13
CASE STUDY RESEARCH qualitat ive etnograp hic process- tracing holisti c naturalist ic diffuse triangulat ion

Case Study Research

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Case Study Research

CASE STUDY RESEARCH

qualitativeetnographic

process-tracing

holistic

naturalistic

diffusetriangulation

Page 2: Case Study Research

DEFINISI

Inti dari case study adalah sebuah metode riset untuk meneliti fenomena yang terjadi pada suatu setting (historis atau kontemporer) terutama ketika batas antara fenomena dan konteksnya tidak jelas

Linda Groat (2002)

Case study merupakan metode riset yang mencoba untuk memberikan pencerahan mengenai sebuah keputusan atau kumpulan keputusan: Mengapa mereka diambil?; Bagaimana implementasinya?; dan Bagaimana hasilnya?

Schramm (2002) dalam Yin (1994)

Neuman (2006)

Pada case-study reseach, penelitian dilakukan secara mendalam, dengan berbagai fitur, dan dari beberapa kasus dalam jangka waktu tertentu.

Page 3: Case Study Research

Jadi, studi kasus adalah metode riset yang dilakukan pemeriksaan longitudinal yang mendalam terhadap suatu keadaan atau kejadian yang disebut sebagai kasus dengan menggunakan cara-cara yang sistematis dalam melakukan pengamatan, pengumpulan data, analisis informasi, dan pelaporan hasilnya. Sebagai hasilnya, akan diperoleh pemahaman yang mendalam tentang mengapa sesuatu terjadi dan dapat menjadi dasar bagi riset selanjutnya. Studi kasus dapat digunakan untuk menghasilkan dan menguji hipotesis.

Mengamati sekumpulan kecil secara intensif dalam jangka waktu tertentu

2002 2005

Page 4: Case Study Research
Page 5: Case Study Research

Fokus pada Kasus dalam Konteksnya

KARAKTERISTIKLinda Groat (2002) Memiliki Kemampuan untuk

menjelaskan hubungan sebab akibat

Inti dari strategi ini adalah fokus pada pembelajaran terhadap sebuah setting/fenomena yang merujuk pada konteks nyatanya. Menurut Yin, strategi case study menyiratkan hal yang lebih dari sebuah studi simpel (merujuk pada hal yang kompleks dan dinamis).

Misalnya pada studi Kemampuan kota New York, yang berisikan banyak faktor kontekstual dan fenomena seperti: perkembangan penggunaan kendaraan bermotor, kebijakan pendanaan, trend dalm teori perencanaan kota.

Selain itu, pada studi Rumah Modern, Belo Horizonte, isunya yang dibahas mulai dari Modernisasi di Brazil, Kemakmuran ekonomi sampai pengaruh dari pimpinan politik lokal.

Hubungan case study berbeda dengan studi eksperimental karena case study mengidentifikasi hubungan kausal antara sejumlah faktor sosial-fisik dan kejadian-kejadian. Case study bisa berupa eksplanatori , deskriptif, atau eksploratori, namun dapat juga berupa kombinasi kesemuanya sesuai dengan tujuan penelitinya.

Misalnya studi Kemampuan kota New York merupakan studi eksploratori kemudian eksplanatori.

Pada studi Rumah Modern, Belo Horizonte merupakan eksplanatori.

Page 6: Case Study Research

Peran dalam Pengembangan Teori

Menggunakan banyak Sumber Bukti

Memiliki Kemampuan untuk Mengeneralisasi Teori

Walaupun tujuan case study untuk membuktikan sebuah teori namun tetap harus dipandu oleh teori sebelumnya (grand teory).

Misalnya studi Kemampuan kota New York memiliki teori pendahuluan, kemudian hipotesis dan pembuktian teori baru.

Studi Rumah Modern, Belo Horizonte melalui pengamatan, kemudian membangun teori, lalu dibuktikan lewat case study. Tergantung terhadap banyak sumber bukti, dimana

data harus dibuktikan dengan triangulasi, ruang lingkup dan variasi sumber data banyak (agar semakin lengkap data)

Misalnya Jacobs mencari data tidak hanya di New York saja tetapi ke kota-kota lain lewat pengamatan dan wawancara,

Lewat studi literatur wawancara dan pengamatan

Hasil dari penelitian case study dapat digeneralisasikan menjadi sebuah teori baru.

Misalnya hasil penelitian tidak hanya merefleksikan kota new York saja tetapi juga lebih luas, berkenaan dengan isu-isu dalam urban planning

Dari penelitian tersebut mampu mengidentifikasi dinamika permasalahan dari modernisasi, pengaruh politis dan trend arsitektur.

Page 7: Case Study Research

STRATEGI

Kasus yang dikaji dapat berupa individu, kelompok, organisasi, pergerakan, kejadian, atau unit geografis.

Pada umumnya data lebih detail, bervariasi, dan ekstensif. Sebagian besar memakai pendekatan beberapa kasus. Menurut Ragin (1994) dalam Neuman (2006), kualitatif dan riset case study tidak identik, tetapi “hampir seluruh penelitian kualitatif mencari untuk membangun representasi berdasarkan pengetahuan yang mendetail dan mendalam pada suatu kasus”

Case study memakai logika secara analitis, daripada enumerative induction. Peneliti memperhatikan konteks spesifik dari sebuah kasus dan memeriksa bagaimana tiap bagia

Case study dapat dilaksanakan pada sebuah kasus atau lebih (multiple) atau membandingkan beberapa kasus tertentu, dengan memfokuskan pada beberapa faktor.

Dasar pengambilan keputusan sebuah kasus atau lebih didasarkan pada: pertanyaan teoritis yang akan dijawab; dan pembuktian teori bisa dengan satu kasus atau harus lebih dari satu kasus.dan bagaimana setiap bagiannya dirangkai.

Case study membantu peneliti untuk menghubungkan dalam skala mikro atau tindakan dari perseorangan, ke skala makro, atau struktur sosial dan proses dengan skala yang besar. (Vaughan, 1992 dalam Neuman, 2006)

Secara logika case study merupakan kajian untuk memperlihatkan argumen kausal mengenai pembentukan kekuatan sosial secara umum dan menghasilkan dalam setting tertentu.

PELAKSANAAN

Page 8: Case Study Research

Kelebihan Kekurangan

1. Fokus pada kelekatan dari kasus terhadap konteksnya

1. Terlalu rumit

2. Kemampuan untuk menjelaskan hubungan kausal

2. Hubungan kausalitas menjadi komplek dan banyak sisi

3. Kaya akan sumber data/informasi

3. Tantangan dari integrasi keselarasan sumber-sumber data

4. Kemampuan untuk mengeneralisasi teori

4. Replikasi dibutuhkan di kasus lainnya

5. Bila dilakukan dengan benar hasilnya akan mendorong dan meyakinkan

5. Sulit dilakukan secara benar karena aturan yang berlaku sedikit dibanding metode riset lain

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

Page 9: Case Study Research

LANGKAH-LANGKAH

1. Acknowledge Social Self

2. Mengadopsi Perspektif

3. Merancang Studi

4. Mengumpulkan Data

5. Analisis Data

6. Interpretasi Data

7. Menginformasikan kepada yang lain

TEORI

Neuman (2006)

Page 10: Case Study Research
Page 11: Case Study Research

The case study method of research is a detailed in-depth investigation into a single-case happening concerning an individual, organisation or animal. Because of its interest in the single case the case study is said to be idiographic in nature. It is a method of enquiry that generates rich, mostly qualitative, descriptive detail about a unique individual, episode, situation etc. The case study has been used in the psychoanalytic approach, examples being Freud's Anna O and Little Hans. Developmental psychology has also used the case study as with Koluchová (1972, 1976, 1991), while the study of individual differences sees its use in single cases of interest concerning intelligence, personality, and atypical behaviour. A case study can be retrospective or longitudinal, and can involve the use of case histories, interviews, questionnaires, psychometric tests, diaries, observation and the experiment. As a method of research the case study's main advantage is its ecological validity. It is true-to-life. It gets detailed in-depth information about a single-case happening concerning an individual, organisation or animal in a humane manner. Its disadvantages include an inability to generalise results, difficulties regards replication and confirmation of earlier results, and the subjectivity and reliability of information got by self-report. Interviewer bias and observer bias further disadvantages its usefulness as a scientifically credible method of research.

Pendapat lain menyatakan bahwa studi kasus adalah suatu strategi riset, penelaahan empiris yang menyelidiki suatu gejala dalam latar kehidupan nyata. Strategi ini dapat menyertakan bukti kuantitatif yang bersandar pada berbagai sumber dan perkembangan sebelumnya dari proposisi teoretis. Studi kasus dapat menggunakan bukti baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Penelitian dengan subjek tunggal memberikan kerangka kerja statistik untuk membuat inferensi dari data studi kasus kuantitatif.(Yin, 2002)

Page 12: Case Study Research

CONTOH CASE STUDITEKNOLOGI BANGUNAN

PERUMAHAN PERMUKIMAN

Page 13: Case Study Research

KESIMPULAN