10
CEREBRAL Palsy adalah kondisi pada bayi/anak dimana pesan antara otot-otot dan otak tidak berjalan mulus sehingga keadaan ini membuat tugas-tugas sederhana yang kita berikan pada anak seperti mengambil benda yang ringan sekalipun menjadi sangat sulit. Cerebral palsy juga bukanlah penyakit khusus tapi menyebabkan serangkaian gangguan pada gerakan. Kondisi ini cukup bervariasi, mulai dari hampir tak kentara sampai harus duduk di kursi roda, tak dapat bicara atau bergerak, karena otak mengalami cedera di bagian pengontrol gerakan, sehingga sinyal otak tidak berfungsi. Dulu, cerebral palsy umumnya dihubungkan dengan masalah yang terjadi pada saat kelahiran seperti kerusakan otak akibat bayi kekurangan suplai oksigen. Ketika itu para dokter sering disalahkan tapi kini diketahui hampir semua kasus terjadi pada saat bayi masih berada di dalam rahim. Kelahiran prematur juga disinyalir meningkatkan resiko cerebral palsy. Meskipun katanya cerebral palsy itu terjadi bila otak bayi mengalami kerusakan di bagian pengontrol gerakan penyebab pastinya belum diketahui. Diperkirakan keadaan ini bisa juga disebabkan oleh infeksi dalam kandungan atau bayi terpapar infeksi yang disebabkan oleh virus seperti herpes sebelum dan sesudah kelahiran. Ada tiga sub tipe cerebral palsy, masing-masing disebabkan cedera pada bagian otak yang berbeda. Orang yang menderita cerebral palsy bisa mengalami keterbatasan bicara, mendengar, penglihatan dan kecerdasan terutama apabila gangguan yang mereka alami parah. 1. Cerebral palsy spastic - adalah tipe yang paling banyak terjadi yaitu sekitar 80% penderita. Otot-otot penderita kaku dan gerakan terbatas terjadi karena pesan dari otak menjadi kacau saat pesan itu melewati bagian otak yang rusak. 2. Cerebral palsy dyskinesia - menyerang 10-20% penderita. Para penderitanya melakukan gerakan-gerakan yang sebenarnya tak ingin mereka lakukan, sehingga membuat cangkir pun terasa sulit. 3. Cerebral palsy ataxia - adalah semacam getaran yang dapat mempengaruhi bagian-bagian berbeda pada tubuh.

CEREBRAL Palsy olip.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: CEREBRAL Palsy olip.docx

CEREBRAL Palsy adalah kondisi pada bayi/anak dimana pesan antara otot-otot dan otak tidak berjalan mulus sehingga keadaan ini membuat tugas-tugas sederhana yang kita berikan pada anak seperti mengambil benda yang ringan sekalipun menjadi sangat sulit. Cerebral palsy juga bukanlah penyakit khusus tapi menyebabkan serangkaian gangguan pada gerakan. Kondisi ini cukup bervariasi, mulai dari hampir tak kentara sampai harus duduk di kursi roda, tak dapat bicara atau bergerak, karena otak mengalami cedera di bagian pengontrol gerakan, sehingga sinyal otak tidak berfungsi.

Dulu, cerebral palsy umumnya dihubungkan dengan masalah yang terjadi pada saat kelahiran seperti kerusakan otak akibat bayi kekurangan suplai oksigen. Ketika itu para dokter sering disalahkan tapi kini diketahui hampir semua kasus terjadi pada saat bayi masih berada di dalam rahim. Kelahiran prematur juga disinyalir meningkatkan resiko cerebral palsy. Meskipun katanya cerebral palsy itu terjadi bila otak bayi mengalami kerusakan di bagian pengontrol gerakan penyebab pastinya belum diketahui. Diperkirakan keadaan ini bisa juga disebabkan oleh infeksi dalam kandungan atau bayi terpapar infeksi yang disebabkan oleh virus seperti herpes sebelum dan sesudah kelahiran.

Ada tiga sub tipe cerebral palsy, masing-masing disebabkan cedera pada bagian otak yang berbeda. Orang yang menderita cerebral palsy bisa mengalami keterbatasan bicara, mendengar, penglihatan dan kecerdasan terutama apabila gangguan yang mereka alami parah.

1. Cerebral palsy spastic - adalah tipe yang paling banyak terjadi yaitu sekitar 80% penderita. Otot-otot penderita kaku dan gerakan terbatas terjadi karena pesan dari otak menjadi kacau saat pesan itu melewati bagian otak yang rusak.

2. Cerebral palsy dyskinesia - menyerang 10-20% penderita. Para penderitanya melakukan gerakan-gerakan yang sebenarnya tak ingin mereka lakukan, sehingga membuat cangkir pun terasa sulit.

3. Cerebral palsy ataxia - adalah semacam getaran yang dapat mempengaruhi bagian-bagian berbeda pada tubuh.

Apakah cerebral palsy itu?Cerebral palsy berasal dari kata Cerebrum yang berarti otak dan palsy yang berarti kekakuan. Menurut Viola E. Cardwell, cerebral palsy adalah kekakuan yang disebabkan karena sebab-sebab yang terletak di dalam otak. American Academy of Cerebral Palsy (AACP) dalam Viola E.Cardwell menyatakan bahwa cerebral palsy  adalah berbagai perubahan yang abnormal pada organ gerak atau fungsi motor sebagai akibat dari adanya kerusakan/cacat.

Page 2: CEREBRAL Palsy olip.docx

Winthrop Phelp (Muslim, 1994) menjelaskan cerebral palsy sebagai suatu kelainan pada organ gerak tubuh yang ada hubungannya dengan kerusakan di otak yang bersifat menetap. Menurut Soeharso (1982), cerebral palsy merupakan suatu cacat yang sifatnya gangguan-gangguan atau kelainan-kelainan dari fungsi otot dan urat syaraf (neuromuscular disorder) dan disebabkan oleh karena sebab-sebab yang terletak di dalam otak. 

Ahli lain memaparkan bahwa Cerebral palsy merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu kelompok kondisi yang kronis yang berdampak pada pergerakan tubuh dan koordinasi otot, terjadi karena kerusakan pada satu atau lebih area khusus dalam otak. Cerebral menunjukkan otak dan palsy menunjukkan gangguan pergerakan atau postur tubuh.

Cerebral palsy tidak berkembang secara progressive atau tidak dapat dikomunikasikan. Cerebral palsy juga tidak dapat disembuhkan, tetapi dengan pendidikan, terapi dan penggunaan teknologi dapat membantu seorang cerebral palsy mempunyai kehidupan yang produktif. Cerebral palsy bukanlah suatu penyakit. Seorang anak yang mengalami cerebral palsy akan memilikinya sepanjang hidupnya.

 

Mengapa terjadi?Menurut Assjari (1995), penyebab terjadinya cerebral palsy dapat dilihat dari sudut pandang kapan terjadinya, yaitu pada saat prenatal, natal dan postnatal.  Kerusakan pada otak saat prenatal terjadi saat bayi masih dalam kandungan. Kerusakannya dapat terjadi disebabkan oleh:

1.    Ibu menderita infeksi atau penyakit saat mengandung, sehingga menyerang otak bayi yang sedang dikandungnya. Misalnya infeksi sypilis, rubella, typhus abdominalis

2.    Kelainan kandungan yang menyebabkan peredaran darah bayi terganggu, tali pusat tertekan sehingga merusak pembentukan syaraf-syaraf dalam otak

3.    Bayi dalam kandungan terkena radiasi, dimana radiasi langsung dapat mempengaruhi sistem syaraf pusat sehingga  struktur dan fungsi terganggu

4.    Rh bayi tidak sama dengan ibunya, dimana Rh (resus) ibu dengan bayi harus sama agar proses metabolism berfungsi normal. Jika berbeda, maka mengakibatkan adanya penolakan yang  menyebabkan kelainan metabolisme ibu-bayi

5.    Ibu mengalami trauma (kecelakaan/benturan) yang dapat mengakibatkan terganggunya pembentukan sistem syaraf pusat

 Kerusakan pada otak saat natal terjadi saat bayi dilahirkan. Kerusakannya dapat terjadi disebabkan oleh:

Page 3: CEREBRAL Palsy olip.docx

1.    Proses kelahiran terlalu lama sehingga bayi kekurangan oksigen, dimana apabila kekurangan oksigen terjadi dapat menyebabkan terganggunya system metabolism dalam otak bayi dan mengakibatkan jaringan syaraf pusat mengalami kerusakan

2.   Kelahiran dipaksa dengan menggunakan tang (forcep), dimana tekanan yang cukup kuat pada kepala bayi dapat mengakibatkan rusaknya jaringan syaraf otak 

3.    Pemakaian anestesi yang melebihi ketentuan, yang diberikan pada saat ibu dioperasi dapat mempengaruhi system persyarafan otak bayi sehingga otak mengalami kelainan struktur ataupun fungsinya

4.    Bayi lahir sebelum waktunya (premature), dimana secara organis tubuhnya belum matang sehingga fisiologisnya mengalami kelainan dan rentannya bayi dalam terkena infeksi atau penyakit yang dapat merusak system persyarafan pusat bayi

 Kerusakan pada otak saat postnatal terjadi pada masa mulai bayi dilahirkan sampai anak berusia 5 tahun. Usia 5 tahun dijadikan patokan karena perkembangan otak dianggap telah selesai. Kerusakannya dapat terjadi disebabkan oleh:

1.    Kecelakaan yang dapat secara langsung merusak otak bayi, misalnya pukulan atau benturan pada kepala yang cukup keras

2.    Infeksi penyakit yang menyerang otak, misalnya terinfeksi penyakit meningitis, encephalitis, influenza yang akut

3.    Penyakit typoid atau diphteri yang memungkinkan dapat mengakibatkan  kekurangan oksigen (anoxia)

4.    Keracunan karbonmonoksida

5.    Tercekik

6.    Tumor otak

 

Klasifikasi cerebral palsyKlasifikasi cerebral palsy dapat dilihat dari jumlah anggota badan yang berkelainan dan letak kelainan di otak dan fungsi geraknya (motorik).

1.    Ditinjau dari jumlah anggota badan yang berkelainanJumlah anggota gerak manusia ada empat, yaitu dua buah kaki dan dua buah tangan

1)    Satu anggota gerak  (monoplegia) terjadi pada satu anggota gerak saja, misalnya salah satu tangan, salah satu kaki, tangan kanan atau kiri, kaki kanan atau kiri

2)    Dua anggota gerak:

Page 4: CEREBRAL Palsy olip.docx

a)    diplegia, terjadi pada kedua tangan atau terjadi pada kedua kaki (disebut juga: paraplegia);

b)   hemiplegia, kelumpuhan yang terjadi pada separuh anggota gerak secara vertical, misalnya satu tangan dan kaki pada sebelah kiri atau sebelah kanan

3)    Tiga anggota gerak (triplegia), terjadi pada dua tangan dan satu kaki atau dua kaki dan satu tangan

4)    Empat anggota gerak (tetraplegia/quadriplegia), terjadi pada keempat anggota gerak  

                                                      

Gambar anggota gerak yang mengalami kelainansumber: http://www.cplqld.org.au/resources/whatiscp

 

2.    Ditinjau dari letak kelainan di otak dan fungsi geraknya (motorik)  Bila ditinjau dari letak kelainan di otak dan fungsi geraknya (motorik), anak cerebral palsy dibedakan atas:

1)    Spastik (spasticity), karakteristiknya adanya kekakuan, kejang  pada sebagian atau seluruh ototnya; kaku otot organ bicara seperti lidah, pita suara dan rahang bawah menyebabkan kelainan dalam bicara. Cerebral palsy spastic ini letak kelainannya terjadi di tractus pyramidalis (cerebral cortex).

2)    Dyskenisia, ditandai dengan tidak adanya kontrol dan koordinasi gerak dalam diri individu CP, terbagi lagi menjadi:  

a)    Athetosis, yaitu gerakan-gerakan yang tidak terkontrol (unvoluntary movement) yang terjadi sewaktu-waktu. Letak kelainannya terjadi di basal ganglion.

b)   Rigid, yaitu kekakuan pada seluruh anggota gerak, tangan dan kaki sulit dibengkokan dan hiperektensi pada leher dan punggung. Cerebral palsy rigid ini terjadi karena adanya pendarahan di dalam

Page 5: CEREBRAL Palsy olip.docx

otak, adanya luka sistem ekstrapiramidalis atau extrapyramidalis system (sistem yang berbentuk piramid pada bagian luar dari otak).

c)    hipotonia/atonia, yaitu tidak adanya ketegangan otot, tidak mampu merespon rangsangan yang diberikan

d)   tremor, yaitu adanya getaran-getaran kecil (ritmis) yang terus menerus pada mata, tangan, atau pada kepala, letak kelainan terjadi di ganglia basal

3)    Ataxia, yaitu anak cerebal palsy yang mengalami gangguan keseimbangan, tidak adanya koordinasi dan hipotania. Letak kelainannya di otak kecil (cerebellum).

4)    Campuran, yaitu gangguan gerak campuran, misal: rigid dan spastic.                               

Gambar klasifikasi cerebral palsy dilihat dari letak kelainan pada otak dan fungsi gerak (motorik)

sumber: http://www.cplqld.org.au/resources/whatiscp 

Karakteristik anak cerebral palsyKarakteristik anak cerebral palsy secara umum sebagai berikut: 

1.    Motorik, mengalami gangguan dalam gerak, berpindah tempat, dan berjalan

2.    Sensoris, mengalami gangguan penyerta seperti penglihatan, pendengaran, kemampuan kesan gerak dan raba (taktil-kinestetik)

Page 6: CEREBRAL Palsy olip.docx

3.    Kecerdasan, berentang mulai paling dasar sampai gifted; 45% keterbelakangan mental, 35% normal dan di atas rata-rata, sisanya sedikit di bawah rata-rata

4.    Persepsi, mengalami gangguan dalam persepsi dimana tahapan persepsi: stimulus – indera – syaraf sensoris – otak (menerima, menafsirkan, menganalisis) – persepsi.  

5.    Kognisi, yaitu interaksi dinamis individu dengan lingkungan  melalui persepsi dengan menggunakan media sensoris (indera), dimana proses kognisi: memperoleh, menyimpan, menganalisis, dan mengaplikasikan yang telah diperoleh. Hal ini berhubungan dengan otak

6.    Berbicara, mengalami gangguan dalam berbicara dimana dalam berbicara berhubungan dengan otot-otot bicara, proses interaksi dengan lingkungan

7.    Simbolisasi, merupakan bentuk tertinggi dari kemampuan mental dan memerlukan konsentrasi secara abstrak, dimana ada proses menerima dan menyampaikan, hal ini berhubungan dengan sensoris penglihatan dan pendengaran

8.    Emosi dan penyesuaian sosial, dimana respon dan sikap masyarakat/lingkungan sekitar mempengaruhi pembentukan pribadi anak CP secara umum, dan khususnya yang berkaitan dengan konsep dirinya 

Pemeriksaan penunjangPemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan sebagai berikut:1.    Pemeriksaan mata dan pandengaran2.    EEG : pada pendenita yang memperlihatkan gejala motorik, seperti

tetraparesis, hemiparesis, atau karena sering disertai kejang.3.    USG kepala atau CT Scan untuk mencari etiologi.4.    Pemeriksaan psikologi untuk menilai tingkat pendidikan yang dibutuhkan PencegahanPencegahan yang dapat dilakukan oleh ibu atau keluarga antara lain:  

1.    Sebelum mengandung, ibu harus menjaga kondisi tubuh dan mengelola gangguan kesehatan dengan baik

2.    Saat ibu mengandung, ibu melakukan kontrol rutin dan melakukan perawatan kesehatan dengan baik sesuai dengan anjuran dokter kandungan

3.    Mengontrol diabetes, anemia, hypertension, seizures, and nutritional deficiencies selama mengandung dapat mencegah beberapa kelahiran prematur  yang dalam beberapa kasus dapat mengakibatkan CP

4.    Setelah bayi dilahirkan, orang tua mengurangi resiko untuk kerusakan otak seperti tidak menggoncang-goncangkan bayi dan menjaga keamanan bayi saat dalam kendaraan

Page 7: CEREBRAL Palsy olip.docx

5.    Selalu peduli/waspada dengan keadaan di rumah6.    Memberikan imunisasi tepat waktu untuk melawan infeksi yang serius Kapan bisa didiagnosa?1.    Sejak masih bayi (infant) yang diketahui beresiko CP karena kelahiran

prematur atau gangguan kesehatan lainnya. Dokter (pediatri/spesialis dan perkembangan anak dan dokter syaraf mengikuti perkembangan anak sejak lahir sehingga mereka dapat mengetahui dan memberikan masukan jika ada perlambatan perkembangan atau masalah dengan fungsi otot yang mengindikasi CP

2.    Jika bayi tidak membawa faktor resiko CP, sulit diketahui pada satu tahun pertama. Dokter mengindiksi apabila mereka melihat adanya kelambatan dalam tahapan perkembangan

3.    Gerak otot yang abnormal, gerak koordinasi yang lemah/kurang dan gerak reflek bayi yang seharusnya hilang tetap ada bisa menjadi tanda. Jika tahap perkembangan hanya sedikit terlambat, diagnosis dibuat sampai  anak toddler (usia anak awal kurang lebih usia 3-4 tahun)

 Treatment untuk Cerebral Palsy

Treatment atau penanganan yang dapat dilakukan untuk anak cerebral palsy diantaranya adalah:

1.    Berbagai macam terapi dapat membantu anak CP untuk memaksimalkan perkembangan kemampuan dan perkembangan. Sejak didiagnosa CP, seorang anak dapat mulai terapi untuk pergerakan, belajar, bicara, mendengar, dan perkembangan sosial emosi

2.    Obat-obatan, bedah dan braces dapat memperbaiki fungsi otot3.    Tim yang profesional akan bekerjasama untuk mengetahui kebutuhan

medis anak, seperti terapis, psikolog, pendidik, perawat, pekerja sosial4.    Mempunyai banyak sumber yang dapat membantu dan menguatkan

orang tua dalam menjaga anak mereka5.    Obat-obatan tergantung pada gejala-gejala yang muncul6.    Fisioterapi dini dan intensif7.    Psikolog atau psikiater8.    Pendidikan sesuai tingkat kecerdasan9.    Occupational therapy10. Speech therapy KesimpulanCerebral palsy adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami gangguan dalam pergerakannya dan dalam koordinasi motoriknya diakibatkan karena adanya kerusakan pada satu atau lebih area khusus di dalam otak yang menetap. Cerebral palsy bukanlah suatu penyakit, tetapi

Page 8: CEREBRAL Palsy olip.docx

dengan pendidikan, terapi, dan modifikasi teknologi, seorang penyandang cerebral palsy dapat menjadi produktif dalam hidupnya. Penyebab terjadinya cerebral palsy dapat terjadi pada saat masih dalam kandungan, saat kelahiran dan setelah lahir sampai usianya 5 tahun. Cerebral palsy dapat diklasifikasikan berdasarkan banyaknya jumlah anggota gerak yang mengalami gangguan gerak dan ditinjau dari letak kelainan di otak dan gangguan fungsi gerak motoriknya. Cerebal palsy mengalami karakteristik dan hambatan dalam kehidupannya, seperti aspek motorik, sensoris, kecerdasan, persepsi, kognisi, dan simbolisasi serta psikologis (emosi-sosial). Oleh karena itulah, anak yang menyandang cerebral palsy memerlukan penanganan yang menyeluruh, baik secara fisik maupun secara psikis, yang didukung penuh oleh keluarga dan lingkungannya agar dapat mengoptimalkan kemampuannya.           Daftar Pustaka  Abdurrachman, M dan Sudjadi. 1994. Pendidikan Luar Biasa

Umum. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

  Assjari, M. 1995. Ortopedagogik Anak Tunadaksa. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

  Muslim, A.T. & Sugiarmin. 1996. Ortopedi dalam Pendidikan Anak Tunadaksa. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

  Salim, A. 1996. Pendidikan Bagi Anak Cerebral Palsy. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

 

 Oleh: Intan Nursanti, S.Pd