Upload
rendha-fatima-rysta
View
47
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
t
Citation preview
CAPSULAECOMPRESSI
PILULAE
Githa Fungie Galistiani
CAPSULAE(Kapsul)
Definisi Kaspul
• Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut (FI edisi IV)
• Cangkang kapsul terbuat dari gelatin (metilsselulosa atau bahan lain yang cocok) dengan atau tanpa zat tambahan lain
Macam-macam Kapsul
1. Capsulae gelatinosae operculate
– Kapsul keras wadah dan tutup
– Cangkang kapsul gelatin, gula dan air (cangkang kapsul bening dan tidak berasa)
– Kapsul harus disimpan di tempat yang tidak lembab, di wadah yang diberi zat pengering
– Ukuran kapsul (besar kecil) : no. 000; 00; 0; 1; 2; 3; 4; 5
Macam-macam Kapsul2. Soft capsulae
– Kapsul lunak kapsul yang tertutup dan berisi obat yang pembuatan dan pengisian obatnya dilakukan dengan alat khusus
– Cangkang kapsul gelatin + gliserin/alkohol polihidris (sorbitol)
– Wadah obat cair atau cairan obat seperti minyak levertran
– Kapsul lunak dapat pula diberi macam-macam warna
Syarat Kapsul
1. Keseragaman bobot (bervariasi, antara 7,5% sampai 20%)
2. Keseragaman isi zat berkhasiat
3. Waktu hancur (tidak boleh lebih dari 15 menit)
4. Disimpan dalam wadah tertutup rapat
Pengisian Kapsul
Keuntungan Kapsul
• Bentuknya menarik dan praktis• Cangkang kapsul tidak berasa sehingga dapat menutupi
bau dan rasa yang tidak enak dari obat yang ada di dalamnya
• Mudah ditelan dibanding tablet• Lebih mudah hancur atau larut dalam lambung
sehingga obat cepat diabsorbsi• Dokter dapat membuat komposisi obat yang sesuai
untuk masing-masing pasien• Obat yang menggunakan cangkang kapsul keras dapat
dengan mudah dan cepat dibuat di apotek
Kerugian Kapsul
• Tidak bisa digunakan untuk zat yang mudah menguap
• Tidak bisa digunakan untuk zat yang higroskopis
• Tidak bisa untuk zat yang dapat bereaksi dengan cangkang kapsul
• Balita umumnya tidak dapat menelan kapsul
• Harus lebih hati-hati dalam penyimpanan
TABULAE(Tablet)
Definisi Tablet
• Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi (FI edisi IV)
Macam-macam tablet
• Berdasarkan metode pembuatan :
1. Tablet kempa
• Sediaan paling banyak digunakan
• Dibuat dengan memberikan tekanan tinggi pada serbuk atau granul menggunakan cetakan baja
• Berbagai ukuran, bentuk dan penandaan permukaan
• Tablet berbentuk kapsul kaplet
• Tablet besar yang digunakan untuk obat hewan, umumnya untuk hewan besar bolus
Macam-macam tablet
• Berdasarkan metode pembuatan :
1. Tablet kempa
• Mengandung zat aktif, bahan pengisi, bahan pengikat, disintegran dan lubrikan, dapat juga mengandung bahan warna dan lak (bahan warna yang diadsorpsikan pada alumunium hidroksida yang tidak larut) yang diizinkan, bahan pengaroma dan bahan pemanis
Macam-macam tablet
• Berdasarkan metode pembuatan :
1. Tablet kempa
• Bahan pengisi ditambahkan jika zat aktif sedikit atau sulit dikempa
• Bahan pengisi : laktosa, pati, kalsium fosfat dibasa dan selulosa mikrokristal, tablet kunyah sukrosa, manitol, sorbitol
• Karena masalah ketersediaan hayati obat hidrofobik dan kelarutannya dalam air kecil bahan pengisi yang larut dalam air
Macam-macam tablet
• Berdasarkan metode pembuatan :1. Tablet kempa
• Bahan pengikat memberikan daya adhesi pada massa serbuk sewaktu granulasi dan pada tablet kempa serta menambah daya kohesi yang telah ada pada bahan pengisi
• Zat pengikat dapat ditambahkan dalam bentuk kering atau larutan
• Bahan pengikat : gom akasia, gelatin, sukrosa, providon, metilselulosa, karboksimetilselulosa dan pasta pati terhidrolisis
Macam-macam tablet
• Berdasarkan metode pembuatan :
1. Tablet kempa
• Disintegran membantu hancurnya tablet setelah ditelan
• Disintegran paling banyak digunakan: pati
• Campuran efervesen digunakan sebagai disintegran dalam sistem tablet larut
• Kandungan disintegran, cara penambahan dan derajat kepadatan efektivitas daya hancur tablet
Macam-macam tablet
• Berdasarkan metode pembuatan :
1. Tablet kempa
• Lubrikan mengurangi gesekan selama proses pengempaan tablet dan juga berguna untuk mencegah massa tablet melekat pada cetakan
• Senyawa asam stearat dengan logam, asam stearat, minyak nabati terhidrogenasi dan talk
• Bersifat hidrofobik menurunkan kecepatan disolusi dan disintegrasi tablet kadarnya tidak boleh berlebihan
Macam-macam tablet
• Berdasarkan metode pembuatan :
1. Tablet kempa
• Glidan bahan yang dapat meningkatkan kemampuan mengalir serbuk
• Umumnya digunakan dalam proses kempa langsung tanpa proses granulasi
• Silika pirogenik koloidal (glidan paling efektif)
• Bahan pewarna dan lak yang diizinkan menambah nilai estetik atau untuk identitas produk
• Bahan pewarna peka terhadap cahaya memudar
Macam-macam tablet
• Berdasarkan metode pembuatan :
1. Tablet kempa
• Dibuat dengan 3 cara umum : granulasi basah, granulasi kering dan kempa langsung
• Tujuan granulasi basah dan kering adalah untuk meningkatkan aliran campuran dan atau kemampuan kempa
Macam-macam tablet
• Berdasarkan metode pembuatan :
1. Tablet kempa
• Granulasi kering : dengan cara menekan massa serbuk pada tekanan tinggi tablet besar yang tidak berbentuk baik digiling adan diayak hingga diperoleh granul dengan ukuran pertikel yang diinginkan
• Keuntungan : tidak diperlukan panas dan kelembaban dalam proses granulasi
Macam-macam tablet
• Berdasarkan metode pembuatan :2. Tablet cetak
• Campuran bahan obat dan bahan pengisi (laktosa dan serbuk sukrosa dalam berbagai perbandingan)
• Dibuat dengan cara menekan massa serbuk lembab dengan tekanan rendah ke dalam lubang cetakan
• Massa serbuk dibasahi dengan larutan yg mengandung etanol persentase tinggi
• Kadar etanol tergantung pada kelarutan zat aktif dan bahan pengisi dalam sistem pelarut dan derajat kekerasan tablet yang diinginkan
Macam-macam tablet
• Berdasarkan metode pembuatan :
2. Tablet cetak
• Massa serbuk yang lembab ditekan dalam cetakan dikeluarkan dibiarkan kering
• Tablet cetak agak rapuh hati-hati dalam pengemasan dan pendistribusian
Macam-macam tablet• Tablet triturat : tablet cetak atau kempa
berbentuk kecil, umumnya silindris, digunakan untuk memberikan jumlah terukur yang tepat untuk peracikan obat sekarang jarang digunakan
• Tablet hipodermik : tablet cetak yang dibuat dari bahan yang mudah melarut atau melarut sempurna dalam air umumnya digunakan untuk membuat sediaan injeksi hipodermik
Macam-macam tablet• Tablet bukal : tablet yang digunakan dengan cara
meletakkan tablet diantara pipi dan gusi
• Tablet sublingual : tablet yang digunakan dengan cara meletakkan tablet di bawah lidah, sehingga zat aktif diserap langsung melalui mukosa mulut jika diperlukan ketersediaan obat yang cepat, contoh : tablet nitrogliserin
Macam-macam tablet• Tablet efervesen : dibuat dengan cara dikempa; selain zat aktif
juga mengandung campuran asam (asam sitrat, asam tartat) dan natrium bikarbonat yang jika dilarutkan akan menghasilkan karbondioksida
• Tablet dilarutkan sebelum pemberian
• Tablet efervesen harus didimpan dalam wadah tertutup rapat atau kemasan tahan lembab
• Pada etiket tertera: tidak untuk langsung ditelan
Macam-macam tablet
• Tablet kunyah : dimaksudkan untuk dikunyah, memberikan residu dengan rasa enak dalam rongga mulut, mudah ditelan dan tidak meninggalkan rasa pahit atau tidak enak
• Tablet lepas-lambat: dibuat sedemikian rupa sehingga zat aktif akan tersedia selama jangka waktu tertentu setelah obat diberikan
Macam-macam tablet• Tablet salut
– Tujuan penyalutan : melindungi zat aktif dari udara, kelembaban atau cahaya, menutupi bau dan rasa tidak enak, membuat penampilan lebih baik dan mengatur tempat pelepasan obat dalam saluran cerna
– Tablet salut biasa
– Tablet salut enterik : bertujuan untuk menunda pelepasan obat sampai tablet telah melewati lambung jika obat dapat rusak atau inaktif karena cairan lambung atau dapat mengiritasi mukosa lambung
PILULAE
(Pil)
Definisi Pil
Pil adalah suatu sediaan yang berbentuk bulat seperti
kelereng mengandung satu atau lebih bahan obat
Berat pil : 100 mg – 500 mg
Pil kecil (30 mg) disebut granula; bila tidak disebut lain
granula mengandung bahan obat berkhasiat 1 mg
Pil besar (500 mg) disebut boli biasanya untuk obat
hewan
Komposisi Pil
Untuk membuat pil diperlukan zat tambahan
Zat pengisi : memperbesar volume Liquiritiae radix,
Saccharum lactis, Bolus alba (oksidator), campuran Liquiritiae
radix dan Saccharum lactis sama banyak
Zat pengikat : Succus liquiritiae, PGA, tragacanthe, oleum cacao,
adeps lanae, vaselinum
Zat pembasah : air, gliserol, sirop, madu
Zat penyalut : perak, balsamum tolutanum, serlak, kolodium,
salol, gelatin, gula atau bahan lain yang cocok
Tahap Peracikan Pil
a. Pembuatan massa pil
Tentukan bobot Bahan Obat untuk 1 pil
Tentukan macam dan jumlah bahan tambahan yang dibutuhkan sesuai
dengan jumlah dan sifat bahan obat
Campur Bahan Obat + pengisi + bahan pengikat + bahan pemecah sesuai
aturan
Tambahkan bahan pembasah sedikit-sedikit ke dalam camp digilas kuat ad
massa pil yg baik (elastis, tidak lengket di mortir, dan tidak pecah
digulung)
b. Pemotongan pil
Massa pildibentuk silinder yg panjangnya sesuai jumlah yg akan dibuat
sebelumnya pemotong diberi alat penabur dulu
Tahap Peracikan Pil
c. Pembuatan pil
Potongan massa pil dipindahkan ke alat pembulat pil yg sudah diberi
bahan penabur, selanjutnya dibulatkan.
Masukkan pil ke wadah melalui lubang yang ada dan dihitung jumlahnya.
d. Penyalutan pil
Lakukan penyalutan sesuai dengan jenis bahan penyalut yang digunakan
Tujuan penyalutan :
• Melindungi Bahan Obat dari pengaruh lingkungan (salut selaput) garam-
garam ferrodisalut tolubalsem
• Menutupi rasa bahan yg tak enak (salut gula) kloramfenikol, strychnin
• Memperbaiki penampilan pil (salut selaput)
Alat Pembuat Pil
Pillen plank (papan dan
pemotong pil)
Pillen roller (papan pembulat
pil)
Digunakan untuk :
Menggulung,
Memotong,
Membulatkan massa pil
Syarat Pil
Dalam Farmakope Indonesia
Harus memenuhi keseragaman bobot :
Timbang 20 pil satu persatu, hitung bobot rata-rata,
penyimpangan terbesar terhadap bobot rata-rata yang
dibolehkan adalah sebagai berikut:
Untuk bobot rata-rata Pil Penyimpangan terbesar
18 pil 2 pil
100 mg sampai 250 mg
250 mg sampai 500 mg
10% 20%
7,5% 15%
Syarat Pil
Harus memenuhi waktu hancur seperti tertera pada
kompressi yaitu dalam air 36o-38o selama 15 menit untuk
pil tidak bersalut dan 60 menit untuk pil yang bersalut
Sedang untuk pil bersalut enterik, direndam dulu dalam
larutan HCl 0,06 N selama 3 jam, lalu dipindahkan dalam
larutan dapar pH 6,8 pada suhu 36o-38o, maka dalam
waktu 60 menit pil sudah harus hancur.
Keuntungan Pil
bentuk sediaan pil adalah karena bentuknya yang kecil
sehingga sangat mudah diberikan, rasa dari obat dapat
ditutupi,
bentuknya sangat permanent dibandingkan bentuk sediaan
lainnya yang sangat terpapar oleh udara dan cahaya.
Obat yang mengandung resin akan lepas melambat
sehingga menguntungkan untuk aksi lepas lambat yang
berkelanjutan, misalnya katartika
Kerugian Pil
Bentuk sediaan pil adalah pil tidak cocok bila dikehendaki
aksi yang cepat dari obat,
bila formulasi pil menghasilkan pil yang keras maka, akan
terlewatkan di saluran pencernaan dan keluar dengan
feces kembali.
Obat yang bersifat mengiritasi tidak dapat dibuat dalambentuk pil
SEKIAN
Terima Kasih