3
Cara penyimpanan vaksin Rantai Dingin Rantai dingin adalah suatu prosedur dan peralatan yang digunakan dalam penyampaian vaksin dari pabrik pembuat vaksin sampai dilakukan penyuntikan. Tujuan rantai dingin , adalah untuk memperkecil kesalahan selama pelayanan terhadap vaksin dan dapat diyakinkan bahwa vaksin yang digunakan masih mempunyai potensi yang menimbulkan kekebalan. Vaksin yang tidak potensi lagi bila tetap digunakan/diberikan akan mengakibatkan kerugian antara lain: Hilangnya kepercayaan masyarakat. Harga vaksin yang mahal tidak dapat mencapai sasarannya. Biaya operasional yang besar. Unsur-unsur rantai dingin: 1. Kamar dingin (cold room/storage) 2. Lemari es (absorbsi dan kompresi) 3. Cold box yang berisi cold pack. 4. Termos es. Penyimpanan vaksin di dalam lemari es (lemari es pintu depan/front opening) Freezer digunakan untuk membuat es dan menyimpan vaksin polio dan campak. Rak pertama dibawah freezer sebaiknya untuk menyimpan vaksin TT dan DPT. Antara kotak-kotak vaksin harus ada jarak, agar udara dingin dapat mengalir dari atas kebawah. Penempatan vaksin baru dan pemakaiannya harus menurut cara tertentu dan tetap. Misalnya pemakaian diambil dari tempat yang paling kiri dan vaksin baru ditempatkan dibagian kanan. Tiap kelompok terdiri dari jumlah tertentu sehingga untuk menghitungnya cukup menghitung kelompoknya. Tiap vaksin harus diberi warna/kode tertentu sehingga jelas jenis vaksin dan kedaluarsanya. Jangan menyimpan vaksin di pintu lemari es.

Cara Penyimpanan Vaksin

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Cara Penyimpanan Vaksin

Cara penyimpanan vaksinRantai Dingin  

Rantai dingin adalah suatu prosedur dan peralatan yang digunakan dalam penyampaian vaksin dari pabrik pembuat vaksin sampai dilakukan penyuntikan. Tujuan rantai dingin, adalah untuk memperkecil kesalahan selama pelayanan terhadap vaksin dan dapat diyakinkan bahwa vaksin yang digunakan masih mempunyai potensi yang menimbulkan kekebalan. 

Vaksin yang tidak potensi lagi bila tetap digunakan/diberikan akan mengakibatkan kerugian antara lain: 

Hilangnya kepercayaan masyarakat.  Harga vaksin yang mahal tidak dapat mencapai sasarannya.  Biaya operasional yang besar. 

Unsur-unsur rantai dingin:  

1. Kamar dingin (cold room/storage) 2. Lemari es (absorbsi dan kompresi) 3. Cold box yang berisi cold pack. 4. Termos es. 

Penyimpanan vaksin di dalam lemari es (lemari es pintu depan/front opening) 

Freezer digunakan untuk membuat es dan menyimpan vaksin polio dan campak. Rak pertama dibawah freezer sebaiknya untuk menyimpan vaksin TT dan DPT. Antara kotak-kotak vaksin harus ada jarak, agar udara dingin dapat mengalir dari atas

kebawah.  Penempatan vaksin baru dan pemakaiannya harus menurut cara tertentu dan tetap.

Misalnya pemakaian diambil dari tempat yang paling kiri dan vaksin baru ditempatkan dibagian kanan. 

Tiap kelompok terdiri dari jumlah tertentu sehingga untuk menghitungnya cukup menghitung kelompoknya.

Tiap vaksin harus diberi warna/kode tertentu sehingga jelas jenis vaksin dan kedaluarsanya. 

Jangan menyimpan vaksin di pintu lemari es.  Jangan membuka lemari es lebih dari 3x sehari, usahakan agar pintu terkunci rapat.  Catat suhu lemari es 2x sehari, termometer diletakkan pada bagian bawah belakang

sedemikian rupa sehingga angkanya mudah dibaca.  Untuk lemari es dengan dial termometer pencatatan suhu tidak usah membuka lemari

es.  Tidak menyimpan makanan/minuman dalam lemari es. 

Penyimpanan vaksin dalam cold box: 

Hal yang perlu diperhatikan bila kita menyimpan vaksin dalam cold box untuk dikirim: 

Vaksin harus dikelilingi dengan cold pack pada sisi-sisi samping dan atas.  Vaksin DPT,DT,TT, tidak boleh menyentuh langsung dengan es.  Penutupnya harus rapat dan terkunci. 

Page 2: Cara Penyimpanan Vaksin

Bagian luar dari cold box harus diberi tanda yang jelas bahwa isinya vaksin.  Untuk vaksin polio dan campak pergunakan es sebanyak mungkin sehingga suhu

dalam cold box kurang dari -20 derajat 

Penyimpanan dalam termos: 

Termos tidak pecah dan tutupnya tetap baik.  Ruang termos diisi oleh es.  Es diletakkan diatas vaksin, baik es maupun vaksin masing-masing dibungkus

kantong plastik untuk menghindari tabel terlepas apabila es telah mencair.  Vaksin DPT dan TT hindarkan kontak langsung dengan es sebab dapat menggumpal.  Penempatan vaksin sedemikian rupa sehingga vaksin DPT dan TT berada didasar

termos dan kemudian vaksin BCG diatasnya.  Apabila hanya vaksin DPT dan TT yang dibawa agar antara es dan vaksin diberi

penyekat dengan kertas.  Mengambil/menaruh es dalam termos memakai penjepit untuk mencegah perubahan

suhu karena pengarah panasnya tangan.  Pada waktu menunggu anak/ibu hamil yang akan divaksinasi maka sisa vaksin

hendaknya dimasukkan dalam termos.