Upload
putera-munthe
View
9
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
jiwa
Citation preview
STATUS PSIKIATRI
Doktor Pembimbing:
Dr Evalina A Sp.KJ
Disusun oleh:
Endaka Perdana Putera Munthe
11 2012 280
________________________________________________________________________
KEPANITERAAN ILMU KEDOKTERAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
26 September 2013
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. S
Tempat & tanggal lahir : tahun 1959
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku bangsa : Betawi
Agama : Islam
Pendidikan : SMP kelas 2
Pekerjaan : Tukang gali tanah
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Alamat : Jl. Palmerah Jakarta
II. RIWAYAT PSIKIATRIK
Autoanamnesis dengan pasien :
Pada hari Kamis, tanggal 25 September 2013 jam 14:00 WIB di Panti
Pada hari Jumat, tanggal 26 September 2013 jam 10.00 WIB di Panti
A. KELUHAN UTAMA
Pasien ditangkap oleh satpol PP 2 bulan yang lalu dan dibawa ke panti
B. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG:
Pasien ditangkap oleh satpol PP dua bulan yang lalu dijalan daerah Palmerah.
Menurut pasien ketika itu dia sedang tidur disebuah bengkel dipinggir jalan. Pasien
mengatakan ia disuruh untuk naik ke mobil oleh beberapa orang,pasien tidak ada
melakukan penolakan dan setelah itu pasien diantar ke panti kedoya.
Saat sedang tidur di pinggir jalan, pasien merasa ada yang mebangunkanya.
Pasien mengira yang mebangunkanya adalah anak keduanya. Tapi saat ia terbangun ia
melihat anaknya yang sudah meninggal mengatakan “pak jangan tidur disini,pulang pak,
jangan tidur disini, pulang ke rumah pak”. Lalu pasien menjawab “mau pulang kemana
ki, kan km tau mama gak mau menerima bapak lagi”. Pasien mengatakan kalau melihat
anaknya ini menggunakan baju putih dan tidak berapa lama sosoknya menghilang.
Selama dipanti pasien mengatakan bahwa beberapa kali ia didatangi anaknya yang tela
meninggal dan mebangunkanya saat tertidur dan mengatakan “pak bangun pak, pulang
2
pak jangan tidur disini”. Lalu pasien menjawab “pulang kemana ki, kan kamu tau mama
sudah enggak mau menerima bapak lagi”. Pasien mengatakan hanya dia yang bisa
melihat anaknya yang sudah meninggal itu dan orang lain penghuni panti tidak ada yang
bisa melihat anaknya.
Waktu tahun seribu sembilan ratus delapan pulu dua anaknya yang pertama
meninggal dunia karna sakit. Pasien mengatakan anaknya mempunyai riwayat
menggunakan narkoba sehingga tulang rusuk kananya bolong. Anak pasien mengeluhkan
bahwa dia tidak ingin dibawa ke rumah sakit pada hari sabtu. Tetapi istri pasien tetap
membawanya berobat ke rumah sakit hari sabtu. Kemudiaan saat dibawa ke rumah sakit
pada hari sabtu si anak menolak tapi ibunya tetap memaksa untuk dibawa ke rumah sakit.
Pasien sudah melarang istrinya tapi tetap tidak dihiraukan oleh istrinya. Saat pulang dari
rumah sakit anaknya mengamuk. Lalu beberapa hari kemudian kiki meninggal. Pasien
mengatakan sangat terpukul karna kematian kiki anaknya. Pasien sangat sedih sehingga
tidak ingin melakukan kegiatan apapun seperti bekerja untuk mencari uang untuk
kebutuhna keluarga. Istrinya memarahinya dan dia tetap tidak peduli sehingga istrinya
mengusirnya.
Pasien mengatakan tidak pernah di rawat di rumah sakit dan tidak mempunyai
riwayat menderita penyakit. Selama di panti, pasien mengatakan nafsu makannya baik.
Pasien mengatakan hubungannya dengan pasien lain di panti juga baik. Namun pasien
mengatakan bahwa ia ingin pulang kembali kerumahnya.
C. RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA:
1. Gangguan psikiatrik.
Tidak ada riwayat gangguan psikiatrik.
2. Riwayat gangguan medik.
Pasien mengatakan tidak pernah dirawat di rumah sakit dan tidak mempunyai
penyakit tertentu
3. Riwayat penggunaan zat psikoaktif
Pasien mengatakan tidak pernah mengonsumsi obat-obatan terlarang.
Pasien mengatakan dulu merokok namun sudah berhenti
Pasien mengatakan tidak pernah minum minuman beralkohol.
Pasien tidak pernah menggunakan zat-zat psikoaktif lain.
4. Riwayat Gangguan Sebelumnya
3
1982 1985 1986 2012
D. RIWAYAT KEHIDUPAN PERIBADI
1. Riwayat perkembangan fisik :
Pasien mengatakan dulu diberitahukan orangtuanya lahir ditolong oleh dukun beranak,
tidak ada trauma lahir atau pun cacat bawaan.
2. Riwayat perkembangan kepribadian :
A) Masa kanak-kanak:
Pasien tergolong anak yang sehat. Pasien mengatakan sejak kanak-kanak
pergaulan dengan teman seusianya baik dan mempunyai banyak teman. Dalam
lingkungan sekolah, pasien mengatakan tidak pernah bermasalah.
B) Masa remaja:
Pasien tumbuh dan berkembang sesuai dengan anak seusianya.Pergaulan pasien baik,
baik di rumah maupun di sekolah.
3. Riwayat pendidikan :
4
- Kehilangan minat,sangat terpukul karna keilangan anaknya,sulit tidur.
- WD: F32.0 Episode Depresif Ringan
- Terapi : fluoxetine 2x20mg
- Diazepam 1x5mg
- Dibawa ke Panti Bina Insan.
- Halusinasi auditorik (+), halusinasi visual (+)
- Tidak mampu merawat diri, masih mengingat anaknyya yang meninggal,kehilangan minat,mood depresif, pesimis
- WD : F34.1 Distimia
- Terapi : fluoxetin 2x20mg
- Terapi ECT
- Psikoterapi: BCT
- Tidak mampu melakukan pekerjaan seperti biasanya, kehilangan minat,kehilangan kepercayaan diri,sulit tidur,tidak nafsu makan.
- WD : F32.1 Episode depresif Sedang
- Terapi : fluoxetine 2x20mg
- Diazepam 1x5mg
- Pasien tidur dijalanan dan tidak punya pekerjaan dan tempat tinggal
- Tidak mampu melakukan pekerjaan seperti biasanya, kehilangan minat,kehilangan kepercayaan diri,sulit tidur,tidak nafsu makan.
- WD : F32.1 Episode depresif Sedang
- Terapi : fluoxetine 2x20mg
Pendidikan terakhir pasien adalah SMP kelas dua .Menurut pasien selama
bersekolah, prestasi pembelajaran pasien cukup baik dan juga tidak pernah tinggal kelas.
Pasien berhenti sekolah karna orangtuanya pada saat itu tidak mempunyai cukup uang
untuk menyekolahkanya.
4. Riwayat pekerjaan :
Pasien mengatakan dia bekerja sebagai tukang gali. Pasien memiliki sebuah
bengkel didaerah palmerah.
4. Kehidupan beragama :
Pasien mengatakan agamanya adalah islam. Pasien mengatakan bahwa dia tidak
rajin beribadah.
5. Kehidupan sosial dan perkawinan :
Pasien mengatakan dia punya banyak teman. Namun semenjak anaknya meninggal
dia sangat terpukul sehingga lebih memilih menyendiri dan tidak terlalu berteman seperti
sebelumnya. Pasien marah kepada istrinya karna tidak mau mendengar apa yang
dikatakan almarhum anaknya. Kemudian pasien berpisah karna istri pasien mengusir
pasien dari rumah karna pasien tidak bekerja dan memenuhi nafkah keluarga.
E. RIWAYAT KELUARGA :
Pasien adalah anak tunggal. Pasien mengatakan ayah dan ibunya telah meninggal
karna sakit. Pasien menikah dengan istrinya dan mempunya dua orang anak laki-laki.
Petunjuk :
Laki-laki
Perempuan
5
pasien
sudah meninggal
F. SITUASI KEHIDUPAN SOSIAL SEKARANG:
Pasien sudah dua bulan tinggal di panti. Sebelum dibawa ke panti pasien
mengatakan dia tinggal sendiri dijalanan daerah palmerah. Pasien sudah diusir sejak
sepulu taun tahun lebih dari rumah. Sebelumnya pasien mempunyai bengkel dan bekerja
dibengkel tersebut. Selama di panti, pasien mengatakan hubungannya dengan pasien lain
baik-baik saja.
III. STATUS MENTAL
Dibuat pada tanggal 26 September 2013 jam 10:00 WIB di Panti
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan:
Pasien laki-laki berumur 50-60 tahun penampilan fisik sesuai usianya. Tubuh kurus
dan kurang terawat. Kulit coklat rambut pendek dan berwarna hitam keputihan. Kuku
jari tangan panjang serta kaki kotor penuh tanah kering. Pada saat wawancara, pasien
memakai kaos berwarna putih berkerah biru dan celana panjang. Pasien tidak
menggunakan sandal atau alas kaki lain dan tubuhnya mengeluarkan aroma yang
cukup bau.
2. Kesadaran
a. Kesadaran sensorium/neurologik: Compos mentis
b. Kesadaran psikiatrik: tidak tampak terganggu
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
a. Sebelum wawancara: Pasien sedang duduk sendirian
b. Selama wawancara: pasien duduk tenang,namun terkadang pasien ingin ke wc
c. Sesudah wawancara: Pasien kembali kebangsal
4. Sikap terhadap pemeriksa: Kooperatif
5. Pembicaraan:
a. Cara berbicara: Spontan dan suara jelas
b. Gangguan berbicara: tidak ada gangguan
B. ALAM PERASAAN (EMOSI)
6
1. Suasana perasaan (mood): eutim
2. Afek ekspresi afektif
a. Arus: Lambat
b. Stabilisasi: Stabil
c. Kedalaman: Dangkal
d. Skala diferensiasi: Luas
e. Keserasian: serasi
f. Pengendalian: Kuat
g. Ekspresi: Sesuai
h. Dramatisasi: Tidak ada dramatisasi
i. Empati: Dapat diraba rasakan
C. GANGGUAN PERSEPSI
1. Halusinasi: Ada
- Auditorik: Pasien mengatakan ada suara anaknya yang menyuruh dia pulang
kerumah. Pasien mengatakan pada saat itu pasien sedang tidur dan dibangunkan
oleh suara anaknya yang sudah meninggal. Pasien mengatakan hanya dia saja yang
bisa mendengar suara anaknya tersebut.
- Visual: Pasien melihat wujud anaknya yang sudah meninggal berbaju putih dan
membangunkanya untuk menyuruh dia pulang. Pasien mengatakan tidak ada yang
bisa melihat anaknya tersebut kecuali dia sendiri.
- Olfaktorius: Tidak ada
2. Ilusi: Tidak ada
3. Depersonalisasi: pasien masih mengenal dan merasakan dirinya seperti dirinya
yang dulu
4. Derealisasi: masih mengenali dan menyadari lingkungannya nyata
D. SENSORIUM DAN KOGNITIF (FUNGSI INTELEKTUAL)
1. Taraf pendidikan: SMP kelas dua
2. Pengetahuan umum: kurang baik
3. Kecerdasan: cukup baik (sesuai dengan tingkat pendidikan pasien)
4. Konsentrasi: baik (pasien mampu menjawab sesuai pertanyaan dan pandangan wajah
ke arah pewawancara)
5. Orientasi:
7
a. Waktu: baik (pasien mengetahui keadaan cuaca yang sedang terjadi)
b. Tempat: Baik (pasien mengatakan sedang berada di Panti)
c. Orang: Baik (pasien mengetahui sedang diwawancara oleh dokter)
d. Situasi: Baik (pasien tahu dokter muda sedang wawancara untuk mencari tahu
kondisi penyakitnya)
6. Daya ingat:
a. Tingkat:
Jangka panjang: Kurang baik (Pasien mengingat kejadian beberapa bulan
dan beberapa tahun yang lalu namun tidak tahu pasti
tanggal/tahun kejadian).
Jangka pendek: baik (pasien ingat makanan yang dimakan pagi hari)
Segera: baik (pasien dapat menyebutkan nama dokter setelah disebutkan
diawal wawancara)
7. Pikiran abstraktif: Baik
8. Visuospatial: Baik
9. Bakat kreatif: Tidak ada
10. Kemampuan menolong diri sendiri: kurang baik ( pasien tidak mampu mengurus
dirinya sendiri)
E. PROSES PIKIR
1. Arus pikir :
Produktifitas: Baik
Kontinuitas: Baik
Hendaya bahasa: Tidak ada
2. Isi pikir :
Preokupasi dalam pikiran: ada, pasien selalu ingin mengutarakan tentang
kematian anaknya.
Waham: tidak ada
Obsesi: Tidak ada
Fobia: Tidak ada
Gagasan rujukan: Tidak ada
Gagasan pengaruh : Tidak ada
8
F. PENGENDALIAN IMPULS
Cukup baik (Selama wawancara emosi stabil, pasien menjawab pertanyaan dengan sikap
yang baik, tidak impulsive.)
G. DAYA NILAI
1. Daya nilai sosial: Tidak terganggu
2. Uji daya nilai: Tidak terganggu
3. Daya nilai realitas: Terganggu
H. TILIKAN
Tilikan derajat 1 : Pasien menyangkal total terhadap penyakitnya, pasien mengatakan
dirinya biasa saja dan tidak tahu kenapa dibawa ke panti.
I. RELIABILITAS
Secara keseluruhan dapat dipercaya.
IV. PEMERIKSAAN FISIK
Pada tanggal 26 september 2013 jam 14:15 WIB di Panti.
A. STATUS INTERNUS
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 72 x/menit
Pernafasan : 16x/menit
Suhu : 36o C
Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva tidak anemis -/-, sklera tidak ikterik -/-
Leher : Kelenjar getah bening dan tiroid tidak teraba
membesar
Thorax
Sistem kardiovaskuler : Auskultasi BJ I-II reguler murni, murmur (-), gallop (-)
Sistem respiratorius : Auskultasi
Kiri : Vesikuler, Rhonki -/-, wheezing -/-
Kanan : Vesikuler, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Bising usus (+), tidak ada nyeri tekan. Hepar dan Lien
tidak teraba membesar
9
Extremitas :
Lengan
Kanan Kiri
Otot
Tonus : Normotonus Normotonus
Massa : Normal Normal
Sendi :tidak ada nyeri tidak ada nyeri
Gerakan : Aktif Aktif
Kekuatan : + 5 +5
Lain-lain : - -
Tungkai dan kaki
Kanan Kiri
Luka : - -
Suhu : Normal Normal
Varises : - -
Otot :
Tonus : Normotonus Normotonus
Massa : Normotrofi Normotrofi
Sendi : tidak ada nyeri tidak ada nyeri
Gerakan : aktif aktif
Kekuatan : +5 +5
Edema : - -
Lain-lain : - -
STATUS NEUROLOGIK
Refleks Fisiologis : Normal
Refleks Patologis : Tidak ada
Tanda Rangsang Meningeal : Tidak ada
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Tidak ada pemeriksaan penunjang yang pernah dilakukan kepada pasien
10
- Anjuran pemeriksaan darah rutin,EKG dan Rontgen Foto Thorak melihat umur pasien
dan adanya kemungkinan menderita suatu penyakit
VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Pasien Tn S laki-laki, usia sekitar 50-60tahun, berasal dari Jakarta, sukubangsa sunda,
sudah menikah dan punya dua anak. Pendidikan terakhir smp kelas dua, datang ke panti
karna dibawa oleh satpol PP ketika sedang tiduran di pinggir jalan daerah palmerah.
Ketika di panti pasien sesalu meminta ingin pulang, merasa tidak nyaman di panti.
Dari pengamatan status mental, pasien berpenampilan tidak rapi, sudah lama tidak
mandi dan tidak berdandan, dengan kesadaran sensorium compos mentis, kesadaran
psikiatrik tidak tampak terganggu. Saat diwawancara pasien koperatif, bicara spontan
dan suara jelas. Mood pasien eutim, dengan afek serasi.Terdapat gangguan persepsi,
yaitu halusinasi auditorik dan visual. Fungsi intelektual baik tidak ada disorientasi waktu,
daya ingat jangka panjang yang kurang baik. Terdapat juga gangguan pada proses pikir,
dengan asosiasi longgar. Pengendalian impuls pasien cukup baik. Selain itu, terdapat
gangguan daya nilai. Tilikan Derajat I.
VII. FORMULASI DIAGNOSTIK
Aksis I: Gangguan Klinis dan Kondisi Klinis
Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, kasus ini dapat dinyatakan:
1. Dikategorikan sebagai satu gangguan jiwa karena:
Adanya gangguan perasaan, pikiran dan perilaku yang menyebabkan adanya
distress dan disfungsi/disabilitas.
- Perasaan: kesedihan yang berlarut-larut tentang anaknya yang meninggal
- Perilaku: pasien tampak “bermasalah” (mampu beromunikasi dengan ankanya
yang sudah meninggal)
- Disabilitas: dalam hubungan dengan realita dan komunikasi (tidak mampu
merawat diri sendiri)
2. Gangguan jiwa ini tidak termasuk Gangguan Mental Organik (GMO) karena:
a. Tidak ada gangguan sensorium
b. Tidak didapatkan gangguan sistemik maupun gangguan pada otak
11
3. Gangguan jiwa ini termasuk psikosis karena terdapat gangguan daya nilai realitas
yaitu;
- Persepsi (halusinasi auditorik dan visual)
4. Gangguan jiwa ini tidak dapat digolongkan sebagai gangguan mental dan perilaku
akibat pengaruh penggunaan zat psikoaktif karena:
a. Tidak ada riwayat penggunaan zat berdasarkan laporan individu; tetapi
b. Tidak ada bukti yang ditemukan pada pasien, tanda dan gejala klinis akibat
penggunaan zat.
5. Menurut PPDGJ III, Gangguan jiwa ini adalah F34.1 Distimia karena;
a. Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis yaitu:
Ciri esensial ialag depresi suasana perasaan (mood) yang berlangsung sangat
lama yang tidak perna atau jarang seali cukup parah untuk memenui kriteria
gangguan depresif berulang ringan atau sedang. Biasanya mulai dini dalam
masa kehidupan dewasa dan berlangsung sekurang-kurangnya beberapa taun,
kadang-kadang untuk jangka waktu tidak terbatas. Jika onsetnya pada usia lebi
lanjut, gangguan ini sering kali merupakan kelanjutan suaatu episode depresif
tersendiri dan berhubungan dengan masa berkabung atau stres nyata lainya.
Diagnosa Banding:
1. F25.1 Gangguan skizoafektif tipe depresif
2. F23.2 Gangguan psikotik lir-skizofrenia
3. F41.2 Depresi anxietas
Aksis II: Gangguan Kepribadian dan Retardari Mental
Tidak ditemukan gangguan kepribadian yang menonjol pada pasien
Retardasi mental tidak ada karena tidak terdapat hendaya keterampilan selama masa
perkembangan yang mempengaruhi tingkat intelegensia
Aksis III: Kondisi Medis Umum
Tidak ada keluhan
Aksis IV: Problem Psikososial dan Lingkungan
Masalah dengan Keluarga: pasien diusir dari rumah oleh isterinya
Masalah Pendidikan:Pasien hanya bersekolah hingga SMP kelas 2.
12
Masalah pekerjaan: Tidak ada
Masalah dengan Lingku n gan Sosial : Tidak ada
Masalah akses ke pelayanan kesehatan: tidak ada
Masalah dengan Hukum:Tidak ada
Aksis V: Penilaian Fungsi secara Global
Skala GAF sekarang: 51-60 Gejala sedang, disabilitas berat
.EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I : F34.1 Distimia
Aksis II : Tidak terdapat gangguan keperibadian dan retardasi mental
Aksis III : Tidak ada penyakit yang dikeluhkan
Aksis IV : Masalah dengan keluarga (istri) diusir dari rumah
Aksis V : Skala GAF sekarang: 51-60 Gejala sedang, disabilitas berat
VIII. DAFTAR MASALAH
Organobiologik: tidak ada
Psikiatrik: adanya halusinasi, gangguan persepsi dan proses pikir serta gangguan daya
nilai.
Sosial Budaya: Masalah dengan keluarga, diusir oleh istrinya.
RENCANA TERAPI
Terhadap pasien;
a) Psikofarmaka
Terapi Farmakologis
Fluoxetine 2x20mg
b) Psikoterapi
Berupa psikoterapi suportif, dengan melakukan pendekatan kepada pasien yang
bertujuan agar pasien dapat mengungkapkan isi hatinya, keluhannya. Memotivasi
pasien dan memberikan kesempatan untuk menceritakan masalahnya dan meyakinkan
pasien bahwa ia sanggup mengatasi masalah yang dihadapinya.
13
c) Terapi kelompok
Terapi kelompok berfokus pada rencana, masalah, dan hubungan dalam kehidupan
nyata. Kelompok dapat berorientasi perilaku, psikodinamis, atau berorientasi tilikan
atau suportif. Terapi kelompok efektif untuk mengurangi isolasi sosial, meningkatkan
rasa keterikatan, serta memperbaiki kemampuan uji realitas untuk pasien.
d) Sosioterapi
Memberi kesempatan kepada pasien untuk berinteraksi sosial dalam kegiatan di dalam
panti seperti memberi pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan pasien supaya
pasien dapat bertanggungjawab dengan kerja yang diberikan atau kegiatan keagamaan
sesuai kepercayaan yang dianut. Memotivasi pasien agar berperilaku baik dan mampu
merawat diri.
IX. PROGNOSIS
Kesimpulan prognosis:
Ad vitam : Dubia Ad Bonam
Ad functionam : Dubia
Ad sanationam : Dubia
Lampiran wawancara
D : Selamat pagi pak, saya dokter Putera boleh kita ngobrol-ngobrol pak?
14
P: Iya boleh
D: Bagaimana perasaan bapak hari ini?
P: Baik dok
D: Waktu itu bagaimana bapak bisa masuk kesini pak?
P: Ditangkap saya waktu itu sama Satpol PP
D: Bapak memangnya lagi ngapain waktu itu?
P: Lagi tidur di bengkel
D: Bengkel dimana pak?
P: Palmerah
D: Bapak kenapa bisa tidur dibengkel? Coba ceritakan?
P: Jadi gini, waktu itu anak saya kiki tidak mau dibawa ke rumah sakit hari sabtu, e sama mamanya dibawa hari sabtu. Pulang dari rumah sakit anak saya ngamuk, gak mau dibawa ke ruma sakit lagi. Beberapa ari kemudian anak saya meninggal.
D: Anak bapak sakit apa pak waktu itu?
P: Tulang rusuknya keropos
D: Kenapa tidak boleh dibawa hari sabtu pak ke rumah sakit?
P: Kata orang tidak boleh dibawa ke rumah sakit di hari lahirnya. Kan anak saya lahir ari sabtu.
D: Ohh, waktu meninggal anak bapak gimana perasaan bapak?
P: Saya sedih banget, Saya marah sama mamanya. Saya dipanggil saya gak perduli. Saya tidak bekerja lagi
D: Bapak sampai berapa lama seperti itu? Tidurnya waktu itu bagaimana?
P: Beberapa hari saya tidak tidur, lama itu saya tidak perduli lagi
D: Jadi istri bapak dimana sekarang ?
P: Palmerah, waktu itu anak saya kiki tidak mau dibawa ke rumah sakit hari sabtu, e sama mamanya dibawa hari sabtu. Pulang dari rumah sakit anak saya ngamuk, gak mau dibawa ke ruma sakit lagi. Beberapa ari kemudian anak saya meninggal.
D: Bapak kerjanya dulu sebagai apa?
P: Tukang pantek
15
D:Bapak agamanya apa ya?
P: Islam
D: Gimana ibadahnya sholatnya?
P: Jarang saya sholat
D: Bapa dulu sekolah sampai tingkat berapa?
P: SMP kelas 2
D: Pernah bapak mencoba bunuh diri karna sedih anaknya meninggal pak?
P: Tidak pernah, jadi gini waktu itu anak saya kiki tidak mau dibawa ke rumah sakit hari sabtu, e sama mamanya dibawa hari sabtu. Pulang dari rumah sakit anak saya ngamuk, gak mau dibawa ke ruma sakit lagi. Beberapa ari kemudian anak saya meninggal.
D: Bapak pernah didatangi lagi oleh anaknya yang sudah meninggal ?
P: Perna waktu itu disini, disuruh bangun sama anak saya disuruh pulang keruma jangan tidur disini, saya bilang kan kiki tau mama sudah tidak menerima bapak lagi, mau pulang kemana bapak ki
D: Oh jadi bapak bisa melihat dia? Bapak ada bersalaman atau berpelukan sama dia pak?
P: Enggak saya Cuma lihat dia aja
D: Pakai baju apa anaknya pak?
P: Pakai baju putih
D: Kapan bapak ketemu dia? Berapa hari yang lalu?
P: Kemarin, disuruh bangun sama anak saya disuruh pulang keruma jangan tidur disini, saya bilang kan kiki tau mama sudah tidak menerima bapak lagi, mau pulang kemana bapak ki
D: Bapak sudah makan?
P: Sudah tadi
D: Menurut bapak ini tempat apa ya?
P: Kedoya, Panti ya
D: Kira-kira dari pakaian yang saya pakai saya ini kerjanya sebagai apa ya?
P: Dokter
D: Oh oke pak sekarang bapak boleh istirahat kembali ke tempat bapak lagi, Bapak ada yang ingin bapak tanyakan?
16
P: Tidak ada
D: Oke pak terimakasi silahkan kembali ke tempatnya tadi pak.
17