cedera leher

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan

Citation preview

Laporan MP-4 Seminar 1Seorang Pria yang Mengalami Cedera di Daerah Leher Saat Mengandarai Mobil

Kelompok X

030.09.275 Yohanes Satrya Wibawa

030.09.282 Yuti Purnamasari030.09.276 Yolla Eva Meissa

030.09.283 Zachary Aufar Rivai030.09.277 Yuanita Lavinia

030.09.284 Zaddam Wahid030.09.278 Yudha Gautama Putra

030.09.285 Zaki Audah030.09.279 Yuliana Perwira N

030.09.286 Zara Shelli Meirosa030.09.280 Yulius Nugroho

030.09.287 Ardy Arfandy030.09.281 Yusrina Affiatika

030.09.288 Albertus Bananjar

JAKARTA

18 Januari 2010Pendahuluan

Kecalakaan mobil bukannlah hal yang asing. Hampir setiap hari ada orang yang mengalami kecelakaan baik motor maupun mobil. Dampak dari kecelakaan itu pun dapat menimbulkan banyak penyakit, teritama yang berkaitan dengan tulang, baik dislokasi maupun fraktur. Pada makalah ini akan dibahas mengenai pembagian tulang belakang,mekanisme kontraksi otot yang mengacu pada kasus cedera tulang cervical atau disebut wishplash injury.Kasus

Seorang pria berusia 37 tahun, mengendarai mobil dengan tempat duduk tanpa sandaran kepala. Pada saat berhenti di lampu merah, tiba-tiba mobil yang ia kendarai dtbrak dari belakang oleh sebuah mobil yang melaju kencang dan gagal berhenti mendadak. Akibat hentakan tadi, kepala pria tersebut terlempar jauh ke belakang karena tidak ada sandaran kepala, kemudian membalik ke depan dengan sangat cepat. Setelah kejadian, pria tersebut merasakan nyeri yang sangat hebat pada daerah leher, menjalar ke punggung atas, disertai perasaan kebas (tidak dapat merasa) pada ke empat anggota gerak dan terasa sangat berat saat akan digerakkan.PembahasanColumna Vertebra atau disebut tulang belakang adalah salah satu tulang yang sangat penting dalam susunan rangka tubuh. Hal ini dikarenakan tulang vertebra memegang beberapa rungsi penting antara lain melindungi medulla spinalis dan serabut saraf, sebagai pengungkit, mentransmisi berat badan, menyangga tubuh agar tetap berdiri tegak dan secara mekanik melawan gravitasi agar tetap seimbang dan tegak.

Columna vertebra terdiri dari 33 tulang yang terbagi atas 5 regio yaitu regio cervical 7 buah, regio thoracal 12 buah, regio lumbal 5 buah, regio sacral 5 buah, dan regio coccygeal 4 buah.

Secara umum struktur tulang vertebra, dimulai dari tulang atlas (c1) sampai apex coccygeus. Bentuk columna vertebrae pada masi bayi berbentuk kurva C, semakin dewasa pertumbuhan struktur tulang vertebra akan berubah menjadi bentuk lengkungan-lengkungan. Lengkungan-lengkungan itu terdiri dari lengkungan primer dan sekunder. Dimana lengkungan primernya adalah kifosis thoracal (lengkungan ke belakang) dan lengkungan sekunder terdiri dari lordosis cervical (pada saat belajar mengangkat kepala) dan lordosis lumbal (pada saat belajar berdiri). Dilihat dari anterior os vertebra dari atas ke bawah makin besar dan mempunyai foramen vertebra sebagai tempat lewatnya medulla spinalis.Dari samping terdapat lubang kecil yang disebur foramen intervertebralis yang merupakan tempat keluarnya cabang medulla spinalis. Di antara corpus-corpus vertebra terdapat discus intervertebralis (jaringan fibrokartilago) yang memungkinkan untuk pergerakan.

Tiap-tiap regio columna vertebra memiliki ciri khas masing masing. Berikut akan dibahas masing masing regio dan ciri khasnya masing masing.Regio vertebraKeterangan

1. Cervical

C1 (atlas)

C2 (axis)

Foramen transversarium

Foramen vertebra yang besar

Processus spinosus terbelah (bifida)

Tidak ada processus spinosus

Tidak memiliki corpus vertebra

Terdapat dens axis dan vertebra prominens

Processus spinosus lebih panjang dan tidak terbelah

2. ThoracalMemilik corpus yang lebih besar dari cervical

Foramen vertebra lebih kecil

Terdapat fovea costalis

3. SacralTerdapat cairan serebrospinalis dan akar saraf

Dengan coxae membentuk sendi sacro illiaca

Terdapat foramina sacralis dan promontorium

4. LumbalCorpus paling besar dan kuat

Processus paling berat dan besar

Ekstensi dibatasi oleh processus spinosus

Terdapat processu mammilaris dan accesorius

5. CoccyxPertumbuhan corpus terhambat

Hanya coccyx 1 yang paling berkembang

Sebagai tulang yang berhubungan dengan tulang lain tentu pada columna vertebra memiliki persendian. Persendian pada columna vertebra ada pada sendi antar corpus certebra dan sendi antar prosessus artikularis. Persendian pada corpus vertebra terdiri dari 2 sendi yaitu discus intervertebralis yang merupakan articulatio kartilaginosa dan zygopoficial joint yang merupakan articulatio synovial menghubungkan processus articularis. Discus intervertebralis dibangun oleh jaringan fibrokartilago dan terdiri dari annulus fibrosus dan nukleus polposus .

Pada columna vertebra terdapat beberapa ligamen antara lain ligament intersegmental, ligament intra segmental, ligament intertranversus, ligament cruciforme atlantis , ligament nuchae, ligament interspinalis, ligament supraspinalum, ligament longitudinal anterior dan posterior.

Sebagai tulang yang bergerak untuk memudahkan pergerakan , maka diperlukan otot. Menurut kasus di atas cedera yang terjadi adalah pada daerah cervical maka yang otot yang dibahas adalah pada daerah cervical. Otot yang terdapat pada daerah cervical terdiri dari muskulus sternocleidomastoideus untuk flexi, untuk ekstensi muskulus trapezius pars superior, muskulus semispinalis capitis, muskulus splenicus capitis.

Mekanisme cederamenurut kasus diatas adalah terjadi hiperekstensi kemudian terjadi hiperflexi sehingga terjadi dislokasi ataupun fraktur pda daerah cervical. Jaringan yang rusak adalah ligamentum longitudinal anterior, discus intervertebralis dan cedera medulla spinalis pada C1 dan C2

Gejala yang timbul dari kasus ( wishplash injury) adalah nyeri pada leher rahang dan bahu, bahu kaku atau mati rasa, telinga berdenging, gangguan motorik, gangguan sensorik, gangguan otonom, gangguan miksi dan gangguan defekasi.Seperti yang dibahas di atas, untuk memudahkan pergerakan diperlukan sesuatu yang dinamakan otot. Otot yang ada dalam tu buh manusia terdiri dari otot polos, otot lurik, dan oto jantung. Ciri-ciri masing masing otot tersebut adalahotot polosotot lurikotot jantung

Jaringan ikat antar seratserat retikulin (tersusun seperti jala)jaringan ikat jarangjaringan ikat jarang

BentukFusiformis (seperti gelendong di mana kedua ujung runcing)silindris panjangsilindris bercabang

Intisatu, di tengah, lonjongbanyak, di pinggir, gepeng1 atau 2, di tengah, lonjong

Panjang diameter15 200 m3 - 10 m3 cm10-100 m75 80 m15 m

Miofibriltersusun tidak rapi dan miringsaling menyilang, terlihat homogen sehingga tidak terlalu jelas batas gelap dan terangtersusun rapitersusun rapi tetapi tidak serapi otot skelet

Lokalisasi- saluran cerna- saluran nafas

- saluran urin

- prostat, M.Sfingter pupilae, M.arektor pili- tulang rangka- otot muka

- lidah

- diaphragma- miokardium- dinding pembuluh darah besar

Penyebab kontraksiimpuls saraf otonom, hormon, dan perubahan setempatpergeseran filamenpergeseran filamen

Persarafantipe multi- unitdan tipe viseralSerebrospinal dan mototrissusunan saraf otonom

Kontraksilambat, lemah, lama, involuntercepat, kuat, tidak lama, dipengaruhi kemauancepat, kuat, ritmis, terus menerus, tidak dipengaruhi kemauan

Otot polos

Jenis persyarafan ada dua , yaitu tipe multi unit ( 1 saraf untuk 1 serat), kontraksinya terjadi secara cepat dan serentak. Contohnya ada di duktus deferens dan tipe viseral ( 1 saraf untuk satu serat ke serat lain ) , kontraksinya terjadi secara lambat . contohnya di intestinum.

Pengaruh hormon contohnya oksitosin di uterus, meningkatkan kontraksi.

Perubahan setempat contohnya peregang otot di vesika urinaria dan usus.Otot Lurik

Secara histologi, otot lurik terdiri dari daerah gelap dan terang. Daerah terang disebut lempeng I (isotrop) yang tersiri dari aktin, sedangkan daerah gelap disebut lempeng A (anisotrop) yang terdiri dari aktin dan miosin. Di antara lempeng I ada celah yang disebut lempeng H yang terdiri dari miosin dengan garis H pada tengahnya. Pada daerah terang ada garis Z yang berada di tengah tengahnya. Dareah dari garis Z debgan garis Z setelahnya disebut sarkomer

Ada 2 kegiatan yang terjadi pada otot yaitu kontraksi dan relaksasi. Pada kontraksi otot memerlukan beberapa protein seperti aktin dan miosin. Seperti yang telah dijelaskan, otot lurik terdiri dari daerah terang dan gelap. Saat otot mengalami relaksasi semua terlihat normal, terdapat lempeng A,I dan H. Bila terjadi kontraksi sebagian sarkomer memendek, lempeng I dan H memendek, tetapi lempeng A tetap. Sedangkan bila terjadi kontaksi maksimal sarkomer lebih pendek lagi sehingga yang terlihat hanya lempeng A, sedangkan lempeng I dan H hilang karena bergesernya lempeng tadiProses biolistrik

Pada potensial istirahat , banyak saluran K terbuka tetapi sebagian besar saluran Na tertutup, dengan demikian , membran istirahat lima puluh sampai tujuh puluh kali lebih permeabel terhadap K, sewaktu membran mulai mengalami depolarisasi ke arah ambang akibat adanya kejadian pencetus , sebagian dari saluran Na gerbang voltase membuka. Karena baik gradien konsentrasi maupun gradien listrik Na mendorong perpindahan Na ke dalam sel. Na mulai masuk ke dalam sel membawa muatan positif bersamanya. Hal ini menyebabkan depolarisasi membran lebih jauh, sehingga membuka lebih banyak saluran Na yang masuk. Akibatnya, depolarisasi berlanjut, membuka lebih banyak saluran Na dan seterusnya.Pada potensial ambang , terjadi peningkatan eksplosif permeabilitas Na sewaktu membran lebih 600 kali lebih permeabel terhadap Na daripada K. Tiap-tiap saluran berada dalam keadaan tertutup atau terbuka dan tidak dapat terbuka secara parsial. Namun, mekanisme gerbang berbagai saluran Na yang semula dalam keseimbangan , tenang , dan siaga, mendadak terbuka oleh perubahan voltase yang sedikit berbeda. Selama fase depolarisasi dini, saluran saluran Na secara bertahap terbuka ketika potensial secara progesif menurun. Pada saat mencapai ambang, gerbang dari semua saluran Na telah terbuka sehingga permebilitas Na sekarang mendominasi membran , berbeda sekali dengan dominasi K pada keadaan istirahat. Dengan demikian , pada saat ambang Na menyerbu masuk ke dalam sel, dengan cepat menghilangkan kenegatifan di dalam dan bahkan menyebabkan bagian dalam sel lebih positif dibandingkan bagian luarnya. Potensial mencapai + 30 mV, dekat dengan potensial keseimbangan Na, potensial tidak menjadi lebih positif lagi karena pada puncak potensial aksi , saluran saluran Na menutup , keadaan menjadi inaktif dan P Na jatuh ke nilai istirahat yang rendah.Adapun penyebab saluran Na tertutup. Ketika potensial membran mencapai ambang , diperkirakan dua kejadian berlangsung secara bersamaan di gerbang tiap-tiap saluran Na. Pertama, gerbang bagian luar yang dekat CES terpicu untuk membuka dengan cepat, mengubah ke konformasi terbuka ( diaktifkan ) . secara bersamaan , muatan potensial yang sama memicu gerbang bagian dalam yag dekat cairan intrasel untuk menutup dengan lambat. Akibatnya, setelah saluran terbuka, terdapat jeda waktu sebelum saluran tersebut diubah menjadi bentuk inaktifnya. Sementara itu saluran tetap terbuka dan Na masuk kedalam sel, sehingga potensial aksi memuncak menjadi +30 mV. Kemudian gerbang bagian dalam menutup mendadak dan tetap tertutup pada keadaan inaktif sampai potensial membran pulih ke nilai istirahat yang negatif.

Bersamaan dengan inaktivasi Na , permeabilitas K sangat meningkat sampai sekitar tiga ratus kali P Na istirahat. Pembukaan saluran K yang semakin banyak ini juga merupakan respons gerbang voltase tipe lambat yang dipicu oleh depolarisasi awal dampai ambang. Peningkatan mencolok P K menyebabkan K menyerbu keluar sel sesuai penurunan gradien konsentrasi dan gradien listriknya, membawa muatan positif kembali keluar. Pada puncak potensial aksi , keadaan bagian dalam sel yang positif cenderung menolak ion-ion K , sehingga gradien listrik K adalah ke arah luar, tidak seperti pada saat potensial istirahat. Gerakan keluar K dengan cepat memulihkan keadaan negatif di bagian dalam sel dan mengembalikan potensial membran ke keadaan istirahat.Pada tahap penyelesaian potensial aksi , potensial membran telah kembali ke keadaan awal, tetapi distribusi ion masih mengalami perubahan. Dalam fase naik , natrium masuk ke dalam sel dan K keluar sel selama fase turun dalam jumlah yang sebanding dengan dengan Na yang masuk. Untuk mengembalikan ion-ion ke keadaan awal, dibutuhkan pompa natrium kalium , tetapi tidak berlangsung setelah setiap potensial aksi. Proses pemompaan aktif membutuhkan waktu lebih lama untuk memulihkan Na dan K ke lokasi awal daripada waktu yang diperlukan oleh aliran pasif ion-ion tersebut pada saat potensial aksi.Potensial aksi semula tidak berjalan di sepanjang membran. Potensial aksi membuat potensial aksi baru yang identik di daerah yang berdekatan, dan proses ini dilakukan berulang-ulang di seluruh panjang akson. . potensial aksi di sepanjang akson tidak mengalami perubahan dikarenakan adanya permeabilitas dan gradien elektrokimia yang pada dasarnya sam a di setiap akson. Sekali suatu potensial aksi dimulai di salah satu bagian membran saraf, siklus akan berlangsung terus menerus dengan sendirinyasehingga potensial aksi merambat ke seluruh serat secara otomatis.Sinaps adalah hubungan antara 2 sel saraf. Sinaps dibagi menjadi beberapa jenis.

Jenis jenis sinaps menurut hubungannya ada 3 yaitu aksodendritik ( hubungan akson dengan dendrit), aksonaksonik(hubungan akson dengan akson) dan aksonsomatik (hubungan akson dengan sel somatik). Jenis jenis sinaps menurut benyaknya sel adalah sinaps konvergen ( hubungan dari beberapa postsinaps menuju 1 postsinaps) dan divergen ( hubungan 1 post sinaps denagn beberapa post sinaps). Sedangkan jejenis-jenis sipas yang lain adalah sinaps listrik dan sinaps kimia.Neuron transmitter dibedakan menjadi dua macam , yaitu :

-exhibitorik , contohnya dophamine, asetilkolin, glutamat, aspartat

-inhibitorik , contohnya glysin , GABA

Sinaps dan biolistrik adalah 2 hal yang saling berhubungan dalam kontraksi otot yaitu biolisrik dan sinaps. Menurut anatominya sel syaraf tersiri dari dendrit,badan sel akson,dan akson terminal. Dendrit dan badan sel disebut presinaps, ada yang disebut celah sinaps dan sel yang dituju adalah post sinaps. Bila biolistrik berjalan sepanjang akson maka yang malanjutkan perjalanan menuju sel lain adalah sinaps. Saat bilolistrik telah mencapai akson terminal, Na yang ada memibu embukaan voltege gate yang permeabel terhadap ion Ca. Ca kemudian masuk ke dalam akson terminal menuju ke vesikel-vesikel yang berisi neurotransmitter. Ion Ca membuat vesikel pecah (eksositosis) dan tentu neurotransmitter berhamburan di celah sinaps. Neurotransmitter itu mencari induk atau tempat duduknya masing-masing pada sel yang dituju (otot) yang disebut reseptor. Hal ini memibu pembukaan chemical gate yang menyebabkan perubahan permeabilitas kembali dan kembali ke proses biolistrik. Na dan K keluar masuk bergantian mejadikan muatan lebih positif lalu terjadi depolarisasi, potensial aksi di sel seberang danterjadi potensial post sinaps dan berulang seperti itu untuk selanjutnya.Kesimpulan

Pada kasus di atas yang terjadi adalah whiplash injury yang menyebabkan cedera pada daerah columna vertebra regio cervical. Hal ini menyebankan trauma pada jaringan otot, diskus, jaringan saraf dan ligamen-ligamen leher. Otot juga mengalami kontraksi yang memerlukan proses biolistrik dan sinaps.

Daftar pustakaSherwood L. Sistem Pencernaan. In: Santoso BI, editors. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. 2nd ed. Jakarta: EGC; 2001; p. 212-253.

Gunawijaya FA, Kartawiguna E. Penuntun praktikum : kumpulan foto mikroskopik histologi. Jakarta : Penerbit Universitas Trisakti; 2009.

Junqueira LC, Carneiro J. Jaringan Otot. In : Dany F, editors. Histologi dasar: teks & atlas. 10th ed. Jakarta: EGC; 2007; p. 182-198.

University of virginia health system. Whiplash Injury. Available at http://www.healthsystem.virginia.edu/UVAHealth/adult_spine/whip.cfm . Accessed on 12 Januari,2010.Arifin F, Kartawiguna E, Arkeman H,David. Diktat Kuliah Histologi 1. Jakarta: fakultas kedokteran trisakti 2003.Total kesehatan. Neck Pain. Available at http://www,totalkesehatananda.com/neckpain3.html . Accessed on 12 Januari,2010.