15
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Maloklusi Maloklusi adalah bentuk hubungan rahang atas dan bawah yang menyimpang dari bentuk standar yang diterima sebagai bentuk yang normal, maloklusi dapat disebabkan karena tidak ada keseimbangan dentofasial. Keseimbangan dentofasial ini tidak disebabkan oleh satu faktor saja, tetapi beberapa faktor saling mempengaruhi. 15 Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah keturunan, lingkungan, pertumbuhan dan perkembangan, etnik, fungsional, patologi. 2.2 Jenis Maloklusi 15 1. Protrusi Protrusi adalah gigi yang posisinya maju ke depan. Protrusi dapat disebabkan oleh faktor keturunan, kebiasaan jelek seperti menghisap jari dan menghisap bibir bawah, mendorong lidah ke depan, kebiasaan menelan yang salah serta bernafas melalui mulut. 2. Intrusi dan Ekstrusi Intrusi adalah pergerakan gigi menjauhi bidang oklusal. Pergerakan intrusi membutuhkan kontrol kekuatan yang baik. Ekstrusi adalah pergerakan gigi mendekati bidang oklusal. Universitas Sumatera Utara

Chapter II

Embed Size (px)

DESCRIPTION

malolusi

Citation preview

  • BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Pengertian Maloklusi

    Maloklusi adalah bentuk hubungan rahang atas dan bawah yang menyimpang

    dari bentuk standar yang diterima sebagai bentuk yang normal, maloklusi dapat

    disebabkan karena tidak ada keseimbangan dentofasial. Keseimbangan dentofasial ini

    tidak disebabkan oleh satu faktor saja, tetapi beberapa faktor saling mempengaruhi.15

    Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah keturunan, lingkungan, pertumbuhan dan

    perkembangan, etnik, fungsional, patologi.

    2.2 Jenis Maloklusi15

    1. Protrusi

    Protrusi adalah gigi yang posisinya maju ke depan. Protrusi dapat disebabkan

    oleh faktor keturunan, kebiasaan jelek seperti menghisap jari dan menghisap bibir

    bawah, mendorong lidah ke depan, kebiasaan menelan yang salah serta bernafas

    melalui mulut.

    2. Intrusi dan Ekstrusi

    Intrusi adalah pergerakan gigi menjauhi bidang oklusal. Pergerakan intrusi

    membutuhkan kontrol kekuatan yang baik. Ekstrusi adalah pergerakan gigi mendekati

    bidang oklusal.

    Universitas Sumatera Utara

  • 3. Crossbite

    Crossbite adalah suatu keadaan jika rahang dalam keadaan relasi sentrik

    terdapat kelainan-kelainan dalam arah transversal dari gigi geligi maksila terhadap

    gigi geligi mandibula yang dapat mengenai seluruh atau setengah rahang, sekelompok

    gigi, atau satu gigi saja.

    Berdasarkan lokasinya crossbite dibagi dua yaitu:

    a. Crossbite anterior

    Suatu keadaan rahang dalam relasi sentrik, namun terdapat satu atau beberapa

    gigi anterior maksila yang posisinya terletak di sebelah lingual dari gigi anterior

    mandibula.

    b. Crossbite posterior

    Hubungan bukolingual yang abnormal dari satu atau beberapa gigi posterior

    mandibula.

    4. Deep bite

    Deep bite adalah suatu keadaan dimana jarak menutupnya bagian insisal

    insisivus maksila terhadap insisal insisivus mandibula dalam arah vertikal melebihi 2-

    3 mm. Pada kasus deep bite, gigi posterior sering linguoversi atau miring ke mesial

    dan insisivus madibula sering berjejal, linguo versi, dan supra oklusi.

    5. Open bite

    Open bite adalah keadaan adanya ruangan oklusal atau insisal dari gigi saat

    rahang atas dan rahang bawah dalam keadaan oklusi sentrik. Macam-macam open

    bite menurut lokasinya adalah :

    Universitas Sumatera Utara

  • a. Anterior open bite

    Klas I Angle anterior open bite terjadi karena rahang atas yang sempit, gigi

    depan inklinasi ke depan, dan gigi posterior supra oklusi, sedangkan klas II Angle

    divisi I disebabkan karena kebiasaan buruk atau keturunan.

    b. Posterior open bite pada regio premolar dan molar

    c. Kombinasi anterior dan posterior (total open bite) terdapat baik di anterior,

    posterior, dapat unilateral atau bilateral.

    6. Crowded

    Crowded adalah keadaan berjejalnya gigi di luar susunan yang normal.

    Penyebab crowded adalah lengkung basal yang terlalu kecil daripada lengkung

    koronal. Lengkung basal adalah lengkung pada prossesus alveolaris tempat dari apeks

    gigi itu tertanam, lengkung koronal adalah lengkungan yang paling lebar dari

    mahkota gigi atau jumlah mesiodistal yang paling besar dari mahkota gigi geligi.

    Derajat keparahan gigi crowded:

    a. Crowded ringan

    Terdapat gigi-gigi yang sedikit berjejal, sering pada gigi depan

    mandibula,dianggap suatu variasi yang normal, dan dianggap tidak memerlukan

    perawatan.

    b. Crowded berat

    Terdapat gigi-gigi yang sangat berjejal sehingga dapat menimbulkan hygiene

    oral yang jelek

    Universitas Sumatera Utara

  • 7. Diastema

    Diastema adalah suatu keadaan adanya ruang di antara gigi geligi yang

    seharusnya berkontak. Diastema ada 2 macam, yaitu :

    a. Lokal, jika terdapat diantara 2 atau 3 gigi, dapat disebabkan karena dens

    supernumerary, frenulum labii yang abnormal, gigi yang tidak ada, kebiasaan jelek,

    dan persistensi.

    b. Umum, jika terdapat pada sebagian besar gigi, dapat disebabkan oleh

    faktor keturunan, lidah yang besar dan oklusi gigi yang traumatis.

    2.3 Etiologi Maloklusi

    Etiologi maloklusi dibagi atas dua golongan yaitu faktor luar atau faktor

    umum dan faktor dalam atau faktor lokal. Hal yang termasuk faktor luar yaitu

    herediter, kelainan kongenital, perkembangan atau pertumbuhan yang salah pada

    masa prenatal dan posnatal, malnutrisi, kebiasaan jelek, sikap tubuh, trauma, dan

    penyakit-penyakit dan keadaan metabolik yang menyebabkan adanya predisposisi ke

    arah maloklusi seperti ketidakseimbangan kelenjar endokrin, gangguan metabolis,

    penyakit-penyakit infeksi.15

    Hal yang termasuk faktor dalam adalah anomali jumlah gigi seperti adanya

    gigi berlebihan (dens supernumeralis) atau tidak adanya gigi (anodontis), anomali

    ukuran gigi, anomali bentuk gigi, frenulum labii yang abnormal, kehilangan dini gigi

    desidui, persistensi gigi desidui, jalan erupsi abnormal, ankylosis dan karies gigi.15

    Universitas Sumatera Utara

  • 2.4 Akibat dari Maloklusi

    Maloklusi dapat mengakibatkan terjadinya gangguan pada pengunyahan,

    bicara serta estetik. Gangguan pengunyahan yang terjadi yaitu dapat berupa rasa tidak

    nyaman saat mengunyah,8 terjadinya rasa nyeri pada TMJ dan juga mengakibatkan

    nyeri kepala dan leher.16 Pada gigi yang berjejal dapat mengakibatkan kesulitan dalam

    pembersihan.17 Tanggalnya gigi-gigi akan mempengaruhi pola pengunyahan misalnya

    pengunyahan pada satu sisi, dan pengunyahan pada satu sisi ini juga dapat

    mengakibatkan rasa sakit pada TMJ.16,17

    Maloklusi dapat mempengaruhi kejelasan bicara seseorang. Apabila ciri

    maloklusinya berupa disto oklusi akan terjadi hambatan mengucapkan huruf p dan b.

    Apabila ciri maloklusinya berupa mesio oklusi akan terjadi hambatan mengucapkan

    huruf s, z, t, dan n.6 Menurut Bruggeman anomali dental yang mengakibatkan

    gangguan bicara adalah18

    1. Ruang antar gigi (spaces) yaitu terjadi kelainan bunyi saat mengucapkan

    semua huruf terutama s, sh, z, zh kecuali huruf n dan y.

    2. Lebar lengkung yaitu terjadi kelainan saat mengucapkan huruf s, z, th.

    3. Open bite yaitu terjadi kelainan bunyi saat mengucapkan huruf s, sh, z,

    zh, th, dan kadang-kadang pada huruf t dan d.

    4. Derajat protrusi yaitu terjadi kelainan bunyi saat mengucapkan huruf s,

    sh,z, zh.

    5. Pada gigi yang rotasi kelainan bunyi yang terjadi sama dengan kelainan

    pada ruang antar gigi.

    Universitas Sumatera Utara

  • Maloklusi dapat mempengaruhi estetis dari penampilan seseorang.

    Penampilan wajah yang tidak menarik mempunyai dampak yang tidak

    menguntungkan pada perkembangan psikologis seseorang, apalagi pada saat usia

    masa remaja.17 Dibiase menyatakan beberapa kasus maloklusi pada anak remaja

    sangat berpengaruh terhadap psikologis dan perkembangan sosial yang disebabkan

    oleh penindasan yang berupa ejekan atau hinaan dari teman sekolahnya. Pengalaman

    psikis yang tidak menguntungkan dapat sangat menyakitkan hati sehingga remaja

    korban penindasan tersebut akan menjadi sangat depresi.7

    2.5 Need dan Demand19

    Need menurut kamus epidemiologi merupakan istilah yang memiliki

    ketepatan dan keseluruhan tetapi tidak dapat ditentukan artinya dalam konteks public

    health. Menurut dental profesional, need adalah penetapan kuantitas perawatan secara

    professional yang wajib diterima atau pemeliharaan kesehatan secara optimal pada

    pasien tertentu. Merasa need (ingin) adalah perasaan bahwa seseorang membutuhkan

    kuantitas perawatan menurut persepsi dirinya sendiri, dokter gigi ataupun dental

    profesional. Need dapat dibagi menjadi perceived need dan evaluated need.

    Perceived need diartikan sebagai kebutuhan terhadap kuantitas perawatan menurut

    persepsi individu. Evaluated need adalah kebutuhan terhadap kuantitas perawatan

    yang ditentukan melalui pemeriksaan dokter gigi. Need dalam perawatan dental dapat

    diukur dan ditandai dengan beberapa cara dan need dalam dental service banyak

    disalahartikan dengan demand untuk perawatan. Seseorang dapat menyadari need

    Universitas Sumatera Utara

  • tetapi tidak memiliki demand untuk perawatan, atau seseorang tidak memiliki

    kemampuan untuk mendapatkan dental service untuk memenuhi need.

    Demand adalah kerelaan atau kemampuan diri untuk mencari, menggunakan

    dan melakukan pembayaran untuk mendapatkan pelayanan, terkadang demand dibagi

    lagi menjadi potencial demand. Potencial demand diartikan sebagai keinginan pasien

    terhadap perawatan maloklusi dan memiliki biaya untuk memenuhi keinginan

    tersebut.

    Proffit pada tahun 1993 yang dikutip dari penelitian Agusni mendeskripsikan

    demand untuk perawatan ortodonti sebagai indikasi beberapa pasien yang membuat

    perjanjian dan mencari perawatan, baik pada pasien yang memiliki maloklusi dan

    yang memiliki penyimpangan pada penampilan wajahnya atau tidak memiliki

    keduanya. Beberapa orang tidak menyadari bahwa dirinya memiliki masalah, adapula

    orang yang menyadarinya tetapi tidak mampu atau tidak adanya pelayanan yang

    tersedia.

    Dari segi ekonomi, demand adalah kuantitas dari pelayanan yang akan dibeli

    oleh pasien dengan harga yang diberikan. Semakin rendah harga semakin tinggi

    kuantitas keinginan pasien untuk membeli.

    Demand terhadap pelayanan sangat bervariasi dalam daerah-daerah di negara,

    pada negara yang dalam perkembangan dan berkembang, atau pada daerah dimana

    tingkat sosio-ekonomi sangat kontras. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor

    seperti pendidikan dan ekonomi. Semakin tinggi pemasukan, semakin tinggi demand

    untuk perawatan ortodonti dan juga secara fakta penampilan wajah yang baik dan

    Universitas Sumatera Utara

  • penghindaran kondisi dental yang buruk berasosiasi dengan status sosial serta

    pekerjaan yang baik.

    Need dan demand untuk pelayanan dental akan bervariasi di berbagai tempat

    di dunia atau berbagai tempat di suatu negara. Need untuk perawatan dental muncul

    karena adanya rasa sakit dan sehat yang dirasakan oleh seseorang dan dinilai oleh

    dental professional.

    Pada kebanyakan negara berkembang pelayanan kesehatan gigi telah

    mengaplikasikan program dental untuk mengurangi karies gigi dan penyakit gigi

    dengan fluoridasi, pengontrolan diet dan untuk menyediakan program pendidikan

    kesehatan gigi. Pada negara yang kurang berkembang, arti dari pelayanan dental yang

    efektif dan adekuat mungkin akan berbeda, dianggap adekuat hanya untuk

    menghilangkan rasa sakit dan pencabutan untuk gigi yang berlubang. Walaupun

    begitu, hal ini tidak akan menghalangi pendidikan kesehatan gigi baik untuk

    menghindari penyakit pada gigi maupun untuk meningkatkan demand. Namun, suatu

    usaha harus dilakukan untuk menilai kesiapan dalam suatu komunitas untuk

    mendapatkan pelayanan dental yang lebih baik dan menyediakan pendidikan

    kesehatan gigi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

    Menurut Spencer yang dikutip dari penelitian Agusni need dapat dinilai

    dengan empat macam pendekatan yang dibedakan oleh data dari dokumen-dokumen

    yang dapat dipercaya. Pertama yaitu survei status dental, kedua survei need dari

    perawatan dental, ketiga analisis catatan dari pelayanan dan perawatan, yang terakhir

    penilaian dari praktisi dental atau pelaksana. Kebutuhan perawatan terhadap

    seseorang ditentukan oleh serangan dari penyakit gigi dan oleh jumlah perawatan

    Universitas Sumatera Utara

  • yang diterima. Perawatan ortodonti biasanya melibatkan pemakaian pesawat yang

    fixed atau removeable, ataupun kombinasi dari keduanya. Perawatan ini memerlukan

    komitmen dan kooperasi dari pasien dan orang tua untuk mendapatkan perawatan

    yang berhasil.

    Demand untuk perawatan ortodonti dapat meningkat dari segi keperluan

    pasien atau dari hasil penilaian dokter terhadap kondisi pasien. Apa yang dokter nilai

    sebagai kebutuhan pasien disebut sebagai need yang normatif. Need dalam pelayanan

    sering disalahartikan dengan demand untuk perawatan. Demand dapat bervariasi di

    berbagai daerah pada suatu negara dan juga berbeda dalam tingkat sosio-ekonomi

    yang kontras dan juga berbeda dalam periode tertentu. Ini berarti demand akan

    berubah dari waktu ke waktu dan akan berbeda antara negara berkembang dan negara

    sedang dalam perkembangan. Demand juga dapat dipengaruhi oleh faktor sosial

    seperti pendidikan dan ekonomi.

    Menurut British Dental Association yang dikutip dari penelitian Agusni

    tujuan dari perawatan ortodonti adalah untuk meningkatkan fungsi dengan

    memperbaiki ketidakteraturan dan untuk menciptakan tidak hanya pertahanan yang

    kuat tetapi juga untuk meningkatkan penampilan, dimana hal ini nantinya akan

    berkontribusi terhadap mental dan fisik seseorang. Dental dan penampilan wajah

    merupakan faktor yang besar dalam persepsi terhadap need untuk perawatan

    ortodonti.

    Brook dan Shaw yang dikutip dari penelitian Agusni setelah melakukan

    penelitian terhadap faktor kesehatan yang mempengaruhi keuntungan terhadap

    perawatan ortodonti, menyadari bahwa estetik merupakan komponen yang penting

    Universitas Sumatera Utara

  • dalam need, baik need yang normatif maupun yang dirasakan melalui IOTN (Index of

    Orthodontic Treatment Need). Persepsi terhadap ortodonti treatment need sangat

    subjektif dan bervariasi antara tiga kelompok yaitu kelompok publik, kelompok

    dokter gigi umum, dan kelompok ortodontis. Ortodontis sebagai spesialis dalam

    merapikan susunan gigi serta memperbaiki maloklusi memiliki pendekatan yang

    kritis terhadap maloklusi dibandingkan dengan dua kelompok lainnya.

    Prahl-Andersen et al, Albino et al serta beberapa ortodontis lainnya yang

    dikutip dari penelitian Agusni melaporkan bahwa motivasi yang paling besar

    penyebab pasien mencari perawatan ortodonti adalah alasan kosmetik dibandingkan

    dengan adanya gangguan fungsi secara signifikan.

    2.6 Perkembangan anak remaja

    Menurut Hurlock masa remaja dibagi menjadi dua bagian yaitu awal masa

    remaja dan akhir masa remaja. Awal masa remaja berlangsung kira-kira dari 13 tahun

    hingga 16 tahun, dan akhir masa remaja bermula dari usia 16 tahun atau 17 tahun

    hingga usia 18 tahun, yaitu usia matang secara hukum. WHO menetapkan batas usia

    10-20 tahun sebagai batasan usia remaja diamana usia 10-14 tahun sebagai remaja

    awal dan usia 15-20 tahun sebagai remaja akhir. Menurut Departemen Kesehatan

    masa remaja di Indonesia dibagi menjadi 2 kelompok usia yaitu remaja awal (13-15

    tahun) dan usia remaja akhir (16-18) tahun.8 Perkembangan remaja memang suatu

    fenomena yang penting untuk kita bahas, berikut beberapa klasifikasi perkembangan

    remaja:20

    Universitas Sumatera Utara

  • a) Perkembangan Fisik

    Perubahan dramatis dalam bentuk dan ciri-ciri fisik berhubungan erat dengan

    mulainya pubertas. Aktivitas kelenjar pituitari pada saat ini berakibat dalam sekresi

    hormon yang meningkat, dengan efek fisiologis yang tersebar luas. Hormon

    pertumbuhan memproduksi dorongan pertumbuhan yang cepat, yang membawa

    tubuh mendekati tinggi dan berat dewasanya dalam sekitar dua tahun. Dorongan

    pertumbuhan terjadi lebih awal pada pria daripada wanita, juga menandakan bahwa

    wanita lebih dahulu matang secara seksual daripada pria. Pencapaian kematangan

    seksual pada gadis remaja ditandai oleh kehadiran menstruasi dan pada pria ditandai

    oleh produksi semen. Hormon-hormon utama yang mengatur perubahan ini adalah

    androgen pada pria dan estrogen pada wanita, zat-zat yang juga dihubungkan dengan

    penampilan ciri-ciri seksual sekunder: rambut wajah, tubuh, dan kelamin dan suara

    yang mendalam pada pria; rambut tubuh dan kelamin, pembesaran payudara, dan

    pinggul lebih lebar pada wanita. Perubahan fisik dapat berhubungan dengan

    penyesuaian psikologis, beberapa studi menganjurkan bahwa individu yang menjadi

    dewasa di usia dini lebih baik dalam menyesuaikan diri daripada rekan-rekan mereka

    yang menjadi dewasa lebih lambat.

    b) Perkembangan Kognitif / Intelektual

    Tidak ada perubahan dramatis dalam fungsi intelektual selama masa remaja.

    Kemampuan untuk mengerti masalah-masalah kompleks berkembang secara

    bertahap. Psikolog Perancis Jean Piaget menentukan bahwa masa remaja adalah awal

    tahap pikiran formal operasional, yang mungkin dapat dicirikan sebagai pemikiran

    yang melibatkan logika pengurangan/deduksi. Piaget beranggapan bahwa tahap ini

    Universitas Sumatera Utara

  • terjadi di antara semua orang tanpa memandang pendidikan dan pengalaman terkait

    mereka. Namun bukti riset tidak mendukung hipotesis ini; bukti itu menunjukkan

    bahwa kemampuan remaja untuk menyelesaikan masalah kompleks adalah fungsi

    dari proses belajar dan pendidikan yang terkumpul. Remaja mengembangkan

    kemampuan menyelesaikan masalah melalui tindakan logis. Remaja dapat berpikir

    abstrak dan menghadapi masalah hipotetik secara efektif.

    c) Perkembangan Emosional

    Psikolog Amerika G Stanley Hall mengatakan bahwa masa remaja adalah

    masa stres emosional, yang timbul dari perubahan fisik yang cepat dan luas yang

    terjadi sewaktu pubertas. Psikolog Amerika kelahiran Jerman Erik Erikson

    memandang perkembangan emosional sebagai proses psikososial yang terjadi seumur

    hidup. Pencarian identitas diri merupakan tugas utama perkembangan psikososial

    remaja. Remaja harus membentuk hubungan sebaya yang dekat atau tetap terisolasi

    secara sosial. Remaja bekerja mandiri secara emosional dari orang tua, sambil

    mempertahankan ikatan keluarga.

    Masa remaja merupakan tahap penting dalam kurun kehidupan manusia

    karena merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Pada

    masa ini perubahan fisik, mental dan psikososial yang cepat berdampak pada

    berbagai aspek kehidupannya. Pada masa ini mereka lebih mementingkan daya tarik

    fisik dalam proses sosialisasi. Kecantikan atau kesempurnaan fisik sangat

    didambakan oleh setiap remaja. Remaja dapat merasa tidak puas terhadap penampilan

    wajahnya yang tidak hanya menyebabkan mereka merasa tertekan tapi juga akan

    menurunkan fungsinya dalam kehidupan sosial, keluarga, pekerjaan dan bahkan bisa

    Universitas Sumatera Utara

  • menurunkan aktifitas belajar. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya krisis

    ketidakpercayaan diri mereka.18

    2.7 Indeks Maloklusi21

    Dalam menentukan kompleksitas perawatan ortodonti dan tingkat keinginan

    terhadap perawatan ortodonti, terdapat beberapa indeks Maloklusi yang dapat

    digunakan seperti TPI (Treatment Priority Index), HMA (Handicapping

    Malocclusion Assestment Index) dan IOTN (Index of Orthodontic Treatment Need).

    Sedangkan untuk melihat peningkatan estetis dapat digunakan indeks seperti DAI

    (Dental Aesthetic Index) dan SCAN (Standardized Continuum of Aesthetic Need

    Index).

    Maloklusi menggambarkan sebuah spektrum penyimpangan dari keadaan

    normal atau ideal menjadi beberapa anomali. Dokter, pasien dan keluarga pasien

    dapat memiliki perbedaan pandangan tentang apa yang harus dirawat dan apa yang

    dapat diterima sebagai suatu variasi yang sederhana dan tidak berbahaya. IOTN

    merupakan suatu teknik yang sangat berguna untuk orang yang berminat dalam

    penelitian dibidang kesehatan gigi masyarakat dan epidemiologi maloklusi, tetapi

    teknik ini lebih sering digunakan spesialis. Pasien dengan IOTN yang rendah akan

    memperlihatkan perubahan yang besar walaupun telah diberikan perawatan yang

    terbaik.

    Kebutuhan terhadap perawatan ortodonti dapat dibedakan menjadi kebutuhan

    terhadap kesehatan gigi (dental health) serta kebutuhan terhadap estetik (aesthetic

    need), maka dalam IOTN terdapat dua komponen yaitu:

    Universitas Sumatera Utara

  • a. Dental Health Component (DHC)

    b. Aesthetic Component (AC)

    DHC dari IOTN memiliki lima kategori yang tersusun dari 1 (tidak

    memerlukan perawatan) sampai 5 (sangat memerlukan perawatan) yang dapat

    diaplikasikan secara klinis atau pada studi kasus pasien. Pada pasien grade 5 termasuk

    pasien dengan cleft lip dan cleft palate, beberapa gigi yang hilang atau maloklusi

    destruktif, dan juga termasuk didalamnya beberapa gigi yang terjadi perpindahan

    tempat.

    Dental Health Component menggunakan aturan yang simpel serta

    menggunakan istilah MOCDO untuk membimbing peneliti dalam meneliti maloklusi.

    MOCDO mewakili Missing Teeth atau kehilangan gigi, Overjet, Crossbite,

    Displacement of Contact Points atau perpindahan titik kontak, dan Overbite. Pada

    pasien dengan gigi insisivus yang impaksi dikategorikan menjadi grade 5. Pada

    pasien dimana tidak memiliki anomali jumlah gigi atau posisi, maka aturan dapat

    digunakan untuk mengukur overjet. Pada kasus overjet 6 sampai 9 milimeter akan

    dikategorikan dalam grade 4.

    Aesthetic Component (AC) dari IOTN terdiri dari 10 jenis foto berwarna yang

    disusun berdasarkan tingkat foto dengan susunan gigi yang paling baik sampai

    susunan gigi yang paling buruk. Grade 1 merupakan foto dengan susunan gigi yang

    paling baik dan grade 10 merupakan tingkat susunan gigi yang paling buruk.

    Universitas Sumatera Utara

  • Keterangan gambar :

    1. Grade 1 4 = tidak membutuhkan perawatan

    2. Grade 5 7 = membutuhkan perawatan

    3. Grade 8 10 = sangat membutuhkan perawatan

    Gambar 1. Estetik komponen dari IOTN21

    Universitas Sumatera Utara