cara menyimpan web

Embed Size (px)

Citation preview

Ketika kita sedang membuka sebuah halaman website di Internet Explorer, kadang kita ingin menyimpan halaman tersebut menjadi sebuah file yang dapat kita buka kembali tanpa harus online. Untuk itu kita akan mengeklik menu File dan memilih Save As. Kemudian kita akan memilih folder tempat file tersebut ingin kita simpan, mengubah nama file jika perlu dan mengeklik OK untuk menyimpan. File tersebut akan tersimpan di folder yang kita inginkan berupa file HTML dengan nama yang kita pilih plus sebuah folder yang berisi gambar-gambar, file CSS dan JavaScript (jika ada) dari website yang kita simpan. Folder ini akan mengikuti ke manapun file tersebut dipindahkan sepanjang kita mengkopinya menggunakan antarmuka Windows. Jadi kita tidak perlu khawatir gambar-gambar dari website tersebut tidak muncul saat file yang kita simpan tersebut kita buka di komputer lain. Sangat mudah dan praktis sampai suatu saat kita membuka folder di tempat menyimpan file tersebut, katakanlah My Documents, dan ingin mencari sebuah file di salah satu folder dalam My Documents. Kita mungkin baru menyadari bahwa folder My Documents kita telah penuh folder-folder bernama panjang dan berakhiran _files memenuhi My Documents dan membuat kita kesulitan mencari folder lain yang kita inginkan. Rupanya kita sudah terlalu banyak menyimpan file Save As dari Internet Explorer dan tanpa sadar file-file yang kita simpan memenuhi My Documents dengan folderfolder tambahan yang ikut tersimpan. Sebenarnya hal tersebut tidak perlu terjadi kalau kita mau bersusah payah sedikit saat hendak menyimpan sebuah halaman website menjadi sebuah file. Kalau kita perhatikan, sebenarnya halaman website dapat kita simpan dalam empat pilihan format. Tiga di antaranya hanya menghasilkan satu file saja dan pilihan standar itulah yang akan menyimpan halaman website dalam bentuk file dan folder. Keempat pilihan format tersebut dapat dilihat di bagian isian Save as type di bawah tempat pengisian File name saat window kecil Save As muncul. Keempat format tersebut adalah : Web Page, complete (*.htm,*.html) Web Archive, single file (*.mht) Web Page, HTML Only (*.htm,*.html) Text File (*.txt) Web Page, complete (*.htm,*.html) Ini adalah format default atau standar. Setiap kita akan menyimpan halaman website, secara otomatis yang terpilih adalah pilihan ini. Format ini akan menyimpan halaman website menjadi sebuah file HTML dan sebuah folder berisi gambar-gambar yang ada dalam halaman website yang disimpan. Folder ini kadang berisi juga file CSS atau Java Script dari website tersebut. Web Archive, single file (*.mht) Kalau kita merasa terganggu dengan folder-folder yang ikut muncul ketika kita menyimpan sebuah halaman website, kita bisa memilih format ini. Dengan format ini, kita masih bisa membuka halaman website yang kita simpan tanpa harus kehilangan gambar-gambar yang ada di dalamnya. File HTML dan gambar-gambar tersebut disimpan menjadi satu file yang disebut dengan file MHT atau Microsoft HTML Template. Memang nantinya file ini akan terlihat lebih besar ukuran filenya dibandingkan dengan file HTML yang biasanya karena file tersebut juga berisi gambar-gambar yang sebelumnya ada di folder tersendiri. Tapi setidaknya dengan menggunakan format single file ini folder kita jadi tidak terlihat penuh dan file-file yang kita simpan jadi lebih mudah ditata. File ini juga dapat dibuka kembali dengan mudah. Cukup klik dua kali pada nama file seperti membuka file biasa, maka sebuah browser akan muncul dan menampilkan halaman yang telah tersimpan. Web Page, HTML Only (*.htm,*.html) Kadang kita hanya butuh menyimpan teks dari sebuah halaman website. Misalnya halaman yang berisi artikel atau berita. Tidak ada gambar yang harus disimpan apalagi biasanya dalam sebuah halaman website banyak terdapat gambar-gambar iklan

yang seringkali ikut tersimpan ke komputer saat kita menyimpan halaman tersebut menjadi sebuah file. Jika demikian maka kita bisa memilih format ini. Seperti pilihan pertama, pilihan ini akan menyimpan halaman website menjadi sebuah file HTML yang dapat kita buka kembali dengan browser. Hanya saja, format ini tidak menyimpan gambar-gambar, CSS ataupun JavaScript yang mungkin ada dalam website tersebut. Akibatnya saat dibuka kembali mungkin halaman tersebut akan terlihat berantakan karena banyak bagian kosong akibat file gambar yang dibutuhkan tidak tersedia. Tapi tenang saja, meskipun demikian teks yang disimpan biasanya akan tetap bisa dibaca dengan mudah. Text File (*.txt) Pilihan ini mungkin akan sangat tidak direkomendasikan. Pilihan ini akan menyimpan halaman website menjadi sebuah file teks biasa. Benar-benar hanya berisi teks tanpa layout dan biasanya lebih tidak beraturan dibandingkan pilihan sebelumnya. Karena file teks, maka file ini dapat dibuka dengan mudah menggunakan Notepad. Saya hampir selalu memanfaatkan ketiga pilihan pertama di atas. Kalau ingin menyimpan berupa satu file HTML dan file-file gambar yang terpisah, biasanya karena saya ingin mengambil gambar-gambarnya, saya akan memilih yang pertama atau yang standar. Tapi kalau saya ingin menyimpan seluruh halaman beserta gambar untuk keperluan dokumentasi, jadi inginnya jadi satu file saja, maka saya akan memilih yang kedua, file MHT. Biasanya saya memilih ini juga kalau ingin menyimpan contoh layout dari sebuah halaman website. Tapi kalau yang ingin saya simpan untuk dokumentasi hanya teks-nya saja, maka saya akan memilih yang ketiga. Dengan begitu saya tidak akan terlalu terganggu dengan folder-folder yang berisi gambar-gambar yang tidak perlu dan tidak perlu menyimpan file-file halaman website dalam jumlah ukuran yang besar jika tidak perlu.