Upload
jagungkuning
View
44
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/16/2018 Chapter 04 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-04-1-55ab51deda7fa 1/16
Chapter 4 :
PEMBELAJARAN KONSUMEN,
KEBIASAAN DAN KESETIAANPADA MEREK
5/16/2018 Chapter 04 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-04-1-55ab51deda7fa 2/16
Bab ini menguraikan kebalikan dari pengambilan keputusan
kompleks – kebiasaan. Suatu kepuasan utama konsumen dengan
suatu merek mengakibatkan pembelian pada suatu basis bersifatrutin.
PEMBELAJARAN KONSUMEN
Konsumen belajar dari pengalaman masa lalu, dan perilaku
masa depan mereka.
Ada dua sekolah yang mempunyai pikiran didalam pemahaman
proses konsumen belajar: perilaku dan teori.
5/16/2018 Chapter 04 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-04-1-55ab51deda7fa 3/16
Keadaan Klasikal
Didalam keadaan klasik, suatu stimulus sekunder dipasangkan
dengan suatu stimulus utama yang telah menimbulkan tanggapantertentu. Sebagai hasilnya, suatu asosiasi dibentuk.
Kebutuhan untuk Pemanfaatan Pengaruh keadaan Klasik
Mcsweeney dan Bierley mengutip empat kondisi-kondisi:
1. Harus tidak ada stimuli lain yang bisa menaungi stimulus yang tidak dikondisikan.
2. Stimuli yang tidak dikondisikan sebaiknya tidak perlu mempunyai
asosiasi sebelumnya untuk kategori produk atau merek lain.
3. Stimulus yang tidak dikondisikan sebaiknya tidak dikenal secaraumum dan harus diperkenalkan sendiri.
4. Pengaruh keadaan klasik menjadi lebih efektif ketika stimulus yang
dikondisikan baru.
5/16/2018 Chapter 04 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-04-1-55ab51deda7fa 4/16
Aplikasi Strategis dari Pengaruh Keadaan Klasik
Ukuran daya ingat masih digunakan didalam iklan yang
mengevaluasi untuk menentukan apakah asosiasi merek
dasar telah dibentuk.
Pemasang iklan masih mengenali pentingnya prinsip dari
pengaruh keadaan klasik dan usaha untuk hubungan
produk dengan lambang dan gambaran yang positif.
5/16/2018 Chapter 04 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-04-1-55ab51deda7fa 5/16
Kondisi Instrumental Kondisi instrumental juga memerlukan pengembangan suatu mata
rantai antara suatu stimulus dan suatu tanggapan.
• Penguatan
Penguatan berlanjut sebagai hasil pemakaian produk yang
meningkatkan kemungkinan bahwa konsumen akan membeli merek
yang sama.
• Extinction dan Forgetting
Pemunahan memimpin ke arah suatu penurunan kemungkinan secara
cepat pada konsumen untuk membeli kembali merek yang sama.
Pemasar dapat mencegah melupakan dengan pengulangan.• Aplikasi Instrumental Yang Berpengaruh Pada
Pemasaran
Pengaruh keadaan sebagai instrumental adalah penting didalam
pemasaran sebab teori berfokus pada penguatan.
5/16/2018 Chapter 04 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-04-1-55ab51deda7fa 6/16
Pembelajaran Kognitif Psikologi kognitif melihat belajar sebagai proses pemecahan masalah
bukannya proses pengembangan koneksi antara stimulus dan tanggapan.
• Teori Belajar Kognitif
Dengan kata lain, teori kognitif menekankan proses berpikir yang
dilibatkan didalam proses pembelajaran konsumen.
• Pembelajaran Vicarious
Suatu jenis pembelajaran teori yang mempunyai aplikasi pemasaran
penting yaitu pembelajaran vicarious.
• Aplikasi Pemasaran Teori Pembelajaran Kognitif
Andreasen dan Durkson mengenali tiga tugas pembelajaran didalam
suatu lingkungan pasar baru: (1) identifikasi merek, (2) evaluasi
merek, dan (3) penetapan pola tingkah laku reguler berkenaan dengan
merek yang dievaluasi.
5/16/2018 Chapter 04 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-04-1-55ab51deda7fa 7/16
Keterkaitan Teori Kognitif Melawan Perilaku
Perspektif
Seperti pendekatan perilaku yang menempatkan sedikit
penekanan pada proses berpikir dan sikap konsumen, hal
itu adalah yang paling relevan ketika aktivitas teorikonsumen minimal. Pengambilan pengaruh keadaan
perspektif sebagai instrumental, konsumen didalam suatu
status pasif, tidak dilibatkan untuk apa mereka membeli
sepanjang hal itu memuaskan
5/16/2018 Chapter 04 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-04-1-55ab51deda7fa 8/16
KEBIASAAN
Kebiasaan dapat digambarkan sebagai perilaku berulang yang
menghasilkan suatu ketidakhadiran atau pembatasan dari (1)informasi yang dicari dan (2) evaluasi aneka pilihan alternatif.
• Model Kebiasaan Perilaku Pembelian
Konsumen mengevaluasi merek setelah membeli dan mengharapkanuntuk menerima kepuasan yang sama dari merek seperti pengalaman
sebelumnya.
• Kebiasaan dan Pencarian Informasi
Newman dan Werbel mengevaluasi pembelian kebiasaan menurut
pencarian informasi dan menggolongkan pembelian pada (1)
kebiasaan, (2) mendekati kebiasaan, dan (3) pengambilan keputusan.
5/16/2018 Chapter 04 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-04-1-55ab51deda7fa 9/16
Fungsi Kebiasaan
Pembelian oleh kebiasaan menyediakan dua manfaat penting
kepada konsumen.
• Mengurangi resiko
Kebiasaan bermakna dalam mengurangi resiko pembelian.
Pembelian merek yang sama secara berulang-ulang untuk
mengurangi resiko kegagalan produk dan kerugian keuangan
untuk pembelian yang penting.
• Memudahkan pengambilan keputusan
Kebiasaan juga menyederhanakan pengambilan keputusan
dengan meminimisasi kebutuhan akan pencarian informasi,menghasilkan pengambilan keputusan bersifat rutin.
5/16/2018 Chapter 04 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-04-1-55ab51deda7fa 10/16
Kebiasaan melawan Pengambilan Keputusan Kompleks
Pengambilan keputusan komplek dan kebiasaan adalah dua
hal ekstrim pada suatu rangkaian. Di tengahnya adalahkekuatan yang diuraikan pada pengambilan keputusan yang
terbatas. Konsumen lebih sering membeli produk yang dibeli
karena kebiasaan.
Kebiasaan Implikasi Strategis Melawan Pengambilan
Keputusan Kompleks
• Distribusi
• Produk
• Iklan dan Promosi In-Store
• Harga
5/16/2018 Chapter 04 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-04-1-55ab51deda7fa 11/16
Mempengaruhi Tombol dari Kebiasaan menjadi
Pengambilan keputusan
Berbagai strategi pemasaran dapat mempengaruhi konsumen yangmembeli dengan kebiasaan untuk mempertimbangkan merek lain:
• Menciptakan kesadaran dari suatu alternatif kepada merek yang
terkemuka.
•
Mengiklankan feature baru didalam merek yang ada.• Berusaha untuk merubah prioritas konsumen dengan
memperkenalkan suatu feature konsumen yang sebelumnya
tidak dipertimbangkan.
• Memberi harapan kepada konsumen untuk menggunakan
produk sebagai pengganti kategori lain.
• Penggunaan contoh produk cuma-cuma, bon, atau harga spesial
untuk mendapatkan konsumen.
• Memperkenalkan baris perluasan dari merek yang menawarkan
manfaat baru.
5/16/2018 Chapter 04 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-04-1-55ab51deda7fa 12/16
KESETIAAN MERK
Dua pendekatan studi kesetiaan merek telah mendominasi
pemasaran literatur:
• Pendekatan kondisi instrumental, memandang pembelian
yang konsisten pada satu merek dari waktu ke waktu
sebagai suatu indikasi kesetiaan merek.
• Pendekatan teori kognitif, kesetiaan menyiratkan suatu
komitmen kepada suatu merek yang tidak mungkin
dicerminkan hanya dengan mengukur perilaku
berkelanjutan.
5/16/2018 Chapter 04 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-04-1-55ab51deda7fa 13/16
Pendekatan Perilaku ke Kesetiaan Merek
Perkembangan terbaru di dalam pengumpulan data telah
memberikan kajian lebih kepada perilaku sebagai lawan teorididalam mengukur kesetiaan merek.
Ukuran Perilaku Kesetiaan
Ukuran perilaku telah menggambarkan kesetiaan dengan urutan
pembelian dan/atau proporsi pembelian.Pembatasan Ukuran Perilaku Kesetiaan
Beberapa pembatasan dari pendekatan perilaku untuk
mengidentifikasi kesetiaan merek harus dikenali. Pertama,
pengukuran kesetiaan berdasarkan pada perilaku masa lampauyang mungkin menyesatkan.
Kedua, pembelian konsumen mungkin tidak mencerminkan
penguatan.
5/16/2018 Chapter 04 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-04-1-55ab51deda7fa 14/16
Lawrence mempelajari urutan pembelian setelah konsumen
menswitch merek regulernya. Ia menemukan empat pola
pembelian:
1. Pembalikan.
2. Konversi.
3. Kebimbangan.
4. Percobaan.
Teori Pendekatan Kesetiaan Merek
Beberapa pembatasan suatu pendekatan perilaku didalam
ukuran kesetiaan merek adalah diperdaya ketika kesetiaanmeliputi perilaku dan sikap. Bahwa untuk menjadi setia
konsumen harus menjaga suatu sikap yang baik ke arah merek
sebagai tambahan terhadap pembelian berulang kali.
5/16/2018 Chapter 04 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-04-1-55ab51deda7fa 15/16
Kesetiaan Konsumen Pada Merek
Di samping kesetiaan merek yang spesifik terhadap produk,
beberapa penyamarataan dapat dibuat pada beberapakecenderungan untuk merek setia:
1. Kesetiaan konsumen pada merek cenderung menjadi
lebih yakin di dalam pilihannya.
2. Kesetiaan konsumen pada merek menjadi lebih mungkin
mengambil level atau resiko yang lebih tinggi dan
menggunakan pengulangan didalam membeli merek
tunggal sebagai alat memperkecil risiko.
3. Kesetiaan konsumen pada merek lebih mungkin menjadistore-loyal.
4. Group minoritas konsumen cenderung untuk menjadi
lebih setia kepada merek.
5/16/2018 Chapter 04 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-04-1-55ab51deda7fa 16/16
Kesetiaan Merek dan Keterlibatan Produk
Definisi teori kesetiaan merek berarti kesetiaan itu
menghadirkan komitmen dan, keterlibatan denganpembelian. Kesetiaan merek adalah paling tinggi ketika
konsumen secara pribadi dilibatkan dengan merek dan
menemukan pembelian penuh resiko.
KESETIAAN PADA TOKO
• Store-Loyal Konsumen
Kemungkina lainnya dengan belanja didalam toko yang sama
membantu perkembangan kesetiaan untuk merek yang berlomba
di toko, terutama sekali merek pribadi.
• Tingkat Kesetiaan Toko
Orientasi nilai konsumen yang lebih besar mungkin dapat
menyebabkan perbandingan berbelanja, sehingga terjadi erosi
kesetiaan kepada toko.