19
Cara Pemasangan PENANGKAL PETIR Neoflash Secara garis besar cara pemasangan PENANGKAL PETIR neoflash adalah menghubungkan unit terminal Neoflash yang diletakkan di ujung atas bangunan kemudian menghubungkannya ke grounding dengan kabel penghantar . Teknis Pemasangan Grounding Pekerjaan dimulai dari bagian grounding terlebih dahulu atau bagian bawah untuk melihat tahanan sebaran tanah dengan pertimbangan keamanan dan kemudahan (efisiensi dalam pekerjaan) Kemudian dilakukan pengetesan tahanan tanah menggunakan Earth Tester Meter . Apabila didapatkan tahanan tanah di bawah 5 Ohm maka pekerjaan berikutnya bisa di lakukan , bila belum mencapai dibawah 5 Ohm maka perlu untuk dibuat grounding di sebelahnya dengan jarak minim 1 mtr atau setengah dari kedalaman grouding awal, yang selanjutnya di kopel / diparalel dengan grounding sebelumnya agar tahanan tanahnya turun, hal ini dilakukan berulang sampai mendapatkan nilai tahanan tanah dibawah 5 Ohm atau spesifikasi yang di inginkan, dengan perhitungan sebagai berikut,: g 1 & 2 = Tahanan Tanah ground 1 & 2 Gt = Nilai akhir ground ( Ohm)

Cara Pemasangan PENANGKAL PETIR Neoflash

  • Upload
    agus34

  • View
    238

  • Download
    15

Embed Size (px)

Citation preview

Cara Pemasangan PENANGKAL PETIR Neoflash

Secara garis besar cara pemasangan PENANGKAL PETIR neoflash adalah menghubungkan unit terminal Neoflash yang diletakkan di ujung atas bangunan kemudian menghubungkannya ke grounding dengan kabel penghantar.

Teknis Pemasangan Grounding

Pekerjaan dimulai dari bagian grounding terlebih dahulu atau bagian bawah untuk melihat tahanan sebaran tanah dengan pertimbangan keamanan dan kemudahan (efisiensi dalam pekerjaan)

Kemudian dilakukan pengetesan tahanan tanah menggunakan Earth Tester Meter . Apabila didapatkan tahanan tanah di bawah 5 Ohm maka pekerjaan berikutnya bisa di lakukan , bila belum mencapai dibawah 5 Ohm maka perlu untuk dibuat grounding di sebelahnya dengan jarak minim 1 mtr atau setengah dari kedalaman grouding awal, yang selanjutnya di kopel / diparalel dengan grounding sebelumnya agar tahanan tanahnya turun, hal ini dilakukan berulang sampai mendapatkan nilai tahanan tanah dibawah 5 Ohm atau spesifikasi yang di inginkan, dengan perhitungan sebagai berikut,:

 g 1 & 2 = Tahanan Tanah ground 1 & 2

Gt = Nilai akhir ground ( Ohm)

Pemasangan Kabel Penangkal Petir

Setelah Selesai pemasangan grounding langkah Selanjutnya memasang jalur elektris petir (Kabel) yaitu dengan menggunakan kabel dari grounding sampai ke atas bangunan .

Kabel yang bisa digunakan antara lain BC  (Bare Copper) , NYY atau Coaxial . Keutamaan dari kabel ada di segi luas penghantarnya (minim 50 mm), menggunakan penampang kabel lebih dari 50 mm  akan lebih baik.

Jalur kabel penghantar antara ujung bangunan dan lokasi graunding di usahakan sependek mungkin , sebab akan menguntungkan, ini di maksudkan agar arus petir dapat segera di salurkan selain juga dari segi material semakin sedikit dan dapat mengurangi hambatan penghantar.

Hindari belokan dengan sudut 90′ , sebab di belokan dengan sudut runcing akan menimbulkan Side flasing ( loncatan arus keluar dari jalur kabel yang ada ).

Untuk daerah-daerah yang terjangkau oleh aktifitas sebaiknya diberi pipa pelindung (conduit) dengan tujuan kerapian dan keamanan , bisa pula diberikan penghalang .

Setelah selesai pemasangan kabel penghantar maka bisa dimulai tahapan selanjutnya, Penegakan tiang penangkal petir dan pemasangan head terminal Penangkal Petir Neoflash.

Pasang Tiang Penangkal Petir

Buku Manual Instalasi

 

Instalasi Penangkal Petir Neoflash

 

Lay Out instalasi penangkal petir harus sesuai dengan daerah dimana peralatan akan dipasang , meletakkan di posisi di tengah areal sangatlah di harapkan agar mendapat perlindungan yang optimal.

Persyaratan kunci untuk instalasi penangkal petir adalah terminal penerima penangkal petir Neoflash® harus ditempatkan minimal 3 meter lebih tinggi dari permukaan atas bangunan yang ada .

Atau dengan memasang lebih tinggi sebesar 3 meter dari tinggi rata-rata bangunan, hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal Jika lebih pendek maka peralatan ini tidak akan bekerja dengan baik atau kurang maksimal.

Bila pemasangan penangkal petir neoflash semakin tinggi maka semakin besar radius perlindungan yang di dapatkan.

Perhatikan juga bahwa head terminal  penangkal petir neoflash harus berhubungan kokoh dan elektris dengan kabel penurunan penghantar arus beserta pertanahannya/grounding .Gunakan bahan konduktor dengan inti tunggal atau serabut yang terbuat dari tembaga diameter minimal 50 mm, bisa berupa kabel telanjan,terbuka / tanpa isolator (BC/Bcc) atau kabel berisolator (NYY/NYA).Nilai tahanan tanah/ground harus lebih kecil dari 5 ohm.Sedangkan penggunaan kabel yang memiliki kwalitas baik dan berisolasi anti tegangan tembus direkomendasikan oleh ahli kami . kabel yang dilengkapi dengan anti tegangan tembus, misalnya Coaxial; N2XSY; NA2XSY.

Penangkal Petir Neoflash

Head terminal Penangkal Petir NeoFlash adalah alat penerima sambaran petir yang berbasis kerja ESE ( Early Streamer Emission Lightning Conductor) atau istilahlainnya elektrostatic system, yakni ujung penerima petir dengan sistem kerja Mengumpulkan dan menyerap energi awan yang mengandung energi statik.

Ujung penerima NeoFlash bekerja dengan mengumpulkan muatan awan (energi statik) yang dihasilkan proses induksi elektromagnetis dan menghimpunnya . Bila muatan yang disimpan ini cukup besar kemudian melepasnya di ujung utama , akibat proses ini maka terminal mengeluarkan lidah api penuntun keudara (disebut streamer).

Setelah streamer tertembak ke udara dengan muatan netral akan memancing pengarahan sambaran dari petir , pada akhirnya mengarahkan Sambaran di satu titik dengan meniti jalur streamer kemudian Penangkal Petir Neoflash menerima seluruh Hantaman energi petir dan menyalurkannya ke tanah melalui kabel penurunan, dengan demikian maka sistem ini akan menghilangkan kemungkinan kemungkinan sambaran liar dari akar akar petir

Penangkal petir neoflash ini Memiliki 4 seri tipe :

Head NeoFLASH TZ 03

Head NeoFLASH TZ 04

Head NeoFLASH TZ 05

Head NeoFLASH TZ 06

dari ke 4 type diatas memiliki spesifikasi yang dibedakan berdasarkan radius perlindungan area :

H(m) 3 4 5 6 7 8 9 10 20TZ.03 67 78 87 95 103 110 117 123 174TZ.04 78 90 100 110 119 127 135 142 204TZ.05 87 100 112 123 133 142 151 159 225TZ.06 95 110 123 135 146 156 166 175 247

Dari tabel diatas akan tampak bahwa semakin Tinggi Posisi Terminal Neoflash dari Tinggi Areal sekitar maka akan menghasilkan Radius yang panjang

Penangkal Petir NeoFLASH

Head terminal NeoFLASH sangat cocok untuk Penangkal Petir Gedung bertingkat atau di install di lokasi yang memiliki areal luas sebab memiliki proteksi petir yang berfariasi dan cukup luas. semisal Kawasan Pergudangan , Pertambangan , Lapangan Golf etc.

Standart Tinggi Pemasangan

Terminal Penerima Petir Neoflash haruslah di pasang minimal lebih tinggi sejauh 3 mtr dari rata rata tinggi bangunan disekitarnya , hal ini sudah menjadi standart dari kerja perangkat ini.

Bila pemasangan bisa lebih tinggi akan lebih baik sebab secara otomatis pengumpulan energi akan semakin terpusat yang akan menghasilkan radius perlindungan lebih besar.

Standart Kabel Pemasangan

Secara teknis penggunaan besar kawat penghantar 50 mm sudah mencukupi untuk menghantarkan arus petir , Bila memperbesarnya akan jauh kami sarankan sebagai bentuk antisipasi overload arus . Untuk daerah terbuka yang kurang pengawasannya atau rawan pencurian ( tower BTS ) kami menyarankan untuk menggunakan kabel Alumunium sebab kawat ini tidak laku di pasar loak.

Penggunaan penghantar berisolasi dan isolator berperisai induksi juga bisa dipakai ( NYY , Coaxial , HVSC )

Standart Hambatan Grounding

Titik berat pembuatan grounding ada di nilai tahanan sebaran di sebuah lokasi , bila nilai hambatan grounding di bawah 5 ohm maka nilai ini sudah di anggap baik tapi bila diatasnya jelek.

Material grounding bisa berbahan logam apa saja asal tahan korosi di daerah tersebut , tingkat korosif di sebuah lokasi berbeda beda . Daerah berkadar garam tinggi memiliki tingkat korosif yang sangat tinggi tetapi daya hantar listriknya sangat bagus.

Penggunaan Pipa Galfanise Hotdif sudah kami buktikan akan mampu bertahan di kisaran 10 tahun pada lahan payau , bila menggunakan bahan dengan standart atas akan lebih baik ( kawat Tembaga , As Tembaga , Stailes )

Bahaya Utama Sambaran Petir

Setiap kali terjadi sambaran petir maka energi petir akan membakar semua materi yang di laluinya , bila materi ini cukup tangguh akan tidak terjadi sesuatu yang berarti dan bila materi ini rentan maka akan hangus dan bisa sampai meledak bila tidak dilengkapi penyalur petir.

Logam Struktur bangunan misalnya , materi besi ini cukup mampu menahan panas akibat energi petir yang terjadi mungkin cuma perubahan warna jadi kehitam hitaman , tapi berbeda bila besi ini dengan dimensi yang kecil maka terjadi tahapan proses pemanasan > Peleburan > Penguapan . hal ini juga terjadi di kabel penghantar penangkal petir yang di install.

Apa yang terjadi bila yang di lalui petir adalah materi Gas , misal Udara bebas ? Proses ( Pemanasan , peleburan , Penguapan ) akan terjadi sangat cepat dan hampir bersamaan , karena proses yang sangat cepat ini akan timbul Sebuah ledakan ( guruh , guntur ) yang kita dengar .

Bila kita memiliki sebuah bangunan maka apa saja yang kiranya akan terjadi bila tersambar petir ? bahaya kerusakan terhadap bangunan dan isinya yang seringkali terjadi oleh sambaran petir

Untuk sambaran petir ini terbagi menjadi 2 jenis sambaran :

Sambaran Langsung yang mengenai bangunan

Sambaran petir yang langsung mengenai struktur bangunan , tentu saja hal ini sangat membahayakan bangunan dan seluruh isinya karena bisa berefek kebakaran , kerusakan perangkat elektrik / elektronik atau bahkan korban jiwa.Penanganan dengan Pemasangan Terminal Penangkal Petir serta instalasi pendukung dengan baik ,

Pemasangan penangkal petir Eksternal dengan kabel penghantar minimal 50 mm dan grounding dengan nilai tahanan resistansi dibawah 5 ohm .

Bahaya Sambaran Petir Serta Cara Pengamanannya

Sambaran Petir dekat bangunan

Ada kalanya sebuah sambaran petir tidak mengenai bangunan tetapi mengenai obyek di dekat bangunan , bisa mengenai pohon , tiang penerangan , tiang dan jaringan listrik atau juga tiang tower komunikasi .

Yang menjadi permasalahan bahwa efek sambaran petir ini akan mempengaruhi perangkat elektronik yang ada di dalam bangunan juga menimbulkan kerusakan.

Penanganan efek ini dengan cara memasang pengaman tegangan kejut / arrester / surge arrester di titik titik utama jaringan kabel instalasi .

Sambaran Jaringan Listrik

Bahaya sambaran ini sering terjadi, petir menyambar diluar area bangunan tetapi berefek pada bangunan, hal ini karena sistem jaringan distribusi listrik/PLN memakai kabel udara terbuka dan berposisi tinggi , bilamana ada petir yang menyambar pada kabel terbuka ini maka seakan-akan arus petir di salurkan langsung ke pemakai padahal kita tahu bahwa arus petir mempunyai tegangan yang besar hal inilah akan membuat kerusakan pada perangkat atau jaringan elektris yang sedang beroperasi.Penanganan pemberian pengaman Tegangan kejut / Arrester ,sehingga arus berlebih dapat segera di belokkan ke grounding.

Arrester Level 1 / Lightning Arrester / Class A – perangkat arrester yang di tempatkan di sisi depan jaringan , jenis arrester Spark Gap baik Open atau EnCapsuled bisa di gunakan yang diletakkan di panel Utama kemudian si susul dengan

Arrester Level 2 / Surge Arrester / Class B – Perangkat arreter ini di tempatkan setelah arrester level 1 , dengan material Metal Okside Varistor / MOV yang di install di panel distribusi .

Sambaran Pada jaringan Komunikasi

bahaya sambaran ini serupa dengan yang ke-2 tetapi berefek kepada perangkat komunikasi.Penanganan dengan cara yang sama dengan pemberian grounding karena pada setiap perangkat elektrik yang ada di pasaran pada dasarnya sudah dilengkapi anti nois / arrester yang disalurkan melalui grounding listrik.

Cara Pasang Penangkal Petir

Terdapat beberapa bagian yang harus diselesaikan dalam pemasangan penangkal petir

Pembuatan Grounding

Grounding sebagai titik akhir pelepasan arus petir harus memiliki kriteria tertentu agar bisa berfungsi dengan baik melepaskan arus petir tersebut sehingga penangkal petir yang dipasang juga dapat bekerja optimal . Salah satunya dilihat dari tekstur tanah dan bahan yang di gunakan untuk membuat grounding tersebut.

Dilihat dari tekstur tanah Grounding yang baik yaitu :

1. Tanah yang memiliki kandungan garam tinggi.

2. Tanah yang memiliki kandungan air yang tinggi.

3. Tanah yang memiliki keasaman yang tinggi.

Dilihat dari bahan yang di gunakan grounding yang baik yaitu grounding yang terbuat dari bahan Conductor misalnya Tembaga,Stainless atau Galvanise.

Standart pengukuran grounding  yaitu dengan menggunakan alat ukur resistansi tanah, Nilai tahanan yang di izinkan yaitu maksmal 5 Ohm.

Untuk kedalaman grounding sendiri untuk setiap wilayah berbeda, ada wilayah yang dengan kedalaman 6 meter sudah baik ( sudah memiliki nilai resistansi di bawah 5 Ohm , Tetapi ada wilayah tertentu yang sudah dilakukan pengeboran 20 meter bahkan lebih tetapi belum memiliki

nilai resistansi yang baik ( masih diatas 5 Ohm ). Faktor tekstur tanah di ataslah yang sangat berpengaruh terhadap hasil pengeboran tersebut.

Pemasangan Kabel Penangkal Petir

Terdapat beberapa kiat untuk pemilihan jalur kabel , Rute Terdekat kiat utamanya ” Semakin Pendek Panjang Bentang Penghantar maka Tahanan Bahan Akan semakin Kecil ”

Belokan kabel haruslah dihindari bila membentuk sudut runcing ( kurang dari 90 ‘ ) dan Bila ada belokan harus membentuk sudut radian ( lingkar )  agar tidak terjadi Side Flashing yang bisa menimbulkan aliran liar petir di struktur bangunan .

Standart teknis kabel yang di gunakan adalah minimal 50 mm”  ( SNI ) penggunaan kabel lebih dari 50 mm sangat kami sarankan walau agak mahal , bentuk Kabel penghantar bisa berbagai macam , Kawat Terpilin atau Batang Konduktor juga bisa sebagai pilihan

Pemasangan Ujung Finial Penangkal Petir

Terdapat beberapa teknis penyambungan yang kadang kala sedikit berbeda karena ada perbedaan di pabrikan pembuatnya , tetapi pada pokoknya kabel penghantar haruslah terhubung dengan kuat dan elektris dengan ujung finial.

Pemasangan Penangkal Petir Rumah / Sederhana

Pemasangan penangkal petir untuk rumah adalah memberikan saluran elektris dari atas bangunan ke dalam tanah dengan tujuan bila ada sambaran petir yang mengenai atas bangunan maka arus petir bisa langsung mengalir dan tersalur ke ground dengan baik.

Standart kabel yang di gunakan adalah minimal 50 mm”  ( SNI ), untuk memilih kabel dengan ukuran kurang dari 50 mm” tidak di sarankan walau kenyataan di lapangan banyak yang menggunakannya.

Langkah pertama yang harus di lakukan adalah memilih jalur penurunan kabel , ada 3 hal penting dalam pemilihan jalur kabel ini.

Pertama =>jalur terpendek dengan pertimbangan hemat material kabel dan dengan keuntungan teknis tahanan kabel kecil,

Kedua =>  Usahakan agar saluran elektris tersebut  mendapatkan jalan tercepat kedalam tanah Sesedikit mungkin belokan agar tidak terjadi loncatan keluar jalur kabel (Side Flasing) atau patahan pada isolasi

Ketiga => Seluruh sisi ujung bubungan bangunan sebaiknya diberi jalur kabel mendatar

Pekerjaan pemasangan penangkal petir dimulai dari bawah yaitu pembuatan grounding pertanahan terlebih dahulu hal ini untuk  mengetahui tahanan sebaran  tanah yg di inginkan atau sesuai standart yang berlaku sekaligus mempermudah dalam pemasangan.

Ada berbagai bahan yang bisa digunakan sebagai grounding

As Coper Cop Bond BCC + pipa

Cara Pembuatan Grounding Penangkal Petir

Cara Pembuatan Grounding Penangkal petir

Terdapat 2 cara pembuatan grounding PENANGKAL PETIR yakni Pasak dan Hamparan , kedua cara ini memeliki tingkat kendala berbeda . untuk grounding PENANGKAL PETIR tentu acuan akhir ada di nilai tahanan resistansinya harus dibawah 5 ohm. Dari kondisi tanah di berbagai daerah Indonesia ada dua teknis yang umum bisa dikerjakan dengan mudah , Grounding Pasak dan Grounding Hamparan . Jenis tekstur tanah yang akan di buat grounding menjadi titik tolaknya.

Pembuatan Grounding Pasak

yang dimaksud grounding penangkal petir pasak adalah material logam yang ditanam sebagaimana pasak / paku menghunjam ke dalam tanah dengan kedalaman tertentu , material bisa As Tembaga , As Besi berlapis tahan karat , Pipa Galfanise yang dimasuki BC. Model tanah yang cocok adalah daerah yang bersedimen tanah liat dan endapan lumpur misal Pesisir Pantura , untuk tanah dengan model seperti ini biasanya hasil grounding akan mudah untuk mendapatkan dibawah 5 ohm. Cara Pertama pekerjaan dimulai dari pemilihan lokasi di titik yang dimungkinkan menggunakan aktifitas pengeboran. ideal pengeboran dengan dalam 6 meter dan bisa sampai 12 mtr , untuk pengeboran lebih dari 12 mtr akan sulit bila dikerjakan dengan teknis manual tenaga manusia ,Bila diinginkan dengan pengeboran yang dalam atau pula area yang

berbatu yaitu dengan penggunaan alat bor mesin . Setelah pengeboran selesai material grounding di masukkan dalam lobang dan isi celah dengan material tanah halus dan isi dengan air hal ini di lakukan agar kerekatan tanah dengan material arde semakin sesak . akan jauh lebih baik bila material pengisi celah ini adalah material kondusif misal Bentonit / Semen Kondusif . Cara kedua adalah tanpa melakukan pengeboran, tetapi material grounding langsung ditancapkan dan dipukul sebagaimana Paku Kayu , dengan irama Pukul ~ Putar ~ Pukul ~ Putar menerus sampai di kedalaman yang diinginkan. Ada kendala umum dalam pembuatan grounding penangkal petir pasak ini – Batu . Seringkali di daerah perbukitan akan tampak tanah dipermukaannya tapi menyimpan kandungan batu diperutnya ,

satu meter mentok batu , dua meter mentok batu . maka teknis pasak sangat tidak berdaya , teknis grounding hamparanlah yang sesuai dengan kondisi ini.

Pembuatan Grounding Hamparan

Kondisi lahan bebatuan keras , berkapur dan Porous adalah daerah yang sangat susah untuk membuat grounding hal ini disebabkan muatan listrik akan susah menghantar dan penetralan di  daerah kering ,basah dan batu. Adakalanya juga kita menemui tanah yang berkandungan pasir silica tinggi misal di daerah kepulauan Riau , sebuah pasak arde dalam 6 mtr baru menghasilkan nilai tahanan 150 Ohm , setelah diparalel sebanyak 3 buah arde hasilnya tidak sesuai harapan baru turun jadi 125 Ohm . Pernah juga kita mendapati kendala cukup susah dalam pembuatan grounding penangkal petir di daerah Kalimantan Timur pada areal tambang batu bara , Ground Rod di tancapkan sedalam 1,5 meter memperoleh hasil tahanan sebesar 25 Ohm tetapi setelah diperdalam jadi 6 mtr akan semakin besar jadi 50 ohm , Kok bisa seperti ini . Usut punya usut ternyata areal tersebut adalah areal batu bara disisi dalamnya dan hanya 2 meter saja yang berupa tanah. Penanganan atas kondisi lahan seperti ini dengan membuatkan areal serapan muatan listrik dengan mengganti struktur tanah di kanan kiri material yang di tanam dengan tanah liat , humus dengan demikian maka kandungan air dan mineral bisa tahan lama diareal grounding