya yaitu:
Tabel 3.1
Daftar populasi
No. Nama Bank
1. PT. Bank Aceh Syariah
2. PT. BPD Bank Nusa Tenggara Barat
3. PT. Bank Muamalat Indonesia
4. PT. Bank Victoria Syariah
5. PT. Bank BRI Syariah
6. PT. Bank Jabar Banten Syariah
7. PT. Bank BNI Syariah
8. PT. Bank Syariah Mandiri
9. PT. Bank Mega Syariah
10. PT. Bank Panin Dubai Syariah
11. PT. Bank Syariah Bukopin
12. PT. BCA Syariah
13. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah
14. PT. Maybank Syariah Indonesia
Sumber : OJK daftar statistik perbankan syariah Desember 2018
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu,
kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi (Sugiyono,
47
2015: 81). Dalam pengambilan sampel peneliti menggunakan teknik
purposive sampling. Teknik purposive sampling adalah suatu proses
pengambilan sampel dengan menentukan terlebih dahulu jumlah
sampel yang hendak diambil, kemudian pilihan sampel dilakukan
dengan berdasarkan tujuan-tujuan tertentu, asalkan tidak menyimpang
dari ciri-ciri sampel yang ditetapkan dan didasarkan atas ciri-ciri atau
sifat-sifat populasi yang diketahui sebelumnya. Dengan kriteria yang
ditetapkan peneliti adalah:
a. Bank Umum Syariah yang terdaftar dalam Statistika Perbankan
Syariah.
b. Bank Umum Syariah yang mencantumkan laporan sesuai
indikator variabel yang diteliti dalam laporan tahunannya.
c. Bank Umum Syariah yang memiliki data lengkap sesuai
dengan variabel yang diteliti dan periode peneliti.
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan diatas, maka
penelitian ini memakai tahun 2014-2018 dan diperoleh sampel
penelitian sebagai berikut:
Tabel 3.2
Daftar Sampel
No. Nama Bank
1. PT. Bank Bukopin Syariah
2. PT. Bank Victoria Syariah
48
3. PT. Bank Mega Syariah
4. PT. BCA Syariah
5. PT. Bank Muamalat Syariah
6. PT. Bank BRI Syariah
7. PT. Maybank Syariah
8. PT. Bank Panin Syariah
9. PT. Bank BNI Syariah
10. PT. Bank Jabar Syariah
11. PT. Bank Syariah Mandiri
12. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data atau metode pengambilan data adalah
teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan data
yang dianalisis atau diolah untuk menghasilkan suatu kesimpulan
(Bawono, 2006). Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah:
a. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah
berlalu. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau
karya-karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2016: 396).
Dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengakses berupa
49
data laporan keuangan tahunan bank umum syariah di
Indonesia melalui situs-situs resmi bank umum syariah tersebut
pada periode 2014-2018.
b. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah kegiatan untuk memperoleh berbagai
teori, konsep, variabel serta data-data sekunder sebagai langkah
awal kegiatan penelitian (Supardi, 2005: 61).
c. Jurnal
Yaitu suatu teknik pengumpulan data dari hasil penelitian
terdahulu yang kemudian mencari perbandingan dari berbagai
hasil penelitian untuk dijadikan telaah pustaka.
2. Sumber Data
Dalam pengumpulan data, sehubungan dengan penelitian ini dapat
ditempuh dengan cara:
a. Library research, yaitu penelitian untuk memperoleh pengetahuan
secara teoritis dengan cara membaca dan mencatat berbagai
literatur, text book, artikel, buku ilmiah dan materi perkuliahan
yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
b. Field research, yaitu data yang bersifat sekunder atau data yang
diperoleh dari pihak lain yang berkaitan dengan penelitian ini.
c. Internet research, yaitu informasi yang berasal dari internet yang
menjadi penyempurna ilmu-ilmu yang selalu berkembang.
50
D. Skala Pengukuran
Menurut Stevens (1946) dalam Ghozali (2013: 3), skala
pengukuran dapat dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu skala
nominal, ordinal, interval, dan rasio. Dalam penelitian ini skala
pengukuran yang digunakan adalah skala rasio. Menurut Ghozali (2013:
5), skala rasio adalah skala interval dan memiliki nilai dasar (based value)
yang tidak dapat dirubah.
E. Definisi Konsep dan Operasional
Definisi operasional merupakan definisi tentang variabel-variabel
yang akan digunakan, baik variabel dependen maupun variabel
independen, sehingga nantinya tidak menghasilkan data yang biasa
(Bawono, 2006: 27). Sesuai dengan perumusan masalah yang ada maka
penelitian ini menggunakan variabel bebas dan terikat.
1. Variabel bebas (variabel Independen)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(sumber). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen
adalah DPK, FDR, dan CAR.
a. Dana Pihak Ketiga
Dana pihak ketiga adalah dana-dana yang berasal dari
masyarakat, baik perorangan maupun badan usaha, yang diperoleh
bank dengan menggunakan berbagai instrumen produk simpanan
51
yang dimiliki oleh bank. Keuntungan utama bank berasal dari
sumber dana dengan jumlah bagi hasil yang akan diterima dari
alokasi tertentu (Kuncoro, 2002) dalam (Sukma, 2013).
b. Financing to Deposit Ratio (FDR)
FDR merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
likuiditas suatu bank dalam membayar kembali penarikan dana
yang dilakukan deposan dengan mengandalkan pembiayaan yang
diberikan sebagai sumber likuiditasnya, yaitu dengan cara
membagi jumlah pembiayaan yang diberikan, FDR dalam
penelitian ini menggunakan rumus (Suryani, 2011):
FDR =
X 100%
c. Capital Adequacy Ratio (CAR)
CAR merupakan indikator terhadap kemampuan bank
untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-
kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang beresiko
(Choerudin dkk, 2016: 32) dalam (Falakh, 2018). Pengukuran
CAR dalam penelitian ini menurut Surat Edaran OJK No. 14/SE
OJK. 03/2017 menggunakan rumus:
CAR =
X 100%
2. Variabel Dependen
Metode dependen menguji ada tidaknya hubungan dua set variabel.
Tujuan dari metode dependen adalah menentukan apakah variabel
bebas mempengaruhi variabel terikat secara individual atau bersamaan.
52
Sebaliknya, jika set data yang ada tidak mungkin untuk
mengelompokkan kedalam variabel bebas dan variabel terikat, maka
tujuan dari jenis set data seperti ini adalah mengidentifikasi bagaimana
dan mengapa variabel tersebut saling berkaitan satu sama lainnya
(Ghozali, 2013: 6).
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Profitabilitas ROA. Menurut Dendawijaya (2005: 118) rasio ini
digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam
memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Semakin besar ROA
suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh
bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi
penggunaan asset. Pengukuran ROA dalam penelitian ini
menggunakan rumus:
ROA =
X 100%
3. Variabel Moderasi
Variabel moderasi adalah variabel yang bersifat memperkuat atau
memperlemah pengaruh variabel penjelas (independen) terhadap
variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel moderasi yang
digunakan adalah tingkat solvabilitas (DER). Rasio ini digunakan
untuk mengetahui sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi
hutang-hutang kepada pihak luar. Rasio ini dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:
Debt to Equity Ratio =
X 100%
53
Tabel 3.3
Definisi Konsep dan Operasional
Nama
Variabel
Definisi Variabel
Penelitian
Definisi Operasional
Profitabilitas
ROA (Y)
Khairiyah & Sunaryo
(2012: 33) ROA adalah
satu rasio profitabilitas
yang digunakan untuk
mengukur efektifitas
perusahaan didalam
menghasilkan
keuntungan dan
memanfaatkan asset total
yang dimilikinya.
Sesuai Surat Edaran Bank
Indonesia No. 13/24/DPNP
tanggal 25 Oktober 2011,
untuk mengukur ROA
menggunakan rumus:
ROA
=
X
100%
DPK (X1) Dana pihak ketiga adalah
dana-dana yang berasal
dari masyarakat, baik
perorangan maupun
badan usaha, yang
diperoleh bank dengan
menggunakan berbagai
instrumen produk
simpanan yang dimiliki
oleh bank. Keuntungan
utama bank berasal dari
sumber dana dengan
jumlah bagi hasil yang
akan diterima dari
alokasi tertentu
(Kuncoro, 2002) dalam
(Sukma, 2013: 6).
DPK dapat dihitung
menggunakan rumus:
DPK=
Giro+Deposito+Tabungan
FDR (X2) Menurut Stiawan (2012)
dalam Giannini (2013:
98), FDR merupakan
rasio yang
Menurut Ghozali (2007)
dalam Rahmawaty dan
Tiffany (2015: 96)
perhitungan FDR dirumuskan
54
menggambarkan tingkat
kemampuan bank
syariah dalam
mengembalikan dana
kepada pihak ketiga
melalui keuntungan yang
diperoleh dari
pembiayaan
mudharabah.
sebagai berikut:
FDR
=
X
100%
CAR (X3) Menurut Umiyati dan
Syarif (2016: 51), CAR
adalah rasio kinerja bank
untuk mengukur
kecukupan modal yang
dimiliki bank dalam
mempertahankan modal
dan mengontrol resiko-
resiko yang timbul yang
dapat berpengaruh
terhadap besarnya
modal.
Umiyati dan Syarif (2016:
57), CAR dapat dirumuskan
sebagai berikut:
CAR =
X 100%
Tingkat
Solvabilitas
(Z)
Menurut Kurnia Ariani
dan Andy Bawono
(2018: 121) Tingkat
solvabilitas merupakan
rasio yang mengukur
kemampuan perusahaan
dalam membayar seluruh
kewajibannya baik
jangka pendek maupun
jangka panjang.
Menurut Kurnia Ariani dan
Andy Bawono (2018: 121)
Tingkat Solvabilitas dapat
diukur dengan rumus:
55
F. Uji Instrumen Penelitian
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness
(kemencengan distribusi) (Ghozali, 2013: 19). Tabel statistik
menjelaskan distribusi variabel-variabel yang diteliti, meliputi variabel
dependen yaitu profitabilitas (ROA) dan distribusi variabel independen
DPK, FDR, CAR dan tingkat solvabilitas.
2. Uji Stasioneritas
Dalam penelitian ini menggunakan data skunder, maka perlu
dilakukan uji stasioner. Sebuah data dikatakan stasioner jika
memenuhi asumsi bahwa rata-rata dan variansinya konstan sepanjang
waktu serta kovarian antar dua data runtut waktu tergantung pada
kelambanan antara dua periode tersebut. Pengambilan keputusan pada
uji stasioner adalah jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka
data tersebut bersifat stasioner (Winarno, 2015: 115-116). Dalam
penelitian ini, uji yang digunakan adalah uji Unit Root dengan uji
Augmented-Dickey-Fuller (ADF).
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Linieritas
Uji linieritas hampir tidak dilakukan pada setiap model
regresi, karena sudah diasumsikan bahwa model regresi bersifat
56
linier, artinya linier pada parameternya, dimana β (koefisien
regresi) berpangkat satu. Kalaupun harus dilakukan pengujian,
semata-mata hanya untuk melihat sejauh mana tingkat
linieritasnya. Dengan demikian, uji linieritas tidak dilakukan dalam
penelitian (Gujarati dan Porter, 2017: 297).
b. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam
model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Seperti diketahui nahwa uji t dan F
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.
Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid
untuk jumlah sampel kecil (Ghozali, 2013: 161).
Jika terdapat data tidak normal peneliti melakukan
perbaikan dengan membuang outliers. Outliers adalah kasus atau
data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda
jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk
nilai ekstrim baik untuk sebuah variabel tinggal atau variabel
kombinasi (Ghozali, 2013: 40).
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari
residual satu pengamatan kepengamatan lain tetap, maka disebut
57
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak
terjadi heteroskedastisitas (Ghozali 2013: 139).
Cara mengetahui ada tidaknya gejala heteroskedastisitas
pada penelitian ini melakukan pengujian dengan glejser. Uji
glejser merupakan suatu uji yang dilakukan dengan meregresikan
antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya
(ABS_RES). Jika nilai signifikansi antara variabel independen
dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas (Ghozali 2013: 140).
d. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen (Ghozali 2011: 105). Multikolinearitas dapat dideteksi
dengan cara melihat nilai VIF masing-masing variabel independen,
jika nilai VIF ≥ 10 dan nilai tolerance ≤ 0,10. Namun, tidak dapat
dideteksi secara pasti variabel-variabel independen mana saja yang
saling berkorelasi (Ghozali, 2013: 106).
e. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1
58
(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada masalah
atau problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi
yang kurang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama
lainnya. Jadi model regresi yang baik adalah regresi yang bebas
dari autokorelasi. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk
mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi, namun pada penelitian
ini menggunakan uji Durbin-Waston (DW test) yang digunakan
untuk autokorelasi tingkat satu (first order autocorrelation) dan
mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi
dan tidak ada variabel lag diantara variabel independen (Ghozali
2013: 110-111).
4. Uji Statistik
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.
Nilai R2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variansi variabel dependen amat
terbatas. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang
(crossection) relatif rendah karena adanya variansi yang besar
antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun
waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien
determinasi yang tinggi (Ghozali, 2013: 97).
59
Untuk mengetahui besarnya koefisien determinasi masing-
masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat
dilihat dari hasil kuadrat (pangkat dua) koefisien korelasi parsial.
Sedangkan untuk menguji variabel mana yang signifikan dapat
dilihat dari koefisien determinasi parsial yang terbesar dari enam
variabel independen, karena variabel independen dalam penelitian
ini lebih dari satu maka yang digunakan adalah R2
(Ghozali, 2013:
98).
b. Uji Ftest (Secara Simultan)
Uji Ftest pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau
terikat. Uji simultan menggunakan uji F, apabila nilai prob F <
tingkat signifikansi 10% (0,10) dapat disimpulkan variabel
independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen (Ghozali 2013: 98).
c. Uji Ttest
Uji T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis 0 yang hendak
diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol, atau Ho
: bi = 0. Artinya variabel independen bukan merupakan penjelas
yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya
60
(Ha) parameter suatu variabel dependen. Uji parsial menggunakan
uji t, apabila nilai p-value < tingkat signifikansi 5% dapat
disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan dari masing-masing
variabel bebas terhadap variabel terikat (Ghozali, 2013: 110).
5. Moderated Regresion Analysis (MRA)
Moderated Regresion Analysis (MRA) adalah model moderasi
dengan menggunakan analitik yang mempertahankan integritas sampel
dan memberikan dasar untuk mengontrol pengaruh variabel moderator
(Ghozali, 2013: 229). Untuk menggunakan MRA dengan tiga variabel
prediktor (X), maka dilakukan perbandingan tiga persamaan regresi
untuk menentukan jenis variabel moderasi. Ketiga persamaan tersebut
adalah:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε (I)
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4 Z + ε (II)
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4 Z + β5 X1*Z + β6 X2*Z + β7
X3*Z + ε (III)
Keterangan:
Y : Profitabilitas
α : Konstanta
β : Koefisien regresi
X1 : Dana Pihak Ketiga (DPK)
X2 : Financing to Deposit Ratio (FDR)
61
X3 : Capital Adequacy Ratio (CAR)
Z : Tingkat Solvabilitas
X1*Z : Interaksi antara DPK dan Tingkat Solvabilitas
X2*Z : Interaksi antara FDR dan Tingkat Solvabilitas
X3*Z : Interaksi antara CAR dan Tingkat Solvabilitas
Ε : Kesalahan baku
Pengambilan keputusan dalam uji MRA dapat dilihat dari nilai
signifikansi, jika nilai signifikansi < 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa variabel tersebut merupakan variabel moderator.
Menurut Sharma dalam Ghozali (2018: 222) mengelompokkan
variabel moderator menjadi tiga kelompok, sebagai berikut:
Tabel 3.4
Jenis-Jenis Variabel Moderator
Berhubungan dengan
kriterion dan atau
prediktor
Tidak berhubungan
dengan kriterion dan
atau prediktor
Tidak berinteraksi
dengan prediktor
1
Intervening, exogen,
anteseden atau
prediktor
2
Moderator
(Homologizer)
Berinteraksi dengan
prediktor
3
Moderator (Quasi
Moderator)
4
Moderator (Pure
Moderator)
62
G. Alat Analisis
Alat analisis yang digunakan untuk mengolah hasil dari penelitian
ini menggunakan sistem aplikasi IBM SPSS Statistic 16.0 dan Eviews 9.
Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh DPK, FDR, CAR, dan
Tingkat Solvabilitas terhadap profitabilitas pada tahun 2014-2018.
Analisis ini memberikan gambaran (deskripsi) tentang suatu data yang
selanjutnya akan di interpretasikan dalam pembahasan.
63
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Statistik Deskriptif
Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah Bank Umum
Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan dan telah
mempublikasikan laporan keuangan tahunan. Data yang digunakan dalam
penelitian ini berupa laporan keuangan bank umum syariah periode 2014-
2018. Dalam penelitian ini analisis deskripsi yang digunakan adalah untuk
menghitung mean, maksimum, minimum, dan standar deviasi dari Dana
Pihak Ketiga, FDR, CAR, Profitabilitas dan Tingkat Solvabilitas pada
tahun 2014-2018.
Tabel 4.1
Uji Statistik Deskriptif
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
DPK 60 1129 79249 2.09E4 20820.898
FDR 60 .7187 4.0000 .962165 .4191067
CAR 60 .1151 1.6307 .246075 .2149430
ROA 60 -.2013 .2900 .008935 .0594386
Solvabiltas 60 .1438 4.0279 1.478520E0 .8896253
Valid N (listwise) 60
64
Variabel independen DPK menunjukkan nilai rata-rata 2,09 dengan
standar deviasi 20820,898, nilai DPK tertinggi sebesar 79249, dan nilai
terendah 1129. Variabel independen FDR menunjukkan nilai rata-rata
0,962165 (96,22%) dengan standar deviasi 0,4191067 (41,91%), nilai
FDR tertinggi sebesar 4.0000 (400%) dan nilai FDR terendah sebesar
0,7187 (71,87%). Variabel independen CAR menunjukkan nilai rata-rata
0,246075 (24,62%) dengan standar deviasi 0,2149430 (21,49%), nilai
CAR tertinggi sebesar 1,6307 (163,7%) dan nilai terendah CAR sebesar
0,1151 (11,51%).
Variabel dependen ROA menunjukkan nilai rata-rata 0,008935
(0,89%) dengan standar deviasi sebesar 0,594386 (59,44%), nilai ROA
tertinggi sebesar 0,2900 (29%) dan nilai ROA terendah sebesar -0,2013 (-
2,13%).
Variabel moderating Solvabilitas menunjukkan nilai rata-rata
1,47852 (147,85%) dengan standar deviasi sebesar 0,889625 (88,96%),
nilai solvabilitas tertinggi sebesar 4,0279 (402,79%) dan nilai solvabilitas
teendah sebesar 0,1438 (14,38%).
B. Analisis Data
1. Uji Stasioneritas
Dalam uji stasioneritas, uji yang digunakan adalah uji Unit Root
dengan Augment-Dickey-Fuller (ADF). Hasil uji stasioneritas untuk
65
masing-masing variabel penelitian dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai
berikut:
Tabel 4.2
Hasil Uji Stasioneritas No Variabel Probability Keterangan
1. DPK 0,0083 Stasioner
2. FDR 0,0000 Stasioner
3. CAR 0,0004 Stasioner
4. ROA 0,0000 Stasioner
5. Tingkat Solvabilitas 0,0002 Stasioner
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui besar probability < 0,05
sehingga memenuhi ketentuan uji stasioneritas. Dengan demikian
variabel independen, dependen, dan moderating memenuhi ketentuan
uji stasioneritas.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal (Ghozali 2013: 161). Dalam penelitian ini metode
yang digunakan adalah kolmogorov-Smirnov. Apabila signifikansi
lebih besar dari sig 0,05 maka data tersebut dikatakan normal.
66
Tabel 4.3
Uji Normalitas
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019
Dari uji normalitas yang telah dilakukan diperoleh Asymp.
Sig. (2-tailed) yaitu sebesar 0,008. Nilai tersebut lebih kecil dari
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi tidak
normal. Agar data tersebut normal maka peneliti melakukan
perbaikan uji normalitas dengan membuang outliers. Outliers
adalah data yang memiliki skor ekstrem, baik ekstrem tinggi
maupun ekstrem rendah. Subjek nomer 11 terindikasi sebagai
outliers. Dimana data nomer 11 merupakan subjek yang paling
ekstrem, yaitu dengan profitabilitas sebesar 0,2900 yang terletak
pada Bank Mega Syariah, maka peneliti membuang data nomer 11.
Berikut hasil uji normalitas setelah membuang data ekstrem:
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 60
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .05431873
Most Extreme Differences Absolute .214
Positive .211
Negative -.214
Kolmogorov-Smirnov Z 1.654
Asymp. Sig. (2-tailed) .008
a. Test distribution is Normal.
67
Tabel 4.4
Hasil Perbaikan Uji Normalitas
S
u
m
b
e
r
Sumber: data sekunder yang diolah,2019
Dari uji normalitas yang telah dilakukan diperoleh Asymp.
Sig. (2-tailed) yaitu sebesar 0,059. Nilai tersebut lebih besar dari
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap disebut
Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak
terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali, 2013: 139).
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 59
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .03772997
Most Extreme
Differences
Absolute .173
Positive .099
Negative -.173
Kolmogorov-Smirnov Z 1.326
Asymp. Sig. (2-tailed) .059
a. Test distribution is Normal.
68
Dalam penelitian ini uji heteroskedastisitas menggunakan
Uji glejser. Uji glejser merupakan suatu uji yang dilakukan dengan
meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut
residualnya (ABS_RES). Jika nilai signifikansi antara variabel
independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak
terjadi masalah heteroskedastisitas.
Tabel 4.5
Hasil Uji Heteroskedastisitas
S
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019
Dari hasil pengujian dengan uji glejser dapat diketahui
bahwa nilai signifikansi ketiga variabel independen lebih besar dari
0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian
ini tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .016 .021 .763 .449
DPK -1.142E-7 .000 -.051 -.356 .723
FDR .000 .033 .002 .007 .994
CAR .012 .063 .055 .190 .850
Solvabiltas .007 .008 .139 .958 .342
a. Dependent Variable: ABS_RES
69
c. Uji Multikoleniaritas
Uji multikoleniaritas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel
independen. Sedangkan model regresi yang baik ditunjukkan
dengan tidak adanya hubungan antara variabel independen.
Terjadinya multikolinearitas dapat dideteksi melalui nilai R square
yang sangat tinggi tetapi hanya sedikit variabel independen yang
signifikan atau bahkan tidak signifikan mempengaruhi variabel
dependen.
Tabel 4. 6
Hasil Multikolinearitas
S
u
S
u
m
b
e
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficient
s
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleran
ce VIF
1 (Constant) .054 .024 2.232 .030
DPK 8.150E-7 .000 .285 2.164 .035 .873 1.146
FDR -.047 .039 -.330 -1.212 .231 .205 4.881
CAR .043 .074 .154 .574 .568 .211 4.743
Solvabiltas -.019 .009 -.277 -2.064 .044 .842 1.187
a. Dependent
Variable: ROA
70
Multikolinearitas juga dapat ditandai melalui nilai tolerance
(TOL) dan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Multikolinearitas
ditunjukkan dengan nilai tolerance lebih besar dari 0,10 atau sama
dengan nilai VIF kurang dari 10. Namun tidak dapat dideteksi
secara pasti variabel-variabel independen mana saja yang saling
berkolerasi (Ghozali, 2013: 106).
Dari keterangan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa hasil
perhitungan nilai tolerance menunjukkan tidak ada variabel yang
memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10. Hasil perhitungan nilai
Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama.
Tidak ada variabel yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas antar
variabel independen dalam model regresi.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model
regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1
(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem
autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan
sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya (Ghozali, 2013: 110).
Uji ini menggunakan metode Durbin-Watson (DW). Pengujian
autokorelasi dilakukan dengan menggunakan tabel DW tingkat
signifikan 5% untuk mengetahui nilai dl dan du model regresi.
71
Tabel 4.7
Pengambilan Keputusan Autokorelasi
Hipotesis nol Keputusan Jika
Tidak ada
autokorelasi positif
Tolak 0 < d < dl
Tidak ada
autokorelasi positif
No desicison dl ≤ d ≤ du
Tidak ada korelasi
negative
Tolak 4 – dl < d < 4
Tidak ada korelasi
negative
No decision 4 – du ≤ d ≤ 4 - Di
Tidak ada
autokorelasi, positif
atau negatif
Tidak ditolak Du < d 4 – du
Tabel 4. 8
Hasil Uji Autokorelasi
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019
Dari hasil pengujian dengan menggunakan uji Durbin
Watson diperoleh nilai Durbin-Watson 1,542 dengan jumlah
variabel (k) = 4, sampel = (n) 60, du (tabel) = 1,724, dl (tabel)
1,444 dan nilai 4-du = 2,276. Maka nilai Durbin Watson sebesar
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .406a .165 .104 .0562593 1.542
a. Predictors: (Constant), Solvabiltas, CAR, DPK, FDR
b. Dependent Variable: ROA
72
1,444 < 1,542 < 2,276 berada pada rentang dl < d < du sehingga
dapat disimpulkan bahwa model regresi terdapat autokorelasi
positif. Setelah melakukan perbaikan dengan cara variabel di Lag
kan (Ghozali, 2013:130) diperoleh hasil pada tabel 4.9 berikut:
Tabel 4.9
Hasil Uji Autokorelasi Setelah Perbaikan
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .267a .071 .002 .0579138 1.732
a. Predictors: (Constant), Solvabiltas, CAR, DPK, FDR
b. Dependent Variable: Lag_Y
Sumber: data sekunder yang diolah, 2019
Berdasarkan hasil tabel diatas nilai DW sebesar 1,732, nilai
du 1,689, nilai 4-du 2,276. Sehingga hasil 1,689 < 1,732 < 2,276.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi dalam
model regresi.
3. Uji Statistik
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variabel-variabel profitabilitas (ROA).
Nilai R2
yang mendekati satu berarti variabel independen penelitian
memberikan hampir semua informasi yang di butuhkan untuk
memprediksi variasi profitabilitas. Hasil determinasi dapat dilihat
sebagai berikut:
73
Tabel 4.10
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Sumber: data sekunder yang diolah, 2019
Dari tabel koefisien determinasi diatas dapat dilihat bahwa
angka koefisien korelasi (R2) sebesar 0,104. Hal ini berarti
hubungan antar variabel independen dengan variabel dependen
sebesar 10,4%. Hasil perhitungan statistik ini berarti bahwa
kemampuan variabel independen dalam menerangkan variasi
perubahan variabel dependen sebesar 10,4%, sedangkan sisanya
89,6% diterangkan oleh faktor-faktor lain diluar model regresi
yang dianalisis.
b. Uji F (Simultan)
Uji F menunjukkan semua variabel independen yang
dimasukkan kedalam model mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen. Hasil perhitungan Uji F adalah
sebagai berikut:
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .406a .165 .104 .0562593
a. Predictors: (Constant), Solvabiltas, CAR, DPK, FDR
74
Tabel 4.11
Hasil Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .034 4 .009 2.714 .039a
Residual .174 55 .003
Total .208 59
a. Predictors: (Constant), Solvabiltas, CAR, DPK, FDR
b. Dependent Variable:
ROA
Sumber: data sekunder yang diolah, 2019
Dari perhitungan uji F dapat diketahui bahwa nilai F 2,714
dengan nilai signifikan 0,039 yang lebih besar dari 0,10. Hal ini
menunjukkan bahwa semua variabel independen yaitu dana pihak
ketiga, FDR, CAR berpengaruh signifikan secara simultan
(bersama-sama) terhadap profitabilitas dengan tingkat signifikansi
sebesar 10%.
c. Uji T
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa
jauh pengaruh variabel independen secara individual dalam
menjelaskan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013: 88). Hasil
perhitungan Uji T adalah sebagai berikut:
75
Tabel 4.12
Hasil uji T
Sumber: data sekunder diolah, 2019
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat disimpulkan uji t
masing-masing variabel sebagai berikut:
1) Pengaruh DPK terhadap profitabilitas
Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa hipotesis pertama
mengenai variabel DPK menunjukkan nilai B sebesar 8.150
dan nilai signifikansi sebesar 0.035, dimana nilai ini lebih kecil
dari 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel DPK
berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama (H1)
diterima.
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .054 .024 2.232 .030
DPK 8.150E-7 .000 .285 2.164 .035
FDR -.047 .039 -.330 -1.212 .231
CAR .043 .074 .154 .574 .568
Solvabiltas -.019 .009 -.277 -2.064 .044
a. Dependent Variable: ROA
76
2) Pengaruh FDR terhadap profitabilitas
Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa hipotesis pertama
mengenai variabel FDR menunjukkan nilai B sebesar -0.047
dan nilai signifikansi sebesar 0.231, dimana nilai ini lebih besar
dari 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel FDR
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua (H2)
ditolak.
3) Pengaruh CAR terhadap profitabilitas
Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa hipotesis pertama
mengenai variabel CAR menunjukkan nilai B sebesar 0.043
dan nilai signifikansi sebesar 0.568, dimana nilai ini lebih besar
dari 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel CAR
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga (H3)
ditolak.
4. Uji MRA (Moderated Reression Analysis)
MRA menggunakan pendekatan analitik yang mempertahankan
integritas sampel dan memberikan dasar untuk mengontrol pengaruh
variabel moderator. Untuk menggunakan MRA dengan 3 variabel X,
maka dilakukan perbandingan tiga persamaan regresi untuk
menentukan jenis variabel moderasi. Ketiga persamaan tersebut
adalah:
77
Y = α +β1 X1 +β2 X2 +β3 X3 + ε (I)
Y = α +β1 X1 +β2 X2 +β3 X3 +β4 Z + ε (II)
Y = α +β1 X1 +β2 X2 +β3 X3 +β4 Z +β5 X1* Z +β6 X2* Z +β7 X3*
Z+ ε (III)
Hasil uji regresi uji MRA untuk menguji peran tingkat solvabilitas
dalam memoderasi DPK, FDR, dan CAR terhadap profitabilitas dapat
dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.13
Hasil Uji MRA Persamaan 1
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .043 .024 1.783 .080
DPK 6.022E-7 .000 .211 1.616 .112
FDR -.065 .039 -.458 -1.680 .098
CAR .064 .076 .230 .842 .403
a. Dependent Variable:
ROA
Sumber: data sekunder diolah, 2019
Berdasarkan pada tabel diatas, bentuk persamaan regresi dengan
metode MRA sebagai berikut:
Profitabilitas = 0.043 + 6.022 DPK -0.065 FDR + 0.064 CAR
78
Keterangan:
1) Konstanta 0.043 menyatakan bahwa jika rata-rata variabel
independen konstan, maka rata-rata dari variabel
profitabilitas naik sebesar 0.043 satuan.
2) Koefisien regresi DPK sebesar 6.022 menyatakan bahwa
setiap kenaikan satu satuan DPK akan menaikkan
profitabilitas 6.022 satuan.
3) Koefisien regresi FDR sebesar -0,065 menyatakan bahwa
setiap kenaikan satu satuan rasio FDR akan menurunkan
profitabilitas sebesar 0,065 satuan.
4) Koefisien regresi CAR sebesar 0.064 menyatakan bahwa
setiap kenaikan satu satuan CAR akan menaikkan
profitabilitas sebesar 0.064 satuan.
Setelah persamaan pertama didapat selanjutnya adalah uji
persamaan kedua, hasil uji dapat dilihat sebagai berikut:
79
Tabel 4.14
Hasil Uji MRA Persamaan 2
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .054 .024 2.232 .030
DPK 8.150E-7 .000 .285 2.164 .035
FDR -.047 .039 -.330 -1.212 .231
CAR .043 .074 .154 .574 .568
Solvabiltas -.019 .009 -.277 -2.064 .044
a. Dependent Variable:
ROA
Sumber: data sekunder yang diolah, 2019
Berdasarkan pada tabel diatas, bentuk persamaan regresi dengan
metode MRA sebagai berikut:
Profitabilitas = 0.054 + 8.150 DPK – 0.047 FDR + 0.043 CAR –
0.019 Solvabilitas
Keterangan:
1) Konstanta 0.054 menyatakan bahwa jika rata-rata variabel
independen konstan, maka rata-rata dari variabel profitabilitas
naik sebesar 0.054 satuan.
2) Koefisien regresi DPK sebesar 8.150 menyatakan bahwa
setiap kenaikan satu satuan DPK akan menaikkan
profitabilitas 8.150 satuan.
80
3) Koefisien regresi FDR sebesar -0.047 menyatakan bahwa
setiap kenaikan satu satuan rasio FDR akan menurunkan
profitabilitas sebesar 0.047 satuan.
4) Koefisien regresi CAR sebesar 0.043 menyatakan bahwa
setiap kenaikan satu satuan CAR akan meningkatkan
profitabilitas sebesar 0.043 satuan.
5) Koefisien regresi solvabilitas sebesar -0.019 menyatakan
bahwa setiap kenaikan satu satuan solvabilitas akan
menurunkan profitabilitas sebesar 0.019 satuan.
Setelah persamaan kedua didapat selanjutnya adalah uji
persamaan ketiga, hasil uji persamaan ketiga dapat dilihat sebagai
berikut:
81
Tabel 4.15
Hasil Uji MRA Persamaan 3
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .093 .064 1.462 .150
DPK 6.934E-7 .000 .243 1.795 .078
FDR -.147 .064 -1.034 -2.290 .026
CAR .313 .158 1.133 1.984 .052
Solvabiltas .018 .023 .270 .793 .432
DPKXSolvabilitas -3.743E-5 .000 -.076 -.615 .541
FDRXSolvabilitas 6.414E-5 .000 2.384 2.739 .008
CARXSolvabilitas -.196 .093 -2.767 -2.101 .040
a. Dependent Variable: ROA
Sumber: data sekunder yang diolah, 2019
Berdasarkan pada tabel diatas, bentuk persamaan regresi
dengan metode MRA sebagai berikut:
Profitabilitas = 0.093 + 6.934 DPK – 0.147 FDR + 0.313 CAR +
0.018 Solvabilitas – 3.743 DPK*Solvabilitas + 6.414
FDR*Solvabilitas – 0.196 CAR*Solvabilitas
Keterangan:
1) Konstanta 0.093 menyatakan bahwa jika rata-rata variabel
independen konstan, maka rata-rata dari variabel profitabilitas
naik sebesar 0.093 satuan.
82
2) Koefisien regresi DPK sebesar 6.934 menyatakan bahwa
setiap kenaikan satu satuan DPK akan menaikan profitabilitas
6.934 satuan.
3) Koefisien regresi FDR sebesar -0.147 menyatakan bahwa
setiap kenaikan satu satuan rasio solvabilitas akan
menurunkan profitabilitas sebesar -0.147 satuan.
4) Koefisien regresi CAR sebesar 0.313 menyatakan bahwa
setiap kenaikan satu satuan CAR akan menaikkan
profitabilitas sebesar 0.313 satuan.
5) Koefisien regresi Solvabilitas sebesar 0.018 menyatakan
bahwa setiap kenaikan satu satuan Solvabilitas akan
menaikkan profitabilitas sebesar 0.018 satuan.
6) Koefisien regresi DPK*Solvabilitas sebesar –3.743
menyatakan bahwa setiap kenaikan satu satuan
DPK*Solvabilitas akan menurunkan profitabilitas sebesar
3.743 satuan.
7) Koefisien regresi FDR*Solvabilitas sebesar 6.414 menyatakan
bahwa setiap kenaikan satu satuan FDR*Solvabilitas akan
menaikkan profitabilitas sebesar 6.414 satuan.
8) Koefisien regresi CAR*Solvabilitas sebesar -0.196
menyatakan bahwa setiap kenaikan satu satuan
CAR*Solvabilitas akan menurunkan profitabilitas sebesar
0.196 satuan.
83
Berdasarkan uji MRA diatas, hasil uji hipotesis pada penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1) Solvabilitas memoderasi pengaruh DPK terhadap profitabilitas
Berdasarkan hasil uji MRA, pada tabel 4.15 menunjukkan
bahwa variabel solvabilitas tidak mampu memoderasi pengaruh
DPK terhadap profitabilitas dengan nilai signifikansi 0.541 >
0.05, sehingga dapat disimpulkan penelitian ini menolak H4
yang menyatakan bahwa variabel solvabilitas memoderasi
pengaruh DPK terhadap profitabilitas. Pada tabel 4.15
menunjukkan b2 tidak signifikan dan b3 tidak signifikan maka
dapat disimpulkan jenis moderasi yaitu Moderasi Potensial
(Homologizer Moderator). Artinya variabel tersebut berpotensi
menjadi variabel moderasi.
2) Solvabilitas memoderasi pengaruh FDR terhadap profitabilitas
Berdasarkan hasil uji MRA, pada tabel 4.15 menunjukkan
bahwa variabel solvabilitas mampu memoderasi pengaruh FDR
terhadap profitabilitas dengan nilai 0.008 < 0.05, sehingga
dapat dismipulkan bahwa penelitian ini menerima H5 yang
menyatakan bahwa variabel solvabilitas memoderasi pengaruh
FDR terhadap profitabilitas. Pada tabel 4.15 menunjukkan b2
tidak signifikan dan b3 signifikan yang disebut dengan
moderator (Pure Moderator).
84
3) Solvabilitas memoderasi pengaruh CAR terhadap profitabilitas
Berdasarkan hasil uji MRA, pada tabel 4.15 menunjukkan bahwa
variabel solvabilitas mampu memoderasi pengaruh CAR terhadap
profitabilitas dengan nilai signifikansi 0.040 < 0,05, artinya bahwa
penelitian ini menerima H6 yang menyatakan bahwa variabel
solvabilitas memoderasi pengaruh CAR terhadap profitabilitas. Pada
tabel 4.15 menunjukkan b2 non signifikan dan b3 signifikan yang
disebut dengan moderator (Pure Moderato).
C. Pembahasan
1. Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Profitabilitas
Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah
dilakukan dalam penelitian ini, variabel DPK menunjukkan nilai B
sebesar 8,150 dan nilai signifikan sebesar 0,035, dapat diketahui
bahwa dana pihak ketiga berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas sehingga H1 diterima.
Hal ini karena produk DPK mampu menjadi pilihan masyarakat
dengan profil perolehan bagi hasil karena mudah likuid dan
masyarakat mudah melakukan penambahan atau penarikan dananya
sewaktu-waktu. Dengan meningkatnya dana pihak ketiga yang dapat
disalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk pembiayaan dapat
meningkatkan profitabilitas bank.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Setiawan dkk (2016) dan Yanti dkk (2015) yang menyatakan bahwa
85
Dana Pihak Ketiga berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas. Tetapi penelitian ini berbeda dengan penelitian yang
dilakukan oleh Katuuk dkk (2018) dan Mahmudah dkk (2016) yang
menyatakan bahwa DPK berpengaruh negatif signifikan terhadap
ROA. Penelitian yang dilakukan oleh Sukma (2013) menyatakan
bahwa DPK tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Dan
penelitian yang dilakukan oleh Nurhasanah (2014) menyatakan bahwa
DPK tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.
2. Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap
Profitabilitas
Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah
dilakukan dalam penelitian ini, variabel FDR memiliki nilai B sebesar
-0,047 dan nilai signifikan sebesar 0,231, dapat diketahui bahwa FDR
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas. Hasil
ini tidak sesuai dengan hipotesis yang diajukan, yaitu terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara FDR terhadap profitabilitas. Hal
tersebut dimungkinkan karena FDR rata-rata bank besar sehingga tidak
dapat mempengaruhi ROA. Semakin tinggi rasio ini, memberikan
indikasi semakin rendahnya likuiditas bank. Hal ini dapat dilihat pada
data penelitian, terdapat beberapa bank yang memiliki lebih dari 100%
seperti Maybank Syariah dari tahun 2014-2018, BJB Syariah tahun
2015 dan Victoria Syariah tahun 2016.
86
FDR merupakan rasio yang menyatakan seberapa jauh kemampuan
bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan
deposan dengan mengendalikan pembiayaan yang diberikan sebagai
sumber likuiditasnya. semakin tinggi rasio ini, memberikan indikasi
semakin rendahnya likuiditas bank yang bersangkutan (Mahmudah
dkk, 2016). Penelitian ini konsisten dengan penelitian Hakiim dkk
(2016) yang menyatakan bahwa FDR memiliki pengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap profitabilitas. Namun, berbeda dengan
penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi (2012), Nugroho (2011),
Suryani (2011), Sukma dkk (2015), Adyani (2011) yang menyatakan
bahwa FDR mempunyai pengaruh terhadap profitabilitas (ROA).
3. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Profitabilitas
Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah
dilakukan dalam penelitian ini, variabel CAR menunjukkan nilai B
sebesar 0,043 dan nilai signifikan sebesar 0,568. Karena nilai
signifikan lebih besar dari 0,05 dapat diketahui bahwa CAR
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas
sehingga H3 ditolak.
Menurut Wibowo (2013) besar kecilnya kecukupan modal bank
(CAR) belum tentu menyebabkan besar kecilnya keuntungan bank.
Bank yang memiliki modal besar namun tidak dapat menggunakan
modalnya secara efektif untuk menghasilkan laba maka modal pun
tidak akan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank. Dengan
87
adanya upaya bank syariah untuk menjaga kecukupan modal bank,
maka bank tidak mudah mengeluarkan dana mereka untuk pendanaan
karena hal tersebut dapat memberikan risiko yang besar.
Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Halim dkk (2015) yang menyatakan bahwa CAR berpengaruh positif
dan tidak signifikan terhadap profitabilitas. Namun, penelitian ini tidak
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi (2012), Sukma
dkk (2015) yang menyatakan bahwa CAR berpengaruh negatif tidak
signifikan terhadap profitabilitas.
4. Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap profitabilitas yang
dimoderasi oleh solvabilitas
Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah
dilakukan dalam penelitian ini, dapat diketahui bahwa Dana Pihak
Ketiga berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas dan
solvabilitas tidak mampu memoderasi pengaruh dana pihak ketiga
terhadap profitabilitas. Dengan nilai signifikan sebesar 0.541 > 0,05.
Sehingga dapat disimpulkan penelitian ini menolak H4 yaitu
solvabilitas mampu memoderasi pengaruh DPK terhadap profitabilitas.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Ariani (2018)
yang menyatakan bahwa solvabilitas tidak mampu memoderasi.
Namun penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Devi (2014) yang menyatakan bahwa solvabilitas mampu
memoderasi pengaruh CSR terhadap nilai perusahaan.
88
5. Pengaruh Financing to Deposit Ratio terhadap profitabilitas yang
dimoderasi oleh solvabilitas
Berdasarkan analisis data dan pengujian hiotesis yang sudah
dilakukan dalam penelitian ini, dapat diketahui nilai signifikan
pengaruh FDR terhadap profitabilitas dengan dimoderasi solvabilitas
sebesar 0.008 < 0,05 yang berarti solvabilitas mampu memoderasi
pengaruh FDR terhadap profitabilitas bank. Sehingga penelitian ini
menerima H5 yang menyatakan bahwa solvabilitas memoderasi
pengaruh FDR terhadap profitabilitas. Semakin tinggi nilai FDR maka
semakin tinggi nilai profitabilitas suatu bank (Dendawijaya, 2009:
116). FDR yang tinggi mampu meningkatkan keuntungan, sehingga
FDR berpengaruh positif terhadap profitabilitas hal ini didukung oleh
penelitian yang dilakukan oleh Sukma dkk (2015). Tngkat solvabilitas
mampu memoderasi pengaruh FDR terhadap profitabilitas, hal ini
dikarenakan dengan FDR yang meningkat akan meningkatkan
profitabilitas, dimana profitabilitas yang tinggi maka bank akan
mampu membayarkan kewajiban-kewajibannya.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Supartiningsih dkk (2016) yang menyatakan bahwa solvabilitas
mampu memoderasi. Namun penelitian ini tidak sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Ariani dkk (2018) yang menyatakan
bahwa solvabilitas tidak mampu memoderasi pengaruh ukuran
perusahaan terhadap audit report lag.
89
6. Pengaruh Capital Adequacy Ratio terhadap profitabilitas yang
dimoderasi oleh solvabilitas
Berdasarkan analisis data dan pengujian hiotesis yang sudah
dilakukan dalam penelitian ini, dapat diketahui nilai signifikan
pengaruh CAR terhadap profitabilitas dengan dimoderasi solvabilitas
sebesar 0.040 < 0,05 yang berarti solvabilitas mampu memoderasi
pengaruh CAR terhadap profitabilitas bank. Sehingga penelitian ini
menerima H6 yang menyatakan bahwa solvabilitas memoderasi
pengaruh CAR terhadap profitabilitas. Semakin besar CAR suatu bank
maka akan mengakibatkan peningkatan pada profitabilitas bank
(Mandagie dkk, 2010) dalam (Wulandari, 2010). Tingkat solvabilitas
mampu memoderasi pengaruh CAR terhadap profitabilitas, hal ini
dikarenakan dengan meningkatnya profitabilitas bank maka bank
tersebut mampu untuk membayar kewajiban-kewajibannya, baik
kewajiban jangka panjang maupun kewajiban jangka pendek.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Supartiningsih dkk (2016) yang menyatakan bahwa solvabilitas
mampu memoderasi. Namun penelitian ini tidak sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Ariani dkk (2018) yang menyatakan
bahwa solvabilitas tidak mampu memoderasi pengaruh ukuran
perusahaan terhadap audit report lag.
90
Tabel 4.16
Hasil Penelitian
Hipotesis Kesimpulan
H1 Dana Pihak Ketiga berpengaruh positif
signifikan terhadap profitabilitas Diterima
H2 FDR berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap profitabilitas Ditolak
H3 CAR berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap profitabilitas Ditolak
H4 Tingkat solvabilitas tidak memoderasi
pengaruh DPK terhadap profitabilitas Ditolak
H5 Tingkat solvabilitas memoderasi pengaruh
FDR terhadap profitabilitas Diterima
H6 Tingkat solvabilitas memoderasi pengaruh
CAR terhadap profitabilitas Diterima
91
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini, peneliti akan membeerikan kesimpulan yang sesuai
dengan pembahasan pada bab sebelumnya. Serta saran pada bagian ini
bisa digunakan sebagai masukan untuk penelitian selanjutnya.
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan untuk menguji
pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Financing to Deposit Ratio (FDR)
dan Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap profitabilitas dengan tingkat
solvabilitas sebagai variabel moderating. Maka dapat disimpulkan bahwa
hasil dari penelitian ini adalah:
1. Variabel Dana Pihak Ketiga berpengaruh positif dan signifikan
terhadap profitabilitas. Hal ini berarti kenaikan dana pihak
ketiga akan menambah tingkat profitabilitas bank.
2. Variabel Financing to Deposit Ratio berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini berarti tinggi
rendahnya FDR tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.
3. Variabel Capital Adequacy Ratio berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini berarti tinggi
rendahnya CAR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
profitabilitas.
92
4. Variabel tingkat solvabilitas tidak memoderasi pengaruh dana
pihak ketiga terhadap profitabilitas. Hal tersebut berarti
pengaruh tidak langsung antara dana pihak ketiga terhadap
profitabilitas tidak dapat di moderasi oleh tingkat solvabilitas.
5. Variabel tingkat solvabilitas memoderasi pengaruh Financing
to Deposit Ratio terhadap profitabilitas. Hal ini berarti
pengaruh tidak langsung antara FDR terhadap profitabilitas
dapat di moderasi oleh tingkat solvabilitas.
6. Variabel tingkat solvabilitas memoderasi pengaruh Capital
Adequacy Ratio terhadap profitabilitas. Hal ini berarti pengaruh
tidak langsung antara CAR terhadap profitabilitas dapat di
moderasi oleh tingkat solvabilitas.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, mengenai dana
pihak ketiga, financing to deposit ratio, capital adequacy ratio terhadap
profitabilitas dengan tingkat solvabilitas sebagai variabel moderasi pada
bank umum syariah diajukan saran sebagai berikut:
1. Bagi Bank Umum Syariah
Untuk mencapai tujuan meningkatkan laba/profitabilitas suatu
perbankan diharapkan pihak manajemen perbankan dapat melakukan
penanganan yang serius pada rasio keuangan, seperti menjaga nilai
FDR supaya berada pada posisi aman. Pihak bank hendaknya menjaga
kualitas aktiva produktif, melakukan perencanaan, pengaturan
93
pengevaluasian pemberian pembiayaan dengan lebih cermat dan lebih
selektif.
2. Bagi penelitian selanjutnya
Dalam penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah
variabel independen untuk mempengaruh variabel dependennya.
Memperluas objek dalam penelitian. Diharapkan untuk kedepannya
tidak hanya dalam lingkup bank umum syariah saja melainkan
menambahkan obyek pada Unit Usaha Syariah ataupun Bank
Perkreditan Rakyat Syariah. Menambahkan data dan atau
menambahkan periode penelitian.
94
DAFTAR PUSTAKA
Adyani, Lyla Rahma. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Profitabilitas (ROA). Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro
Semarang.
Afrizal. 2017. Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Quick Ratio, Current Asset
Dan Non Performance Finance Terhadap Profitabilitas PT Bank
Syariah Mandiri Indonesia. Jurnal Valuta Vol. 3 No. 1, April.
Ariani, Kurnia Rina dan Andy Dwi Bayu Bawono. 2018. Pengaruh
Ukuran dan Umur Perusahaan Terhadap Audit Report Lag
Dengan Profitabilitas dan Solvabilitas Sebagai Variabel
Moderating. Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 3(2),
2018.
Ariyani, Desi. 2010. Analisis Pengaruh CAR, FDR, BOPO dan NPF
Terhadap Profittabilitas Pada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.
Al-iqtishad: Vol. 11, No. 1 Januari 2010.
Asriyati, Siti. 2017. Pengaruh Non Performing Financing (NPF) dan
Financing to Deposit Ratio (FDR) Terhadap Profitabilitas dengan
Capital Adequacy Ratio (CAR) Sebagai Variabel Intervening
(Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode
2012-2016). Skripsi. Salatiga: IAIN Salatiga
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga:
STAIN Salatiga Press.
Dendawijaya, Lukman. 2009. Manajemen Perbankan. Ghalia Indonesia.
Jakarta.
Dewi, Dhika Rahma. 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia. Skripsi. Semarang:
Universitas Diponegoro Semarang.
Ervani, Eva. 2010. Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Loan to
Deposit Ratio, dan Biaya Operasional Bank Terhadap
Profitabilitas Bank Go Public di Indonesia Periode 2000-2007.
Jejak, Volume 3, Nomer 2, September 2010.
Falakh, Faisal. 2019. Analisis Pengaruh CAR, NPF, BOPO, FDR dan
NOM Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah Dengan FDR
dan NOM Seebagai Variabel Intervening Pada Bank Umum
Syariah Periode 2015-2018. Skripsi. Salatiga: Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam, IAIN Salatiga.
95
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program
IBM SPSS 21 Update LPS Regresi. Semarang: Badan penerbit
Universitas Diponegoro.
Harun, Usman. 2016. Pengaruh Ratio-Ratio Keuangan CAR, LDR, NIM,
BOPO, NPL Terhadap ROA. Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen,
Vol. 4, No. 1, 2016: 67-68.
Ismail. 2010. Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi.
Jakarta: Kencana.
Katuuk, Putri Mawar, Robby J. Kumaat, dan Audie O. Niode. 2018.
Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Loan to Deposit Ratio, Biaya
Operasional Pendapatan Operasional Terhadap Return On Asset
Bank Umum Di Indonesia Periode 2010-2017. Jurnal Berkala
Ilmiah Efisiensi, Vol. 18, No. 02 Tahun 2018.
Mahmudah, Nurul dan Ririh Sri Harjanti. 2016. Analisis Capital Adequacy
Ratio, Financing to Deposit Ratio, Non Performing Financing,
dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank
Umum Syariah Periode 2011-2013. Jurnal SENIT, ISBN: 978-
602-74355-0-6, Hal: 134-143.
Martono, Nanang. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Raya
Miadalyni, Putu Desi. 2015. Pengaruh Loan to Deposit Ratio, Loan to
Asset Ratio, Capital Adequacy Ratio, dan Kualitas Aktiva
Produktif Terhadap Profitabilitas Pada PT Bank Pembangunan
Daerah Bali Kantor Pusat Denpasar. Jurnal Fakultas Ekonomi
Universitas Udayana, Halaman: 1542-1558.
Muhammad. 2005. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN.
Nugroho, Aluisius Wishnu. 2011. Analisis Pengaruh FDR, NPF, BOPO,
KAP dan PLO Terhadap ROA (Studi pada Bank Syariah di
Indonesia Tahun 2006-2010). Jurnal Manajemen, UNDIP.
Nurhasanah. 2014. Pengaruh Asset Growth Dan Dana Pihak Ketiga
Terhadap Profitabilitas Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek
Indonesia (BEI) Dengan Kecukupan Modal Sebagai Pemoderasi.
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah
Kuala, Vol. 3, No. 3, Agustus 2014.
Nurkhosidah, Siti. 2009. Analisis Pengaruh BOPO, CAR, NPF, FDR dan
NOM Terhadap Profitabilitas (ROA) pada Bank Syariah Mandiri.
Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Syariah, UINSUKA.
96
Prasetyo, Dwi Agung, dan Ni Putu Ayu Darmawanti. 2015. Pengaruh
Risiko Kredit, Likuiditas, Kecukupan Modal, dan Efisiensi
Operasional Terhadap Profitabilitas Pada PT BPD Bali. E-Jurnal
Manajemen UNUD, Vol. 4, No. 9, 2015, hal: 2590-2617, ISSN:
2302-8912.
Prastiyaningtyas, Fitriani. 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Profitabilitas Perbankan (Studi pada Bank Umum Go Public yang
Listed di BEI Tahun 2005-2008). Skripsi. Semarang: Fakultas
Ekonomi, UNDIP Semarang.
Pratiwi, Dhian Dayinta. 2012. Pengaruh CAR, BOPO, NPF dan FDR
Terhadap Return On Asset Bank Umum Syariah (Studi Kasus
pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2005-2010).
Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi, UNDIP Semarang.
Puspitasari, Diana. 2009. Analisis Pengaruh CAR, NPL, PDN, NIM,
BOPO, LDR, dan Suku Bunga SBI Terhadap ROA (Studi Pada
Bank Devisa di Indonesia Periode 2003-2007). Tesis. Semarang:
Universitas Diponegoro Semarang.
Putri, Chandra Chintya dan Suhermin. 2015. Pengaruh NPL, LDR, CAR
Terhadap Profitabilitas Bank Umum Swasta Nasional Devisa.
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen Volume 4 Nomer 4.
Roziqin, Khoerul. 2018. Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Inflasi Terhadap
Profitabilitas dengan Suku Bunga Sebagai Variabel Moderating
(di Perbankan Umum Syariah Tahun 2016-2017). Skripsi.
Salatiga: IAIN Salatiga
Setiawan, Ulin Nuha Aji, dan Astiwi Indriani. 2016. Pengaruh Dana Pihak
Ketiga, Capital Adequacy Ratio, dan Non Performing Financing
Terhadap Profitabilitas Bank Syariah Dengan Pembiayaan
Sebagai Variabel Intervening. Diponegoro Journal of
Management, Vol. 5, No. 4, Tahun 2016, Halaman:1-11, ISSN
(Online): 2337-3792.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Manajemen. Bandung. ALFABETA
Sugiyono. 2015. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung. Alfabeta.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Manajemen. Bandung. Alfabeta.
Sukma, Luh Putu, Wahyuni Pratiwi, dan Ni Luh Putu Wiagustini. 2015.
Pengaruh CAR, BOPO, NPL, dan LDR Terhadap Profitabilitas.
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 4, 2015: 2137-2166,
ISSN: 2302-8912.
97
Sukma, Yoli Lara. 2013. Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Kecukupan Modal
dan Risiko Kredit Terhadap Profitabilitas (Perusahaan Perbankan
yang Terdaftar di BEI). Skripsi, Padang: Fakultas Ekonomi, UNP.
Sukmawati, Ni Made Elin, dan Ida Bagus Anom Purbawangsa. 2016.
Pengaruh Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga, Pertumbuhan Kredit,
Risiko Kredit, Likuiditas, Dan Kondisi Ekonomi Terhadap
Profitabilitas. E-jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 9, Tahun
2016, hal: 5398-5482, ISSN: 2302-8912.
Supardi. 2005. Metode Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UII Press.
Suryani. 2011. Analisis Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR)
Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia. Jurnal
Manajemen UIN Walisongo Volume 19, Nomer 1.
Swandayani, DM dan Kusmaningtyas, Rohmawati. 2012. Pengaruh
Inflasi, Suku Bunga, Nilai Tukar Valas dan Jumlah Uang Beredar
Terhadap Profitabilitas Pada Perbankan Syariah di Indonesia
Periode 2005-2009. Jurnal Akuntansi Akrual Vol. 3 No. 2.
Wibowo, Edhi Satryo dan Muhammad Syaichu. 2013. Analisis Pengaruh
Suku Bunga, Inflasi, CAR, BOPO, NPF Terhadap Profitabilitas
Bank Syariah. Diponegoro Journal Management, Volume 2,
Nomer 2, Tahun 2013, Halaman 1-10, ISSN (Online): 2337-3792.
Winarno, Wing Wahyu. 2015. Analisis Ekonometrika dan Statistik dengan
Eviews. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Wulandari, Rani. 2010. Pengaruh Financing Deposit to Ratio dan Capital
Adequacy to Ratio Terhadap Profitabilitas Bank Syariah (Studi
Kasus Pada PT Bank Muamalat Indonesia). Skripsi. Universitas
Komputer Indonesia.
Yanti, Febri Ayu Krisna, dan Ni Putu Santi Suryantini. (2015). Pengaruh
Dana Pihak Ketiga, Kecukupan Modal, Risiko Kredit dan
Likuiditas Terhadap Profitabilitas LPD Kabupaten Badung. E-
jurnal Manajemen Unud, Vol. 4, No. 12, 2015, hal: 4362-4391,
ISSN: 2302-8912.
Zulkifli, Sunarto. (2007). Perbankan Syariah. Jakarta: Zikrul Hakim.
https://keuangan.kontan.co.id/news/profitabilitas-bank-syariah-masih-mini
www.bankbjbsyariah.co.id
www.bankmegasyariah.co.id
www.bankmuamalat.co.id
98
www.bankvictoriasyariah.co.id
www.bcasyariah.co.id
www.bi.go.id
www.bnisyariah.co.id
www.brisyariah.co.id
www.btpnsyariah.co.id
www.bukopinsyariah.co.id
www.maybanksyariah.co.id
www.ojk.go.id
www.paninbanksyariah.co.id
www.syariahmandiri.co.id
99
LAMPIRAN-LAMPIRAN
100
LAMPIRAN 1
Data Sekunder Penelitian
No Nama Bank Periode DPK FDR CAR ROA
Solvabilitas
1
Bukopin
Syariah 2014 3995 0.9289 0.1585 0.0027 1.6412
2015 4756 0.9056 0.1631 0.0079 1.3841
2016 5443 0.8818 0.1515 0.0112 1.9332
2017 5498 0.8244 0.1920 0.0002 1.7408
2018 4544 0.9340 0.1931 0.0002 1.4937
2
Victoria
Syariah 2014 1133 0.9591 0.1527
-
0.0187 0.4546
2015 1129 0.9529 0.1614
-
0.0236 0.6837
2016 1205 1.0067 0.1598
-
0.0219 1.1941
2017 1512 0.8359 0.1929 0.0036 0.6962
2018 1491 0.8278 0.2207 0.0032 0.9512
3 Mega Syariah 2014 5881 0.9361 0.1926 0.2900 1.6652
2015 4354 0.9849 0.1874 0.0030 1.0689
2016 4973 0.9524 0.2353 0.0263 0.6159
2017 1131 0.9105 0.2219 0.0156 1.0821
2018 5790 0.9088 0.2054 0.0093 0.7787
4 BCA Syariah 2014 2339 0.9120 0.2960 0.0080 0.5182
2015 3255 0.9140 0.3430 0.0100 0.3740
2016 3842 0.9010 0.3670 0.0110 0.3817
2017 4736 0.8850 0.2940 0.0120 0.6569
2018 5506 0.8900 0.2430 0.0120 0.6133
5 BMI 2014 51206 0.8414 0.1415 0.0017 2.4406
2015 45078 0.9030 0.1200 0.0020 2.5442
2016 41920 0.9513 0.1274 0.0022 2.6188
2017 48686 0.8441 0.1362 0.0011 1.8007
2018 45636 0.7318 0.1234 0.0008 2.4109
6 BRI Syariah 2014 16964 0.9390 0.1289 0.0008 3.2660
2015 20148 0.8416 0.1394 0.0077 2.7445
2016 22045 0.8142 0.2063 0.0095 3.3723
2017 26373 0.7187 0.2005 0.0051 3.4964
2018 11293 0.7549 0.2972 0.0043 2.3664
101
7
May Bank
Syariah 2014 79249 1.5777 0.5213 0.0361 0.4890
2015 23100 1.1054 0.3840
-
0.2013 2.7390
2016 27900 1.3473 0.5506
-
0.0951 1.8318
2017 28671 0.8594 0.7583 0.0550 1.4401
2018 53016 4,249.2353 1.6307
-
0.0686 4.0279
8 Panin Syariah 2014 5076 0.9404 0.2569 0.0199 0.8312
2015 5928 0.9643 0.2030 0.0114 0.7281
2016 6899 0.9199 0.1817 0.0037 0.8579
2017 7525 0.8695 0.1151
-
0.1077 2.3852
2018 7560 0.8882 0.2315 0.0026 0.5122
9 BNI Syariah 2014 16246 0.9260 0.1840 0.0127 1.5819
2015 19322 0.9194 0.1548 0.0143 0.1438
2016 24233 0.8457 0.1492 0.0144 1.8840
2017 29379 0.8021 0.2014 0.0131 1.7369
2018 35810 0.7962 0.1931 0.0142 2.3071
10 BJB Syariah 2014 4178 0.8400 0.1570 0.0072 0.9410
2015 4413 1.0475 0.2253 0.0025 1.9870
2016 4837 0.9873 0.1825
-
0.0809 0.9315
2017 5289 0.9103 0.1625
-
0.0569 0.9960
2018 5630 0.8985 0.1643 0.0054 0.8351
11 BSM 2014 59821 0.8190 0.1410 0.0017 1.6870
2015 62113 0.8199 0.1285 0.0405 1.7605
2016 69950 0.7919 0.1401 0.0313 1.7572
2017 27089 0.7766 0.1589 0.0271 1.8500
2018 27684 0.7725 0.1626 0.0156 1.8008
12 BTPN Syariah 2014 27075 0.9397 0.3388 0.0423 0.7520
2015 30514 0.9654 0.1993 0.0524 0.8434
2016 43947 0.9270 0.2380 0.0900 0.8388
2017 52480 0.9250 0.2890 0.1120 0.7335
2018 59929 0.9560 0.4090 0.1240 0.5128
102
Lampiran 2
A. Analisis Deskriptif
B. Uji Stasioneritas
Stationeritas DPK
Null Hypothesis: DPK has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.612040 0.0083
Test critical values: 1% level -3.546099
5% level -2.911730
10% level -2.593551 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation
Dependent Variable: D(DPK)
Method: Least Squares
Date: 08/16/19 Time: 12:09
Sample (adjusted): 2 60
Included observations: 59 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. DPK(-1) -0.396986 0.109906 -3.612040 0.0006
C 9000.770 3144.903 2.862018 0.0059
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
DPK 60 1129 79249 2.09E4 20820.898
FDR 60 .7187 4.0000 .962165 .4191067
CAR 60 .1151 1.6307 .246075 .2149430
ROA 60 -.2013 .2900 .008935 .0594386
Solvabiltas 60 .1438 4.0279 1.478520E0 .8896253
Valid N (listwise) 60
103
R-squared 0.186259 Mean dependent var 948.0339
Adjusted R-squared 0.171983 S.D. dependent var 18723.82
S.E. of regression 17037.82 Akaike info criterion 22.35757
Sum squared resid 1.65E+10 Schwarz criterion 22.42799
Log likelihood -657.5483 Hannan-Quinn criter. 22.38506
F-statistic 13.04683 Durbin-Watson stat 2.170623
Prob(F-statistic) 0.000643
Stationeritas FDR
Null Hypothesis: FDR has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -7.681184 0.0000
Test critical values: 1% level -3.546099
5% level -2.911730
10% level -2.593551 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation
Dependent Variable: D(FDR)
Method: Least Squares
Date: 08/16/19 Time: 12:09
Sample (adjusted): 2 60
Included observations: 59 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. FDR(-1) -1.017246 0.132434 -7.681184 0.0000
C 74.17339 73.26276 1.012430 0.3156 R-squared 0.508623 Mean dependent var 0.000459
Adjusted R-squared 0.500003 S.D. dependent var 788.8961
S.E. of regression 557.8324 Akaike info criterion 15.51930
Sum squared resid 17737086 Schwarz criterion 15.58973
Log likelihood -455.8195 Hannan-Quinn criter. 15.54680
F-statistic 59.00059 Durbin-Watson stat 2.000601
Prob(F-statistic) 0.000000
104
Stationeritas CAR
Null Hypothesis: CAR has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.583891 0.0004
Test critical values: 1% level -3.546099
5% level -2.911730
10% level -2.593551 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation
Dependent Variable: D(CAR)
Method: Least Squares
Date: 08/16/19 Time: 12:09
Sample (adjusted): 2 60
Included observations: 59 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. CAR(-1) -0.542220 0.118288 -4.583891 0.0000
C 0.136175 0.038320 3.553671 0.0008 R-squared 0.269344 Mean dependent var 0.004246
Adjusted R-squared 0.256525 S.D. dependent var 0.225370
S.E. of regression 0.194325 Akaike info criterion -0.405254
Sum squared resid 2.152456 Schwarz criterion -0.334829
Log likelihood 13.95500 Hannan-Quinn criter. -0.377763
F-statistic 21.01206 Durbin-Watson stat 2.064759
Prob(F-statistic) 0.000025
Stationeritas Profitabilitas
Null Hypothesis: ROA has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -5.894383 0.0000
Test critical values: 1% level -3.546099
5% level -2.911730
10% level -2.593551 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.
105
Augmented Dickey-Fuller Test Equation
Dependent Variable: D(ROA)
Method: Least Squares
Date: 08/16/19 Time: 12:09
Sample (adjusted): 2 60
Included observations: 59 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. ROA(-1) -0.790398 0.134093 -5.894383 0.0000
C 0.007577 0.007765 0.975708 0.3333 R-squared 0.378704 Mean dependent var 0.002056
Adjusted R-squared 0.367804 S.D. dependent var 0.074469
S.E. of regression 0.059211 Akaike info criterion -2.782111
Sum squared resid 0.199838 Schwarz criterion -2.711686
Log likelihood 84.07228 Hannan-Quinn criter. -2.754620
F-statistic 34.74376 Durbin-Watson stat 1.987251
Prob(F-statistic) 0.000000
Stationeritas Solvabilitas
Null Hypothesis: TINGKAT_SOLVABILITAS has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.878884 0.0002
Test critical values: 1% level -3.546099
5% level -2.911730
10% level -2.593551 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation
Dependent Variable: D(TINGKAT_SOLVABILITAS)
Method: Least Squares
Date: 08/16/19 Time: 12:10
Sample (adjusted): 2 60
Included observations: 59 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. TINGKAT_SOLVABILITAS(-1) -0.599076 0.122789 -4.878884 0.0000
C 0.876426 0.213034 4.114027 0.0001 R-squared 0.294585 Mean dependent var -0.019125
Adjusted R-squared 0.282209 S.D. dependent var 0.980256
S.E. of regression 0.830498 Akaike info criterion 2.499727
106
Sum squared resid 39.31440 Schwarz criterion 2.570152
Log likelihood -71.74195 Hannan-Quinn criter. 2.527218
F-statistic 23.80351 Durbin-Watson stat 2.189166
Prob(F-statistic) 0.000009
C. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Perbaikan Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 60
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .05431873
Most Extreme Differences Absolute .214
Positive .211
Negative -.214
Kolmogorov-Smirnov Z 1.654
Asymp. Sig. (2-tailed) .008
a. Test distribution is Normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 59
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .03772997
Most Extreme Differences Absolute .173
Positive .099
107
2. Uji Heteroskedastisitas
3. Uji Multikolinearitas
Negative -.173
Kolmogorov-Smirnov Z 1.326
Asymp. Sig. (2-tailed) .059
a. Test distribution is Normal.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .016 .021 .763 .449
DPK -1.142E-7 .000 -.051 -.356 .723
FDR .000 .033 .002 .007 .994
CAR .012 .063 .055 .190 .850
Solvabiltas .007 .008 .139 .958 .342
a. Dependent Variable: ABS_RES
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constan
t) .054 .024
2.232 .030
108
4. Uji Autokorelasi
Perbaikan Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .267a .071 .002 .0579138 1.732
a. Predictors: (Constant), Solvabiltas, CAR, DPK, FDR
b. Dependent Variable: Lag_Y
DPK 8.150E-7 .000 .285 2.164 .035 .873 1.146
FDR -.047 .039 -.330 -1.212 .231 .205 4.881
CAR .043 .074 .154 .574 .568 .211 4.743
Solvabilt
as -.019 .009 -.277 -2.064 .044 .842 1.187
a. Dependent Variable:
ROA
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .406a .165 .104 .0562593 1.542
a. Predictors: (Constant), Solvabiltas, CAR, DPK, FDR
b. Dependent Variable: ROA
109
D. Uji Statistik
1. Uji Koefisien Determinasi (R2)
2. Uji Simultan (F)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .034 4 .009 2.714 .039a
Residual .174 55 .003
Total .208 59
a. Predictors: (Constant), Solvabiltas, CAR, DPK, FDR
b. Dependent Variable: ROA
3. Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .054 .024 2.232 .030
DPK 8.150E-7 .000 .285 2.164 .035
FDR -.047 .039 -.330 -1.212 .231
CAR .043 .074 .154 .574 .568
Solvabiltas -.019 .009 -.277 -2.064 .044
a. Dependent Variable: ROA
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .406a .165 .104 .0562593
a. Predictors: (Constant), Solvabiltas, CAR, DPK, FDR
110
E. Uji MRA
Persamaan 1
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Const
ant) .043 .024
1.783 .080
DPK 6.022E-7 .000 .211 1.616 .112
FDR -.065 .039 -.458 -1.680 .098
CAR .064 .076 .230 .842 .403
a. Dependent Variable: ROA
Persamaan 2
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Const
ant) .054 .024
2.232 .030
DPK 8.150E-7 .000 .285 2.164 .035
FDR -.047 .039 -.330 -1.212 .231
CAR .043 .074 .154 .574 .568
Solvab
iltas -.019 .009 -.277 -2.064 .044
a. Dependent Variable: ROA
111
Persamaan 3
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .093 .064 1.462 .150
DPK 6.934E-7 .000 .243 1.795 .078
FDR -.147 .064 -1.034 -2.290 .026
CAR .313 .158 1.133 1.984 .052
Solvabiltas .018 .023 .270 .793 .432
DPKXSolvabilitas -3.743E-5 .000 -.076 -.615 .541
FDRXSolvabilitas 6.414E-5 .000 2.384 2.739 .008
CARXSolvabilitas -.196 .093 -2.767 -2.101 .040
a. Dependent Variable: ROA
112
113
114
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Venny Nur Hidayati
Tempat dan Tanggal Lahir : Magelang, 25 November 1996
Jenis Kelamin : Perempuan
Warga Negara : Indonesia
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan : TK PGRI 1 Grabag lulus tahun 2003
SDN Grabag 4 lulus tahun 2009
MTS Assalaam TMG lulus tahun 2012
MA Assalaam TMG lulus tahun 2015
Demikian daftar hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 2 September 2019
Penulis
Venny Nur Hidayati
NIM: 63010150026