92
1 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu berkewajiban untuk menyusun laporan keuangan sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan. Berdasarkan Peratuan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah dan Peraturan Walikota Salatiga Nomor 37 Tahun 2013 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintahan Kota Salatiga sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Walikota Salatiga Nomor 25 Tahun 2017 mengenai pelaksanaan secara bertahap dari penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis kas menuju akrual menjadi penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual di lingkungan Pemerintahan Kota Salatiga. Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Akrual Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Salatiga meliputi Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Operasional (LO), Laparan Perubahan Ekuitas (LPE), Neraca, Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK). Laporan Keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu selama satu periode pelaporan. Laporan Keuangan terutama digunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan dan belanja dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, menilai efektivitas dan efisiensi, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang- undangan.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

  • Upload
    others

  • View
    17

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

1

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu berkewajiban untuk menyusun laporan keuangan

sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan.

Berdasarkan Peratuan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang

Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah

dan Peraturan Walikota Salatiga Nomor 37 Tahun 2013 tentang Kebijakan Akuntansi

Pemerintahan Kota Salatiga sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan

Peraturan Walikota Salatiga Nomor 25 Tahun 2017 mengenai pelaksanaan secara

bertahap dari penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis kas menuju akrual

menjadi penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual di lingkungan

Pemerintahan Kota Salatiga.

Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Akrual Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Salatiga meliputi Laporan Realisasi Anggaran

(LRA), Laporan Operasional (LO), Laparan Perubahan Ekuitas (LPE), Neraca, Catatan

Atas Laporan Keuangan (CaLK).

Laporan Keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai

posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu selama satu periode pelaporan. Laporan Keuangan

terutama digunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan dan belanja dengan

anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, menilai efektivitas dan

efisiensi, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-

undangan.

Page 2: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

2

Tujuan penyusunan Laporan Keuangan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Tahun 2018 adalah untuk menyajikan informasi tentang :

a. menyediakan informasi mengenai apakah penerimaan periode berjalan cukup

untuk membiayai seluruh pengeluaran.

b. menyediakan informasi mengenai apakah cara memperoleh sumber daya

ekonomi dan alokasinya telah sesuai dengan anggaran yang ditetapkan dan

peraturan perundang-undangan.

c. menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan

dalam kegiatan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu serta

hasil-hasil yang telah dicapai.

d. menyediakan informasi mengenai bagaimana Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi

kebutuhan kasnya.

e. menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, apakah mengalami kenaikan atau

penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.

1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

Landasan hukum yang digunakan dalam Penyusunan Laporan Keuangan Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Tahun 2018 adalah:

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah

Kota Kecil dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan

Jawa Barat;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara;

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

Page 3: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

3

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang - Undang

Nomor 9 Tahun 2015;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik

Negara/Daerah;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman

Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2016;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan

Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 2015 tentang Penyisihan

Piutang dan Penyisihan Dana Bergulir pada Pemerintah Daerah;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman

Pengelolaan Barang Milik Daerah;

15. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 6 Tahun 2005 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Salatiga Tahun 2005-2025;

Page 4: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

4

16. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 1 Tahun 2010 tentang Pembentukan

Dana Cadangan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota

Salatiga Nomor 10 tahun 2011;

17. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 1 Tahun 2011 tentang Bea Perolehan Hak

atas Tanah dan Bangunan;

18. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Air Tanah;

19. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah;

20. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 12 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa

Umum, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Salatiga

Nomor 1 Tahun 2017;

21. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 13 Tahun 2011 tentang Retribusi

Jasa Usaha;

22. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 14 Tahun 2011 tentang Retribusi

Perizinan Tertentu, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota

Salatiga Nomor 2 Tahun 2017;

23. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pajak Bumi dan

Bangunan Perkotaan dan Perdesaan;

24. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 11 Tahun 2013 tentang Penyertaan

Modal Pemerintah Daerah pada Perusahaan Daerah Kota Salatiga, Perusahaan

Daerah Badan Kredit Kecamatan Sidorejo, Perseroan Terbatas Pusat Rekreasi

dan Promosi Pembangunan Jawa Tengah dan Perseroan Terbatas Bank

Pembangunan Daerah Jawa Tengah;

25. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pokok-pokok

Pengelolaan Keuangan Daerah;

26. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan

Susunan Perangkat Daerah;

Page 5: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

5

27. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 12 Tahun 2016 tentang Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017;

28. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 3 Tahun 2017 tentang

Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Tahun Anggaran 2016;

29. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 7 Tahun 2017 tentang Perubahan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017;

30. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 37 Tahun 2013 tentang Kebijakan Akuntansi

Pemerintah Kota Salatiga, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

dengan Peraturan Walikota Salatiga Nomor 59 Tahun 2018;

31. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 17 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntansi

Pemerintah Daerah dan Bagan Akun Standar, sebagaimana telah diubah beberapa

kali terakhir dengan Peraturan Walikota Salatiga Nomor 73 Tahun 2018;

32. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 10 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja

Pemerintah Daerah 2017;

33. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pedoman

Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Tahun Anggaran 2017;

34. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 75 Tahun 2016 tentang Penjabaran Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017;

35. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 2 Tahun 2017 tentang Uang Persediaan

Perangkat Daerah Tahun Anggaran 2017;

36. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 6 Tahun 2017 tentang Perubahan atas

Peraturan Walikota Salatiga Nomor 75 Tahun 2016 tentang Penjabaran Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017.

Page 6: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

6

37. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 19 Tahun 2017 tentang Penjabaran

Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Tahun Anggaran 2017;

38. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 20 Tahun 2017 tentang Pedoman

Pelaksanaan Pemberian Hibah yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah;

39. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 23 Tahun 2017 tentang Penjabaran

Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017;

40. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 24 Tahun 2017 tentang Pedoman

Pelaksanaan Pemberian Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah;

41. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 32 Tahun 2017 tentang Pedoman Teknis

Pengelolaan Barang Persediaan.

42. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 60 Tahun 2018 tentang Kebijakan Akuntansi

Pemerintah Kota Salatiga Nomor 12 tentang Koreksi Kesalahan, Perubahan

Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akutansi dan Operasi Yang Tidak

Dilanjutkan.

1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan

Sistematika isi Catatan Atas Laporan Keuangan Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

1.3. Sistematika Penyajian Catatan atas Laporan Keuangan

Page 7: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

7

BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN

TARGET KINERJA APBD

2.1. Ekonomi Makro

2.2. Kebijakan Keuangan

2.2.1. Kebijakan Anggaran Pendapatan

2.2.2. Kebijakan Anggaran Belanja Daerah

2.2.3. Kebijakan Anggaran Pembiayaan

2.3. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD

BAB III IKHTISAR CAPAIAN TARGET KINERJA KEUANGAN

3.1. Pengelolaan Pendapatan Daerah

3.1.1. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2018

3.1.2. Permasalahan yang dihadapi

3.2. Pengelolaan Belanja Daerah

3.2.1 Target dan Realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018

3.2.2 Permasalahan yang dihadapi

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

4.1. Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan Keuangan Daerah

4.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

4.3. Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

4.3.1 Pengukuran Aset

4.3.2 Pengukuran Kewajiban

4.3.3 Pengukuran Ekuitas

4.3.4 Pengukuran Pendapatan LRA

4.3.5 Pengukuran Belanja

4.3.6 Pengukuran Pendapatan LO

4.3.7 Pengukuran Beban

BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

5.1. Penjelasan Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran

Page 8: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

8

5.1.1 Pendapatan

5.1.2 Belanja

5.1.3 Pembiayaan

5.2. Penjelasan Pos-pos Laporan Operasional

5.2.1 Kegiatan Opersional

5.2.2 Kegiatan Non Operasional

5.2.3 Pos Luar Biasa

5.2.4 Surplus/Defisit LO

5.3. Penjelasan Laporan Perubahan Ekuitas

5.3.1 Ekuitas Awal

5.3.2 Surplus/Defisit-LO

5.3.3 Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/ Kesalahan Mendasar

5.3.4 Ekuitas Akhir

5.4. Penjelasan Pos-pos Neraca

5.4.1 Aset

5.4.2 Kewajiban

5.4.3 Ekuitas

BAB VI INFORMASI NON KEUANGAN

6.1. Organisasi dan Tata Kerja OPD Tahun 2018

6.2. Rencana Strategis OPD

6.3. Informasi Non Keuangan Lainnya

BAB VII PENUTUP

Page 9: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

9

BAB II

EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN

PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

2.1. Ekonomi Makro

Dengan sistem ekonomi yang terbuka, kinerja perekonomian suatu daerah

sangat dipengaruhi oleh berbagai kebijakan dibidang keuangan baik kebijakan

fiskal maupun moneter seperti suku bunga, inflasi, maupun nilai tukar rupiah serta

kebijakan di bidang lain.

Dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi yang semakin positif sesuai

dengan target yang telah direncanakan, serta dengan memperhatikan kondisi

perekonomian global dan nasional, kebijakan ekonomi Jawa Tengah diarahkan

pada peningkatan perekonomian daerah berbasis potensi unggulan daerah sehingga

pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkualitas dapat dicapai dengan

melakukan berbagai upaya antara lain:

1. Pengembangan sarana prasarana perekonomian daerah.

2. Konektivitas antara pusat pertumbuhan ekonomi tinggi dan rendah dengan

meningkatkan kualitas dan ketersediaan infrastruktur yang semakin baik.

3. Meningkatnya daya saing produk UMKM/IKM berbahan baku lokal.

4. Peningkatan akses pasar dan promosi bagi potensi unggulan di daerah.

5. Peningkatan iklim usaha kondusif terutama bagi investasi yang menyerap

tenaga kerja yang mendukung ekonomi kerakyatan.

6. Peningkatan kelancaran arus distribusi barang kelompok kebutuhan

masyarakat dan barang strategis serta kelompok jasa.

Dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi dan peningkatan

kesejahteraan rakyat yang berkeadilan, pemerintah pusat dan pemerintah daerah

perlu bersama-sama melakukan langkah-langkah kongkrit dan sinergi kebijakan

Page 10: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

10

antara pusat dan daerah. Arah dan skema dari kebijakan dan strategi pembangunan

ekonomi adalah mengenai upaya optimalisasi pengelolaan dan pendayagunaan

potensi daya lokal melalui:

1. Pemanfaatan sumber daya alam yang mampu menghasilkan nilai ekonomi

sehingga mampu meningkatkan pendapatan daerah dan masyarakat.

2. Pelibatan dan peningkatan daya saing Usaha Kecil Menengah dan Koperasi

dengan menekankan produk unggulan daerah serta produk industri unggulan

daerah serta produk industri kreatif Kota Salatiga.

3. Pengembangan sistem pemasaran hasil produk unggulan daerah serta produk

industri kreatif Kota Salatiga.

4. Peningkatan program kemitraan, sarana dan prasarana pendukung dalam

rangka pembentukan wirausaha baru.

5. Peningkatan peran dan layanan koperasi, lembaga jasa keuangan.

Melihat kondisi perekonomian tahun sebelumnya dengan melihat

pertumbuhan ekonomi Indonesia Tahun 2016 masih terpengaruh kondisi ekonomi

global, dalam empat tahun terakhir pertumbuhan ekonomi nasional mengalami

perlambatan, bahkan dalam tahun 2014 kemarin, pertumbuhan ekonomi nasional

hanya mencapai 5 persen, jauh lebih rendah dibandingkan dengan laju

pertumbuhan tiga tahun sebelumnya yang masih di atas 6 persen. Begitu pula

dengan realisasi kuartal I Tahun 2016 yang hanya tumbuh 4,92 persen lebih

rendah dibandingkan kuartal IV Tahun 2015 yang tumbuh 5,04 persen.

Laju pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah dalam kurun waktu lima tahun

terakhir menunjukkan kecenderungan menurun, tahun 2012 sebesar 6,34%,

menurun menjadi 5,81% pada tahun 2013 dan mengalami penurunan sebesar

5,30% pada tahun 2014, sedangkan pada tahun 2015 mengalami peningaktan

menjadi 5,40% dan tahun 2016 diperkirakan menjadi 5%.

Page 11: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

11

Sejalan dengan kondisi ekonomi Jawa Tengah dan lebih dari separuh

Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengan, pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga

tahun 2013 sebesar 6,09% dan tahun 2014 sebesar 5,23%. Sedangkan laju inflasi

pada tahun 2012 yang sebesar 4,12% tahun 2013 mencapai 7,67% dan pada tahun

2014 sebesar 7,84%.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Tahun 2017 diprediksi antara 5,2%

dengan asumsi konsumsi domestik dan investasi masih bertahan kuat. Sedangkan

laju pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada tahun 2016 diperkirakan mendekati

5,7%. Perkiraan perekonomian Kota Salatiga tahun 2017 akan menghadapi

sejumlah tantangan akibat dari pengaruh lingkungan ekonomi global, dan

tantangan yang akan dihadapi diantaranya adalah:

1. Masih besarnya ketergantungan penerimaan daerah dari sumber dana

perimbangan.

2. Kondisi perekonomian daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian

nasional maupun perekonomian global, khususnya terkait kebijkaan

pemerintah mengenai Tarif Dasar Listrik (TDL) dan Bahan Bakar Minyak

(BBM).

3. Tuntutan untuk mewujudkan iklim investasi yang kondusif dan kompetitif.

4. Pengaruh fluktuasi ekonomi global terhadap pertumbuhan ekonomi regional.

5. Keterlambatan penyelesaian pembangunan infrastruktur strategis.

6. Kebijakan sektoral yang kurang sinkron.

Kebijakan ekonomi Kota Salatiga, tidak terlepas dari perkembangan asumsi

dasar ekonomi makro nasional dan Provinsi Jawa Tengah. Memperhatikan

perkembangan ekonomi nasional yang tidak terlepas dari pengaruh perkembangan

ekonomi dunia, Kota Salatiga masih akan menghadapi tantangan cukup berat,

Page 12: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

12

akibat adanya isu strategis nasional maupun daerah yang dapat menyebabkan

masih tingginya angka kemiskinan dan pengangguran.

Proyeksi Tahun 2017, pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga optimis

membaik, namun perlu adanya keseimbangan pertumbuhan makro dan mikro

diberbagai sub sektor. Kondisi ekonomi tahun 2017 sangat dipengaruhi faktor

eksternal maupun internal. Faktor eksternal diperkirakan lebih baik karena adanya

kebijakan pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan

pendapatan, peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik.

Penciptaan iklim kondusif untuk investasi diharapkan dapat berpengaruh

pada peningkatan produksi. Faktor internal yang berpengaruh adalah komitmen

terhadap peningaktan pelayanan publik dan menciptakan penguatan ekonomi

masyarakat dalam upaya mengatasi permasalahan ketenagakerjaan dan kemiskinan

serta berupaya dalam pemerataan peningkatan pendapatan masyarakat.

Kebijakan ekonomi diarahkan untuk meningkatkan pelayanan publik

masyarakat dan mengurangi kemiskinan guna meningkatkan kesejahteraan

masyarakat berupa:

1. Peningkatan iklim usaha yang kondusif bagi investor.

2. Pengembangan produk unggulan daerah dan kewirausahaan untuk mendorong

daya saing.

3. Peningkatan nilai tambah barang dan jasa yang berorientasi pada

pengembangan produk dan pendapatan petani.

4. Melanjutkan pembangunan dan revitalisasi infrastruktur wilayah.

5. Pengembangan struktur perekonomian daerah melalui pengembangan potensi

dan produk unggulan daerah yang memiliki daya saing.

Mendasarkan pada kondisi perekonomian pada tahun 2015 dan 2016 serta

tantangan yang akan dihadapi pada masa mendatang maka perekonomian daerah

Page 13: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

13

tahun 2018 akan tetap didominasi oleh sektor tersier yaitu perdagangan, industri

pengolahan, hotel dan restoran, angkutan dan jasa-jasa. Memperhahtikan prioritas

pembangunan nasional dan Provinsi Jawa Tengah, prioritas pembangunan Kota

Salatiga Tahun 2018 adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kualitas pelayanan publik.

2. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana infrastruktur serta ruang

terbuka hijau.

3. Peningkatan perekonomian daerah.

4. Percepatan penanggulangan kemiskinan.

5. Peningkatan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan.

Sasaran pembangunan di Pemerintah Kota Salatiga Tahun 2018 adalah

sebagai berikut:

1. Pencapaian target pertumbuhan ekonomi dengan kisaran 5 persen.

2. Angka pengangguran mendekati dengan capaian tahun lalu sebesar 6 persen.

3. Angka kemiskinan menjadi 5,5 persen.

4. Laju inflasi sebesar 5 persen.

Berkaitan dengan hal-hal tersebut diatas, maka Kebijakan Umum Anggaran

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu untuk Tahun

Anggaran 2018 diorientasikan kepada 8 Program dengan 42 Kegiatan dengan

rincian sebagai berikut:

Page 14: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

14

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran untuk tersedianya:

a. Jasa Surat Menyurat;

b. Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik;

c. Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Opersional;

d. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor;

e. Alat Tulis Kantor;

f. Barang cetakan dan penggandaan;

g. Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor;

h. Peralatan Rumah Tangga;

i. Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan;

j. Makanan dan Minuman;

k. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah dan;

l. Penyediaan Jasa Administrasi Teknis dan Keamanan.

2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur dengan tersedianya :

a. Perlengkapan gedung kantor;

b. Peralatan gedung kantor;

c. Terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor.

d. Terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional;

e. Terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor;

f. Terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala mebeleur.

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur dengan tersedianya Pakaian Dinas

beserta kelengkapannya.

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan untuk Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi

Kinerja SKPD.

Page 15: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

15

5. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi:

a. Peningkatan Fasilitas terwujudnya kerjasama strategis antara usaha besar

dan usaha kecil menengah;

b. Pengembangan Potensi Unggulan Daerah.

c. Koordinasi Antar Lembaga Dalam Pengendalian Pelaksanaan Investasi

PMDN/PMA.

d. Peningkatan Koordinasi dan Kerjasama di Bidang Penanaman Modal

dengan instansi Pemerintah dan Dunia usaha

e. Peningkatan Kegiatan Pemantauan, Pembinaan dan Pengawasan

Pelaksanaan Penanaman Modal

f. Peningkatan Kualitas SDM guna Peningkatan Pelayanan Investasi.

g. Penyelenggaraan Pameran Investasi

6. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi :

a. Penyusunan Kebijakan Investasi bagi Pembangunan Fasilitas

Infrastruktur

b. Pengembangan Sistem Informasi Penanaman Modal

7. Program Peningkatan Pelayanan Perijinan Terpadu :

a. Pembinaan Penyelenggaraan Pelayanan Perijinan

b. Sosialisasi Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu

c. Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelayanan perijinan terpadu

d. Penerapan ISO

2.2. Kebijakan Keuangan

Kebijakan Keuangan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu dalam penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2018 meliputi:

Page 16: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

16

2.2.1. Kebijakan Anggaran Pendapatan

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Salatiga

tidak ada pendapatan.

2.2.2. Kebijakan Anggaran Belanja Daerah

Belanja daerah diarahkan pada upaya peningkatan proporsi Belanja untuk

memihak kepentingan publik, disamping untuk tetap menjaga eksistensi

penyelenggaraan pemerintahan di daerah, sehingga kebijakan anggaran Belanja

disusun dengan lebih mengutamakan pembiayaan pembangunan yang bersifat

investasi dan strategis serta pembiayaan pembangunan dalam rangka penyediaan

sarana prasarana untuk menunjang program-program mendasar yang didasarkan

pada kebutuhan riil dalam rangka menunjang kelancaran penyelenggaraan tugas

pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari perangkat daerah yang ada di

Pemerintah Kota Salatiga, kebijakan anggaran belanja daerah berpegang pada

prinsip-prinsip penganggaran yang meliputi:

a. Partisipasi Masyarakat.

b. Transparansi dan akuntabilitas Anggaran.

c. Disiplin Anggaran.

d. Keadilan Anggaran.

e. Efisiensi dan Efektifitas anggaran.

f. Taat Azas.

2.2.3. Kebijakan Anggaran Pembiayaan

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Salatiga

tidak ada anggaran pembiayaan.

Page 17: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

17

2.3. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD

Realisasi Belanja Daerah sampai dengan 31 Desember 2018 sebesar

Rp5.157.302.787,00 (Lima milyar seratus lima puluh tujuh juta tiga ratus dua ribu

tujuh ratus delapan puluh tujuh rupiah) atau sebesar 85,75% bila dibandingkan

dengan anggarannya sebesar Rp6.014.395.000,00 (Enam milyar empat belas juta

tiga ratus sembilan puluh lima rupiah). Belanja terdiri dari Belanja Operasi dan

Belanja Modal, Belanja Operasi berupa Belanja Pegawai dan Belanja Barang dan

Jasa, sedangkan Belanja Modal berupa Belanja Peralatan dan mesin dan Belanja

Aset Tetap Lainnya.

Belanja Operasi dianggarkan sebesar Rp5.643.115.000,00 (Lima milyar

enam ratus empat puluh tiga juta seratus lima belas ribu rupiah), terealisasi sebesar

Rp4.814.713.787,00 (Empat milyar delapan ratus empat belas juta tujuh ratus tiga

belas ribu tujuh ratus delapan puluh tujuh rupiah) atau sebesar 85,32%. Untuk

Belanja Modal yang dianggarkan sebesar Rp371.280.000,00 (Tiga ratus tujuh puluh

satu juta dua ratus delapan puluh rupiah) yang terealisasi sebesar

Rp342.589.000,00 (tiga ratus empat puluh dua juta lima ratus delapan puluh

sembilan ribu rupiah) atau sebesar 92,27%.

Untuk Belanja Operasi terdiri dari Belanja Pegawai dan Belanja Barang dan

Jasa. Belanja Pegawai terealisasi sebesar Rp3.681.547.606,00 (tiga milyar enam

ratus delapan puluh satu juta lima ratus empat puluh tujuh ribu enam ratus enam

rupiah) atau sebesar 83,57% dari anggaran sebesar Rp4.405.555.000,00 (empat

milyar empat ratus lima juta lima ratus lima puluh lima ribu rupiah).

Belanja Barang dan Jasa terealisasi Rp1.133.166.181,00 (satu milyar seratus

tiga puluh tiga juta seratus enam puluh enam ribu seratus delapan puluh satu

rupiah) atau sebesar 91,56% dari anggaran sebesar Rp1.237.560.000,00 (satu milyar

dua ratus tiga puluh tujuh juta lima ratus enam puluh ribu rupiah).

Page 18: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

18

Belanja Modal terdiri dari Belanja Peralatan dan Mesin dan Belanja Gedung

dan Bangunan. Untuk Belanja Peralatan dan Mesin terealisasi sebesar

Rp175.845.000,00 (seratus tujuh puluh lima juta delapan ratus empat puluh lima

ribu rupiah) atau sebesar 90,64% dari anggaran sebesar Rp194.000.000,00 (seratus

sembilan puluh empat juta rupiah). Untuk Belanja Gedung dan Bangunan terealisasi

sebesar Rp166.744.000,00 (Seratus enam puluh enam juta tujuh ratus empat puluh

empat ribu rupiah) atau sebesar 94,06% dari anggaran sebesar Rp177.280.000,00

(Seratus tujuh puluh tujuh juta dua ratus delapan puluh ribu rupiah).

Page 19: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

19

BAB III

IKHTISAR CAPAIAN TARGET

KINERJA KEUANGAN

3.1. Pengelolaan Pendapatan Daerah

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota

Salatiga tidak ada pengelolaan Pendapatan Daerah.

3.1.1. Target Dan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2018

Target dan realisasi untuk Pendapatan Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Salatiga Tahun Anggaran 2018 tidak ada

karena tidak mengelola Pendapatan Daerah.

3.2. Pengelolaan Belanja Daerah

Pengelolaan Belanja Daerah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Kota Salatiga Tahun Anggaran 2018 meliputi Target dan

Realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018 serta Permasalahan yang

dihadapi dalam pengembanagan keuangan daerah.

3.2.1. Target Dan Realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018

Laporan Target dan Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2018 Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Salatiga dapat

dilihat sebagai berikut:

Target dan Realisasi Belanja Tahun 2018 terdiri dari:

Belanja Daerah

Target : Rp6.014.395.000,00

Realisasi : Rp5.157.302.787,00

Prosentase : 85,75 %

a. Belanja Operasi

Target : Rp5.643.115.000,00

Realisasi : Rp4.814.713.787,00

Prosentase : 85,32%

Page 20: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

20

Belanja Operasi terdiri dari :

1. Belanja Pegawai

Target : Rp4.405.555.000,00

Realisasi : Rp3.681.547.606,00

Prosentase : 83,57%

2. Belanja Barang dan Jasa

Target : Rp1.237.560.000,00

Realisasi : Rp1.133.166.181,00

Prosentase : 91,56%

b. Belanja Modal

Target : Rp371.280.000,00

Realisasi : Rp342.589.000,00

Prosentase : 92,27%

Belanja Modal terdiri dari :

1. Belanja Peralatan dan Mesin

Target : Rp194.000.000,00

Realisasi : Rp175.845.000,00

Prosentase : 90,64%

2. Belanja Gedung dan Bangunan

Target : Rp177.280.000,00

Realisasi : Rp166.744.000,004

Prosentase : 94,06%

3.2.2. Permasalahan yang Dihadapi dalam Pengembangan Keuangan

Daerah

Realisasi anggaran Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu Kota Salatiga Tahun Anggaran 2018 sebesar 82,50%, untuk Belanja

Tidak Langsung (BTL) sebesar 79,99% dan Belanja Langsung (BL) sebesar

87,93%.

Hasil Rekapitulasi Laporan Pelaksanaan Kegiatan Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Salatiga Tahun Anggaran 2018,

dengan rincian sebagai berikut:

1. Target Fisik sampai dengan Bulan Desember 2018 sebesar 100%,

terealisasi sebesar 97,50%, sehingga terjadi deviasi sebesar 2,50%.

Page 21: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

21

2. Target Keuangan sampai dengan Bulan Desember 2018 sebesar 100%,

terealisasi sebesar 93,60%, sehingga terjadi deviasi sebesar 6,40%.

Secara keseluruhan dari 33 kegiatan yang di kelola secara fisik telah

tercapai 100% sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

3.3. Pengelolaan Pembiayaan Daerah

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota

Salatiga tidak ada pengelolaan Pembiayaan Daerah

3.3.1. Penerimaan Pembiayaan Daerah

Rincian Penerimaan Pembiayaan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Kota Salatiga Tahun Anggaran 2018 tidak ada karena tidak

mengelola Pembiayaan Daerah.

3.3.2. Pengeluaran Pembiayaan Daerah

Rincian Pengeluaran Pembiayaan Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Salatiga Tahun Anggaran 2018 tidak ada

karena tidak mengelola Pembiayaan Daerah.

3.3.3. Pembiayaan Netto

Rincian Pembiayaan Netto Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Kota Salatiga Tahun Anggaran 2018 tidak ada karena tidak

mengelola Pembiayaan Daerah.

Page 22: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

22

BAB IV

KEBIJAKAN AKUNTANSI

4.1. Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan Keuangan Daerah

Yang dimaksud Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan Pengguna

Anggaran/Pengguna Barang dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi

dan menyusun laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan.

Sedangkan Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau

lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan PerUndang-Undangan wajib

menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD berupa Laporan

Keuangan.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 9 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah maka Dinas Penanaman Modal Dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang ditetapkan menjadi Entitas Akuntansi oleh

Pemerintah Kota Salatiga. Sebagai entitas pelaporan adalah Satuan Kerja Pengelola

Keuangan Daerah yang dalam hal ini adalah Badan Keuangan Daerah (BKD).

4.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Salatiga disajikan dengan mengacu pada

Standar Akuntansi Pemerintahan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah

Nomor 71 Tahun 2010 dan Peraturan Walikota Salatiga Nomor 37 Tahun 2013

tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kota Salatiga, sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Walikota Salatiga Nomor 25 Tahun 2017.

Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan adalah Basis

Akrual baik dalam pengakuan pendapatan dan beban, maupun pengakuan aset,

kewajiban, dan ekuitas. Walaupun telah menyelenggarakan akuntansi berbasis akrual

dalam penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Salatiga tetap menyajikan

Page 23: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

23

Laporan Realisasi Anggaran dengan basis kas, karena penyusunan anggaran masih

menggunakan basis kas.

A. Akuntansi Pendapatan

Kebijakan dalam Akuntansi Pendapatan disusun dan disajikan dengan

menggunakan akuntansi berbasis kas untuk Pendapatan-LRA dan menggunakan

akuntansi berbasis akrual untuk Pendapatan-LO.

Akuntansi Pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu

dengan membukukan penerimaan bruto, tidak mencatat jumlah netonya (setelah

dikompensasikan dengan pengeluaran).

Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat/daerah yang diakui sebagai

penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak

perlu dibayar kembali.

Pengakuan Pendapatan :

1. Pendapatan-LRA diakui pada saat:

- Diterima di rekening kas umum Daerah; atau

- Diterima oleh SKPD; atau

- Diterima entitas lain di luar pemerintah daerah atas nama BUD

2. Pendapatan-LO diakui pada saat:

- Timbulnya hak atas pendapatan atau timbulnya hak untuk menagih

pendapatan yang diperoleh berdasarkan peraturan perundang-undangan

atau timbulnya hak untuk menagih imbalan atas suatu pelayanan yang

telah selesai diberikan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

- Direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi atas

pendapatan atau adanya hak yang telah diterima oleh pemerintah tanpa

terlebih dahulu adanya penagihan.

Page 24: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

24

B. Akuntasi Belanja dan Beban

Kebijakan yang diterapkan dalam akuntansi belanja disusun dan disajikan

dengan menggunakan akuntansi berbasis kas sedangkan akuntansi beban

disusun dan disajikan menggunakan basis akrual.

Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum

Negara/Daerah yang mengurangi Saldo Anggaran lebih dalam periode tahun

anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh

pemerintah.

Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode

pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau

konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.

Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum

Daerah. Pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pada entitas akuntansi

pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut

disahkan oleh pengguna anggaran.

Beban diakui pada saat:

1. Timbulnya kewajiban, yaitu pada saat terjadinya peralihan hak dari pihak

lain ke Entitas Akuntansi atau Entitas Pelaporan tanpa harus diikuti

keluarnya kas umum daerah.

2. Terjadinya konsumsi barang/jasa:

- Pengeluaran kas kepada pihak lain yang tidak didahului timbulnya

kewajiban

- Konsumsi barang/jasa non kas dalam kegiatan operasional pemerintah

- Terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa, yaitu pada saat

penurunan nilai aset sehubungan dengan penggunaan aset bersangkutan

atau berlalunya waktu.

Page 25: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

25

C. Akuntansi pembiayaan

Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan Pemerintah Kota Salatiga,

baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima

kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, yang dalam

penganggaran Pemerintah Kota Salatiga terutama dimaksudkan untuk menutup

defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.

Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum

Daerah antara lain berasal dari penerimaan pinjaman, penjualan obligasi

Pemerintah Kota Salatiga, hasil privatisasi perusahaan daerah, penerimaan

kembali pinjaman yang diberikan kepada entitas lain, penjualan investasi

permanen lainnya, dan pencairan dana cadangan. Penerimaan pembiayaan diakui

pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Daerah.

Pengeluaran Pembiayaan adalah semua pengeluaran-pengeluaran

Rekening Kas Umum Daerah antara lain pemberian pinjaman kepada entitas

lain, penyertaan modal Pemerintah Kota Salatiga, pembayaran kembali pokok

pinjaman dalam periode tahun anggaran tertentu, dan pembentukan dana

cadangan. Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari rekening

kas Umum Daerah.

Pembiayaan Neto adalah selisih antara penerimaan pembiayan setelah

dikurangi pengeluaran pembiayaan dalam periode tahun anggaran tertentu. Sisa

lebih/kurang pembiayaan anggaran adalah selisih lebih/kurang antara realisasi

penerimaan dan pengeluaran selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos

SiLPA/SiKPA.

Page 26: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

26

D. Akuntansi Aset

Kebijakan akuntansi aset disusun dan disajikan dengan menggunakan

basis akrual. Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki

oleh pemerintah sebagai akibaat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat

ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh

pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk

sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi

masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan

sejarah dan budaya.

Aset diklasifikasikan ke dalam aset lancar dan aset non lancar. Suatu aset

diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan segera untuk dapat

direalisasikan atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 (dua belas)

bulan sejak tanggal pelaporan. Aset Lancar meliputi Kas dan Setara Kas,

Investasi Jangka Pendek, Piutang, Beban Dibayar Di Muka, dan Persediaan.

Aset yang tidak dapat dimasukkan dalam kriteria tersebut diklasifikasikan

sebagai aset non lancar. Aset Non Lancar meliputi Investasi Jangka Panjang,

Aset Tetap, Dana Cadangan, dan Aset Lainnya.

ASET LANCAR:

1. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang

setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan Pemerintah Kota

Salatiga atau investasi jangka pendek yang sangat likuid yang siap dicairkan

menjadi kas serta bebas dari resiko perubahan nilai yang signifikan.

Kas dan setara kas diakui bertambah pada saat diterima dan berkurang

pada saat dikeluarkan oleh entitas pelaporan.

Page 27: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

27

2. Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera

diperjualbelikan/dicairkan, ditujukan dalam rangka manajemen kas dan

beresiko rendah serta dimiliki selama kurang dari 12 (dua belas) bulan.

Suatu pengeluaran kas atau aset dapat diakui sebagai investasi jangka

pendek apabila memenuhi salah satu kriteria:

a. Kemungkinan manfaat ekonomik dan manfaat sosial atau jasa potensial

dimasa yang akan datang atas suatu investasi tersebut diperoleh;

b. Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat dikukur secara

memadai (reliable).

Hasil investasi jangka pendek, berupa bunga deposito, bunga obligasi,

dan dividen tunai (cash dividend), diakui pada saat diperoleh dan dicatat

sebagai pendapatan.

3. Beban Dibayar dimuka

Beban dibayar di muka (Prepaid) dan Uang Muka Belanja

(Prepayment) digunakan untuk mencatat beban dibayar di muka dan uang

muka belanja.

4. Piutang

Piutang adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada Pemerintah

dan/atau hak Pemerintah yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat

perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan

atau akibar lainnya yang sah.

Pengakuan piutang yang berasal dari pendapatan daerah diawali dengan

pengakuan terhadap pendapatan yang mempengaruhi piutang tersebut.

Untuk dapat diakui sebagai piutang harus dipenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Telah diterbitkan surat ketetapan; dan/atau

b. Telah diterbitkan surat penagihan dan telah dilaksanakan penagihan.

Page 28: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

28

5. Persediaan

Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan

yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional Pemerintah Kota

Salatiga, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau

diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

Persediaan diakui:

a. Persediaan diakui bertambah:

(1) Pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh entitas

pelaporan dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur

dengan andal;

(2) Pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/atau

kepenguasaanya berpindah

b. Persediaan berkurang pada saat dipakai, dijual, kadaluwarsa, hilang,

dan rusak.

ASET NON LANCAR:

1. Investasi Jangka Panjang

Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya,

yaitu permanen dan non permanen. Investasi permanen adalah investasi

jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan, dan

investasi non permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan

untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan.

Pengertian berkelanjutan adalah investasi yang dimaksudkan untuk

dimiliki terus menerus tanpa ada niat untuk memperjualbelikan atau

menarik kembali. Dan pengertian tidak berkelanjutan adalah kepemilikan

investasi yang berjangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan yang

Page 29: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

29

dimaksudkan untuk tidak dimiliki terus menerus atau ada niat untuk

memperjualbelikan atau menarik kembali.

a. Investasi Non Permanen dapat berupa:

- Pembelian obligasi atau surat utang jangka panjang yang

dimaksudkan untuk dimiliki sampai dengan tanggal jatuh temponya;

- Penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapat dialihkan

kepada pihak ketiga;

- Dana yang disisihkan Entitas Pelaporan dalam rangka pelayanan

masyarakat seperti bantuan modal kerja secara bergulir dan tidak

bergulir kepada kelompok masyarakat;

- Investasi non permanen lainnya, yang sifatnya tidak dimaksudkan

untuk dimiliki Entitas Pelaporan secara berkelanjutan, seperti

penyertaan modal yang dimaksudkan untuk penyehatan atau

penyelamatan perekonomian.

b. Investasi Permanen dapat berupa:

- Penyertaan modal Entitas Pelaporan pada badan usaha milik daerah;

- Investasi permanen lainnya yang dimiliki oleh Entitas Pelaporan

untuk menghasilkan pendapatan atau meningkatkan pelayanan

kepada masyarakat.

Pengeluaran kas dan/atau aset, penerimaan hibah dalam bentuk

investasi jangka panjang dan perubahan piutang menjadi investasi jangka

panjang dapat diakui sebagai investasi jangka panjang apabila:

a. Tersedia bukti atau suatu jaminan yang mengidentifikasikan bahwa

Entitas Pelaporan mendapatkan manfaat ekonomi dan manfaat sosial

atau jasa potensial di masa yang akan datang atas suatu investasi jangka

panjang;

Page 30: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

30

b. Nilai perolehan atau nilai wajar investasi jangka panjang dapat diukur

secara memadai (reliable).

Kriteria pengakuan investasi jangka panjang dapat dipenuhi karena

adanya transaksi pertukaran, pembelian atau penerimaan yang didukung

dengan bukti yang mengidentifikasikan biaya perolehannya. Pengeluaran

untuk memperoleh investasi jangka panjang diakui sebagai pengeluaran

pembiayaan.

Hasil investasi jangka panjang berupa dividen tunai yang pencatatannya

menggunakan metode biaya, diakui sebagai pendapatan hasil investasi

jangka panjang. Hasil investasi jangka panjang berupa dividen tunai yang

pencatatannya menggunakan metode ekuitas, diakui sebagai pendapatan

hasil investasi jangka panjang dan akan mengurangi nilai investasi jangka

panjang. Dividen dalam bentuk saham yang diterima tidak akan menambah

nilai investasi jangka panjang.

2. Aset Tetap

Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat

lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan Pemerintah

Kota Salatiga atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

Nilai Satuan Minimum Kapitalisasi Aset Tetap dikecualikan terhadap

pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya

berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian, alat peraga

untuk proses belajar mengajar.

Aset tetap diakui pada saat diperoleh. Untuk dapat diakui sebagai

aset tetap, suatu aset harus berwujud dan memenuhi kriteria:

a. Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;

b. Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;

Page 31: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

31

c. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; dan

d. Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.

Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap

yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang

bersangkutan. Nilai penyusutan untuk masing-masing periode diakui

sebagai pengurang nilai tercatat aset tetap dalam neraca dan beban

penyusutan dalam laporan operasional.

Nilai yang dapat disusutkan merupakan nilai buku per 31 Desember

2014 untuk Aset Tetap yang diperoleh sampai dengan 31 Desember 2014.

Untuk Aset Tetap yang diperoleh setelah 31 Desember 2014

menggunakan nilai perolehan. Metode penyusutan yang digunakan adalah

metode garis lurus (straight line method).

Walaupun suatu aset sudah disusutkan seluruh nilainya hingga nilai

bukunya menjadi Rp0,00, dan dimungkinkan secara teknis aset itu masih

dapat dimanfaatkan.

Jika hal seperti ini terjadi, aset tetap tersebut tetap disajikan dengan

menunjukkan baik nilai perolehan maupun akumulasi penyusutannya.

Aset tersebut tetap dicatat dalam kelompok aset tetap yang

bersangkutan dan dijelaskan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Aset tetap yang telah habis masa penyusutannya dapat dihapuskan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

a. Tanah

Tanah yang dikelompokkan dalam aset tetap adalah tanah yang

dimiliki atau diperoleh dengan maksud untuk digunakan dalam kegiatan

operasional pemerintah daerah dan dalam kondisi siap digunakan.

Page 32: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

32

Dalam akun tanah termasuk tanah yang digunakan untuk bangunan,

jalan, irigasi, dan jaringan.

Tanah diakui pada saat perolehan, dengan kriteria sebagai berikut:

1) Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;

2) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;

3) Tidak dimaksudkan untuk dijual; dan

4) Diperoleh dengan maksud untuk digunakan.

Apabila salah satu kriteria tidak terpenuhi maka tanah tersebut

tidak dapat diakui sebagai aset tetap milik pemerintah.

b. Peralatan dan Mesin

Peralatan dan mesin adalah unit peralatan dan mesin yang

mempunyai masa manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan

dalam kondisi siap digunakan. Penilaian peralatan dan mesin adalah

sebesar biaya perolehan yang dicatat pada saat perolehan peralatan dan

mesin.

Peralatan dan Mesin disajikan sebagai aset tetap dengan

pengungkapan informasi dalam Catatan atas Laporan Keuangan

sebagai berikut:

1) Dasar penilaian yang digunakan;

2) Informasi penting lainnya sehubungan dengan peralatan dan mesin

yang tercantum dalam neraca; dan

3) Jumlah komitmen untuk akuisisi peralatan dan mesin apabila ada

c. Gedung dan Bangunan

Gedung dan bangunan adalah unit gedung dan bangunan yang

dibeli atau dibangun dengan maksud untuk digunakan dalam kegiatan

operasional Pemerintah Kota Salatiga atau dimanfaatkan oleh

Page 33: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

33

masyarakat umum dan dalam kondisi siap digunakan. Gedung dan

Bangunan dinilai sebesar biaya perolehan.

Gedung dan Bangunan disajikan sebagai aset tetap dalam neraca

dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan yang

meliputi:

1) Dasar penilaian yang digunakan;

2) Informasi penting lainnya sehubungan dengan gedung dan

bangunan yang tercantum dalam neraca; dan

3) Jumlah komitmen untuk akuisisi gedung dan bangunan apabila ada.

d. Jalan, Irigasi dan Jaringan

Jalan, Irigasi, dan Jaringan adalah unit Jalan, Irigasi, dan Jaringan

yang dibangun oleh pemerintah serta dikuasai oleh pemerintah dan

dalam kondisi yang siap digunakan. Jalan, Irigasi, dan Jaringan dinilai

sebesar biaya perolehan pada saat perolehan.

e. Aset Tetap Lainnya

Aset tetap lainnya adalah aset tetap yang tidak dapat

dikelompokkan ke dalam kelompok aset tetap di atas, yang diperoleh

dan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional pemerintah dan dalam

kondisi siap digunakan. Aset Tetap Lainnya dinilai sebesar biaya

perolehan pada saat pencatatan.

f. Konstruksi Dalam Pengerjaan

Konstruksi dalam pengerjaan adalah aset tetap yang sedang dalam

proses pembangunan, yang pada tanggal neraca belum selesai dibangun

seluruhnya. Konstruksi dalam pengerjaan mencakup tanah, peralatan

dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, serta aset

Page 34: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

34

tetap lainnya yang proses perolehannya dan/atau pembangunannya

membutuhkan suatu periode waktu tertentu dan belum selesai.

Suatu benda berwujud harus diakui sebagai Konstruksi dalam

Pengerjaan jika:

1) Besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa yang akan

datang berkaitan dengan aset tersebut akan diperoleh;

2) Biaya perolehan tersebut dapat diukur secara andal; dan

3) Aset tersebut masih dalam proses pengerjaan.

Konstruksi Dalam Pengerjaan dipindahkan ke pos aset tetap yang

bersangkutan jika kriteria berikut terpenuhi:

1) Konstruksi secara substansi telah selesai dikerjakan; dan

2) Dapat memberikan manfaat/jasa sesuai dengan tujuan perolehan.

3. Dana Cadangan

Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung

kebutuhan yang memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat dipenuhi

dalam satu tahun anggaran. Dana cadangan merupakan dana yang disisihkan

beberapa tahun anggaran untuk kebutuhan belanja pada masa datang.

4. Aset Lainnya

Aset lainnya adalah aset pemerintah daerah yang tidak dapat

diklasifikasikan sebagai aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap, dan

dana cadangan. Aset lainnya terdiri dari:

a. Tagihan Piutang Penjualan Angsuran;

Tagihan penjualan angsuran menggambarkan jumlah yang dapat

diterima dari penjualan aset Pemerintah Kota Salatiga secara angsuran

kepada pegawai Pemerintah Kota Salatiga. Tagihan penjualan

angsuran dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara

Page 35: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

35

penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran

yang telah dibayarkan oleh pegawai ke kas umum daerah atau daftar

saldo tagihan penjualan angsuran.

b. Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah;

c. Kas yang dibatasi penggunaannya;

d. Kemitraan dengan Pihak Ketiga;

Kemitraan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih yang

mempunyai komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang dikendalikan

bersama dengan menggunakan aset dan/atau hak usaha yang dimiliki.

e. Aset tetap yang tidak digunakan dalam operasional pemerintah Kota

Salatiga tidak memenuhi definisi aset tetap;

f. Aset Tidak Berwujud;

Aset tidak berwujud adalah aset tetap yang secara fisik tidak dapat

dinyatakan atau tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk

digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk

tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset tidak

berwujud meliputi:

1) Software computer yang dipergunakan dalam jangka waktu lebih

dari satu tahun.

2) Lisensi dan franchise

Lisensi adalah izin yang diberikan oleh pemegang paten kepada

pihak lain berdasarkan perjanjian pemberian hak untuk menikmati

manfaat ekonomi dari suatu paten yang diberi perlindungan dalam

jangka waktu dan syarat tertentu.

3) Hak cipta (copyright), paten, dan hak lainnya

Hak cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak

Page 36: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

36

untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau

memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan

pembatasan menurut peraturan perundang-undangan. Paten adalah

hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor

(penemu) atas hasil invensi (temuan) di bidang teknologi, yang

untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya

tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk

melaksanakannya

4) Hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang

Hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang

adalah suatu kajian atau penelitian yang memberikan manfaat

ekonomis dan/atau sosial dimasa yang akan datang yang dapat

diidentifikasi sebagai aset. Apabila hasil kajian tidak dapat

diidentifikasi dan tidak memberikan manfaat ekonomis dan/atau

sosial maka tidak dapat dikapitalisasi sebagai aset tidak berwujud.

Kebijakan amortisasi aset tidak berwujud :

a. Umur manfaat (useful life) aset tak berwujud 4 tahun.

b. Metode amortisasi yang digunakan adalah metode tahunan dimana

amortisasi dihitung satu tahun penuh meskipun aset tidak berwujud

baru diperoleh satu atau beberapa hari sebelum akhir tahun.

g. Aset Lain-lain

Pos aset lain-lain digunakan untuk mencatat aset lainnya yang tidak

dapat dikelompokkan ke dalam Aset Tak Berwujud, Tagihan

Penjualan Angsuran, Tuntutan Perbendaharaan, Tuntutan Ganti Rugi,

dan Kemitraan dengan Pihak Ketiga. Contohnya adalah aset tetap yang

dihentikan dari penggunaan aktif Pemerintah Kota Salatiga.

Page 37: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

37

E. Akuntansi Kewajiban

Dalam neraca pemerintah daerah, kewajiban disajikan berdasarkan

likuiditasnya dan terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu: Kewajiban Jangka

Pendek dan Kewajiban Jangka Panjang.

1. Kewajiban Jangka Pendek

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika

diharapkan dibayar (atau jatuh tempo) dalam waktu 12 bulan. Kewajiban

jangka pendek, seperti utang transfer pemerintah atau utang kepada pegawai

merupakan suatu bagian yang akan menyerap aset lancar dalam tahun

pelaporan berikutnya.

Kewajiban jangka pendek lainnya adalah kewajiban yang jatuh tempo

dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan, misalnya

bunga pinjaman, utang jangka pendek dari pihak ketiga, utang Perhitungan

Fihak Ketiga (PFK), dan bagian lancar utang jangka panjang. Kewajiban

lancer lainnya merupakan kewajiban lancer yang tidak termasuk dalam

kategori yang ada. Termasuk dalam kewajiban lancar lainnya tersebut

adalah biaya yang masih harus dibayar pada saat laporan keuangan disusun.

Pengukuran untuk masing-masing item disesuaikan dengan

karakteristik masing-masing pos tersebut, misalnya utang pembayaran gaji

kepada pegawai dinilai berdasarkan jumlah gaji yang masih harus

dibayarkan atas jasa yang telah diserahkan oleh pegawai tersebut.

2. Kewajiban Jangka Panjang

Secara umum, kewajiban jangka panjang adalah semua kewajiban

pemerintah daerah yang waktu jatuh temponya lebih dari 12 bulan sejak

tanggal pelaporan. Kewajiban Jangka Panjang terdiri dari: utang dalam

negeri dan utang luar negeri.

Page 38: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

38

Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber

daya ekonomi akan dilakukan atau telah dilakukan untuk menyelesaikan

kewajiban yang ada sekarang, dan perubahan atas kewajiban tersebut

mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur dengan andal.

Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat

kewajiban timbul.

F. Akuntansi Ekuitas

Ekuitas adalah kekayaan bersih Pemerintah Kota Salatiga yang

merupakan selisih antara aset dan kewajiban Pemerintah Kota Salatiga. Laporan

Perubahan Ekuitas menyajikan pos-pos:

1. Ekuitas awal;

2. Surplus/defisit-LO pada periode bersangkutan;

3. Koreksi-koreksi yang langsung menambah/mengurangi ekuitas. Koreksi ini

dapat berasal dari dampak kumulatif yang disebabkan oleh perubahan

kebijakan akuntansi atau koreksi atas kesalahan pencatatan, misalnya:

koreksi kesalahan mendasar dari persediaan yang terjadi pada periode-

periode sebelumnya, perubahan nilai aset tetap karena revaluasi aset tetap;

4. Ekuitas akhir

G. Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi

Akuntansi, Dan Operasi Yang Tidak Dilanjutkan

Koreksi suatu kesalahan akuntansi dilakukan dengan menyesuaikan

jumlah koreksi pada Saldo Anggaran Lebih atau pada saldo Ekuitas. Koreksi

yang berpengaruh material pada periode berikutnya harus diungkapkan pada

catatan atas laporan keuangan. Kesalahan dikelompokkan berdasarkan sifat

kejadiannya, yang terdiri atas:

Page 39: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

39

1. Kesalahan tidak berulang.

Kesalahan tidak berulang adalah kesalahan yang diharapkan tidak akan

terjadi kembali. Kesalahan ini dikelompokkan dalam 2 (dua) jenis, yaitu:

a. Kesalahan tidak berulang yang terjadi pada periode berjalan

Koreksi kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode

berjalan, baik yang mempengaruhi posisi kas maupun yang tidak

dilakukan dengan pembetulan pada akun yang bersangkutan dalam

periode berjalan, baik pada akun pendapatan-LRA atau akun belanja,

maupun akun pendapatan-LO atau akun beban.

b. Kesalahan tidak berulang yang terjadi pada periode sebelumnya.

Koreksi kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode

sebelumnya dibedakan pada terbit atau belum terbitnya laporan

keuangan.

Atas laporan keuangan periode sebelumnya yang belum diterbitkan,

koreksi kesalahan yang tidak berulang dan mempengaruhi posisi kas,

dilakukan dengan pembetulan pada akun yang bersangkutan, baik pada akun

pendapatan-LRA atau akun belanja, maupun akun pendapatan-LO atau akun

beban. Koreksi kesalahan untuk laporan keuangan periode sebelumnya yang

sudah diterbitkan, dilakukan dengan:

(1) Atas pengeluaran belanja yang tidak berulang dan mengakibatkan

penambahan kas, dilakukan dengan pembetulan pada akun pendapatan

lain-lain–LRA.

(2) Atas pengeluaran belanja yang tidak berulang dan mengakibatkan

pengurangan kas, dilakukan dengan pembetulan pada akun Saldo

Anggaran Lebih.

Page 40: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

40

(3) Atas perolehan aset selain kas yang tidak berulang dan mengakibatkan

penambahan atau pengurangan kas, dilakukan dengan pembetulan pada

akun kas dan akun aset bersangkutan.

(4) Atas beban yang tidak berulang, sehingga mengakibatkan pengurangan

beban dan mempengaruhi posisi kas serta tidak mempengaruhi secara

material posisi aset selain kas, dilakukan dengan pembetulan pada akun

pendapatan lain-lain-LO.

(5) Atas beban yang tidak berulang, sehingga mengakibatkan penambahan

beban dan mempengaruhi posisi kas serta tidak mempengaruhi secara

material posisi aset selain kas, dilakukan dengan pembetulan pada akun

Ekuitas.

(6) Atas penerimaan pendapatan-LRA yang tidak berulang dan menambah

maupun mengurangi posisi kas, dilakukan dengan pembetulan pada

akun kas dan akun Saldo Anggaran Lebih.

(7) Atas penerimaan pendapatan-LO yang tidak berulang dan menambah

maupun mengurangi posisi kas, dilakukan dengan pembetulan pada

akun kas dan akun ekuitas.

(8) Atas penerimaan dan pengeluaran pembiayaan yang tidak berulang dan

menambah maupun mengurangi posisi kas, dilakukan dengan

pembetulan pada akun kas dan akun Saldo Anggaran Lebih.

(9) Atas pencatatan kewajiban dan menambah maupun mengurangi posisi

kas, dilakukan dengan pembetulan pada akun kas dan akun kewajiban

bersangkutan.

2. Kesalahan berulang dan sistemik.

Page 41: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

41

Kesalahan berulang dan sistemik adalah kesalahan yang disebabkan

sifat alamiah (normal) dari jenis-jenis transaksi tertentu yang diperkirakan

akan terjadi secara berulang.

Kesalahan berulang dan sistemik tidak memerlukan koreksi, melainkan

dicatat pada saat terjadi pengeluaran kas untuk mengembalikan kelebihan

pendapatan dengan mengurangi pendapatan-LRA maupun pendapatan-LO

yang bersangkutan.

Koreksi kesalahan yang berhubungan dengan periode sebelumnya

terhadap posisi kas dilaporkan dalam Laporan Arus Kas tahun berjalan pada

aktivitas yang bersangkutan, serta koreksi kesalahan diungkapkan pada

Catatan atas Laporan Keuangan.

4.3. Basis Pengukuran yang mendasari penyusunan laporan Keuangan

4.3.1. Pengukuran Aset

a. Kas dan setara kas diukur dan dinilai sebesar nilai nominal; kas dan

setara kas dalam bentuk mata uang asing dinilai dengan menggunakan

kurs tengah Bank Indonesia pada saat tanggal pelaporan.

b. Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga seperti saham dan

obligasi jangka pendek (efek), dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya

perolehan meliputi harga transaksi investasi jangka pendek ditambah

komisi perantara jual beli, jasa bank, dan biaya lainnya yang timbul

dalam rangka perolehan investasi jangka pendek.

c. Piutang diukur dan dicatat sebesar nilai nominal yaitu sebesar nilai

rupiah piutang yang belum dilunasi.

d. Persediaan disajikan sebesar :

1) Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian;

Page 42: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

42

2) Biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;

3) Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti

donasi/rampasan.

Pencatatan persediaan dilakukan dengan:

Metode Perpetual

Metode yang dianut oleh Pemerintah Kota Salatiga dalam mencatat

persediaan adalah dengan menggunakan metode perpetual. Dalam metode

perpetual, fungsi akuntansi selalu mengkinikan nilai persediaan setiap ada

persediaan yang masuk maupun keluar, sehingga nilai/jumlah persediaan

selalu ter-update.

Pengukuran persediaan :

Persediaan dinilai dengan metose FIFO (First In First Out). Harga pokok

dari barang-barang yang pertama kali dibeli akan menjadi harga barang

yang digunakan/dijual pertama kali. Sehingga nilai persediaan akhir

dihitung dimulai dari harga pembelian.

e. Investasi jangka panjang yang bersifat permanen seperti penyertaan

modal Entitas Pelaporan, dicatat sebesar biaya perolehan yang meliputi

harga transaksi investasi jangka panjang ditambah biaya lain yang

timbul dalam rangka perolehan investasi jangka panjang tersebut.

Investasi nonpermanen dalam bentuk pembelian obligasi jangka

panjang dan investasi jangka panjang yang dimaksudkan tidak untuk

dimiliki berkelanjutan, dinilai sebesar nilai perolehan.

f. Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap

dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai

aset tetap dasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan. Penggunaan

nilai wajar pada saat peroleh tidak diterapkan pada proses penilaian

Page 43: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

43

kembali (revaluasi). Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga

belinya atau konstruksinya, termasuk bea impor dan setiap biaya yang

dapat diatribusikan secara langsung dalam membawa aset tersebut ke

kondisi yang membuat aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan

yang dimaksudkan.

Contoh biaya yang dapat diatribusikan secara langsung adalah: biaya

persiapan tempat; biaya pengiriman awal (initial delivery) dan biaya

simpan dan bongkar muat (handling cost); biaya pemasangan

(installation cost); biaya profesional seperti arsitek dan insinyur; biaya

konstruksi; biaya kepanitiaan. Biaya perolehan aset tetap yang dibangun

dengan cara swakelola meliputi biaya langsung untuk tenaga kerja,

bahan baku, biaya tidak langsung termasuk biaya perencanaan &

pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan semua

biaya lainnya yang terjadi berkenaan dengan pembangunan aset tetap

tersebut.

1) Tanah diakui pertama kali sebesar biaya perolehan. Biaya

perolehan mencakup harga perolehan atau biaya pembebasan

tanah, biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh hak,

biaya pematangan, pengukuran, penimbunan, dan biaya lainnya

yang dikeluarkan sampai tanah tersebut siap pakai. Nilai tanah

juga meliputi nilai bangunan tua yang terletak pada tanah yang

dibeli tersebut jika bangunan tua tersebut dimaksudkan untuk

dimusnahkan.

2) Peralatan dan Mesin diukur sebesar biaya perolehan yang

menggambarkan jumlah pengeluaran yang telah dilakukan untuk

memperoleh peralatan dan mesin tersebut sampai siap pakai.

Page 44: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

44

Biaya ini antara lain meliputi harga pembelian, biaya

pengangkutan, biaya instalasi, biaya kepanitiaan serta biaya

langsung lainnya untuk memperoleh dan mempersiapkan sampai

peralatan dan mesin tersebut siap digunakan.

3) Gedung dan Bangunan diukur sebesar biaya perolehan gedung dan

bangunan yang menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan

untuk memperoleh gedung dan bangunan sampai siap pakai. Biaya

ini antara lain meliputi harga pembelian atau biaya konstruksi,

termasuk biaya pengurusan IMB, notaris, dan pajak.

4) Jalan, Irigasi, dan Jaringan diukur sebesar biaya perolehan yang

menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk

memperoleh jalan, jaringan, dan instalasi sampai siap pakai. Biaya

perolehan meliputi semua biaya untuk memperoleh atau biaya

konstruksi dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan sampai jalan,

jaringan, dan instalasi tersebut siap pakai.

5) Aset Tetap Lainnya diukur sebesar biaya perolehan aset tetap

lainnya yang menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan

untuk memperoleh aset tersebut sampai siap pakai.

6) Konstruksi Dalam Pengerjaan dicatat dengan biaya perolehan.

Konstruksi yang dikerjakan secara swakelola antara lain: Biaya yang

berhubungan langsung dengan kegiatan konstruksi; Biaya yang

dapat diatribusikan pada kegiatan pada umumnya dan dapat

dialokasikan kekonstruksi tersebut; dan Biaya lain yang secara

khusus dibayarkan sehubungan konstruksi yang bersangkutan.

Page 45: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

45

4.3.2. Pengukuran Kewajiban

Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata uang

asing dijabarkan dan dinyatakan dalam uang rupiah, penjabaran mata uang

asing menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca.

4.3.3. Pengukuran Ekuitas

Ekuitas adalah kekayaan bersih Pemerintah Kota Salatiga yang

merupakan selisih antara aset dan kewajiban Pemerintah Kota Salatiga.

4.3.4. Pengukuran Pendapatan LRA

Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu

dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah

netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pencatatan azas

bruto dapat dikecualikan dalam hal besaran pengurang terhadap jenis

pendapatan-LRA bersifat variable.

4.3.5. Pengukuran Belanja

Pengeluaran belanja dicatat sebesar kas yang dikeluarkan dari

Rekening Kas Umum Daerah. Pengeluaran belanja dalam bentuk

barang/jasa dicatat sebesar nilai barang/jasa yang diserahkan.

Apabila dalam hasil acara serah terima tersebut tidak dicantumkan

nilai barang dan atau jasanya maka dapat dilakukan penaksiran atas nilai

barang dan atau jasa yang bersangkutan

4.3.6. Pengukuran Pendapatan LO

Pengukuran atau penilaian transaksi Pendapatan-LO dilaksanakan

berdasarkan azas bruto, yaitu dengan tidak mencatat jumlah pendapatan

setelah dikompensasi dengan pengeluaran atau tidak mencatat pendapatan

dengan nilai netonya.

Page 46: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

46

4.3.7. Pengukuran Beban

Beban dicatat sebesar:

a. Jumlah kas yang dibayarkan jika seluruh pengeluaran tersebut

dibayar pada periode berjalan.

b. Jumlah biaya periode berjalan yang harus dibayar pada masa yang akan

datang.

c. Alokasi sistematis untuk periode berjalan atas biaya yang telah

dikeluarkan.

Page 47: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

49

BAB V

PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

5.1. Penjelasan Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran

Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan realisasi penyerapan

anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan tahun 2018 dengan uraian sebagai berikut:

5.1.1 Penjelasan Pos-Pos Pendapatan Rp0,00

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu bukan Perangkat

Daerah Penghasil, sehingga tidak ada anggaran maupun realisasi pendapatan.

5.1.2 Penjelasan Pos-Pos Belanja Rp5.157.302.787,00

Realisasi belanja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintutahun

2018 sebesar Rp5.157.302.787,00 terserap sebesar 85,75% dari anggarannya sebesar

Rp6.014.395.000,00. Jumlah tersebut terdiri dari belanja operasi dan belanja modal dengan

rincian sebagai berikut:

ANGGARAN SETELAH

PERUBAHANREALISASI

(Rp) (Rp) (Rp)

1. Belanja Operasi 5.643.115.000,00 4.814.713.787,00 85,32 4.317.330.468,00

2. Belanja Modal 371.280.000,00 342.589.000,00 92,27 147.039.000,00

Jumlah : 6.014.395.000,00 5.157.302.787,00 85,75 4.464.369.468,00

TAHUN 2018

%URAIAN 2017

5.1.2.1 Belanja Operasi Rp4.814.713.787,00

Total realiasi belanja operasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu tahun 2018 sebesar Rp4.814.713.787,00 atau terserap sebesar 85,32% dari

anggaran sebesarRp5.643.115.000,00. Belanja operasi terdiri dari belanja pegawai dan

belanja barang dan jasa dengan rincian sebagai berikut:

Page 48: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

50

ANGGARAN SETELAH

PERUBAHANREALISASI

(Rp) (Rp) (Rp)

1. Belanja Pegawai 4.405.555.000,00 3.681.547.606,00 83,57 3.261.108.204,00

2. Belanja Barang & Jasa 1.237.560.000,00 1.133.166.181,00 91,56 1.056.222.264,00

Jumlah : 5.643.115.000,00 4.814.713.787,00 85,32 4.317.330.468,00

URAIAN

TAHUN 2018

% 2017

5.1.2.1.1 Belanja Pegawai Rp3.681.547.606,00

Realisasi belanja pegawai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu tahun 2018 sebesar Rp3.681.547.606,00 atau terserap sebesar 83,57% dari

anggarannya sebesar Rp4.405.555.000,00.

Belanja Pegawai tersebut terdiri dari belanja pegawai tidak langsung berupa gaji,

tunjangan dan tambahan penghasilan PNS serta belanja pegawai langsung berupa

honorarium PNS, honorarium Non PNS dan uang lembur dengan rincian sebagai berikut:

ANGGARAN SETELAH

PERUBAHANREALISASI

(Rp) (Rp)

Belanja Pegawai 4.405.555.000,00 3.681.547.606,00 83,57 3.261.108.204,00

1. Belanja Pegawai Tidak Langsung

- Gaji, Tunjangan 2.378.675.000,00 1.945.550.531,00 81,79 1.929.335.254,00

- Tambahan Penghasilan PNS 1.541.065.000,00 1.383.748.575,00 89,79 1.028.442.450,00

Sub Jumlah : 3.919.740.000,00 3.329.299.106,00 84,94 2.957.777.704,00

2. Belanja Pegawai Langsung

- Honorarium PNS 318.445.000,00 198.953.500,00 62,48 228.543.000,00

- Honorarium Non PNS 167.370.000,00 153.295.000,00 91,59 74.787.500,00

Sub Jumlah : 485.815.000,00 352.248.500,00 72,51 303.330.500,00

Jumlah Belanja Pegawai : 4.405.555.000,00 3.681.547.606,00 83,57 3.261.108.204,00

%URAIAN

TAHUN 2018

2017

Page 49: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

51

5.1.2.1.2 Belanja Barang dan Jasa Rp1.133.166.181,00

Realisasi belanja barang dan jasa Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu tahun 2018 sebesar Rp1.133.166.181,00 atau terserap sebesar 91,56%

dari anggarannya sebesar Rp1.237.560.000,00. Rincian untuk Belanja barang dan jasa

terdiri dari:

ANGGARAN

SETELAH

PERUBAHAN

REALISASI

(Rp) (Rp) (Rp)

BELANJA BARANG JASA 1.237.560.000,00 1.133.166.181,00 91,56 1.056.222.264,00

a. Bahan Habis Pakai 69.540.000,00 68.678.900,00 98,76 76.549.440,00

b. Bahan / Material 106.914.000,00 106.472.800,00 99,59 27.329.600,00

c. Jasa Kantor 424.393.000,00 370.705.633,00 87,35

365.451.449,00

d. Perawatan Kendaraan 105.500.000,00 92.514.463,00 87,69

67.388.492,00

e. Cetak & Penggandaan 127.663.000,00 123.687.050,00 96,89

85.445.225,00

f. Sewa Rumah/ Gedung 98.000.000,00 94.000.000,00 95,92

57.750.000,00

g. Sewa Sarana Mobilitas 5.000.000,00 4.100.000,00 82,00

9.100.000,00

h. Sewa Peralatan Kantor 9.855.000,00 9.015.000,00 91,48

3.340.000,00

i. Makanan, Minuman 92.045.000,00 67.850.250,00 73,71

63.752.200,00

j. Pakaian Dinas 19.010.000,00 16.720.000,00 87,95

13.167.000,00

k. Pakaian Penjaga Stand

Pameran3.640.000,00 3.640.000,00 100,00

1.960.000,00

l. Perjalanan Dinas Luar Daerah 140.000.000,00 139.999.085,00 100,00

124.993.858,00

m. Jasa Konsultasi 36.000.000,00 35.783.000,00 99,40

159.995.000,00

Jumlah Belanja Barang &

Jasa :1.237.560.000,00 1.133.166.181,00 91,56 1.056.222.264,00

%URAIAN

TAHUN 2018

2017

Page 50: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

52

5.1.2.1.3 Belanja Modal Rp342.589.000,00

Total realisasi belanja modal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu tahun 2018 sebesar Rp342.589.000,00 atau terserap sebesar 92,27% dari

anggarannya sebesar Rp371.280.000,00.

Rincian realisasi belanja modal yang menambah nilai aset Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu untuk tahun 2018 berupa:

1. Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin, sejumlah Rp175.845.000,00 yang terdiri

dari belanja alat kantor, alat rumah tangga dan alat ukur, terserap sebesar 90,64% dari

anggaran sebesar Rp194.000.000,00.

2. Realisasi belanja gedung dan bangunan sejumlah Rp166.744.000,00 terserap 94,06%

dari anggaran sebesar Rp177.280.000,00.

ANGGARAN

SETELAH

PERUBAHAN

REALISASI

(Rp) (Rp) (Rp)

BELANJA MODAL

1. Belanja Peralatan dan Mesin 194.000.000,00 175.845.000,00 90,64 144.198.000,00

2. Belanja Gedung dan Bangunan 177.280.000,00 166.744.000,00 94,06 2.841.000,00

371.280.000,00 342.589.000,00 92,27 147.039.000,00

%URAIAN

2017

Keterangan rinci belanja Modal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu untuk tahun 2018 berupa pengadaan barang dijelaskan sebagai berikut:

5.1.2.2.1 Belanja Peralatan dan Mesin Rp175.845.000,00

Realisasi belanja peralatan dan mesin Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu tahun 2018 sebesar Rp175.845.000,00 yang berasal dari Kegiatan

Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor, Pengadaan Peralatan Gedung Kantor. Rincian

Belanja Peralatan dan Mesin dari Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor dengan uraian

sebagai berikut:

Page 51: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

53

NO Nama barang Jumlah Harga Jumlah

1 Mesin Penghancur kertas 3 5.285.500,00 15.856.500,00

2 Almari 2 pintu kaca 3 3.260.244,59 9.780.733,77

3 Filling Kabinet 3 laci 2 2.114.597,18 4.229.194,36

4 Rak buku satu sisi 2 1.547.547,91 3.095.095,82

5 Rak serbaguna 2 1.728.865,09 3.457.730,18

6 Korden 1 paket 12 meter 1 300.270,49 3.603.245,88

7 AC Spit 2 8.481.000,00 16.962.000,00

8 Meja kursi tamu 1 3.850.000,00 3.850.000,00

9 Kamera 1 8.877.000,00 8.877.000,00

69.711.500,01

Rincian Belanja Peralatan dan Mesin dari Pengadaan Peralatan Gedung Kantor dengan

uraian sebagai berikut:

NO Nama barang Jumlah Harga Jumlah

1 UPS 14 820.000,00 11.480.000,00

2 Komputer 2 10.399.674,85 20.799.349,70

3 Laptop 1 10.190.636,16 10.190.636,16

4 Netbook 1 4.128.514,14 4.128.514,14

5 Monitor LED 18,5" 1 1.050.000,00 1.050.000,00

6 Monitor 29" 1 3.695.000,00 3.695.000,00

7 Printer laser 2 2.125.000,00 4.250.000,00

8 Printer Inkjet 4 1.950.000,00 7.800.000,00

9 Printer Multifungsi 11 2.550.000,00 28.050.000,00

10 Printer Infus A3 1 6.450.000,00 6.450.000,00

11 Scanner Automatic Feeding 2 4.120.000,00 8.240.000,00

106.133.500,00

175.845.000,00 Total belanja Peralatan dan perlengkapan gedung kantor

5.1.2.2.2 Belanja Gedung dan Bangunan Rp166.744.000,00

Realisasi belanja Gedung dan Bangunan tahun 2018 berupa rehabilitasi ruang

kantor dan tempat parkir Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

5.1.3 Penjelasan Pos-Pos Pembiayaan Rp0,00

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu tidak memiliki

anggaran pembiayaan, sehingga tidak terdapat realisasi di dalam pos-pos pembiayaan.

5.2. Penjelasan Pos-Pos Laporan Operasional

Pos-Pos Laporan Operasional menggambarkan Pendapatan LO dan Beban pada

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang berasal dari Kegiatan

Operasional, Kegiatan Non Operasional dan Pos Luar Biasa.

Page 52: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

54

Defisit-LO Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Tahun

Anggaran 2018 sebesar Rp4.697.791.204,78. Defisit-LO tersebut berasal dari kegiatan

operasional selama tahun 2018.

5.2.2 Kegiatan Operasional

5.2.2.1 Pendapatan LO Rp0,00

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu bukan sebagai SKPD

penghasil, sehingga tidak memiliki Pendapatan.

5.2.2.2 Beban Rp5.204.224762,10

Beban yang dimiliki Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Kota Salatiga selama Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp5.204.224.762,10 berdasarkan

klasifikasinya beban tersebut terdiri dari:

NO URAIAN 2018

1 Beban pegawai 3.681.547.606,00

2 Beban persediaan 249.741.500,00

3 Beban jasa 627.480.718,00

4 Beban perjalanan dinas 139.999.085,00

5 Beban penyusutan 387.005.853,10

6 Beban lain-lain 118.450.000,00

JUMLAH5.204.224.762,10

Page 53: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

55

5.2.2.2.1 Beban Pegawai Rp3.681.547.606,00

Beban Pegawai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu tahun

2018 sebesar Rp3.681.547.606,00. Beban pegawai tahun 2018 terdiri dari beban gaji dan

tunjangan, beban tambahan penghasilan PNS,honorarium PNS, serta honorarium non PNS

dengan rincian sebagai berikut:

NO URAIAN 2018

1 Beban Gaji dan Tunjangan

a Gaji Pokok PNS 1.477.797.700,00

b Tunjangan Keluarga 142.543.446,00

c Tunjangan Jabatan 138.990.000,00

d Tunjangan Fungsional 10.080.000,00

e Tunjangan Fungsional Umum 41.725.000,00

f Tunjangan Beras 76.837.620,00

g Tunjangan PPh 3.993.149,00

h Pembulatan Gaji 20.141,00

i Iuran Jaminan Kesehatan 41.829.799,00

j Iuran JKK 3.052.495,00

k Iuran JKM 8.681.181,00

1.945.550.531,00

2 Beban Tambahan Penghasilan PNS

a Tambahan Penghasilan berdasarkan beban kerja 1.312.734.575,00

b Uang Makan 71.014.000,00

1.383.748.575,00

3 Honorarium PNS

a Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 9.408.500,00

b Honorarium Tim Pengadaan Barang dan Jasa 2.047.000,00

c Honorarium Tim Pemeriksa Kegiatan / Pengawas Lapangan 178.198.000,00

d Honorarium protokol, petugas doa 4.850.000,00

e Honorarium petugas kesehatan, petugas kearsipan 4.450.000,00

d Honorarium Tenaga Ahli/Instruktur/Narasumber -

198.953.500,00

4 Honorarium Non PNS

a Honorarium tenaga/tukang penjaga malam / petugas kebersihan 123.920.000,00

b Belanja uang peserta pelatihan, Bimtek 29.375.000,00

153.295.000,00

Jumlah Beban Pegawai 3.681.547.606,00

Page 54: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

56

5.2.2.2.2 Beban Persediaan Rp249.741.500,00

Beban persediaan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

tahun 2018 sebesar Rp249.741.500,00

Beban persediaan tahun 2018 terdiri dari beban bahan pakai habis, beban persediaan

bahan/ material dengan rincian sebagai berikut:

NO URAIAN 2018

1 Beban Bahan Pakai Habis

a Beban persediaan alat tulis kantor 56.695.700,00

b Beban persediaan alat listrik dan elektronik 4.497.000,00

c Beban persediaan perangko, materai dan benda pos 4.010.000,00

d Beban persediaan peralatan kebersihan dan bahan pembersih 3.944.500,00

e Beban persediaan barang cetakan 73.557.500,00

f Beban persediaan isi tabung gas 564.000,00

143.268.700,00

2 Beban Persediaan Bahan/Material

a Beban persediaan bahan baku bangunan 103.483.000,00

b Persediaan Bahan/bibit tanaman 2.989.800,00

106.472.800,00

Jumlah Beban Persediaan 249.741.500,00

5.2.2.2.3 Beban Jasa Rp627.480.718,00

Beban jasa Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu tahun 2018

sebesar Rp627.480.718,00

Beban jasa tahun 2018 terdiri dari beban jasa kantor, beban perawatan kendaraan

bermotor, beban cetak dan penggandaan, beban sewa rumah/gedung/gudang/parkir, beban

sewa sarana mobilitas, beban sewa perlengkapan dan peralatan kantor, beban makanan dan

minuman, beban pakaian dinas dan atributnya, beban pakaian khusus dan hari-hari tertentu,

beban jasa konsultasi.

Page 55: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

57

NO URAIAN 2018

1 Beban Jasa Kantor

a Beban jasa telepon 4.186.399,00

b Beban jasa air 12.171.756,00

c Beban jasa surat kabar/majalah 1.157.000,00

d Beban jasa kawat/faksimili/internet 37.375.000,00

e Beban Jasa dokumentasi 900.000,00

f Beban Jasa Lainnya 11.792.000,00

67.582.155,00

2 Beban Perawatan Kendaraan Bermotor

a Beban jasa service 34.383.300,00

b Beban penggantian suku cadang 10.888.647,00

c Beban Bahan Bakar Minyak/Gas dan Pelumas 58.228.816,00

d Beban pajak kendaraan bermotor 6.917.500,00

110.418.263,00

3 Beban Cetak dan Penggandaan

a Beban penggandaan 50.819.550,00

50.819.550,00

4 Beban Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir

a Beban sewa gedung/kantor/tempat 94.000.000,00

94.000.000,00

5 Beban Sewa Sarana Mobilitas

a Beban Sewa Sarana Mobilitas Darat 4.100.000,00

4.100.000,00

6 Beban Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor

a Beban Sewa meja kursi 2.065.000,00

b Beban sewa sound system, alat listrik 6.950.000,00

9.015.000,00

335.934.968,00

a Beban makanan dan minuman rapat 34.005.250,00

b Beban makanan dan minuman tamu 3.320.000,00

c Beban makanan dan minuman pelatihan 30.525.000,00

67.850.250,00

8 Beban Pakaian Dinas dan Atributnya

a Beban pakaian PDH 16.720.000,00

16.720.000,00

9 Beban Pakaian Khusus dan Hari-hari tertentu

a Beban pakaian penjaga stand pameran 3.640.000,00

3.640.000,00

Page 56: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

58

NO URAIAN 2018

10 Beban Jasa Konsultasi

a Beban jasa konsultansi perencanaan 167.552.500,00

b Beban jasa konsultansi pengawasan 35.783.000,00

203.335.500,00

Jumlah Beban Jasa 627.480.718,00

5.2.2.2.4 Beban Perjalanan Dinas Rp139.999.085,00

Beban perjalanan dinas pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu tahun 2018 sebesar Rp139.999.085,00.

5.2.2.2.5 Beban Penyusutan Rp387.005.853,10

Beban Penyusutan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

tahun 2018 sebesar Rp387.005.853,10 terdiri dari beban penyusutan peralatan dan

mesin,beban amortisasi aset tak berwujud dengan rincian sebagai berikut:

NO URAIAN 2018

1 Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin

a Beban penyusutan alat-alat bantu 7.193.571,43

b Beban penyusutan alat angkutan darat bermotor 132.266.387,55

c Beban penyusutan bengkel bermesin 225.259,53

d Beban penyusutan alat kantor 30.904.103,28

e Beban penyusutan alat rumah tangga 19.098.870,17

f Beban penyusutan peralatan komputer 77.317.072,69

g Beban penyusutan meja dan kursi pejabat 7.495.319,32

h Beban penyusutan alat studio 9.061.286,14

283.561.870,11

2 Beban Amortisasi Aset Tak berwujud

a Beban amortisasi aset tak berwujud 103.443.982,99

103.443.982,99

Jumlah Beban Penyusutan 387.005.853,10

NO URAIAN 2018

1 Beban Perjalanan Dinas

a Beban perjalanan dinas luar daerah 139.999.085,00

Jumlah Beban Perjalanan Dinas 139.999.085,00

Page 57: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

59

5.2.2.2.6 Beban Lain-Lain Rp118.450.000,00

Beban lain-lain Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu tahun

2018 sebesar Rp118.450.000,00. Beban lain-lain tahun 2018 terdiri dari:

NO URAIAN 2018

1Belanja Jasa Konsultasi, koordinasi dengan pihak ketiga

95.950.000,00

2 Belanja Jasa Nara Sumber / Tenaga Ahli 21.900.000,00

3 Iuran BPJS Ketenagakerjaan 600.000,00

Jumlah Beban Lain-Lain 118.450.000,00

Surplus/Defisit - LO yang berasal dari kegiatan operasional sebesar

(Rp5.204.164.762,10) berasal dari selisih kurang antara Pendapatan LO dikurangi Beban.

5.2.3 Kegiatan Non Operasional Rp0,00

Surplus/Defisit-LO dari kegiatan non operasional sebesarRp0,00, sebab tidak

terdapat transaksi berupa surplus ataupun defisit dari penjualan aset non lancar serta

penyelesaian kewajiban jangka panjang.

5.2.4 Pos Luar Biasa Rp0,00

Surplus/Defisit-LO dari kegiatan pos luar biasa sebesar Rp. 0,00, sebab tidak

terdapat transaksi berupa pendapatan ataupun beban dari pos luar biasa.

5.2.5 Surplus/Defisit LO (Rp5.204.224.762,10)

Surplus/Defisit-LO Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

tahun 2018 sebesar (Rp5.204.224.762,10) berasal dari kegiatan operasional, kegiatan non

operasional dan pos luar biasa.

Page 58: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

60

5.3. Penjelasan Pos-Pos Laporan Perubahan Ekuitas

Penjelasan pos-posLaporan Perubahan Ekuitas pada tahun 2018, dapat dilihat dari

uraian berikut ini:

NO URAIAN 2018

1 Ekuitas Awal 1.004.507.579,70

2 Surplus/Defisit LO (5.204.224.762,10)

3

Dampak Kumulatif Perubahan

Kebijakan/Kesalahan Mendasar :

Koreksi Nilai Persediaan -

Selisih Revaluasi Aset Tetap -

Lain- lain 26.326.809,00

RK PPKD 5.157.302.787,00

4 Ekuitas akhir 983.912.413,60

5.3.1 Surplus/Defisit LO

Berdasarkan Laporan Operasional, diperoleh Defisit-LO sebesar

(Rp5.204.224.762,10)

5.3.2 Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/Kesalahan Mendasar

Rp26.326.809,00

Dampak kumulatif perubahan kebijakan/kesalahan mendasar pada Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu tahun 2018 sebesar

Rp.26.326.809,00 yang berasal dari pos lain-lain dan RK PPKD dengan rincian sebagai

berikut:

5.3.2.1 Pos Lain-Lain Rp26.326.809,00

Dari Pos Lain-Lain terdapat penambahan dan pengurangan ekuitas. Penambahan

dan pengurangan ekuitas tersebut berasal dari mutasi masuk dan keluar aset tetap yang

terjadi di tahun 2018 sejumlah Rp26.326.809,00 nilai tersebut berasal dari:

Page 59: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

61

Jenis barang Jumlah Nilai Asal

Laptop 1 12.015.989,00 BKD

Rak buku 12 kompartemen 3.300.000,00

Meja Resepsionis 33.466.320,00

Karpet 220.000,00

Mainan Anak 5.676.000,00

Aset Tak Berwujud 138.612.500,00

193.290.809,00

Tempat Parkir 166.744.000,00

Mainan Anak 220.000,00

166.964.000,00

Total 26.326.809,00

Masuk

Jumlah

Keluar

Jumlah

5.3.2.2 RK PPKD Rp5.157.302.787,00

RK PPKD Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu tahun 2018

sebesar Rp5.157.302.787,00, nilai tersebut merupakan realisasi belanja tahun 2018.

5.3.3 Ekuitas Akhir Rp983.912.413,60

Ekuitas Akhir Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota

Salatiga per 31 Desember 2018 sebesarRp983.912.413,60

Ekuitas akhir ini berasal dari:

Ekuitas Awal Rp1.004.507.579,70

Pengurangan ekuitas

Defisit-LO (Rp5.204.224.762,10)

Penambahan ekuitas

Pos lain-lain Rp26.326.809,00

RK PPKD Rp5.157.302.787,00

Ekuitas Akhir Rp983.912.413,60

Page 60: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

62

5.4. Penjelasan Pos-Pos Neraca

5.4.1 ASET Rp985.629.115,60

Total aset Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota

Salatiga per 31 Desember 2018 sebesar Rp985.629.115,60.

NO URAIAN 31 Desember 2018

1 Aset Lancar 3.550.500,00

2 Investasi Jangka Panjang -

3 Aset Tetap 2.646.582.761,30

Akumulasi penyusutan aset tetap (2.059.869.588,25)

Aset Tetap Lainnya 22.886.300,00

Total aset tetap 609.599.473,05

4 Aset Lainnya

Aset Tak Berwujud 678.128.432,05

Akumulasi amortisasi aset tak berwujud (574.684.449,02)

Aset Lain-lain 269.035.159,52

Total aset lainnya 372.479.142,55

Jumlah : 985.629.115,60

5.4.1.1 ASET LANCAR Rp3.550.500,00

Aset lancar pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu kota

Salatiga berupa Persediaan yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasional Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Salatiga, dengan rincian

sebagai berikut:

5.4.1.1.1 Kas Di Bendahara Pengeluaran Rp0,00

Jumlah tersebut merupakan saldo kas di bendahara pengeluaran Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Salatiga, dengan rincian sebagai berikut:

No Keterangan Jumlah

1 Tunai -

2 Saldo Bank -

3 Surat Berharga -

Total : -

Page 61: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

63

Dalam laporan statement bank (salinan statement Bank Jateng cabang Salatiga) No

Rekening 2-033-06854-1 (Rekening bendahara pengeluaran) sampai dengan tanggal 31

Desember 2018 masih tertera saldo akhir sebesar Rp24.809,00.

5.4.1.1.2 Persediaan Rp3.550.500,00

Jumlah tersebut merupakan saldo persediaan barang pakai habis yang dimaksudkan

untuk mendukung kegiatan operasional Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu Kota Salatiga, per 31 Desember 2018 dengan rincian sebagai berikut:

No Uraian 31 Desember 2018

1 Alat tulis kantor 3.240.500,00

2 Barang cetakan 310.000,00

Jumlah : 3.550.500,00

1. Persediaan Alat Tulis Kantor Rp3.240.500,00

Saldo awal persediaan alat tulis kantor sebesar Rp4.272.800,00 ditambah pembelian

alat tulis kantor selama tahun 2018 sebesar Rp55.663.400,00 dikurangi pemakaian alat

tulis kantor selama tahun 2018 sebesarRp56.695.700,00 sehingga saldo akhir per 31

Desember 2018 sebesar Rp.3.240.500,00

unit jumlah unit jumlah unit jumlah unit jumlah

1 Alat tulis kantor 414 4.272.800 5497 55.663.400 5564 56.695.700 347 3.240.500

2 Alat Kebersihan 310 3.944.500 310 3.944.500

3 Alat Listrik dan Elektronik 125 4.497.000 125 4.497.000

4 Barang cetakan 635 1.000.000 7415 59.305.000 7988 59.995.000 310.000

5 Materai dan Benda Pos 795 4.010.000 795 4.010.000

6 Bahan Baku Bangunan 1547 103.483.000 1547 103.483.000

7 Bahan Bibit Tanaman 597 2.989.800 597 2.989.800

8 BahanAlat Habis Pakai 4 564.000 4 564.000

Jumlah : 5.272.800 234.456.700 236.179.000 3.550.500

Saldo Awal 31 Desember 2018No Jenis barang persediaan

Saldo Awal 31 Desember 2018Mutasi Jan-Des 2018

Tambahan Kurang

2. Persediaan Barang Cetakan Rp310.000,00

Saldo awal persediaan barang cetakan sebesar Rp1.000.000,00 ditambah pembelian

barang cetakan selama tahun 2018 sebesar 59.305.000,00 dikurangi pemakaian barang

cetakan selama tahun 2018 sebesar 59.995.000,00 sehingga saldo akhir per 31 Desember

2018 sebesar Rp310.000,00.

Page 62: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

64

5.4.1.2 INVESTASI JANGKA PANJANG Rp0,00

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu tidak memiliki

investasi jangka panjang.

5.4.1.3 ASET TETAP Rp985.629.115,60

Aset Tetap Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota

Salatiga per 31 Desember 2018 sebesar Rp985.629.115,60. Dengan rincian sebagai

berikut:

URAIAN 31 Desember 2018

Aset Tetap 609.599.473,05

1. Tanah -

2. Peralatan dan Mesin 2.646.582.761,30

3. Gedung dan Bangunan

4. Jalan, Irigasi dan Jaringan

5. Aset Tetap Lainnya 22.886.300,00

6. Konstruksi Dalam Pengerjaan

Akumulasi penyusutan (2.059.869.588,25)

Jumlah : 609.599.473,05

5.4.1.3.1 Peralatan dan Mesin Rp2.646.582.761,30

Saldo awal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota

Salatiga Tahun 2018 adalah saldo akhir Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu 2017 dikurangi mutasi keluar dan masuk peralatan dan mesin dengan rincian

sebagai berikut :

Page 63: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

65

No Keterangan Nilai

1 Saldo awal 2018 2.563.739.976,57

Mutasi Masuk 224.847.309,00

Belanja modal 175.845.000,00

Laptop (droping dari BKD) 12.015.989,00

Reklas dari KIB lain 36.986.320,00

Mainan Anak 5.676.000,00

Mutasi Kurang 142.004.524,27

Papan Visual 34.591.834,00

Reklas ke Aset Lain - lain 107.192.690,27

Karpet 220.000,00

Jumlah : 2.646.582.761,30

Sehingga saldo awal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

sebesar Rp2.563.739.976,57. Saldo awal peralatan dan mesin sebesar

Rp2.563.739.976,57 ditambah belanja modal peralatan dan mesin tahun 2018 sebesar

Rp175.845.000,00 ditambah dropping laptop dari Badan Keuangan daerah

Rp12.015989,00, ditambah Reklas dari KIB lain sebesar Rp36.986.320,00 ditambah

mainan anak Rp5.676.000,00 dikurangi reklasifikasi aset tetap peralatan dan mesin ke

aset lain-lain karena kondisi rusak berat sebesar Rp107.192.690,27 dikurangi mutasi

keluar papan nama visual sebesar Rp34.591.834,00 dan mutasi ke aset extracomtable

sebesar Rp220.000,00 sehingga nilai peralatan dan mesin per 31 Desember 2018 menjadi

sebesar Rp2.646.582.761,30.

Peralatan dan Mesin 2018

Nama Bidang Barang Harga

1 Alat-alat besar 50.355.000,00 7.193.571,43 50.355.000,00 -

2 Alat angkutan darat bermotor 1.244.487.046,00 132.266.387,55 968.002.745,56 276.484.300,44

3 Alat-alat bengkel dan alat ukur 1.126.297,62 225.259,53 1.126.297,62 -

4Alat-alat Kantor dan Rumah

Tangga 655.906.144,29 57.498.292,77 512.237.749,45 143.668.394,84

5 Alat-alat studio dan komunikasi 57.499.892,70 9.061.286,14 34.546.816,39 22.953.076,31

6 Komputer 637.208.380,69 77.317.072,69 493.600.979,23 143.607.401,46

Jumlah : 2.646.582.761,30 283.561.870,11 2.059.869.588,25 586.713.173,05

Beban Penyusutan 2018Akumulasi Penyusutan s/d

2018Nilai Buku 2018No

Page 64: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

66

1. Alat-alat Besar Rp50.355.000,00

Saldo awal alat-alat besar sebesar Rp50.355.000,00.

Nilai alat-alat besar per 31 Desember 2018 sebesar Rp50.355.000,00 dikurangi

akumulasi penyusutan alat-alat besar sebesar Rp50.355.000,00 maka nilai buku per 31

Desember 2018 sebesar Rp0,00

2. Alat-alat Angkutan Rp1.244.487.046,00

Saldo awal alat-alat angkutan sebesar Rp1.244.487.046,00

Nilai alat-alat angkutan per 31 Desember 2018 sebesar Rp1.244.487.046,00 dikurangi

akumulasi penyusutan alat-alat angkutan sebesar Rp968.002.745,56 sehingga nilai

buku per 31 Desember 2018 sebesar Rp276.484.300,44

3. Alat-alat Bengkel dan alat ukur Rp1.226.297,62

Saldo awal alat-alat bengkel dan alat ukur sebesar Rp1.126.297,62

Nilai alat-alat bengkel dan alat ukur per 31 Desember 2018 sebesar Rp1.126.297,62

dikurangi akumulasi penyusutan alat-alat bengkel dan alat ukur sebesar

Rp1.126.297,62 sehingga nilai buku per 31 Desember 2018 sebesar Rp0,00

4. Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga Rp655.906.144,29

Saldo awal alat-alat kantor dan rumah tangga Rp655.906.144,29

Nilai alat-alat kantor dan rumah tangga per 31 Desember 2018 sebesar

Rp655.906.144,29 dikurangi akumulasi penyusutan alat-alat kantor dan rumah tangga

sebesar Rp512.237.749,45 sehingga nilai buku per 31 Desember 2018 sebesar

Rp143.668.394,84

5. Alat-alat Studio dan Komunikasi Rp57.499.892,70

Saldo awal alat-alat studio dan komunikasi Rp57.499.892,70

Nilai alat-alat studio dan komunikasi tangga per 31 Desember 2018 sebesar

Rp57.499.892,70 dikurangi akumulasi penyusutan alat-alat studio dan komunikasi

sebesar Rp34.546.816,39 sehingga nilai buku per 31 Desember 2018 sebesar

Rp22.953.076,31

Page 65: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

67

6. Komputer Rp637.208.380,69

Saldo awal komputer Rp637.208.380,69

Nilai komputer per 31 Desember 2018 sebesar Rp637.208.380,69 dikurangi akumulasi

penyusutan komputer sebesar Rp493.600.979,23 sehingga nilai buku per 31 Desember

2018 sebesar Rp143.607.401,46

5.4.1.3.4 Aset Tetap Lainnya Rp22.886.300,00

Saldo awal aset tetap lainnya berupa buku-buku dan peraturan perundang-

undangan sebesar Rp17.210.300,00 ditambah belanja mainan anak Rp5.676.000,00

sehingga nilai per 31 Desember 2018 sebesar Rp22.886.300,00

Aset tetap lainnya tidak mengalami penyusutan sehingga nilai perolehan per 31

Desember 2018 sama dengan nilai bukunya sebesar Rp22.886.300,00

5.4.1.4 ASET LAINNYA Rp332.788.306,90

5.4.1.4.1 Aset Tak Berwujud Rp539.515.932,05

Saldo awal aset lainnya sebesar Rp402.965.000,00 ditambah belanja

pengadaan/pengembangan Aplikasi Sistem senilai Rp145.977.500,00 reklasifikasi

ke peralatan dan mesin senilai Rp9.426.568,00 sehingga nilai aset lainnya per 31

Desember 2018 sebesar Rp539.515.932,05.

Nilai aset lainnya per 31 Desember 2018 tetap sebesar Rp539.515.932,05

dikurangi akumulasi amortisasi aset tak berwujud sebesar Rp471.240.466,03

sehingga nilai buku per 31 Desember 2018 sebesar Rp68.275.466,03.

5.4.1.4.2 Aset Lain-Lain Rp264.512.840,87

Saldo awal aset lain-lain tahun 2018 sebesar Rp263.212.865,15. Selama

tahun 2018 ada mutasi tambah berupa reklasifikasi aset tetap peralatan dan mesin

berupa barang-barang yang sudah rusak dan dalam proses usul penghapusan

senilai Rp1.299.975,73 (nilai tersebut merupakan nilai buku peralatan dan mesin

yang direklasifikasi ke aset lain-lain), sehingga nilai aset lain-lain per 31

Desember 2018 sebesar Rp264.512.840,87.

Page 66: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

68

5.4.2 Kewajiban Rp933.880,00

Rincian utang belanja jasa dan utang belanja pegawai tahun 2018 adalah sebagai

berikut:

1 1. Utang belanja jasa :

a. Konsumsi telepon Desember 2017 295.080,00

b. Konsumsi air Desember 2017 638.800,00

c. Konsumsi listrik Desember 2017 -

Total utang belanja jasa : 933.880,00

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK TAHUN 2016

Saldo awal kewajiban per 1 Januari 2018 sebesar Rp937.050,00 utang belanja jasa

sebesar Rp937.050,00 telah dibayar dibulan Januari 2018, sehingga nilai utang

belanja tahun 2018 sebesar Rp0,00.

Nilai Kewajiban per 31 Desember 2018 sebesar Rp933.880,00, nilai tersebut

merupakan utang belanja jasa pemakaian telepon dan air bulan Desember 2018

yang telah dibebankan pada bulan Desember 2018, namun pembayarannya

dilakukan pada tahun 2018 dengan rincian sebagai berikut :

- Pemakaian telepon Rp295.080,00

- Pemakaian air Rp638.800,00

Jumlah : Rp933.880,00

5.4.3 Ekuitas Rp1.004.507.579,70

Saldo awal ekuitas per 1 Januari 2018 adalah Rp1.050.735.480,58. Saldo akhir

ekuitas dana per 31 Desember 2018 sebesar Rp1.004.507.579,70

Ekuitas merupakan jumlah kekayaan bersih pada Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Salatiga, yakni selisih antara nilai Aset dan

Kewajiban,jumlah ekuitas dana per 31 Desember 2018 yang merupakan jumlah

ekuitas akhir dalam Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) adalah sebesar

Rp1.004.507.579,70.

Page 67: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

69

ANALISIS VERTIKAL DALAM NERACA

Aset harus sama dengan total kewajiban ditambah dengan total ekuitas

Rumus :

Aset = Kewajiban + Ekuitas

Aset = 933.880 + 863.628.197,85

= 864.562.077,85

Page 68: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

70

Kas di Bendahara Pengeluaran harus sama dengan sisa Uang Persediaan yang belum

disetor ke kasda ditambah dengan Utang PFK di Bendahara Pengeluaran yang belum

disetor ke kas negara

Rumus :

Kas di Bendahara Pengeluaran = Sisa Uang Persediaan yang Belum Disetor + Utang PFK

di Bendahara Pengeluaran

Kas di Bendahara Pengeluaran = 0 + 0

= 0

ANALISIS HORIZONTAL ANTARA LRA DAN NERACA

SiLPA di LRA harus sama dengan Kas di Bendahara Pengeluaran ditambah Kas di

BLUD ditambah Setara Kas dikurangi dengan Utang PFK di neraca.

Rumus :

SiLPA (LRA) = Kas di Bendahara Pengeluaran + Kas di BLUD + Setara Kas – Utang

PFK (Neraca)

= 0 + 0 + 0 – 0

= 0

ANALISIS HORIZONTAL ANTARA LRA DAN NERACA

Realisasi belanja modal harus sama dengan penambahan aset tetap (dan aset lainnya).

Realisasi belanja modal tahun 2018 = 380.509.900

Aset Tetap tahun 2018 = 11.719.513.305,71

Aset Tetap tahun 2016 = 7.895.025.228,71–

Penambahan aset = 3.824.488.077,00

Penjelasan penambahan aset tetap :

Page 69: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

71

Penambahan aset tetap

Belanja modal 2017 380.509.900

3.706.917.000

Hibah masjid Jati Panyuluh 218.009.800

Dropping mobil APV dari BKD 118.250.000

Total penambahan aset tetap 4.423.686.700

Pengurangan aset tetap

Mutasi keluar 3 mobil 415.774.000

Mutasi keluar suzuki smash 9.299.950

Reklasifikasi suzuki bravo ke aset lainnya 7.100.000

167.024.673

Total pengurangan aset tetap 599.198.623

Total penambahan aset tetap tahun 2017 = 3.824.488.077

Dropping gedung bangunan & peralatan mesin dari

DPUPR

Reklasifikasi alat kantor dan rumah tangga ke aset

lainnya

ANALISIS HORIZONTAL ANTARA LO, LPEDAN NERACA

Ekuitas Awal pada Laporan Perubahan Ekuitas harus sama dengan Ekuitas Akhir pada

Neraca Tahun Sebelumnya

Rumus :

Ekuitas Awal pada Laporan Perubahan Ekuitas = Ekuitas Akhir pada Neraca Tahun

Sebelumnya

Ekuitas Awal pada Laporan Perubahan Ekuitas = 4.344.511.842,39

Surplus/Defisit pada Laporan Operasional harus sama dengan Surplus/Defisit pada

Laporan Perubahan Ekuitas

Rumus :

Surplus/Defisit pada Laporan Operasional = Surplus/Defisit pada Laporan Perubahan

Ekuitas

Surplus/Defisit pada Laporan Operasional = 8.134.168.791,24

Ekuitas akhir pada Laporan Perubahan Ekuitas harus sama dengan Ekuitas pada Neraca

Rumus :

Ekuitas akhir pada Laporan Perubahan Ekuitas = Ekuitas pada Neraca

Ekuitas akhir pada Laporan Perubahan Ekuitas = 7.882.590.769,00

ANALISIS HORIZONTAL ANTARA LO, LRA DAN NERACA

Beban Persediaan (LO) harus sama dengan Belanja Barang dan Jasa Persediaan (LRA)

ditambah Persediaan Awal Tahun dikurangi Persediaan Akhir Tahun

Rumus :

Page 70: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

72

Beban Persediaan (LO) = Belanja Barang dan Jasa Persediaan (LRA) + Persediaan Awal

Tahun - Persediaan Akhir Tahun

Beban Persediaan (LO) = 415.543.990 + 6.784.200 – 32.260.100

= 390.068.090

Beban Penyusutan (LO) harus sama dengan Akumulasi Penyusutan Akhir Tahun

dikurangi Akumulasi Penyusutan Awal Tahun

Rumus :

Beban Penyusutan (LO) = Akumulasi Penyusutan Akhir Tahun – Akumulasi Penyusutan

Awal Tahun

Beban Penyusutan (LO) = 3.937.915.614,33 – 3.619.244.898,32

= 318.670.716,01

Beban penyusutan 2018 di laporan operasional = 672.825.431,24

Beban penyusutan hasil rumus = 318.670.716,01 -

Selisih akumulasi penyusutan = 354.154.715,23

Selisih tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

Page 71: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

73

Saldo awal akumulasi penyusutan tahun 2017 3.619.244.898,32

Ditambah akumulasi penyusutan karena mutasi masuk aset 210.126.080,00

Dikurangi akumulasi penyusutan karena mutasi keluar aset (564.280.795,25)

Saldo akumulasi penyusutan setelah adanya mutasi keluar masuk 3.265.090.183,07

Ditambah beban penyusutan tahun 2017 672.825.431,24

Saldo akhir akumulasi penyusutan tahun 2017 3.937.915.614,31

Pengurangan akumulasi penyusutan dari mutasi keluar aset

1 Akumulasi Penyusutan Alat Angkutan Darat Bermotor 7.100.000,00

Reklasifikasi Suzuki Bravo ke aset lain-lain

2 Akumulasi Penyusutan Alat Angkutan Darat Bermotor 389.949.142,85

3 Akumulasi Penyusutan Alat Angkutan Darat Bermotor 9.299.950,00

Mutasi Keluar Suzuki Smash H 9636 AB ke BKD

4 Akumulasi Penyusutan Alat Kantor 43.103.607,80

Akumulasi Penyusutan Alat Rumah Tangga 28.590.094,60

Akumulasi Penyusutan Peralatan Komputer 83.238.000,00

Akumulasi Penyusutan Meja Dan Kursi Kerja/Rapat Pejabat 3.000.000,00

Total pengurangan akumulasi penyusutan dari mutasi keluar aset 564.280.795,25

Penambahan akumulasi penyusutan dari mutasi masuk aset

1 Akumulasi Penyusutan Alat Angkutan Darat Bermotor 118.250.000,00

Mutasi tambah Suzuki APV H 9504 AB dari BKD

2 Akumulasi Penyusutan Alat Rumah Tangga 19.708.600,00

Akumulasi Penyusutan Bangunan Gedung Tempat Kerja 72.167.480,00

Total penambahan akumulasi penyusutan dari mutasi masuk aset 210.126.080,00

354.154.715,25

Mutasi keluar Toyota Kijang H 9509 NB, Toyota Kijang H

9505 GB, dan Toyota Rush H 19 B ke BKD

Jurnal Reklasifikasi Aset Tetap ke Aset lain-lain (

Pemindahan Barang Intrakontabel ke Aset Lainnya - Usul

Penghapusan )

Jurnal reklasifikasi aset lainnya ke aset tetap (dropping

gedung dan peralatan mesin dari Dinas Pekerjaan Umum

dan Penataan Ruang)

Selisih akumulasi penyusutan yang mengurangi saldo awal akumulasi

penyusutan tahun 2017

Belanja pegawai pada LRA harus sama dengan Beban pegawai LO ditambah Saldo awal

Utang pada neraca dikurangi Saldo akhir Utang pada neraca

Rumus :

Belanja pegawai LRA = Beban pegawai (LO) + Saldo awal Utang belanja pegawai –

Saldo akhir Utang belanja pegawai

Belanja pegawai LRA = 5.291.428.967 + 612.087 – 0

= 5.292.041.054

Belanja pegawai LRA tahun 2018 seharusnya = 4.459.998.311

Belanja pegawai LRA berdasarkan rumus = 5.292.041.054

Selisih = 832.042.743

Page 72: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

74

Selisih tersebut berasal dari :

Belanja barang & jasa yang menjadi beban pegawai tahun 2018

1. Belanja kursus, pelatihan, sosialisasi & bimtek PNS =

812.042.743

2. Belanja beasiswa pendidikan PNS = 20.000.000

Total belanja = 832.042.743

Total Belanja Barang/Jasa (LRA) harus sama dengan Total Beban Barang/Jasa (LO)

ditambah saldo akhir persediaan dikurangi saldo awal persediaan ditambah saldo akhir

belanja dibayar di muka dikurangi saldo awal belanja dibayar di muka dikurangi saldo

akhir utang ditambah saldo awal utang

Rumus :

Belanja Barang/Jasa (LRA) = Beban Barang/Jasa (LO) + saldo akhir persediaan - saldo

awal persediaan + saldo akhir belanja dibayar di muka -

saldo awal belanja dibayar di muka - saldo akhir utang

+ saldo awal utang

Belanja Barang/Jasa (LRA) = 2.387.924.193 + 32.260.100 – 6.784.200 + 0 – 0 –

8.041.993 + 5.122.601

= 2.410.480.701

Belanja Barang/Jasa (LRA) seharusnya = 3.242.523.444

Belanja Barang/Jasa menurut rumus = 2.410.480.701

Selisih = 832.042.743

Selisih tersebut berasal dari :

Belanja barang & jasa yang menjadi beban pegawai tahun 2018

1. Belanja kursus, pelatihan, sosialisasi & bimtek PNS =

812.042.743

2. Belanja beasiswa pendidikan PNS = 20.000.000

Total belanja = 832.042.743

Page 73: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

75

Analisis vertikal dalam Laporan Realisasi Anggaran adalah sebagai berikut:

SiLPA tahun berjalan harus sama dengan total pendapatan dikurangi total belanja

dan transfer ditambah total penerimaan pembiayaan dikurangi dengan total

pengeluaran pembiayaan.

Rumus:

SiLPA = Total Pendapatan – Total Belanja dan Transfer + Total Penerimaan

Pembiayaan – Total Pengeluaran Pembiayaan

SiLPA = 0 – 4.464.369.468 + 0 – 0

= (4.464.369.468)

Analisis vertikal dalam Laporan Operasional adalah sebagai berikut:

Surplus/Defisit LO harus sama dengan total Pendapatan (LO) dikurangi total Beban

(LO) ditambah (dikurangi) total Surplus (Defisit) Kegiatan Non Operasional (LO)

ditambah (dikurangi) Pos Luar Biasa (LO)

Rumus:

Surplus/Defisit LO = Total Pendapatan (LO) - Total Beban (LO) +/- Total

Surplus/Defisit Kegiatan Non Operasional (LO) +/- Pos Luar Biasa (LO)

Surplus/Defisit LO = 0 – 4.515.400.959,95 +/- 0 +/- 0

= (4.515.400.959,95)

Analisis vertikal dalam Laporan Perubahan Ekuitas adalah sebagai berikut:

Ekuitas akhir harus sama dengan ekuitas awal ditambah (dikurangi) surplus/defisit

LO ditambah (dikurangi) koreksi berdampak ke ekuitas

Rumus:

Ekuitas akhir = ekuitas awal (+/-) surplus/defisit LO (+/-) koreksi berdampak ke ekuitas

Page 74: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

76

Ekuitas akhir = 999.315.451,99– 4.515.400.959,95 + 4.464.369.468,00

= 863.628.197,85

Page 75: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

70

BAB VI INFORMASI NON KEUANGAN

6.1. Organisasi dan Tata Kerja OPD Tahun 2018

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Salatiga

dibentuk berdasarkan Perda Kota Salatiga Nomor 9 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah. Dengan Kategori Tipe B.

Berdasarkan Peraturan Walikota Salatiga Nomor 33 Tahun 2016 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Kepala Dinas dibantu oleh

Satu Orang Sekretaris dan Tiga orang Kepala Bidang.

Sekretaris membawahi dua bagian yaitu Kepala Subbagian Perencanaan dan

Keuangan serta Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian.

Adapun bidang yang ada meliputi :

1. Kepala Bidang Penanaman Modal yang membawahi Kepala Seksi Promosi,

Pengembangan dan Pelayanan Penanaman Modal serta Kepala Seksi

Pengendalian, Pengelolaan Data, Pelaporan dan Sistem Informasi.

2. Kepala Bidang Perizinan yang membawahi Kepala Seksi Perizinan Tata

Ruang dan Pekerjaan Umum serta Kepala Seksi Perizinan Lingkungan Hidup,

Sosial, Kesehatan, Pendidikan dan Ketenagakerjaan.

3. Kepala Bidang Perizinan Usaha yang membawahi Kepala Seksi Perizinan

Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi serta Kepala Seksi Perhubungan,

Komunikasi Informasi, Pariwisata dan Pengaduan.

Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota

Salatiga dilaksanakan berdasarkan prinsip koordinasi, sinkronisasi, integrasi,

simplifikasi, transparasi, akuntabilitas, dan profesionalitas secara vertikal,

Page 76: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

71

horizontal dan diagonal baik di lingkungan masing-masing maupun dengan

instansi lain sesuai dengan tugasnya. Tata Kerja tersebut dalam bentuk :

1. Tata kerja konsultatif dilakukan untuk menyamakan persepsi dalam

melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan kewenangan masing-masing

serta dilakukan tanpa terikat pada hubungan struktural secara berjenjang.

2. Tata kerja kolegial dilakukan untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dan

kemitraan dalam melaksanakan tugas bagi peningkatan produktivitas dan

kinerja serta dilakukan dengan mengutamakan musyawarah dan tanggung

jawab bersama.

3. Tata kerja fungsional dilakukan untuk memberikan peran substansial secara

fungsional dalam melaksanakan tugas dan fungsi sesuai kewenangan,

kompetensi dan kemandirian masing-masing.

4. Tata kerja struktural dilakukan untuk mengembangkan kepemimpinan secara

berjenjang dengan tetap melaksanakan tugas, fungsi dan wewenangnya secara

bertanggung jawab dengan memperhatikan kerja sama yang terpadu,

harmonis, selaras, komprehensif dan tidak mementingkan kepentingan

wewenang pada unit organisasi.

5. Tata kerja koordinatif dilakukan untuk mengembangkan hubungan kerja

struktural dengan menumbuhkembangkan semangat kolegial yang sinergis

dan terpadu dalam penanganan dan penyelesaian tugas dan fungsi masing-

masing.

6.2. Rencana Strategis OPD

Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif

tentang bagaimana perangkat daerah mencapai tujuan dan sasaran dengan efektif dan

efisien. Dengan pendekatan yang komprehensif, strategi juga dapat digunakan sebagai

sarana untuk melakukan tranformasi, reformasi, dan perbaikan kinerja birokrasi.

Page 77: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

72

Perencanaan strategik tidak saja mengagendakan aktivitas pembangunan, tetapi juga

segala program yang mendukung dan menciptakan layanan masyarakat tersebut dapat

dilakukan dengan baik, termasuk di dalamnya upaya memberbaiki kinerja dan kapasitas

birokrasi, sistem manajemen, dan pemanfaatan teknologi informasi.

Rumusan strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan

bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam

serangkaian kebijakan. Rumusan strategi juga harus menunjukkan keinginan yang kuat

bagaimana perangkat daerah menciptakan nilai tambah (value added) bagi stakeholder

layanan. Di sini penting untuk mendapatkan parameter utama yang menunjukkan

bagaimana strategi tersebut menciptakan nilai (strategic objective). Melalui parameter

tersebut, dapat dikenali indikasi keberhasilan atau kegagalan suatu strategi sekaligus

untuk menciptakan budaya “berpikir strategik” dalam menjamin bahwa transformasi

menuju pengelolaan pemerintah daerah yang lebih baik, transparan, akuntabel dan

berkomitmen terhadap kinerja, strategi harus dikendalikan dan dievaluasi (learning

process).

Strategi yang diambil oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu Kota Salatiga untuk mencapai target adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan promosi dan kerjasama investasi melalui keikutsertaan promosi

investasi baik skala nasional, maupun internasional, pameran investasi dalam

rangka peningkatan kerjasama investasi

2. Meningkatkan kualitas pelayanan investasi melalui pemberian izin dan

kecepatan pelayanan perizinan dan mendorong kabupaten/kota untuk

menyusun kebijakan pemberian insentif daerah untuk berinvestasi.

3. Meningkatkan kualitas pelayanan perizinan melalui peningkatan kapasitas

SDM, penyederhanaan regulasi, peningkatan koordinasi lintas OPD.

Page 78: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

73

4. Meningkatkan kualitas dokumen perencanaan dan pelaporan kinerja

5. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme aparatur DPMPTSP melalui

diklat dan bimtek.

Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan

untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan

sasaran. Kebijakan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota

Salatiga untuk pembangunan lima tahun ke depan adalah:

1. Peningkatan promosi dan kerjasama investasi serta penyediaan informasi

peluang penanaman modal

2. Peningkatan pelayanan perizinan dan non perizinan melalui peningkatan

kualitas SDM.

3. Peningkatan koordinasi pelayanan perizinan dan non perizinan penanaman

modal dengan kabupaten/kota.

4. Menciptakan inovasi-inovasi dalam pelayanan perizinan dan non perizinan.

5. Penyusunan Renstra dan Renja serta pelaporan kinerja dan keuangan secara

sinergis, terpadu dan berkelanjutan.

6. Peningkatan kualitas pelayanan administrasi dan sarana dan prasarana

aparatur

7. Peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur sesuai dengan tugas dan fungsi.

Keterkaitan antara tujuan, sasaran, dengan rumusan strategi dan kebijakan

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Salatiga disajikan

dalam tabel sebagai berikut :

Page 79: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

74

No Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

1

Meningkatkan upaya

promosi dan informasi

peluang usaha

Semakin bertambahnya

minat calon investor

untuk melakukan

investasi di Kota

Salatiga

Meningkatkan promosi

dan kerjasama investasi

melalui keikutsertaan

promosi investasi baik

skala nasional, maupun

internasioanal, pameran

investasi dalam rangka

peningkatan kerjasama

investasi

Peningkatan promosi

dan kerjasama

investasi serta

penyediaan informasi

peluang penanaman

modal

Meningkatkan kualitas

pelayanan investasi

melalui pemberian izin

dan kecepatan pelayanan

perizinan dan

mendorong

kabupaten/kota untuk

menyusun kebijakan

pemberian insentif

daerah untuk

berinvestasi.

Peningkatan

pelayanan perizinan

dan non perizinan

melalui peningkatan

kualitas SDM.

2 Menyiapkan sistem

pelayanan perizinan

yang efektif dan efisien

Meningkatnya

efektifitas dan efisiensi

pelayanan perizinan

Meningkatkan kualitas

pelayanan perizinan

melalui peningkatan

kapasitas SDM,

penyederhanaan

regulasi, peningkatan

koordinasi lintas OPD

Peningkatan

koordinasi pelayanan

perizinan dan non

perizinan penanaman

modal dengan

kabupaten/kota.

Menciptakan inovasi-

inovasi dalam

pelayanan perizinan

dan non perizinan.

3 Meningkatkan kinerja

dan tata kelola yang

baik

Meningkatnya kualitas

pelayanan dan

akuntabilitas kinerja

DPMPTSP

Meningkatkan kualitas

dokumen perencanaan

dan pelaporan kinerja

Penyusunan Renstra

dan Renja serta

pelaporan kinerja dan

keuangan secara

sinergis, terpadu dan

berkelanjutan.

Peningkatan kualitas

pelayanan

administrasi dan

sarana dan prasarana

aparatur.

Page 80: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

75

No Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatkan

kompetensi dan

profesionalisme aparatur

DPMPTSP melalui

diklat dan bimtek

Peningkatan kapasitas

sumberdaya aparatur

sesuai dengan tugas

dan fungsi.

6.3. Informasi Non Keuangan Lainnya

Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu,

Peraturan Walikota Salatiga Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pendelegasian Wewenang

Penandatangan Perizinan Secara Terpadu Satu Pintu, maka urusan perizinan yang telah

diserahkan kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota

Salatiga, adalah:

1. Perizinan di bidang Kesehatan, terdiri dari :

a) Izin Apotek

b) Surat Izin Pengobatan Tradisional, dan

c) Surat Izin Penyelenggaraan Optikal

2. Perizinan di bidang Ketanagakerjaan, terdiri dari :

a) Izin Mendirikan Lembaga Pelatihan Kerja Swasta, dan

b) Izin Pemasangan Instalasi Penyalur Petir

3. Perizinan di bidang Komunikasi dan Informatika, terdiri dari :

a) Izin Pendirian Kantor Cabang dan Loket Pelayanan Operator

b) Izin Penyelenggaraan Jasa Titipan untuk Kantor Agen

c) Izin Penyelenggaraan Menara Telekomunikasi

d) Izin Studio Radio/Televisi, dan

e) Izin Usaha Warnet

4. Perizinan di bidang Lingkungan Hidup, terdiri dari :

a) Izin Gangguan

b) Izin Pemakaian Air Tanah

Page 81: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

76

c) Izin Pembuangan Limbah Cair

d) Izin Pengusahaan Air Tanah, dan

e) Izin Tempat Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan

Beracun (B3)

5. Perizinan di bidang Pariwisata, terdiri dari :

a) Izin Penggunaan Gedung Pertemuan

b) Izin Penyelenggaraan Gedung Pertemuan

c) Tanda Daftar Usaha Spa, Salon Kecantikan, dan Rias Pengantin

d) Tanda Daftar Usaha Wisata Tirta

e) Tanda Daftar Usaha Daya Tarik Wisata

f) Tanda Daftar Usaha Jasa Penyediaan Akomodasi

g) Tanda Daftar Usaha Jasa Perjalanan Wisata

h) Tanda Daftar Usaha Jasa Transportasi Wisata

i) Tanda Daftar Usaha Penyediaan Jasa Makanan dan Minuman

j) Tanda Daftar Usaha Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan dan Rekreasi

k) Tanda Daftar Usaha Penyelenggaraan Pertemuan, Perjalanan Insentif,

Konferensi dan Pameran

6. Perizinan di bidang Pekerjaan Umum, terdiri dari :

a) Izin Mendirikan Bangunan

b) Izin Penggunaan Bangunan

c) Izin Usaha Jasa Konstruksi, dan

d) Tanda Daftar Usaha Orang Perseorangan

7. Perizinan di bidang Penanaman Modal, terdiri dari :

a) Izin Prinsip Penanaman Modal

b) Izin Prinsip Penggabungan Penanaman Modal

c) Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal

Page 82: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

77

d) Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal

e) Izin Usaha Penanaman Modal

f) Izin Usaha Penggabungan Penanaman Modal

g) Izin Usaha Perluasan Penanaman Modal, dan

h) Izin Usaha Perubahan Penanaman Modal

8. Perizinan di bidang Penataan Ruang, terdiri dari :

a) Izin Lokasi

b) Izin Pemakaman

c) Izin Penggunaan Lapangan Pancasila

d) Izin Reklame

e) Izin Penetapan Lokasi, dan

f) Advice Planning

9. Perizinan di bidang Pendidikan, terdiri dari :

a) Izin Penyelenggaraan Kursus dan Sanggar, dan

b) Izin Penyelenggaraan Pendidikan Lembaga Non Formal

10. Perizinan di bidang Perhubungan, yaitu Izin Penyelenggaraan Angkutan

Sewa.

11. Perizinan di bidang Perdagangan, terdiri dari :

a) Surat Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol

b) Izin Usaha Pengelolaan Pasar Tradisional

c) Izin Usaha Pusat Perbelanjaan

d) Izin Usaha Toko Modern

e) Surat Izin Usaha Perdagangan

f) Surat Izin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol

g) Tanda Daftar Gudang, dan

h) Tanda Daftar Perusahaan

Page 83: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

78

12. Perizinan di bidang Perindustrian, terdiri dari :

a) Izin Usaha Industri

b) Izin Perluasan Industri, dan

c) Tanda Daftar Industri

Page 84: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

79

BAB VII

PENUTUP

Demikian penyusunan Laporan Keuangan Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Salatiga Tahun 2018 dengan menerapkan

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Berbasis Akrual, sebagai kewajiban untuk

melaporkan upaya-upaya yang telah dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara

sistematis, terstuktur untuk kepentingan Akuntabilitas, Manajemen, Transparansi dan

Keseimbangan Antargenerasi (Intergenerational equity).

Laporan Keuangan tersebut terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA),

Laporan Operasional (LO), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), Neraca dan Catatan

Atas Laporan Keuangan (CaLK) yang disusun sebagai bentuk Pertanggungjawaban

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dalam rangka

mewujudkan Good Governance.

Laporan ini disusun untuk memenuhi kebutuhan informasi dari semua

kelompok pengguna dan sebagai bahan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Tahun 2018.

Demikian untuk menjadikan periksa.

Salatiga, 31 Desember 2018

KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN

PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

KOTA SALATIGA

Dra. SULISTYANINGSIH

Pembina Tk.I

NIP. 19641116 199203 2 002

Page 85: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

80

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 86: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

81

LAPORAN

REALISASI ANGGARAN

Page 87: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

82

LAPORAN

NERACA

Page 88: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

83

LAMPIRAN

NERACA

Page 89: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

84

LAMPIRAN

LAPORAN REALISASI

ANGGARAN

Page 90: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

85

CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN

Page 91: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

86

LAPORAN OPERASIONAL

Page 92: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANdpmptsp.salatiga.go.id/v2/wp-content/uploads/2019/09/CaLK.pdf · 1.3. Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sistematika isi Catatan Atas

87

LAPORAN PERUBAHAN

EKUITAS