Upload
kholisah-mardiyah
View
15
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Cedera Kepala
Citation preview
Afini Herlyana
Pembimbing :dr. H Imam Ghozali,
Sp.An
Cedera Kepala
Kulit Kepala (SCALP)
Anatomi Kranium
Tulang Tengkorak
Basis cranii
Calvaria
Meningen (selaput otak)
Meningen adalah selaput yang membungkus otak dan urat saraf tulang belakang.
Otak
Sirkulasi LCSVentrikel lateralis
kanan
Ventrikel IV ( kuadratus)
Ventrikel lateralis kiri
Pleksus Koroideus
Ventrikel III (tertius)
Sinus sagitalis superior
Aquaductus silvii
Foramen monrrow
Ruang subarakhnoid
foramen magendieforamen LuschkaGranulatio arakhnoid
Confluens sinuum
Sinus transversus
Vena jugular
Sinus sigmoid
Vaskularisasi otak
a. vertebralis
a. basilaris
a. Communicans
posterior
a. Cerebri media
a. Cerebri posterior
a. Cerebri anterior
a. Communicans anterior
Vaskularisasi Otak - Arteri
Vaskularisasi Otak - Vena
Saraf Kranial
Tekanan Intrakranial N : ± 10 mm Hg Volume Otak Volume LCS Volume Vaskular
Fisiologi
volume otak volume LCSVolume vaskular
Dokrin Monro Kellie
Cedera Kepala Trauma pada kepala
yang dapat menyebabkan kerusakan kompleks di kulit kepala, tulang tempurung kepala, selaput otak dengan pembuluh darahnya, dan jaringan otak sendiri.
CEDERA KEPALA
Klasifikasi Mekanisme
Cedera
Beratnya Cedera
Mofologi Cedera
Tumpul
Tajam / Tusuk
Cedera kepala ringan
Cedera kepala sedang
Cedera kepala berat
Fraktur Kranium
Lesi intrakranial
Perdarahan
Kontusio
Edema serebri
Mekanisme Cedera Kepala
• Sering, ± 80%• Ditandai sadar penuh & dapat berbicara, namun riwayat disorientasi,
amnesia, atau kehilangan kesadaran sesaat.• ± 90% pulih sempurna.• ± 3% perburukan dengan hasil gangguan neurologis hebat. • Gejala sisa yang menetap nyeri kepala kronik, gangguan tidur, dan ingatan.
CKR (GCS 13-15)
CKB (GCS ≤8)
• ± 10 %• Ditandai tidak mampu melakukan perintah sederhana walaupun status kardiopulmonernya telah stabil.• Memiliki resiko morbiditas dan mortalitas paling besar.
• ± 10%• Ditandai masih mampu menuruti perintah sederhana, namun tampak bingung atau mengantuk.• Defisit neurologis fokal seperti hemiparesis. • 10-20% perburukan dan jatuh dalam koma.
CKS (GCS 9-12)
fraktur kranium
Fraktur Linier
Fraktur Depressed
Fraktur Diastase
Fraktur Kominutif
Berdasarkan gambaran/po
la garis fraktur
Berdasarkan lokasi fraktur
Fraktur Konveksitas
Fraktur Basis Kranii
Fraktur tertutup
Fraktur terbuka
Berdasarkan keadaan
perlukaan
Tanda dan gejala ekimosis periorbital
(Raccoon eyes sign)ekimosis retroaurikuler
(Battle sign) rhinorrhea dan
otorrheagangguan nervus
kranialis VII dan VIII (paresis otot wajah dan gangguan pendengaran)
Memar otak : trauma kapitis yang menimbulkan lesi perdarahan internsinial pada jaringan otak tanpa terganggunya kontinuitas jaringan otak dan dapat mengakibatkan gangguan neurologis yang menetap
Kontusio Serebri
Edema Otak
Benturan kuat
Cedera pembuluh darah & jaringan
Gegar otak
Cairan kapiler ke jaringan
Oksigen berkurang
Edema mengkompresi pembuluh darah
Iskemik otak
Dilatasi arteriol
Peningkatan tek. kapiler
Permeabilitas kapiler meningkat
Cairan edema bertambah
Trauma kepala edema otak TIK naik
Batuk, mengejanHipoksia Kepala berbaring lebih rendah
( trandelenbrug)Muntah TIK meningkat
Penyebab naiknya TIK
Perdarahan
Kranial
Perdarahan
epidural
Perdarahan subdural
Perdarahan
intraserebral
PERDARAHAN EPIDURAL
• Pengumpulan darah diantara tabula interna dan duramater (ruang epidural)
• Fraktur linier laserasi A. meningea media (tersering) atau sinus venosus ( regio parieto oksipital dan fossa posterior).
• Gejala klinis khas : interval lucid
• Gejala sakit kepala, mual, muntah, penurunan kesadaran, pupil mata anisokor, yaitu pupil ipsilateral melebar, hemiparesa kontralateral.
PERDARAHAN SUBDURAL• Perdarahan yang terdapat
diantara duramater dan arachnoid (ruang subdural)
• Robekan pembuluh darah/ vena-vena kecil di permukaan korteks serebri.
• Gejala: sakit kepala, mual, muntah, papiledema, pupil anisokor, sampai penurunan kesadaran.
SDH akut < 3 hariSDH sub akut 4 – 21 hariSDH kronis > 21
PERDARAHAN INTRASEREBRAL
Pengumpulan darah fokal diakibatkan oleh cedera regangan atau robekan pembuluh-pembuluh darah intraparenkimal otak.
Gejala defisit neurologis, sakit kepala, muntah, papiledema
LABORATORIUM
• Rontgen kepala• CT scan
RADIOLOGI• Darah rutin• Cross match
DIAGNOSTIK
INDIKASI CT SCAN
• Penurunan kesadaran (CKS, CKB)
• Defisit neurologis• Luka tembus pada kepala• Dirawat 1 hari tidak ada
perbaikan GCS• Trauma dengan nyeri
kepala,muntah, bradikardi, dll yang tidak membaik
Non Medikamentosa
Medikamentosa
Bedah
PENATALAKSANAAN
Positioning Logg roll
Head Up
Stable Neck
AIRWAY : Periksa jalan nafas jika ada obstruksi atau benda asing, pasang endotracheal Tube (ETT) atau pipa orofaring, suction.
BREATHING : Perhatikan laju dan dalam respirasinya, bila tidak mampu respirasi normal berikan oksigen.
CIRCULATION : Periksa warna kulit, capillary refill time, tekanan darah dan denyut nadi.
DISABILITY : Periksa GCS dan refleks pupil.EXPOSURE : Lepaskan pakaian mencari
cedera lain yang mungkin ada
Primary survey
Secondary Survey
pemeriksaan Fisisk head to toe GCS serialStatus neurologis (motorik, reflek pupil)Riwayat AMPLE
AlergiMedikasi ( obat yang diminum saat ini)Past illnes (penyakit penyerta)/ pregnancyLast meal Event /environment yang berhubungan dengan kejadian
perlukaanAmnesia anterogard/ retrogardCt Scan Bedah
Anamnesa
Pemeriksaan umum untuk menyingkirkan cedera sistemik
Pemeriksaan neurologis terbatas
rontgen vertebra servikal
Pemeriksaan urin ( alkohol, zat toksik)
PENATALAKSANAAN CEDERA OTAK RINGAN (GCS 13-15)
Pemeriksaan CT Scan kepala merupakan indikasi bila memenuhi kriteria kecurigaan perlunya tindakan bedah saraf sangat tinggi
Observasi atau dirawat di RS Dipulangkan dari RS
• CT Scan abnormal
• Semua cedera tembus
• Kesadaran menurun
• Nyeri kepala sedang-berat
• Intoksikasi alcohol/obat-obatan
• Rhinorrhea, otorhea
• Deficit neurologis fokal
· Tidak memenuhi criteria rawat
· bila memburuk kembali ke RS
PENATALAKSANAAN CEDERA OTAK SEDANG (GCS 9-12)
Pemeriksaan inisial
•Pemeriksaan pasien cedera kepala ringan + pemeriksaan darah sederhana
· Pemeriksaan CT Scan kepala
· Di rawat untuk observasi
Rawat inap
• Pemeriksaan neurologis periodik
· pemeriksaan CT Scan ulang bila kondisi memburuk atau bila pasien akan dipulangkan
· Pulang bila memungkinkan
· Kontrol
Bila kondisi membaik (90%)Bila kondisi memburuk (10%)
CT scan ulang dan penatalaksanaan selanjutnya sesuai dengan cedera kepala berat
PENATALAKSANAAN CEDERA OTAK BERAT (GCS 3-6)
Pemeriksaan dan penatalaksanaan
• Primary survey : ABCDE
· Secondary survey dan riwayat AMPLE
· rawat pada fasilitas yang mampu melakukan tindakan perawatan definitif bedah saraf
· Reevaluasi neurologis : GCS
· Obat-obatan
· manitol
· hiperventilasi sedang (PCO2 <35 mmHg)
· antikonvulsan
• Tes diagnostik : CT scan
Cairan intravena garam fisiologisKepala dielevasikan 20-30⁰Hiperventilasi ringan Kateter urin Pemberian nutrisi yang adekuat
NON FARMAKOLOGI
Manitol, 0,25-1 mg/kg BB IVFurosemid, 0,3-0,5 mg/kgBB IVAntikonvulsan
Diazepam 5-20 mg/ kgBB Fenitoin dosis awal 1 gr, Dosis pemeliharaan 100 mg/8 jam
Antibiotik Anti tetanus serum
FARMAKOLOGI
KRANIOTOMI
Pembukaan tengkorak melalui pembedahan untuk meningkatkan akses pada struktur intrakranial.
.
Volume massa hematoma >40 ml di daerah supratentorial atau >20 cc di daerah infratentorial
Kondisi pasien yang semula sadar semakin memburuk secara klinis, serta gejala dan tanda fokal neurologis semakin besar
Terjadi gejala sakit kepala, mual, muntah yang semakin menghebat
Pendorongan garis tengah >3mmTerjadi kenaikam TIK >25 mmHgTerjadi penambahan ukuran hematom pada
pemeriksaan ulang CT ScanTerjadi gejala akan terjadinya herniasi otak
INDIKASI KRANIOTOMI
MATI BATANG OTAKTidak ada kemungkinan sama sekali
pulihnya fungsi otak.
KRITERIA DIAGNOSTIK •skor GCS = 3• pupil yang tidak bereaksi• Hilangnya reflex-refleks batang otak (misalnya reflex okulosefalik, kornea, Doll’s eye dan batuk)• Tidak ada usaha napas spontan pada tes apneu
PEMERIKSAAN UNTUK MENEGAKKAN DIAGNOSIS
• EEG : tidak ada aktivitas• Pemeriksaan aliran darah
otak (CBF) : Tidak ada aliran darah otak (misalnya dengan pemeriksaan isotop, pemeriksaan Doppler, pemeriksaan CBF Xenon)
• TIK : melebihi MAP selama 1 jam atau lebih
• Pemeriksaan angiography serebral
TERIMAKASIH