Upload
adrine-fragita
View
62
Download
8
Embed Size (px)
DESCRIPTION
usejakwjhj
Citation preview
CASE VIGNETTE
PROFESSIONAL MENTOR:
dr. Isa Multazam N, Sp. KJCLINICAL STAGE OF PSYCHIATRY
JAKARTA ISLAMIC HOSPITAL, KLENDER
Oleh :
ADRINE FRAGITA2009730121
Anak laki-laki,8 tahun dibawa ke psikiater anak oleh orangtuanya karena anak mengalami kesulitan dalam mempertahankan tuntutan akademis dibanding teman sekelasnya. Orangtua melaporkan bahwa dia selalu lambat dalam belajar, tetapi pada awalnya orangtua tidak terlalu memperhatikan kesulitan yang bermakna tersebut sampai tahun ini. Adik perempuannya yang berusia 5 tahun dan mulai bersekolah, mengalami kemajuan yang lebih cepat dan mudah dibandingkan pasien. Guru mengatakan bahwa pasien adalah anak yang menyenangkan tetapi itu pada bidang keterampilan saat diluar kelas.
Case Vignette
Sebelum masuk sekolah guru melaporkan bahwa pasien cenderung memukul anak lainnya, tetapi pada saat ini sudah jarang. Pasien bisa bergaul dengan anak lainnya, walaupun tampak lebih suka bermain dengan teman adik perempuannya yang lebih muda daripada teman seusianya. Pasien memiliki perkembangan yang dibawah standar, tetapi dokter anak mengatakan untuk tidak mengkhawatirkannya. Pasien tidak pernah memiliki penyakit yang serius dan tidak terdapat peristiwa atau hal yang penting pada masa kehamilan dan kelahiran
1. Kesulitan untuk mempertahankan tuntutan akademis dibanding teman sekelasnya.
2. Selalu lambat dalam belajar3. Adik perempuannya mengalami kemajuan
lebih cepat dan mudah4. Menyenangkan pada bidang keterampilan
saat diluar kelas5. Sebelum masuk sekolah cenderung memukul
anak lain6. Lebih suka bermain dengan teman adik
perempuannya yang lebih muda7. Perkembangan yang dibawah standar
Gejala Pada Ilustrasi Kasus
1. Gangguan fungsi intelektual2. Gangguan fungsi adaptif
Daftar Masalah
Kriteria Diagnostik Menurut DSM IV-TR
1.Fungsi intelektual di bawah rata-rata yang bermakna : IQ kira-kira 70 atau kurang pada tes IQ yang dilakukan ( untuk bayi, pertimbangan nilai klinis adanya fungsi intelektual di bawah rata-rata yang bermakna )
2.Defisit atau gangguan yang ada terjadi bersama-sama dengan fungsi adiptif ( yaitu efektifitas orang tersebut memenuhi standart yang diharapkan menurut umurnya berdasarkan kelompok kulturalnya ) pada paling kurang dua bidang berikut : komunikasi, perawatan diri, kehidupan di rumah, keterampilan, sosial / interpersonal, menggunakan sumber komunitas, mengatur diri sendiri, keterampilan akademik fungsional, pekerjaan, liburan, kesehatan dan keselamatan.
3.Onset sebelum berumur 18 tahun.
Kode Diagnostik dan Derajat RM menurutDSM IV-TR
317 Retardasi mental ringan, IQ 50-55 sampai 70
318
318.1
318.2
319
Retardasi mental sedang, IQ 35-40 sampai 50-55
Retardasi mental berat, IQ 20-25 sampai 35--40
Retardasi mental sangat berat, IQ dibawah 20 atau 25
Retardasi mental tidak tergolongkan bila tak dapat dilakukan pemeriksaan IQ
• AKSIS I : Tidak ada • AKSIS II : Retardasi Mental Ringan• AKSIS III : Tidak ada• AKSIS IV : Perlu obsevasi lebih lanjut• AKSIS V : GAF Saat ini : 65
GAF 1 tahun terakhir : Tidak bisa di nilai
Diagnosis Multiaksial
Tinjauan Pustaka
Definisi
PPDGJ III
Suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap, terutama ditandai oleh adanya gangguan keterampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada semua tingkat inteligensia yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik dan sosial
DSM IV-TR
Suatu disabilitas yang ditandai dengan suatu limitasi/ keterbatasan yang bermakna baik dalam fungsi intelektual maupun perilaku adaptif yang diekspresikan dalam keterampilan konseptual, sosial dan praktis dengan batas derajat IQ 70
Epidemiologi
Prevalensi
• 1% dari populasi umum• RM ringan 0.37-0.59%• RM sedang, berat, dan sangat berat 0.3-0.4%• Tertinggi pada anak sekolah
Jenis kelamin
•Lebih banyak laki-laki dibandingkan perempuan
Gangguan medis lain yang menyertai•Gangguan neurologis dan panca indera 15-30%•Cacat motorik (cerebral palsy) 20-30%
Etiologi
• Infeksi dan atau intoksinasi• Terjadinya rudapaksa dan / sebab fisik lain• Gangguan metabolisme, pertumbuhan atau
gizi• Penyakit otak yang nyata• Akibat gangguan jiwa yang berat• Kelainan kromosom• Penyakit atau pengaruh prenatal
RM Ringan RM Sedang RM Berat RM Sangat Berat
75 – 90% 10 – 25% 10 – 25% 10 – 25%
IQ: 50 - 70 IQ: 35 - 49 IQ: 20 - 34 IQ: < 20
Lambat dalam seluruh bidang
Keterlambatan nyata, tu/ kemampuan bicara
Keterlambatan jelas dan khas, berjalan
Keterlambatan khas pada seluruh
Bisa tidak mempunyai tanda-tanda fisik yang ganjil
Bisa mempunyai beberapa tanda-tanda fisik yg ganjil
Kemampuan komunikasi minim/-, tapi bisa memahami pembicaraan/ responsif
Seringkali terdapat abnormalitas kongenital
Kemampuan praktis Komunikasi sederhana Aktifitas rutin sehari-hari Pengawasan ketat
Kemampuan Matematika dan membaca hingga kelas 3-6
Kesehatan dasar dan kebiasaan aman/selamat
Dapat dilatih perawatan diri sederhana
Sering perlu bantuan
Penyesuaian secara sosial Berpartisipasi dlm aktifitas sederhana & perawatan diri
Perlu arahan dan pengawasan
Bisa tanggap thd kegiatan fisik regular & stilmulasi sosisal
Keterampilan kejuruan u/ pertahan diri
Dapat melakukan tugas pada kedaan terlindungi
---- Perawatan diri (-)
Berbaur dg masyarakat umum
Perjelanan ke tempat yang tak asing/ akrab
---- ----
Derajat retardasi mental (DSM IV-TR)
TEST IQ
USIA MENTAL x 100 USIA BIOLOGIS
Pada kasus :
5 tahun x 100 = 62,5 8 tahun
Dari hasil test IQ termasuk dalam Retardasi Mental Ringan
Gejala klinis1. Kelainan pada mata :
• Katarak • Bintik cherry-merah pada daerah macula• Kornea keruh
2. Kejang :• Kejang umum tonik klonik• Kejang pada masa neonatal
3. Kelainan pada kulit :• Bintik-café-au-lait
4. Kelainan rambut :• Rambut rontok• Rambut cepat memutih• Rambut halus
5. Kepala : • Mikrosefali• Makrosefali
1. Pendekatan yang berhubungan dengan etiologi
2. Terapi untuk gangguan fisik dan mental yang menyertai RM
3. Pendidikan yang sesuai dan rehabilitasi
Penatalaksanaan
Buku Ajar Psikiatri FKUI 2013
Penatal aksanaan
Primer
Tersier
Sekunder
KONSELING
DIAGNOSA & PENGOBATAN
LATIHAN KHUSUS
Intervensi Farmakoterapi
–Obat-obatan psikotropika (Tioridasin/Mellaril) untuk remaja dengan perilaku yang membahayakan diri sendiri.–Psikostimulan untuk remaja yang
menunjukkan tanda-tanda gangguan konsentrasi/gangguan hiperaktif.–Antidepresan (Imipramin/Trofanil)–Karbamazepin (Tegretol) dan
Propanolol (Inderal)
Latihan diberikan secara kronologis dan meliputi :
1. Latihan rumah : pelajaran-pelajaran mengenai makan sendiri, berpakaian sendiri, kebersihan badan.
2. Latihan sekolah :yang penting dalam hal ini ialah perkembangan sosial.
3. Latihan teknis : diberikan sesuai dengan minat, jenis kelamin dan kedudukan sosial.
4. Latihan moral : dari kecil anak harus diberitahukan apa yang baik dan apa yang tidak baik. Agar ia mengerti maka tiap-tiap pelanggaran disiplin perlu disertai dengan hukuman dan tiap perbuatan yang baik perlu disertai hadiah
Pencegahan
Pencegahan primer• dapat
dilakukan dengan pendidikan, kesehatan pada masyarakat, perbaikan keadaan-sosio ekonomi dan konseling genetik
Pencegahan sekunder
• pengobatan dini peradangan otak, perdarahan subdural, kraniostenosis
Pencegahan tersier
• pendidikan penderita atau latihan khusus sebaiknya disekolah luar biasa. Dapat diberi neuroleptika kepada yang gelisah, hiperaktif atau dektrukstif.
Prognosis
Retardasi mental yang diketahui penyakit dasarnya, biasanya prognosisnya lebih baik. Tetapi pada umumnya sukar untuk menemukan penyakit dasarnya. Anak dengan retardasi mental ringan dengan kesehatan yang baik tanpa penyakit kardiorespirasi, pada umumnya umur harapan hidupnya sama dengan orang yang normal. Tetapi sebaliknya pada retardasi mental yang berat dengan masalah kesehatan dan gizi, sering meninggal pada usia muda.
TERIMA KASIH