14
PERMOHONAN PROPOSAL PELUANG HIBAH Untuk Kemitraan Bentang Alam Berkelanjutan (SLP) Indonesia Judul Kegiatan : Memfasilitasi Pembentukan Kesepakatan Konservasi Masyarakat untuk Desa Konservasi Alam di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara Conservation International sebagai Administrator Nomor Referensi Permohonan Proposal: 08/SLP-TPS/G/03/2014 Tanggal Pembukaan dan Penutupan Aplikasi: Tanggal Pembukaan 25 Maret 2014 Tanggal Penutupan 7 April 2014

CCA Tapsel Bahasa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

freeeeeeeeeee gambar

Citation preview

Page 1: CCA Tapsel Bahasa

PERMOHONAN PROPOSAL

PELUANG HIBAH

Untuk

Kemitraan Bentang Alam Berkelanjutan (SLP)

― Indonesia ―

Judul Kegiatan : Memfasilitasi Pembentukan Kesepakatan Konservasi

Masyarakat untuk Desa Konservasi Alam di Kabupaten

Tapanuli Selatan, Sumatera Utara

Conservation International sebagai Administrator

Nomor Referensi Permohonan Proposal: 08/SLP-TPS/G/03/2014

Tanggal Pembukaan dan Penutupan Aplikasi:

Tanggal Pembukaan 25 Maret 2014

Tanggal Penutupan 7 April 2014

Page 2: CCA Tapsel Bahasa

I. Program Kemitraan Bentang Alam Berkelanjutan

Conservation International (CI), sebuah lembaga non-profit yang fokus pada upaya konservasi

alam dan keanekaragaman hayati untuk kesejahteraan manusia, saat ini ingin mengundang

aplikasi dari masyarakat dan sektor swasta untuk kesempatan hibah dari program Sustainable

Landscapes Partnership (SLP) atau program Kemitraan Bentang Alam Berkelanjutan.

CI Indonesia berperan sebagai fasilitator dan pelaksana implementasi program SLP di

Kabupaten Mandailing Natal dan Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. SLP berusaha

mengidentifikasi, mengembangkan dan menguji solusi baru yang bertujuan untuk menghindari

deforestasi dan degradasi dan hal yang berkaitan dengan emisi Gas Efek Rumah Kaca. Ini

akan dilakukan melalui pengembangan kemitraan publik-swasta, dengan tujuan pengurangan

besar pada emisi potensial dikarenakan investasi pada alih fungsi lahan tertentu selama lima

tahun ke depan. Emisi dari alih fungsi lahan biasanya merupakan hasil dari rangkaian kompleks

faktor pendorong dan pelaku spesifik di suatu lokasi. Beragam investasi dan pendekatan

inovatif diperlukan untuk mengurangi tekanan pada hutan yang tersisa secara efektif, sembari

memberikan peluang ekonomi, mata pencaharian dan pendapatan bagi masyarakat setempat

secara berkelanjutan.

Visi SLP terhadap sebuah bentang alam yang berkelanjutan terdiri dari beberapa hal berikut ini:

Pengurangan emisi dari deforestasi, degradasi pada lahan gambut dan pada sistem

pertanian;

Mempertahankan modal alam, termasuk keanekaragamanhayati;

Meningkatkan mata pencaharian dan pendapatan;

Pembagian manfaat ekonomi secara adil merata;

Conservation International menerapkan program Kemitraan Bentang Alam Berkelanjutan (SLP)

di Sumatera Utara, Indonesia. Program ini merupakan kemitraan lima tahun dengan USAID dan

Walton Family Foundation (WFF). Pada tahap awal, SLP meluncurkan program di dua

Kabupaten terpilih di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dan KabupatenTapanuli Selatan

(Tapsel). Sebagai mitra pelaksana, CI telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan

pemerintah Kabupaten Madina dan Tapsel untuk memberikan bantuan teknis dan mendukung

usaha pembangunan berkelanjutan di kedua kabupaten tersebut.

Tujuan program SLP adalah untuk mengatasi perubahan iklim global dan berkontribusi

terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, sekaligus melindungi habitat penting yang terancam

melalui pendanaan filantropi publik dan swasta menjadi fasilitas inovatif SLP. Saat ini program

SLP menargetkan pelaksanaan program untuk tiga kabupaten di Sumatera Utara: Mandailing

Natal, Tapanuli Selatan, dan Tapanuli Utara .

Dalam peta kawasan prioritas hutan di Sumatera, Hutan Batang Toru dengan luas 133,841

hektar merupakan hutan yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi dan juga sebagai daerah

tangkapan air bagi sekitar 3 juta penduduk di Kabupaten Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah

dan Tapanuli Utara. Hutan Batang Toru adalah habitat untuk Orangutan Sumatera, Beruang

Page 3: CCA Tapsel Bahasa

Madu, Harimau Sumatera dan Tapir. Hutan ini juga habitat bagi berbagai jenis burung,

termasuk Burung Kuau.

Oleh karena pentingnya Hutan Batang Toru bagi kesejahteraan masyarakat dan

keanekaragaman hayati, maka upaya perlindungan, perbaikan dan pengelolaan hutan

berkelanjutan harus dilakukan agar selalu memberikan manfaat bagi masyarakat dan tetap

menjaga jasa lingkungann. Salah satu strategi untuk upaya ini adalah meningkatkan partisipasi

masyarakat setempat dalam mengelola Hutan Batang Toru melalui pengembangkan CCA dan

implementasinya. Hal ini sejalan misi CI Indonesia yg ingin melestarikan Hutan Batang Toru.

Melalui SLP Program, CI Indonesia ingin memberikan dukungan memfasilitasi masyarakat di

Tapanuli Selatan yg berbatasan dengan Hutan Batang Toru untuk mengembangkan CCA dan

implementasinya.

Sebagai salah satu strategi untuk melindungi dan memperoleh pemanfaatan berkelanjutan

kawasan hutan di kabupaten ini, diperlukan sebuah pengembangan Kesepakatan Konservasi

Masyarakat untuk perlindungan modal alam di desa-desa yang ada, atau dikenal juga dengan

istilah Community Conservation Agreement (CCA).

Kesepakatan Masyarakat untuk Konservasi Alam Desa (KMKAD/CCA) adalah kesepakatan

tertulis masyarakat desa untuk melindungi, melestarikan, dan memanfaatkan sumber daya alam

dengan lestari. CCA atau KMKAD terdiri dari narasi perjanjian tertulis dan peta/gambar/data

pendukung lainnya dan disetujui oleh masyarakat desa, dalam hal modal untuk konservasi

alam. CCA atau KMKAD bertujuan untuk meningkatkan peran dan partisipasi masyarakat untuk

melestarikan hutan dan sumber daya penting lainnya untuk kesejahteraan masyarakat. CCA

atau KMKAD juga dapat digunakan untuk perencanaan pembangunan desa dan kebijakan

pembangunan desa.

Dalam mengembangkan CCA atau KMKAD ini, SLP akan bekerja sama dengan LSM lokal yang

dikenal masyarakat, melalui proses fasilitasi di lapangan yang bersifat partisipatif, demokratis,

dan transparan.

II. Lingkup Kerja

Kegiatan ini akan dilakukan pada tingkat desa, sesuai dengan nama-nama desa yang

sebelumnya akan dikoordinasikan untuk menjadi lokasi pekerjaan oleh tim SLP. LSM dipilih

untuk memudahkan penyusunan CCA atau KMKAD dengan masyarakat melalui proses

partisipatif, dan didukung oleh data lapangan terbuka. Catatan pertemuan, kunjungan lapangan,

diskusi dengan para pemangku kepentingan harus dilakukan oleh LSM yang terpilih. Secara

berkala, LSM terpilih yang akan melakukan aktivitas implementasi di lapangan akan melakukan

pelaporan dua mingguan kepada tim SLP CI Indonesia. Kegiatan ini harus sesuai dengan masa

kerja yang ditentukan dalam rangka proses tindak lanjut KMKAD sampai mencapai waktu

pelaksanaanya. Tim SLP CI Indonesia akan melakukan pengawasan rutin pekerjaan LSM dan

memberikan masukan untuk perbaikan kegiatan lapangan.

III. Tujuan:

Page 4: CCA Tapsel Bahasa

Desa-desa yang memiliki nilai konservasi tinggi dan jasa lingkungan di Kabupaten Madina

dapat mengajukan sebuah konsep KMKAD untuk desa perlindungan modal alam bagi sebuah

pembangunan desa yang berkelanjutan, serta perlindungan alam.

Salah satu tujuan dari KMKAD adalah untuk memampukan desa-desa yang berpartisipasi

dalam kegiatan konservasi ini dalam mendapatkan akses layanan program SLP untuk

membantu pembangunan dan peningkatan mata pencaharian masyarakat melalui

pendampingan teknis, pelatihan, dan akses kepada jaringan pasar yang lebih baik. Hal yang

penting lainnya adalah peningkatan kejelasan dan penguatan kawasan konservasi yang penting

di dalam dan di kawasan perbatasan desa-desa – khususnya di kawasan penyangga serta

kawasan lindung.

IV. Sasaran:

Bersama dengan LSM lokal, CI akan memfasilitasi 12 -15 desa terpilih di Tapanuli Selatan

dalam mengembangkan CCA atau KMKAD yang partisipatif, demokratis, dan transparan.

V. Aktivitas dan Capaian:

Dalam proses CCA atau KMKAD, terdapat 3 keluaran utama yang diharapkan antara

lain:

1. Keberadaan kesepakatan tertulis KMKAD di setiap desa sasaran melalui proses

fasilitasi yang partisipatif, transparan, dan demokratis.

2. Data/ peta/gambar pendukung pada pemetaan lapangan dan partisipasi yang

akan menjadi dasar dari daerah biofisik yang dilindungi oleh masing-masing

masyarakat desa.

3. Rencana Aasi yang akan dilakukan oleh masyarakat

VI. Lokasi

Lokasi desa yang ditargetkan untuk pengembangan CCA atau KMKAD di Madina

adalah desa yang memiliki nilai konservasi dan jasa lingkungan tinggi, yang akan

ditentukan dan didiskusikan dengan tim teknis SLP CI Indonesia.

VII. Jangka Waktu

Jangka waktu pelaksanaan kegiatan adalah sampai dengan 2 bulan, dari 15 April

sampai 15 Juni 2014.

IX. Anggaran

Untuk batas anggaran, kami tidak memberikan batasan khusus pada jumlah, namun kami

akan berusaha memeriksa dan mempertimbangkan bagaimana suatu pengajuan dapat

Page 5: CCA Tapsel Bahasa

memberikan manfaat terbaik sesuai dengan tujuan dari Kerangka Acuan ini. Oleh sebab itu

proposal diharapkan dapat memberikan sebuah anggaran terbaik yang sesuai dengan

metodologi dan kegiatan yang disyaratkan guna memenuhi tujuan kegiatan ini.

Anggaran yang diajukan termasuk dengan seluruh pengeluaran meliputi gaji, transportasi,

makan, akomodasi, kegiatan lapangan, dan biaya survei. Silakan melihat template anggaran

yang terlampir (Lampiran A) sebagai referensi.

X. Kelayakan

Pemohon harus merupakan entitas terdaftar secara legal yang bekerja di Indonesia,

LSM Internasional, Nasional, Lokal dan Konsorsium atau yang memiliki hubungan

dengan lembaga mitra di lapangan yang memiliki pengalaman dalam pekerjaan

serupa.

XI. Mekanisme Pengajuan dan Format Proposal

Pemohon dapat mengajukan dalam bahasa Inggris ataupun Indonesia.

Pemohon diharapkan untuk mengirim proposal yang komprehensif yang mencakup hal-

hal berikut:

o Strategi untuk memenuhi tujuan yang mencakup penalaran, kerangka logis, dan

kerangka waktu.

o Metodologi proses pelaksanaan.

o Rincian anggaran untuk setiap kegiatan termasuk gaji dan manfaat penunjang,

biaya Workshop / Pertemuan, biaya transportasi dan biaya kegiatan program.

o Contoh pekerjaan sebelumnya yang relevan termasuk informasi yang terkait

dengan desa-desa sasaran dan pengalaman kerja di desa-desa sasaran

tersebut.

o Riwayat hidup tim

o 2 Surat Rekomendasi

Pemohon harus mengirimkan pengajuan sampai dengan 4 April 2014 maksimal jam

17.00 WIB. Proposal yang terlambat tidak akan dipertimbangkan.

Pemohon dapat mengirimkan pengajuan secara surat elektronik melalui:

[email protected]

atau melalui surat kepada:

Ferry Yuswanto

SLP Grants & Contract Manager

Conservation International

Jl.Pejaten Barat No.16A, Kemang

Page 6: CCA Tapsel Bahasa

Jakarta 12550

INDONESIA

Perubahan/Penyesuaian Proposal

Proposal yang diajukan oleh Peserta Tender sesuai dengan Kerangka Acuan ini, dapat

direvisi melalui pengajuan surat. Segala kebutuhan perubahan/penyesuaian proposal

tersebut, harap diajukan kepada alamat di atas sebelum waktu penutupan pengajuan

proposal.

III. Pertanyaan Sebelum Pengajuan Proposal

Semua pertanyaan mengenai pengajuan proposal harus dibuat secara tertulis dan

disampaikan melalui email ke: [email protected].

Pertanyaan harus diterima selambat-lambatnya 5 hari kalender sebelum tanggal penutupan

aplikasi ini sehingga memungkinkan waktu respon yang memadai. Jika tidak, respon tidak

dapat dijamin.

IV. Proses Aplikasi

Ketika batas waktu untuk pengajuan proposal telah lewat, Tim Evaluasi atau Panel akan

meninjau proposal. Panel dapat meminta klarifikasi usulan dari pelamar, ketika evaluasi usulan

selesai, panel akan mengidentifikasi satu finalis atau lebih dan dapat mengundang mereka

untuk melakukan presentasi. Negosiasi dengan satu finalis atau lebih juga akan dilakukan pada

saat ini, sebagai bagian dari presentasi atau mengikuti presentasi.

Pemohon yang dipertimbangkan untuk mendapatkan hibah ini akan diminta untuk melengkapi

Kuesioner Risiko Keuangan CI dan diharapkan memberikan dokumen-dokumen tentang

organisasi dan laporan keuangan organisasinya.

Pemohon yang sukses terpilih sebagai penerima hibah yang tidak memiliki nomor DUNS akan

diminta untuk mendapaatkan satu nomor DUNS. Nomor DUNS adalah sembilan karakter unik

yang mengidentifikasikan organisasi Anda, serta dibutuhkan untuk setiap para penerima dana

hibah dari Pemerintah Amerika. Nomor ini dapat diminta secara gratis melalui online.

Organisasi Anda dapat mengajukan permohonan untuk nomor DUNS jika organisasi Anda ingin

menjadi lembaga yang menerima kontrak dari Pemerintah Amerika (dana USAID), dengan

menggunakan tautan berikut: http://fedgov.dnb.com/webform/CCRSearch.do

Pemohon akan diberitahukan melalui email dalam waktu 2-3 minggu dari waktu pengajuan jika

telah terpilih untuk pertimbangan pemberian Hibah. Pemohon yang berhasil diharapkan untuk

mengembangkan rencana kerja rinci dan jadwal proyek sebelum waktu pemberian, dalam

konsultasi dengan staf SLP. Jangka waktu untuk memproses pemberian hibah adalah sekitar 1

bulan dari tanggal pengajuan.

Page 7: CCA Tapsel Bahasa

V. Kontak Informasi

Pemohon yang berhasil akan menerima pemberitahuan tertulis yang menginformasikan

pemohon bahwa SLP bermaksud untuk melibatkan pemohon dalam negosiasi lebih lanjut

sehubungan dengan kemungkinan pemberian hibah, dalam rincian pemberian hibah akan

dibahas termasuk peninjauan anggaran dan pengembangan rencana kerja secara terperinci.

Negosiasi yang dilakukan setelah diterimanya proposal bukan merupakan tanggung jawab

bagian dari program SLP terhadap hibah yang diberikan. Pengajuan proposal yang gagal akan

diberitahukan secara tertulis oleh Grants and Contract Manager SLP.

Setiap kontrak yang dihasilkan tunduk pada syarat dan ketentuan dari Kontrak Proyek USAID.

Pertanyaan pada proses aplikasi dapat disampaikan melalui email ke

[email protected]

Lampiran:

Lampiran A: Kerangka Anggaran

Lampiran B: Kerangka Proposal

Page 8: CCA Tapsel Bahasa

LAMPIRAN A

Kerangka Anggaran

Nama Konsultan:

No. Proyek:

Judul Proyek:

Jangka Waktu:

Tanggal Jatuh Tempo:

Deskripsi Unit

Jumlah unit

Tarif Unit (dalam Rp)

Biaya (dalam Rp)

1. Gaji dan Tunjangan

Project Manager Individu-bulan -

Ahli teknis 1

Individu-bulan -

Ahli teknis 2

Individu-bulan -

Ahli Teknis 3

Individu-bulan -

Ahli Teknis 4

Individu-bulan -

Ahli Teknis 5

Individu-bulan -

…..

Total Gaji dan Tunjangan -

2. Perjalanan -

Penginapan, Makanan dan hal tak terduga Per hari

-

Tarif Penerbangan (Jakarta-Medan-Tapsel/Madina PP)

Per Penerbangan

-

Transportasi lokal Per hari -

Sewa Mobil Per hari

Page 9: CCA Tapsel Bahasa

-

Total Biaya Perjalanan -

3. Kegiatan Program

Keluaran 1 : -

Keluaran 2: -

Total Kegiatan Program -

Total Biaya Kegiatan Keseluruhan -

Catatan Untuk Kegiatan Program, tolong

berikan rincian anggaran yang dibutuhkan, tidak termasuk biaya lokakarya dan pelatihan

Page 10: CCA Tapsel Bahasa

LAMPIRAN B

Sustainable Landscape Partnerships (SLP)

Conservation International sebagai Fasilitator Pelaksana

Form Isian Pendaftaran

Halaman Depan

Referensi : (Nomor)

Pembukaan dan Penutupan tanggal batas waktu untuk aplikasi ini:

Tanggal Pembukaan :

Tanggal Penutupan :

Judul Kegiatan untuk panggilan aplikasi ini:

Nama Pemohon:

Judul Proyek:

Lokasi Proyek: Tapanuli Selatan – Provinsi Sumatera Utara, Indonesia.

Total Anggaran Proyek

(A=B+C+D)

(tentukan mata uang)

Jumlah yang

diminta dari

Conservation

International (B)

Jumlah dari

Sumber Lain (C)

(jika berlaku)

Nilai Kontribusi In-

kind (D)

(jika berlaku)

Usulan Tanggal Mulai Proyek:

Usulan durasi proyek:

Page 11: CCA Tapsel Bahasa

Informasi Pemohon:

Nama Organisasi Secara Hukum:

Nama pimpinan and jabatan:

Kontak e-mail pimpinan:

Kontak nomor telepon genggam

pimpinan:

Alamat surat Organisasi:

Alamat Organisasi: (jika berbeda

dengan alamat surat)

Nomor Telepon: kode negara +

kode kota + nomor

Nomor Fax: kode negara + kode

kota + nomor

Nomor DUNS:

(Wajib)

(jika belum memiliki nomor DUNS, dapat mendaftar pada

situs berikut:

http://fedgov.dnb.com/webform/displayHomePage.do )

Tahun Pendirian Organisasi:

Total staf permanen:

Tanggal Pengajuan:

Tanda Tangan Direktur

Eksekutif atau Otoritas Resmi

lainnya:

Page 12: CCA Tapsel Bahasa

Setiap perubahan alamat, nomor telepon, nomor fax dan khususnya e-mail, harus diberitahukan secara

tertulis kepada Conservation International. Conservation International tidak akan bertanggung jawab jika

tidak dapat menghubungi pemohon.

FORMULIR PENDAFTARAN LENGKAP

INSTRUKSI UNTUK PEMOHON:

Proposal harus diketik. Proposal dengan tulisan tangan tidak akan diterima.

Proposal harus berisi sekitar 5-7 halaman dan harus meliputi informasi berikut.

BAGIAN I: DESKRIPSI

1.1 Judul Proyek:

1.2 Lokasi:

Sediakan peta dan rincian lokasi proyek yang diusulkan di Tapanuli Selatan jika diketahui. Jika belum

diketahui, jelaskan bagaimana area untuk kegiatan proyek akan diidentifikasi setelah menerima dana

1.3 Ringkasan Eksekutif:

Sediakan ringkasan eksekutif proyek. Termasuk gambaran dari tujuan proyek, kegiatan yang diusulkan,

sasaran penerima manfaat, dan hasil yang diharapkan.

1.4 Sejarah dan Misi:

Jelaskan secara singkat sejarah dan misi organisasi anda termasuk pengalaman yang relevan dengan

proyek yang diusulkan.

1.5 Tujuan:

Jelaskan Tujuan proyek.

1.6 Alasan Proyek:

Jelaskan isu konservasi dan / atau sosial-ekonomi (ancaman kunci dan / atau kesempatan penting) yang

proyek Anda ingin kerjakan. Jawaban anda harus menyertakan refrensi khusus untuk prioritas strategis

yang didefinisikan dalam pengumuman Permintaan Pengajuan Proposal.

1.7 Pendekatan proyek:

Page 13: CCA Tapsel Bahasa

Jelaskan strategi dan proyek kegiatan yang diusulkan, yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan

proyek. Jelaskan bagaimana proyek akan dikelola dan mengidentifikasi adanya potensi risiko atau

tantangan yang Anda hadapi dalam pelaksanaan proyek. Sertakan informasi tentang keberadaan

kemitraan atau aliansi dengan siapa yang Anda maksud untuk bekerjasama, dan peran masing-masing.

1.8 Jadwal Proyek:

Sertakan kerangka waktu yang diperkirakan untuk pengembangan proyek dan kegiatan pelaksanaan

selama periode hibah.

1.9 Hubungan dengan tujuan SLP:

Jelaskan bagaimana proyek ini dapat memenuhi tujuan program SLP, yaitu:

• Untuk menunjukkan model pembangunan rendah emisi yang berkontribusi terhadap peningkatan

mata pencaharian dan pelestarian modal alam termasuk keanekaragaman hayati;

• Untuk meningkatkan keterlibatan sektor swasta dan mengkatalisasi investasi ke dalam

pembangunan rendah emisi di bentang alam sasaran;

• Untuk meningkatkan kesadaran dan dukungan di antara para pemangku kepentingan utama untuk

Bentang Alam Berkelanjutan.

1.10 Hasil Proyek:

Hasil apa yang menjadi komitmen organisasi Anda untuk dicapai selama periode hibah? Apa yang akan

menjadi tonggak kunci dan demonstrasi kemajuan dalam 12 bulan pertama pelaksanaan? Apa yang akan

membuktikan kesuksesan Anda? Jawaban Anda harus dapat menjadi referensi untuk bagaimana proyek

akan menunjukkan keberhasilan dalam menangani konservasi tertentu dan / atau masalah sosial-

ekonomi yang diidentifikasi dalam Permintaan Pengajuan Proposal.

1.11 Keberlanjutan:

Jelaskan bagaimana manfaat dan pekerjaan proyek yang diperkirakan akan terus berlanjut setelah akhir

periode hibah. Sertakan rincian sebagai berikut:

a. Kesinambungan keuangan (bagaimana kegiatan akan dibiayai ketika hibah berakhir?);

b. Keberlanjutan kelembagaan (apa model bisnis yang diusulkan untuk memastikan intervensi

proyek terus berlanjut setelah periode hibah? Apakah 'kepemilikan' lokal dipertimbangkan?)

c. Integrasi Kebijakan (bagaimana pekerjaan proyek untuk memastikan bahwa pelajaran dan

hasilnya diintegrasikan ke dalam proses kebijakan lokal dan / atau nasional dan perdebatan?)

1.12 Kemungkinan Program Direplikasi:

Jika dapat berlaku, jelaskan bagaimana proyek dapat direplikasi, dan dalam skala berapa.

Page 14: CCA Tapsel Bahasa

1.13 Rekomendasi dari Organisasi yang pernah bekerjasama

Mohon sertakan dua Surat Rekomendasi dari instansi lain yang diakui nasional atau internasional atau

pemerintah yang membuktikan bahwa organisasi Anda memiliki pengalaman yang diperlukan dan

keahlian untuk melaksanakan proyek tersebut.

BAGIAN II: ANGGARAN

1. Silahkan mengisi lembar kerja anggaran terlampir

2. Harap memberikan narasi anggaran untuk mendampingi lembar kerja anggaran yang

diusulkan. Tujuan dari narasi anggaran adalah untuk melengkapi informasi dalam

lembar kerja anggaran dengan menjelaskan bagaimana unsur-unsur anggaran biaya

yang diperlukan untuk pelaksanaan tujuan proyek dan mencapai hasil. Narasi harus

mencakup semua asumsi, kualifikasi, dan biaya per unit yang diperlukan untuk secara

jelas menyampaikan biaya proyek.