46
Afini Herlyana Pembimbing : dr. H Imam Ghozali, Sp.An Cedera Kepala

Cedera Kepala

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Cedera Kepala

Citation preview

Page 1: Cedera Kepala

Afini Herlyana

Pembimbing :dr. H Imam Ghozali,

Sp.An

Cedera Kepala

Page 2: Cedera Kepala

Kulit Kepala (SCALP)

Anatomi Kranium

Page 3: Cedera Kepala

Tulang Tengkorak

Basis cranii

Calvaria

Page 4: Cedera Kepala

Meningen (selaput otak)

Meningen adalah selaput yang membungkus otak dan urat saraf tulang belakang.

Page 5: Cedera Kepala

Otak

Page 6: Cedera Kepala

Sirkulasi LCSVentrikel lateralis

kanan

Ventrikel IV ( kuadratus)

Ventrikel lateralis kiri

Pleksus Koroideus

Ventrikel III (tertius)

Sinus sagitalis superior

Aquaductus silvii

Foramen monrrow

Ruang subarakhnoid

foramen magendieforamen LuschkaGranulatio arakhnoid

Confluens sinuum

Sinus transversus

Vena jugular

Sinus sigmoid

Page 7: Cedera Kepala

Vaskularisasi otak

a. vertebralis

a. basilaris

a. Communicans

posterior

a. Cerebri media

a. Cerebri posterior

a. Cerebri anterior

a. Communicans anterior

Page 8: Cedera Kepala

Vaskularisasi Otak - Arteri

Page 9: Cedera Kepala

Vaskularisasi Otak - Vena

Page 10: Cedera Kepala

Saraf Kranial

Page 11: Cedera Kepala

Tekanan Intrakranial N : ± 10 mm Hg Volume Otak Volume LCS Volume Vaskular

Fisiologi

volume otak volume LCSVolume vaskular

Page 12: Cedera Kepala

Dokrin Monro Kellie

Page 13: Cedera Kepala

Cedera Kepala Trauma pada kepala

yang dapat menyebabkan kerusakan kompleks di kulit kepala, tulang tempurung kepala, selaput otak dengan pembuluh darahnya, dan jaringan otak sendiri.

Page 14: Cedera Kepala

CEDERA KEPALA

Klasifikasi Mekanisme

Cedera

Beratnya Cedera

Mofologi Cedera

Tumpul

Tajam / Tusuk

Cedera kepala ringan

Cedera kepala sedang

Cedera kepala berat

Fraktur Kranium

Lesi intrakranial

Perdarahan

Kontusio

Edema serebri

Page 15: Cedera Kepala

Mekanisme Cedera Kepala

Page 16: Cedera Kepala
Page 17: Cedera Kepala

• Sering, ± 80%• Ditandai sadar penuh & dapat berbicara, namun riwayat disorientasi,

amnesia, atau kehilangan kesadaran sesaat.• ± 90% pulih sempurna.• ± 3% perburukan dengan hasil gangguan neurologis hebat. • Gejala sisa yang menetap nyeri kepala kronik, gangguan tidur, dan ingatan.

CKR (GCS 13-15)

Page 18: Cedera Kepala

CKB (GCS ≤8)

• ± 10 %• Ditandai tidak mampu melakukan perintah sederhana walaupun status kardiopulmonernya telah stabil.• Memiliki resiko morbiditas dan mortalitas paling besar.

• ± 10%• Ditandai masih mampu menuruti perintah sederhana, namun tampak bingung atau mengantuk.• Defisit neurologis fokal seperti hemiparesis. • 10-20% perburukan dan jatuh dalam koma.

CKS (GCS 9-12)

Page 19: Cedera Kepala
Page 20: Cedera Kepala

fraktur kranium

Fraktur Linier

Fraktur Depressed

Fraktur Diastase

Fraktur Kominutif

Berdasarkan gambaran/po

la garis fraktur

Berdasarkan lokasi fraktur

Fraktur Konveksitas

Fraktur Basis Kranii

Fraktur tertutup

Fraktur terbuka

Berdasarkan keadaan

perlukaan

Page 21: Cedera Kepala

Tanda dan gejala ekimosis periorbital

(Raccoon eyes sign)ekimosis retroaurikuler

(Battle sign) rhinorrhea dan

otorrheagangguan nervus

kranialis VII dan VIII (paresis otot wajah dan gangguan pendengaran)

Page 22: Cedera Kepala

Memar otak : trauma kapitis yang menimbulkan lesi perdarahan internsinial pada jaringan otak tanpa terganggunya kontinuitas jaringan otak dan dapat mengakibatkan gangguan neurologis yang menetap

Kontusio Serebri

Page 23: Cedera Kepala

Edema Otak

Benturan kuat

Cedera pembuluh darah & jaringan

Gegar otak

Cairan kapiler ke jaringan

Oksigen berkurang

Edema mengkompresi pembuluh darah

Iskemik otak

Dilatasi arteriol

Peningkatan tek. kapiler

Permeabilitas kapiler meningkat

Cairan edema bertambah

Page 24: Cedera Kepala

Trauma kepala edema otak TIK naik

Batuk, mengejanHipoksia Kepala berbaring lebih rendah

( trandelenbrug)Muntah TIK meningkat

Penyebab naiknya TIK

Page 25: Cedera Kepala

Perdarahan

Kranial

Perdarahan

epidural

Perdarahan subdural

Perdarahan

intraserebral

Page 26: Cedera Kepala

PERDARAHAN EPIDURAL

• Pengumpulan darah diantara tabula interna dan duramater (ruang epidural)

• Fraktur linier laserasi A. meningea media (tersering) atau sinus venosus ( regio parieto oksipital dan fossa posterior).

• Gejala klinis khas : interval lucid

• Gejala sakit kepala, mual, muntah, penurunan kesadaran, pupil mata anisokor, yaitu pupil ipsilateral melebar, hemiparesa kontralateral.

Page 27: Cedera Kepala

PERDARAHAN SUBDURAL• Perdarahan yang terdapat

diantara duramater dan arachnoid (ruang subdural)

• Robekan pembuluh darah/ vena-vena kecil di permukaan korteks serebri.

• Gejala: sakit kepala, mual, muntah, papiledema, pupil anisokor, sampai penurunan kesadaran.

SDH akut < 3 hariSDH sub akut 4 – 21 hariSDH kronis > 21

Page 28: Cedera Kepala

PERDARAHAN INTRASEREBRAL

Pengumpulan darah fokal diakibatkan oleh cedera regangan atau robekan pembuluh-pembuluh darah intraparenkimal otak.

Gejala defisit neurologis, sakit kepala, muntah, papiledema

Page 29: Cedera Kepala

LABORATORIUM

• Rontgen kepala• CT scan

RADIOLOGI• Darah rutin• Cross match

DIAGNOSTIK

Page 30: Cedera Kepala

INDIKASI CT SCAN

• Penurunan kesadaran (CKS, CKB)

• Defisit neurologis• Luka tembus pada kepala• Dirawat 1 hari tidak ada

perbaikan GCS• Trauma dengan nyeri

kepala,muntah, bradikardi, dll yang tidak membaik

Page 31: Cedera Kepala

Non Medikamentosa

Medikamentosa

Bedah

PENATALAKSANAAN

Page 32: Cedera Kepala

Positioning Logg roll

Head Up

Stable Neck

Page 33: Cedera Kepala

AIRWAY : Periksa jalan nafas jika ada obstruksi atau benda asing, pasang endotracheal Tube (ETT) atau pipa orofaring, suction.

BREATHING : Perhatikan laju dan dalam respirasinya, bila tidak mampu respirasi normal berikan oksigen.

CIRCULATION : Periksa warna kulit, capillary refill time, tekanan darah dan denyut nadi.

DISABILITY : Periksa GCS dan refleks pupil.EXPOSURE : Lepaskan pakaian mencari

cedera lain yang mungkin ada

Primary survey

Page 34: Cedera Kepala

Secondary Survey

pemeriksaan Fisisk head to toe GCS serialStatus neurologis (motorik, reflek pupil)Riwayat AMPLE

AlergiMedikasi ( obat yang diminum saat ini)Past illnes (penyakit penyerta)/ pregnancyLast meal Event /environment yang berhubungan dengan kejadian

perlukaanAmnesia anterogard/ retrogardCt Scan Bedah

Page 35: Cedera Kepala

Anamnesa

Pemeriksaan umum untuk menyingkirkan cedera sistemik

Pemeriksaan neurologis terbatas

rontgen vertebra servikal

Pemeriksaan urin ( alkohol, zat toksik)

PENATALAKSANAAN CEDERA OTAK RINGAN (GCS 13-15)

Pemeriksaan CT Scan kepala merupakan indikasi bila memenuhi kriteria kecurigaan perlunya tindakan bedah saraf sangat tinggi

Page 36: Cedera Kepala

Observasi atau dirawat di RS Dipulangkan dari RS

• CT Scan abnormal

• Semua cedera tembus

• Kesadaran menurun

• Nyeri kepala sedang-berat

• Intoksikasi alcohol/obat-obatan

• Rhinorrhea, otorhea

• Deficit neurologis fokal

· Tidak memenuhi criteria rawat

· bila memburuk kembali ke RS

Page 37: Cedera Kepala

PENATALAKSANAAN CEDERA OTAK SEDANG (GCS 9-12)

Pemeriksaan inisial

•Pemeriksaan pasien cedera kepala ringan + pemeriksaan darah sederhana

· Pemeriksaan CT Scan kepala

· Di rawat untuk observasi

Rawat inap

• Pemeriksaan neurologis periodik

· pemeriksaan CT Scan ulang bila kondisi memburuk atau bila pasien akan dipulangkan

Page 38: Cedera Kepala

· Pulang bila memungkinkan

· Kontrol

Bila kondisi membaik (90%)Bila kondisi memburuk (10%)

CT scan ulang dan penatalaksanaan selanjutnya sesuai dengan cedera kepala berat

Page 39: Cedera Kepala

PENATALAKSANAAN CEDERA OTAK BERAT (GCS 3-6)

Pemeriksaan dan penatalaksanaan

• Primary survey : ABCDE

· Secondary survey dan riwayat AMPLE

· rawat pada fasilitas yang mampu melakukan tindakan perawatan definitif bedah saraf

· Reevaluasi neurologis : GCS

· Obat-obatan

· manitol

· hiperventilasi sedang (PCO2 <35 mmHg)

· antikonvulsan

• Tes diagnostik : CT scan

Page 40: Cedera Kepala

Cairan intravena garam fisiologisKepala dielevasikan 20-30⁰Hiperventilasi ringan Kateter urin Pemberian nutrisi yang adekuat

NON FARMAKOLOGI

Page 41: Cedera Kepala

Manitol, 0,25-1 mg/kg BB IVFurosemid, 0,3-0,5 mg/kgBB IVAntikonvulsan

Diazepam 5-20 mg/ kgBB Fenitoin dosis awal 1 gr, Dosis pemeliharaan 100 mg/8 jam

Antibiotik Anti tetanus serum

FARMAKOLOGI

Page 42: Cedera Kepala

KRANIOTOMI

Pembukaan tengkorak melalui pembedahan untuk meningkatkan akses pada struktur intrakranial.

.

Page 43: Cedera Kepala

Volume massa hematoma >40 ml di daerah supratentorial atau >20 cc di daerah infratentorial

Kondisi pasien yang semula sadar semakin memburuk secara klinis, serta gejala dan tanda fokal neurologis semakin besar

Terjadi gejala sakit kepala, mual, muntah yang semakin menghebat

Pendorongan garis tengah >3mmTerjadi kenaikam TIK >25 mmHgTerjadi penambahan ukuran hematom pada

pemeriksaan ulang CT ScanTerjadi gejala akan terjadinya herniasi otak

INDIKASI KRANIOTOMI

Page 44: Cedera Kepala

MATI BATANG OTAKTidak ada kemungkinan sama sekali

pulihnya fungsi otak.

KRITERIA DIAGNOSTIK •skor GCS = 3• pupil yang tidak bereaksi• Hilangnya reflex-refleks batang otak (misalnya reflex okulosefalik, kornea, Doll’s eye dan batuk)• Tidak ada usaha napas spontan pada tes apneu

Page 45: Cedera Kepala

PEMERIKSAAN UNTUK MENEGAKKAN DIAGNOSIS

• EEG : tidak ada aktivitas• Pemeriksaan aliran darah

otak (CBF) : Tidak ada aliran darah otak (misalnya dengan pemeriksaan isotop, pemeriksaan Doppler, pemeriksaan CBF Xenon)

• TIK : melebihi MAP selama 1 jam atau lebih

• Pemeriksaan angiography serebral

Page 46: Cedera Kepala

TERIMAKASIH