Upload
nurulrhmnsr
View
254
Download
18
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Current Good Manufacturing Practice in some countries
Citation preview
Current Good Manufacturing Practice pada Negara Maju
Terdapat 7 negara maju yang bergabung dalam Group of 7 (G7), yaitu: Kanada, Jepang,
Perancis, Jerman, Italia, Inggris, dan Amerika Serikat (Perserikatan Bangsa-Bangsa, 2014).
Dalam hal industri farmasi, negara-negara tersebut mengacu pada current Good Manufacturing
Practice (cGMP) yang berbeda.
Kanada, Jepang, dan Amerika Serikat memiliki GMP negara masing-masing. Di Inggris,
the Medicine Act (1968) menerbitkan “The Orange Guide”, yang juga dikenal sebagai “Rules
and Guidance for Pharmaceutical Manufacturers and Distributors” yang berisi GMP Inggris
(Karmacharya, 2012). Kemudian, berdasarkan hukum European Union (EU), semua produsen
dan pengimpor obat yang berlokasi di European Economic Area (EEA) harus mengacu pada
GMP yang ditetapkan oleh European Medicines Agency (EMA). Jadi, Perancis, Jerman, Italia,
dan Inggris mengacu pada EMA GMP. Pada tahun 2015, Medicines and Healthcare Products
Regulatory Agency (MHRA), Inggris, menerbitkan The Orange Guide terbaru, yang meliputi
GMP EU dan Inggris (European Medicines Agency, 2015).
Pada tahun 1991 standar GMP diselaraskan dengan tingkat Eropa. Pada tahun 1999, pada
International Conference on Harmonization (ICH), sebuah proyek oleh Eropa, Jepang, dan US
mengeluarkan GMPs for Active Pharmaceutical Ingredients, yang digunakan pada beberapa
negara yang menandatangani seperti Eropa, Jepang, US, dan beberapa negara lain (Australia,
Kanada, Singapura). Mayoritas negara berkembang tetap mengandalkan GMP WHO untuk
persyaratan produk farmasinya, namun sebagian negara maju seperti Jepang, Amerika, Inggris,
Cina dan Kanada telah mengembangkan GMP sesuai dengan kebutuhan lokal di negaranya
karena pada dasarnya tidak ada referensi aturan GMP yang bersifat global seperti halnya ISO
(Karmacharya,2012).
ICH mendiskusikan berbagai masalah mengenai persetujuan dan pemasaran produk obat
baru untuk menyelaraskan persyaratan regulasi yang berkaitan dengan kualitas, keamanan, dan
efikasi produk obat dan membantu kerjasama pengakuan bersama di antara ketiga negara.
Pengakuan bersama dilakukan berdasarkan pertukaran data dan laporan penilaian untuk
menghilangkan pengujian berulang dan inspeksi prosedural sehingga menurunkan biaya
pengerjaan dan mempercepat pengenalan produk obat baru ke masyarakat (Karmacharya,2012).
Pada tingkat lebih tinggi, GMP dari berbagai negara maju hampir mirip; sebagian besar
memerlukan hal-hal seperti (Learningplus Inc, 2007):
a) Peralatan dan fasilitas yang dirancang dengan baik, dipelihara, dan dibersihkan
b) Standar Operasional Prosedur (SOP) ditulis dan disetujui
c) Sebuah unit kualitas independen (seperti Quality Control dan / atau Quality Assurance)
d) Personil terlatih dan dalam manajemen yang baik
1. Negara Uni Eropa
Prinsip dan panduan untuk GMP ditetapkan dalam dua pedoman: Directive 91/356/EEC
untuk produk manusia dan Directive/91/412/EEC untuk produk kedokteran hewan. Panduan
GMP berlaku untuk produk manusia dan kedokteran hewan, walaupun 2 dari 18 lampiran (4 dan
5) secara spesifik berlaku untuk produk kedokteran hewan.
Manajemen Mutu
Prinsip menekankan bahwa pencapaian persyaratan kualitas adalah tanggungjawab
manajemen senior dan membutuhkan partisipasi dan komitmen dari staf dalam berbagai
departemen dan pada semua level dalam perusahaan. Ini dengan jelas mengakui betapa
pentingnya peran manajemen senior dan bahwa pengendalian mutu/ Quaility Control (QC)
sendiri tidak dapat mencapai hasil yang diperlukan. Bab ini juga mengacu pada
perkembangan produk dan memerlukan aplikasi GMP dan Good Laboratory Practices (GLP)
untuk tahap desain dan pengembangan. Inspeksi diri dan/atau audit mutu juga diperlukan.
Personalia
Kualifikasi formal yang dibutuhkan adalah dalam farmasi, kedokteran, kedokteran
hewan, kimia, kimia farmasi, atau biologi. Subjek harus termasuk dalam bidang yang
dimaksud. Kualifikasi diikuti dengan satu tahun pelatihan praktis, paling sedikit enam bulan
dalam farmasi. Selanjutnya perlu dua tahun pengalaman dalam bidang QC.
Bangunan dan Peralatan
Pemeliharaan dan perbaikan bangunan yang harus dilakukan sehingga tidak ada dampak
yang merugikan pada kualitas. Panduan mengharuskan produk sangat peka (misalnya,
penisilin) dan “tambahan produk-produk tertentu seperti antibiotik tertentu, hormon tertentu,
sitotoksin tertentu, obat-obatan tertentu dan produk nonmedis yang sangat aktif" harus
diproduksi dalam fasilitas yang berbeda atau terkecuali dengan mengoperasikan dalam
fasilitas yang sama.
Dokumentasi
Bab ini membuat beberapa referensi untuk penandatanganan dokumen-persetujuan,
perubahan, langkah-langkah proses (inisial), penyelesaian proses, dan proses penyimpangan.
Ada juga referensi untuk rekaman elektronik, yang dianggap dapat diterima dengan
pengamanan biasa mengenai akses.
Produksi
Pentingnya kualitas bahan awal ditekankan dengan preferensi untuk membeli langsung
dari produsen daripada melalui agen. Pedoman ini juga mencatat "pengolahan ulang produk
ditolak harus menjadi pengecualian." Memang, proses tervalidasi harus jarang menghasilkan
penolakan dan yang harus karena variasi penyebab khusus, bukan karena variasi proses
normal.
Pengendalian Kualitas
Penyimpanan sampel referensi untuk produk berbeda dari yang untuk bahan awal.
Petunjuk menunjukkan bahwa dengan pengecualian tertentu (pelarut, gas, dan air), sampel
semua bahan awal harus disimpan selama dua tahun setelah tanggal berakhirnya batch
terakhir dari produk yang diproduksi dari bahan. Laporan pengujian memerlukan inisial
orang yang melakukan dan memeriksa pengujian dan tanda tangan untuk rilis.
Kontrak Pembuatan dan Analisis
Kontrak harus menjelaskan tanggung jawab sehubungan dengan pembelian bahan,
pengujian dan pelepasan bahan, kontrol proses, pengujian final, dan rilis produk. Masalah
tambahan termasuk yang mempertahankan sampel dan mengevaluasi keluhan. Penyusunan
kontrak harus melibatkan orang dengan pengetahuan yang memadai, terutama tentang
persyaratan GMP. Akses ke tempat kontraktor harus disepakati dalam kontrak.
Pengaduan dan Penarikan Kembali Produk
Panduan ini menyediakan lebih banyak petunjuk pada ekstrapolasi dari pengaduan untuk
batch lain. Perlu adanya tinjauan teratur terhadap data pengaduan untuk mengidentifikasi
masalah yang mungkin timbul dan membutuhkan tindakan yang tepat. Panduan ini juga
menyediakan panduan tambahan sehubungan dengan penarikan.
Inspeksi Diri
Inspeksi diri harus dilakukan oleh orang yang kompeten dalam perusahaan dan dicatat.
2. Canada
GMP Canada disusun oleh Health Canada. Isinya meliputi introduction (pendahuluan),
purpose (tujuan), scope (ruang lingkup), quaility management (manajemen mutu), dan
interpretation of regulations (interpretasi regulasi) yang mencakup 29 regulasi yang terbagi
menjadi 16 bagian. Regulasi meliputi:
Division 2-Good Manufacturing Practices
Sale (Pemasaran)
Use in Fabrication (Penggunaan dalam Pembuatan)
Premises (Bangunan)
Equipment (Peralatan)
Personnel (Personalia)
Sanitation (Sanitasi)
Raw Material Testing (Pengujian Bahan Awal)
Manufacturing Control (Kontrol Pembuatan)
Quality Control Department (Departemen Pengendalian Mutu)
Packaging Material Testing (Pengujian Bahan Pengemasan)
Finished Product Testing (Pengujian Produk Akhir)
Records (Catatan)
Samples (Contoh)
Stability (Stabilitas)
Sterile Products (Produk Steril)
Medical Gases (Obat gas)
GMP Canada berlaku untuk pembuat, pengemas/pelabel, pengimpor (negara Mutual
Recognition Agreement (MRA) dan non-MRA), distributor, pedagang besar, dan penguji (Health
Canada, 2013).
Di Kanada semua produk kesehatan harus mempunyai standar keamanan dan kualitas
yang tinggi sebelum dipasarkan, oleh sebab itu, dilakukan serangkaian dalam pemeriksaan
untuk memastikannya. Tahap-tahap yang diperiksa antara lain produksi, pengemasan,
pengujian, pemasukan, distribusi, dan penjualan. Bagian produksi, pengemasan, dan pengujian
produk diperiksa setiap dua tahun, sedangkan bagian pemasukan, penjualan, dan distribusi
diperiksa setiap tiga tahun.
3. Jepang
Jepang membentuk Persatuan Produsen Produk Farmasi Jepang (Japan Pharmaceuticals
Manufacturers Association/JPMA) pada tahun 1968. Pharmaceutical Affairs Law (PAL)
membuat peraturan untuk menjamin kualitas, efektivitas, keamanan obat, obat-obat kuasi,
kosmetik, dan alkes untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Badan yang berwenang untuk inspeksi GMP di Jepang adalah Pharmaceuticals and
Medical Devices Agency (PMDA) yang bertanggungjawab pada Ministry of Health Labour and
Welfare (MHLW).
GMP dan Peraturan Kualitas di Jepang sangat penting bagi semua perusahaan untuk
operasi internasional. Namun, meskipun Jepang adalah bagian dari Konferensi Internasional
tentang Harmonisasi masih ada beberapa perbedaan utama dalam regulasi berkaitan dengan
produsen API dan produk obat.
Ruang lingkup GMP Jepang mencakup pembuatan obat dan obat kuasi. Isinya meliputi:
Kontrol pembuatan dan pengawasan mutu bahan aktif farmasi (sebanding dengan ICH Q7)
Bentuk sediaan:
- Produk kimiawi dan biologis
- Radiofarmaka
-Vaksin
- Produk medis yang berasal dari darah manusia dan plasma manusia
- Vitamins, Mineral, obat-obatan herbal
Inspeksi bangunan dan peralatan
"Lisensi" adalah untuk produsen dalam negeri
"Akreditasi" adalah untuk produsen asing
* Kebutuhan akreditasi produsen asing yang sama dengan lisensi produsen dalam negeri (HR
Bangunan & Prasarana)
Meskipun GMP Jepang memiliki kesamaan dengan GMP Internasional, ada juga
perbedaan terutama karena budaya Jepang dan bagaimana mereka melakukan bisnis. Contohnya
dalam hal personalia, Jepang memiliki deskripsi kerja yang sangat jelas karena mereka ingin
memastikan bahwa setiap personel memiliki fungsi dan tanggung jawab yang jelas sesuai dengan
tugas yang diberikan. Mereka menggambarkan peran dan fungsi sebagai Manufacturing Control
Manager, Quality Control Manager dan Product Security Pharmacist. Sebaliknya, GMP
Internasional hanya memberikan gambaran umum mengenai tanggung jawab tiap personel. GMP
Internasional mendefinisikannya sebagai "Qualified Person", di Jepang mereka menyebutnya
"Product Security Pharmacist" yang akan bertanggung jawab atas produk farmasi yang akan
dipasarkan. Cara Jepang dalam menangani keluhan jauh berbeda dibandingkan dengan negara-
negara Barat. Negara-negara Barat menangani keluhan dengan business-like manner, sedangkan
Jepang dalam menangani keluhan pelanggan lebih secara pribadi.
4. Amerika Serikat
Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat menjamin kualitas produk obat
dengan hati-hati memantau produsen obat sesuai dengan peraturan cGMP nya. Regulasi GMP
oleh FDA dimulai pada tahun 1962 yaitu mulai berkembangnya kontrol secara biologis.
kemudian pada tahun 1978 cGMP mengalami revisi yang berkaitan dengan personal dan fasilitas
termasuk proses produksi dan produk.Pada tahun 1979 revisi keseluruhan selesai dilakukan.
Pada saat itu, FDA juga mempertimbangkan menetapkan peraturan GMP yang lebih untuk
produk seperti sediaan parenteral volume kecil, gas obat dan bahan obat, untuk melengkapi
lingkup peraturan yang ada (Swarbrick, 2007). Awalnya GMP didasarkan pada praktek industri
terbaik, namun seiring berjalannya waktu GMP mengalami berbagai perkembangan.
cGMP regulations berdasarkan dari regulasi original GMP pada tahun 1978. GMP alat
kesehatan AS telah direvisi secara sangat lengkap, sehingga membuatnya lebih kompatibel
dengan dokumen mutu ISO 9001. Sehingga GMP alat kesehatan diberi nama baru; FDA
sekarang menyebutnya Quality System Regulation (QSR).
FDA menerbitkan dokumen acuan dan regulasi untuk industri dalam Federal register
yang berjudul Federal Food, Drug and Cosmetic Act and related statutes. Code Federal
Regulation (CFR) terdiri dari 50 judul yang merepresentasikan subjek area yang luas dari
regulasi Federal. (Karmacharya, 2012).
CFR 21 bagian 211 terdiri dari subbagian A ke K menggambarkan komponen yang
berbeda, seperti General Provisions (Ketentuan Umum), Organization and Personnel
(Organisasi dan Personalia), Building and Facilities (Bangunan dan Fasilitas), Equipment
(Peralatan), Control of Components and Drug Product Containers and Closures (Pengendalian
Komponen dan Produk Obat Wadah dan Penutup), Production and Process Controls
(Pengendalian Produksi dan Proses), Packaging and Labeling Control (Pengendalian
Pengemasan dan Pelabelan), Holding and Distribution (Penanganan dan Distribusi), Laboratory
Control (Pengendalian Laboratorium), Records and Reports (Catatan dan Laporan), serta
Returned dan Salvaged Drug Products (Produk Obat yang dikembalikan dan ditarik kembali).
Prinsip dari GMP US FDA adalah peraturan mengandung GMP untuk metode yang akan
digunakan dalam dan fasilitas atau pengendalian yang akan digunakan untuk pembuatan,
pengolahan, pengemasan, atau memegang obat untuk memastikan bahwa obat tersebut
memenuhi persyaratan undang-undang tersebut untuk keselamatan, dan memiliki identitas dan
kekuatan dan memenuhi karakteristik kualitas dan kemurnian yang dimaksudkan atau diwakili
untuk memiliki (Karmacharya, 2012).
Industri farmasi di Amerika Serikat dan negara lain yang akan memasuki pasar obat
Amerika, terlebih dahulu mengalami Pre dan Post Approval Inspection dan mendapatkan
sertifikasi (keterangan) bahwa industri farmasi yang diaudit telah memenuhi semua ketentuan
FDA tentang cara pembuatan obat yang baik (GMP dan cGMP)
Sebelum dilakukan audit oleh lembaga berwenang, industri farmasi melakukan terlebih
dahulu audit internal. Audit internal sangat penting sekali karena akan memberikan masukan
tentang kekurangan, untuk dilakukan tindakan perbaikan sebelum dilakukan audit oleh FDA
(instansi lain) berwenang. Audit internal dilakukan oleh satu team internal industri atau
memintakan jasa konsultan independen untuk melakukan audit. Audit oleh FDA dilakukan
secara bertahap, di mana dilakukan Pre and Post Approval Audit Inspection oleh inspektur /
investigator terlatih dan berpegalaman.
5. Australia
Pemeriksa regulasi GMP (Good Manufacture Practice) di Australia dilakukan oleh TGA
(Therapeutic Good Administration, Australian). TGA mengatur semua barang terapi di Australia
secara komprehensif melalui berbagai langkah termasuk: memastikan efikasi dan keamanan
obat-obatan yang diizinkan dijual di Australia, lisensi produsen dan pemantauan pasca-pasar dan
program pemantauan yang mencakup pengujian produk di laboratorium dan pemantauan efek
samping dari obat-obatan (Therapeutic Good Administration, 2015).
TGA mengatur barang terapeutik melalui: penilaian pra-pasar, pemantauan pasca-pasar
dan penegakan standar, lisensi dari produsen Australia dan verifikasi kepatuhan produsen luar
negeri dengan standar yang sama seperti industri obat-obatan yang ada di Australia. Kerangka
peraturan TGA melalui pendekatan berbasis risiko regulasi (Therapeutic Good Administration,
2015).
Komponen kunci dari keseluruhan regulasi TGA mengenai obat-obatan dan alat
kesehatan adalah inspeksi dari fasilitas manufaktur untuk memastikan proses produksi dijalankan
sesuai dengan prinsip manufaktur yang dilegalisasi, termasuk Code of Good Manufacturing
Practice (GMP). Sebagian besar negara industri telah merasa perlu untuk mengembangkan
pedoman Good Manufacture Practice (GMP) dan singkatan GMP digunakan secara
internasional untuk menggambarkan seperangkat prinsip dan persyaratan yang diikuti oleh
produsen barang terapeutik (termasuk semua jenis obat-obatan), akan menjamin bahwa setiap
batch produk aman, handal dan berkualitas tinggi. Sebuah prinsip dasar GMP adalah bahwa
hanya pengujian produk setelah diproduksi tidak cukup tapi kualitas harus dibangun ke setiap
batch produk selama semua tahap proses manufaktur (Therapeutic Good Administration, 2009).
Industri obat - obatan dari luar negeri yang memasok obat - obatan ke Australia juga
diminta untuk memenuhi standar yang dapat diterima GMP yang setara dengan produsen di
Australia. Produsen luar negeri diwajibkan memberikan bukti ini kepada TGA. Jika bukti
dokumen GMP tidak dapat diterima, TGA akan melakukan pemeriksaan dengan cara yang sama
seperti yang dilakukan untuk produsen Australia (Therapeutic Good Administration, 2009).
Jika perusahaan tidak mematuhi Kode GMP, berpotensi menempatkan konsumen pada
risiko, inspektur TGA memiliki wewenang untuk memaksakan kondisi tambahan pada lisensi
atau membatasi lisensi jika ada kemungkinan atau bukti produk sub-standar dan / atau tidak
aman untuk diproduksi. Dalam kasus ekstrim, inspektur dapat mengeluarkan instruksi agar
produksi dihentikan atau bahkan mencabut lisensi manufaktur (Therapeutic Good
Administration, 2009).
6. Cina
Regulasi Good Manufacturing Practice (GMP) di negara Cina pertama kali dipublikasikan
pada tahun 1988 oleh China’s State Food and Drug Administration (SFDA). Setelah itu GMP
tersebut mengalami revisi 2 kali pada tahun 1992 dan tahun 1999. Selanjutnya pada tahun 2010,
SFDA mengeluarkan GMP terbaru berisi persyaratan yang lebih rinci mengenai aspek-aspek
kunci dari proses manufaktur obat. GMP 2010 ini banyak mengadopsi peraturan EU GMP yang
relevan dengan ICH dan WHO Guide to Good Manufacturing Practice (GMP) Requirements
(ECA Foundation, 2011).
Struktural GMP Cina (2010 Revision):
General Provisions
Quality Management
Organization and Personnel
Premises and Facilities
Equipment
Materials and Products
Qualification and Validation
Documentation Management
Production Management
Quality Control and Quality Assurance
Contract Manufacture and Analysis
Product Distribution and Recalls
Self Inspections
Supplementary Provisions (The Westin, 2011)
Tahun 2011, SFDA mengeluarkan lampiran pedoman penerapan GMP untuk 5 kategori
produk: obat steril, bahan obat aktif (API), produk biologi, produk darah, dan pengobatan
tradisional Cina (Traditional Chinese Medicine, TCM). Versi terbaru dari GMP China terdiri
dari 14 bab dan 313 artikel (ECA Foundation, 2011).
DAFTAR PUSTAKA
ECA Foundation. 2011. GMP News. Available online at http://www.gmp-compliance.org/eca_news_2490_6804,6863,6888,6850.html [diakses pada tanggal 3 September 2015].
European Medicines Agency. 2015. Co-ordination of Good-Manufacturing-Practice Inspections. Available online at http://www.ema.europa.eu/ema/index.jsp?curl=pages/ regulation/document_listing/document_listing_000171.jsp [diakses pada tanggal 1 September 2015].
Health Canada. 2013. Good Manufacturing Practices (GMP) Guidelines for Active Pharmaceutical Ingredients (APIs). Available online at http://www.hc-sc.gc.ca/dhp-mps/alt_formats/pdf/compli-conform/info-prod/drugs-drogues/actingre-gui-0104-eng.pdf [diakses pada tanggal 1 September 2015].
Karmacharya. Jaya Bir. 2012. Good Manufacturing Practices for Medicinal Products. Available online at http://cdn.intechopen.com/pdfs-wm/37170.pdf [diakses pada tanggal 1 September 2015].
Learningplus Inc. 2007. How GMPs Differs. Available online at :http://www.cgmp.com/howGmpsDiffer.htm [diakses pada tanggal 3 September 2015].
The Westin. 2011. Update: Food Drug Law, Regulation and Education – Enforcement, Litigation & Compliance Conference. Washington DC: Food and Drug Law Institute.
Therapeutic Goods Administration. 2009. Manufacturing principles for medicinal products. Tersedia di https://www.tga.gov.au/questions-answers-code-good-manufacturing-practice-medicinal-products [diakses pada tanggal 2 September 2015].
Therapeutic Goods Administration. 2015. TGA Structure. Available online at https://www.tga.gov.au/tga-structure [diakses pada tanggal 10 September 2015].