Upload
wida-nur-hasan
View
421
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Dasar Teori Cepat Rambat Bunyi di Udara
Citation preview
Cepat Rambat Bunyi di Udara
Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari manusia dapat mendengarkan berbagai macam suara atau
bunyi. Syarat bunyi dapat terdengar oleh manusia adalah adanya sumber bunyi (benda yang
bergetar), medium yang merambatkan serta adanya pengamat atau pendengar. Sumber bunyi
ditimbulkan oleh suatu benda yang bergetar, getaran tersebut selanjutnya merambat melalui
suatu medium berupa udara. Dengan demikian bunyi yang bersumber dari suatu benda dapat
terdengar oleh manusia dalam bentuk gelombang bunyi. Tanpa adanya medium perambatan,
bunyi tidak akan bisa mengalami perambatan. Contoh saja diruang hampa, manusia tidak
akan bisa mendengar bunyi dikarenakan tidak adanya udara yang berfungsi sebagai medium
perambatan.
Dasar Teori
Bunyi adalah suatu bentuk gelombang longitudinal yang merambat secara perapatan
dan perenggangan, terbentuk oleh partikel zat perantara serta ditimbulkan oleh sumber bunyi
yang mengalami getaran. Hal ini menyebabkan gangguan kerapatan medium. Gangguan itu
dijalarkan di dalam medium melalui interaksi molekul-molekulnya. Getaran molekul tersebut
berlangsung sepanjang arah penjalaran gelombang. Ketika molekul-molekul ini bertumbukan
dengan molekul-molekul tetangganya, maka molekul-molekul tersebut berosilasi. Dengan
cara demikian maka gelombang bunyi dapat dijalarkan.
Gelombang bunyi dapat merambat melalui medium zat padat, zat cair, dan zat gas.
Sumber bunyi sebagai sumber getar memancarkan gelombang-gelombang longitudinal ke
segala arah melalui medium tersebut. Bunyi tidak dapat merambat melalui vakum (ruang
hampa). Bukti nyatanya yaitu pada para astronot di bulan yang tidak dapat saling berbicara
secara langsung walaupun jarak mereka sangat dekat. Hal ini dikarenakan bulan tidak
memiliki atmosfer seperti di bumi, sehingga tidak ada medium yang berfungsi untuk
merambatkan bunyi. Untuk bisa berkomunikasi, mereka menggunakan alat komunikasi
melalui gelombang radio, dimana gelombang radio termasuk dalam spektrum gelombang
elektromagnetik. Jenis gelombang ini bisa merambat walaupun tidak ada medium
perambatan.
Bunyi yang merambat melalui suatu medium dapat mengalami pemantulan, pembiasan,
interferensi, dan difraksi. Peristiwa tersebut membuktikan bahwa bunyi merambat sebagai
gelombang.
Dalam gelombang bunyi terdapat istilah-istilah sebagai berikut:
Periode (diberi notasi T) adalah selang waktu yang diperlukan oleh suatu benda untuk
menjalani satu getaran penuh.
Frekuensi (diberi notasi f) adalah banyak getaran yang ditempuh benda dalam suatu satuan
waktu (misal 1 sekon).
Amplitudo (diberi notasi A) adalah simpangan maksimum dari suatu getaran.
Simpangan (diberi notasi y) adalah jarak suatu benda dari titik setimbang.
Cepat rambat bunyi (di beri notasi v) adalah jarak yang ditempuh bunyi dalam waktu satu
sekon.
Faktor-faktor yang mempengaruhi cepat rambat bunyi.
a. Kerapatan partikel medium yang dilalui bunyi. Semakin rapat susunan partikel medium
maka semakin cepat bunyi merambat, sehingga bunyi merambat paling cepat pada zat padat.
b. Suhu mediumnya, dimana semakin panas suhu medium yang dilalui maka semakin cepat
bunyi merambat.
Laju bunyi berbeda untuk materi yang berbeda, pada udara di suhu 00C dan tekanan 1 atm,
bunyi merambat dengan laju 331 m/s, namun laju tersebut dapat bertambah sekitar 0,60 m/s
untuk setiap kenaikan temperature satu derajat Celcius :
v=(331+0,6T)m/s (Rumus Miller)
dimana T adalah temperature dalam 0C. Dengan demikian pada suhu udara 15 derajat celsius,
bunyi dapat merambat di udara bebas pada kecepatan 340 m/s. Rumus cepat rambat bunyi
adalah :
v= s/t
dimana:
v = cepat rambat bunyi (m/s)
s = jarak tempuh (m)
t = waktu tempuh (s)
Bunyi merupakan salah satu contoh gelombang mekanik, panjang gelombang mekanik dalam
suatu medium tertentu dapat dideskripsikan sebagai:
λ = cw / f
Dengan notasi cw dan f menunjukkan kecepatan dan frekuensi gelombang mekanik (Hirose
& Lonngren, 1985).
Manusia memiliki batas pendengaran terhadap bunyi. Bunyi yang berfrekuensi sangat
rendah dan berfrekuensi terlalu tinggi tidak dapat didengar oleh telinga manusia. Berdasarkan
frekuensinya, gelombang bunyi dibedakan menjadi tiga, yaitu gelombang infrasonik,
gelombang audiosonik, dan gelombang ultrasonik.
1. Gelombang Infrasonik
Gelombang infrasonik adalah gelombang yang mempunyai frekuensi dibawah
jangkauan manusia, yaitu lebih kecil dari 20 Hz. Gelombang infrasonik hanya mampu
didengar oleh beberapa binatang seperti jangkrik, anjing.
2. Gelombang Audiosonik
Gelombang audiosonik adalah gelombang yang mempunyai frekuensi antara 20 sampai
20.000 Hz. Gelombang audiosonik merupakan gelombang yang mampu didengar oleh
pendengaran manusia dan sebagian besar binatang.
3. Gelombang Ultrasonik
Gelombang ultrasonik mempunyai frekuensi di atas jangkauan pendengaran manusia,
yaitu lebih besar dari 20.000 Hz. Kelelawar pada malam hari memancarkan gelombang
ultrasonik dari mulutnya. Gelombang ini akan dipantulkan kembali bila mengenai benda.
Dari gelombang pantul yang didengar tadi, kelelawar dapat mengetahui jarak dan ukuran
benda yang berada di depannya.
Referensi:
http://catatanfisika08.blogspot.com/2011/04/cepat-rambat-bunyi-di-udara.html
http://mariopratama.wordpress.com/materi-fisika/data-logging/penentuan-cepat-rambat-
bunyi-di-udara/
http://mulyawulansari.blogspot.com/2013/06/cepat-rambat-bunyi.html