2
ABSTRAK Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan energi panas dari uap/steam untuk memutar turbin sehingga dapat digunakan untuk membangkitkan energi listrik melalui generator. Uap yang digunakan ini berasal dari perubahan fase air yang berada pada boiler karena mendapatkan energi panas dari hasil pembakaran bahan bakar. Secara garis besar sistem pembangkit listrik tenaga uap terdiri dari beberapa peralatan utama: pompa, boiler, turbin, generator, dan kondenser. Untuk mengetahui kinerja dari suatu Pembangkit Listrik Tenaga Uap maka dilakukan analisis termodinamika. Analisis termodinamika dilakukan untuk mengetahui efisiensi termal dari siklus Pembangkit Listrik Tenaga Uap. Siklus Rankine merupakan prinsip dasar termodinamika yang lazim digunakan untuk menentukan kinerja dan efisiensi dari suatu pembangkit tenaga. Pada Sistem Pembangkit Tenaga Uap PT. Pertamina (Persero) RU IV Cilacap telah dilakukan analisa termodinamika untuk mengetahui efisiensi termal dan penggunaan bahan bakar untuk kondisi pembebanan yang berbeda. Pada pembebanan 15 MW memiliki efisiensi sebesar 24,46 % dengan penggunaan bahan bakar fuel oil 6,296 ton/hr. Pada pembebanan 16 MW memiliki efisiensi sebesar 24,53 % dengan penggunaan bahan bakar fuel oil 6,638 ton/hr. Pada pembebanan 17 MW memiliki efisiensi sebesar 24,62 % dengan penggunaan bahan bakar fuel oil 7,119 ton/hr. Dan pada pembebanan 18 MW memiliki efisiensi sebesar 24,67 % dengan penggunaan bahan bakar fuel oil 7,399 ton/hr.

cd.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: cd.docx

ABSTRAK

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan

energi panas dari uap/steam untuk memutar turbin sehingga dapat digunakan untuk

membangkitkan energi listrik melalui generator. Uap yang digunakan ini berasal dari

perubahan fase air yang berada pada boiler karena mendapatkan energi panas dari hasil

pembakaran bahan bakar. Secara garis besar sistem pembangkit listrik tenaga uap terdiri dari

beberapa peralatan utama: pompa, boiler, turbin, generator, dan kondenser.

Untuk mengetahui kinerja dari suatu Pembangkit Listrik Tenaga Uap maka dilakukan

analisis termodinamika. Analisis termodinamika dilakukan untuk mengetahui efisiensi termal

dari siklus Pembangkit Listrik Tenaga Uap. Siklus Rankine merupakan prinsip dasar

termodinamika yang lazim digunakan untuk menentukan kinerja dan efisiensi dari suatu

pembangkit tenaga.

Pada Sistem Pembangkit Tenaga Uap PT. Pertamina (Persero) RU IV Cilacap telah

dilakukan analisa termodinamika untuk mengetahui efisiensi termal dan penggunaan bahan

bakar untuk kondisi pembebanan yang berbeda. Pada pembebanan 15 MW memiliki efisiensi

sebesar 24,46 % dengan penggunaan bahan bakar fuel oil 6,296 ton/hr. Pada pembebanan 16

MW memiliki efisiensi sebesar 24,53 % dengan penggunaan bahan bakar fuel oil 6,638

ton/hr. Pada pembebanan 17 MW memiliki efisiensi sebesar 24,62 % dengan penggunaan

bahan bakar fuel oil 7,119 ton/hr. Dan pada pembebanan 18 MW memiliki efisiensi sebesar

24,67 % dengan penggunaan bahan bakar fuel oil 7,399 ton/hr.

Kata kunci : analisis temodinamika, PLTU, siklus Rankine, efisiensi termal

ABSTRACT

Steam Power (power plant) is a power plant that utilizes heat energy from steam / steam to turn turbines that can be used to generate electricity through a generator. Steam is used is derived from the phase change of water present in the boiler due to get heat energy from the combustion of fuel. Broadly speaking, coal-fired power generation system consists of several major equipment: pumps, boilers, turbines, generators, and condenser.

To determine the performance of a steam power plant, the thermodynamic analysis. Thermodynamic analysis was conducted to determine the thermal efficiency of the cycle Power Plant. Rankine cycle is a basic principle of thermodynamics are commonly used to determine the performance and efficiency of a power plant.

In Steam Power System PT. Pertamina (Persero) RU Cilacap thermodynamic analysis has been carried out to determine the thermal efficiency and the use of fuels for different loading conditions. On loading of 15 MW has an efficiency of 24.46% with the use of fuel oil fuel 6.296 tons / hr. On loading of 16 MW has an efficiency of 24.53% with the use of fuel oil fuel 6.638 ton / hr. At 17 MW

Page 2: cd.docx

load has an efficiency of 24.62% with the use of fuel oil fuel 7.119 ton / hr. And the imposition of 18 MW has an efficiency of 24.67% with the use of fuel oil fuel 7.399 ton / hr.

Keywords: analysis temodinamika, power plant, the Rankine cycle, thermal efficiency