Upload
rizka-novitasari
View
15
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
*Proses pembentukan urin
Didalam ginjal terjadi pembentukan urin. Pembentukan urin terjadi melalui serangkaian proses
filtrasi (penyaringan) zat-zat sisa yang bercun, reabsorbsi (penyerapan kembali) dan augmentasi
(pengeluaran zat sisa yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh dan tidak mengkin disimpan lagi).
Ginjal manusia merupakan alat utama ekskresi, sehingga jika ada gangguan ginjal akan menganggu
sistem ekskresi. Beberapa kelainan atau gangguan tersebut adalah gagal ginjal, uremia, diabetes
melitus, albuminaria, kencing batu dan nefritis. Dalam makalah ini akan dijelaskan secara khusus
tentang adanya penyakit nefritis.
*) Pengertian Nefritis
Nefritis adalah peradangan pada nefron karena bakteri streptokokus yang masuk melalui saluran
pernapasan. Dari saluran pernapasan, Bakteri terbawa oleh darah ke ginjal. Akibat adanya
peradangan, protein yang masuk bersama urin primer tidak dapat disaring, sehingga akan ikut
keluar bersama urin. Nefritis kronis biasanya terjadi pada orang yang sudah lanjut usia ditandai
dengan tekanan darah tinggi, pengerasan pembuluh darah dalam ginjal dan rusaknya glomerulus
atau tubulus.
http://www.klinikherbaldunia.com/tag/proteinuria-karena-kelainan-pada-bagian/
NILAI SIMBOL DESKRIPSINegatif - Tidak ada kekeruhan sedikitpunPositif + 1+ Kekeruhan ringan tanpa butir-butir; kadar protein rata-rata 0,01-
0,05%Positif ++ 2+ Kekeruhan mudah dilihat dan nampak butir-butir dalam kekeruhan
tersebut; kadar protein kira-kira 0,05-0,2%Positif+++ 3+ Jelas keruh dengan kepingan-kepingan; kadar protein kira-kira
0,02-0,5%Positif ++++
4+ Sangat keruh dengan kepingan –kepingan besar atau bergumpal-gumpal atau memadat; kadar protein kira-kira lebih dari 0,5%. Jika terdapat lebih dari 3% protein akan membeku.
NILAI SIMBOL DESKRIPSINegatif - Tidak ada kekeruhan sedikitpun (tidak ada protein)Positif + 1+ Kekeruhan ringan tanpa butir-butir (kadar protein ± 0,01-0,05%)Positif ++ 2+ Kekeruhan mudah dilihat dan nampak butir-butir dalam kekeruhan
tersebut (kadar protein 0,05-0,2%)Positif+++ 3+ Jelas keruh dengan kepingan-kepingan (kadar protein kira-kira
0,02-0,5%)Positif ++++
4+ Sangat keruh dengan kepingan –kepingan besar atau bergumpal-gumpal atau memadat; kadar protein kira-kira lebih dari 0,5%. Jika terdapat lebih dari 3% protein akan membeku.
Deskripsi Kadar NilaiJernih 0-0,03 gram/L Negatif (-)Keruh, tanpa butiran 0,03-0,2 gram/L Sangat sedikit (-) Keruh, butiran halus 0,3 gram/L Positif (+)Keruh, butiran sedang 1,0 gram/L Positif (++)Keruh, berkepingan 3,0 gram/L Positif (+++)Bergumpalan 10,0 gram/L Positif (++++)
Urin merupakan larutan kompleks yang terdiri dari sebagian besar air ( 96%) air dan sebagian kecil zat terlarut ( 4%) yang dihasilkan oleh ginjal, disimpan sementara dalam kandung kemih dan dibuang melalui proses mikturisi.(Evelyn C. Pearce, 2002).Proses pembentukan urin, yaitu : a. Filtrasi (penyaringan) : capsula bowman dari badan malpighi menyaring darah dalam glomerulus yang mengandung air, garam, gula, urea dan zatbermolekul besar (protein dan sel darah) sehingga dihasilkan filtrat glomerulus (urin primer). Di dalam filtrat ini terlarut zat seperti glukosa, asam amino dan garam-garam. b. Reabsorbsi (penyerapan kembali) : dalam tubulus kontortus proksimal zat dalam urin primer yang masih berguna akan direabsorbsi yang dihasilkan filtrat tubulus (urin sekunder) dengan kadar urea yang tinggi. c. Sekresi (pengeluaran) : dalam tubulus kontortus distal, pembuluh darah menambahkan zat lain yang tidak digunakan dan terjadi reabsorbsi aktif ion Na+ dan Cl- dan sekresi H+ dan K+. Selanjutnya akan disalurkan ke tubulus kolektifus ke pelvis renalis. ( Roger Watson, 2002 )
Terjadi proteinuria akibat peningkatan permiabilitas membran glomerulus. Sebagian besar protein dalam urin adalah albumin sehingga jika laju sintesis hepar dilampui, meski telah berusaha ditingkatkan, terjadi hipoalbuminemia. Hal ini menyebabkan retensi garam dan air.
Menurunnya tekanan osmotik menyebabkan edema generalisata akibat cairan yang berpindah dari sistem vaskuler kedalam ruang cairan ekstra seluler. Penurunan sirkulasi volume darah mengaktifkan sistem imun angiotensin, menyebabkan retensi natrium dan edema lebih lanjut.
Hilangnya protein dalam serum menstimulasi sintesis lipoprotein di hati dan peningkatan konsentrasi lemak dalam darah (hiperlipidemia).
Menurunnya respon imun karena sel imun tertekan, kemungkinan disebabkan karena hypoalbuminemia, hyperlipidemia atau defisiensi seng.
Sindrom nefrotik dapat terjadi dihampir setiap penyakit renal intrinsik atau sistemik yang
mempengaruhi glomerulus. Meskipun secara umum penyakit ini dianggap menyerang anak-anak, namun sindrom nefrotik juga terjadi pada orang dewasa termasuk lansia.http://worldhealth-bokepzz.blogspot.com/2012/04/terjadi-proteinuria-akibat-peningkatan.html
Adanya protein dalam urin dengan kadar tertentu (proteinuria)
Mekanisme proteinuria pada preeklampsia sendiri belum dapat dijelaskan dengan baik. Membran basal glomerulus dan podocyte biasanya tampak normal. Beberapa peniliti mencoba menjelaskan adanya faktor-faktor penghalang filtrasi pada glomerulus wanita dengan preeklampsia. Penemuan ini juga diperkuat dengan studi terbaru yang menyatakan hilangnya selektivitas filtrasi dengan tingkat yang signifikan pada penderita preeklampsia. Hilangnya selektivitas itulah mungkin yang menjadi faktor penghalang filtrasi.materi referensi:http://cjasn.asnjournals.org/content/2/3…(Proteinuria par.3)
Patofisiologi ProteinuriaProteinuria dapat meningkatkan melalui salah satu cara dari ke-4 jalan yaitu:1.Perubahan permeabilitas glumerulus yang mengikuti peningkatan filtrasi dari protein plasma normal terutama abumin.2.Kegagalan tubulus mereabsorbsi sejumlah kecil protein yang normal difiltrasi.3.Filtrasi glomerulus dari sirkulasi abnormal,Low Molecular Weight Protein (LMWP) dalam jumlah melebihi kapasitas reabsorbsi tubulus.4.Sekresi yang meningkat dari mekuloprotein uroepitel dan sekresi IgA dalam respon untuk inflamasi.
Fungsi ginjal merupakan membuang sisa metabolisme yang tidak diperlukan oleh
tubuh dan mengatur keseimbangan cairan serta elektrolit tubuh. Setiap saat,
secara teratur, darah yang beredar di tubuh kita akan melewati ginjal untuk
menjalani proses filtrasi di ginjal. Proses filtrasi tersebut akan menghasilkan urin
yang membawa serta sisa metabolisme tubuh yang tidak diperlukan lagi.
Sedangkan zat-zat yang berguna bagi tubuh, seperti protein, tidak terfiltrasi dan
tidak keluar di urin.
Proses metabolisme protein di dalam sistem pencernaan akan menghasilkan asam
amino yang kemudian ikut dalam peredaran darah. Di dalam sel akan disintesa dan
sebagai hasil akhir adalah asam urat. Asam urat merupakan suatu zat racun jika
ada di dalam tubuh maka hepar akan dirombak sedikit demi sedikit menjadi urea
dan dikeluarkan ginjal. Jika urine mengandung protein biasanya berupa asam
amino. Keadaan demikian merupakan kelainan pada hepar ginjal.
PEMERIKSAAN KIMIA URINE1.PROTEINPenyebab dari proteinun (adanya protein dalam urine) adalah :I.Faktor Pre Glomerulus : Bila di dapatkan peningkatan kadar protein dengan berat Molekul < albumin misalnya :Hb, Benceb Jones protein.II.Faktor Glomerulus : Perubahan pada pori glomerulus. Peningkatan permeabilitas protein. Kebocoran kapile –NEPHROTIK SYNDROME Proliferasi endotel-GLOMERULONEPHRITIS Kerusakan pediele-IDIOPHATIK NEPHROSIS111.Faktor Tubulus : Gangguan reabsorbsi protein Gangguan sel Gangguan peredaran darahPada kelainan ginjal,hamper selalu disertai proteinuri ,tetapi proteinuri tidak selalu disebabkan oleh karena penyakit ginjalPerubahan tekanan darah ,anemi,bendungan vena,dapat menyebabkan terjadinya proteinuri.Derajat proteinuri: BERAT:bila proteinuri>4 gram protein/hari -Nepharotik Syndrome -Glomerulo Nephorotik Akut dan Kronis -Lupus Nephritis SEDANG:bila proteionuri 0,5- 4 gram protein/hari -Kebanyakan penyakit ginjal -Nephrosklerosis Pyelonepharitis -Preelampsi RINGAN:bila proteinuri<0.5 gram protein/ hari -Pyelonephritis kronis -Polyeystik kidney -Orthostastik proteinuri
Proses Terbentuknya Urine :
Penyaringan darah pada ginjal lalu terjadilah urine. Darah masuk ginjal melalui pembuluh nadi ginjal. Ketika berada di dalam membrane glomenulus, zat-zat yang terdapat dalam darah (air, gula, asam amino dan urea) merembes keluar dari pembuluh darah kemudian masuk kedalam simpai/kapsul bowman dan menjadi urine primer. Proses ini disebut filtrasi. Urine primer dari kapsul bowman mengalir melalui saluran-saluran halus (tubulus kontortokus proksimal). Di saluran-saluran ini zat-zat yang masih berguna, misalnya gula, akan diserap kembali oleh darah melalui pembuluh darah yang mengelilingi saluran tersebut sehingga terbentuk urine sekunder. Proses ini disebut reabsorpsi.Urine sekunder yang terbentuk kemudian masuk tubulus kotortokus distal dan mengalami penambahan zat sisa metabolism maupun zat yang tidak mampu disimpan dan akhirnya terbentuklah urnine sesungguhnya yang dialirkan ke kandung kemih melalui ureter. Proses ini disebut augmentasi. Apabila kandung kemih telah penuh dengan urine, tekanan urine pada dinding kandung kamih akan menimbulkan rasa ingin buang air kecil atau kencing.Banyaknya urine yang dikeluarkan dari dalam tubuh seseorang yang normal sekitar 5 liter setiap hari. Faktor yang mempengaruhi pengeluaran urine dari dalam tubuh tergantung dari banyaknya ar yang diminum dan keadaan suhu apabila suhu udara dingin, pembentukan urine meningkat sedangkan jika suhu panas, pembentukan urine sedikit.Pada saat minum banyak air, kelebihan air akan dibuang melalui ginjal. Oleh karena itu jika banyak minum akan banyak mengeluarkan urine. Warna urine setiap orang berbeda-beda. Warna urine biasanya dipengaruhi oleh jenis makanan yang dimakan, jenis kegiatan atau dapat pula disebabkan oleh penyakit. Namun biasanya warna urine normal berkisar dari warna bening sampai warna kuning pucat.
• PROTEINURIAProteinuria yaitu urin manusia yang terdapat protein yang melebihi nilai normalnya yaitu lebih dari 150 mg/24 jam atau pada anak-anak lebih dari 140 mg/m2.Dalam keadaan normal, protein didalam urin sampai sejumlah tertentu masih dianggap fungsional.Sejumlah protein ditemukan pada pemeriksaan urin rutin, baik tanpa gejala, ataupun dapat menjadi gejala awal dan mungkin suatu bukti adanya penyakit ginjal yang serius.Walaupun penyakit ginjal yang penting jarang tanpa adanya proteinuria, kebanyakan kasus proteinuria biasanya bersifat sementara, tidak penting atau merupakan penyakit ginjal yang tidak progresif.Lagipula protein dikeluarkan urin dalam jumlah yang bervariasi sedikit dan secara langsung bertanggung jawab untuk metabolisme yang serius.adanya protein di dalam urin sangatlah penting, dan memerlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan adanya penyebab/penyakit dasarnya.Adapun proteinuria yang ditemukan saat pemeriksaan penyaring rutin pada orang sehat sekitar 3,5%.Jadi proteinuria tidak selalu merupakan manifestasi kelainan ginjal.Biasanya proteinuria baru dikatakan patologis bila kadarnya diatas 200mg/hari.pada beberapa kali pemeriksaan dalam waktu yang berbeda.Ada yang mengatakan proteinuria persisten jika protein urin telah menetap selama 3 bulan atau lebih dan jumlahnya biasanya hanya sedikit diatas nilai normal.Dikatakan proteinuria massif bila terdapat protein di urin melebihi 3500 mg/hari dan biasanya mayoritas terdiri atas albumin.
Dalam keadaan normal, walaupun terdapat sejumlah protein yang cukup besar atau beberapa gram protein plasma yang melalui nefron setiap hari, hanya sedikit yang muncul didalam urin.Ini disebabkan 2 faktor utama yang berperan yaitu:1.Filtrasi glomerulus2.Reabsorbsi protein tubulus Patofisiologi ProteinuriaProteinuria dapat meningkatkan melalui salah satu cara dari ke-4 jalan yaitu:1.Perubahan permeabilitas glumerulus yang mengikuti peningkatan filtrasi dari protein plasma normal terutama abumin.2.Kegagalan tubulus mereabsorbsi sejumlah kecil protein yang normal difiltrasi.3.Filtrasi glomerulus dari sirkulasi abnormal,Low Molecular Weight Protein (LMWP) dalam jumlah melebihi kapasitas reabsorbsi tubulus.4.Sekresi yang meningkat dari mekuloprotein uroepitel dan sekresi IgA dalam respon untuk inflamasi.
http://mitsukoraynzz.wordpress.com/2012/06/10/pemeriksaan-urine-terhadap-protein-pemeriksaan-urine-terhadap-glukosa-pemeriksaan-urine-terhadap-protein-pemeriksaan-urine-terhadap-glukosa/