Upload
krens-krisal-kapitarauw
View
46
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
May24
Spesifikasi Casing Casing atau pipa selubung adalah pipa yang mempunyai spesifikasi yang khusus untuk
digunakan pada sumur minyak dan gas bumi.
Adapun spesifikasi casing tersebut meliputi:
Diameter Berat nominal
Jenis sambungan
Grade
Length range
1. Diameter Casing mempunyai tiga macam diameter, yaitu:
- Diameter Luar (OD)
- Diameter Dalam (ID)
- Drift Diameter
Outside diameter (OD) ukuran dinding casing bagian luar. Parameter lain yang sangat
erat hubungannya dengan diameter luar adalah diameter dalam (ID) serta tebal dari casing.
Hubungan antara diameter luar, diameter dalam dan tebal casing dinyatakan sebagai berikut:
OD = ID + 2t
Dimana:
OD = Diameter luar
ID = Diameter dalam
T = tebal
Hubungan antara diameter dalam, diameter luar dan tebal casing dinyatakan sebagai berituk:
ID = OD – 2t
Dan untuk mencari dritf diameternya dengan menggunakan persamaan berikut:
Drift diameter = ID – 1/8
Gambar tertang diameter luar, diameter dalam dan tebal casing dilihat pada gambar berikut:
Gambar
(Diameter luar, Diameter dalam dan Tebal Casing)
Untuk menentukan diameter luar casing dilakukan pengukuran pada bodynya. Selain dari
itu dinyatakan juga diameter coupling dan drift diameter. Drift diameter merupakan diameter
maximal suatu benda yang dapat masuk kedalam casing.
Drift diameter adalah diameter maksimal suatu benda yang dapat dimasukkan ke dalam
casing. Drift diameter lebih kecil dari diameter dalam casing. Sedangkan diameter coupling
berhubungan dengan diameter lubang sumur yang akan dipasang casing dan clearance antara
dinding sumur dengan caoupling.
Dh = Dc + 2a
Dimana:
Dh = diameter hole (lubang)
Dc = diameter coupling
a = luas clearance
Gambar tentang hubungan diameter lubang, diameter casing dan clearance dapat dilihat pada
gambar berikut:
Gambar
(Diameter lubang, Diameter casing dan Clearance)
2. Berat Nominal Berat nominal casing merupakan berat rata-rata badan dan coupling persatu satuan
panjang. Satuan yang sering digunakan adalah lbs per foot (lbs/ft) dan kilo gram per meter
(kg/m). Adapun kegunaan dari berat nominal ini adalah untuk menghitung berat rangkaian
casing.
Secara matematis berat casing bisa dihitung dengan rumus:
W = BN x L
Dimana:
W = berat casing (lbs)
BN = berat nominal (lbs/ft)
L = panjang casing (ft)
Lubang sumur yang akan di pasang casing tentu mempunyai lumpur didalamnya, dimana
lumpur tersebut akan memberikan gaya apung (Bouyancy)
kepada casing yang menyebabkan berat casing didalam lumpur menjadi berkurang, sehingga
berat casing dalam lumpur dapat dihitung dengan rumus :
Wm = W (1-0,015xBjm)
Dimana:
W = berat casing di udara (lbs)
Wm = berat casing dalam lumpur (lbs)
Bjm = berat jenis lumpur (ppg)
(1-0,015xBjm) = Bouyancy faktor
3. Tipe Sambungan Satu batang casing dengan yang lain dalam rangkaian casing disambung dengan
menggunakan system ulir. Ada beberapa jenis sambungan, antara lain;
- Round thread and coupling
- Buttress thread coupling
- Extreme line casing
Round Thread and Coupling
Round thread and coupling mempunyai bentuk ulir seperti V dan mempunyai 8 – 10 butir
per inchi. Tipe sambungan ini ada 2 macam, yaitu Long Thread and Coupling dan Short Thread
and Coupling. Long Thread and Coupling mempunyai tension strength 3% lebih kuat dari Short
Thread and Coupling.
Buttres Thread and Coupling
Sambungan ini mempunyai bentuk ulir seperti trapezium dan mempunyai lima ulir per inchi.
Buttres Thread and Coupling digunakan untuk tension load yang besar atau untuk rangkaian
casing yang panjang.
Exterme Line Casing
Sambungan ini mempunyai thread yang menyatu dengan body casing. Bentuk thread atau
ulirnya berbentuk trapezium atau square dan mempunyai lima ulir tiap inchi. Extreme Line
Casing ini mempunyai ketahanan yang besar terhadap kebocoran. Diameter yang mempunyai
lima ulir tiap inchi adalah untuk ukuran 8 5/8 inch sampai 10 3/4 inch. Sedangkan untuk
diameter yang kecil (7”) mempunyai enam ulir per inchi. Gambaran untuk ketiga jenis dan tipe
sambungan casing tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:
4. Grade Grade casing menyatakan mutu bahan pembuat casing tersebut berdasarkan minimum
Yield Strengthnya. Grade sangat erat hubungannya dengan kekuatan casing tersebut khususnya
dalam besarnya tension yang dapat dikenakan pada casing tersebut. Makin tinggi grade casing
maka makin kuat casing terhadap beban tension. Angka dibelakang casing menyatakan besar
minimum yield strength casing dalam ribuan psi. minimum yield strength didefinisikan sebagai
besarnya beban tension minimum agar terjadi penguluran sebesar 0.5% panjang pipa, kecuali
pada grade P-110 sebesar 0.6 % panjang pipa.
Pada umumnya makin rendah grade casing makin tahan casing terhadap kerapuhan
Hydrogen Sulfida (H2S). Hal ini perlu dipertimbangkan terutama untuk merencanakan casing
untuk sumur-sumur gas. Dalam merencanakan casing yang akan dipasang pada sumur- sumur
gas sebaiknya dipakai grade H-40, J-55 atau K-55 apabila gas H2S diperkirakan dapat
menimbulkan kerapuhan pada casing tersebut.
Adapun grade casing berdasarkan standart API (American Petroleum Institute) adalah seperti
pada table berikut
TabelGrade dan Yield Strength Casing
No GradeMinimum Yield Strength,
Psi
Yieltd Strength Rata-
Rata, Psi
1 F - 25 25000 -
2 H - 40 40000 50000
3 J - 55 55000 65000
4 N - 80 80000 85000
5 P - 110 110000 123000
5. Length Range Length range adalah merupakan interval panjang dari suatu casing. Length range casing
dibagi menjadi tiga (3) yaitu dapat dilihat pada table berikut
Table(Range dan Interval Casing)
No Range Interval Panjang, ft
1 I 16 s/d 25
2 II 26 s/d 34
3 III > 34
Diposkan 24th May oleh Dircio Amaral Lopes Label: Perminyakan
Sharing Knowlegde
May28
Kamus Migas
Acidizing (Pengasaman)
Proses pemasukan asam ke dalam formasi gamping yang mengandung minyak dan gas bumi untuk memperbaiki permeabilitas agar memudahkan pengaliran minyak dan gas bumi kedalam lubang sumur.
Ado (Automotive Diesel Oil); HSD (High Speed Diesel); DERV (Diesel Engine Road Vehicle) Fuel
Minyak Solar.
Age (Umur) Zaman Geologi Suatu jangka waktu sejarah bumi yang diciptakan oleh bentuk kehidupan yang penting/ dominant/ kejadian tertentu.
Anticlinal Theory (Teori Antiklin) Teori tentang akumulasi minyak, gas , dan air pada lapisan cembung dalam tatanan tertentu (air paling bawah) asalkan strukturnya mengandung batuan reservoir, yang berhubungan baik dengan batuan induk, dan ditutupi dengan batuan tudung.
May24
Spesifikasi Casing
Casing atau pipa selubung adalah pipa yang mempunyai spesifikasi yang khusus untuk digunakan pada sumur minyak dan gas bumi.
Adapun spesifikasi casing tersebut meliputi:
Diameter Berat nominal Jenis sambungan Grade Length range 1. Diameter
Casing mempunyai tiga macam diameter, yaitu:
- Diameter Luar (OD)
- Diameter Dalam (ID)
- Drift Diameter
Outside diameter (OD) ukuran dinding casing bagian luar.
May13
Sekilas Tentang Pengantar Teknik Pemboran
Pengantar teknik pemboran
Pendahuluan Peralatan utama pemboran Casing dan Penyemenan Well completion Pengantar Pemboran berarah dan Horizontal 1. Tahapan pemboran
Pemboran EksplorasiPemboran sumur-sumur yang dilakukan untuk membuktikan ada tidaknya hidrokarbon serta untuk mendapatkan data-data bawah permukaan sebanyak mungkin. Pemboran deliniasiPemboran sumur-sumur yang bertujuan untuk mencari batas-batas penyebaran migas pada lapisan penghasilnya.
May9
Sekilas tentang Casing Pemboran
Casing
Casing adalah pipa selubung yang terbuat dari baja campuran yang mempunyai spesifikasi, jenis dan fungsi untuk menjaga kemungkinan-kemungkinan problem yang akan timbul dalam suatu operasi pemboran yang diantaranya: runtuhnya lubang bor, hilang lumpur, terjepitnya pipa bor dan bahaya yang mungkin timbul dari operasi tersebut seperti blow out.
May8
Nama dan Fungsi Casing Pemboran
Nama dan fungsi casing
Penamaan casing adalah berdasarkan fungsi casing tersebut. Rangakaian casing yang sama spesifikasinya dapat diberi nama berlainan.
Nama-nama casing adalah sebagai berikut:
Conductor casing, Surface casing Intermediate casing, Production casing. 1. Conductor
Casing
Conductor casing adalah casing yang pertama kali dipasang pada konstruksi sumur. Casing ini dipasang pada kedalaman yang masih cukup dangkal, biasanya sampai kedalaman ± 200 ft.
May8
Alasan dilakukannya pemboran horizontal
Alasan dilakukannya pemboran horizontal adalah:
1. Alasan geografi
2. Alasan geologi
3. Alasan ekonomi
Ketiga alasan tersebut satu sama lain saling berhubungan dalam mempengaruhi pertimbangan untuk dilakukan atau tidaknya pemboran horizontal.
1. Alasan Geografi
Alasan ini meliputi kondisi topografi dari daerah bersangkutan yang meliputi :
a.
May7
Memotivasi Diri
Bermimpilah, buatlah tujuan dari mimpi Anda, buatlah rencana, lakukan rencana, dan capailah mimpi Anda...
Memuat Kirim masukan