34
MAKALAH FILSAFAT UMUM ”REALISME ARISTOTELES” (Realitas , Kategori , Etika Eudaimonisme ) Disusun Oleh : Kelompok 2 Sinta Nazmah Siti Fahmi Latifah Siti Nurjayani KELAS D FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Mata Kuliah : filsafat umum Dosen : Bpk cecep hilman,M.Ag 1

cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewMAKALAH. FILSAFAT UMUM ”REALISME ARISTOTELES” (Realitas , Kategori , Etika Eudaimonisme ) Disusun Oleh : Kelompok 2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewMAKALAH. FILSAFAT UMUM ”REALISME ARISTOTELES” (Realitas , Kategori , Etika Eudaimonisme ) Disusun Oleh : Kelompok 2

MAKALAH

FILSAFAT UMUM

”REALISME ARISTOTELES”

(Realitas , Kategori , Etika Eudaimonisme )

Disusun Oleh :

Kelompok 2

Sinta Nazmah

Siti Fahmi Latifah

Siti Nurjayani

KELAS D

FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Mata Kuliah : filsafat umum

Dosen : Bpk cecep hilman,M.Ag

1

Page 2: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewMAKALAH. FILSAFAT UMUM ”REALISME ARISTOTELES” (Realitas , Kategori , Etika Eudaimonisme ) Disusun Oleh : Kelompok 2

KATA PENGANTAR

            Atas segala puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT,

shalawat serta salam juga disampaikan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad

SAW. Serta sahabat dan keluarganya, seayun langkah dan seiring bahu dalam

menegakkan agama Allah. Dengan kebaikan beliau telah membawa kita dari alam

kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.

Dalam rangka melengkapi tugas dari mata kuliah FILSAFAT UMUM

pada Program Studi Tarbiyah dengan ini penulis mengangkat judul “REALISME

ARISTOTELES”.

Dalam penulisan makalah ini, penulis dan penyusun menyadari bahwa

makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari cara penulisannya, maupun

isinya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran-saran

yang dapat membangun , merubah demi kesempurnaan makalah ini.

02 Oktober 2018

Sukabumi

2

Page 3: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewMAKALAH. FILSAFAT UMUM ”REALISME ARISTOTELES” (Realitas , Kategori , Etika Eudaimonisme ) Disusun Oleh : Kelompok 2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang.....................................................................................1

B.    Rumusan Masalah................................................................................1

C.    Tujuan penulisan..................................................................................2

BAB II       PEMBAHASAN

A.    Pengertian Realisme Dan Bentuk Realisme ..............................................3

B.     Biografi Aristoteles...................................................................................8

C.     Pengertian Realitas .................................................................................13

D. Kategori Aristoteles……………………………………………….……15

E. Etika Eudoimonisme………….…………………………………...……16

BAB III    PENUTUP

A.   Kesimpulan.............................................................................................18

B.    Saran............................................................................................... ……18

DAFTAR

PUSTAKA............................................................................................................ 19

3

Page 4: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewMAKALAH. FILSAFAT UMUM ”REALISME ARISTOTELES” (Realitas , Kategori , Etika Eudaimonisme ) Disusun Oleh : Kelompok 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Untuk zaman sekarang ini banyak orang yang tidak mengenal

tokoh-tokoh filosof yang dikarenakan mereka sungkan dan enggan

mengetahui dan mempelajari filsafat Namun untuk tokoh filosofi

aristoteles , telinga kita tidak asing lagi mendengar namanya yang mana

dia adalah seorang filosof yang sangat terkenal karena tokoh filosof ini

mampu menorehkan sejarah yang berharga dengan pengaruhnya yang

sangat besar terhadap perkembangan pemikiran filosofis, yang mana

beliau terkenal sebagai Bapak Logika yang hingga sampai abad ke-21

sekarang ini, tak seorang pun merasa bosan dengan filsafat Aristoteles.

Bahkan mengadikannya sebagai landasan filosofs dalam berfikir

Untuk lebih jelasnya, kami selaku kelompok 5 akan menyusun sebuah

makalah yang membahas tentang realism aristoteles, namun karena

keterbatasan kami, kami tidak mampu membahas apa sih realism menurut

aristoteles.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan realisme dan sebutkan bentuk realisme ?

2. Siapa aristoteles itu ?

3. Apa itu realitas (Realisme Aristoteles ) ?

4. Sebutkan kategori Aristoteles ?

5. Bagaimana etika Eudoimonisme Aristoteles ?

4

Page 5: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewMAKALAH. FILSAFAT UMUM ”REALISME ARISTOTELES” (Realitas , Kategori , Etika Eudaimonisme ) Disusun Oleh : Kelompok 2

C. Tujuan Penulisan Makalah

1. Untuk mengetahui arti dari realisme itu sendiri dan bentuk realisme itu

seperti apa

2. Agar mengetahui siapa Aristoteles tersebut

3. Untuk mengetahui arti realitas

4. Untuk mengetahui kategori aristotelses

5. Untuk mengetahui etika eudoimonisme aristoteles

5

Page 6: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewMAKALAH. FILSAFAT UMUM ”REALISME ARISTOTELES” (Realitas , Kategori , Etika Eudaimonisme ) Disusun Oleh : Kelompok 2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Realisme

Rasionalisme yaitu paham yang mengatakan bahwa akal itulah alat

pencari dan pengukur pengetahuan. Pengetahuan dicari dengan akal,

temuannya di ukur dengan akal pula. Dicari dengan akal adalah dicari

dengan berpikir logis. Diukur dengan akal artinya diuji apakah temuan itu

logis/ tidak. Bila logis, benar; bila tidak, salah. Nah , dengan soal itulah

aturan untuk mengatur manusia dan alam itu dibuat. Ini juga mempunyai

arti bahwa kebenaran itu bersumber pada akal. Dalam proses pembuatan

aturan itulah , ternyata temuan akal itu seringkali bertentangan. Kata

seseorang ini logis, tetapi kata orang lainpun itu  logis juga. Padahal ini &

itu itu tidak sama, bahkan kadang-kadang bertentangan. Orang-orang

sophis pada zaman Yunani Kuno dapat membuktikan bahwa bergerak =

diam, kedua-duanya sama logisnya. Apakah anak panah yang melesat dari

busurnya itu bergerak atau diam? Dua-duanya benar. Apa arti bergerak?

Bergerak adalah bila sesuatu pindah tempat. Anak panah itu pindah dari

busur ke sasarannya .Jadi, anak panah itu bergerak. Anak panah itu dapat

juga dibuktikan diam. Diamilah bila sesuatu pada sesuatu waktu berada

pada suatu tempat. Anak panah itus etiap saat berada di suatu tempat.

Jadi, anak panah itu diam. Ini pun benar,karena argumennya juga

pun logis. Jadi, bergerak sama dengan diam, sama-sama logisnya .Apa

yang diperoleh dari kenyataan itu? Yang diperoleh itu adalah berpikir logis

tidak menjamin diperolehnya kebenaran yang disepakati. Padahal, aturan

itulah yang harusnya disepakati . Nah kalau begitu diperlukan alat lain .

Alat itu adalah Empirisme .

6

Page 7: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewMAKALAH. FILSAFAT UMUM ”REALISME ARISTOTELES” (Realitas , Kategori , Etika Eudaimonisme ) Disusun Oleh : Kelompok 2

1. Bentuk Realisme

1. Realisme Rasional

Realisme rasional dapat diartikan pada dua aliran, yaitu

realisme klasik dan realisme religius. Bentuk utama dari realisme

religius adalah “Scholastisisme”. Realisme klasik adalah filsafat

Yunani yang pertama kali dikembangkan oleh Aristoteles,

sedangkan realisme religius, terutama Scholatisisme oleh Thomas

Aquina, dengan menggunakan filsafat Aristoteles dalam

membahas teologi gereja.

Thomas Aquina menciptakan filsafat baru dalam agama

kristen, yang disebut tomisme, pada saat itu filsafat gereja dikuasai

oleh neoplatonisme yang dipelopori oleh Plotinus. Realisme klasik

maupun religius menyetujui bahwa dunia materi adalah nyata, dan

berada diluar fikiran idea yang mengamatinya. Tetapi sebaliknya,

tomisme berpandangan bahwa materi dan jiwa diciptakan oleh

Tuhan, dan jiwa lebih penting dari pada materi karena Tuhan

adalah rohani yang sangat sempurna. Tomisme juga

mengungkapkan bahwa manusia merupakan suatu

perpaduan/kesatuan materi & rohani dimana badan & roh menjadi

satu. Manusia bebas dan bertanggung jawab untuk bertindak,

namun manusia juga abadi lahir ke dunia untuk mencintai dan

mengasihi pencipta, karena itu manusia mencari kebahagiaan yang

abadi.

1. Realisme klasik

Realisme klasik oleh Brubacher 1950 disebut

humanisme rasional. Realisme ini berpandangan bahwa

manusia pada hakikatnya memiliki ciri rasional. Dunia

dikenali melalui akal, dimulai dengan prinsip (self evident),

dimana manusia dapat menjangkau kebenaran umum. Self

evident ialah hal yang penting dalam filsafat realisme karena

evidensi yaitu asas pembuktian tentang realitas dan

7

Page 8: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewMAKALAH. FILSAFAT UMUM ”REALISME ARISTOTELES” (Realitas , Kategori , Etika Eudaimonisme ) Disusun Oleh : Kelompok 2

pembenaran sekaligus.Self evident merupakan suatu bukti

yang ada pada diri “realitas, eksistensi” itu sendiri. Jadi ,

bukti tersebut itu bukan pada materi atau pada realitas yang

lain. Self evident ialah asas untuk mengerti kebenaran  dan

sekaligus untuk membuktikan kebenaran. Self evident

merupakan asas bagi pengetahuan artinya pengetahuan yang

benar buktinya ada di dalam pengetahuan / kebenaran

pengetahuan itu sendiri. Pengetahuan tentang tuhan , sifat-

sifat Tuhan, eksistensi Tuhan, yaitu bersifat self evident.

Jadi artinya bahwa adanya Tuhan tidak perlu

dibuktikan dengan bukti-bukti lain sebab Tuhan itu “self

evident”. Sifat Tuhan itu Esa, jadi artinya Esa hanya dimiliki

Tuhan, tidak ada yang menyamainya terhadap sifat Tuhan

tersebut. Eksistensi Tuhan ialah prima kausa, penyebab

pertama & utama dari segala yang ada, yakni merupakan

penyebab dari realitas alam semesta. Sebab, dari yang semua

kejadian yang terjadi pada alam semesta .

2. Realisme religious

Realisme religious dalam pandangannya tampak

dualistis.Ia berpendapat bahwa terdapat 2 order yang terdiri

atas order natural dan order supernatural. Ke2 order

tersebut berpusat pada tuhan. Tuhan merupakan pencipta

semesta alam yang abadi . Pendidikan ialah suatu proses

untuk meningkatkan diri dan guna mencapai yang abadi.

Kemajuan diukur dan sesuai dengan yang abadi tersebut

mengambil tempat dalam alam. Hakikat kebenaran &

kebaikan memiliki makna dalam pandangan filsafat ini.

Kebenaran bukan dibuat, melainkan sudah ditentukan,

dimana belajar itu harus mencerminkan kebenaran tersebut.

Menurut pandangan aliran realism ini , struktur social

berakar pada aristokrasi & demokrasi. Letak aristokrasinya

8

Page 9: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewMAKALAH. FILSAFAT UMUM ”REALISME ARISTOTELES” (Realitas , Kategori , Etika Eudaimonisme ) Disusun Oleh : Kelompok 2

ialah pada cara meletakan kekuasaan yang lebih tahu dalam

kehidupan sehari-hari. Demokrasinya berarti bahwa setiap

orang itu diberi kesempatan yang luas untuk memegang

setiap jabatan dalam struktur masyarakat. Hubungan antara

gereja & Negara, ialah menjaga fundamental dasar dualisme

antara order natural & order supernatural.

Minat Negara terhadap pendidikan itu bersifat

natural, karena Negara memiliki kedudukan lebih rendah

dibandingkan dengan gereja. Moral pendidikan berpusat

pada ajaran agama. Pendidikan agama sebagai pedoman bagi

anak untuk mencapai Tuhan & Akhirat. Menurut realisme

religious, karena keteraturan & keharmonisan alam semesta

sebagai ciptaan tuhan, maka manusia harus mempelajari

alam sebagai ciptaan tuhan. Tujuan utama pendidikan

mempersiapkan individu untuk dunia & akhirat. Tujuan

pendidikan ialah mendorong siswa memiliki keseimbangan

intelektual yang baik, bukan semata-mata penyesuaian

terhadap lingkungan fisik & social saja. William Mc Gucken

“Brubacher, 1950”, seorang pengikut aristoteles & Thomas

aquina yang berakar pada metafisika dan epistimologi,

membicarakan pula natural dansupernatural. Menurut

Gucken, tanpa Tuhan tidak ada tujuan hidup, & pada

akhirnya tidak ada tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan

ialah mempersiapkan manusia untuk hidup didunia sekarang

dalam arti untuk mencapai tujuan akhir yang abadi untuk

hidup didunia sana.

Pandangannya tentang moral, realism religious

menyetujui bahwa kita dapat memahami banyak hukum

moral dengan mengunakan akal, namun secara tegas

beranggapan bahwa hukum-hukum moral tersebut diciptakan

oleh Tuhan. Tuhan telah memberkati manusia dengan

9

Page 10: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewMAKALAH. FILSAFAT UMUM ”REALISME ARISTOTELES” (Realitas , Kategori , Etika Eudaimonisme ) Disusun Oleh : Kelompok 2

kemampuan rasional yang sangat tinggi untuk memahami

hukum moralnya tersebut. Tidak seperti halnya realisme

natural yang hanya terbatas pada moral alamiah, realisme

religious beranggapan bahwa manusia diciptakan memiliki

kemampuan untuk melampaui alam natural, yang pada

akhirnya mampu mencapai nilai supernatural.

Tujuan pendidikan ialah keselamatan atau

kebahagiaan jasmani dan rohani sekaligus. Anak lahir pada

dasarnya rohaninya dalam keadaan baik, penuh rahmat, diisi

dengan nilai-nilai ketuhannan. Anak akan menerima

kebaikan & menjauhi kejahatan bukan hanya karena perintah

akal, melainkan juga karena perintah Tuhan. Johan Amos

Comenius ialah pemikir pendidikan yang dapat digolongkan

pada realisme religious, mengemukakan bahwa semua

manusia harus berusaha untuk mencapai 2 tujuan. Yang

pertama , keselamatan & kebahagiaan hidup yang abadi.

Yang Kedua, keadaan & kehidupan dunia yang sejahtera &

damai. Tujuan pertama ialah tujuan yang interen dalam diri

manusia, dimana tujuannya terletak diluar hidup ini.

Pada tujua kedua, Comenius tampaknya

memandang kebahagiaan & perdamaian dunia ialah sebagian

dari kebahagiaan hidup yang abadi. Berbicara tentang

pendidikan, Comenius “price, 1962” mengemukakan bahwa

pendidikan harus universal, seragam, dimulai sejak

pendidikan yang paling rendah, merupakan suatu kewajiban.

Pada tingkatan pendidikan paling rendah, dan merupakan

suatu kewajiban. Pada tingkat pendidikan paling rendah ,

anak akan menerima jenis pendidikan yang sama.

Beberapa prinsip mengajarkan yang dikemukakan oleh

Comenius adalah sebagai berikut :

10

Page 11: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewMAKALAH. FILSAFAT UMUM ”REALISME ARISTOTELES” (Realitas , Kategori , Etika Eudaimonisme ) Disusun Oleh : Kelompok 2

a. Pelajaran tersebut harus didasarkan pada minat siswa

keberhasilan dalam belajar tidak karena dipaksakan

dari luar, melainkan merupakan suatu hasil

perkembangan dari dalam pribadinya.

b. Pada waktu permulaan belajar, guru haruslah

menyusun out line secara garis besar dari setiap mata

pelajaran.

c. Guru harus menyiapkan & menyampaikan informasi

tentang garis-garis besar pelajaran sebelum pelajaran

dimulai, atau pada waktu permulaan pelajaran.

d. Kelas harus diisi dengan gambar-gambar, peta, motto,

& sejenisnya yang berkaitan dengan rencana pelajaran

yang akan diberikan

e. Guru harus menyampaiakan pelajaran sedemikian

rupa, sehingga pelajaran merupakan suatu kesatuan.

Setiap pelajaran adalah suatu keseimbangan dari

pelajaran sebelumnya dan untuk perkembangan

pengetahuan secara terus-menerus.

f. Apapun yang dilakukan oleh guru, hendaknya

membantu untuk pengembangan hakikat manusia.

Kepada siswa tersebut ditunjukan kepentingan yang

praktis dari setiap system nilai.

g. Pelajaran dalam subjek yang sama diperuntukan bagi

setiap semua anak.

B. Biografi Aristoteles

Aristoteles , murid & juga teman serta guru plato , adalah orang

yang mendapat pendidikan yang baik sebelum menjadi filosof .

Keluarganya adalah orang -orang yang tertarik pada ilmu kedokteran .

Sifat berpikir saintifik ini sangat besar pengaruhnya pada Aristoteles .

11

Page 12: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewMAKALAH. FILSAFAT UMUM ”REALISME ARISTOTELES” (Realitas , Kategori , Etika Eudaimonisme ) Disusun Oleh : Kelompok 2

Oleh karena itu , kita menyaksikan filsafat Aristoteles berbeda warnanya

dengan filsafat plato : sistematika , amat dipengaruhi oleh metode empiris.

Aristoteles lahir pada tahun (384 S) di Stagira , sebuah kota di

Thrace . Ayahnya meninggal tatkal ia masih amat muda aristoteles

Meninggal di Yunani 322 SME Pasangannya ialah Pythias, Herpyllis dan

mempunyai anak bernama Nicomachuso

Dia diambil oleh Proxenus , dan orang ini memberikan pendidikan

yang istimewa kepadanya . Tatkal Aristoteles berumur 18 tahun , ia

dikirim ke Athena dan dimasukan ke Akademia plato . waktu itu memang

merupakan kebiasaan orang mengirimkan anaknya ke tempat yang jauh

yang merupakan pusat – pusat perkembangan intektual . Di sanalahia

belajar ,tentu saja pada plato .

Dalam pergaulan tingkat atas , ia barangkali lebih berhasil

ketimbang plato , ia pernah menjadi tutor ( guru ) Alexander , putra Philip

dari Masedonia , seorang diplomat yang ulung dan jendral dan jenderal

yang terkenal . Sebagai tutor bagi alexander tidak hanya menerima seluruh

idea dan rencananya , lebih dari itu juga pola pikiranya , Antara tahun 340

– 335 SM Aristoteles menekuni riset di Stagira tersebut dibantu oleh

‘’Theophrastus’’ yang juga alumnus Athena . Riset tersebut yang intensif

itu dibiayai oleh ‘’Alexander ‘’, dan menghasilkan kemajuan dalam sains

dan filsafat .

Tatkala Alexander berperang di Asia pada tahun 334 SM ,

Aristetoles pergi lagi ke Athena bukan sebagai murid , melainkan ia

mendirikan sekolah yang bernama Lyceum . Terjadilah persaingan hebat

antara Lyceum dan Akademi . Persaingan ini telah mendorong Aristetoles

untuk meningkatkan penelitiannya . Hasilnya ia tidak mengajarkan

politik , retorika , dan dialektika . Lama – kelamaan posisinya di Athena

menjadi tidak aman karena ia orang asing dan teman Alexander . Orang –

orang Athena yang anti Macedonia memandang Aristetoles sebagai

12

Page 13: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewMAKALAH. FILSAFAT UMUM ”REALISME ARISTOTELES” (Realitas , Kategori , Etika Eudaimonisme ) Disusun Oleh : Kelompok 2

menyebarkan pengaruh yang bersifat subversif , makanya ia berpikir lebih

bijak ia meninggalkan Athena , ia juga dituduh ateis , lalu ia pindah ke

Chalcis dan meninggal di sana pada tahun 322 SM.

Banyak karyanya yang hilang , tetapi yang masih ada pun dapat

menjelaskan bahwa ia pekerja keras , Karangannya tentang logika berjudul

Organon yang berisi tentang categories . Bukunya ialah On Interpretation ,

membahas berbagai tipe proposisi . Buku prior Analytics membicarakan

silogisme di sini kita menemukan aturan silogisme dan konsep induksi .

Bukunya , posterior Analytic , memberikan penjelasan ilmiah tentang

pengetahuan sains , Bukunya yang penting bagi persoalan kita – on

sophistical refutations , membuktikan kepalsuan logika orang sofis .

Perkembangan penting dalam filsafat dibantu oleh klasifikasi yang

diusulkan oleh Aristoteles , ia tertarik pada fakta yang spesifik dan juga

yang umum ( iniversal ) . ia biasanya memulai dari gejala particular

menuju kongklusi universal . jadi , induksi menuju generalisasi . Agak

berbeda dari plato , ia sangat tertarik pada pengetahuan kealaman dalam

filsafatnya , dank arena itu ia mementingkan observasi . Di dalam dunia

filsafat ini , Aristoteles terkenal sebagai Bapak Logika .

Logika tersebut di sebut logika tradisional karena nantinya

berkembang apa yang disebut logika modern . Logika ‘’Aristoteles’’ itu

sering juga disebut sebagai logika formal . Bila orang – orang sofis banyak

yang menganggap manusia tidak akan mampu memperoleh kebenaran ,

Aristoteles dalam metaphysics menyatakan bahwa manusia dapat mencapi

kebenaran ( mayer : 152 ) .

Salah satu teori metafisika Aristetoris yang penting ialah

pendapatnya yang mengatakan bahwa matter dan form itu bersatu , matter

memberikan subtansi sesuatu , form ( mayer : 155 )m. jadi ,iamtelah

mengatasi dualism plato yang memisahkan matter dan form ; bagi plato

matter dan form berbeda sendiri – sendiri . Dia juga berpendapat bahwa

13

Page 14: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewMAKALAH. FILSAFAT UMUM ”REALISME ARISTOTELES” (Realitas , Kategori , Etika Eudaimonisme ) Disusun Oleh : Kelompok 2

matter itu potensial dan form itu aktualitas . Namun telah ada substansi

yang murni form, tanpa potentiality , jadi tanpa matter , yaitu Tuhan .

Aritoteles percaya adanya Tuhan . Bukti adanya Tuhan

menurutnya adalah Tuhan sebagai penyebab gerak ( a first cause of motion

). Tuhan itu menurut Aristoteles berhubungan dengan dirinya sendiri. Dia

tidak berhubungan dengan ( tidak mempedulikan ) alam ini . ia bukan

persona . Ia tidak memperhatikan doa dan keinginan manusia . Dalam

mencintai Tuhan , kita semua tidak usah mengharap ia mencintai kita . Ia

adalah kesempurnaan tertinggi , dan kita mencontoh ke sana untuk

perbuatan dan pikiran – pikiran kita ( mayer : 159 ) .

Pada Aristoteles kita semua menyaksikan bahwa pemikiran filsafat

lebih maju , dasar – dasar sains diletakan . Tuhan dicpai dengan akl , tetapi

ia percaya pada Tuhan . Jasanya dalam menolong plato dan Socrates

memerangi orang sofis ialah karena bukunya yang menjelaskan palsunya

logika yang digunakan oleh tokoh – tokoh sofisme . Sampai di sini “

selesai “ –lah sudah rondr pertama pertarungan antara akal dan hati (iman)

Kemenangan sementara berada di kedua belah pihak : akal dan hati

kedua – duanya menang . Kuasa akal tersebut mulai dibatasi ; ada

kebenaran yang umum , jadi tidak semua kebenaran relatif . Sains dapat

dipegang sebagian dan diperselisihkan sebagian .

Filsafat yunani yang rasional itu boleh dikatakan berakhir setelah

Aristoteles selesai menggeralkan pemikirannya . Akan tetapi , sifat

rasional itu masih digunakan selama beberapa abad sesudah Aristoteles,

sebelum filsafat benar – benar memasuki dan tenggelam dalam Abad

pertengahan . Namun jelas ,setelah periode SPA ( Socrates , plato ,

Aristoteles ) , mutu filsafat semakin merosot ( Mayer : 192 ) .

Kemunduran filsafat itu sejalan dengan kemunduran politik ketika

itu , yaitu sejalan dengan terpecahnya menjadi pecahan – pecahan kecil

imperium besar yang dibangun oleh Alexander . Sebelum ke Abad

14

Page 15: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewMAKALAH. FILSAFAT UMUM ”REALISME ARISTOTELES” (Realitas , Kategori , Etika Eudaimonisme ) Disusun Oleh : Kelompok 2

pertengahan mestinya kita melalui pemikiran Helenis lebih dulu . Pada

zaman Helenis kita menyaksikan reaksi – reaksi yang menentang

metafisika . poko perhatian filsafat pada masa ini ialah masa etika (Mayer :

193 ) dan pengetahuan – pengetahuan khusus . Istilah Helenisme adalah

istilah modern yang diambil dari Bahasa Yunani itu ialah kebudayaan

yunani yang berkembang pada abad ke – 5 dan ke – 4 SM . Dalam

pengertian yang lebih luas , Helenisme adalah istilah yang menunjukan

kebudayaan yang merupakan gabungan antara budaya yunani dan budaya

Asia Kecil , Siria , Mesopotamia , dan Mesir yang lebih tua . Gabungan itu

terjadi selama tiga abad setelah meninggalnya Alexander yang Agung

pada tahun 323 SM. Seseorang dikatakan ia berada ( Encyclopedia

Americana , 14 : 70 ) .

Istilah “ periode Helenistik “ mulai digunakan pada abad ke – 19

oleh sejarahwan jerman , Droysen , untuk menunjukkan periode

sebagaimana disebut di atas itu . Periode Helenistik , menurut Droysen ,

dimulai meninggalnya Alexander yang Agung ( 323 SM ) berakhir kira

kira pada tahun 30 SM . Jika itu benar , maka periode filsafat Helenisme

dapat dimulai sejak meninggalnya Aristoteles ( 322 SM ) sampai kira kira

zaman philo ( 20 SM – 54 M ) Untuk mudahnya , periode Helenistik

adalah periode pemikiran sejak meninggalnya Aristoteles samapai mulai

perkembangan agama Kristen . Lama periode ini kurang lebih 300mtahun ,

Menurut Mayer (315 ) , jatuhnya filsafat langsung disambung oleh neo –

Pythagorean dan neo- platonisme . jadi , kalau begitu , dapatlah disebutkan

kelompk – kelompok filosof yang dapat dipandang sebagai pengisi zaman

helenisme itu , yaitu sinisme , Cyrenaic , peripatetics, Epicureanisme ,

stoisisme , skeptisisme , philo , ditutup oleh jatuhnya filsafat . Neo

platonisme yang menyambung periode itu tidak lagi

dapat dimasukan ke dalam Helenisme .

15

Page 16: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewMAKALAH. FILSAFAT UMUM ”REALISME ARISTOTELES” (Realitas , Kategori , Etika Eudaimonisme ) Disusun Oleh : Kelompok 2

ciri – ciri filsafat Helenisme

1. Belajar seperti pada abad ke-20 ini, menjadi lebih terspesialisasi

2. Sifat spekulasi mulai di jauhi

3. Athena kehilangan monopoli dalam pengajaran

4. Filsafat dipopulerkan sehingga memikat peminat yang lebih luas

5. Etika dijadikan perhatian yang dominan .

6. Jiwa filsafat Helenisme ialah eklektik

7. Munculnya filosof yang justru lebih senang pada riset , tetapi tidak

memiliki teori sendiri

8. Watak ekstrem muncul

9. Filsafat lebih lengket dengan agama dibandingkan dengan zaman

Helenis lama (Yunani)

10. Perspektif filsafat dan sastra semakin pendek

C. Pengertian Realitas ( Realisme Aristoteles )

Realisme berasal dari kata latin yaitu realis yang artinya ‘sungguh-

sungguh, nyata benar’. Panjangnya sejarah sangat bervariasi, realisme

telah memiliki tema umum, yang disebut sebagai prinsip atau tesis

kemerdekaan. Tema ini menyatakan bahwa realitas, pengetahuan serta

nilai yang ada secara independen dari pikiran manusia. Dan ini berarti

bahwa realisme menolak pandangan idealis bahwa ide-ide hanya nyata.

Barang yang ada meskipun tidak ada pikiran untuk melihat mereka seperti

: ingat pertanyaan klasik tentang pohon tumbang di hutan. Hal ini untuk

realis, hal ini tentu sebuah realitas independen, namun, realis juga

menganggap ide untuk menjadi bagian dari tesis.

Memasuki abad ke-20, realisme telah muncul, khususnya di Inggris

dan AmerikaUtara.Hasil nya real dalam artian actual atau yang ada , kata

tersebut menunjuk kepada suatu hal yaitu benda-benda atau suatu hal

kejadian yang ”sungguh sungguh”, artinya yang bukan sekadar khayalan

16

Page 17: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewMAKALAH. FILSAFAT UMUM ”REALISME ARISTOTELES” (Realitas , Kategori , Etika Eudaimonisme ) Disusun Oleh : Kelompok 2

atau apa yang ada dalam pikiran. Real menunjukkan apa yang ada. Realita

ialah keadaan atau sifat benda yang real atau yang ada, yakni bertentangan

dengan yang tampak. Dalam artian umum, realisme berarti kepatuhan

kepada fakta, kepada apa yang terjadi, jadi bukan kepada yang diharapkan

atau yang diinginkan. Akan tetapi dalam filsafat ini , kata realisme dipakai

dalam artian sebagai yang lebih teknis.

Dalam arti ini  filsafat yang sempit, realisme berarti anggapan

bahwa obyek indera kita adalah real, benda-benda ada, adanya itu terlepas

dari kenyataan bahwa benda itu kita ketahui, atau kita persepsikan atau ada

hubungannya dengan pikiran kita. Bagi kelompok-kelompok realis, alam

itu, dan satu-satunya hal yang dapat kita lakukan adalah: menjalin

hubungan yang baik dengannya. Kelompok realis tersebut berusaha

untuk melakukan hal ini, bukan untuk menafsirkannya menurut keinginan

atau kepercayaan yang belum dicoba kebenarannya. Seorang realis bangsa

Inggris, John Macmurray mengatakan:

Kita tidak bisa melpaskan diri dari berbagai fakta bahwa terdapat

perbedaan antara benda dan ide. Bagi common sense biasa, ide ialah ide

tentang sesuatu benda, suatu fikiran dalam akal kita yang menunjuk suatu

benda. Dalam hal tersebut benda dalah realitas dan ide adalah 'bagaimana

benda itu nampak pada kita'. Oleh karena itu , maka pikiran kita harus

menyesuaikan diri dengan benda-bendanya , jika mau menjadi benar,

yakni jika kita ingin agar ide kita menjadi benar, jika ide kita cocok sekali

dengan bendanya, maka ide itu salah dan tidak berfaedah. Benda tersebut

tidak menyesuaikan dengan ide kita tentang benda tersebut. Kita harus

mengganti ide-ide kita & terus selalu menggantinya sampai kita

mendapatkan ide yang benar. Dengan cara berpikir  common sense

semacam itu adalah cara yang realis; cara tersebut adalah realis karena ia

menjadikan 'benda' adalah bukan 'ide' sebagai ukuran kebenaran, pusat

arti. Realisme tersebut menjadikan benda itu dari real dan ide itu

penampakkan benda yang benar atau yang keliru. Realisme telah

menegaskan bahwa sikap common sense yang diterima orang secara luas

17

Page 18: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewMAKALAH. FILSAFAT UMUM ”REALISME ARISTOTELES” (Realitas , Kategori , Etika Eudaimonisme ) Disusun Oleh : Kelompok 2

adalah benar, artinya, bahwa bidang aam atau obyek fisik itu ada, tak

bersandar kepada kita, dan bahwa pengalaman kita hal nya tidak

mengubah watak benda yang kita rasakan.  

D. Kategori

  Upaya untuk memahami segala sesuatu yang "ada" berdasarkan

konstruksi pemikiran logic Aristoteles, maka terdapat sepuluh keberadaan

yang oleh Aristoteles disebut dengan ten categories. Dalam logikanya

Aristoteles, penggolongan suatu pengertian (kategori) sangat diperlukan,

sebab pemahaman dengan kategori akan membantu seseorang untuk dapat

merumuskan pemikirannya secara logis. Bagi Aristoteles, kategori ialah

seperangkat pernyataan yang mampu mengklasifikasikan semua

pernyataan lainnya. Kategori pokoknya ialah substansi dan sembilan yang

lainnya disebut sebagai aksidensi.  Aristoteles membagi kategori menjadi

sepuluh kategori,yaitu: 

1. Substansi (substance)

Substansi adalah suatu pengertian yang menyatakan hakikat

keberadaan ada yang tk terpisahkan dari ada itu sendiri.

2. Kuantitas (Quantity)

Kuantitas adalah suatu pengertian yang menyatakan ukuran atau

jumlah.

3. Kualitas (Quality)

Kualitas adalah suatu pengertian yang menunjukan sifat ada itu.

4. Hubungan (Relation)

Relasi atau hubungan adalah suatu pengertian yang menunjukan

hubungan suatu ada dengan ada yang lain.

5. Tempat (place)

18

Page 19: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewMAKALAH. FILSAFAT UMUM ”REALISME ARISTOTELES” (Realitas , Kategori , Etika Eudaimonisme ) Disusun Oleh : Kelompok 2

Tempat adalah pengertian yang menunjukan letak ada itu di

tengah-tengah ada yang lain.

6. Waktu (date, Time)

Waktu adalah pengertian yang menunjukan kapan atau berapa

jumlah waktu ada itu berada.

7. Posisi (position, posture)

Posisi adalah pengertian yang menunjukan bagaimana suatu ada itu

berada di tempatnya

8. Keadaan (state)

Keadaan adalah pngertian yang menunjukan bagaimana

keberadaan ada itu di bandingkan dengan keberadaan yang lain.

9. Aksi, Kegiatan (Action, activity)

Aksi adalah suatu pengertian yang menyatakan suatu tindakan atau

aktifitas dari ada itu.

10. Passivitas (passivity)

Passivitas adalah suatu pengertian yang menunjukan suatu

tindakan yang di tujuka kepada ada itu sendiri.

E. Etika Kebahagiaan (Eudaimonisme)

Setiap orang, masyarakat, bangsa mendambakan kebahagiaan.

Berbagai teori, doktrin, paham menawarkan resep untuk menjadi bahagia.

Semua agama menjanjikan kebahagiaan, baik di dunia maupun di surga.

Karena itu, kebahagiaan merupakan perkara penting dalam hidup manusia.

Suatu paham yang mendewakan kebahagiaan dan menganggapnya sebagai

nilai hidup yang tertinggi adalah Kebahagiaan (Eudaimonisme). Nama itu

sesuai dengan arti akar katanya karena Eudamoinisme berasal dari kata

19

Page 20: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewMAKALAH. FILSAFAT UMUM ”REALISME ARISTOTELES” (Realitas , Kategori , Etika Eudaimonisme ) Disusun Oleh : Kelompok 2

Yunani Eudoimonia, yang artinya ‘kebahagiaan’. Sebagai teori sepintas

kilas tak ada yang salah dengan Eudoimonisme. Kebahagiaan merupakan

nilai penting dalam hidup manusia dan amat berpengaruh bagi perilaku

mereka. Namun, bila pandangan itu dipraktekkan dalam hidup nyata tidak

sedikit pertanyaan yang dapat diajukan tentang kebahagiaan juga

perbedaan dalam cara mendapatkannya. 

    Didalam aliran filsafat aristoteles, etika mendapat tempat khusus.

Hukum-hukumnya bukan diarahkan kepada suatu cita-cita yang kekal,

mutlak tanpa syarat di dalam dunia yang mengatasi penginderaan kita

tetapi diarahkan kedunia ini. Tujuan tertinggi yang ingin dicapai adalah

“kebahagiaan” (Eudaimonia). Kebahagiaan ini bukan berarti kebahagiaan

yang subyektif, tetapi sesuatu keadaan yang sedemikian rupa, sehingga

segala sesuatu yang termasuk keadaan bahagia itu terdapat pada manusia. 

20

Page 21: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewMAKALAH. FILSAFAT UMUM ”REALISME ARISTOTELES” (Realitas , Kategori , Etika Eudaimonisme ) Disusun Oleh : Kelompok 2

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

1) Rasionalisme yaitu paham yang mengatakan bahwa akal itulah alat

pencari dan pengukur pengetahuan. Realisme Rasional dapat

diartikan pada dua aliran, yaitu realisme klasik dan realisme

religius.

2) Biodata Aristoteles Nama : Aristoteles Lahir : Stagira, 384 S

Meninggal: Yunani 322 SME Pasangan: Pythias, Herpyllis Anak :

Nicomachus

3) Realitas ( Realisme Aristoteles )Realisme berasal dari kata latin

yaitu realis yang artinya ‘sungguh-sungguh, nyata benar’.

Panjangnya sejarah sangat bervariasi, realisme telah memiliki tema

umum, yang disebut sebagai prinsip atau tesis kemerdekaan.

4) Aristoteles membagi kategori menjadi sepuluh

kategori,yaitu: Substansi , Kuantitas,Kualitas,Hubungan ,Tempat

,Waktu,Posisi, ,Keadaan,Aksi,Kegiatan ,Passivitas

5) Kebahagiaan (Eudaimonisme). Nama itu sesuai dengan arti akar

katanya karena Eudamoinisme berasal dari kata Yunani

Eudoimonia, yang artinya ‘kebahagiaan’

B. Saran

Adapun saran yang bisa penulis berikan :

1) Kepada semua pembaca makalah bila mendapat kekeliruan dalam

makalah ini harap bisa meluruskannya.

2) Untuk supaya bisa membaca kembali literatur-literatur yang

berkenaan dengan pembahasan ini sehingga diharapkan akan bisa

lebih menyempurnaka kembali pembahasan materi dalam makalah

ini

3) Kritik& saran dari pembaca sangat di harap kan demi

kesempurnaan penulisan makalah di kemudian hari.

21

Page 22: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewMAKALAH. FILSAFAT UMUM ”REALISME ARISTOTELES” (Realitas , Kategori , Etika Eudaimonisme ) Disusun Oleh : Kelompok 2

Datar pustaka

Tafsir , Ahmad. 2012 . Filsafat umum akal dan hati sejak thales sampai capra.

Remaja RosdaKarya : Bandung .

Abdul Manan , 2017 . Realisme aristoteles . di kutip dari

http://aqidahfilsafatislam.blogspot.com/2017/04/realisme-aristoteles.html. 1

oktober .

Fauziyah . 2016. 10 kategori menurut aristoteles .[internet] .Tersedia di :

https://fauziyahweb.wordpress.com/2016/05/24/10-kategori-menurut-aristoteles/

22