Chapter II.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

  • TINJAUAN PUSTAKA

    Jambu Biji Merah

    Tanaman jambu biji berasal dari Meksiko Selatan, Amerika Tengah, dan

    benua Amerika yang beriklim tropis (USA, Peru, Bolivia). Secara botanis

    tanaman jambu biji diklasifikasikan sebagai berikut, kingdom Plantae (tumbuh-

    tumbuhan), divisi Spermatophyta (tumbuhan berbiji), subdivisi Angiospermae

    (biji tertutup), kelas Dicotyledonae (biji berkeping dua), ordo Myrtales, famili

    Myrtaceae, genus Psidium, dan spesies Psidium guajava L. Tanaman jambu biji

    berbuah terus-menerus sepanjang tahun dan memiliki beberapa kelebihan, antara

    lain buahnya dapat dimakan sebagai buah segar, dapat diolah menjadi bentuk

    produk makanan seperti kembang gula, selai, nectar, chutney, dan lain sebagainya

    (Cahyono, 2010).

    Bentuk buah jambu biji yang beragam serta beraroma wangi. Rasa dan

    aroma jambu biji yang khas dikarenakan adanya senyawa eugenol. Kulit buahnya

    yang tipis berwarna hijau sampai hijau kekuningan. Panen buah jambu biji

    dilakukan sepanjang tahun karena tanaman ini tidak mengenal musim. Di

    Indonesia, jambu biji yang paling digemari adalah yang berdaging lunak dan

    tebal, rasanya manis, berbiji sedikit, dan buahnya berukuran besar

    (Soedarya, 2010).

    Jambu biji merah memiliki potensi komersial baik sebagai buah segar

    maupun produk olahan. Publikasi yang luas tentang manfaat jambu biji merah

    telah membuat buah jambu biji merah lebih dikenal masyarakat. Secara nutrisi,

    jambu biji merah merupakan buah kesehatan karena memiliki kandungan vitamin

    4

    Universitas Sumatera Utara

  • C dan serat yang cukup tinggi. Namun sebagian besar produksi buah jambu biji

    merah di dunia masih dikonsumsi dalam bentuk buah segar

    (Chopda dan Barrett, 2001).

    Manfaat jambu biji merah sebagai obat demam berdarah karena dapat

    menginduksi terbentuknya antibodi, telah membuat buah jambu biji merah lebih

    dikenal masyarakat dan nilai ekonomisnya semakin meningkat. Hal ini

    mendorong permintaan terhadap jambu biji merah terus meningkat. Namun

    seperti halnya komoditas buah tropis lainnya, jambu biji merah memiliki

    keterbatasan umur simpan yaitu berkisar antara 1-2 minggu setelah buah matang

    penuh (Ali dan Lazan, 2001).

    Komposisi Kimia Jambu Biji Merah

    Jambu biji mengandung vitamin C yang paling tinggi dan cukup

    mengandung vitamin A. Apabila dibandingkan dengan buah-buahan lainnya

    seperti jeruk manis yang mempunyai kandungan vitamin C 49 mg/100 gram

    bahan, kandungan vitamin C jambu biji 2 kali lipat. Vitamin C ini sangat baik

    sebagai zat antioksidan. Sebagian besar vitamin C jambu biji terkonsentrasi pada

    kulit dan daging bagian luarnya yang lunak dan tebal. Kandungan vitamin C

    jambu biji mencapai puncaknya menjelang matang. Selain sebagai sumber

    vitamin C, jambu biji juga kaya serat. Khususnya pektin yang merupakan serat

    larut air dan dapat dijadikan menjadi bahan pembuat jeli. Pektin yang terkandung

    dalam jambu biji merah yaitu 0,5-1,8% (Salunke dan Desai, 1984 dalam skripsi

    Wijaya, 2012). Manfaat pektin yang lain adalah untuk menurunkan kolesterol

    dengan cara mengikat kolesterol dan asam empedu dalam tubuh dan membantu

    pengeluarannya. Jambu biji juga mengandung tanin yang menyebabkan rasa sepat

    5

    Universitas Sumatera Utara

  • pada buah. Tanin berfungsi memperlancar sistem pencernaan, sirkulasi darah.

    Jambu biji juga mengandung kalium yang berfungsi meningkatkan keteraturan

    denyut jantung, mengaktifkan kontraksi otot, mengatur pengiriman zat-zat gizi

    lainnya ke sel-sel tubuh, menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida darah,

    serta menurunkan tekanan darah tinggi. Jambu biji juga mengandung likopen.

    Likopen adalah karotenoid (pigmen penting dalam tanaman) yang terdapat dalam

    darah serta memiliki aktivitas antioksidan (BPPHP, 2002).

    Mutu jambu biji merah ditentukan oleh komposisi kimia yang terkandung

    didalamnya. Komposisi kimia jambu biji merah dapat dilihat pada Tabel 1.

    Tabel 1. Komposisi kimia dari jambu biji merah per 100 gram bahan

    Jenis Zat Gizi Banyaknya Kandungan Gizi

    Energi (kal) 49,00

    Protein (g) 0,90

    Lemak (g) 0,30

    Karbohidrat(g) 12,20

    Kalsium (mg) 14,00

    Fosfor (mg) 28,00

    Serat (g) 5,60

    Besi (mg) 1,10

    Vitamin A (RE) 4,00

    Vitamin C (mg) 87,00

    Vitamin B1 (mg) 0,05

    Vitamin B2 (mg) 0,04

    Vitamin B3 (mg) 1,10

    Sumber: Emma. S. Wirakusumah, (1994).

    Lemon

    Tanaman lemon berasal dari daerah Asia, tepatnya Birma Utara dan Cina

    Selatan. Pada abad ke-11 sampai dengan 13, tanaman jeruk lemon dibawa oleh

    orang-orang Arab menuju ke Afrika dan Eropa. Kemudian jeruk lemon

    dibudidayakan di Spanyol, Portugal, Italia, Sisilia, dan Siprus, kemudian

    7

    6

    Universitas Sumatera Utara

  • menyebar ke California (Amerika Serikat), Kepulauan Hindia Barat, dan

    Argentina. Saat ini, jeruk lemon telah tersebar ke berbagai negara di dunia. Secara

    botanis tanaman jeruk lemon diklasifikasikan sebagai berikut, kingdom Plantae

    (tumbuh-tumbuhan), ordo Sapindales, famili Rutaceae, genus Citrus, dan spesies

    Citrus limon. Tanaman jeruk lemon memiliki daya tarik tersendiri yang berupa

    perpaduan antara bentuk dan warna buah serta kemampuan berbuah yang terus-

    menerus tanpa mengenal musim (Haryadi, 2013).

    Jeruk lemon yang dikenal ada empat varietas, yaitu jeruk lemon tea, jeruk

    lemon squash, jeruk lemon cui, dan jeruk lemon eureka. Jeruk lemon tea biasanya

    dimanfaatkan menjadi minuman, bumbu penyedap masakan ikan dan daging.

    Berbuah pada umur empat tahun, dan selanjutnya akan berbuah terus-menerus.

    Bentuk buahnya agak lonjong dan mirip dengan jeruk nipis. Warna kulit buah

    hijau kekuningan dan setelah matang warnanya menjadi kekuning-kuningan.

    Daging buahnya cukup berair, dan memiliki rasa yang tidak terlalu asam, serta

    aroma lemonnya kurang tajam (Rukmana dan Oesman, 2001).

    Kualitas lemon yang terbaik merupakan lemon berukuran besar dan

    permukaan kulit yang bagus. Lemon yang menghasilkan air perasan yang banyak,

    dengan biji yang sedikit, ampasnya yang sedikit dapat ditemukan pada varietas

    lemon liar. Untuk mendapatkan tingkat kematangan dan hasil perasan yang

    terbaik, pilihlah lemon dengan warna kulit kuning. Ketika ditekan lemon agak

    keras. Hindari untuk menggunakan buah yang memar karena buah yang

    mengalami kerusakan mekanis cenderung diserang jamur. Pembusukan buah

    lemon merupakan indikator adanya jamur atau munculnya perubahan warna dan

    permukaan lembut pada ujung batang buah. Hindari buah yang kulitnya keriput

    7

    Universitas Sumatera Utara

  • atau keras, terutama yang terlalu lembek pada saat dipegang karena lemon

    tersebut biasanya akan menghasilkan air perasan yang sedikit ataupun tidak ada,

    atau juga sudah mengalami kerusakan mekanis, dan bisa juga sudah mengalami

    pembusukan (Herbs2000, 2013).

    Komposisi Kimia Lemon

    Jeruk lemon adalah sejenis jeruk yang buahnya biasa dipakai sebagai

    penyedap dan penyegar dalam banyak seni boga dunia. Jeruk lemon telah lama

    dihargai karena sifatnya yang sehat, bergizi, dan sebagai antioksidan. Nilai gizi

    jeruk lemon cukup tinggi karena kaya akan vitamin dan mineral sehingga jeruk

    lemon memiliki banyak manfaat kesehatan dan juga telah terbukti

    (PDGMI, 2013).

    Bagian utama buah jeruk jika dilihat dari bagian luar sampai ke dalam

    adalah kulit (tersusun atas epidermis, flavedo, kelenjar minyak, dan ikatan

    pembuluh), segmen-segmen (terdiri atas dinding segmen, rongga cairan dan biji)

    dan core (bagian tengah yang terdiri dari ikatan pembuluh dan jaringan

    parenkim). Komposisi kimia lemon dapat dilihat pada Tabel 2.

    8

    Universitas Sumatera Utara

  • Tabel 2. Komposisi kimia dari lemon

    Komposisi Jumlah

    Energi (Kkal) 29,00

    Karbohidrat (g) 9,32

    Protein (g) 1,10

    Lemak (g) 0,30

    Serat (g) 2,80

    Kalsium (mg) 26,00

    Besi (mg) 0,60

    Vitamin A (IU) 22,00

    Vitamin B1 (mg) 0,04

    Vitamin B2 (mg) 0,02

    Vitamin C (mg) 53,00

    Vitamin B3 (mg) 0,10

    Sumber: PDGMI, (2013).

    Produksi lemon di Indonesia cukup banyak dan penanganan lanjutan buah

    ini kurang berkembang. Buah lemon lebih sering digunakan sebagai penyedap

    pada masakan ikan dan daging dan hiasan pada minuman di restoran pada

    umumnya. Produksi jeruk dapat dillihat pada Tabel 3.

    Tabel 3. Produksi jeruk

    Tahun Jumlah (Ton)

    2009 2.131.768

    2010 2.028.904

    2011 1.818.949

    2012 1.611.784

    Sumber : Badan Pusat Statistik, (2012).

    Marshmallow

    Marshmallow atau manisan kenyal adalah makanan ringan bertekstur

    seperti busa yang lembut dalam berbagai bentuk, aroma dan warna. Marshmallow

    bila dimakan meleleh di dalam mulut karena merupakan hasil dari campuran gula

    atau sirup jagung, putih telur, gelatin, gom arab, dan bahan perasa yang dikocok

    hingga mengembang. Dokter di Romawi menggunakan marshmallow untuk

    9

    Universitas Sumatera Utara

  • mengobati sakit gigi, gigitan serangga, bengkak karena kedinginan, dan kulit yang

    teriritasi. Marshmallow dahulu juga digunakan untuk meredakan sakit gigi,

    gigitan serangga, gangguan pencernaan, dan diare di Eropa. Saat bayi tumbuh

    gigipun diberikan marshmallow. Pada tahun 1948, manisan kenyal mulai dibuat di

    pabrik dengan mesin ekstrusi. Hasilnya berupa manisan kenyal berbentuk silinder

    yang dipotong-potong dan diguling-gulingkan dalam campuran tepung jagung dan

    gula halus (Wikipedia, 2013).

    Dalam sebagian besar formulasi marshmallow, gelatin digunakan untuk

    meningkatkan aerasi dan membentuk tekstur marshmallow. Whipping agent

    seperti putih telur dan isolat protein kedelai, kadang-kadang ditambahkan untuk

    menentukan aerasi dan memodifikasi tekstur. Sukrosa, sirup jagung, gula invert,

    dan humektan (biasanya gliserin atau sorbitol), ditambahkan dan digunakan untuk

    memberikan rasa manis (Matz, 1978 dalam jurnal Sartika, 2009).

    Pada prinsipnya, pembuatan marshmallow adalah menghasilkan

    gelembung udara secara cepat dan memerangkapnya sehingga terbentuk busa

    yang stabil. Ada beberapa macam gelling agent yang berbeda yang dapat

    digunakan untuk pembuatan marshmallow, tergantung dari tekstur akhir yang

    diinginkan. Kekuatan gel yang dihasilkan tergantung dari jumlah gelling agent

    yang ditambahkan dan bahan lain yang digunakan

    (Jackson, 1995 dalam jurnal Sartika, 2009).

    Syarat mutu untuk marshmallow sebagai salah satu produk kembang gula

    lunak jelly menurut SNI 3547.2:2008 dapat dilihat pada Tabel 4.

    10

    Universitas Sumatera Utara

  • Tabel 4. Syarat mutu kembang gula lunak jelly berdasarkan SNI 3547.2:2008

    Kriteria Uji Persyaratan mutu kembang gula lunak

    jelly

    Rasa Normal

    Bau Normal

    Kadar air (%b/b) Maks. 20

    Kadar abu (%b/b) Maks. 3

    Gula reduksi (dihitung sebagai gula

    inversi) (% b/b)

    Maks. 25

    Sakarosa (% b/b) Min. 27

    Cemaran timbal (mg/kg) Maks. 2,0

    Cemaran tembaga (mg/kg) Maks. 2,0

    Cemaran timah (mg/kg) Maks. 40

    Cemaran raksa (mg/kg) Maks. 0,03

    Cemaran arsen (mg/kg) Maks. 1,0

    Angka lempeng total (koloni/g) Maks. 5 x 104

    Bakteri coliform (APM/g) Maks. 20

    Escherichia coli (APM/g) < 3

    Salmonella Negatif/25 g

    Staphylococcus aureus (koloni/g) Maks. 1 x 102

    Kapang dan khamir (koloni/g) Maks. 1 x 102

    Sumber : BSN, (2008).

    Proses Pembuatan Marshmallow

    Marshmallow dari gelatin memiliki tekstur lembut dan elastis atau kenyal,

    tetapi massanya lebih berat dari yang menggunakan putih telur. Gelling agent

    yang lain ialah pektin, agar, dan pati. Semuanya memberi tekstur yang halus dan

    kenyal seperti gel. Metode batch dengan mendidihkan gula, sirup glukosa, dan

    gula invert lainnya sampai suhu 100C. Kemudian campuran didinginkan dan

    larutan gelling agent ditambahkan. Campuran dari keduanya dikocok seperlunya

    sampai agak mengental dan kemudian dicetak dalam bubuk pati. Metode

    continious manufacture mendidihkan campuran gula, sirup glukosa, dan gula

    invert sebelum didinginkan (66C), gelling dan whipping agent ditambahkan

    dan campuran tersebut kemudian dimasukkan ke mesin continious

    11

    Universitas Sumatera Utara

  • whipping dimana produk akan diaerasi, diwarnai, dan ditambah flavor

    (Edward, 2000 dalam Scribd, 2013).

    Komposisi utama dalam marshmallow adalah udara dan kandungan air

    (kelembapan). Fungsi kelembaban dan udara ini adalah untuk mengontrol

    kekentalan produk. Udara yang tercampur digunakan untuk meningkatkan volume

    dan memperbaiki tekstur. Kandungan air yang tinggi memungkinkan banyak

    volume udara yang tercampur dan juga mengendalikan kekentalan produk. Karena

    kandungan airnya yang tinggi, marshmallow rentan terhadap pertumbuhan jamur.

    Karena proses pemasakan yang tidak cukup untuk mensterilkan bahan, maka

    diperlukan perhatian khusus pada kebersihan peralatan

    (Lees & Jackson, 1973 dalam Scribd, 2013).

    Bahan-bahan yang Ditambahkan dalam Marshmallow

    Gelatin

    Gelatin digunakan dalam berbagai sektor industri dan pengolahan produk

    pangan. Dalam produk pangan, gelatin banyak dimanfaatkan sebagai penstabil

    (stabilizer), pembentuk gel (gelling agent), pengikat (binder), pengental

    (thickener), pengemulsi (emulsifier), perekat (adhesive) dan pembungkus

    makanan yang bersifat dapat dimakan (edible coating). Gelatin juga digunakan

    untuk produk-produk dessert (makanan) seperti youghurt, keju, es krim, pie krim

    dan kue keju. Dalam industri farmasi dan kedokteran, gelatin banyak

    dimanfaatkan sebagai bahan pembuat kapsul atau pengikat tablet. Sedangkan

    dalam industri fotografi, gelatin dimanfaatkan sebagai bahan pembuat lapisan film

    atau kertas folio berwarna, film grafis dan sinar X, serta tinta cetak printer

    (Majalah Jurnal Halal LPPOM-MUI, 2008 dalam jurnal Sartika, 2009).

    12

    Universitas Sumatera Utara

  • Gelatin jika direndam dalam air akan mengembang dan menjadi lunak,

    berangsur-angsur menyerap air 5-10 kali bobotnya. Gelatin larut dalam air panas

    dan jika didinginkan akan membentuk gel. Gelatin merupakan produk utama dari

    pemecahan kolagen dengan pemanasan yang dikombinasikan dengan perlakuan

    asam atau alkali (Bennion, 1980 dalam jurnal Sartika, 2009).

    Fungsi utama gelatin di dalam industri pangan adalah untuk meningkatkan

    elastisitas, konsistensi dan stabilitas produk pangan yang dihasilkan. Gelatin

    digunakan untuk produk-produk dessert, produk-produk dari susu seperti yoghurt,

    krim asam, keju. Begitu juga dengan es krim, pie krim serta kue keju. Gelatin juga

    merupakan bahan utama dalam pembuatan produk marshmallow, disamping juga

    digunakan secara meluas untuk produksi toffees dan margarin (Jaswir, 2007).

    Dua sifat yang paling banyak diinginkan pada gelatin adalah karakteristik

    mencair di dalam mulut (melt in the mouth) dan kemampuan membentuk

    thermoreversible gel. Sifat fisik gelatin yang menentukan mutunya adalah

    kemampuannya untuk membentuk gel atau kekuatan gel. Kekuatan gel

    dipengaruhi oleh pH, adanya komponen elektrolit dan non elektrolit serta bahan

    tambahan lainnya. Gelatin sapi merupakan gelatin tipe B yang mempunyai titik

    isoelektrik pada pH antara 4,7 hingga 5. Sifat fisik lainnya adalah titik pembuatan

    gel, warna, kapasitas emulsi dan stabilitas emulsi. Gelatin banyak digunakan

    dalam berbagai produk aplikasi karena sifat jernih dan tak berbaunya. Penggunaan

    gelatin pada berbagai jenis industri, terdapat berbagai faktor yang berpengaruh

    terhadap fungsi gelatin yang harus diperhatikan, yaitu konsentrasi, berat molekul,

    suhu, pH dan penambahan-penambahan senyawa lain. Hal yang harus

    diperhatikan adalah gelatin harus ditangani secara higienis karena mudah diserang

    13

    Universitas Sumatera Utara

  • mikroorganisme dan kemungkinan adanya penambahan atau adanya senyawa lain

    dapat merusak gelatin misalnya asam dan enzim proteolitik. Enzim proteolitik

    merusak atau menguraikan protein gelatin, sedangkan asam dapat

    menggumpalkan protein sehingga fungsinya menjadi terganggu. Dalam industri

    makanan gelatin dapat digunakan pada pembuatan produk, salah satunya yaitu

    produk confectionery (Ward dan Courts, 1977 dalam Scribd, 2013).

    Gambar 1. Struktur Gelatin (Sumber: Poppe, 1992)

    Gambar 1. Struktur Gelatin (Sumber: Saleh, 2004).

    Sirup Glukosa

    Sirup glukosa dibuat dengan cara menghidrolisis tepung tapioka dengan

    asam disertai tekanan 2 atm 30 menit . Persyaratan mutu atau kualitas sirup

    glukosa adalah sebagai berikut, kadar gula 37%, pH 4,8-5,2, kekentalan 43-44Be,

    warna putih jernih dan kadar sulfit (SO2) 340-400 ppm (Suprapti, 2005).

    Sirup glukosa yang mempunyai nama lain dectrose adalah salah satu

    produk bahan pemanis makanan dan minuman yang berbentuk cairan, tidak

    berbau dan tidak berwarna tetapi memiliki rasa manis yang tinggi. Sirup glukosa

    atau sering juga disebut gula cair dibuat melalui proses hidrolisis pati.

    Perbedaannya dengan gula pasir yaitu, gula pasir (sukrosa) merupakan gula

    disakarida, sedangkan sirup glukosa adalah monosakarida, terdiri atas satu

    14

    Universitas Sumatera Utara

  • monomer yaitu glukosa. Sirup glukosa dapat dibuat dengan cara hidrolisis asam

    atau dengan cara enzimatis. Bahan lain yang diperlukan adalah enzim amilase

    (Scribd, 2013).

    Gula

    Gula adalah suatu istilah umum yang sering diartikan bagi setiap

    karbohidrat yang digunakan sebagai pemanis. Penambahan sukrosa berguna untuk

    memberikan rasa manis, mengawetkan, meningkatkan konsentrasi dan

    menghambat pertumbuhan mikroorganisme dari bahan olahan. Monosakarida

    lebih efektif dalam menurunkan aw bahan pangan dibanding dengan disakarida

    atau polisakarida pada konsentrasi yang sama

    (Buckle et al. 1987 dalam jurnal Sartika, 2009).

    Pembuatan marshmallow menggunakan sukrosa sebagai salah satu bahan

    baku, karena selain dapat memberi rasa manis juga memberikan peranan dalam

    pembentukan gel permen. Sukrosa dapat dikombinasikan dengan monosakarida

    seperti glukosa atau fruktosa, untuk mencegah kristalisasi.

    (Birch dan Parker, 1979 dalam jurnal Sartika, 2009).

    Fungsi gula yang ditambahkan dalam produk bukanlah sebagai pemberi

    rasa manis saja meskipun begitu gula sangat dibutuhkan atau bertindak penting

    bagi suatu produk. Jadi dapat disimpulkan bahwa gula bersifat menyempurnakan

    rasa asam dan cita rasa lainnya pada sebuah produk. Daya larut yang tinggi dari

    gula dan kemampuan mengurangi keseimbangan kelembaban relatif serta

    mengikat air adalah sifat-sifat yang menyebabkan gula dipakai dalam pengawetan

    pangan (Buckle, dkk., 2009).

    15

    15

    Universitas Sumatera Utara

  • Sukrosa (gula pasir) merupakan senyawa kimia yang termasuk golongan

    karbohidrat, memiliki rasa manis, berwarna putih, bersifat anhidrous, dan larut

    dalam air. Sukrosa adalah komponen utama permen yang berguna selain sebagai

    pemanis, juga sebagai sumber padatan. Konsentrasi sukrosa dalam formula harus

    diatur secara tepat. Konsentrasi yang terlalu tinggi dapat menyebabkan terjadinya

    kristalisasi yang terlalu rendah (