48
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Hemoroid merupakan penyakit daerah anus yang cukup banyak ditemukan pada praktek dokter sehari-hari. Hemoroid memiliki sinonim piles,ambeien, wasir, atau southern pole disease dalam istilah masyarakat umum. Sepertiga dari sepuluh juta penduduk USA mencari pengobatan untuk hemoroid mereka, diketahui dari 1,5 juta resep per tahun. Hemoroid dapat terjadi pada segala usia, terutama pada usia 46-65 tahun. Tiga hubungan hemoroidalis ditemukan di lateral kiri , anterior kanan, dan posterior kanan. Haemoroid berperan sebagai bagian dari fungsi “CONTINENCE MECHANISM”,yang tujuannya membuat anal canal menutup sempurna ketika sedang istirahat. Hemoroid merupakan bagian dari anatomi rectal yang normal maka pengobatan hanya diberikan jika menjadi simptomatik. Mengejan yang berlebih, meningkatnya tekanan abdominal, dan feses yang keras dapat meningkatkan pelebaran vena dari plexus haemorhoidalis sehingga dapat menyebabkann keluhan penyakit antara lain : buang air besar sakit dan sulit, perdarahan melalui dubur, dubur terasa panas, serta ada benjolan di dubur. Hemoroid memiliki faktor risiko cukup banyak antara lain mobilisasi, lebih banyak tidur, konstipasi, cara buang air besar yang tidak benar, kurang minum air, kurang makanan 1

Case Hemorrhoid Umayah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

refrat

Citation preview

Page 1: Case Hemorrhoid Umayah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Hemoroid merupakan penyakit daerah anus yang cukup banyak

ditemukan pada praktek dokter sehari-hari. Hemoroid memiliki sinonim

piles,ambeien, wasir, atau southern pole disease dalam istilah masyarakat

umum.

Sepertiga dari sepuluh juta penduduk USA mencari pengobatan

untuk hemoroid mereka, diketahui dari 1,5 juta resep per tahun. Hemoroid

dapat terjadi pada segala usia, terutama pada usia 46-65 tahun.

Tiga hubungan hemoroidalis ditemukan di lateral kiri , anterior

kanan, dan posterior kanan. Haemoroid berperan sebagai bagian dari

fungsi “CONTINENCE MECHANISM”,yang tujuannya membuat anal canal

menutup sempurna ketika sedang istirahat. Hemoroid merupakan bagian

dari anatomi rectal yang normal maka pengobatan hanya diberikan jika

menjadi simptomatik. Mengejan yang berlebih, meningkatnya tekanan

abdominal, dan feses yang keras dapat meningkatkan pelebaran vena dari

plexus haemorhoidalis sehingga dapat menyebabkann keluhan penyakit

antara lain : buang air besar sakit dan sulit, perdarahan melalui dubur,

dubur terasa panas, serta ada benjolan di dubur. Hemoroid memiliki faktor

risiko cukup banyak antara lain mobilisasi, lebih banyak tidur, konstipasi,

cara buang air besar yang tidak benar, kurang minum air, kurang

makanan berserat (sayur dan buah), kehamilan, penyakit yang

meningkatkan tekanan intraabdomen (tumor abdomen, tumor usus),

sirosis hati

Secara anoskopi hemoroid dapat dibagi atas hemoroid eksterna (di

luar/di bawah linea dentata) dan hemoroid interna (di dalam/di atas linea

dentata). Untuk melihat risiko perdarahan berupa bekuan darah yang

masih menempel, erosi, kemerahan di atas hemoroid. secara anoskopi

hemoroid interna dibagi atas 4 derajat hemoroid.

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis keluhan klinis dari

hemoroid berdasarkan klasifikasi hemoroid (derajat 1 sampai 4) dan

pemeriksaan anoskopi/kolonoskopi. karena hemoroid dapat disebabkan

1

Page 2: Case Hemorrhoid Umayah

adanya tumor di dalam abdomen atau usus proksimal, agar lebih teliti

sebaiknya selain memastikan diagnosis hemoroid, dipastikan juga

apakah di usus halus atau di kolon ada kelainan misal tumor atau kolitis.

Untuk memastikan kelainan di usus halus diperlukan pemeriksaan

rontgen usus halus atau enteroskopi. Sedangkan untuk memastikan

kelainan di kolon diperlukan pemeriksaan rontgen Barium enema atau

kolonoskopi total.

Penatalaksanaan hemoroid terdiri dari penatalaksanaan medis dan

bedah. penatalaksanaan medis terdiri dari nonfarmakologis,

farmakologis, tindakan minimal invasive. Tindakan bedah terdiri dari dua

tahap yaitu pertama yang bertujuan untuk menghentikan atau

memperlambat perburukan penyakit dan kedua untuk mengangkat

jaringan yang sudah lanjut.

2

Page 3: Case Hemorrhoid Umayah

BAB IISTATUS MEDIK

2.1. Identitas Pasien

Nama : Filipus Aryawan

Usia : 42 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat : Taman adiyasa blok F/47 cikas RT/RW 009/07

Kec.Gunung Sindur Kab. Bogor Jawa Barat

Pekerjaan : Wiraswasta

Status : Kawin

Pendidikan : Tamat akademi

Agama : Kristen

No. RM : 1005431

2.2 Anamnesis

Anamnesa dilakukan secara autoanamnesa pada tanggal 3 Agustus

2010, pukul 15.30 WIB

Keluhan utama : Buang air besar berdarah (BAB) sejak 2 minggu sebelum

masuk rumah sakit (SMRS).

Riwayat penyakit sekarang :

Pasien pria 42 tahun datang dengan keluhan BAB berdarah sejak 2 minggu

smrs. Darah berwarna merah segar, tidak bercampur dengan tinja. Darah

mengalir deras bila pasien mengedan dan menetes terus bila pasien tidak

mengedan. Setiap kali BAB, pasien BAB setiap hari 1-2x, selalu berdarah,

kira-kira sebanyak segelas aqua. Darah berhenti mengalir bila selesai BAB.

3

Page 4: Case Hemorrhoid Umayah

Saat BAB terdapat benjolan sebesar ibu jari yang keluar dari dubur, benjolan

tersebut hanya bisa dimasukan kembali dengan jari. Nyeri saat BAB

disangkal pasien. Adanya mukus/lendir pada pakian dalam disangkal. Pasien

masih mampu menahan keinginan BABnya. Buang air kecil tidak ada normal.

Penurunan berat badan disangkal pasien.

Keluhan ini sudah lama pasien alami, 10 tahun yang lalu. Pasien sering

kali mengedan saat BAB. Pasien merasa panas dan pedas disekitar duburnya

bila selesai BAB. Terkadang pasien juga merasa gatal di sekitar dubur.

Pasien merasa keluhan ini terjadi bila pasien mengonsumsi makanan pedas

malam harinya. Pasien memiliki kebiasan BAB pada pagi/sore hari. Namun,

keluhan ini tidak dirisaukan pasien.

Beberapa tahun kemudian, terdapat benjolan sebesar kacang merah

keluar dari duburnya saat BAB. dan benjolan tersebut masuk kembali dengan

sendirinya bila selesai BAB. Hal ini terjadi bila pasien mengonsumsi makanan

pedas. Pasien tetap tidak mengkhawatirkan.

Satu tahun smrs, benjolan tidak lagi masuk dengan sendirinya. Tetapi

harus di dorong oleh jari pasien. Terkadang BAB disertai dengan darah yang

menetes, bila pasien mengedan. Pasien mulai membeli obat ’ambeven’

secara bebas di apotek. Keluhan berkurang setelah mengonsumsi obat

tersebut.

Dua minggu smrs, setiap hari BAB selalu berdarah. Benjolan keluar dari

dubur dan hanya bisa dimasukkan kembali dengan jari. Nyeri disangkal.

pasien menambahkan dosis obat ’ambeven’nya dan mengonsumsi obat

’sangobion’. keluhan berkurang setelah mengonsumsi obat tersebut. Pasien

merasa cepat letih, bila setelah pulang bekerja. Saat melakukan pekerjaan

4

Page 5: Case Hemorrhoid Umayah

rumah pun, pasien merasa berdebar-debar jantungnya, dada terasa sulit

bernapas dalam, dan sedikit sakit kepala nyut-nyutan. Pasien

menanggulanginya dengan rebahan di tempat tidur. Setelah, merasa lebih

baik, pasien kembali beraktivitas.

Satu minggu smrs, pasien pingsan setelah BAB berdarah di kamar

tidurnya. Pasien lalu beristirahat seharian di atas tempat tidur, makan

makanan yang lebih banyak dari biasanya. Keesokan harinya pasien merasa

kelelahan, debaran jantungnya terasa lebih keras, keringat dingin, sakit

kepala di saat istirahat.

Satu hari smrs, pasien muntah setiap kali pasien makan. keluarga

pasien melihat pasien sudah sangat pucat. Akhirnya, pasien dibawa

keluarganya ke dokter klinik terdekat. Pasien disuruh memeriksakan

hemoglobin (Hb)nya. Ternyata Hb pasien 6. Pasien disarankan dokter klinik

untuk transfusi darah di rumah sakit pamulang, namun tidak tersedia bank

darah. Akhirnya pasien di rujuk ke IGD RS.Fatmawati.

Sejak masa muda, pasien jarang meminum air putih dalam jumlah

banyak. Pasien juga tidak sering mengonsumsi sayur dan buah-buahan.

Pasien tidak merokok. Tidak minum alkohol.

Riwayat Penyakit Dahulu :

Semasa sekolah dasar, pasien pernah mengalami BAB berdarah

Riwayat di rawat di RS selama 2 minggu karena hepatitis A 10 tahun yll

Riwayat operasi pada telapak tangan akibat peluru senapan angin.

Riwayat alergi obat , asma disangkal

Riwayat diabetes mellitus disangkal

Riwayat hipertensi disangkal

5

Page 6: Case Hemorrhoid Umayah

Riwayat penyakit Ginjal disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga :

Kakek hemoroid

Riwayat diabetes mellitus disangkal

Riwayat hipertensi disangkal

Riwayat penyakit Ginjal disangkal

Riwayat Stroke disangkal

Riwayat Asma, Alergi disangkal

2.3. Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan Umum

Kesadaran : kompos mentis

Kesan sakit : sakit sedang

Tinggi badan : 165cm

Berat badan : 57kg

BMI : 20,9 (normal weight)

Gizi : baik

Sikap pasien : kooperatif

Mobilisasi : aktif

Tanda vital:

Tekanan darah : 100/70 mmHg

Nadi : 80 x/menit

Pernafasan : 18 x/menit

Suhu tubuh : 36,7º C

Kepala : - Bentuk normocephali

6

Page 7: Case Hemorrhoid Umayah

- Rambut warna hitam,tebal,distribusi merata

Wajah : - terlihat simetris

- warna kulit tidak anemis, tidak sianosis, tidak ikterik

Mata : - Alis mata hitam,tebal,distribusi merata

- Konjungtiva pucat +/+, Sklera tidak ikterik

- Refleks cahaya langsung +/+, refleks cahaya tidak langsung +/+

Telinga : - bentuk telinga simetris dan normotia

- Tidak ada nyeri tarik

- Tidak ada nyeri tekan pada tragus dan mastoid

- sekret (-)

Hidung : - Hidung simetris

-Tidak ada deviasi septum, sekret -/-

Mulut dan tenggorokan : - bibir terlihat simetris

- Tidak kering,tidak pecah-pecah,tidak sianosis

- Tonsil T1/T1

Leher: - trakea lurus di tengah

- tidak teraba pembesaran KGB

- tidak terlihat pembesaran tiroid

Paru: - Inspeksi : pergerakan dada simetris saat stastis dan dinamis.

- Palpasi : vokal fremitus teraba simetris

- Perkusi : sonor dikedua lapang paru

- Auskultasi : suara napas vesikuler, Ronchi-/-,wheezing -/-

Jantung : Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat.

Palpasi : teraba pada 1-2 cm medial garis midclavicularis

kiri di ICS 5

7

Page 8: Case Hemorrhoid Umayah

Perkusi : Batas jantung kanan : garis sternalis dextra. Batas

jantung

kiri: ICS 5, 2cm medial linea midclavicularis sinistra.

Auskultasi : S1 S2 reguler,murmur (-), gallop (-).

Abdomen

Inspeksi : abdomen datar, tidak tampak adanya ascites, tidak terdapat

spider navy

Palpasi : abdomen supel, tidak ada defence muskular, NT (-), NL(-)

Hepar: tidak ada pembesaran

Lien: tidak ada pembesaran

Ginjal: ballottement -

Perkusi : timpani, tidak ada nyeri ketuk, tidak ada ascites

Auskultasi : bising usus (+) normal

Ekstremitas

Akral hangat, edema tungkai -/-

Status lokalis regio anal

Inspeksi : Tampak rugae anal, berwarna coklat kehitaman, benjolan (-)

hiperemis

(-) darah (-)

Rectal touche (pasien miring ke kiri) :

Tonus Spinchter Ani baik

Ampula recti tidak kolaps

Mukosa rektum licin

Teraba benjolan, konsistensi kenyal, dinding tipis, pada jam 7, nyeri (-)

Prostat : teraba batas atas ; permukaan licin ; konsistensi

8

Page 9: Case Hemorrhoid Umayah

kenyal ; tidak berbenjol ; nyeri (-) ; feses (-) ; darah (-)

2.4. Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium tanggal 27/7/2010

Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Interpretasi

Hematologi - Hemoglobin - Hematokrit - Leukosit - Eritrosit - Trombosit

9.8303.93.42325

13.2-17.3 g/dl 33-45 % 5-10 ribu/Ul 41.40-5.90 ribu/Ul 150-440 ribu/Ul

menurunmenurunmenurunmenurun

NVER/HER/ KHER/RDW

- VER - HER- KHER

86.628.733.2

80.0-100.0 fl 26.0-34.032.0-36

NNN

Kimia Klinik

Fungsi Hati- SGOT- SGPT

99

0-34 U/I0-40 U/I

NN

Fungsi Ginjal- Ureum Darah- Creatinin Darah

170.8

20-40 mg/dl0.6-1.5 mg/dl

menurunN

Diabetes - Gula darah sewaktu 99 70-140 mg/dl N

ELEKTROLIT NatriumKalium Klorida

1383.87115

135 - 1473.10 -5.10 mmol/L95 -108 mmol/L

NN

meningkat

Pemeriksaan Lab Serial

Tgl 25/7

Tgl 26/7

Tgl 27/7

Tgl 29/7

Nilai Rujukan Interpretasi

Hb 5.5 8.5 9.8 11.6 13.2 – 17.3 g/dl menurun Ht 17 26 30 33 33 – 45 % menurunEritrosit 1.84 2.88 3.42 3.89 4.40 – 5.90 juta/uL menurun

Anoscopy

kesan : hemoroid interna jam 12

9

Page 10: Case Hemorrhoid Umayah

2.5. RESUME

Pria 42 tahun datang ke IGD RSF dengan keluahan buang air besar

berdarah (BAB) sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit (SMRS). Darah

berwarna merah segar, tidak bercampur dengan tinja. Darah mengalir bila

pasien mengedan dan menetes bila pasien tidak mengedan. Setiap kali BAB,

pasien BAB setiap hari 1-2x, selalu berdarah, kira-kira sebanyak segelas

aqua. Darah berhenti mengalir bila selesai BAB. Saat BAB terdapat benjolan

sebesar ibu jari yang keluar dari dubur, benjolan tersebut hanya bisa

dimasukan kembali dengan jari. Nyeri saat BAB disangkal pasien. Pasien

masih mampu menahan keinginan BABnya. Pasien merasa cepat letih, bila

setelah pulang bekerja. Saat melakukan pekerjaan rumah pun, pasien

merasa berdebar-debar jantungnya, dada terasa sulit bernapas dalam, dan

sedikit sakit kepala nyut-nyutan. Pasien menanggulanginya dengan rebahan

di tempat tidur. Setelah, merasa lebih baik, pasien kembali beraktivitas.

Pemeriksaan fisik :

Tekanan darah :100/70mmHg, nadi :85x/menit , pernafasan : 18 x/menit, suhu

tubuh : 36.8º C, status generalis : dalam batas normal kecuali CA +/+

Status lokalis :

Inspeksi : Tampak rugae anal, berwarna coklat kehitaman, benjolan (-)

hiperemis

(-) darah (-)

Rectal touche (pasien miring ke kiri) :

Tonus Spinchter Ani baik

Ampula recti tidak kolaps

Mukosa rektum licin

Teraba benjolan, konsistensi kenyal, dinding tipis, pada jam 7, nyeri (-)

10

Page 11: Case Hemorrhoid Umayah

Prostat : teraba batas atas ; permukaan licin ; konsistensi

kenyal ; tidak berbenjol ; nyeri (-) ; feses (-) ; darah (-)

2.6. DIAGNOSIS

Hemoroid interna grade III

2.7. PENATALAKSANAAN

Ardium 3x1

Vit.K tab 3x1

Transamin tab 3x1

Laxadine sup ue

Rencana Hemoroidektomi

2.8. PROGNOSIS

Quo ad vitam : dubia ad bonam

Quo ad fungsionam : dubia ad bonam

Quo ad sanationam : dubia ad bonam

11

Page 12: Case Hemorrhoid Umayah

BAB IIITINJAUAN PUSTAKA

Hemoroid merupakan penyakit daerah anus yang cukup banyak ditemukan

pada praktek dokter sehari-hari. Hemoroid memiliki sinonim piles,ambeien,

wasir, atau southern pole disease dalam istilah masyarakat umum.

Tiga hubungan hemoroidalis ditemukan di lateral kiri , anterior kanan, dan

posterior kanan. Haemoroid berperan sebagai bagian dari fungsi

“CONTINENCE MECHANISM”,yang tujuannya membuat anal canal menutup

sempurna ketika sedang istirahat. Hemoroid merupakan bagian dari anatomi

rectal yang normal maka pengobatan hanya diberikan jika menjadi

simptomatik. Mengejan yang berlebih, meningkatnya tekanan abdominal, dan

feses yang keras dapat meningkatkan pelebaran vena dari plexus

haemorhoidalis sehingga dapat menyebabkann keluhan penyakit antara lain :

buang air besar sakit dan sulit, perdarahan melalui dubur, dubur terasa

panas, serta ada benjolan di dubur.

Hemoroid memiliki faktor risiko cukup banyak antara lain mobilisasi, lebih

banyak tidur, konstipasi, cara buang air besar yang tidak benar, kurang

minum air, kurang makanan berserat (sayur dan buah), kehamilan, penyakit

yang meningkatkan tekanan intraabdomen (tumor abdomen, tumor usus),

sirosis hati.

ANATOMI

Pleksus hemoroidalis terdiri vena haemorrhoidalis superior, vena

haemorrhoidalis medius, dan vena haemorrhoidalis inferior, ketiga vena

tersebut tidak memiliki klep dan saling berhubungan satu sama lain. Di antara

pleksus tersebut terdapat jaringan ikat longgar. Pleksus hemoroidalis ini

memiliki hubungan dengan arteri, yang disebut sebagai arteri-vena shunt.

Berdasarkan perbedaan anatomis tersebut, haemorrhoid dibedakan menjadi

dua, yaitu haemorrhoid interna dan haemorrhoid eksterna.

12

Page 13: Case Hemorrhoid Umayah

Batasan Hemoroid Interna dengan Eksterna

Hemoroid interna adalah pelebaran pembuluh darah pada pleksus vena

hemoroidalis superior, yang terletak di atas garis mukokutan dan ditutupi oleh

mukosa. Hemoroid intern ini merupakan bantalan pembuluh darah yang

terdapat di dalam jaringan submukosapada rectum sebelah bawah. Hemoroid

sering terdapat pada tiga posisi utama, yaitu kanan depan (arah jarum jam

11), arah kanan belakang (arah jarum jam 7), dan arah kiri tengah (arah jarum

jam 3). Kadang juga didapatkan hemoroid dengan ukuran yang lebih kecil di

antara ketiga tempat utama tersebut.

Hemoroid eksterna adalah pelebaran dan penonjolan pleksus vena

hemoroidalis inferior di sebelah distal garis mukokutan, di bawah jaringan

epitel anus.

Kedua pleksus hemoroid eksternus dan internus saling berhubungan

secara longgar dan merupakan awal dari aliran pembuluh darah balik, yang

bermula dari rektum bagian bawah dan anus. Pleksus hemoroidalis internus

mengalirkan darah ke vena hemorrhoidalis superior untuk kemudian

dilanjutkan ke vena porta. Pleksus hemoroidalis eksternus mengalirkan darah

ke vena haemorrhoidalis inferior untuk kemudian mengalirkan darah ke

13

Page 14: Case Hemorrhoid Umayah

peredaran darah sistemik melalui daerah perineum dan lipat paha menuju ke

vena iliaka.

PATOGENESIS

Ada beberapa hal yang diduga menjadi dasar patogenesis terjadinya

haemorrhoid, yaitu :

1. Faktor keturunan

2. Faktor anatomi

3. Portal hypertension

4. Tekanan intra abdominal yang meningkat, misalnya karena BAB dan

BAK yang sulit, batuk kronis, dan kerja berat

5. Anal cushion, anal yang rusak

PATOLOGI

Hemoroid interna terjadi pada pembuluh darah yang letaknya di bawah

mukosa, yaitu pada lapisan submukosa, maka komponen dari hemoroid

dapat terdiri dari mukosa dan pembuluh darah vena yang melebar.

Sedangkan pada hemoroid eksterna, yang merupakan pelebaran pembuluh

darah yang terdapat tepat di bawah jarngan epitel dari anus maka

komponennya terdiri dari kulit dan pembuluh darah vena di bawahnya.

Dulu paling sering terjadi hemoroid pada arah jam 3, jam 7 dan jam 11,

tetapi sekarang lebih banyak ditemukan kasus-kasus hemoroid yang lesinya

14

Page 15: Case Hemorrhoid Umayah

sirkuler, ada di sekeliling anus. Juga diketahui bahwa lebih sering terjadi

hemoroid campuran antara hemoroid intern dan hemoroid ekstern bersamaan

pada satu kasus, daripada kasus dengan hanya hemoroid intern atau ekstern

saja.

Hemoroid ciri mikroskopisnya tampak pelebaran pembuluh vena, isi

eritrosit, thrombus, sebagian mengalami organisasi, rekanalisasi dari jaringan

ikat fibros membentuk kanal2 baru (mencoba membentuk pembuluh darah

baru). Bila epitel permukaan dilapisi oleh epitel kelenjar/silindris seperti pada

usus disebut H. Interna. Bila epitel permukaan dilapisi oleh epitel

squamus/berlapis pipih disebut H. Eksterna.

Hemoroid interna berupa varises vena hemoroidalis superior dan

media yang muncul di atas garis anorektum dan ditutupi oleh mukosa rektum.

Hemoroid eksterna berupa varises yang muncul di bawah garis anorektum

mencerminkan pelebaran pleksus hemoroidalis inferior dan ditutupi oleh

mukosa anus.

TANDA DAN GEJALA

Perdarahan biasanya merupakan tanda pertama hemoroid intern akibat

trauma oleh faeses yang keras, biasanya darah mengalir setelah feses

keluar. Darah dapat hanya berupa garis pada feses atau tissue toilet

pembersih sampai perdarahan yang terlihat menetes dan mewarnai air toilet.

Darah yang mengalir terlihat berwarna merah segar, hal ini disebabkan

karena adanya arteri-vena shunt tadi. Kadang perdarahan berulang yang

terjadi pada haemorrhoid yang cukup berat, dapat menyebabkan terjadinya

anemia (anemia defisiensi besi).

Hemoroid yang membesar lama-lama akan menonjol keluar dan

menjadi prolapus. Pada tahap awal prolaps ini terjadi hanya setelah proses

defekasi dan disusul reduksi spontan setelah defekasi. Pada tahap yang lebih

lanjut prolaps ini perlu didorong masuk kembali ke dalam anus setelah

15

Page 16: Case Hemorrhoid Umayah

defekasi. Kemudian pada tahapan akhir prolaps menjadi menetap dan tidak

dapat dimasukkan kembali ke dalam.

Gejala discharge mucous dan faeces yang terdapat pada pakaian dalam

merupakan gejala yang dapat ditemukan pada kasus dengan prolaps yang

sudah menetap. Keadaan ini mengakibatkan terjadinya iritasi pada anus yang

menimbulkan keluhan berupa rasa gatal dan panas pada daerah anus.

Keluhan nyeri yang hebat jarang sekali timbul pada kasus hemorrhoid

intern dan hanya timbul pada kasus-kasus hemorrhoid ekstern yang

mengalami trombosis. Jika trombosis pecah tetapi tidak bisa keluar dari kulit,

maka akan menekan sekitarnya sehingga menjadi nyeri.

JENIS-JENIS HAEMORHOID.

Hemoroid terbagi atas :

1. Hemoroid eksterna

Hemoroid eksterna berlokasi di distal dari linea dentata dan diliputi

dengan anoderm. Karena anoderm dipersarafi oleh banyak persyarafan maka

trombosis dari hemoroid eksterna dapat menyebabkan rasa sakit yang amat

sangat. Dengan alasan inilah maka jangan ligasi haemoroid eksterna tanpa

anestesi yang adekuat. Skin tag perianal yaitu kumpulan kulit yang fibrotik

sering ditemukan sebagai sisa dari trombosis haemoroid eksterna terlihat

tonjolan kecil. Terasa nyeri jika dipegang dan warnanya kebiruan. Hemoroid

eksterna dan skin tag menyebabkan gatal dan susah bersih jika BAB jika

besar ukurannya. Terapi pada Hemoroid eksterna dan skintag hanya

dianjurkan jika ada keluhan simptomatik.

16

Page 17: Case Hemorrhoid Umayah

2. Hemoroid Interna

Lokasi dari hemoroid interna ialah di proksimal dari linea dentata dan

diliputi oleh mukosa anorectal yang insensate. Hemoroid interna sering

mengalami prolapse atau perdarahan akan tetapi jarang mengakibatkan nyeri

kecuali ada trombosis hebat, nekrosis prolaps hebat inkarserasi atau

strangulasi.

Hemoroid interna dibagi dalam derajat-derajat:

Tabel Derajat Hemoroid Interna

HEMOROID INTERNA

Derajat Berdarah Menonjol Reposisi

I + - -

II + + Spontan

III +/- + Manual

IV +/- Menetap Tidak dapat

- Stage 1

Anal bleeding tanpa penonjolan / prolapsus

Pada pemeriksaan, pada inspeksi rectal tidak ada kelainan

Pada pemeriksaan anuscopy dapat terlihat massa kebiruan

menonjol terutama pada arah jam 3, arah jam 7 dan arah jam 11

- Stage II

Adanya prolapsus anal sewaktu defekasi, tetapi dapat masuk

kembali (spontan) setelah defekasi

17

Page 18: Case Hemorrhoid Umayah

Bisa terjadi bleeding namun bisa juga tidak terjadi, semakin

besar haemorrhoid, makin jarang berdarah

Pada pemeriksaan anuscopy dapat terlihat massa yang lebih

besar dari grade I.

- Stage III

Sama seperti stadium dua, namun prolaps tidak dapat masuk

secara spontan, harus didorong untuk dimasukkan (secara

manual).

Tidak berdarah karena mengalami fibrosis

- Stage IV

Sebelum BAB sudah mengalami prolaps

Prolaps tidak dapat dimasukkan kembali secara manual, hal ini

berisiko untuk terjadi strangulasi.

Terjadi trombosis / infeksi

Biasa terdapat pada arah jam 3, jam 7 dan jam 11, tetapi dapat

juga sirkuler

3. Kombinasi internal hemorhoid dan eksternal hemorhoid.

Lokasinya ialah di perbatasan linea dentata. Dan memiliki karasteristik

baik hemorhoid interna maupun hemorhoid eksterna. Merupakan indikasi

untuk dilakukannya hemorhoidectomy disamping penyebab lainnya yaitu:

hemorhoid yang besar dan hemorhoid yang memberi keluhan.

Postpartum hemorhoid karena mengejan waktu melahirkan sehingga

menyebabkan edema, trombosis, dan atau strangulasi.

18

Page 19: Case Hemorrhoid Umayah

Portal hipertensi dapat menyebabkan resiko perdarahan hemorhoid

karena anastomosis antara sistem vena porta ( plexus hemorhoidalis bangian

tengah dan atas) dengan sistem vena sistemik (plexus rectalis inferior).

Varrises rectal sering mengakibatkan perdarahan terapi terbaiknya ialah

dengan menurankan tekanan vena portal, jarang sekali dilakukan ligasi

kecuali perdarahannya banyak sekali, terapi operatif dihindari untuk pasien ini

mengingat dapat terjadinya resiko peerdarahan masif dan susahnya

mengontrol perdarahan dari varisesnya.

Pemeriksaan Fisik

a. Inspeksi

Pasien dalam posisi miring atau lithotomi. Dilihat kulit perianal, tepi anus

diregangkan sehingga terlihat canalis analis. Apabila hemoroid interna

mengalami prolaps, lapisan epitel penutup bagian yang menonjol keluar ini

mengeluarkan mucus yang dapat dilihat apabila penderita diminta mengedan.

Pada hemorrhoid eksterna hanya terlihat benjolan atau kelebihan kulit

(sentinel tag) perianal.

b. Palpasi / Rectal Toucher

Dengan memakai sarung tangan, pertama kali kulit perianal di palpasi untuk

dirasakan indurasinya. Bila ada thrombus akan teraba tegang dan nyeri.

Kemudian dengan jari telunjuk yang telah diberi lubrikasi dimasukan sampai

kanalis analis superior dan inferior. Setiap kuadran diperiksa untuk menilai

adanya pembengkakan atau indurasi, teraba massa atau nyeri dan menilai

kontraksi sfingternya kuat atau lemah.

Dinding rectum dan struktur di luar rectum seperti prostate, cavum

Douglasi, uterus dan ovarium dievaluasi. Pada pemeriksaan rectal toucher

hemoroid interna lunak dan tidak dapat teraba dengan jari kecuali bila sangat

besar sebab tekanan vena didalamnya tidak cukup tinggi, dan biasanya tidak

nyeri. Trombosis dan fibrosis pada perabaan teraba padat dengan dasar yang

lebar. Bila ada trombosis atau infeksi maka akan sakit sekali pada perabaan.

Rectal Toucher diperlukan untuk menyingkirkan kemungkinan karsinoma

rektum.

19

Page 20: Case Hemorrhoid Umayah

Pada gambar sebelah kanan, terdapat dua benjolan (Panah A). Bila

pada penekanan dirasakan keras dan tetap, ini merupakan thrombosed

external hemorrhoids. Bila pada penekanan dirasakan lunak dan pemeriksa

dapat memasukan kembali ke anus, ini merupakan awal prolapsed internal

hemorrhoids. Bila pada penekanan dirasakan lunak dan tidak bisa

dimasukan ke anus, ini merupakan external hemorrhoid. Panah X adalah

external hemorrhoid. Panah B adalah kulit.

Pemeriksaan Penunjang

Beberapa pemeriksaan penunjang juga dapat dilakukan untuk membantu

menegakkan diagnosis haemorrhoid, diantaranya yaitu :

1. Pemeriksaan fases

Diperiksa secara makroskopik dan mikroskopik adakah darah atau lendir

pada sediaan feses.

2. Serum aglutinasi terhadap amuba (IDT)

3. Anoscopy ataupun Rectoscopy untuk menegakkan diagnosa

Anoscopy untuk memeriksa kanalis ani. Ukurannya bermacam-macam

dengan panjang sekitar 8 cm. Anoscopy dengan ukuran lebih besar

digunakan dalam prosedur seperti rubber band ligation atau skleroterapi.

Anoskop dimasukan dengan obturador terpasang. Setelah masuk ke dalam

kanalis ani, obturador ditarik dan kanalis ani dapat diperiksa. Setelah itu,

anoskop ditarik lalu diputar 90º sehingga keempat kuadran kanalis ani dapat

diperiksa. Apabila pasien merasa sangat kesakitan dilakukan anastesi.

20

Page 21: Case Hemorrhoid Umayah

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan hemoroid terdiri dari penatalaksanaan medis dan bedah.

Penatalaksanaan medis terdiri dari nonfarmakologis, farmakologis, tindakan

minimal invasive. Tindakan bedah terdiri dari dua tahap yaitu pertama yang

bertujuan untuk menghentikan atau memperlambat perburukan penyakit dan

kedua untuk mengangkat jaringan yang sudah lanjut.

Penatalaksanaan Medis

Penatalaksanaan medis hemoroid terdiri dari penatalaksanaan

nonfarmakologis, farmakologis, dan tindakan minimal invasive.

Penatalaksanaan medis hemoroid ditujukan untuk hemoroid interna derajat I

– III atau semua derajat hemoroid yang ada kontraindikasi operasi atau

pasien menolak operasi. Sedangkan penatalaksanaan bedah ditujukan untuk

hemoroid interna derajat IV dan eksterna, atau semua derajat hemoroid yang

tidak respon terhadap pengobatan medis.

Penatalaksanaan Nonfarmakologis.

Penatalaksanaan Nonfarmakologis ini berupa perbaikan pola hidup, pola

makan & minum, pola/cara defekasi. Memperbaiki defekasi merupakan

pengobatan selalu harus ada dalam setiap bentuk dan derajat hemoroid.

Perbaikan defekasi disebut bowel management program (BMP) yang terdiri

dari diet, cairan, serat tambahan, pelicin feses, dan perubahan perilaku

buang air. Untuk memperbaiki defekasi dianjurkan menggunakan posisi

jongkok (squatting) sewaktu defekasi. Pada posisi jongkok ternyata sudut

anorektal pada orang menjadi lurus ke bawah sehingga hanya diperlukan

usaha yang lebih ringan untuk mendorong tinja ke bawah atau ke luar rektum.

Mengedan dan konstipasi akan meningkatkan tekanan vena hemoroid, dan

akan memperparah timbulnya hemoroid, dengan posisi jongkok ini tidak

diperlukan mengedan lebih banyak. bersamaan dengan program BMP di

atas, biasanya juga dilakukan tindakan kebersihan lokal dengan cara

merendam anus dalam air selama 10-15 menit, 2-4 kali sehari. dengan

perendaman ini maka eksudat yang lengket atau sisi tinja yang lengket dapat

menimbulkan iritasi dan rasa gatal bila dibiarkan. Pasien diusahakan tidak

banyak duduk atau tidur, banyak bergerak, dan banyak jalan. Dengan

banyak bergerak pola defekasi menjadi membaik. pasien diharuskan banyak

21

Page 22: Case Hemorrhoid Umayah

minum 30-40 ml/kgBB/hari untuk melunakkan feses. Pasien harus banyak

makan serat antara lain buah-buahan, sayur-sayuran, sereal, dan

suplementasi serat komersial bila kurang serat dalam makanannya.

Penatalaksanaan Medis Farmakologis

Obat-obat farmakologis hemoroid dapat dibagi atas empat, yaitu memperbaiki

defekasi ; meredakan keluhan subyektif ; menghentikan perdarahan ;

menekan atau mencegah timbulnya keluhan dan gejala.

1. Obat memperbaiki defekasi

Ada dua obat dalam BMP yaitu suplemen serat (fiber supplement) dan

pelincir atau pelicin feses (stool softener). Suplemen serat komersial

yang banyak dipakai antara lain psyllium atau isphagula Husk (misal

Vegeta. Mulax, Metamucil, Mucofalk) yang berasal dari biji Plantago

ovata yang dikeringkan dan digiling menjadi bubuk. Dalam saluran

cerna bubuk ini agak menyerap air dan bersifat sebagai bulk laxative,

yang bekerja membesarkan volume tinja dan meningkatkan peristalsis.

efek samping antara lain flatus, kembung, konstipasi, alergi, sakit

perut, dll. Untuk mencegah konstipasi atau obstruksi saluran cerna

ditujukan minum air yang banyak. Obat kedua yaitu obat laksan atau

pencahar antara lain natrium dioktil sulfosuksinat (Laxadin, Dulcolax,

Microlax,dll). Natrium dioctyl sulfosuccinat bekerja sebagai anionic

surfactant, merangsang sekresi mukosa usus halus, dan meningkatkan

penetrasi cairan ke dala feses. Dosis 300mg/hari.

2. Obat simtomatik

Pengobatan simtomatik bertujuan menghilangkan atau mengurangi

keluhan rasa gatal, nyeri, atau karena kerusakan kulit didaerah anus.

Obat pengurang keluhan seringkali dicampur pelumas (lubricant),

vasokonstriktor, dan antiseptik lemah. Untuk menghilangkan nyeri,

tersedia sediaan yang mengandung anestesi lokal. bukti yang

meyakinkan akan anestesi lokal itu belum ada. pemberian anestesi

lokal tersebut dilakukan sesingkat mungkin untuk menghindari

sensitisasi atau iritasi kulit anus. Sediaan penenang keluhan yang ada

di pasaran dalam bentuk ointment atau suppositoria antara lain anusol,

boraginol, dan faktu. Bila perlu dapat digunakan sediaan yang

22

Page 23: Case Hemorrhoid Umayah

mengandung kortikosteroid untuk mengurangi radang daerah hemoroid

atau anus antara lain Ultraproct, Anusol HC, Scheriproct. Sediaan

berbentuk suppositoria digunakan untuk hemoroid interna, sedangkan

sediaan ointment/krem digunakan untuk hemoroid eksterna.

3. Obat mengehentikan perdarahan

Perdarahan menandakan adanya luka pada dinding anus atau

pecahnya vena hemoroid yang dinding tipis. Pemberian serat

komersial misal Psyllium pada penelitian Perez-Miranda dkk (1996)

setelah 2 minggu pemberian ternyata dapat mengurangi perdarahan

hemoroid yang terjadi dibandingkan plasebo. Szent-Gyorgy

memberikan citrus bioflavonoids yang berasal dari jeruk lemon dan

paprika pada pasien hemoroid berdarah, ternyata dapat memperbaiki

permeabilitas dinding pembuluh darah. Bioflavonoids yang berasal dari

jeruk lemon antara lain diosmin, heperidin, rutin, naringin, tangeretin,

diosmetin, neohesperidin, quercetin. yang digunakan untuk

pengobatan hemoroid yaitu campuran diosmin (90%) dan hesperidin

(10%), dalam bentuk micronized, dengan nama dagang Ardium atau

Daflon. Bukti-bukti yang mendukung penggunaan bioflavonoids untuk

menghentikan perdarahan hemoroid antara lain penelitian Ho dkk

(1995) meneliti efek Daflon 500 mg 3 kali sehari dalam mencegah

perdarahan sekunder setelah hemoroidektomi pada 228 pasien

hemoroid dengan prolaps menetap. Pada kelompok Daflon ,

perdarahan lebih sedikit dibanding dengan kelompok plasebo. Ho dkk

(2000) melakukan penelitian Daflon pada hemoroid yang di ligasi

rubber band selama 3 bulan. pada kelompok Daflon didapatkan

perdarahan berulang yang lebih sedikit dibandingkan kontrol.

4. Obat penyembuh dan pencegah serangan hemoroid

Caspite (1994) melakukan uji klinik pada 100 pasien hemoroid dengan

membandingkan Ardium dan plasebo secara randomized. Ardium 500

mg dan plasebo diberika 3 kali 2 tablet sehari selama 4 hari, lalu 2 kali

2 tablet selama 3 hari. Perbaikan menyeluruh keluhan dan gejala

terjadi pada kedua kelompok pengobatan. Tetapi perbaikan nyata

terlihat pada kelompok Ardium, terhadap gejala inflamasi, kongesti,

edema, dan prolaps. Rani dkk dalam penelitiannya melakukan studi

23

Page 24: Case Hemorrhoid Umayah

pemberian Ardium 2 tablet sehari selama 8 minggu pada pasien

hemoroid kronik. Dalam penelitian ini didapatkan hasil penurunan

derajat hemoroid dan perdarahan berkurang pada akhir pengobatan.

Tindakan Medis Minimal Invasive

Penatalaksanaan hemoroid ini dilakukan bila pengobatan non farmakologis,

farmakologis tidak berhasil. Penatalaksanaan ini antara lain tindakan

skleroterapi hemoroid, ligasi hemoroid, dan terapi laser. Marcellus dkk (1995)

melakukan penelitian di RSCM dengan melakukan skleroterapi pada 18

pasien hemoroid menggunakna obat aethoxysclerol 2%, anoskop logam dan

jarum spinal no.26 dan spuit 1cc. Tiap hemoroid interna disuntik masing-

masing 0,5-1ml aethoxysclerol didapatkan pengecilan derajat hemoroid pada

minggu 4-5 setelah skleroterapi 3-5 kali. Komplikasi yang didapat yaitu, sakit

pada anus saat buang air besar, dan ulkus.

Secara ringkas terapi tiap grade pada hemorhoid interna adalah,

Hemorhoid interna grade I

- Terapi nonfarmakologis

- Rubber band ligation jika ada keluhan perdarahan dan pemberian

antibiotik broad spectrum jika ada tanda infeksi

- Infrared Photocoagulation (jika ukuran hemorhoid kecil)

- Sclerotherapy, menggunakan sclerosing agent yang disuntikkan.

Hemorhoid interna grade II

- Sama seperti hemorhoid grade I.

- Pemberian anti hemorrhoid agent

Hemorhoid interna grade III

- Rubber band ligation

- Sclerotherapy , cryotherapi (didinginkan dengan NO2- 150 C)

- Operatif

Hemorhoid grade IV

- Operatif

Hemorhoid eksterna terapinya dilakukan eksisi

24

Page 25: Case Hemorrhoid Umayah

Penatalaksanaan Bedah

a. Skleroterapi

Pada skleroterapi bagian anus yang menonjol disuntik dengan bahan sclerotic

sehingga menempel dengan dasar, kemudian akan muncul fibrosis, sehingga

seakan akan jaringan tersebut dijerat, mencekik pembuluh darah yang

melebar. Keadaan ini juga menguatkan anal cushion. Kerugian dari teknik ini

adalah muncul banyaknya daerah yang mengalami fibrosis.

b. Band ligation

Dengan terapi ligasi hemoroid yang bertangkai diikat dengan alat seperti

karet. Kerugian dari teknik ini adalah karena hemoroid itu jarang hanya

hemoroid interna saja, maka jika menyenggol hemoroid eksterna dapat terjadi

perdarahan dan nyeri.

Pada hemoroid stadium tiga dianjurkan untuk melakukan cryo terapi,

didinginkan dengan NO2 sampai dengan -15o C, sehingga organ mati. Terapi

yang paling baik adalah operasi, yang teknik dasarnya akan dijelaskan

kemudian. Dapat juga dilakukan scleroterapi dan ligasi.

Pada stadium empat lesi ditenangkan dulu sampai menjadi stadium III

baru kemudian dilakukan operasi. Lesi ditenangkan dengan cara direndam

dalam cairan PK hangat, diberikan antibiotic, analgetik dan phlebodinamik

hanya untuk mempebaiki, tidak menghilangkan haemorrhoid. Untuk obat-

obatannya dipakai Rutinic acid, analgesic dan antipiretik.

25

Page 26: Case Hemorrhoid Umayah

c. Terapi bedah untuk hemoroid ada 2 macam, sebagai berikut :

1. Closed

Ada beberapa macam operasi, pada dasarnya yang dikerjakan adalah

memotong bagian yang menonjol, kemudian dijahit.

Ada beberapa metode, beberapa di antaranya :

Langenbeck

Paling mudah terutama untuk hemoroid di arah jam 3, jam 7 dan

jam 11. pasien dinarkose, kemudian tonjolan ditarik, diklem

longitudinal, pangkalnya lalu dijahit. Bagian luar dari klem

dipotong kemudian dijahit, pemotongan searah bagian anus

Melligan

White Head

Terutama untuk yang sirkuler. Bagian yang menonjol dipotong ,

mukosa dan kulit dijahit berbentuk lingkaran. Kekurangannya

jika dioperasi terlalu banyak, maka mukosa akan mengkerut ke

dalam,sehingga ada celah antara mukosa dengan kulit, yang

nantinya akan diisi oleh jaringan fibrosis yang pada akhirnya

mengakibatkan terjadinya striktura. Kerugian lain adalah

keluhan nyeri yang muncul setelah operasi dan banyaknya

jumlah perdarahan yang terjadi

2. Open

Disebut juga submucous hemorrhoidectomy. Bagian yang menonjol

kita incisi, diambil pembuluh darahnya kemudian pangkalnya dijahit

dan diikat. Mukosa dibuang seperlunya. Operasi jenis ini sekarang

lebih banyak dikerjakan, karena rasa sakit yang ditimbulkan lebih

ringan, perdarahan minimal, tidak ada striktur.

26

Page 27: Case Hemorrhoid Umayah

d. Stapler

Tehnik operasi terbaru untuk hemoroid / wasir. Tindakan operasi ini adalah

tindakan yang amat minimal invasif. Dan dari penelitian yang dilakukan,

setelah operasi memakai tehnik ini rasa nyeri nya amat sangat sedikit serta

masa rawat inap nya lebih pendek dibandingkan tehnik operasi yang

konvensional. Meskipun banyak faktor juga yang mempengaruhi tapi secara

garis besartehnik operasi ini lebih baik dibandingkan tehnik operasi terdahulu.

Sisa jaringan yang di eksisi akan tetap berada se anatomis mungkin, artinya

tidak banyak jaringan sehat yang ikut rusak.

Alat tersebut dimasukkan kedalam anus yang sebelumnya dimasukkan alat

dilator anus . Kemudian dilakukan penjahitan pada tempat hemoroid dan

stapler dimasukkan sambil jahitan tadi diikat kencang. Stapler di tarik untuk

memberi tempat ikatan betul-betul kencang. Setelah itu stapler dimasukkan

maksimal, kemudian dilakukan stapling /pemotongan. Setelah stapling

selesai, evaluasi pada daerah stapler line, jika masih ada perdarahan lakukan

penjahitan. Tapi jika dilihat perdarahan tidak ada, operasi dinyatakan selesai.

Operasi ini relatif cepat dan memberikan kenyamanan pada pasien karena

rasa nyeri yang minimal tadi. Hanya ada kelemahannya, tidak semua jenis

hemoroid bisa dilakukan dengan metode stapler dan metode ini butuh

operator yang betul-betul biasa melakukan tehnik ini.

Komplikasi Hemorhoidectomy

27

Page 28: Case Hemorrhoid Umayah

Hemorhoidectomy memberikan beberapa komplikasi post operatif yaitu:

- nyeri bisa diberikan analgesia narkotik,oral. NSAID, analgesic topical

- retentio urin terjadi pada 10-50% pasien resiko retentio urin dapat

diminimalkan dengan membatasi cairan intravena pada intraoperative

dan perioperative serta pemberian analgesia yang adekuat

- feses tertahan karena nyeri, resikonya dapat diturunkan dengan

pemberian enema sebelum operasi dan persiapan usus sebelum

operasi.

- Perdarahan

- Infeksi, tanda awalnya ialah nyeri hebat, demam dan retensi urin

Komplikasi jangka panjang ialah inkontinensia, stenosis anal dan ectropion

(white’s head deformity). Ectropion ini merupakan komplikasi akibat operasi

whitehead’s hemorhoidectomy yang dimana ligasinya terlalu distal dari linea

dentata.

Anjuran pemeriksaan untuk hemorhoid adalah anuscopy, dengan

anuscopy hemorhoid grade I yang kadang tidak teraba dengan RT ataupun

dengan inspeksi luar akan nampak jelas.

Pencegahan

Pencegahan yang paling baik dalam mencegah hemoroid yaitu,

mempertahankan feses tetap lunak sehingga mudah ke luar, di mana hal ini

menurunkan tekanan dan pengedanan dan mengosongkan usus sesegera

mungkin setelah perasaan mau ke belakang timbul. latihan olah raga seperti

berjalan dan peningkatan konsumsi serat diet juga membantu mengurangi

konstipasi dan mengedan

Diagnosa Banding

1. Prolapse recti / anus

Berupa keluarnya seluruh tebal dinding rektum harus dibedakan dari

prolaps mukosa yang dapat terjadi pada hemoroid interna. Lipatan

mukosa anus terlihat normal. Sering terjadi pada anak dan orang

dewasa. Kausa pada dewasa umumnya akibat kurangnya daya tahan

jaringan penunjang rektum (usia lanjut ; keadaan kurang gizi) yang

biasanya disertai dengan peningkatan tekanan intra abdomen.

28

Page 29: Case Hemorrhoid Umayah

Penunjang rektum terdiri dari mesentrium dorsal, lipatan peritoneum,

berbagai fasia, dan m.levator rektum.

2. Fissura ani

Kelainan ini disebut juga rekah anus atau “fissura in ano”. fisura ini

merupakan luka epitel memanjang sejajr sumbu anus. Fisura biasanya

tunggal dan terletak di garis tengah posterior. Kadang terjadi infeksi di

sebelah oral di kripta antara kolumna rektum pada muara kelenjar

rektum. Papila di kolumna menunjuk udem yang berkembang sampai

merupakan hipertrofik papila. Daerah di sebelah aboral fisura kulit juga

mengalami radang kronik dengan bendungan limf dan akhirnya

fibrosis. Kelainan kronik di kulit ini disebut umbai kulit atau skin tag

yang menjadi tanda pengenal fisura anus. Fisura dapat terjadi karena

iritasi akibat diare, penggunaan laksan, cedera partus. Seringnya

penyebab tidak jelas. Fisura ani kadang disertai hemoroid interna. Bila

ada keluhan nyeri pada penderita hemoroid biasanya ada fisura.

3. Rectal polip

Memiliki ciri menonjol dan berdarah. Biasa terjadi pada anak,

merupakan kelainan congenital. Ketika anak mengejan keluar massa

seperti baso, jika ditelusuri memiliki tangkai, jadi tidak bias dimasukkan

lagi. Memiliki tonolan yang mudah berdarah

29

Page 30: Case Hemorrhoid Umayah

4. Rectal Ca

Rapuh, mudah berdarah, berbau karena banyak terjadi nekrosis.

Dilakukan biopsy untuk menentukannya. Orang dengan Ca recti tidak

bias bersih kalau BAB, feses masih ada yang tertinggal menyebabkan

terjadinya tenesmus

5. Infeksi

Radang pada rektum dan/atau anus dapat disebabkan oleh gonore,

sifilis, amuba, dan berbagai virus (kondilomata akuminata). Prokitis

gonore menimbulkan iritasi, gatal, pengeluaran mukus, dan pus serta

nyeri. Sifilis menyebabkan ulkus durum yang agak keras dan tidak

nyeri.

30

Page 31: Case Hemorrhoid Umayah

BAB IV

ANALISIS KASUS

Pasien pria 42 tahun datang dengan keluhan BAB berdarah sejak 2 minggu

smrs. Dari keluhan utama yang di katakan os, hal yang terpikirkan os

mengalami perdarahan. Kita harus cari tahu dulu, asal perdarahannya.

Apakah dari saluran cerna bagian atas atau bawah. Anamnesis selanjutnya,

menanyakan warna darah yang terlihat apakah merah segar (hematoksezia)

atau merah kehitaman (melena), os mengatakan warna darah merah segar.

Berarti yang terpikirkan keadaan patologis apa saja yang menyebabkan

perdarahan saluran cerna bagian bawah. Beberapa penyakit yang sering

terkait dengan pasien yang berusia setengah baya adalah tumor kolon, polip

kolon, hemoroid, fisura ani, dan infeksi (amebiasis). Dilanjutkan dengan

pertanyaan, apakah darah yang keluar bercampur dengan feses atau tidak.

Bila tidak, berarti berasal dari hemoroid atau fisura anus. Os mengatakan saat

BAB berdarah tidak menimbulkan rasa nyeri. Hal ini bisa disingkirkan dx fisura

ani, yang tiap BAB timbul rasa nyeri. Dikonfirmasi pula dengan pemeriksaan

fisik pada rektal touche, pada inspeksi tidak ditemukanya fisurra pada ani. Os

mengatakan bahwa terdapat benjolan bila BAB, keluar dari dubur, yang

awalnya dapat masuk kembali secara spontan setelah BAB, yang akhirnya

harus menggunakan jarinya untuk dimasukan kembali. Benjolan yang

dikatakan os harus dibedakan apakah itu dinding rektum yang berarti prolaps

rektum atau prolaps mukosa yang berarti hemoroid interna. Anamnesis

lainnya untuk memperjelas, apakah os masih dapat menahan rasa keinginan

BAB nya atau tidak, bila tidak itu menandakan adanya prolap rektum. Os

mengatakan, ia masih dapat menahan keinginan BABnya. Os mengalami

kelelahan yang luar biasa, debar jantung terasa sekali, dan keluarga

melihatnya pucat. Hal ini menandakan bahwa pasien mengalami anemia

31

Page 32: Case Hemorrhoid Umayah

akibat perdarahan saat BAB. Konfirmasi anamnesis diatas, dilakukan dengan

pemeriksaan rektal touche yang mengesankan TSA baik, ampula rekti tidak

kolaps, tidak ada darah, terdapat benjolan pada jam 7. Hal ini masih kurang

menegakkan diagnosis apakah os hemoroid. Bisa jadi benjolan tersebut

merupakan tumor rekti. Maka diperjelas lagi dengan pemeriksaan anoskopi.

Pada anoskopi, didapatkan hasil adanya hemoroid pada jam 12. Perbedaan

hasil yang didapat denga RT, mungkin akibat dari kurangnya keterampilan

pada pemeriksa. Pada pemeriksaan fisik, didapatkan pula adanya

konjungtiva anemis di kedua mata. Hal ini di konfirmasi dengan pemeriksaan

lab Hemoglobin os yang 5. Maka, dapat diambil diagnosis pada os Hemoroid

interna grade III. Tata laksana pada os, pertama adalah memperbaiki

keadaan umum pasien. Yang mana saat ini os mengalami anemia gravis.

Dilakukan transfusi darah dengan target Hb 10. Diberikan pula obat untuk

memperbaiki defekasi nya, sebagai pencahar, yaitu Laxadine. Ardium

diresepkan untuk os untuk memperbaiki inflamasi, perdarahan, dan prolaps.

Os juga diberikan Transamin dan Vit.K dengan tujuan untuk hemostatiknya.

Setelah keadaan umum teratasi, tata laksana selanjutnya adalah,

menghentikan perdarahan langsung dari sumber perdarahannya. Dalam hal

ini, dilakukan hemoroidektomi.

32

Page 33: Case Hemorrhoid Umayah

DAFTAR PUSTAKA

Sjamsuhidajat.R; De Jong.W, Editor. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi Revisi,

Cetakan Pertama, Penerbit EGC; Jakarta.1997. 1058-1064.

Sylvia A.price. Gangguan Sistem Gastrointestinal. Patofisiologi Konsep Klinis

Proses-proses Penyakit. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC ; 2005.

Aru W.Sudoyo. Gastroenterologi. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.

Jakarta:Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI;2006.

Cospite M. Double-blind, placebo-controlled evaluation of clinical activity and

safety of ardium in teh treatment of acute hemorrhoids. Angiol J Vasc Dis

1994;45(Suppl):566-73

Hemorrhoids.http://digestive.niddk.nih.gov/ddiseases/pubs/hemorrhoids/

index.htm.p1-5.

Ho YH, Foo CL, Sew-Choen, Goh HS. Prospective randomized controlled trial

of micronized flavanoidic fraction to reduce bleeding after

haemorrhoidectomy. Br J Surg 1995:82:1034-5.

Ho YH, Tan M, Sew-Choen F, Goh HS. Micronized purified flavanoidic fraction

compared favorably with rubber band ligation and fibre alone in the

management of bleeding hemorroids. Dis Col Rect 2000: 43 : 66-9

33

Page 34: Case Hemorrhoid Umayah

Johanson JF. Nonsurgical treatment of hemorrhoids. J Gastrointest Surg

2002; 6 : 290-4.

Junaidi P, Soemasto AS, Amelz H. Perdarahan per anum. Dalam : Kapita

Selekta Kedokteran. Media Aesculapius FKUI. 1982. h 362-4.

Muchtar A. Terapi Medikamentosa Hemoroid. Dalam : Simposium sehari

hemoroid. Perhimpunan dokter spesialis bedah Indonesia cabang Jakarta

(IKABI JAYA) Klub Eksekutif Persada. Jakarta.2000.

Rani AA, Makmun D, Abdullah M. Pengobatan Diosmin dan Hesperidin pada

hemoroid kronik. 2000. (Unpublished)

Soehendro B. Sklerosing Hemoroid. Dalam : Simposium sehari hemoroid.

Perhimpunan dokter spesialis bedah Indonesia cabang Jakarta (IKABI JAYA)

Klub Eksekutif Persada. Jakarta.2000.

Perez M, Gomez CA, Leon-Colombo T, Pajares J, Mate-Jimenes J. Effect of

fiber supplements on internal bleeding hemorrhoid. Hepatogastroenterology

1996 ; 12: 1540-7.

34