6
Cara dan Waktu Pe mupukan Tanaman Hias Kesalahan yang mungkin dilakukan pada saat aplikasi dan dalam penentuan waktu pemupukan yang tepat berpengaruh pada efisiensi pemupukan, dan selanjutnya berpengaruh pula pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Dari penjelasan fungsi ketiga unsur makro di bagian sebelumnya, secara umum gambaran mengenai unsur apa saja yang dibutuhkan pada masa pertumbuhan tanaman atau fase vegetatif dan masa reproduktif tanaman atau fase generatif dapat diperoleh. Ketiga unsur makro tersebut secara bersamaan dibutuhkan sepanjang masa pertumbuhan tanaman, hanya beberapa unsur saja yang dibutuhkan dalam jumlah lebih besar sesuai fungsi dan manfaatnya. Unsur nitrogen dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang besar bila dibandingkan dengan fosfor dan kalium pada masa awal pertumbuhan atau fase vegetatif tanaman, sedangkan unsur fosfor dibutuhkan lebih banyak pada masa reproduktif atau fase generatif. Tanaman yang telah memasuki fase generatif tidak boleh mendapatkan unsur nitrogen dalam jumlah besar, tetapi sebaliknya harus mendapatkan unsur fosfor dalam jumlah besar. Apabila pemberian nitrogen dalam dalam jumlah besar tidak dihentikan, tanaman tidak akan memasuki fase generatif, dan akibatnya masa pembungaannya akan tertunda. Pada kondisi tersebut, tanaman akan tumbuh semakin rimbun, muncul percabangan dan daun yang lebat tetapi bersifat negatif atau ridak produktif. Tanaman yang terlalu rimbun akan mempunyai daun yang saling menutupi sehingga daun bagian bawah dan bagian dalam tidak mendapatkan cahaya matahari. Daun negatif tidak dapat melakukan fotosimesa, sehingga hanya menjadi beban bagi tanaman. Untuk memperbaiki kondisi tersebut harus dilakukan pemangkasan pada bagian tanaman yang bersifat negatif, kemudian dilakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk yang kandungan fosfornya tinggi untuk merangsang terjadinya proses pembungaan. Pemupukan harus disesuaikan dengan jenis pupuk berdasarkan cara aplikasinya. Pupuk akar tidak dapat diaplikasikan ke daun karena kandungan unsur hara mineralnya terlalu tinggi sehingga dapat mengakibatkan daun terbakar. Begitu pula sebaliknya, pupuk daun tidak dapat diaplikasikan ke akar. Pupuk akar dibenamkan di sekeliling tanaman atau dilarutkan terlebih dulu kemudian disiramkan sehingga mudah diserap oleh akar tanaman sementara pupuk daun disemprotkan ke daun dengan menggunakan sprayer sehingga mudah diserap tanaman. Cara

Cara dan waktu pemupukan tanaman hias

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Cara dan waktu pemupukan tanaman hias

Cara dan Waktu Pemupukan Tanaman Hias

Kesalahan yang mungkin dilakukan pada saat aplikasi dan dalam penentuan waktu pemupukan yang tepat berpengaruh pada efisiensi pemupukan, dan selanjutnya berpengaruh pula pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Dari penjelasan fungsi ketiga unsur makro di bagian sebelumnya, secara umum gambaran mengenai unsur apa saja yang dibutuhkan pada masa pertumbuhan tanaman atau fase vegetatif dan masa reproduktif tanaman atau fase generatif dapat diperoleh.

Ketiga unsur makro tersebut secara bersamaan dibutuhkan sepanjang masa pertumbuhan tanaman, hanya beberapa unsur saja yang dibutuhkan dalam jumlah lebih besar sesuai fungsi dan manfaatnya. Unsur nitrogen dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang besar bila dibandingkan dengan fosfor dan kalium pada masa awal pertumbuhan atau fase vegetatif tanaman, sedangkan unsur fosfor dibutuhkan lebih banyak pada masa reproduktif atau fase generatif. Tanaman yang telah memasuki fase generatif tidak boleh mendapatkan unsur nitrogen dalam jumlah besar, tetapi sebaliknya harus mendapatkan unsur fosfor dalam jumlah besar. Apabila pemberian nitrogen dalam dalam jumlah besar tidak dihentikan, tanaman tidak akan memasuki fase generatif, dan akibatnya masa pembungaannya akan tertunda. Pada kondisi tersebut, tanaman akan tumbuh semakin rimbun, muncul percabangan dan daun yang lebat tetapi bersifat negatif atau ridak produktif. Tanaman yang terlalu rimbun akan mempunyai daun yang saling menutupi sehingga daun bagian bawah dan bagian dalam tidak mendapatkan cahaya matahari. Daun negatif tidak dapat melakukan fotosimesa, sehingga hanya menjadi beban bagi tanaman. Untuk memperbaiki kondisi tersebut harus dilakukan pemangkasan pada bagian tanaman yang bersifat negatif, kemudian dilakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk yang kandungan fosfornya tinggi untuk merangsang terjadinya proses pembungaan.

Pemupukan harus disesuaikan dengan jenis pupuk berdasarkan cara aplikasinya. Pupuk akar

tidak dapat diaplikasikan ke daun karena kandungan unsur hara mineralnya terlalu tinggi sehingga dapat mengakibatkan daun terbakar. Begitu pula sebaliknya, pupuk daun tidak dapat diaplikasikan ke akar. Pupuk akar dibenamkan di sekeliling tanaman atau dilarutkan terlebih dulu kemudian disiramkan sehingga mudah diserap oleh akar tanaman sementara pupuk daun disemprotkan ke daun dengan menggunakan sprayer sehingga mudah diserap tanaman. Cara

Page 2: Cara dan waktu pemupukan tanaman hias

membenamkan pupuk akar di sekeliling tanaman adalah terlebih dulu membuat parit kecil dengan lebar dan kedalaman kurang lebih 7-10 cm dan berjarak selotar 10 cm dari tanaman. Selanjutnya pupuk akar yang umumnya berbentuk butiran disebarkan secara merata dalam parit tersebut. Jangan lupa untuk menutup parit dengan tanah dan menyiramnya. Penutupan bertujuan untuk mencegah terjadinya penguapan karena pupuk akar mudah menguap bila terkena cahaya matahari.

Pupuk akar terdiri atas pupuk tunggal atau pupuk majemuk .

Pupuk majemuk seperti NPK lebih mudah pengaplikasiannya, tetapi memerlukan ketelitian dan kecermatan dalam menentukan jumlah setiap unsur hara. mineral yang dibutuhkan tanaman. Misalnya NPK dengan komposisi 15 : 15 : 15, artinya mengandung masing-masing 15 unsur nitrogen, fosfor, dan kalium. Bila pemupukan dilakukan pada fase vegetatif tanaman, unsur nitrogen harus lebih besar dibandingkan dengan dua unsur lainnya. Untuk keperluan tersebut, biasanya ditambahkan pupuk urea agar jumlah nitrogennya mencukupi. Sebaliknya, bila pupuk tunggal yang digunakan, cara pemupukannya dengan mengaplikasikan tiga jenis pupuk sekaligus, yaitu urea, SP36, dan KC1. Sebelum pemupukan, buatlah terlebih dahulu campuran dari ketiga jems pupuk tersebut, tetapi karena ketiga jenis pupuk tersebut tidak dapat dicampur seluruhnya sebab akibat pencampuran yang tidak tepat dapat mengakibatkan hilangnya khasiat dari pupuk tersebut, jalan terbaik adalah membuat campuran yang mungkin dari ketiga jenis pupuk tersebut. Jenis pupuk yang tidak dapat dicampur satu dengan lainnya adalah urea dan SP36. Jadi, campuran yang dibuat terdiri dan pupuk urea dan KC1. Setelah itu, buatiah pant di sekeliling tanaman. setengah bagian untuk pupuk campuran dan setengah bagian lagi untuk pupuk SP36. Bila tanaman terdiri dari beberapa baris atau bedengan, buatlah parit di sisi kanan dan kiri barisan tanaman atau bedengan tersebut. Satu parit untuk pupuk campuran dan lainnya untuk pupuk SP36.

Waktu pemupukan yang tepat adalah

pada pagi hari sebelum pukul 10.00 atau sore hari setelah pukul 15.00. Pada saat itu cahaya matahari tidak terlalu terik sehingga dapat mengurangi penguapan pupuk. Bila jumlah tanaman cukup banyak dianjurkan untuk melakukan pemupukan mulai pagi hari, sehingga tidak perlu tertunda hingga esok harinya. Khusus pupuk akar setelah pemupukan dilakukan sebaiknya diikuti dengan kegiatan penyiraman. Jumlah pupuk yang akan diberikan harus sesuai dengan umur dan kondisi tanaman. Untuk pupuk daun, waktu pemupukan pada pagi atau sore hari dikaitkan dengan waktu terjadinya pembukaan stomata yang optimal sebab lewat stomatalah keluar masuknya cairan dari luar daun.Stomata adalah pintu daun yang terdapat pada permukaan bawah daun. Stomata tidak akan membuka pada saat matahari terik dan suhu tinggi. Bila pemupukan dilakukan pada saat stomata tidak membuka, pupuk yang diberikan tidak akan diserap oleh daun. Selain waktu yang tepat, aplikasi pupuk daun tidak boleh langsung diikuti dengan kegiatan penyiraman. Minimal enam jam setelah aplikasi, penyiraman atau kemungkinan turunnya hujan harus dihindari. Karena itu, sangat penting untuk menentukan waktu yang tepat bagi aplikasi pupuk daun. Bila pemupukan dilakukan pada musim hujan, sebaiknya ditambahkan perekat pada pupuk yang digunakan. Perekat berfungsi untuk merekatkan pupuk pada permukaan daun, sehingga tidak larut terbawa air hujan. Karena stomata berada di bawah permukaan daun, arah penyemprotan harus pula diarahkan pada permukaan bawah daun agar pupuk mudah dan segera diserap.

Penentuan jenis pupuk yang benar, diikuti dengan cara dan waktu aplikasi yang tepat akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman, termasuk pada proses pembungaannya. Karena itu, bagi hobiis atau pemilik tanaman hias pengetahuan yang berkaitan dengan jenis pupuk, cara, dan waktu pemupukan sangat penting dikuasai. Dengan pengetahuan yang cukup akan didapatkan gambaran yang jelas tentang segala hal berkaitan dengan kebutuhan tanaman sehingga keberhasilan mendapatkan tanaman hias sesuai dengan harapan akan lebih besar.

Page 3: Cara dan waktu pemupukan tanaman hias

Macam Macam Pupuk Organik dan Anorganik Pengertian Serta Unsur Mikro

PENGERTIAN PUPUK Dalam arti luas yang dimaksud pupuk ialah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Dalam pengertian yang khusus pupuk ialah suatu bahan yamg mengandung satu atau lebih hara tanaman.

PENGERTIAN PUPUK SECARA LAIN adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik (mineral). Pupuk berbeda dari suplemen tambahan. Pupuk mengandung bahan baku pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti hormontumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Ke dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah material suplemen. Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terkaku banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau terlalu banyan zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun.

KATEGORI PUPUK Pupuk dapat dibedakan berdasarkan bahan asal, senyawa, fasa, cara penggunaan, reaksi fisiologi, jumlah dan macam hara yang dikandungnya. Berdasarkan asalnya dibedakan :

1. Pupuk alam ialah pupuk yang terdapat di alam atau dibuat dengan bahan alam tanpa proses yang berarti. Misalnya : pupuk kompos, guano, pupuk hijau dan pupuk batuan P.

2. Pupuk buatan ialah pupuk yang dibuat oleh pabrik. Misalnya TSP, urea, rustika dan nitrophoska. Pupuk ini dibuat oleh pabrik dengan mengubah sumber daya alam melalui proses fisika dan / atau kimia.

Berdasarkan senyawanya dibedakan :

1. Pupuk organik ialah pupuk yang berupa senyawa organik. Kebanyakan pupuk alam tergolong pupuk organik ( pupuk kandang, kompos, guano ). Pupuk alam yang tidak termasuk pupuk organik misalnya rock phosphat, umumnya berasal dari batuan sejenis apatit [ Ca3(PO4)2].

2. Pupuk anorganik atau mineral merupakan pupuk dari senyawa anorganik. Hampir semua pupuk buatan tergolong pupuk anorganik.

Berdasarkan fasa-nya dibedakan :

1. Pupuk padat. Pupuk padat umumnya mempunyai kelarutan yang beragam mulai yang mudah larut air sampai yang sukar larut.

2. Pupuk cair. Pupuk ini berupa cairan, cara penggunaannya dilarutkan dulu dengan air. Umumnya pupuk ini disemprotkan ke daun. Karena mengandung banyak hara, baik makro maupun mikro, harganya relatif mahal. Pupuk amoniak cair merupakan pupuk cair yang kadar N nya sangat tinggi sekitar 83%, penggunaannya dapat lewat tanah (injeksikan).

Page 4: Cara dan waktu pemupukan tanaman hias

Berdasarkan cara penggunaannya dibedakan :

1. Pupuk daun ialah pupuk yang cara pemupukan dilarutkan dalam air dan disemprotkan pada permukaan daun.

2. Pupuk aksr atau pupuk tanah ialah pupuk yang diberikan ke dalam tanah disekitar akar agar diserap oleh akar tanaman.

Berdasarkan reaksi fisiologisnya dibedakan :

1. Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologisnya masam artinya bila pupuk tersebut diberikan ke dalam tanah ada kecenderungan tanah menjadi lebih masam (pH menjadi lebih rendah). Misalnya Za dan urea.

2. Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologis basis ialah pupuk yang bila diberikan ke dalam tanah menyebabkan pH tanah cenderung naik misalnya: pupuk chili salpeter, calnitro, kalsium sianida.

Berdasarkan jumlah hara yang dikandungnya dibedakan :

1. Pupuk yang hanya mengandung satu hara tanaman saja. Misalnya : urea hanya mengandung hara N, TSP hanya dipentingkan P saja (sebetulnya mengandung Ca).

2. Pupuk majemuk ialah pupuk yang mengandung dua atau lebih dua hara tanaman. Contohnya: NPK, amophoska, Nitrophoska dan rustika.

Berdasarkan macam hara tanaman dibedakan :

1. Pupuk makro ialah pupuk yang mengandung hanya hara makro saja : NPK, nitrophoska, gandasil.

2. Pupuk mikro ialah pupuk yang hanya mengandung hara mikro saja misalnya: mikrovet, mikroplet, metalik.

3. Campuran makro dan mikro misalnya pupuk gandasil, bayfolan, rustika. Sering juga ke dalam pupuk campur makro dan mikro ditambahkan juga zat pengatur tumbuh (hormon tumbuh).

Macam macam pupuk organik

1. PUPUK HIJAU Pupuk hijau terbuat dari tanaman atau komponen tanaman yang dibenamkan ke dalam tanah. Jenis tanaman yang banyak digunakan adalah dari familia Leguminoceae atau kacang-kacangan dan jenis rumput-rumputan (rumput gajah). Jenis tersebut dapat menghasilkan bahan organik lebih banyak, daya serap haranya lebih besar dan mempunyai bintil akar yang membantu mengikat nitrogen dari udara. Keuntungan penggunaan pupuk hijau antara lain:

1. Mampu memperbaiki struktur dan tekstur tanah serta infiltrasi air 2. Mencegah adanya erosi 3. Dapat membantu mengendalikan hama dan penyakit yang berasal dari tanah dan gulma jika

ditanam pada waktu tanah bero 4. Sangat bermanfaat pada daerah-daerah yang sulit dijangkau untuk suplai pupuk inorganik

Page 5: Cara dan waktu pemupukan tanaman hias

Namun pupuk hijau juga memiliki kekurangan yaitu: Tanaman hijau dapat sebagai kendala dalam waktu, tenaga, lahan, dan air pada pola tanam yang menggunakan rotasi dengan tanaman legume dapat mengundang hama ataupun penyakit dapat menimbulkan persaingan dengan tanaman pokok dalam hal tempa, air dan hara pada pola pertanaman tumpang sari

2. PUPUK KOMPOS Pupuk kompos merupakan bahan-bahan organik yang telah mengalami pelapukan, seperti jerami, alang-alang, sekam padi, dan lain-lain termasuk kotoran hewan. Sebenarnya pupuk hijau dan seresah dapat dikatakan sebagai pupuk kompos. Tetapi sekarang sudah banyak spesifisikasi mengenai kompos. Biasanya orang lebih suka menggunakan limbah atau sampah domestik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan bahan yang dapat diperbaharui yang tidak tercampur logam dan plastik. Hal ini juga diharapkan dapat menanggulangi adanya timbunan sampah yang menggunung serta mengurangi polusi dan pencemaran di perkotaan.

3. PUPUK KANDANG Para petani terbiasa membuat dan menggunakan pupuk kandang sebagai pupuk karena murah, mudah pengerjaannya, begitu pula pengaruhnya terhadap tanaman. Penggunaan pupuk ini merupakan manifestasi penggabungan pertanian dan peternakan yang sekaligus merupakan syarat mutlak bagi konsep pertanian. Pupuk kandang mempunyai keuntungan sifat yang lebih baik daripada pupuk organik lainnya apalagi dari pupuk anorganik, yaitu pupuk kandang merupakan humus banyak mengandung unsur-unsur organik yang dibutuhkan di dalam tanah. Oleh karena itu dapat mempertahankan struktur tanah sehingga mudah diolah dan banyak mengandung oksigen. Penambahan pupuk kandang dapat meningkatkan kesuburan dan produksi pertanian. Hal ini disebabkan tanah lebih banyak menahan air sehingga unsur hara akan terlarut dan lebih mudah diserap oleh buluh akar. Sumber hara makro dan mikro dalam keadaan seimbang yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Unsur mikro yang tidak terdapat pada pupuk lainnya bisa disediakan oleh pupuk kandang, misalnya S, Mn, Co, Br, dan lain-lain. Pupuk kandang banyak mengandung mikroorganisme yang dapat membanru pembetukan humus di dalam tanah dan mensintesa senyawa tertentu yang berguna bagi tanaman, sehingga pupuk kandang merupakan suatu pupuk yang sangat diperlukan bagi tanah dan tanaman dan keberadaannya dalam tanah tidak dapat digantikan oleh pupuk lain.

4. PUPUK SERESAH Pupuk seresah merupakan suatu pemanfaatan limbah atau komponen tanaman yang sudah tidak terpakai. Misal jerami kering, bonggol jerami, rumput tebasan, tongkol jagung, dan lain-lain. Pupuk seresah sering disebut pupuk penutup tanah karena pemanfaatannya dapat secara langsung, yaitu ditutupkan pada permukaan tanah di sekitar tanaman (mulsa). Peranan pupuk ini diantaranya :

Dapat menjaga kelembaban tanah, mengurangi penguapan, penghematan pengairan Mencegah erosi, permukaan tanah yang tertutup mulsa tidak mudah larut dan terbawa air Menghambat adanya pencucian unsur hara oleh air dan aliran permukaan Menjaga tekstur tanah tetap remah Menghindari kontaminasi penyakit akibat percikan air hujan Memperlancar kegiatan jasad renik tanah sehingga membantu menyuburkan tanah dan

sumber humus.

Page 6: Cara dan waktu pemupukan tanaman hias

5. PUPUK CAIR

Pupuk organik bukan hanya berbentuk padat dapat berbentuk cair seperti pupuk anorganik. Pupuk cair sepertinya lebih mudah dimanfaatkan oleh tanaman karena unsur-unsur di dalamnya sudah terurai dan tidak dalam jumlah yang terlalu banyak sehingga manfaatnya lebih cepat terasa. Bahan baku pupuk cair dapat berasal dari pupuk padat dengan perlakuan perendaman. Setelah beberapa minggu dan melalui beberapa perlakuan, air rendaman sudah dapat digunakan sebagai pupuk cair. Pupuk organik bukan hanya berbentuk padat dapat berbentuk cair seperti pupuk anorganik. Pupuk cair sepertinya lebih mudah dimanfaatkan oleh tanaman karena unsur-unsur di dalamnya sudah terurai dan tidak dalam jumlah yang terlalu banyak sehingga manfaatnya lebih cepat terasa. Bahan baku pupuk cair dapat berasal dari pupuk padat dengan perlakuan perendaman .

PUPUK ANORGANIK Secara umum ada dua jenis pupuk anorganik yang tersedia di pasaran :

1. PUPUK TUNGGAL : Pupuk yang dibuat dari satu unsur secara dominan. Contohnya : Urea yang mengandung N, TSP atau SP 36 dengan P, dan KCl atau ZK dengan unsur K yang dominan.

2. PUPUK MAJEMUK : Pupuk yang mengandung lebih dari satu jenis unsur. Contoh : pupuk DAP dan Amofos yang terbuat dari N dan P. Pupuk majemuk juga bisa tersusun dari 3 unsur. Sebut juga Rustika Yellow dan Mutiara. Kedua pupuk itu dilengkapi dengan kandungan N, P, dan K. Produsen pupuk biasanya juga menambahkan unsur-unsur mikro seperti Fe, B, Mo, Mn, dan Cu.

Agar praktis, pekebun biasanya memakai pupuk mejemuk. Umumnya di pasaran beredar pupuk dengan kandungan utama Nitrogen, fosfor, dan kalium dengan berbagai perbandingan. Besar kecilnya perbandingan itu dicantumkan di label kemasan. Tulisan 20;10;10 artinya kandungan nitrogen paling tinggi sehingga tepat digunakan untuk masa pertumbuhan.