Upload
rika-susanti
View
223
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
CASE
Citation preview
LAPORAN KASUS
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA
RUMAH SAKIT JIWA DR. SOEHARTO HEERDJAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
Nama : Gian Oktavianto Tanda Tangan
NIM : 11.2013.124
Dokter Pembimbing : dr. Ayesha Devina, SpKJ ............................
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. AS
Tempat & tanggal lahir : Jakarta, 7 Agustus 1995
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Kebayoran Lama
Suku Bangsa : Betawi
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Cleaning service
Status Perkawinan : Belum menikah
II. RIWAYAT PSIKIATRIK
Autoanamnesis:
Tanggal 10 Agustus 2015, pukul 10:30, di ruang Elang.
Alloanamnesis:
Tanggal 10 Agustus 2015, pukul 15:45, dilakukan pada keluarga
pasien melalui telepon.
A. KELUHAN UTAMA
Marah-marah tanpa sebab yang jelas dan bicara kacau sejak 3 hari SMRS.
B. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG
1
Pasien masuk melalui IGD RSJSH diantar oleh keluarga dengan
keluhan marah-marah tanpa sebab yang jelas dan bicara kacau sejak 3
hari SMRS. Pasien juga mengatakan sulit untuk tidur sejak 3 hari SMRS.
Keluarga pasien mengatakan pasien sulit untuk memulai tidur, tetapi jika
sudah tidur, pasien tidak pernah terbangun saat subuh.
Tujuh hari SMRS keluarga pasien mengatakan pasien menjadi
gelisah dan pasien merasa dikejar-kejar oleh polisi dan atasannya,
sehingga pasien tidak mau keluar rumah dan tidak mau bekerja. Pasien
mengatakan dirinya dikejar-kejar oleh polisi dan atasan di tempatnya
bekerja untuk dijebloskan ke penjara. Pasien mengatakan merasa yakin
dia akan dijebloskan ke penjara karena 2 bulan SMRS pasien pernah
berkelahi dengan atasannya dan menyiram wajah atasannya dengan kopi,
sehingga atasannya marah dan mengancam akan melaporkannya ke
polisi. Alasan pasien berkelahi dengan atasannya adalah karena pasien
merasa kesal selalu disuruh-suruh oleh atasannya. Menurut keluarga
pasien, pasien memang sempat bertengkar dengan atasannya saat
bekerja, tetapi tidak pernah ada polisi yang mengejar-ngejar pasien.
Pasien hanya mendapat surat peringatan dari atasannya.
Setelah berkelahi dan diancam akan dilaporakan ke polisi oleh
atasannya, pasien mengatakan sempat mencoba untuk bunuh diri dengan
meminum cairan pembersih toilet di tempatnya bekerja, karena pasien
merasa ketakutan akan dijebloskan ke penjara dan mendengar ada suara
bisikan yang menyuruhnya untuk minum cairan pembersih toilet
tersebut, tetapi pasien tidak mengetahui siapa yang membisikinya. Sejak
saat itu pasien menjadi sering mendengar bisikan-bisikan yang
menyuruhnya melakukan atau pergi ke suatu tempat. Bisikan tersebut
didengar pasien terutama jika pasien sedang sendirian.
C. RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA
1. Riwayat Gangguan Psikiatri
Menurut keluarga pasien, pasien tidak pernah mengalami dan
menjalni pengobatan gangguan psikiatri sebelumnya.
2
2. Riwayat Gangguan Medis
Riwayat trauma, nyeri kepala, kejang, dan gangguan medis lainnya
disangkal.
3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif
Pasien mengatakan sudah mengkonsumsi alcohol sejak SMP
kelas 2 dan hanya saat kumpul-kumpul dengan teman-temannya, dan
biasanya kurang lebih 3-5 botol. Riwayat penggunaan zat psikoaktif
disangkal.
D. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
Pasien merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara. Ibu pasien
mengatakan tidak mengalami masalah selama kehamilan dan persalinan
pasien. Pasien lahir ditolong bidan di puskesmas, lahir secara normal
pada usia kehamilan 38 minggu. Ibu pasien mengatakan pasien sejak kecil
cenderung manja dan sering lari dari masalah.
Pasien mengatakan pada saat SD dan SMP tidak pernah tinggal
kelas dan prestasi di kelas biasa saja. Pasien sempat masuk SMA hanya
beberapa bulan, lalu memutuskan untuk keluar dan tidak melanjutkan
sekolah karena bosan dan ingin langsung bekerja. Pasien juga
mengatakan tidak ada masalah dalam bergaul, baik di sekolah, lingkungan
rumah, maupun di tempat kerja. Pasien bekerja sebagai cleaning service
sejak 9 bulan SMRS, dan masih bekerja hingga satu minggu yang lalu.
Pasien mengatakan cukup taat beragama, rajin sholat walaupun
tidak melaksanakan sholat 5 waktu, karena pasien merasa lebih tenang
setelah sholat.
Pasien belum menikah, dan sempat memiliki pacaran beberapa
kali (pasien tidak ingat berapa kali) yang putus secara baik-baik karena
merasa sudah tidak ada kecocokan lagi.
Pasien mengatakan belum pernah berurusan dengan aparat
penegak hukum, dan tidak pernah terlibat dalam proses peradilan yang
terkait dengan hukum.
3
E. RIWAYAT KELUARGA
F. SITUASI KEHIDUPAN SOSIAL SEKARANG
Pasien tinggal satu rumah dengan ayah, ibu, dan kedua kakak laki-
laki. Pasien mengatakan sudah menempati rumah tersebut sejak lahir.
Yang menjadi tulang punggung keluarga adalah ayah pasien. Pasien
mengatakan hubungannya dengan ayah, ibu, dan kedua kakaknya sangat
baik, hanya sesekali bertengkar karena masalah-masalah kecil, tetapi
biasanya setelah beberapa hari sudah kembali berdamai seperti biasa.
Ayah pasien bekerja sebagai PNS, ibu pasien tidak bekerja, dan kedua
kakak sudah bekerja tetapi belum menikah.
III. STATUS MENTAL
A. DESKRIPSI UMUM
Penampilan : Pasien laki-laki usia 20 tahun, berpenampilan fisik sesuai
dengan usianya, postur tubuh sedang, kulit sawomatang, berambut hitam
botak, saat wawancara mengenakan seragam pasien RSJSH dan tidak
mengenakan alas kaki. Kebersihan dan perawatan diri baik.
Kesadaran : Compos mentis
Perilaku dan Aktivitas Psikomotor: Aktif
Pembicaraan : Spontan, artikulasi jelas, volume dan intonasi sedang.
4
Sikap terhadap Pemeriksa: Kooperatif
B. EMOSI
Mood : Eutim
Afek : Menurun
C. PERSEPSI
Halusinasi : Auditorik (commanding)
Ilusi : -
Depersonalisasi : -
Derealisasi : -
D. PROSES PIKIR
Produktivitas : Ide cukup
Kontinuitas : Koheren
Hendaya Bahasa : -
E. ISI PIKIR
Waham : Kejar
Preokupasi : -
F. PENGENDALIAN IMPULS
Baik
G. TILIKAN
Derajat I
H. RELIABILITAS
Dapat dipercaya
I. DAYA NILAI
RTA terganggu
IV. PEMERIKSAAN FISIK
5
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital:
a. Tekanan darah : 129/73 mmHg
b. Nadi : 100 x/ menit
c. Suhu : 36,7oC
d. Pernafasan : 24 x / menit
Status generalis dan nuerologis DBN
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaa
nHasil
Nilai NormalSatuan
Lk Pr
HEMATOLOGI
Hemoglobin 13,9 11,3 – 16,0 10,0 – 14,0 g/dL
Eritrosit 4,9 3,6 – 5,3 3,2 – 4,6 Juta/mm3
Leukosit 14.600* 4.000 – 10.000 /mm3
LED 16 <15 <20 mm/1jam
Hitung Jenis
Basofil 0 0 – 1 %
Eosinofil 3 1 – 3 %
Batang 3 2 – 6 %
Segmen 72 50 – 70 %
Limfosit 17 20 – 40 %
Monosit 5 2 – 8 %
Trombosit 252.000 130.000 - 450.000 u/L
Hematokrit 42 33 – 48 30 – 42 g%
KIMIA DARAH
GDS 105 <180 mg/dL
SGOT 46 <38 <32 u/L
SGPT 38 <41 <31 u/L
6
Ureum 27 15 - 45 mg/dL
Creatinin 0,9 0,7 – 1,2 0,5 – 0,9 mg/dL
VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Pasien laki-laki berusia 20 tahun, berpenampilan fisik sesuai dengan
usianya, postur tubuh sedang, berkulit sawomatang, berambut hitam botak,
saat wawancara mengenakan seragam pasien RSJSH dan tidak mengenakan
alas kaki. Kebersihan dan perawatan diri baik.
Pasien masuk melalui IGD RSJSH diantar oleh keluarga dengan
keluhan marah-marah tanpa sebab yang jelas dan bicara kacau sejak 3 hari
SMRS. Keluarga pasien juga mengatakan pasien sulit untuk memulai tidur
sejak 3 hari SMRS. Tujuh hari SMRS keluarga pasien mengatakan pasien
menjadi gelisah dan pasien merasa dikejar-kejar oleh polisi dan atasannya
untuk dijebloskan ke penjara, sehingga pasien tidak mau keluar rumah dan
tidak mau bekerja. Dua bulan SMRS pasien pernah berkelahi dengan
atasannya dan menyiram wajah atasannya dengan kopi, sehingga atasannya
marah dan mengancam akan melaporkannya ke polisi. Pasien mengatakan
sempat mencoba untuk bunuh diri dengan meminum cairan pembersih toilet
di tempatnya bekerja, karena pasien mendengar ada suara bisikan yang
menyuruhnya untuk minum cairan pembersih toilet tersebut, tetapi pasien
tidak mengetahui siapa yang membisikinya. Sejak saat itu pasien menjadi
sering mendengar bisikan-bisikan yang menyuruhnya melakukan atau pergi
ke suatu tempat. Bisikan tersebut didengar pasien terutama jika pasien
sedang sendirian. Pasien tidak memiliki riwayat gangguan psikiatri
sebelumnya.
Dari pemeriksaan psikiatri didapatkan kesadaran compos mentis,
perilaku dan aktivitas psikomotor aktif, mood eutim, afek menurun, proses
piker cukup ide dan koheren, halusinasi auditorik commanding, waham kejar,
tilikan derajat 1, RTA terganggu. Pemeriksaan fisik dalam batas normal.
Pemeriksaan penunjanh didapatkan leukositosis.
VII. DIAGNOSIS
7
Aksis I : F20.0 Skizofrenia Paranoid
Aksis II : -
Aksis III : Leukositosis
Aksis IV : Masalah dengan pekerjaan
Aksis V : GAF current = 60-51
GAF HLPY = 90-81
VIII. PENATALAKSANAAN
1. Rawat inap
2. Psikofarmaka
a. Risperidone 2 x 2 mg
b. THP 2 x 2 mg
c. Lorazepam 1 x 2 mg
3. Psikoterapi
Berupa psikoterapi suportif, dengan melakukan pendekatan kepada pasien
agar pasien tidak lupa minum obatnya, bila ada isi hati yang mengganjal
maka pasien harus mengungkapkan isi hatinya dan melatih emosinya.
Edukasi keluarga yang bertujuan agar keluarga pasien dapat membantu
pasien mendapatkan obatnya secara teratur.
4. Pemeriksaan penunjang
PDL ulangan
Pemeriksaan dan kultur urine
IX. PROGNOSIS
Ad vitam : Bonam
Ad fungsionam : Dubia ad bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam
8