2
NAMA : HASLIY AH ST AMBUK : C1C5 13 062 TUGAS : PENGANT AR ILMU SUSATRA  JUUSAN : SASTRA INDONESIA CERPEN SURGA KECIL Di samping rumah, terdap at sebuah sepeda yang ukup tua umunya setia p pagi aku membuka jendela kamar, mataku menatap sepeda yang cukup tua umurnya. Sampai kapan sepeda tua itu, akan menjadi baru. Liyah mengayuh sepeda kumbang dengan sangat hati-hati. Jalanan yang amat sempit licin dan b ecek itu membuatnya harus berhati-hati. Matahari semakin terik membius dahaganya yang kering. Hari yang sangat panas dan  perjalanan yang jauh dari kampung membuatnya cukup berpeluh. Wa lau panas matahari membakar kulit yang tipi situ, ia tetap melanjutkan perjalanannya menuju pasar tempatnya biasa mengais rizki. i ga har i yang lal u ia ber janj i aka n membel ika n ibu nya mukena yang bar u. !al au sanggup ia akan membelikan ibunya mukena yang sedikit mahal seperti yang di t""k-t"k" Muslim dan Muslimah. #Mukenamu sudah usang $u % ujarnya pada ibunya &ya 'ak. Sudah lama,( ibu hana tersenyum. Mukena usang yang membaluti )ajah bening itu menguning, sebab usianya telah senja. $in tik-bi nti k hit am kec il yan g memenuh i hamper sel uruh kepa la juga lehernyat ak dapat ters embuny i. Di atas kursi kayu yang sangat sederha na, Liyah memik irkan tentang semua yang ia le)ati bersama ibunya di sebuah rumah ged"ngan yang amat sederhana. Liyah memikirkan s"al kehidupanya bersama ibunya, bah)a hidup ini membuatnya belajar bah)asanya hidup tidak hanya s"al materi, hidup tidak hanya bagaimana ia mengmpulkan harta sebanyak-banyaknya, tetapi sesunguhnya hidup haruslah memberikannya nilai lebih dari materi semata. Sesampai di pasar Liyah memarkir sepeda kumbangnya di sisi kiri tempatnya biasa duduk memgais rizki. $erpuluh sandal dan sepatu telah menmpuk di hadapannya. *erlahan ditariknya benang dan ia mulai menjahit satu persatu sandal dan sepatu itu. Sebelum meraih sepedanya, ia duduk sejenak dan memgeluarkan ribuan-ribuan kecil dari dalam saku tas kecilnya yang kumal. *erlahan-lahan ia mulai membentangkan uang seribuan hingga sepuluh ribuan. +ang itu diatur berdasarkan nilainya.

cerpen hasliayah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: cerpen hasliayah

7/25/2019 cerpen hasliayah

http://slidepdf.com/reader/full/cerpen-hasliayah 1/2

NAMA : HASLIYAH

STAMBUK : C1C5 13 062

TUGAS : PENGANTAR ILMU SUSATRA

 JUUSAN : SASTRA INDONESIA

CERPEN

SURGA KECIL

Di samping rumah, terdapat sebuah sepeda yang ukup tua umunya setiap pagi aku

membuka jendela kamar, mataku menatap sepeda yang cukup tua umurnya. Sampai kapan

sepeda tua itu, akan menjadi baru. Liyah mengayuh sepeda kumbang dengan sangat hati-hati.

Jalanan yang amat sempit licin dan becek itu membuatnya harus berhati-hati.

Matahari semakin terik membius dahaganya yang kering. Hari yang sangat panas dan

 perjalanan yang jauh dari kampung membuatnya cukup berpeluh. Walau panas matahari

membakar kulit yang tipi situ, ia tetap melanjutkan perjalanannya menuju pasar tempatnya biasa

mengais rizki.

iga hari yang lalu ia berjanji akan membelikan ibunya mukena yang baru. !alau

sanggup ia akan membelikan ibunya mukena yang sedikit mahal seperti yang di t""k-t"k"

Muslim dan Muslimah.

#Mukenamu sudah usang $u % ujarnya pada ibunya

&ya 'ak. Sudah lama,( ibu hana tersenyum.

Mukena usang yang membaluti )ajah bening itu menguning, sebab usianya telah senja.

$intik-bintik hitam kecil yang memenuhi hamper seluruh kepala juga lehernyatak dapat

tersembunyi. Di atas kursi kayu yang sangat sederhana, Liyah memikirkan tentang semua yang

ia le)ati bersama ibunya di sebuah rumah ged"ngan yang amat sederhana. Liyah memikirkan

s"al kehidupanya bersama ibunya, bah)a hidup ini membuatnya belajar bah)asanya hidup tidak 

hanya s"al materi, hidup tidak hanya bagaimana ia mengmpulkan harta sebanyak-banyaknya,

tetapi sesunguhnya hidup haruslah memberikannya nilai lebih dari materi semata.

Sesampai di pasar Liyah memarkir sepeda kumbangnya di sisi kiri tempatnya biasaduduk memgais rizki. $erpuluh sandal dan sepatu telah menmpuk di hadapannya. *erlahan

ditariknya benang dan ia mulai menjahit satu persatu sandal dan sepatu itu. Sebelum meraih

sepedanya, ia duduk sejenak dan memgeluarkan ribuan-ribuan kecil dari dalam saku tas kecilnya

yang kumal. *erlahan-lahan ia mulai membentangkan uang seribuan hingga sepuluh ribuan.

+ang itu diatur berdasarkan nilainya.

Page 2: cerpen hasliayah

7/25/2019 cerpen hasliayah

http://slidepdf.com/reader/full/cerpen-hasliayah 2/2

Liyah menuju t"k" besar Muslim dan Muslimah, ia memarkir sepedanya dan perlahan

memasuki t"k" yang di dalamnya terpajang aneka busana muslim dan perlengkapan alat sahalat.

&a menilik beberapa mukena yang terpajang . Liyah memilih mukena yang perpaduan )arnanya

bu-abu dan pink.

Liyah inggin melihat ibunya mengenakan mukena barunya yang cantik dan sedikit mahal.

 Bersama senja kecil di langit yang merah, tampaknya janji adalah jurang antara kita.

Cinta dan doa seorang ibu menyertai seluruh derap langkahku dalam menapaki jejak 

kehidupan. Cintamu menghadirkan semangat dalam tiap sendi tulangku agar tetap kuat.