Case Tb Shinta

7/23/2019 Case Tb Shinta

http://slidepdf.com/reader/full/case-tb-shinta 1/60

Presentasi

Case II

Shinta Mariana1102010268

SMF Interna

Pembimbing : dr. Erfn,Sp.P



Identitas Pasien

Nama : Mahmudi

TTL / Umur : !/"#/$#% &'( tahun)

Status : *a+in

Peer-aan : Peterna ian

amat : Sadiah +arung -aud, asemen, 0ta serang

1enis *eamin : Lai2ai

Suu 3angsa : Sundagama : Isam

Pendidian : Se0ah 4asar



namnesa

Keluhan Utama

Sesa na5as

N6eri dada anan

Keluhan Tambahan

3atu berdaha3ereringat maam hari



Riwayat Penyakit

SekarangPasien datang e rumah sait dengan euhan sesa na5as 6ang ahir

ahir ini semain memberat. Sesa na5as dirasaan pasien di muaise-a 7 buan sebeum masu rumah sait dan semain memberat buan ini disertai n6eri dada anan men-aar sampai e punggung,

sesa na5as sangat mengganggu tidur pasien sehingga pasien ebihn6aman untu dudu saat sesa. 3atu -uga dieuhan pasien sudahama, urang ebih % buan 6ang au. 3atu berdaha dan pernahberdarah satu buan 6ang au. Pasien sering bereringat saat maam

hari dan merasa menggigi saat terena air. 4emam -uga teradangsering diaami pasien. Pasien merasa berat badann6a turun arenana5su maan pasien berurang.

Pasien mengataan pernah mendapatan peng0batan untu batun6auntu peng0batan 7 buan dari mantri tapi han6a ( buan minum 0bat

pasien berhenti minum 0bat arena aasan tida ada bia6a. Pasien auminum 0bat embai seteah berhenti ber0bat seama sebuan danembai putus 0bat arena aasan bia6a. 3atu pasien ta un-ung

sembuh.

namnesa



Riwayat Penyakit Dahulu 8i+a6at pen6ait asma disanga 0eh pasien.

8i+a6at hipertensi disanga 0eh pasien.

8i+a6at diabetes meitus disanga 0eh pasien.

Riwayat Penyakit Keluarga

• 3atu ama & 2 )• Sesa na5as & 2 )

namnesa



Riwayat Imunisasi

&2)

Riwayat MakananFreuensi / hari : '9 / hari

1umah / hari : ' piring nasi

Na5su maan : n0rma

Kesulitan

*euangan : Pendapatan tida tetap

Peer-aan : Peer-aan tida tentu

Keluarga

Istri : 0rang

na : 0rang

Menantu : 0rang

namnesa



Pemerisaan 1asmani

*eadaan Umum : Sait Sedang

*esadaran : C0mp0s Mentis

Tinggi 3adan: 7 Cm

3erat 3adan : (# *g

*eadaan ;i<i: *urang

Tana !ital Tensi : "/#" mm=g

Nadi : $! 9/menit

Suhu : '7 C

Perna5asan : !% 9 /menit

33 N0rma : %, >!!,$

namnesa



Pemerisaan Fisi

Ke"alaN0rm0?epha

8ambut hitam, urus, tida mudah di?abut

Siatri &2)

N6eri tean sinus paranasa &2)

Mata

Sera Iteri 2/2C0n-un?ti@a anemis 2/2

8eAes ?aha6a B/B



#iung

Septum tida de@iasis nasi inta, 5ratur &2)

Epistasis &2)

Seret &2)

Mulut

sian0sis

Lidah tida 0t0r

;igi engap

T0nsi T2T TenangU@ua ditengah

Faring tida hiperemis

Pemerisaan Fisi

Telinga

3entu n0rma

N6eri tean tragus &2)

N6eri tean anti tragus &2)

Serumen &2)Cairan &2)

$eher

1DP B ?m=! Traea ditengah, tida de@iasi

Pembesaran *;3 &2)



Paru 2 Paru

Ins"eksi3entu ?embung

Simetris anan iri saat statis dan dinamisSiatri &2)

Pal"asi

N6eri tean &2)Masa &2)

Fremitus tati dada anan sediit tertinggaFremitus @0a dada anan meemah

PerkusiS0n0r pada apang paru iri=ipers0n0r pada apang paru anan

%uskultasiDesiuar B/B , 8h0ni B/B , +hee<ing 2/2

Pemerisaan Fisi



1antung

Ins"eksiItus 0rdis tida terihat

Pal"asi

Itus 0rdis teraba di sea iga inea mid?a@i?ua sinistra

Perkusi

3atas atas -antung di sea iga ! inea parasterna de9tra

3atas anan -antung di sea iga ( inea parasterna de9tra

3atas iri -antung di sea iga inea mid?a@i?ua sinistra

%uskultasi

SS! reguer, murmur &2) , ga0p &2)

Pemerisaan Fisi



bd0men

Ins"eksiPerut datar, siatri &2) , ?aput medusa &2)

%uskultasi3U &B) 79/menit

Perkusi Timpani seuruh abd0men

Pal"asiN6eri tean &B)=epar tida terabaLien tida teraba

;in-a anan dan iri tida teraba

Pemerisaan Fisi



Estremitas

ra hangatEdema

Re&eks Kanan Kiri3isep B B

Trisep B B

Patea B B

?hies B B

=0man 2 2

Tr0mner 2 2

3abinsi 2 2

Chad0? 2 2

Pemerisaan Fisi



Lab0rat0rium

Pemeriksaan #asil 'ilai '(rmal

Darah

=em0g0bin ", g/d !2,' g/d

Leu0sit 7.#!" /L (.(""2.'"" /L

=emat0rit '",' G '2(# G

Tr0mb0sit '!(.""" /L ("."""2((".""" /L

Neutr0f 3atang " G '2 G

Neutr0f Segmen # G "2#" G

Limp0sit ' G !2(" G

M0n0sit 7 G !2% G

E0sin0f 7 G !2( G

3as0f " G "2 GLE4 mm/1am "2'" mm/1am

S;T ( U/L 2(% U/L

S;PT # U/L !"27" U/L

Mikr(bi(l(gi

Sputum 3T & B B B ) & 2 2 2 )



Diagn(sis

T3 paru asus aai ber0bat

B 0mpiasi pneum0t0ras de9tra



4asar diagn0sisT) "aru

.;e-aa *inis : batu H'minggu , eringat maam, batudarah, na5su maan menurun

!.PF : usutasi 8h0ni B/B'.Pemerisaan mir0bi00gi : Sputum 3T &BBB)(.8i+a6at minum T 6ang terhenti

Pneum(t(raks e*tra.;e-aa inis : sesa na5as B n6eri dada anan men-aar

sampai e punggung!.PF : Fremitus @0a anan meemah, 5remitus tati anansediit tertingga, perusi hipers0n0r pum0 de9tra



Pemerisaan 6ang 4ian-uran

F0t0 t0ra9

Pemerisaan darah engap

Pemerisaan 5ungsi hati

Pemerisaan 5ungsi gin-a

Pemerisaan biaan uman

Sputum 3T seteah peng0batan intensi5! buan



8en?ana Penge0aanT ini

!8=E ("/'""/"""/""" B (8=

8a+at inap untu pera+atanpneum0t0ras Pemasangan JS4

Simpt0matimbr090 tab ' 9

Para?etam0 tab ' 9



Pen?egahan Peng0batan T3 disertai Penga+as Minum

bat &PM) dari 0rang terdeat agar tida

putus 0batMen-aga ingungan ruangan agar tida

embab dan terena sinar matahari untumengurangi uman T3



Pr0gn0sis

Ku0 ad Fun?ti0nam : 4ubia at b0nam

Ku0 ad Ditam : 4ubia at b0nam



T3 P8U



4efnisi

Tuberu0sis adaah pen6ait 6angdisebaban 0eh in5esi Mycobacterium

tuberculosis ?0mpe9



K$%SI+IK%SI P,'-%KIT T)



.,/%$% K$I'IS P%SI,' T) P%RU

a. ;e-aa respirat0ri

batu ' minggu

batu darah

sesa napas

n6eri dada

b. ;e-aa sistemi

4emam

ge-aa sistemi ain: maaise, eringat maam,an0resia, berat badan menurun



PENE;*N 4I;NS T3

.*LINIS

!.PEME8I*SN PENUN1N; :

a. Mir0s0pis & daha SPS )

b. Pemerisaan 3iaan

?. F0t0 Th0ra

d. ain! sesuai indiasi



'. Peng0batan T3 diberian daam ! tahap :

a. Tahap Intensi5

b. Tahap Lan-utan







PEN;3TN T3

TU1UN :men6embuhan pasien, memutusan rantai penuarandan men?egah resistensi uman

P8INSIP PEN;3TN :

. T diberian daam bentu 0mbinasi bbrp 0bat,dm -umah ?uup dan d0sis 6ang tepat sesuai ateg0ripeng0batan.

!. Untu men-amin epatuhan pasien minum 0batdiauan penga+asan angsung &4T4ire?t6bser@ed Treatment) 0eh se0rang PM



3T NTI TU3E8CULSIS. Is0nia<id & = )

!. 8i5ampi?in & 8 ) 3ateri0sid

'. P6ra<inamide & P )

(. Strept0m6?in & S )

. Ethambut0 & E )→Bakteriostatik

T disediaan daam bentu paet :

a. T2*4T & *0mbinasi 40sis Tetap )



*4T mempun6ai beberapa euntungan :

a. 40sis 0bat dpt disesuaian dg 33→ menjamin

efektivitas dan mengurangi ES

b. Mencegah penggunaan obat tunggal → menurunkan resiko resistensi obat.

c. Jumlah obat yg ditelan jauh lbh sedikit →

pasien lbh patuh



,ek Sam"ing

!"

!europati perifer dapat dicegah dengan pemberianvit B#$ hepatotoksik

%ifampisin Sindrom flu$ hepatotoksik

Streptomisin!efrotoksik$ gangguan nervus & kranial

Etambutol!euritis optika$ nefrotoksik$ skin rash'dermatitis



Perhimpunan 40ter Paru Ind0nesia. Tuberu0sis:ped0man diagn0sis dantataasana di Ind0nesia. 1aarta: !""!, ha. 7.



Perhimpunan 40ter Paru Ind0nesia. Tuberu0sis:ped0man diagn0sis dan tataasanadi Ind0nesia. 1aarta: !""!, ha. 7.



D(sis bat

!ama (bat)osis harian )osis berkala *+

seminggu

BB,-kg BB/-kg

sonia0id * mg 1 mg # mg

%ifampisin 1- mg # mg # mg

2ira0inamid 3 mg 4 mg 45* g

Streptomisin 6- mg 3 mg 3 mg

Etambutol 6- mg 3 mg 353$- g

Etionamid - mg 6- mg

27S 88 3 g



PEN;JSN MENELN 3T

% Persyaratan PM

.4iena,diper?a6a dan disetu-ui 0eh pasien dan petugasesehatan , dan disegani serta dih0rmati pasien

!.Tingga deat dengan pasien

'.3ersedia membantu pasien dengan suarea

(.3ersedia diatih dan mendapat pen6uuhan bersamapasien

) Tugas Se(rang PM

.Menga+asi pasien T3 agar menean 0bat se?. teratur spseesai peng0batan

!.Mengingatan pasien ut perisa daha pd saat 6gditentuan

'.Tugas PM buanah untu mengganti e+a-iban pasienmengambi 0bat di unit pea6anan esehatan



*0mpiasi 3atu darah

Pneum0t0ras

Luuh paru

;aga napas

;aga -antung

E5usi peura



Pneum(t(raks



Terisin6a ?a@um

peura dengan udara,sehingga parumengempis / 0aps

sebagian / seuruhn6a.

3atasan / 4efnisiPneum0t0ras



Eti00gi Pneum0th0ras

Trauma dada

Peningatan teanan paru

Pen6ait pada peura, sauran npasa danparenhim paru



Pembagian Pneum0th0rasberdasar -enis fsten6a

pen Pneum0th0ras

masun6a udara edaam?a@um peura e+at

ubang pada dinding dada/punggung 6ang

terbentu aibat trauma.*asus 6ang menimbuan

eadan ini, misa:e?eaaan trauma dada,

pereahian / ua



PembagianPneum0th0ras

C0sed Pneum0th0ras

masun6a udara daam?a@um peura e+at

ubang 6g terbentu se?ara

tida semestin6apada parenhim paru,

sauran napas danes0phageus



o Tensi0n Pneum0th0ras & Pneum0th0ras Dentie ):

terbentun6a Aap pada peura 6ang bertindamembiaran udara masu daam ?a@um peura,namun udara tida dii-inan euar dari ?a@umpeura, sehingga udara daam ?a@um peurabertanmbah ban6a.

o Tensi0n Pneum0th0ras dapat ter-adi dariPneum0th0ra terbua maupun Pneum0th0ras

tertutup, dimana pada ubang n6a terbentu Fap.o Tensi0n / Dentie Pneum0th0ras adaah

pneum0th0ras 6ang paing mengha+atiran ,umumn6a penderita datang daam eadaan sh0?,

Pembagian Pneum0th0ras

.



P,M)%.I%'P',UMTR%KS

),RD%S%R P,'-,)%) T,R/%DI'-%

P',UMTR%KS SP'T%'

aPneum(t(raks Primer 3 ta di-umpai pen6ait

primer,sering ter-adi pada ai2ai, dan per00.

bPneum(t(raks Sekuner3 ada pen6aitPrimer, seperti

PP*,sma,T3, Fibr0sis paru, Car?in0ma paru.

P',UMTR%KS TR%UM%TIK

ter-adi aibat trauma pada dinding dada. P',UMTR%KS I%TR.,'IK

pen6ebab ter-adin6a tida -eas

P,M)%.I%'



P,M)%.I%'P',UMTR%KS

),RD%S%R $K%SI K$%PSP',UMTR%KS P%RI,T%$

Paru 6ang 0aps mengumpu di tepi / nempe pada dindingdada .

P',UMTR%KS M,DI%STI'%$

Paru 6ang 0aps mengumpu di tengah / deat mediastinum /hius ,

sering saah di diagn0se sebagai Tum0r mediastinum, biad0ter urang

teiti daam memba?a th0ra 50t0 .

P',UMTR%KS )%S%$

Paru 6ang 0aps mengumpu di basa paru / deat dia5ragma,sering

saah di diagn0se sebagai Tum0r basa paru / e5usi p0?etedbasa paru ,

ter-adi bia d0ter urang teiti daam memba?a th0ra 50t0 .

P,M)%.I%'



P,M)%.I%'P',UMTR%KS

),RD%S%R K%'DU'.%' D%$%M 4%!UM P$,UR%

#IDR P',UMT#R%KS 5 +$UID P',UMT#R%KS

*andungan ?a@um peura berupa ?ampuran udara dan ?airan,sering di -umpai

pada asus in5esi paru , aibat terbentun6a br0nh0peura fste.

P- P',UMT#R%KS*andungan ?a@um peura berupa ?ampuran udara dan pus / nanah,

sering di

1umpai pada asus in5esi paru sehingga terbentu br0nh0peurafste.

#,M P',UMTR%KS*andungan ?a@um peura berupa ?ampuran udara dan darah, sering

di -umpai

pada asus trauma dada aibat *e?eaaan au intas / Pereahiandg ua

tusu dada.

P,M)%.I%'



P,M)%.I%'P',UMTR%KS

),RD%S%R $U%S P%RU -%'. K$%PS

P',UMTR%KS TT%$IS

Pneum0t0ras dengan eadaan paru 0aps / empisSeuruhn6a.

P',UMTR%KS P%RTI%$IS

Pneum0t0ras dengan eadaan paru 0aps / empisSebagian.



.,/%$% K$I'IS

P',UMTR%KS Sesa na5as ringan sampai berat & tergantung ban6a

n6a udara 6ang masu daam ?a@um peura / uasn6a0aps paru )

N6eri dada ringan sampai berat & pada 0asiPneum0th0ras )

Sian0sis sampai gaga napas & ter-adi aibat udara 6angmendesa paru main ban6a ,sehingga ter-aditamp0nade -antung )



P,M,RIKS%%' +ISIKP',UMTR%KS

I'SP,KSI

.erakan aa asimetri 3 0asi sait geraann6atertingga.

)entuk aa asimetri3 0asi sait bentu dada ebih?embung

$uas Inter 4(stal S"ae3 0asi sait ebih meebar

$(kasi Meiastinum bergeser3 e sisi paru 6ang

sehat, aibat terd0r0ng n6a p0sisi -antung 0eh adan6audara daam ?a@um peura.

P,M,RIKS%%' +ISIK




P%$P%SI

.erakan aa asimetri 3 0asi sait geraann6atertingga.

Sela Iga 7 Inter 4(stal S"ae 3 0asi sait ebih

meebar +remitus 9(kal : 0asi sait ebih menurun atau

bahan menghiang dibanding 0asi paru 6ang sehat.

Phen0mena Succusio Hipocrates :6aitu suara 0?aanair daam ruang 6ang mengandung Udara , ha ini sering

di -umpai pada asus uid0pneum0t0ra /=idr0pneum0t0ras & gambaran ini dapat ita ana0g andengan suara 0?aan ba0n 6ang diisi air )



P,M,RIKS%%' +ISIK

P',UMTR%KS

P,RKUSI

• Suara ket(k3 =ipers0n0r pada sisi paru

6ang sait serta batas -antung

bergeser e sisi paru 6ang sehat .

P,M,RIKS%%' +ISIK




%USKU$T%SI

+remitus 9(kal : Meemah / menghiang pada sisi paru 6angsait .

Suara am(rik : 6ang menandaan adan6a fste / ?a@itas padaparenhim

paru, sehingga terdengar suara br0hus 6ang -eas dapat didengar di

permuaan dinding dada.

)r(nk((ni "(siti": ter-adi pada asus Fuid0pneum0t0ra /

=idr0pneum0t0ras , 6aitu suara per?aapan terdengar -easpada 0asi

sait / tepat n6a di perbatasan antara udara dan air daam ?a@umpeura.

Suara metalik "(siti", 6aitu suara 6ang terdengar -eas bia didengaran

dengan stet0s0p pada 0asi Pneum0th0ras .



P,'U'/%'.

P',UMTR%KS

Th(raks (t(

+lu(r(sk("i

Pr(9e "ungsi 5 PungsiPer(baan

DI%.'S, P,'U'/%'.



DI%.'S, P,'U'/%'.P',UMTR%KS

+T T#R%KS

Pneum(t(raks Partial 3

nampa gambaran 50t0 dengan Paru 0aps

ber+arna ehitaman dengan garis0aps ber+arna abu > abu.

Pneum(t(raks T(tal3

nampa gambaran 50t0 dengan bentuan sepertimassaQ ber+arna putih 6ang

menempe pada hius paru / dasar paru / di peri5er.

DI%.'S, P,'U'/%'.




PR!, PU'.SI3

Pr0@e pungsi, artin6a pungsi / aspirasi / pen6ed0tan per?0baan 6angdiauan

dengan memaai aat sederhana berupa spuit biasa.

Caran6a: pada pasien 6ang di?urigai adan6a pneum0th0ras, maa pada

0asi6ang di ?urigai terdapat pneum0th0ras, di butian dengan pr0@e pungsi

dengan

menusuan -arum spuit pada 0asi penum0th0ra, sean-utn6a di ?0badiauan

aspirasi, apabia tersed0t udara daam spuit, maa terbuti bah+a

Pneum0 2

th0ras ter-adi pada penderita .

DI%.'S, P,'U'/%'.




PR!, PU'.SI3Pr0@e pungsi, artin6a pungsi / aspirasi / pen6ed0tan per?0baan 6ang

diauan

dengan memaai aat sederhana berupa spuit biasa.

Caran6a: pada pasien 6ang di?urigai adan6a pneum0th0ras, maa pada0asi

6ang di ?urigai terdapat pneum0th0ras, di butian dengan pr0@e pungsidengan

menusuan -arum spuit pada 0asi penum0th0ra, sean-utn6a di ?0badiauan

aspirasi, apabia tersed0t udara daam spuit, maa terbuti bah+aPneum0 2

th0ras ter-adi pada penderita .



P,'%'.%'%' $,)I#

$%'/UT DI RUM%# S%KIT

Penanganan penderita an-utan & pas?a*0ntra @enti )

P%D% P',UMTR%KS D,'.%' $U%SK$%PS ; 20<

4iauan terapi *0nser@ati5 dengan ?aratiup2tiup ba0n atau

meniup air daam b0t0 meaui sed0tanminuman.

P,'%'.%'%' $,)I# $%'/UT



P,'%'.%'%' $,)I# $%'/UTDI RUM%# S%KIT

P',UMTR%KS D,'.%' $U%SK$%PS = 20<

4iauan Pemasangan Th0ra?adrain / 3uau 4rainage 6ang dihubungan dengan b0t0 JS4

6ang memaai sistim C0ntin0us

Su?ti0n.Pneum0th0ras6ang sudahterpasang 6angdihubungan

dengan b0t0

Pneum0th0ras 6angsudah

terpasang



I'DIK%SI P,M%S%'.%' )U$$%U DR%I' P%D%P',UMT#R%KS

Pneum(th(raks tertutu" engan luas "aruk(la"s = 20<

Pneum(th(raks terbukaPneum(th(raks !entil yang tiak mengembangsem"urna Setelah ilakukan tinakan"emasangan K(ntra9entil sementara

Pr(>laksis "aa "asien trauma aa yang akaniru?uk

+lail hest yang membutuhkan "emasangan9entilat(r



+%RM%K T,R%PI

%ntibi(tika3

pabia pen6ebab pneum0t0ras adaah

in5esi aibat uman M6?0ba?terium Tuberu0se, maa terapi 6ang di berianadaah 0bat T3, namun bia pen6ebabn6aaibat bateri ain, maa pemberianantibi0tia br0ad spe?trum & ?6pr0A09a?in

atau e@0A09a?in ).Sim"t(matik 7 tergantung euhan 6ang

ada )

Documents

Case Tb Shinta