42
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018 1 BAB I PENDAHULUAN Laporan keuangan merupakan salah satu wujud pertanggungjawaban pemerintah atas penggunaan keuangan daerah dalam kerangka pelaksanaan otonomi daerah dan penyelenggaraan operasional pemerintahan, hal tersebut menjadi tolok ukur kinerja pemerintahan untuk dipertanggungjawabkan pada setiap akhir tahun anggaran. Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada pemerintah Daerah, menyatakan bahwa Laporan keuangan yang harus disusun oleh kepala SKPD adalah sebagai berikut : 1. Laporan Realisasi Anggaran 2. Neraca 3. Laporan Operasional 4. Laporan Perubahan Ekuitas 5. Catatan Atas Laporan Keuangan I.1 Maksud dan tujuan pelaporan keuangan SKPD Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan kinerja instansi pemerintah, maka setiap akhir tahun anggaran satuan kerja perangkat daerah diwajibkan menyusun laporan keuangan dan laporan kinerja sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran. Sebagai tindak lanjut Peraturan Bupati No.54 Tahun 2018 tentang Pedoman Penatausahaan Keuangan Daerah maka Satuan Kerja Pemerintah Daerah Dinas

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018€¦ · umum jalan (hotmix dan rigid/beton) jembatan irigasi dan bangunan gedung pemerintah. 2. Meningkatkan penataan dan pembangunan kawasan

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Laporan keuangan merupakan salah satu wujud pertanggungjawaban pemerintah atas

    penggunaan keuangan daerah dalam kerangka pelaksanaan otonomi daerah dan

    penyelenggaraan operasional pemerintahan, hal tersebut menjadi tolok ukur kinerja

    pemerintahan untuk dipertanggungjawabkan pada setiap akhir tahun anggaran.

    Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai

    posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas dan kinerja keuangan suatu entitas

    pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi

    keputusan mengenai alokasi sumber daya.

    Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang

    Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada pemerintah

    Daerah, menyatakan bahwa Laporan keuangan yang harus disusun oleh kepala

    SKPD adalah sebagai berikut :

    1. Laporan Realisasi Anggaran

    2. Neraca

    3. Laporan Operasional

    4. Laporan Perubahan Ekuitas

    5. Catatan Atas Laporan Keuangan

    I.1 Maksud dan tujuan pelaporan keuangan SKPD

    Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan

    dan kinerja instansi pemerintah, maka setiap akhir tahun anggaran satuan kerja

    perangkat daerah diwajibkan menyusun laporan keuangan dan laporan kinerja

    sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran.

    Sebagai tindak lanjut Peraturan Bupati No.54 Tahun 2018 tentang Pedoman

    Penatausahaan Keuangan Daerah maka Satuan Kerja Pemerintah Daerah Dinas

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018

    2

    Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Klaten membuat laporan

    keuangan dalam satu periode.

    Tujuan penyusunan Laporan Keuangan sebagai berikut :

    a. Menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi, kewajiban

    dan ekuitas dana pemerintah;

    b. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya ekonomi,

    kewajiban dan ekuitas dana pemerintah;

    c. Menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber

    daya ekonomi;

    d. Menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya;

    e. Menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai

    aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya;

    f. Menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai

    penyelenggaraan kegiatan pemerintahan;

    g. Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi

    h. kemampuan entitas pelaporan dalam mendanai aktivitasnya

    I.2 Landasan hukum penyusunan laporan keuangan SKPD

    Landasan hukum dalam penyusunan laporan keuangan Dinas Pekerjaan Umum

    Kabupaten Klaten adalah :

    1. Undang Undang No. 17 Tahun 2003 tentang keuangan negara

    2. Undang - Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

    3. Undang – Undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

    Tanggungjawb Keuangan Negara

    4. Undang - Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

    Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

    5. Undang - Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

    sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang Undang

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018

    3

    Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor

    23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

    6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang

    Pengelolaan Keuangan Daerah.

    7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 8 Tahun 2006 mengenai

    Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah

    8. Peraturan Pemerintah No. 59 Tahun 2007 mengenai Pokok – Pokok

    Pengelolaan Keuangan Daerah

    9. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 mengenai Standar Akuntansi

    Pemerintahan

    10. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 21 Tahun 2011 mengenai perubahan

    kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 mengenai

    pedoman pengelolaan keuangan daerah.

    11. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 64 Tahun 2013 mengenai Penerapan

    Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah

    12. Peraturan Bupati Klaten No. 39 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi

    Pemerintah Kabupaten Klaten

    13. Peraturan Bupati Klaten Nomor 14 Tahun 2015 tentang Sistem Akuntansi

    Pemerintah Kabupaten Klaten

    14. Peraturan Bupati Klaten No. 55 tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan

    Penatausahaan Keuangan Daerah Kabupaten Klaten

    15. Surat Edaran Bupati Klaten No. 900/701/30 tanggal 3 Desember 2018

    tentang Penyusunan Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2018

    1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan SKPD

    Bab I Pendahuluan

    1.1. Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan SKPD

    1.2. Landasan hukum penyusunan laporan keuangan SKPD

    1.3. Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan SKPD

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018

    4

    Bab II Ekonomi makro, kebijakan keuangan dan pencapaian target kinerja APBD

    SKPD

    2.1 Ekonomi Makro

    2.2 Kebijakan Keuangan

    2.3 Indikator pencapaian target kinerja APBD

    Bab III Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan SKPD

    3.1 Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan SKPD

    3.2 Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah

    ditetapkan.

    Bab IV Kebijakan Akuntansi

    4.1 Entitas akuntansi/ entitas pelaporan keuangan SKPD

    4.2 Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan SKPD

    4.3 Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan SKPD

    4.4 Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam

    standar akuntansi pemerintahan pada SKPD

    Bab V Penjelasan Pos-pos laporan keuangan SKPD

    5.1 Rincian dan penjelasan masing-masing pos-pos pelaporan keuanganSKPD

    5.1.1 Pendapatan

    5.1.2 Belanja

    5.1.3 Pembiayaan

    5.1.4 Aset

    5.1.5 Kewajiban

    5.1.6 Ekuitas Dana

    Bab VI Penjelasan atas informasi-informasi nonkeuangan SKPD

    Bab VII Penutup

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018

    5

    BAB II

    EKONOMI MAKRO KEBIJAKAN KEUANGAN DAN

    PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD SKPD

    2.1 EKONOMI MAKRO

    Ekonomi makro daerah dapat menjadi reflektor kinerja makro perekonomian

    daerah sebagai bagian dari proses pembangunan secara umum di daerah

    tersebut, khususnya pembangunan di bidang ekonomi. Ekonomi makro dapat

    digunakan untuk menganalisis target-target kebijakan seperti pertumbuhan

    ekonomi, stabilitas harga dan tenaga kerja.

    Dalam penyusunan anggaran harus memperhatikan perkembangan

    ekonomi makro dan diselaraskan dengan kemampuan Pemerintah Daerah dalam

    membiayai Program dan Kegiatan melalui APBD Kabupaten Klaten, dengan

    perjalanan waktu diperlukan adanya perubahan anggaran yang disesuaikan

    dengan perkembangan ekonomi makro yang ada dan perwujudan kebijakan

    Pemerintah Daerah dalam melaksanakan program dan kegiatannya yang

    berpihak kepada rakyat. Dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja

    Daerah (APBD) sangat dipengaruhi oleh besaran-besaran makro ekonomi

    seperti pertumbuhan ekonomi, nilai tukar rupiah dan tingkat inflasi.

    Pertumbuhan perekonomian Kabupaten Klaten selama tahun 2015 –

    2017 menunjukan kinerja positif, hal ini ditunjang adanya pertumbuhan sector

    UMKM dan lapangan usaha yang mendukung peningkatan sektor jasa.

    Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Klaten tahun 2018 sebesar 5,70%.

    Berdasarkan Perubahan Rencana Strategi (RENSTRA) tahun 2016 –

    2021 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Klaten maka

    kebijakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Klaten

    ditetapkan sebagai berikut :

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018

    6

    1. Meningkatkan pemenuhan kebutuhan prasarana, sarana dan utilitas

    umum jalan (hotmix dan rigid/beton) jembatan irigasi dan bangunan

    gedung pemerintah.

    2. Meningkatkan penataan dan pembangunan kawasan perkotaan

    3. Meningkatkan pengelolaan persampahan

    4. Penyelarasan rencana tata ruang dengan mendasar pada upaya

    pembangunan berkelanjutan.

    Tabel 1.

    Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Dinas Pekerjaan Umum

    Visi : Mewujudkan Kabupaten Klaten yang maju, mandiri, dan berdaya saing

    Misi IV : Meningkatkan kapasitas infrastruktur publik dan penyediaan kebutuhan sarana dan

    prasarana dasar social masyarakat

    TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

    o Meningkatkan

    pemenuhan

    infrastruktur

    public dan sarana

    dan prasarana

    dasar masyarakat

    Meningkatnya

    kualitas dan

    kuantitas

    infrastruktur

    public dan sarana

    dan prasarana

    dasar masyarakat

    Meningkatnya

    kualitas

    perumahan dan

    kawasan

    permukiman

    Pemenuhan

    kebutuhan

    prasarana, sarana

    dan utilitas umum

    jalan, jembatan,

    irigasi dan

    bangunan gedung

    pemerintah serta

    peningkatan

    pengelolaan

    persampahan

    Penyediaan layanan

    kebutuhan air

    bersih, sanitasi,

    penerangan jalan

    bagi perumahan

    dan permukiman

    serta peningkatan

    pembangunan

    rumah tidak layak

    huni.

    Meningkatkan

    pemenuhan

    kebutuhan

    prasarana, sarana

    dan utilitas umum

    jalan (hotmix dan

    rigid/beton),

    jembatan, irigasi

    dan bangunan

    gedung

    pemerintah

    Meningkatkan

    penataan dan

    pembangunan

    kawasan

    perkotaan

    Meningkatkan

    pengelolaan

    persampahan

    Misi V : Meningkatkan kapasitas pengelolaan dan kelestarian sumber daya alam yang selaras

    dengan tata ruang wilayah

    o Meningkatkan Terkendalinya Melakukan Penyelarasan

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018

    7

    kelestarian

    sumber daya

    alam

    pemanfaatan

    kawasan sesuai

    konsep tata ruang

    perencanaan dan

    pengendalian

    penggunaan lahan

    sesuai konsep tata

    ruang serta

    memperbaiki

    pengelolaan ruang

    terbuka hijau

    rencana tata

    ruang dengan

    mendasar pada

    upaya

    pembangunan

    berkelanjutan

    Sumber : KLjIP DPU&PR

    2.2 KEBIJAKAN KEUANGAN

    Kebijakan keuangan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Klaten

    mengacu pada Peraturan Bupati Klaten No. 55 tahun 2018 tentang Pedoman

    Pelaksanaan Penatausahaan Keuangan Daerah Kabupaten Klaten Tahun Anggaran

    2018.

    Kebijakan keuangan yang ditetapkan pemerintah daerah pada tahun 2018

    juga dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Penataan Ruang

    Kabupaten Klaten sebagai entitas akuntansi, meliputi hal-hal sebagai berikut:

    a. Pengelolaan Keuangan Daerah mengacu pada azas umum pengelolaan

    keuangan yang tertib, taat pada peraturan perundang-undangan yang berlaku,

    efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan

    memperhatikan azas keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat.

    b. Jumlah yang dianggarkan dalam APBD merupakan batas maksimal untuk

    setiap rincian objek belanja yang bersangkutan.

    c. Semua transaksi keuangan daerah baik penerimaan daerah maupun

    pengeluaran daerah dilaksanakan melalui rekening kas umum daerah yang

    ditempatkan dalam Bank yang ditunjuk dengan Keptusan Bupati.

    Kebijakan di bidang Pendapatan Daerah diarahkan pada :

    1. Peningkatan efisiensi dan efektifitas penerimaan pendapatan daerah

    2. Peningkatan manajemen tata kelola pemungutan dan penerimaan pendapatan

    daerah

    3. Peningkatan peran serta masyarakat

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018

    8

    4. Optimalisasi koordinasi antar SKPD terkait pendapatan dan penerimaan

    5. Penyesuaian kebijakan dan perubahan Perda sesuai perubahan regulasi tentang

    Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

    Kebijakan anggaran belanja

    Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, belanja daerah digunakan

    untuk mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan konkuren yang menjadi

    kewenangan daerah dan pelaksanaan tugas organisasi yang ditetapkan sesuai dengan

    ketentuan perundangundangan. Kebijakan belanja daerah tahun 2018 tersebut

    diprioritaskan untuk mendanai 6 urusan pemerintahan wajib terkait pelayanan dasar,

    18 urusan wajib non pelayanan dasar dan peniunjang yang ditetapkan dengan standar

    pelayanan minimal serta berpedoman pada standar teknis dan harga satuan regional

    sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Selain belanja daerah digunakan untuk mendanai urusan wajib dan pilihan,

    juga harus mendukung target capaian prioritas pembangunan nasional tahun 2018

    sesuai dengan kewenangan masing-masing tingkatan Pemerintah Daerah.

    Sehubungan dengan hal tersebut, penggunaan APBD harus lebih fokus terhadap

    kegiatan yang berorientasi produktif dan memiliki manfaat untuk meningkatkan

    kualitas sumber daya manusia, pelayanan publik, dan pertumbuhan ekonomi daerah.

    Belanja daerah TA 2018 diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pemerintah

    kabupaten Klaten dalam rangka melaksanakan tugas Pembangunan dan pelayanan

    masyarakat. Untuk itu perlu beberapa kebijakan belanja :

    1. Peningkatan proporsi belanja modal dan pemeliharaan yang memberi dampak

    besar dalam peningkatan ekonomi rakyat serta memiliki efek ganda terhadap

    kemajuan bidang kehidupan lainnya.

    2. Peningkatan sinkronisasi kegiatan antar bidang sesuai dengan tupoksinya guna

    menghindari terjadinya duplikasi anggaran.

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018

    9

    3. Peningkatan efisiensi dan efektifitas belanja melalui Penyusunan Standar Analisa

    Biaya, Standar Harga dan tolok ukur kinerja serta intensifikasi pengawasan baik

    oleh aparatur pengawas maupun masyarakat.

    4. Peningkatan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan DPU dan Penataan

    Ruang antara lain dengan menyusun laporan akuntabilitas oleh setiap bidang dan

    sekretariat.

    5. Mengimplementasikan anggaran berbasis kinerja secara terpadu dan sesuai

    dengan peraturan yang berlaku.

    6. Memberikan penilaian skala prioritas belanja yang langsung menyentuh

    kepentingan dan kebutuhan masyarakat.

    7. Mengutamakan produksi dalam negeri dan melibatkan usaha mikro dan usaha

    kecil tanpa megabaikan prinsip efisiensi, persaingan sehat, kesatuan sistem dan

    kualitas.

    2.3 INDIKATOR PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

    Evaluasi Kinerja dilakukan dengan cara menghitung Pengukuran Kinerja dari

    pelaksanaan kegiatan/program/ kebijakan yang telah ditetapkan. Di tahun 2018 ini

    Dinas pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten mempunyai 15 program

    dimana dari masing-masing program tersebut terdapat beberapa kegiatan dan

    pekerjaan yang mengikutinya. Adapun prosentase penyerapan anggaran per

    kegiatan dapat dilihat di lampiran laporan keuangan ini.

    Dalam pengukuran evaluasi kinerja, selain dari aspek keuangan juga

    dikaji melalui aspek ekonomis, efesiensi dan efektifitas. Evaluasi yang

    dilaksanakan pada Dinas Pekerjaan Umum untuk input meliputi :

    1. Sumber Daya Manuasia (SDM)

    2. Dana baik DAU, DBHCHT, Bantuan Keuangan Propinsi maupun DAK

    yang terdiri dari :

    a. Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Langsung.

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018

    10

    b. Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Tidak Langsung.

    Anggaran pendapatan di DPU dan PR Kabupaten Klaten Tahun Anggaran

    2018 sebesar Rp 656.908.000,00 (Enam ratus lima puluh enam juta sembilan ratus

    delapan ribu rupiah) dengan realisasi sebesar Rp 1.091.938.488,00 (Satu milyar

    sembilan puluh satu juta sembilan ratus tiga puluh delapan ribu empat ratus

    delapan puluh delapan rupiah) lebih dari anggaran sebesar Rp 435.030.488,00 atau

    166,22%. Sedangkan anggaran pendapatan tahun 2017 yaitu sebesar : Rp

    656.908.000,00 (Enam ratus lima puluh enam juta sembilan ratus delapan ribu

    rupiah) dengan realisasi sebesar Rp 1.042.712.840,00 ( Satu milyar empat puluh dua

    juta tujuh ratus dua belas ribu delapan ratus empat puluh rupiah). Data tersebut

    menunjukan tidak terjadi perubahan anggaran pendapatan dari tahun 2017 ke tahun

    2018, sedangkan dalam realisasi pendapatan terjadi kenaikan dari tahun 2017 ke

    2018 sebesar Rp 49.225.648,00 (Empat puluh sembilan juta dua ratus dua puluh

    lima ribu enam ratus empat puluh delapan rupiah).

    Anggaran belanja langsung tahun anggaran 2018 sebesar Rp

    312.717.000.000,00 (Tiga ratus dua belas milyar tujuh ratus tujuh belas juta rupiah)

    dengan realisasi sebesar Rp 264.322.764.833,00 ( Dua ratus enam puluh empat

    milyar tiga ratus dua puluh dua juta tujuh ratus enam puluh empat ribu delapan

    ratus tiga puluh tiga rupiah ) kurang dari anggaran sebesar Rp 48.394.235.167,00

    atau 84,52%.

    Anggaran belanja tidak langsung tahun 2018 sebesar Rp 21.980.567.000,00

    (Dua puluh satu milyar sembilan ratus delapan puluh juta lima ratus enam puluh

    tujuh ribu rupiah) dengan realisasi sebesar Rp 18.397.561.245,00 (Delapan belas

    milyar tiga ratus sembilan puluh tujuh juta lima ratus enam puluh satu ribu dua

    ratus empat puluh lima rupiah) kurang dari anggaran sebesar Rp 3.583.005.755,00

    atau 83,70%.

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018

    11

    BAB III

    IKTHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

    3.1 IKHTISAR REALISASI PENCAPAIAN TARGET KINERJA

    KEUANGAN

    Pencapaian kinerja program merupakan gambaran tentang ketercapaian serangkaian

    aktivitas dalam bentuk pelaksanaan kegiatan, sebagai implikasi dari kebijakan yang

    telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan kegiatan merupakan representasi dari peran

    SKPD terhadap pencapaian sasaran pembangunan melalui kontribusi terhadap

    indikasi kegiatan yang didefinisikan dalam dokumen rencana sebagai wujud

    sinergitas peran.

    Secara garis besar realisasi APBD Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan

    Ruang per tanggal 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut :

    a. Realisasi Pendapatan Rp 1.091.938.488,00

    b. Realisasi Belanja Rp 282.720.326.078,00 -

    Surplus (Defisit) (Rp 281.628.387.590,00)

    c. Realisasi Pembiayaan

    Penerimaan 0

    Pengeluaran 0

    d. Sisa Lebih Perhitungan Tahun Berjalan (Rp 281.628.387.590,00)

    3.1.1 Realisasi Pendapatan

    Dianggarkan sebesar Rp 656.908.000,00

    Realisasi Rp 1.091.938.488,00 -

    lebih dari anggaran sebesar Rp 435.030.488,00

    Dengan perincian sebagai berikut :

    1. Pendapatan Asli Daerah

    Dianggarkan sebesar Rp 656.908.000,00

    Realisasi Rp 1.091.938.488,00 -

    Lebih dari anggaran sebesar Rp 435.030.488,00

    Dengan perincian sebagai berikut :

    a. Pendapatan retribusi daerah

    Dianggarkan sebesar Rp 396.908.000,00

    Realisasi Rp 722.483.300,00 -

    Lebih dari anggaran sebesar Rp 325.575.300,00

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018

    12

    b. Lain Lain PAD yang sah

    Dianggarkan sebesar Rp 260.000.000,00

    Realisasi Rp 369.455.188,00 -

    Lebih dari anggaran sebesar Rp 109.455.188,00

    3.1.2 Realisasi Belanja

    Dianggarkan sebesar Rp 334.697.567.000,00

    Realisasi Rp 282.720.326.078,00

    Kurang dari anggaran (Rp 51.977.240.922,00)

    Dengan perincian sebagai berikut :

    1. Belanja Operasi

    Dianggarkan sebesar Rp 79.829.135.216,00

    Realisasi Rp 63.777.905.828,00

    Kurang dari anggaran sebesar (Rp 16.051.229.388,00)

    a. Belanja Pegawai

    Dianggarkan sebesar Rp 22.712.267.000,00

    Realisasi Rp 18.855.811.245,00

    Kurang dari anggaran sebesar (Rp 3.856.455.755,00)

    b. Belanja Barang dan Jasa

    Dianggarkan sebesar Rp 51.836.868.216,00

    Realisasi Rp 40.427.746.583,00

    Kurang dari anggaran sebesar (Rp 11.409.121.633,00)

    c. Belanja Hibah

    Dianggarkan sebesar Rp 5.280.000.000,00

    Realisasi Rp 4.494.348.000,00

    Kurang dari anggaran sebesar (Rp 785.652.000,00)

    2. Belanja Modal

    Dianggarkan sebesar Rp 254.868.431.784,00

    Realisasi Rp 218.942.420.250,00

    Kurang dari anggaran sebesar (Rp 35.926.011.534,00)

    Dengan rincian sebagai berikut :

    a. Belanja Tanah

    Dianggarkan sebesar Rp 0,00

    Realisasi Rp 0,00

    Kurang dari anggaran sebesar (Rp 0,00)

    b. Belanja Peralatan dan Mesin

    Dianggarkan sebesar Rp 9.514.560.480,00

    Realisasi Rp 1.785.636.900,00

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018

    13

    Kurang dari anggaran sebesar (Rp 7.728.923.580,00)

    c. Belanja Gedung dan Bangunan

    Dianggarkan sebesar Rp 6.365.295.504,00

    Realisasi Rp 4.607.789.350,00

    Kurang dari anggaran sebesar (Rp 1.757.506.154,00)

    d. Belanja Jalan, irigasi dan jaringan

    Dianggarkan sebesar Rp 238.788.575.800,00

    Realisasi Rp 212.358.712.000,00

    Kurang dari anggaran sebesar (Rp 26.429.863.800,00)

    3.1.3 Realisasi Pembiayaan

    Dianggarkan sebesar Rp 0

    Realisasi Rp 0

    Kurang dari anggaran sebesar Rp 0

    Dengan Perincian sebagai berikut:

    1. Pembiayaan Daerah

    Dianggarkan sebesar Rp 0

    Realisasi Rp 0

    Kurang dari anggaran sebesar Rp 0

    2. Pengeluaran Daerah

    Dianggarkan sebesar Rp 0

    Realisasi Rp 0

    Kurang dari anggaran sebesar Rp 0

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018

    14

    BAB IV

    KEBIJAKAN AKUNTANSI

    4.1 ENTITAS PELAPORAN KEUANGAN DAERAH

    Entitas Pelaporan adalah unit pemerintah yang terdiri dari satu atau lebih entitas

    akuntansi di mana Dinas Pekerjaan Umum dan Energi Sumber Daya Mineral

    Kabupaten Klaten merupakan salah satu entitas akuntansi yang menurut

    ketentuan peraturan Perundang Undangan wajib menyampaikan Laporan

    Pertanggungjawaban berupa Laporan Keuangan kepada Pemerintah Daerah

    Kabupaten Klaten.

    Dalam penetapan entitas pelaporan, perlu dipertimbangkan syarat

    pengelolaan, pengendalian, dan penguasaan suatu entitas pelaporan terhadap

    aset, yuridiksi, tugas dan misi tertentu dengan bentuk pertanggungjawaban dan

    wewenang yang terpisah dari entitas pelaporan lainnya.

    4.2 BASIS AKUNTANSI YANG MENDASARI PENYUSUNAN

    LAPORAN KEUANGAN

    Prinsip akuntansi dan pelaporan keuangan dimaksudkan sebagai

    ketentuan yang dipahami dan ditaati oleh pembuat standar dalam penyusunan

    standar akuntansi, oleh penyelenggara akuntansi dan pelaporan keuangan dalam

    melakukan kegiatannya, serta oleh pengguna laporan keuangan dalam

    memahami laporan keuangan yang disajikan. Berikut ini adalah delapan prinsip

    yang digunakan dalam akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah

    a) Basis Akuntansi

    Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah daerah

    adalah basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam

    neraca, pengakuan pendapatan-LO dan beban dalam laporan operasional. Dalam

    hal peraturan perundangan mewajibkan disajikannya laporan keuangan dengan

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018

    15

    basis kas maka entitas pemerintah daerah wajib menyampaikan laporan

    demikian

    Basis akrual untuk LO berarti pendapatan diakui pada saat hak untuk

    memperoleh pendapatan telah terpenuhi, walaupun kas belum diterima di

    Rekening Kas Umum Daerah atau oleh entitas pelaporan, dan beban diakui pada

    saat kewajiban yang mengakibatkan penurunan nilai kekayaan bersih telah

    terpenuhi walaupun kas belum dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah

    atau entitas pelaporan. Pendapatan seperti bantuan pihak luar/asing dalam

    bentuk jasa disajikan pula di LO.

    Dalam hal anggaran disusun dan dilaksanakan berdasarkan basis kas

    maka LRA disusun berdasarkan basis kas berarti pendapatan penerimaan

    pembiayaan diakui pada saat kas diterima oleh kas daerah atau entitas

    pelaporan, serta belanja dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas

    dikeluarkan dari kas daerah. Pemerintah daerah tidak menggunakan istilah laba,

    melainkan menggunakan sisa perhitungan anggaran (lebih/kurang) untuk setiap

    tahun anggaran. Sisa perhitungan anggaran tergantung pada selisih realisasi

    pendapatan dan pembiayaan penerimaan dengan belanja dan pembiayaan

    pengeluaran.

    Basis akrual untuk neraca berarti bahwa aset, kewajiban dan ekuitas

    diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau

    kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah daerah, bukan pada

    saat kas diterima atau dibayar oleh kas daerah.

    b) Nilai Historis (Historical Cost)

    Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas yang dibayar atau sebesar

    nilai wajar dari imbalan (consideration) untuk memperoleh aset tersebut pada

    saat perolehan. Kewajiban dicatat sebesar jumlah kas dan setara kas yang

    diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban di masa yang akan

    datang dalam pelaksanaan kegiatan pemerintah.

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018

    16

    Nilai historis lebih dapat diandalkan daripada penilaian yang lain karena

    lebih objektif dan dapat diverifikasi. Dalam hal tidak terdapat nilai historis,

    dapat digunakan nilai wajar aset atau kewajiban terkait.

    c) Realisasi (Realization)

    Bagi pemerintah, pendapatan yang tersedia yang telah diotorisasi melalui

    anggaran pemerintah selama satu tahun fiscal akan digunakan untuk

    membayar utang dan belanja dalam priode tersebut. Prinsip layak temu

    biaya-pendapatan (matching cost against revenue principle) dalam

    akuntansi pemerintah tidak mendapat penekanan sebagaimana dipraktekan

    dalam akuntansi komersial.

    d) Substansi Mengungguli Bentuk Formal (Substance Over Form)

    Informasi dimaksudkan untuk meyajikan dengan wajar setiap transaksi

    serta peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka transaksi atau

    peristiwa lain tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi

    dan realitas ekonomi dan bukan hanya aspek formalitasnya, maka hal

    tersebut harus diungkapkan dengan jelas dalam catatan atas laporan

    keuangan.

    e) Periodesitas (Periodicity)

    Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan entitas pelaporan perlu dibagi

    menjadi periode –periode pelaporan sehingga kinerja entitas dapat diukur

    dan posisi sumber daya yang dimilikinya dapat ditentukan. Periode utama

    yang digunakan adalah tahunan. Namun, periode bulanan, triwulanan, dan

    semesteran juga dianjurkan.

    f) Konsistensi (Consistency)

    Perlakuan akuntansi yang sama diterapkan pada kejadian yang serupa dari

    periode ke periode oleh suatu entitas pelaporan (Prinsip konsistensi

    internal). Hal ini tidak berarti bahwa tidak boleh terjadi perubahan dari satu

    metode akuntansi ke metode akuntansi lain. Metode akuntansi yang dipakai

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018

    17

    dapat diubah dengan syarat bahwa metode yang baru diterapkan mampu

    memberikan informasi yang lebih baik dibanding dengan metode lama.

    Pengaruh atas perubahan penerapan metode ini diungkapkan dalam catatan

    atas laporan keuangan.

    g) Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure)

    Laporan keuangan menyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan

    oleh pengguna. Informasi yang dibutuhkan oleh pengguna laporan

    keuangan dapat ditempatkan pada lembar muka laporan keuangan atau

    catatan atas laporan keuangan.

    h) Penyajian wajar

    Laporan keuangan menyajikan dengan wajar Laporan Realisasi Anggaran,

    Neraca dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Factor pertimbangan sehat

    bagi penyusun laporan keuangan diperlukan ketika menghadapi

    ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu. Ketidakpastian seperti itu

    diakui dengan mengungkapkan hakikat serta tingkatnya dengan

    menggunakan pertimbangan sehat dalam penyusunan laporan keuangan.

    Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat melakukan

    perkiraan dalam kondisi ketidakpastian sehingga aset atau pendapatan tidak

    dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban tidak dinyatakan terlalu rendah.

    Namun demikian, penggunaan pertimbangan sehat tidak memperkenankan,

    misalnya, pembentukan cadangan tersembunyi, sengaja menetapkan asset

    atau pendapatan yang terlampau rendah atau sengaja mencatat kewajiban

    atau belanja yang terlampau tinggi, sehingga laporan keuangan menjadi

    tidak netral dan tidak andal.

    ASUMSI DASAR

    Asumsi dasar dalam pelaporan keuangan di Lingkungan Dinas Pekerjaan

    Umum adalah anggapan yang diterima sebagai suatu kebenaran tanpa perlu

    dibuktikan agar kebijakan akuntansi dapat diterapkan, yang terdiri atas :

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018

    18

    a. Kemandirian Entitas

    Asumsi kemandirian entitas berarti bahwa Dinas Pekerjaan

    Umum Kabupaten Klaten sebagai entitas dianggap sebagai unit

    yang mandiri dan mempunyai kewajiban untuk menyajikan

    laporan keuangan sehingga tidak terjadi kekacauan antar unit

    pemerintah dalam pelaporan keuangan. Salah satu indikasi

    terpenuhinya asumsi ini adalah adanya kewenangan entitas untuk

    menyusun anggaran dan melaksanakannya dengan tanggung

    jawab penuh. Entitas bertanggung jawab atas pengelolaan asset

    dan sumber daya di luar neraca untuk kepentingan yurisdiksi

    tugas pokoknya, termasuk atas kehilangan atau kerusakan aset dan

    sumber daya dimaksud, utang piutang yang terjadi akibat putusan

    entitas, serta terlaksananya program yang telah ditetapkan.

    b. Kesinambungan Entitas

    Laporan keuangan disusun dengan asumsi bahwa entitas

    pelaporan akan berlanjut keberadaannya. Dengan demikian, Dinas

    Pekerjaan Umum dimaksudkan tidak bermaksud melakukan

    likuidasi atas entitas pelaporan dalam jangka pendek.

    c. Keterukuran dalam satuan uang (monetary measurement)

    Laporan keuangan entitas pelaporan harus menyajikan setiap

    kegiatan yang diasumsikan dapat dinilai dengan satuan uang. Hal

    ini diperlukan agar memungkinkan dilakukannya analisis dan

    pengukuran dalam akuntansi.

    4.3 BASIS PENGUKURAN YANG MENDASARI PENYUSUNAN

    LAPORAN KEUANGAN

    Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan

    memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Pengukuran pos-pos dalam

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018

    19

    laporan keuangan menggunakan nilai perolehan historis. Aset dicatat sebesar

    pengeluaran kas dan setara kas atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang

    diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai

    nominal yaitu sebesar jumlah yang diterima sebagai penukar dari kewajiban atau

    nilai sekarang dari jumlah kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk

    menyelesaikan kewajiban tersebut. Pengukuran pos-pos laporan keuangan

    menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing

    dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.

    Kriteria pengakuan pada umumnya didasarkan pada nilai uang akibat

    peristiwa atau kejadian yang dapat diandalkan pengukurannya. Namun ada

    kalanya pengakuan didasarkan pada hasil estimasi yang layak. Apabila

    pengukuran berdasarkan biaya dan estimasi yang layak tidak mungkin dilakukan,

    maka pengakuan transaksi demikian cukup diungkapkan pada Catatan atas

    Laporan Keuangan.

    Penundaan pengakuan suatu pos atau peristiwa dapat terjadi apabila

    kriteria pengakuan baru terpenuhi setelah terjadi atau tidak terjadi peristiwa atau

    keadaan lain di masa mendatang.

    4.4 PENERAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI BERKAITAN DENGAN

    KETENTUAN YANG ADA DALAM STANDAR AKUNTANSI

    PEMERINTAH PADA SKPD

    Kebijakan akuntansi dalam penyusunan Laporan Keuangan Dinas Pekerjaaan

    Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Klaten sesuai dengan Peraturan Bupati

    Nomor 39 tahun 2014 . Kebijakan akuntansi ini berlaku untuk entitas

    pelaporan dan entitas akuntansi dalam menyusun laporan keuangan. Entitas

    pelaporan adalah Pemerintah Daerah yang bersangkutan, sedangkan entitas

    akuntansi yaitu SKPD dan PPKD dalam lingkup Pemerintah Daerah, tidak

    termasuk perusahaan daerah.

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018

    20

    Pemerintah daerah tidak menggunakan istilah laba, melainkan

    menggunakan sisa perhitungan anggaran (lebih/kurang) untuk setiap tahun

    anggaran. Sisa perhitungan anggaran tergantung pada selisih realisasi

    penerimaan pendapatan dan pembiayaan dengan pengeluaran belanja dan

    pembiayaan. Basis akrual untuk neraca berarti bahwa aset, kewajiban dan

    ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat

    kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah

    daerah, bukan pada saat kas diterima atau dibayar oleh kas daerah.

    A. Kebijakan Akuntansi Pendapatan :

    1. Definisi

    Pendapatan adalah semua penerimaan kas umum daerah yang menambah

    ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan

    yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh

    pemerintah.

    2. Pengakuan

    Pendapatan diakui dalam periode anggaran berjalan dan akhir periode

    akuntansi. Pendapatan menurut basis kas diakui pada saat diterima pada

    kas daerah sercara bruto yaitu dengan membukukan penerimaan bruto,

    dan tidak mencatat jumlah nettonya/setelah dikompensasikan dengan

    pengeluaran.

    3. Pengukuran

    Pengukuran pendapatan menggunakan mata uang rupiah berdasarkan

    nilai sekarang kas yang diterima dan atau akan diterima.

    B. Kebijakan Akuntansi Belanja :

    1. Definisi

    Belanja adalah semua pengeluaran dari rekening kas daerah yang

    mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018

    21

    bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh

    pemerintah.

    2. Pengakuan

    Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari rekening kas daerah.

    Khusus pengeluaran yang dilakukan melalui bendahara pengeluaran,

    pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran

    tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan.

    3. Pengukuran

    Pengukuran belanja menggunakan mata uang rupiah berdasarkan nilai

    sekarang kas yang diterima dan atau akan diterima

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018

    22

    BAB V

    PENJELASAN POS – POS LAPORAN KEUANGAN

    5.1 PENJELASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN

    5.1.1 PENJELASAN POS-POS PENDAPATAN

    Pendapatan adalah jumlah penerimaan yang telah diperoleh Dinas Pekerjaan Umum

    dan Penataan Ruang Kabupaten Klaten selama tahun 2018 yang terdiri atas

    Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Lain lain PAD yang sah. Adapun rincian

    realisasi pendapatan daerah tahun 2018 adalah sebagai berikut :

    Pendapatan Asli

    Daerah :

    TA 2018 TA 2017

    Anggaran Realisasi Rasio Realisasi

    Rp Rp % Rp

    a. Pendapatan

    Retribusi Daerah 396.908.000,00 722.483.300,00 182,03 673.147.000,00

    b. Lain-lain

    Pendapatan yang

    Sah 260.000.000,00 369.455.188,00 142,10 369.565.840,00

    Jumlah 656.908.000,00 1.091.938.488,00 166,22 1.042.712.840,00

    a. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

    Pendapatan Asli daerah (PAD) terdiri dari antara lain:

    Pendapatan Retribusi Daerah

    Pendapatan Retribusi Daerah untuk periode Tahun Anggaran 2018 dan 2017,

    dengan rincian pos dan jumlah Retribusi Daerah sebagai berikut :

    Pendapatan Retribusi

    Daerah :

    TA 2018 TA 2017

    Anggaran Realisasi Rasio Realisasi

    Rp Rp % Rp

    a) Retribusi Jasa Umum 209.117.000,00 375.546.000,00 130,59 273.091.000,00

    b) Retribusi Jasa Usaha 187.791.000,00 346.937.300,00 213,03 400.056.000,00

    c) Retribusi Perijinan

    Tertentu 0,00 0.00 0.00 0,00

    Jumlah 396.908.000,00 673.147.000,00 169,60 673.147.000,00

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018

    23

    Lain-lain PAD Yang Sah

    Lain-lain PAD yang Sah merupakan penerimaan dari Pendapatan Asli Daerah yang

    tidak masuk dalam kelompok Pajak Daerah ataupun Retribusi Daerah, dengan

    realisasi TA 2018 dan TA 2017 adalah sebagai berikut :

    Pendapatan Lain-lain

    PAD yg sah

    TA 2018 TA 2017

    Anggaran Realisasi Rasio Realisasi

    Rp Rp % Rp

    a) Hasil dari penjualan

    asset daerah yg tidak

    dipisahkan 260.000.000,00 369.455.188,00 142,10 369.565.840,00

    Jumlah 260.000.000,00 369.455.188,00 142,10 369.455.188,00

    5.1.2 PENJELASAN POS – POS BELANJA

    Belanja adalah jumlah belanja yang dikeluarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum

    dan Penataan Ruang Kabupten Klaten selama tahun 2018 yang terdiri dari

    belanja operasi (belanja pegawai dan belanja barang). Belanja modal (belanja

    peralatan dan mesin, belanja bangunan dan gedung dan belanja jalan, irigasi

    dan jaringan). Adapun rincian ringkasan realisasi belanja tahun 2018 adalah

    sebagai berikut

    Belanja Daerah :

    TA 2018 TA 2017

    Anggaran Realisasi Rasio Realisasi

    Rp Rp % Rp

    a. Belanja Operasi 79.829.135.216,00 63.777.905.828,00 79,89 68.019.586.693,00

    b. Belanja Modal 254.868.431.784,00 218.942.420.250,00 85,90 209.138.823.324,00

    Jumlah 334.697.567.000,00 282.720.326.078,00 84,47 277.158.410.017,00

    Rincian dari keseluruhan realisasi belanja adalah sebagai berikut.

    a. Belanja Operasi

    Belanja Operasi :

    TA 2018 TA 2017

    Anggaran Realisasi Rasio Realisasi

    Rp Rp % Rp

    1) Belanja Pegawai 22.712.267.000,00 18.855.811.245,00 83,02 18.655.142.482,00

    2) Belanja Barang &

    Jasa 51.836.868.2116,00 40.427.746.583,00 77,99 49.364.444.211,00

    3) Belanja Hibah 5.280.000.000,00 4.494.348.000,00 85,12 ----------------------

    Jumlah 79.829.135.216,00 63.777.905.828,00 84,47 68.019.586.693,00

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018

    24

    b. Belanja Modal

    Belanja Modal :

    TA 2018 TA 2017

    Anggaran Realisasi Rasio Realisasi

    Rp Rp % Rp

    1) Belanja Tanah ----------------------- ---------------------- 00,00 2.327.070.670,00

    2) Belanja Peralatan dan Mesin 9.514.560.480,00 1.785.636.900,00 18,77 12.061.886.638,00

    3) Belanja Gedung dan

    Bangunan 6.365.295.504,00 4.607.789.350,00 72,39 1.239.284.900,00

    4) Belanja Jalan, Irigasi dan

    Jaringan 238.788.575.800,00 212.358.712.000,00 88,93 193.510.581.116,00

    5) Belanja modal aset tetap

    lainnya 200.000.000,00 190.282.000,00 95,14 -----------------------

    Jumlah ...... 254.868.431.784,00 218.942.420.250,00 85,90 209.138.823.324,00

    5.2 PENJELASAN POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

    Laporan Perubahan Ekuitas : 31Desember 2018

    31Desember 2017

    Rp

    Rp

    Ekuitas awal 1.756.276.798.536,00

    1.551.970.291.771,00

    Surplus/Defisit LO (109.674.007.704,38)

    (76.299.458.002,00)

    Dampak kumulatif perubahan kebijakan/kesalahan

    Mendasar:

    Koreksi nilai persediaan

    Selisih revaluasi aset tetap

    Koreksi ekuitas lainnya

    0,00

    0,00

    1.020.891.168,00

    0,00

    0,00

    (185.490.047.920,00)

    KEWAJIBAN UNTUK DIKONSOLIDASIKAN 281.628.387.590,00

    448.569.498.331,00

    Ekuitas Akhir ............……………................ 1.911.725.123.233,63

    1.738.749.852.180,00

    Jumlah Ekuitas akhir DPU dan PR adalah sebesar Rp 1.911.725.123.333,63,00.

    5.3 PENJELASAN POS-POS NERACA

    5.3.1 ASET

    Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai atau dimiliki oleh Dinas

    Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Klaten sebagai akibat dari

    peristiwa masa lalu dari mana manfaat ekonomi dan atau sosial di masa

    depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh

    masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber dana non

    keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan

    sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018

    25

    5.3.1.1 Aset Lancar

    Meliputi kas dan setara dengan kas, investasi jangka pendek, piutang dan

    persediaan. Penjabaran aset lancar adalah sebagai berikut:

    1. Kas

    Kas adalah alat pembayaran yang sah dan setiap saat dapat digunakan untuk

    membiayai kegiatan pemerintahan.

    Jumlah kas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Klaten

    per 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut :

    31 Desember 2018 31 Desember 2017

    Rp Rp

    Saldo Awal 0

    Penambahan TA 2018 0

    Saldo Akhir 0 0

    Jumlah saldo akhir kas per 31 Desember 2018 sebesar Rp 0

    2. Piutang

    Merupakan jumlah uang yang wajib dibayar kepada Pemerintah Daerah

    dan/atau hak pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat

    perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan atau

    akibat lainnya yang sah.

    31 Desember 2018 31 Desember 2017

    Rp Rp

    Piutang Retribusi 0 0

    Menurut data tersebut di atas tidak terdapat saldo piutang per 31 Desember

    2018.

    Persediaan Bahan Pakai Habis

    Merupakan barang/bahan pakai habis yang diperoleh dengan maksud untuk

    mendukung kegiatan operasional pemerintah daerah dan barang barang yang

    dimaksud untuk dijual / diserahkan dalam rangka pelayanan masyarakat.

    Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018

    26

    oleh pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan

    andal dan pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/ atau

    kepenguasaannya berpindah. Persediaan disajikan pada akhir periode

    akuntansi yang dihitung berdasarkan hasil inventarisasi fisik persediaan.

    31 Desember 2018 31 Desember 2017

    Rp Rp

    Saldo Akhir 52.825.186.796,63 47.251.625.765

    Menurut data tersebut di atas jumlah persediaan di DPU dan PR Kabupaten

    Klaten per 31 Desember 2018 senilai Rp 52.825.186.796,63 ( lampiran 6).

    5.3.1.2 Aset non Lancar

    Mencakup aset yang bersifat jangka panjang dan aset tak berwujud yang

    digunakan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk kegiatan

    pemerintah atau yang digunakan masyarakat umum. Aset non lancar

    diklasifikasikan menjadi investasi jangka panjang, aset tetap, dana cadangan

    dan aset lainnya. Aset non lancar diuraikan sebagai berikut :

    1. Aset Tetap

    Adalah jenis aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12

    bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh

    masyarakat umum.

    Aset tetap Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten

    Klaten disajikan menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun

    2014 adalah sebagai berikut :

    a. Tanah

    Menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh tanah

    sampai dengan tanah tersebut siap pakai, biaya ini meliputi antara lain harga

    pembelian serta biaya untuk memperoleh hak, biaya yang berhubungan

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018

    27

    dengan pengukuran dan penimbunan. Nilai tanah juga meliputi biaya

    pembelian bangunan tua yang terletak pada sebidang tanah yang dibeli untuk

    melaksanakan pembangunan sebuah gedung yang baru jika bangunan tua itu

    dimaksudkan untuk dibongkar.

    31 Desember 2018 31 Desember 2017

    Rp Rp

    Saldo Awal 1.113.767.567.463,00

    Penambahan TA 2018 4.541.036.292,00

    Saldo Akhir 1.118.308.603.755,00 1.113.767.567.463,00

    Menurut data tersebut di atas dapat dilihat bahwa terdapat penambahan asset

    tanah di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sebesar Rp

    4.541.036.292,00.

    b. Peralatan dan Mesin

    Menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh

    peralatan dan mesin sampai siap pakai. Jumlah tersebut merupakan nilai aset

    tetap peralatan dan mesin yang dimiliki oleh Dinas Pekerjaan Umum dan

    Penataan Ruang Kabupaten Klaten per 31 Desember 2018 yang terdiri atas

    31 Desember 2018 31 Desember 2017

    Rp Rp

    Saldo Awal 35.047.157.894,00

    Penambahan TA 2018

    Pengurangan TA 2018

    2.151.967.586,00

    5.951.847.389,00

    Saldo Akhir 31.247.278.091,00 35.047.157.894,00

    Menurut data tersebut di atas selama tahun 2018 terjadi penambahan

    peralatan dan mesin sebesar Rp 2.151.967.586,00 dan pengurangan peralatan

    dan mesin sebesar Rp 5.951.847.389,00.

    c. Gedung dan Bangunan

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018

    28

    Menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh gedung

    dan bangunan sampai siap pakai. Biaya ini meliputi: harga beli, biaya

    pembebasan, biaya pengurusan IMB, notaris dan pajak. Biaya kontruksi

    yang dicakup oleh suatu kontrak kontruksi akan meliputi harga kontrak yang

    ditambah dengan biaya tidak langsung lainnya yang dilakukan sehubungan

    dengan kontruksi dan dibayar pada pihak selain dari kontraktor ,Jumlah

    tersebut merupakan nilai aset tetap berupa gedung dan bangunan yang

    dimiliki oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Klaten

    per 31 Desember 2018 yang terdiri atas:

    31 Desember 2018 31 Desember 2017

    Rp Rp

    Saldo Awal 30.996.977.107,00

    Penambahan TA 2018

    Pengurangan TA 2018

    5.645.979.496,00

    29.074.140,00

    Saldo Akhir 36.613.882.463,00 30.996.977.107,00

    Menurut data tersebut di atas selama tahun 2018 terdapat penambahan bangunan

    sebesar Rp 5.645.979.496,00 dan pengurangan aset tetap bangunan dan gedung

    sebesar sebesar Rp 29.074.140,00.

    d. Jalan, Irigasi dan Jaringan

    Menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh jalan, irigasi

    dan jaringan sampai siap pakai. Biaya ini meliputi antara lain biaya perolehan

    dan biaya – biaya lain sampai dengan jaringan tersebut siap pakai. Jumlah

    tersebut merupakan nilai aset tetap berupa jalan, irigasi dan jaringan yang

    dimiliki oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Klaten per

    31 Desember 2018 yang terdiri atas :

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018

    29

    31 Desember 2018 31 Desember 2017

    Rp Rp

    Saldo Awal 988.731.289.602,00

    Penambahan TA 2018

    Pengurangan TA 2018

    206.066.542.321,00

    642.099.974,00

    Saldo Akhir 1.194.155.731.949,00 988.731.289.602,00

    Menurut data tersebut di atas selama tahun 2018 terdapat penambahan jalan,

    irigasi dan jaringan sebesar Rp 206.066.542.321,00 dan pengurangan jalan,

    irigasi dan jaringan sebesar Rp 642.099.974,00.

    e. Aset Tetap Lainnya

    Menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tetap

    lainnya sampai siap pakai. Biaya ini meliputi biaya perolehan aset tetap lainnya

    yang tidak dapat diklasifikasikan dengan tepat ke dalam asset tetap yang telah

    disesuaikan sebelumnya.

    31 Desember 2018 31 Desember 2017

    Rp Rp

    Saldo Awal 90.293.274.298,00

    Penambahan TA 2018

    Pengurangan TA 2018

    16.782.439.917,00

    123.534.306,00

    Saldo Akhir 106.952.179.909,00 90.293.274.298,00

    Menurut data tersebut di atas selama tahun 2018 terdapat penambahan aset

    tetap lainnya sebesar Rp 16.782.439.917,00 dan terdapat pengurangan aset

    tetap lainnya sebesar Rp 123.534.306,00.

    Konstruksi Dalam Pengerjaan

    Konstruksi Dalam pengerjaan mencakup asset tetap yang sedang dalam proses

    pembangunan yang pada tanggal neraca belum selesai dibangun seluruhnya.

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018

    30

    31 Desember 2018 31 Desember 2017

    Rp Rp

    Saldo Awal 1.403.528.207,00

    Penambahan TA 2018

    Pengurangan TA 2018

    1.659.901.127,00

    258.815.408,00

    Saldo Akhir 2.804.613.508,00 1.403.528.207,00

    Menurut data tersebut di atas selama tahun 2018 terdapat penambahan

    konstruksi dalam pengerjaan sebesar Rp 1.659.901.127,00 dan pengurangan

    konstruksi dalam pengerjaan sebesar Rp 258.815.408,00.

    f. Akumulasi Penyusutan

    Nilai Akumulasi Penyusutan per 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut.

    Akumulasi Penyusutan : 31 Desember 2018 31 Desember 2017

    Rp

    Rp

    (604.893.263.197,00)

    (552.921.490.565,00)

    Jumlah (604.893.263.197,00)

    (552.921.490.565,00)

    2. ASET LAINNYA

    Aset lainnya adalah aset pemerintah daerah yang tidak dapat diklasifikasikan

    sebagai aset lancar, investasi jangka pannjang, aset tetap dan dana cadangan.

    Aset lain Lain

    31 Desember 2018 31 Desember 2017

    Rp Rp

    Saldo Awal (14.139.356.711,00)

    Penambahan TA 2018

    Pengurangan TA 2018

    22.437.266.734,00

    7.400.641.554,00

    Saldo Akhir 897.268.469,00 (14.139.356.711,00)

    Menurut data tersebut di atas selama tahun 2018 terdapat penambahan asset

    lain lain Rp 22.437.266.734,00 dan pengurangan aset lain lain sebesar Rp

    7.400.641.554,00 berupa penghapusan aset lain lain rusak berat.

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018

    31

    5.3.2 KEWAJIBAN

    Jumlah kewajiban Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang per 31 Desember 2018 dan

    2017 sebagai berikut.

    a. Pendapatan diterima di muka

    Pendapatan Diterima Di Muka adalah pendapatan yang sudah diterima di Kas

    Negara tetapi belum menjadi hak pemerintah karena masih terdapat kewajiban

    pemerintah untuk memberikan barang/jasa dikemudian hari sebagai

    konsekuensi penerimaan pendapatan di Kas Negara tersebut.

    Pendapatan diterima di muka: 31 Desember 2018 31 Desember 2017

    Rp

    Rp

    48.128.383,00

    13.343.750,00

    Jumlah 48.128.383,00

    13.343.750,00

    Jumlah kewajiban jangka pendek Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang per 31

    Desember 2018 adalah sebesar Rp 48.128.383,00 yang berupa pendapatan sewa kios

    stadion.

    b. Kewajiban Jangka Pendek

    Kewajiban jangka pendek : 31 Desember 2018 31 Desember 2017

    Rp

    Rp

    Utang beban 1.713.329.100,00

    1.667.377.130,00

    Jumlah 1.713.329.100,00

    1.667.377.130,00

    Jumlah kewajiban jangka pendek Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang per 31

    Desember 2018 adalah sebesar Rp 1.713.329.100,00 yang terdiri atas utang beban air, listrik,

    telepon bulan Desember 2018.

    5.3.3 EKUITAS

    Ekuitas dana adalah kekayaan bersih Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

    yang merupakan selisih antara aset dengan kewajiban.

    Ekuitas : 31 Desember 2018 31 Desember 2017

    Rp Rp

    Ekuitas 1.937.150.064.260,63 1.738.749.852.180,00

    Jumlah......................... 1.937.150.064.260,63 1.738.749.852.180,00

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018

    32

    Ekuitas Pemerintah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang per 31 Desember 2018

    sebesar Rp 1.937.150.064.260,63 atau naik sebesar 11,41% dibandingkan saldo per 31

    Desember 2017.

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018

    33

    BAB VI

    PENJELASAN INFORMASI – INFORMASI NON KEUANGAN

    Dinas Pekerjaan Umum & Penataan Ruang Kabupaten Klaten merupakan unsur

    pelaksana tugas Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten di bidang pekerjaan umum

    yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung

    jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dasar hukum organisasi Dinas

    Pekerjaan Umum & Penataan Ruang Kabupaten Klaten adalah Peraturan Daerah

    Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah

    Kabupaten Klaten dan Peraturan Bupati Nomor 54 Tahun 2016 Tentang Susunan

    Organisasi Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan

    Penataan Ruang Kabupaten Klaten.

    VI. 1 Tugas Pokok dan Fungsi

    Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai fungsi penyelenggaraan

    urusan Pemerintah Daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. Untuk

    menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dalam Peraturan

    daerah Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat

    Daerah Kabupaten Klaten, Dinas Pekerjaan Umum mempunyai fungsi:

    a. Perumusan kebijakan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang;

    b. Pelaksanaan kebijakan bidang pekerjaan umum dan pentaan ruang;

    c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang pekerjaan umum dan penataan

    ruang;

    d. Pelaksanaan administrasi dinas; dan

    e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tgas dan

    fungsinya.

    Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Pekerjaan Umum dan

    Penataan Ruang didukung oleh 313 PNS. Data sumber daya manusia aparatur

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018

    34

    dilihat dari Tingkat Pendidikan, Golongan Ruang serta Pendidikan dan

    Pelatihan sebagaimana tertuang dalam tabel berikut :

    Tabel 3

    Jumlah Pegawai DPU –PR Kabupaten Klaten

    Menurut Pendidikan Tahun 2018

    Unit / Bidang / UPTD SD SLTP SLTA/SMK D-III S1 S2 Jumlah

    Sekretariat 3 5 9 1 9 2 29

    Bidang Bina Marga 2 5 10 6 3 26

    Bidang SDA -- -- 4 2 6 4 16

    Bidang Kebersihan & Pertamanan 73 43 27 -- 5 3 152

    Bidang Penataan Ruang -- -- 1 1 3 5 10

    UPTD Wil. I / Kota 2 2 5 -- 2 -- 11

    UPTD Wil. II / Delanggu -- -- 10 -- 2 1 13

    UPTD Wil. III / Jatinom -- 7 10 -- 1 1 19

    UPTD Wil. IV / Pedan 1 7 12 -- 1 -- 21

    UPTD Wil. V / Jogonalan 2 7 6 -- 1 -- 16

    Jumlah 83 76 94 5 36 19 313

    6. 2 Struktur Organisasi

    Struktur Organisasi yang berada di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

    Tahun Anggaran 2018 adalah sebagai berikut :

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018

    43

    BIDANG KEBERSIHAN & PERTAMANAN

    MUDZAKIR, SE, MM

    KEPALA DINAS

    Ir. TAJUDIN AKBAR

    KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIS

    Ir. BAMBANG EKO SUSILO, MT

    SUB. BAGIAN PERENCANAAN & KEUANGAN

    SRIYANTO, SE., MSi.

    SUB. BAGIAN

    UMUM DAN KEPEGAWAIAN

    SUHARTA, S.Sos

    BIDANG SUMBER DAYA AIR

    HARJAKA, SST, MT

    BIDANG BINA MARGA

    SURYANTO, ST., MM.

    BIDANG TATA RUANG

    OKO SUPRAPTO, S.Sos, M.Si

    SEKSI PERENCANAAN TEKNIK

    DAN EVALUASI

    SATYA WIJAYA, ST., MM.

    SEKSI PEMANFAATAN DAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN

    AGUS SETYANA, ST., MM.

    SEKSI PEMBANGUNAN JALAN

    DAN JEMBATAN

    ---------------------

    SEKSI PERENCANAAN TEKNIK DAN EVALUASI

    FARLINAWATI, ST., MSi

    SEKSI PENGENDALIAN DAN PEMANFAATAN RUANG

    JADIYANA, SST.

    SEKSI PELAKSANAAN PENATAAN RUANG

    ZULI PURWA HANDAKA, ST., MT.

    SEKSI PERENCANAAN TEKNIK

    DAN EVALUASI

    MISWANTO, SIP, ST, MM

    SEKSI OPERASIONAL, PELESTARIAN DAN PEMANFAATAN

    SRI DADI, S.Sos., MSi.

    SEKSI PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN SDA

    DARMINTO, ST., MM.

    SEKSI PERENCANAAN TEKNIK DAN EVALUASI

    SRIYANTO, ST., MM

    SEKSI PERTAMANAN, PJU DAN PEMAKAMAN

    ----------------------

    SEKSI KEBERSIHAN, PENGELOLAAN SAMPAH DAN LIMBAH

    WIDODO, SIP

    UPTD WIL. I / KLATEN TENGAH

    KEPALA UPTD

    RUSMIYADI, ST

    KASUBAG TU

    --------------------

    UPTD WIL. II / DELANGGU

    KEPALA UPTD

    SARMADI, S.Sos

    KASUBAG TU

    Sugiyanti, SIP.

    UPTD WIL. III / JATINOM

    KEPALA UPTD

    JOKO HARJONO, SP

    KASUBAG TU

    Santosa, SIP

    UPTD WIL. IV / PEDAN

    KEPALA UPTD

    SAMIDI, S.Sos

    KASUBAG TU

    ------------------------

    UPTD WIL. V / JOGONALAN

    KEPALA UPTD

    WIDADI, ST

    KASUBAG TU

    -----------------------.

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018

    44

    BAB VII

    PENUTUP

    Laporan Keuangan Tahun 2018 ini telah berpedoman pada Undang-Undang Nomor

    17 Tahun 2003, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004, Undang Undang Nomor 15

    tahun 2004, Undang Undang Nomor 33 tahun 2014, teknis pelaksanaannya mengacu

    Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005, Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun

    2010 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah

    beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21

    Tahun 2011.

    Penyusunan Laporan Keuangan meliputi Laporan Realisasi Anggaran (LRA),

    Laporan Operasional (LO), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), Neraca dan Catatan

    atas Laporan Keuangan (CaLK) yang nantinya dikonsolidasikan untuk menjadi

    Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Klaten. Laporan Keuangan ini disusun

    sebagai pertanggungjawaban Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang terhadap

    pelaksanaan APBD.

    Sebagai penutup dapat disimpulkan bahwa dalam pengelolaan keuangan

    selama tahun anggaran 2018 telah terjadi pelampauan realisasi penerimaan

    pendapatan daerah dan efisiensi pengeluaran belanja daerah, meskipun ada beberapa

    kegiatan yang belum dapat terlaksana.

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018

    45

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018

    36

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018

    36

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018

    37

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2018

    36

  • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    TAHUN 2018

    37

    I.1 Maksud dan tujuan pelaporan keuangan SKPDI.2 Landasan hukum penyusunan laporan keuangan SKPD1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan SKPD5.1 PENJELASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN

    a. Pendapatan Asli Daerah (PAD)Pendapatan Asli daerah (PAD) terdiri dari antara lain:Rincian dari keseluruhan realisasi belanja adalah sebagai berikut.a. Belanja Operasib. Belanja ModalBAB VIPENJELASAN INFORMASI – INFORMASI NON KEUANGANJumlah Pegawai DPU –PR Kabupaten Klaten6. 2 Struktur OrganisasiStruktur Organisasi yang berada di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Tahun Anggaran 2018 adalah sebagai berikut :