Click here to load reader
Upload
la-ode-sahrul-ramadan
View
12
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
PENDAHULUAN
Sel adalah unit kehidupan struktural dan fungsional terkecil dari tubuh. Sebagian besar
reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung dalam sel. Sel dan zat intraseluler
membentuk keseluruhan jaringan tubuh. Ada triliunan sel dalam tubuh manusia. Sebagai contoh,
jumlah total seldarah merah dalam tubuh manusia dengan ukuran tubuh rata-rata adalah 25
triliun. Bentuk dasar dari sel yang diisolasi adalh bulat, seperti sel darah, sel lemak dan sel telur.
Bentuk sferikal dasar biasanya berubah karena spesialisasi sel berdasarkan fungsinya. Contoh
sebuah sel saraf berbentuk seperti bintang dengan proseus yang panjang dan sel otot polos
berbentuk seperti spindel. Penggepengan sel terjadi karena kontak dengan permukaan. Bentuk
permukaan sel terjadi akibat tekanan dari banyak permukaan. Sel tubuh manusia adalah sel
mikroskopik yang berdiameter sekitar 10 µm sampai 30 µm. fungsi sel dalam semua sel adalah
sama yaitu sel mempertahankan suatu barier yang selektif (membrane plasma) diantara
sitoplasma dan lingkungan ekstra seluler, sel yang berisi materi hereditas membawa instruksi
dalam bentuk kode untuk proses sintesis sebagian besar komponen seluler, sel melakukan
aktivitas metabolic, yang dikatalis reaksi kimian sehingga terjadi proses sintesis dan pergaulan
molekul organic.
Sel adalah unit struktural dan fungsional dari semua organisme hidup. Beberapa organisme,
seperti bakteri, yang uniseluler, yang terdiri dari satu sel. Organisme lain, seperti manusia, yang
multiseluler, atau memiliki banyak sel yang 100.000.000.000.000 sel diperkirakan! Setiap sel
adalah dunia menakjubkan tersendiri: ia dapat mengambil nutrisi, mengubah nutrisi menjadi
energi, melaksanakan fungsi khusus, dan bereproduksi jika diperlukan. Bahkan lebih
menakjubkan adalah bahwa setiap sel menyimpan seperangkat sendiri instruksi untuk
melaksanakan setiap kegiatan.
Ada dua jenis utama atau kategori sel: sel prokariotik dan sel eukariotik. Kedua jenis sel
memiliki beberapa kesamaan. Semua sel yang dikelilingi oleh membran plasma, yang terbuat dari
lapisan ganda (bilayer) dari fosfolipid. Dalam membran ini, adalah sitoplasma yang terdiri dari
cairan dan organel sel. Bakteri (Kerajaan Monera) adalah prokariota. Mereka memiliki DNA,
tetapi tidak diatur dalam nukleus sejati dengan amplop nuklir di sekitarnya. Juga, mereka tidak
memiliki banyak organel internal lainnya seperti mitokondria dan kloroplas.
KOMPONEN SEL
Badan sel memiliki empat bagian dasar yaitu membrane plasma (plasmalemma, membrane
sel), sitoplasma yang merupakan protoplasma sel, berbagai organel sitoplasma yaitu struktur
tetap yang melakukan fungsi metabolic spesifik dan nucleus tempat materi genetic berada.
1. Dinding Sel dan Membran Plasma
A. Dinding Sel
Tiap sel dipisahkan dengan sekitarnya oleh membrane plasma atau membrane sel dan
diluar dari membrane plasma ini masih terdapat lapisan dinding sel. Pada sel tumbuh-
tumbuhan termasuk jamur dan bakteri dinding sel ini tampak nyata dan tersusun atas
molekul-molekul karbohidrat dalam bentuk selulosa. Pada umumnya dinding sel tumbuh-
tumbuhan Nampak lebih tebal dan kuat karena mempunyai fungsi utama sebagai pelindung
sel dan rangka sel. Walaupun dinding sel tumbuh-tumbuhan ini tebal tetapi tetap
mempunyai sifat permeabilitas yang tinggi sehingga bahan-bahan yang diperlukan oleh sel
maupun bahan-bahan yang dikeluarkan oleh sel dapat dengan mudah melewati sel. Pada
sel tumbuh-tumbuhan yang masih muda dinding sel ini hanya selapis dan dinamakan
lapisan primer. Apabila sel ini bertumbuh makin dewasa maka akan terbentuk lapisan
diluarnya yang disebut lapisan sekunder. Antara kedua lapisan ini terdapat selapis tipis
bahan yang mengandung pectin yang berfungsi sebagai perekat antara kedua lapisan. Pada
sel hewan dinding sel yang ada sebenarnya merupakan dinding sel semu dan lebih dikenal
sebagai selubung sel karena sangat tipis sehingga mula-mula diduga sel hewan tidak
mempunyai dinding sel. Pada hewan selubung sel ini tersusun dari molekul-molekul
karbohidrat yang kompleks. Selubung sel pada sel-sel epitel terdiri atas molekul-molekul
glikoprotein dan polisakarida dalam bentuk asam hyaluronik, sedangkan pada sel-sel
selaput lendir usus selubung sel ini umumnya terdiri dari molekul-molekul mucin.
Fungsi dari dinding sel
Dinding sel melayani berbagai tujuan termasuk:
1. Mempertahankan/menentukan bentuk sel (analog dengan kerangka eksternal
untuk setiap sel). Karena protoplas yang selalu bulat, ini adalah bukti kuat bahwa
dinding akhirnya menentukan bentuk sel tumbuhan.
2. Dukungan dan kekuatan mekanik (memungkinkan tanaman untuk mendapatkan
tinggi, tahan keluar daun tipis untuk memperoleh cahaya).
3. Mencegah membran sel dari meledak di media hipotonik (yaitu, tahan tekanan air).
4. Mengontrol laju dan arah pertumbuhan sel dan mengatur volume sel.
5. Bertanggung jawab untuk desain arsitektur tanaman dan pengendalian
morfogenesis tanaman karena dinding menyatakan bahwa tanaman berkembang
dengan penambahan sel (bukan migrasi sel).
6. Memiliki peran metabolik (misalnya, beberapa protein dalam dinding adalah enzim
untuk transportasi, sekresi).
7. Penghalang fisik untuk: (a) patogen, dan (b) air dalam sel suberized. Namun, ingat
bahwa dinding sangat berpori dan memungkinkan bagian bebas dari molekul kecil,
termasuk protein hingga 60.000 MW. Pori-pori sekitar 4 nm (Tepfert & Taylor
1987).
8. Penyimpanan karbohidrat - komponen dinding dapat digunakan kembali dalam
proses metabolisme lainnya (terutama di biji). Dengan demikian, di satu sisi dinding
berfungsi sebagai repositori penyimpanan untuk karbohidrat.
9. Sinyal - fragmen dari dinding, disebut oligosaccharins, bertindak sebagai hormon.
Oligosaccharins, yang dapat hasil dari perkembangan normal atau serangan
patogen, melayani berbagai fungsi termasuk: (a) merangsang sintesis etilen, (b)
mendorong phytoalexin (pertahanan kimia yang diproduksi sebagai respons
terhadap infeksi jamur / bakteri) sintesis, (c) mendorong enzim kitinase dan lainnya,
(d) meningkatkan kadar kalsium sitoplasma dan (d) menyebabkan "ledakan
oksidatif". Ledakan ini menghasilkan hidrogen peroksida, superoksida dan spesies
oksigen aktif yang menyerang patogen secara langsung atau menyebabkan
peningkatan lintas-link di dinding membuat dinding sulit untuk menembus.
10. Respon tanggapan - misalnya: (a) dinding akar kacang-kacangan adalah penting
dalam bakteri pengikat nitrogen menjajah akar untuk nodul bentuk, dan (b) pollen-
gaya interaksi yang dimediasi oleh kimia dinding.
11. Produk ekonomi - dinding sel yang penting untuk produk seperti kertas, kayu, serat,
energi, tempat tinggal, dan bahkan serat dalam makanan kita.
B. Membran Plasma
Pada sel hewan membrane plasma inilah yang dalam gambar-gambar dianggap sebagai
batas luar sel. Tahun 1902, Overton mengajukan suatu teori yang mengatakan bahwa
membrane plasma merupakan lapisan lipid yang tipis karena melihat kenyataan bahwa zat-
zat yang larut dalam lipid dapat melewati membrane plasma. Dengan melihat berbagai
macam sifat membrane plasma, Danielli mengusulkan suatu pendapat bahwa membrane
plasma terdiri atas lapisan rangkap lipid yang diapit oleh lapisan protein pada kedua
permukaannya. Banyak teori tentang membrane plasma dikemukakan oleh para ahli tetapi
pada dasarnya ada dua kelompok teori tentang susunan membrane plasma yaitu :
1. Leaflet theory yang menyatakan bahwa membrane plasma tersusun atas lapisan-
lapisan.
2. Teori Globular yang menyatakan bahwa membrane plasma tersusun sebagai bola-bola
yang berderet.
Dari kedua teori tersebut berkembang suatu teori yang menyatakan bahwa kedua bentuk
susunan membrane plasma ini dapat bertukar bentuk tergantung kebutuhan. Berdasarkan
gambaran di atas dapat dikatakan bahwa membrane plasma merupakan suatu membrane yang
bersifat dinamis dan mempunyai sifat-sifat yang khas pula sehingga banyak para ahli yang
menggambarkan membrane plasma ini sebagai salah satu organel sel yang letaknya di luar
sitoplasma.
2. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan bagian terbesar dari sel yang didalamnya mengandung bagian-bagian
sel seperti organel, inklusio dan inti sel di samping bahan-bahan lain yang terlarut dalam cairan
sitoplasma. Sebenarnya sitoplasma ini merupakan benda setengah cair yang didalamnya
mengandung bangunan yang mempunyai fungsi sendiri-sendiri yang tampak sebagai granula.
Granula-granula ini sebenarnya adalah organel dan inklusio yang terdapat dalam sitoplasma dan
mempunyai fungsi yang sangat penting untuk menjalankan kehidupan sel. Diantara organel dan
inklusio ini terdapatlah matriks dari sitoplasma yang sebagian besar terdiri dari molekul-molekul
protein yang berupa makromolekul sehingga tidak dapat keluar melalui membrane plasma.
Selain protein di dalam sitoplasma terdapat pula molekul-molekul karbohidrat, lipid, vitamin,
enzim, dan bahan-bahan organic lain serta bahan-bahan anorganik yang berbentuk ion-ion.
Didalam sitoplasma inilah semua semua proses kimiawi terjadi baik yang berupa biosintesis,
glikolisis, hidrolisis, dan proses-proses kimia lainnya. Di dalam sitoplasma pula terjadi banyak
proses lain yang merupakan dasar dari fungsi sel.
3. Komponen Sitoplasma
1. Organel
Organel adalah komponen tetap sitoplasma. Sebagian besar organel dibungkus
semacam membrane yang mirip dengan membrane plasma. Membrane tersebut
memisahkan organel dari lingkungan sitoplasma disekitarnya dan memungkinkan
pembentukan kompartemen untuk aktivitas metaboliknya.
Organel sebagai substansi hidup dalam sitoplasma mempunyai fungsi sendiri-sendiri dan
berdasarkan fungsinya yang berkaitan dengan metabolism sel, organel dibedakan menjadi
dua jenis yaitu:
Organel yang aktif dalam metabolisme sel
Ribosom
Mitokondria
Reticulum endoplasma
Aparatus golgi
Lisosom
Vakuola
Organel yang tidak aktif dalam metabolisme sel
Sentriol
Mikrotubuli
Fibril
Mikrobodi
a) Ribosom
Struktur
Ribosom adalah granula kecil berwarna hitam (berdiameter 25 nm), yang
tersusun dari RNA ribosomal dan hamper 80 jenis protein.
Ribosom ditemukan sebagai granula individual atau dalam kelompok disebut
poliribosom.
Ribosom bisa bebas dalam sitoplasma (ribosom bebas) atau melekat pada
membrane reticulum endoplasma.
Fungsi
Ribosom merupakan tempat sintesis protein
Ribosom bebas terlibat dalam sintesis protein untuk dipakai sel itu sendiri;
misalnya, dalam pembaharuan enzim dan membran. Ribosom yang berikatan
merupakan tempat berlangsungnya sintesis protein yang merupakan produk
sekretori yang akan dikeluarkan sel.
b) Mitokondria
Ditemukan pada hampir semua sel, tetapi tidak ditemukan pada sel darah merah.
Jumlahnya dalam sel berhubungan dengan konsumsi energi sel.
Struktur
Mitokondria tampak seperti batang atau filament yang bergerak dengan
konstan dalam sebuah sel hidup.
Setiap mitokondria terdiri dari membrane terluar halus dan membrane
terdalam yang membentuk lipatan disebut Krista. Krista menonjol menyerupai
rak ke dalam mitokondria dan menambah bidang permukaan membrane bagian
dalam.
Ruang antar Krista dipenuhi matriks, yang berisi protein, DNA, RNA, dan
ribosom.
Fungsi
Mitokondria sering disebut sebagai pembangkit tenaga sel karena fungsi
terpentingnya adalah memproduksi energi dalam bentuk ATP.
Energi tersebut dihasilkan dari penguraian nutrien seperti glukosa, asam amino,
dan asam lemak.
Enzim yang dibutuhkan untuk melepas energi secara kimia, terlokalisasi dalam
matriks mitokondrial dan partikel kecil pada Krista.
c) Retikulum endoplasma
Struktur
Reticulum endoplasma tersusun dari jaring-jaring rongga (sisterna) datar yang
dilapisi membran, yang menyambung membrane plasma dan membrane
nuclear.
Ada dua jenis reticulum endoplasma: reticulum endoplasma kasar (granular),
yang membrannya memiliki ribosom, dan reticulum endoplasma halus yang
tidak memiliki ribosom. Dalam sel yang mengandung kedua jenis reticulum
endoplasma tersebut, reticulum endoplasma kasar bersambungan dengan
reticulum endoplasma halus.
Fungsi
Reticulum endoplasma merupkan tempat utama sintesis produk sel dan juga
berperan dalam transport dan penyimpanannya.
Reticulum endoplasma kasar menonkol dalam sel yang khusus untuk sekresi
protein seperti enzim pencernaan.
Reticulum endoplasma halus banyak terdapat dalam sel beberapa kelenjar
endokrin yang menyintesis hormone dan dalam sel hati, tempat reticulum
endoplasma terlibat dalam sintesis lipid dan kolesterol serta pemecahan
glikogen.
Pada sel otot, reticulum endoplasma halus disebut reticulum sarkoplasma dan
turut berperan dalam proses kontraksi.
d) Aparatus golgi
Ada dalam sebagian besar sel, tetapi paling banyak dibentuk dan dipelajari pada sel
glandular.
Struktur
Aparatus golgi mengandung 6 sampai 7 kantung datar yang terikat membran,
atau sisterna, masing-masing bentuknya agak melekuk. Kantung tersebut
tersusun seperti mangkuk terbalik.
Permukaan konveks susunan menghadap ke reticulum endoplasma dan
nucleus; permukaan konkaf menghadap ke permukaan eksternal sel.
Biasanya ada banyak vesikel transport di sisi perifer tonjolan dan ada sedikit
penebalan vakuola yang berukuran lebih besar pada salah satu kutub.
Fungsi
Aparatus golgi merupakan tempat akumulasi, konsentrasi, pembungkusan, dan
modifikasi kimia produk sekretori yang disintesis dalam reticulum endoplasma
kasar.
i. Vesikel transpor terlepas dari reticulum endoplasma dan membawa hasil
sekresi ke aparatus golgi, tempat sekresi bergabung dengan sisternanya.
ii. Vakuola tebal yang besar akan mengonsentrasi sekresi dan membungkusnya
menjadi granula sekretori.
iii. Granula sekretori (zimogen) yang besar dan terbungkus rapat dengan
membran. Mengelurkan isinya melalui proses eksositosis akibat stimulasi
hormone dan saraf.
iv. Apparatus golgi secara kimia juga memodifikasi molekul yang disintesis
dalam reticulum endoplasma untuk bergabung dengan membrane plasma.
Aparatus golgi ini menambahkan residu asam lemak pada protein tertentu
untuk mengubahnya menjadi lipoprotein, dan bersintesis serta melekatkan
rantai sisi karbohidrat pada protein untuk membentuk glikoprotein.
Aparatus golgi memproses protein yang berfungsi secara intraseluler, seperti
enzim lisosom.
e) Lisosom
Ditemukan pada sel. kecuali sel-sel darah merah dan sel kulit yang telah
terkeratinisasi sempurna pada permukaan tubuh.
Struktur
Lisosom adalah vesikel kecil yang terikat membran, mengandung hamper 50
jenis enzim hidrolitik, yang mampu menguraikan hampir semua jenis
makromolekul (protein, lipid, karbohidrat, asam nukleat, dll).
Lisosom primer hanya mengandung enzim; lisosom sekunder mengandung
enzim dan materi terdegradasi.
Fungsi
Fungsi utama lisosom adalah untuk pencernaan intraseluler. Lisosom
memegang peranan dalam proses normal dan patologis.
Pada sel fagositik, agens yang berpotensi membahayakan seperti bakteri, virus,
atau toksin akan dimakan sel tersebut. Agens tersebut akan melebur dengan
lisosom primer untuk membentuk lisosom sekunder yang kemudian dicerna.
Lisosom juga berperan dalam pertumbuhan dan perbaikan selular normal
dengan cara memindahkan komponen selular yang sudah rusak atau
berlebihan. Produk yang dicerna kemudian didaur ulang dalam sel untuk
memungkinkan terjadinya pembaharuan dan rekonstruksi isi sel.
Kerusakan sel akibat sejumlah pengaruh fisik atau kimia dapat menyebabkan
membrane lisosom hancur dan enzim terlepas kedalam sitoplasma. Autolysis,
pencernaan sel yang dihasilkan, menjadikan lisosom tersebut kantung bunuh
diri untuk sel.
Beberapa penyakit metabolic, dikenal sebagai penyakit penyimpanan (storage
disease) (penyakit tay-sachs, penyakit gaucher, penyakit fabry). Disebabkan factor
congenital (bawaan lahir) yaitu tidak adanya salah satu enzim lisosom. Akibatnya
terjadi akumulasi abnormal dari zat yang dapat mengganggu fungsi normal sel.
f) Peroksisom (mikrobodi)
Struktur
Peroksisam adalah organel kecil, sferikal yang terikat pada membrane serta
mengandung enzim destruktif.
Fungsi
Peroksisom berfungsi untuk melindungi sel dari pengaruh hydrogen peroksida yang
merusak. Peroksisom juga berfungsi dalam metabolism lipid.
g) Nukleus
Nukleus adalah organel terbesar. Organel ini ada di dalam seluruh sel tubuh kecuali
pada sel darah merah matang yang kehilangan intinya saat berkembang. Umumnya
setiap sel memiliki satu nucleus, namun beberapa sel raksasa, seperti sel megakariosit
sumsung tulang, sel osteoklas tulang, dan sel otot rangka, memiliki beberapa nucleus.
Struktur
Membrane nuclear disusun dari membrane ganda yang dipisah oleh ruang
perinuklear.
i. Membrane dalam halus, sedangkan membrane luar biasanya mengandung
ribosom dan menyatu dengan reticulum endoplasma.
ii. Membrane dalam dan luar bergabung dalam interval jarak yang tidak
beraturan disekitar nucleus untuk membentuk pori-pori nuclear. Sehingga
memungkinkan terjadinya pertukaran zat antara nukleus dan sitoplasma.
Kromatin terlihat seperti gumpalan tidak beraturan atau granula basofilik kuat,
atau benda berwarna biru yang menyebar keseluruh nucleus.
Nukleoplasma adalah matriks yang menyelubungi kromatin. Matriks ini tersusun
dari protein, metabolit, dan ion.
Nucleolus adalah struktur sferikal yang tersusun dari RNA dan protein. Ukuran
dan jumlah nucleolus yang terdapat bervariasi pada setiap jenis sel yang
berbeda. Pada sel yang tidak mensintesis protein, misalnya sepermatozoa, tidak
ditemukan nucleolus.
Fungsi
Nucleus sangat penting untuk keseluruhan aktivitas seluler.
Nucleus mengandung materi genetic sel (DNA) yang mengkode informasi untuk
mengontrol sintesis protein dan reproduksi sel, dua fungsi sel yang sangat
penting.
2. Mikrofilamen, mikrotubulus, sentriol, dan silia serta flagella.
Selain organel yang berlapis membrane, sitoplasma juga mengandung jarring-jaring
komponen structural yang kompleks.
a. Mikrofilamen
Struktur
Mikrofilamen adalah benang slinder solid yang terbuat dari protein dan
ditemukan di berbagai tempat dalam sel.
Mikrofilamen biasanya ditemukan dalam bentuk berkas yang disebut fibril,
terletak tepat dibawah membrane plasma.
Fungsi
Mikrofilamen bertanggung jawab atas kontraktilitas sel. Yang merupakan sifat
semua sel tetapi berkembang dengan baik pada sel-sel otot.
Kontraktilitas bertanggung jawab untuk daya gerak sel dan gerakan yang
berkaitan dengan fagositosis, pinositosis dan pembelahan sel.
b. Mikrotubulus
Struktur
Mikrotubulus merupakan pipa berongga, panjang 20 nm sampai 25 nm, tersebar
dalam sitoplasma semua sel.
Mikrotubulus tersusun dari molekul tubulin protein.
Fungsi
Mikrotubulus berkontribusi dalam sitoskeleton, atau elemen penunjang sel.
Mikrotubulus juga terlibat dalam pembelahan sel, pergerakan sel, dan transport
zat dari satu area sel kea rah lain.
c. Sentriol
Struktur
Pada sel yang tidak membelah, dua sentriol berada di dekat nucleus dan
apparatus golgi di sebuah bidang khusus yang disebut sentrosom.
Dua anggota pasangan sentriol, yang satu sama lain tersususn perpendicular,
disebut diplosom.
Dinding setiap sentriol mengandung Sembilan susun mikrotubulus, yang masing-
masing terdiri dari tiga subunit yang disebut triplet.
Fungsi
Sentriol berfungsi dalam pembelahan sel dan juga menjadi tempat pembentukan
silia dan flagella.
Sentriol bereplikasi dan membelah sendiri sebelum pembelahan sel. setelah
bereplikasi, setiap sentriol asli dan tiruannya pindah ke kutub nuclear yang
berlawanan untuk memulai pembentukan aparatus spindel saat pembelahan sel.
Badan basal adalah bentuk sentriol yang berada dalam membran plasma pada sel
yang memiliki silia dan flagella. Badan basal mengatur pembentukan
mikrotubulus yang membuat silia dan flagella.
d. Silia dan flagella
Struktur
Silia dan flagella adalah prosesus motil yang menjulur ke luar permukaan sel.
Silia dan flagella terdiri dari mikrotubulus longitudinal, tersusun sebagai dua
tubulus tunggal yang dikelilingi sebuah cincin tubulus ganda dengan Sembilan
ruang.
Silia berukuran pendek dan sangat banyak pada peermukaan sel, serta menjulur
ke luar seperti bulu mata. Kelompok silia terombang-ambing dalam gelombang
yang tidak serempak, terlihat seperti lading gandum yang tertiup angin.
Flagella lebih panjang dari silia dan berbentuk seperti cambuk. Pada dasarnya,
hanya ada satu flagella per sel. Flagella memiliki gerakan bergelombang yang
menyebar di keseluruhan panjangnya. Flagella terpanjang berukuran 56 nm
adalah ekor spermatozoa.
Fungsi
Silia dan flagella, keduanya berfungsi dalam pergerakan.
Silia mampu memindahkan cairan atau lapisan mukosa melalui permukaan sel di
tempatnya berada, sedangkan flagella sel sperma berfungsi untuk mendorong sel.
e. Inklusi sitoplasma adalah komponen selular sementara yang disintesis sel atau diambil
dari sekeliling sel. Komponen ini tidak penting untuk kehidupan atau untuk aaktivitas
selular dan mengandung berbagai materi seperti granula pigmen, glikogen, droplet lipid,
Kristal, dan granula sekretori.
DAFTAR PUSTAKA
, 30 Maret 2004, What is a Cell. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/About/primer/genetics_cell.html. (diakses tanggal 13 September 2012)
Carter, J Stein. 03 November 2004. Cells and Organelles. http://biology.clc.uc.edu/courses/bio104/cells.htm. (diakses tanggal 13 September 2012)
Juniarto, Achmad Zulfa dan Juwono. Biologi Sel. Jakarta: EGC. 2003
Ramadhan, Putu Arya. 06 Januari 2012. Komponen dan Struktur Sel. http://mhs.blog.ui.ac.id/putu01/2012/01/06/komponen-dan-struktur-sel/. (diakses tanggal 13 September 2012)
Saupe, Stephen G. 30 September 2011. Cell Walls - Structure & Function. http://employees.csbsju.edu/ssaupe/biol327/lecture/cell-wall.htm. (diakses tanggal 13 September 2012)
Solane, ethel. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: EGC. 2003