Cerpen Bak Salsa

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 Cerpen Bak Salsa

    1/11

     by : putu wijaya

    Cemas karena anak-anak sekarang mulai apatis, tidak punya cita-cita, saya bertanya kepada cucu saya.

    “Agus, nanti kalau sudah besar kau mau jadi apa?”

    Cucu saya dengan tegas menjawab, “Mau jadi pemimpin.”

    aya tertegun. !angga karena penerus saya punya cita-cita besar. "erkara bisa kejadian atau hanya

    sekadar mengkhayal, tidak apa. "unya impian paling tidak membuat ada arah yang pasti di tengah

    kebingungan dunia yang edan ini.

    “#adi pemimpin?”

    “$a% Memang kenapa?”

    “Tidak apa-apa. Semua cita-cita itu baik. Tapi kenapa kamu mau jadi pemimpin?”

     Agus k&ntan menjawab seakan-akan pertanyaan itu sudah lama ditunggunya.

    “'arena aku sudah b&san diperintah. (isuruh bangun pagi. (isuruh sek&lah. (isuruh belajar. (isuruh

    nganterin pergi belanja. (isuruh ikut arisan. (isuruh nemenin kalau ada resepsi pernikahan. (isuruh

     jaga rumah. (isuruh anteng kalau ada tamu. Capek ah% ekarang aku mau memerintah%”

    “) jadi kamu pikir pemimpin itu tukang ngasih perintah?”

    “!ukan tukang perintah d&ang, tukang larang juga% *idak b&leh begadang, tidak b&leh keluar malam%

    *idak b&leh ng&m&ng j&r&k% *idak b&leh main m&t&r. *idak b&leh cemberut kalau ada tamu% *idak b&leh,

    tidak b&leh, tidak b&leh% +ni tidak b&leh, itu tidak b&leh, semuanya tidak b&leh% Capek deh%”

    “+tu artinya kamu mau bebas?%”

    “"ersis%”

    aya beng&ng.

    “'amu pikir pemimpin itu raja bebas?”

  • 8/16/2019 Cerpen Bak Salsa

    2/11

    “$a d&ng% 'alau tidak bebas itu bukan pemimpin.”

    “alah% "emimpin itu justru &rang yang paling tidak bebas. !uat se&rang pemimpin tidak ada hari

    Minggu, tidak ada hari libur, semua hari adalah kerja%”

    “+tu pemimpin yang g&bl&k%”

    “Agus ”

    “'alau rakyat antre beli minyak tanah, pemimpin tinggal makan saja, yang masak kan rakyat. Masak

    pemimpin masak sendiri. 'alau rakyat tidak b&leh masuk jalan bebas kendaraan berm&t&r, pemimpin

     bablas saja nggak ada yang berani larang. 'alau rakyat dibakar karena maling ayam, pemimpin yang

    makan uang rakyat triliunan diampuni dan dijadikan pahlawan. 'alau rakyat ketiduran waktu kerja

    dipecat, tapi pemimpin main M dan ng&r&k, yang selingkuh pada jam kerja, malah jadi selebriti% Masak 'akek tidak tahu?”

    aya mau menjawab tapi Agus langsung angkat tangan.

    “t&p jangan ceramah, aku ada pekerjaan yang lebih penting%”

    “Apa?”

    Cucu saya langsung mel&ncat ke dekat *. ebab jam menunjukkan pukul . +tu jatahnya untuk main "/

    sampai pukul 0.

    aya hanya bisa mengurut dada. !erdebat dengan cucu tidak mungkin. aya kira kunci k&nsleting itu

    pada &rang tuanya. Anak saya dan mantu saya hampir tak pernah ada di rumah. 'eduanya sibuk. aya

    hampir tidak mengerti, apa gunanya rumah kalau mereka lebih banyak tidur di h&tel karena ikut seminar

    dan rapat-rapat yang tidak satu pun yang tidak penting.

    aya kira mereka sudah jarang tidur bersama. Mungkin itu sebabnya Agus tidak punya adik lagi. 'alau

    sudah sampai di situ, saya tambah bingung. "ernikahan sekarang memang beda dengan 1aman saya dulu.

    (ulu pernikahan adalah mencari teman tidur. 2ntuk berbagi suka-duka bersama. ekarang perkawinan

    seperti mendirikan "*, untuk mengumpulkan duit.

    Memang cucu saya jadi tidak kekurangan apa pun. egala 3asilitas yang dia butuhkan ada, karena

    penghasilan anak saya dan istrinya berkelebihan. ek&lah cucu saya juga lebih mahal dari sek&lah

  • 8/16/2019 Cerpen Bak Salsa

    3/11

    ked&kteran. *api begitulah, keduanya tidak pernah ada waktu mendampingi anaknya berkembang.

     Akibatnya cucu saya menderita kemiskinan jiwa.

    4alu saya minta waktu untuk bicara pada anak saya. aya jelaskan bagaimana bahayanya membiarkan

    anak berkembang sendirian. ek&lah mahal, segala 3asilitas melimpah, tidak cukup untuk menggantikan

    kasih-sayang yang hilang, karena anak tidak bisa tumbuh tanpa d&ping kasih-sayang &rang tua.

    “'urangi sedikit akti5itas kalian. !eri waktu sedikit saja buat Agus,” kata saya.

     Anak saya, juga mantu saya, paham apa yang saya katakan. Mereka kemudian menc&ba untuk

    menyediakan waktu buat Agus. *api apa yang terjadi. "ertengkaran.

     Agus merasa tersiksa. 6erak-geriknya yang diawasi dengan berbagai halangan, membuat dia senewen.

    7umah dirasanya menjadi neraka. )rang tuanya juga kaget dan merasa Agus tidak mampu untukmempergunakan kebebasan. 4alu Agus dimasukkan ke dalam asrama.

    ejak itu saya yang kehilangan. !uat lelaki tua yang tak punya rencana lagi, cucu adalah segala-galanya.

    Memiliki cucu lebih dari memiliki anak, kebahagiaannya bertumpuk. 'ehadiran se&rang cucu adalah

     jaminan dada lapang, karena tahu riwayat kita akan berkelanjutan, walaupun nanti kita sudah tak hadir

    lagi.

    aya menc&ba untuk bertahan. 7asa sepi itu saya injak. "agi hari, saya kehilangan burung yang

    menyanyi. iang hari, berjam-jam waktu lambat berjalan, sehingga saya jadi kelimpungan. *idur b&san.8&nt&n tele5isi menyebalkan. 8g&br&l sama istri, nenek cucu saya, menjengkelkan. emua &m&ngannya

    sudah saya tahu, seperti juga sudah saya hapal seluruh lekuk tubuhnya termasuk jumlah tai lalatnya.

    Malam hari saya tak bisa tidur. aya c&ba jalan-jalan keluar rumah. *api baru satu kali, saya langsung

    masuk angin. +stri saya marah-marah dan menuduh saya sedang memasuki puber keempat. 8ggak akan

    ada artis yang mau sama tua bangka seperti kamu lagi, biar pun duit kamu segep&k, katanya, sehingga

    saya malu.

     Akhirnya saya mulai menghibur diri dengan ng&m&ng sendiri. (an ini membuat saya dibawa ke se&rang

    psik&l&g. 2ntung d&kter lulusan #erman itu pintar. (ia tidak memberikan nasehat supaya saya kawin

    lagi. (ia hanya minta cucu saya ditarik dari asrama. 'arena dia menyimpulkan bahwa jiwa saya sudah

    terganggu kehilangan sebuah cahaya hati.

    *api anak saya tidak peduli. !uat dia lebih penting anaknya aman. aya, bapaknya, mungkin dianggap

    sepeda tua, karatan juga biarin saja. Cucu saya tetap di asrama. 9anya sebulan sekali b&leh pulang untuk

  • 8/16/2019 Cerpen Bak Salsa

    4/11

    meng&bati rindu saya. Apa b&leh buat. 8eg&siasi yang tidak terlalu menguntungkan itu terpaksa saya

    terima juga.

    'etika cucu saya pulang pertama kali, saya limpahi dia dengan seluruh kerinduan. aya berikan dia

    hadiah yang selalu dirindukannya, tapi tak pernah dikabulkan &leh &rang tuanya. ebuah m&t&r balap.

     Agus senang sekali. (ia memeluk saya, sehingga saya merasa hidup lagi. (ipeluk &leh cucu seribu kali

    lebih nikmat dari dipeluk &leh istri yang memeluk karena tugas. Agus langsung terbang ke sana-kemari

    dengan m&t&r itu. 9ati saya rasanya pecah karena melihat kegembiraannya. 7umah kembali nyaman.

    (an saya ingin hari lebih panjang. Makanan yang selalu saya kutuk saya kecap. *idur pun jadi asyik.

    *api itu hanya satu hari. M&t&r cucu saya ditemukan ringsek diinjak truk. 2ntung truk itu sedang

     berhenti. 7upanya ada yang menc&ba untuk meniru kelakuan jag&an dalam 3ilm yang nyer&s&t

    mener&b&s bawah truk sambil memiringkan kendaraannya.

    “2ntung Agus tidak apa-apa, hanya m&t&rnya saja yang hancur%” kata istri saya menyumpahi perbuatan

    saya yang dianggapnya sebagai d&sa tak berampun itu.

    aya tidak bisa memberikan pembelaan. Meskipun yang mengendarai m&t&r itu bukan Agus tapi

    kawannya. Artinya peristiwa itu tidak bisa dianggap sebagai kesalahan Agus. #uga tidak bisa dianggap

    sebagai c&nt&h bahwa Agus memang tidak pantas naik m&t&r. C&nt&h itu justru penting untuk

    menjelaskan pada Agus bahwa naik m&t&r itu berbahaya bagi &rang yang tidak terlatih. #adi dia tidak

    akan naik m&t&r karena dilarang, tapi karena memang dia mengerti dia tidak siap.

    ejak itu Agus tidak pulang lagi. 'alau liburan, &rang tuanya menjemput. 4alu mereka keluar k&ta

     berlibur. aya tidak diberi kesempatan dekat lagi dengan cucu karena dianggap berbahaya. +tu

     berlangsung cukup lama. *api untunglah saya tidak jadi gila karena itu. 'arena perlahan-lahan kemudian

    saya mengalihkan perhatian saya pada istri saya.

    “*ernyata manusia itu bukan besi tua, tapi tape yang makin matang makin menendang,” kata saya.

    “Maksudmu siapa?”

    “'amu%”

    Meskipun itu hanya rayuan g&mbal, ternyata istri saya senang. (an itu memperbaiki hubungan kami

    menjadi segar lagi setelah bertahun-tahun terasa hambar. Aneh, meskipun dia sudah tua, tapi kalau

  • 8/16/2019 Cerpen Bak Salsa

    5/11

    diperhatikan sebenarnya dia masih menarik. !ahkan kemudian saya tahu bahwa dia masih tetap

    r&mantis.

    !eberapa tahun kemudian, ketika cucu saya lulus MA saya kembali bertanya-tanya. aya cemas, karena

    di depannya sekarang terbentang banyak jalan yang harus dipilih dengan tepat. alah pilih resik&nya

     berat.

    “ebelum memastikan kamu mau melanjutkan ke mana, kamu harus tentukan dulu sebenarnya kamu

    mau jadi apa, Agus?”

    Cucu saya yang sudah mulai pakai kumis menjawab tanpa ragu-ragu.

    “Aku ingin jadi pemimpin.”

    “4h&, itu kan cita-citamu yang dulu?”

    “Memang%”

    “'enapa?”

    “ebab pemimpin itu punya banyak 3asilitas yang tidak dimiliki &rang biasa%”

    “;asilitas?”

    “$a% 'emudahan-kemudahan . 7umah, kendaraan, keamanan, kesejahteraan, semuanya dicukupi. *idak

    perlu memikirkan apa-apa, semuanya sudah ada. Masak pemimpin naik angk&t? "aling sedikit Mercy.

    8gapain naik bus, pasti naik kapal terbang dan mesti kelas satu. Masak pemimpin ng&ntrak rumah, pasti

    rumah bertingkat dengan taman dan penjaga dan pengawalan kalau lagi jalan. Masak pemimpin makan

    nasi kucing, pasti steak sirl&an. Masak pemimpin gajinya sama dengan tukang &jek, paling sedikit

  • 8/16/2019 Cerpen Bak Salsa

    6/11

    “4ebih dari itu, 'ek%”

    “Masak?”

    “$a% 4ihat saja pemimpin-pemimpin itu. "asti kaya. M&bilnya paling sedikit . 7umahnya di mana-mana."adahal gajinya kecil. !erapa sih? *api kenapa bisa punya h&tel, perkebunan, saham, pabrik, puluhan

    perusahaan?”

    aya mulai marah. #elek-jelek saya juga pernah jadi pemimpin. Minimal saya menjabat 7* selama =>

    tahun di pemukiman kami dulu.

    “"emimpin itu tidak begitu%”

    “Memang tidak% "emimpin itu abdi masyarakat. Aturannya dia &rang kelas dua, karena dia hanya

    mewakili rakyat. akil kan &rang suruhan. *api kalau &rang datang maksa-maksa ngasih kunci m&bil,

    kunci rumah, ngasih duit segep&k bahkan ngasih perempuan, bagaimana bisa men&lak? )rang bisa

    tersinggung, terhina, marah kalau dit&lak mentah-mentah. #adi pemimpin harus bisa memuaskan hati

    rakyat. !ukan hanya rakyat yang memerlukan sandang-pangan, juga rakyat yang kelebihan dan ingin

    memberi. $a kan, 'ek?”

    aya mau membantah. *iba-tiba cucu saya mengulurkan sebuah k&tak kecil.

    “Apa itu?”

    “9adiah buat ulang pernikahan 'akek dan 8enek. Agus beli dengan uang tabungan Agus sendiri.”

    Cucu saya kemudian membuka k&tak itu. +stri saya yang nyamperin ketika melihat cucunya mengulurkan

    sebuah k&tak, menjerit.

    “!erlian%”

    “$a. +ni kalung berlian untuk 8enek dan jam tangan untuk 'akek%”

    ebelum saya bisa menjawab, istri saya sudah langsung menyambut k&tak itu dan memeluk cucunya. 4alu

    ia terbang ke tetangga untuk menyiarkan kebanggaannya mendapat hadiah berlian dari cucu, walaupun

    saya yakin berlian itu palsu.

    “'akek b&leh men&lak kalau berani,” kata Agus.

  • 8/16/2019 Cerpen Bak Salsa

    7/11

    aya tidak bisa menjawab. aya mengerti apa yang hendak dikatakan &leh cucu saya. !agaimana saya

    akan bisa men&lak, kalau istri saya, neneknya itu, begitu bangga dengan pemberian itu.

    aya lupakan saja s&al berlian itu. 'alau Agus memang mau jadi pemimpin, ya sudah jadiin saja. aya

    mendukungnya. iapa tahu dia akan menjadi pemimpin yang lain. "emimpin yang berbeda dari

    pemimpin-pemimpin yang selama ini kita sesali.

    (engan sungguh-sungguh saya ikuti sepak terjang Agus dari jauh. ek&lahnya melaju dengan bagus.

     Akibat tempaan asrama yang ketat, dia menjadi gigih dan berdisiplin. *idak jauh dari target yang sudah

    tersedia, dia bisa menyelesaikan pendidikan tingginya dengan baik. *idak istimewa, tetapi dia lulus tepat

    pada waktunya.

     Agus langsung bekerja. (i samping itu seperti juga &rang tuanya, ia aktip ber&rganisasi. (alam waktu

     yang pendek, karirnya menanjak. 'emudian dengan tidak terasa, ia mulai mendapat jabatan penting.

    4alu akhirnya pegang pucuk pimpinan.

     Agus yang nakal itu kini sudah jadi &rang. +a menikah dengan se&rang bekas 7atu (angdut. 'ehidupan

    keluarganya serasi. Anaknya sudah dua. 8amanya bagus. Masyakat mencintainya. (ia benar-benar

    memenuhi hasratnya untuk menjadi se&rang pemimpin.

    +tulah saatnya saya kembali bertanya. 4alu saya mencari kesempatan baik dan bicara dari hati ke hati.

    “Agus,” kata saya dengan blak-blakan, “sebagai lelaki dengan lelaki, 'akek ingin bicara terus-terangkepada kamu sekarang.”

    “Apa yang bisa saya bantu, 'ek?”

    “*idak. 'akek tidak minta dibantu. 'akek hanya mau bertanya. ekarang kamu sudah jadi pemimpin.”

    “$a lebih kurang begitu kata &rang.”

    “+tu berarti kamu sudah mencapai cita-citamu. ”

    “$a, bisa dikatakan begitu.”

    “#angan menjawab dengan: bisa dikatakan begitu. $ang tegas saja. Memang kamu sudah mencapai cita-

    citamu jadi pemimpin. !etul tidak?”

  • 8/16/2019 Cerpen Bak Salsa

    8/11

    “$a, betul tapi mungkin tidak seperti 'akek bayangkan.”

    “Maksudmu?”

    “aya memang se&rang pemimpin sekarang.”

    “(engan segala 3asilitas dan kemudahan yang pernah kamu rindukan dulu kan?%”

     Agus tersenyum.

    “!etul.”

    “*idak ada yang memerintah kamu lagi. 'arena kamulah yang memberikan perintah?%”

    “$a memang.”

    “'amu dapatkan banyak 3asilitas yang tidak dimiliki &leh rakyat biasa. )rang antre mau beli karcis #a5a

    #a11, nabung untuk beli karcis 4i&nel 7ichie, setumpukan karcis diantarkan kepada kamu dengan

     jemputan m&bilnya sekalian. !etul?”

     Agus ketawa.

    “!etul.”

    “)rang kepingin punya perusahaan untuk jaminan masa tua, tapi pengusaha malah datang kepada kamu

    dan minta kamu jadi "resdir perusahaan penerbangan baru. !etul?”

     Agus mengangguk.

    “!etul.”

    aya tertawa, karena si Agus cucu saya tidak bisa membantah. aya juga bangga, sebab apa yang

    dilamunkannya sudah jadi kenyataan. +tu tidak akan terjadi kalau dia tidak ampuh dan hebat.

    “'akek bangga karena kamu tidak hanya mimpi dan melamun tapi bekerja nyata%”

     Agus ketawa.

  • 8/16/2019 Cerpen Bak Salsa

    9/11

    “*erima kasih, 'ek. Memang betul apa yang 'akek bilang. *api terus-terang, cara 'akek melihat itu tidak 

    adil.”

    “Maksudmu?”

    “$a 'akek menceritakan semua itu seperti menceritakan tentang &rang yang mendaki 6unung 9imalaya,

    lalu menancapkan bendera di puncaknya.”

    “*api memang begitu kan? 'amu se&rang pendaki gunung yang sukses%”

    Muka Agus tiba-tiba murung.

    “e&rang pemimpin tidak sama dengan pendaki gunung yang sukses, 'ek. 'elihatannya memang sama,

    tapi beda. "endaki gunung setelah sukses tinggal menikmati prestasinya. *api se&rang pemimpin?”

    “ama kan?”

    “*idak. esudah menjadi pemimpin, aku tidak bisa lagi menjadi Agus, cucu 'akek. Aku harus memimpin.

     Aku harus bertanggung jawab terhadap segala hal. !ahkan terhadap semua kekeliruan dan d&sa-d&sa

    &rang lain yang menjadi tanggung jawabku. Aku harus mengurus banyak hal yang tidak ada hubungannya

    dengan aku. Aku tidak punya hak untuk tertawa, tersenyum, apalagi tidur seperti manusia biasa. Aku

    sudah jadi mesin, r&b&t, bulan-bulanan dan t&ng sampah. Ada ayam mati juga aku yang dit&leh dan

    ditanya kenapa? Ada &rang kejepit juga aku yang disalahkan, sebab di puncak segala-galanya aku yang

    harus bertanggung jawab.”

     Agus berhenti bicara dan menahan dirinya, sebab kelihatannya semua mau tumpah. Aku belum pernah

    melihat dia curhat dan menderita seperti itu.

    “Aku sudah mati, 'ek.”

    aya tercengang. 'etika ingin menjawab untuk menghiburnya, tiba-tiba 9" dan telep&n bunyi bareng.

     Agus cepat menggapai. Mukanya langsung pucat. 4alu ia berdiri.

    “Maa3 'ek, aku terpaksa pergi. Anak buahku ada yang tertangkap &leh '"', kasus penyuapan uang

    negara puluhan miliar. 8anti kita lanjutkan%”

  • 8/16/2019 Cerpen Bak Salsa

    10/11

    aya tidak bisa bilang apa-apa. *iba-tiba segala kebanggaan saya r&nt&k. 9ati saya terenyuh melihat cucu

    saya sudah dijadikan mayat seperti itu. "asti itu kesalahan anak buahnya, tetapi kalau ada apa-apa dia

     yang akan diseret, karena dialah puncak yang tertinggi.

    (i tempat tidur, saya sampaikan semua itu pada istri saya. "erempuan tua itu tak jadi ng&r&k. Matanya

    nyap-nyap sepanjang malam. 'ami terkenang pada masa lalu. *eringat Agus yang nakal, tetapi ceria dan

    hidup. 'ini cucu kami sudah begitu jauh di awang-awang dan menggelepar tak berdaya karena terikat

    &leh begitu banyak tanggung jawab.

    “'ita tidak bisa membiarkan cucu kita mati,” kata istri saya.

    “$a. 2ntuk apa jadi pemimpin, kalau harus mati.”

    “'alau begitu suruh dia berhenti dan jadi &rang biasa saja. $ang penting dalam hidup ini kan

    kebahagiaan. !uat apa mendapat 3asilitas dan bisa memerintah kalau tidak bahagia?”

    “!etul sekali%”

    'emudian saya mencari kesempatan yang tepat untuk bicara hati ke hati lagi dengan Agus. 4ama sekali

     baru kesampaian. alaupun dia cucu saya, tapi sejak jadi pemimpin, dia memang sudah seperti &rang

    lain yang jaraknya ribuan kil&meter.

    “Agus, 'akek sudah berembuk dengan 8enek. etelah kami pertimbangkan masak-masak, melihat

    keadaanmu serta mendengarkan semua penderitaan yang harus kamu tanggung sebagai pemimpin, kami

    mendesak, lebih baik kamu berhenti. 'ami lebih senang kamu tetap hidup daripada menjadi pemimpin,

    tapi mati.”

     Agus tersenyum.

    “*erima kasih, 'ek. Aku juga sudah berusaha, tapi tidak bisa.”

    “*idak bisa? Apa susahnya berhenti?”

    “*idak bisa, 'ek.”

     Ah, jangan bilang, tidak ada yang tidak bisa mengganti. 4ihat di sekitarmu, mereka antre seabrek-abrek

     bahkan g&nt&k-g&nt&kan untuk mengganti, kalau kamu mau mundur.”

    “+tu betul.”

    “Makanya berhenti saja%”

    “*idak bisa, 'ek%”

    “'enapa?”

     Agus tersenyum pahit.

    “'enapa?”

    “'arena, meskipun mati, jadi pemimpin itu ternyata enak, 'ek.”

  • 8/16/2019 Cerpen Bak Salsa

    11/11

     Astya "uri, => April />>@