30
LBM 2 modul Sistem Kesehatan Nasional MANAJEMEN KESEHATAN 1. Definisi Suatu proses yg menyangkut perencanaan,pengarahan, pengawasan, pengkoordinasian dan penilaian terhadap sumber, tatacara dan kesanggupan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan thd kesehatan, perawatan kedokteran serta lingkungan yang sehat dengan jalan menyediakan dan menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan yang ditujukkan kepada perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat (Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-Prinsip Dasar, soekidjo Notoatmojo) 2. fungsi manajemen kesehatan P1 fungsi perencanaan, yang pada hakekatnya mencakup unsur-unsur fungsi administrasi lainnya yang melengkapi proses ”perencanaan” yang sebenarnya, seperti fungsi-fungsi pengambilan keputusan, pemahaman masalah, penetapan prioritas, peramalan, penganggaran, dll. P2 penggerakan pelaksanaan. Fungsi-fungsi lainnya dapat dimasukkan dalam kelompok P2 antara lain pengorganisasian, staffing, pengkoordinasian, panggajian, komunikasi, kepemimpinan, dll. P3 pengarahan, pengendalian, dan penilaian. Fungsi-fungsi lainnya dapat dimasukkan dalam kelompok P3 antara lain pengawasan, pencatatan-pelaporan, supervisi, dan mungkin ada beberapa hak lagi lainnya, yang intinya bermaksud sebagai pemantauan pelaksanan upaya yang sedang dikerjakan agar tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan. (Pengantar Administrasi Kesehatan, Azrul Azwar) 3. unsur-unsur pokok manajemen kesehatan masukan (input) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan pekerjaan administrasi, terdiri dari:

Chusna Lbm 2 Skn

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Chusna Lbm 2 Skn

8/11/2019 Chusna Lbm 2 Skn

http://slidepdf.com/reader/full/chusna-lbm-2-skn 1/30

LBM 2 modul Sistem Kesehatan Nasional

MANAJEMEN KESEHATAN

1.  Definisi

Suatu proses yg menyangkut perencanaan,pengarahan, pengawasan, pengkoordinasian

dan penilaian terhadap sumber, tatacara dan kesanggupan yang tersedia untuk

memenuhi kebutuhan dan tuntutan thd kesehatan, perawatan kedokteran serta

lingkungan yang sehat dengan jalan menyediakan dan menyelenggarakan berbagai

upaya kesehatan yang ditujukkan kepada perorangan, keluarga, kelompok dan

masyarakat

(Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-Prinsip Dasar, soekidjo Notoatmojo)

2.  fungsi manajemen kesehatan

P1  fungsi perencanaan, yang pada hakekatnya mencakup unsur-unsur fungsi

administrasi lainnya yang melengkapi proses ”perencanaan” yang sebenarnya, seperti

fungsi-fungsi pengambilan keputusan, pemahaman masalah, penetapan prioritas,

peramalan, penganggaran, dll.

P2  penggerakan pelaksanaan. Fungsi-fungsi lainnya dapat dimasukkan dalam

kelompok P2 antara lain pengorganisasian, staffing, pengkoordinasian, panggajian,

komunikasi, kepemimpinan, dll.P3  pengarahan, pengendalian, dan penilaian. Fungsi-fungsi lainnya dapat

dimasukkan dalam kelompok P3 antara lain pengawasan, pencatatan-pelaporan,

supervisi, dan mungkin ada beberapa hak lagi lainnya, yang intinya bermaksud sebagai

pemantauan pelaksanan upaya yang sedang dikerjakan agar tidak menyimpang dari

tujuan yang telah ditetapkan.

(Pengantar Administrasi Kesehatan, Azrul Azwar)

3. 

unsur-unsur pokok manajemen kesehatanmasukan (input)

adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan pekerjaan

administrasi, terdiri dari:

Page 2: Chusna Lbm 2 Skn

8/11/2019 Chusna Lbm 2 Skn

http://slidepdf.com/reader/full/chusna-lbm-2-skn 2/30

-  Sumber (recources)

adalah segala sesuatu yang dapat dipakai untuk menghasilkan barang/jasa,

dibedakan atas:

  sumber tenaga, terdiri atas tenaga ahli (skilled)  seperti dokter, dokter

gigi, bidan, perawat, dan tenaga tidak ahli  (unskilled)  seperti pesuruh,

penjaga malam, dan pekerja kasar lainnya.

  Sumber modal, terdiri dari modal bergerak (working capital)  seperti

uang, giro, dan modal tidak bergerak (fixed capital)  seperti bangunan,

tanah, dan sarana kesehatan.

  Sumber alamiah   adalah segala sesuatu yang terdapat di alam yang

tidak termasuk sumber tenaga dan sumber modal.

-  Tata cara (procedures)

adalah berbagai kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran yang dimiliki dan yang

diterapkan.

-  Kesanggupan (capacity)

keadaan fisik, mental, dan biologis tenaga kesehatan

A.  Menurut Koontz dan Donnells

Manusia (man)-  Modal (capital)

-  Manajerial (managerial)

-  Teknologi (technology)

B.  Pembagian Lainnya

Ada yang 4 :

-  Manusia (man)

Uang (money)-  Sarana (material)

-  Metoda (method)

Ada yang 6:

-  Manusia (man)

Page 3: Chusna Lbm 2 Skn

8/11/2019 Chusna Lbm 2 Skn

http://slidepdf.com/reader/full/chusna-lbm-2-skn 3/30

-  Uang (money)

-  Sarana (material)

-  Metoda (method)

-  Pasar (market)

-  Mesin (machinery)

proses (process)/fungsi administrasi

adalah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Proses ini merupakan ytanggungjawab pimpinan.

keluaran (output)/health services

adalah hasil dari suatu pekerjaan administrasi. Saat ini, pelayanan kesehatan dapat

dibedakan menjadi 2 macam yaitu pelayanan kedokteran (medical services) dan

pelayanan kesehatan masyarakat (public health services).

sasaran (target)

adalah kepada siapa keluaran yang dihasilkan, yakni upaya kesehatan tersebut,

ditujukan. Dibedakan atas 4 macam yaitu perseorangan, keluarga, kelompok, dan

masyarakat. Dapat berupa sasaran langsung (direct target group) dan sasaran tidak

langsung (indirect target group).

dampak (impact)adalah akibat yang ditimbulkan oleh keluaran. Untuk administrasi kesehatan,

dampak yang diharapkan adalah meningkatnya derajat kesehatan. Peningkatan

derajat kesehatan ini dapat dicapai bila kebutuhan (needs) dan tuntutan (demands)

perseorangan, keluarga, kelompok, dan atau masyarakat terhadap kesehatan,

pelayanan kedokteran serta lingkungan yang sehat dapat terpenuhi.

-  Kebutuhan kesehatan : bersifat objektif dan karena itu untuk dapat

meningkatkan derajat kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok, dan ataumasyarakat, upaya untuk memenuhinya bersifat mutlak. Sebagai sesuatu yang

bersifat objektif, maka munculnya kebutuhan kesehatan sangat ditentukan oleh

masalah kesehatan nyata yang ditemukan dalam masyarakat.

Page 4: Chusna Lbm 2 Skn

8/11/2019 Chusna Lbm 2 Skn

http://slidepdf.com/reader/full/chusna-lbm-2-skn 4/30

-  Tuntutan kesehatan : bersifat subjektif, oleh karena itu pemenuhan tuntutan

masyarakat hanya bersifat fakultatif (tercapai atau tidaknya tuntutan kesehatan

perseorangan, keluarga, kelompok, dan atau masyarakat tidak menentukan

tercapai/tidaknya kehendak untuk meningkatkan derajat kesehatan)

(Pengantar Administrasi Kesehatan, Azrul Azwar)

4.  batasan manajemen kesehatan

  the accomplishing of a predetermined objectives through the effort other people

atau: manajemen adalah pencapaian tujuan2 yang telah ditentukan dengan

menggunakan orang lain. (Robert D.Tery).

  manajemen adalah “the process, by which the excution of given purpose is put in

to operation and supervised atau: manajeman adalah proses di manapelaksanaan dari suatu tujuan diselenggarakan dan diawasi. (encyclopasdia of

social science).

  “getting things done throngh the effort of people, and that function breaks down

in to at least 2 major responsibilities, one of which is planning, the other control”

(manajemen adalah membuat tujuan tercapai melalui kegiatan-kegiatan orang

lain dan fungsi-fungsinya dapat dipecah sekurang-kurangnya 2 tanggung jawab

utama, yakni perencanaan dan pengawasan).

  Management is the process under taken bay one or more persons to coordinate

the activities of ither persons to achieve results not attainable bay any one

persons acting alone, atau: manajemen adalah suatu proses yang dilakukan oleh

satu orang atau lebih untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan orang lain guna

mencapai hasil tujuan yang tidak dapat dicapai oleh hanya satu orang saja

(Evancevich, 1989)

(Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-Prinsip Dasar, soekidjo Notoatmojo)

Page 5: Chusna Lbm 2 Skn

8/11/2019 Chusna Lbm 2 Skn

http://slidepdf.com/reader/full/chusna-lbm-2-skn 5/30

5.  ruang lingkup manajemen kesehatan

  kegiatan administrasi

kegiatan utama yang dilakukan pada administrasi tidak lain adalah melaksanakan

fungsi administrasi itu sendiri, mulai dari fungsi perencanaan,pengorganisasian,

pelaksanaan sampai dengan fungsi pengawasan.

  objek dan subjek administrasi

objek dan subjek administrasi adalah sistem kesehatan yang menurut WHO (1984)

berarti suatu kumpulan dari berbagai faktor yang komplek dan saling berhubungan

yang terdapat pada suatu negara dan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan

dan tuntutan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, serta masyarakat pada

setiap saat yang dibutuhkan. Sistem kesehatan dibedakan menjadi 2 subsistem yaitusubsistem pelayanan kesehatan dan subsistem pembiayaan kesehatan.

(Pengantar Administrasi Kesehatan, Azrul Azwar)

6.  tujuan administrasi kesehatan

Tujuan utama dari diterapkannya administrasi kesehatan ialah agar kebutuhan dan

tuntunan masyarakat terhadap kesehatan, perawatan kedokteran dan lingkungan yang

sehat dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya.

(Pengantar Administrasi Kesehatan, edisi ke 2, Dr. Azrul Azwar)

PERENCANAAN PROGRAM KESEHATAN

1.  batasan perencanaan program kesehatan

Perencanaan  adalah suatu proses menganalisis dan memahami sistem yang dianut,

merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus yang ingin dicapai, memperkirakan segala

kemampuan yang dimiliki, menguraikan segala kemungkinan yang dapat dilakukan

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, menganalisis efektifitas dari berbagai

kemungkinan tersebut, menyusun perincian selengkapnya dari kemungkinan yang

terpilih, serta mengikatnya dalam suatu sistem pengawasan yang terus menerus

Page 6: Chusna Lbm 2 Skn

8/11/2019 Chusna Lbm 2 Skn

http://slidepdf.com/reader/full/chusna-lbm-2-skn 6/30

sehingga dapat dicapai hubungan yang optimal antara rencana yang dihasilkan dengan

sistem yang dianut (Levey dan Loomba) 

(Pengantar Administrasi Kesehatan, Azrul Azwar)

2.  unsur-unsur perencanaan

a.  rumusan misi

uraian yang tercantum dalam misi mencakup ruang lingkup yang sangat luas, antara

lain latar belakang, cita-cita, tujuan pokok, tugas pokok, serta ruang lingkup kegiatan

organisasi. Dalam praktek sehari-hari, uraian tentang misi ini sering tercantum

dalam latar belakang.

b.  rumusan masalah

syarat rumusan masalah yang baik:

-  harus mempunyai tolak ukur, mencakup apa masalahnya, siapa yang terkena

masalah, dimana masalah ditemukan, bilamana masalah terjadi, berapa besar

masalahnya

-  bersifat netral dalam arti tidak mengandung uraian yang dapat diartikan sebagai

menyalahkan orang lain, menggambarkan penyebab timbulnya masalah, dan

ataupun cara mengatasi masalah.

c. 

Rumusan tujuan umum dan tujuan khusus-  Tujuan umum

Syaratnya :

 

Jelas keterkaitannya dengan misi organisasi

  Jelas keterkaitannya dengan masalah yang ingin diatasi

  Menggambarkan keadaan yang ingin dicapai

-  Tujuan khusus

Syaratnya:  Jelas keterkaitannya dengan misi organisasi

  Jelas keterkaitannya dengan masalah yang ingin diatasi

  Menggambarkan keadaan yang ingin dicapai

Page 7: Chusna Lbm 2 Skn

8/11/2019 Chusna Lbm 2 Skn

http://slidepdf.com/reader/full/chusna-lbm-2-skn 7/30

  Mempunyai tolak ukur (apa masalah yang ingin diatasi oleh rencana kerja

yang akan dilaksanakan, siapa yang akan memperoleh manfaat bila

rencana kerja dilaksanakan, dimana rencana kerja akan dilaksanakan,

berapa besarnya target yang akan dicapai, berapa lama rencana kerja

akan dilaksanakan)

d.  Rumusan kegiatan

Kegiatan yang dimaksudkan adalah kegiatan yang dapat mengatasi masalah yang

dihadapi, serta dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ditinjau dari

peranannya dalam mengatasi masalah serta mencapai tujuan dibedakan atas:

  Kegiatan pokok

Bila kegiatan tersebut bersifat mutlak dan merupakan kunci bagi

keberhasilan rencana

  Kegiatan tambahan

Bila kegiatan tersebut bersifat fakultatif, artinya bila kegiatan tersebut tidak

dilaksanakan tidak akan menentukan keberhasilan suatu rencana, namun bila

dilaksanakan maka pelaksanaan rencana akan lebih sempurna.

Pembagian secara praktis:

 

Kegiatan persiapan (preparation activities)  Kegiatan pelaksanaan (implementation activities)

  Kegiatan penilaian (evaluation activities)

e. 

Asumsi perencanaan

Dibedakan atas 2 macam:

-  Asumsi perencanaan yang bersifat positif adalah uraian tentang berbagai faktor

penunjang yang diperkirakan ada dan yang berperanan dalam memperlancar

pelaksanaan rencana. Contohnya:  Adanya kerjasama yang baik dengan berbagai instansi pemerintah dan

institusi masyarakat.

  Tersedianya tenaga pelaksana yang terampil dengan jumlah yang cukup

  Tingginya kemampuan masyarakat membiayai pelayanan kesehatan.

Page 8: Chusna Lbm 2 Skn

8/11/2019 Chusna Lbm 2 Skn

http://slidepdf.com/reader/full/chusna-lbm-2-skn 8/30

-  Asumsi perencanaan yang bersifat negatif adalah uraian tentang berbagai faktor

penghambat yang diperkirakan ada dan yang berperan sebagai kendala

pelaksanaan rencana. Contohnya:

  Keadaan alam dan lingkungan yang sulit

  Dedikasi tenaga pelaksana yang kurang

  Tingkat pendidikan penduduk yang rendah.

f.  Strategi pendekatan

Secara umum, strategi pendekatan berkisar antara 2 kutub utama yaitu

-  Pendekatan institusi

Pada strategi ini, pendekatan yang dilakukan sangat memerlukan dukungan

legalitas, dan karena itu kelazimannya sering menerapkan prinsip-prinsip

kekuasaan dan kewenangan. Keuntungan dari strategi ini adalah dapat

mempercepat pelaksanaan program. Kekurangannya adalah hasil yang dicapai

tidak langgeng, karena seolah-olah ada pemaksaan.

-  Pendekatan komunitas

Pada strategi ini , pendekatan yang dilakukan bertujuan untuk menimbulkan

kesadaran dalam diri masyarakat sendiri melalui program komunikasi, informasi

dan edukasi supaya masyarakat mau melaksanakan berbagai kegiatan yang telahdirencanakan secara mandiri. Keuntungannya: perubahan yang akan dicapai

bertahan lama, karena berasal dari kesadaran sendiri. Kerugiannya: waktu untuk

melaksanakan program lebih lama.

Strategi pendekatan yang dipandang sesuai adalah kombinasi dari keduanya

secara serasi dan seimbang.

g.  Kelompok sasaran

Kelompok sasaran langsung

  anggota masyarakat yang memanfaatkanlangsung program kesehatan, contoh : bayi untuk program imunisasi dasar, atau

ANC untuk ibu hamil

Page 9: Chusna Lbm 2 Skn

8/11/2019 Chusna Lbm 2 Skn

http://slidepdf.com/reader/full/chusna-lbm-2-skn 9/30

-  Kelompok sasaran tidak langsung   kelompok sasaran antara contoh: ibu-ibu

untuk program imunisasi dasar bayi. Program ini tidak akan berhasil jika ibu-ibu

tidak diikutsertakan.

h.  Waktu

Faktor yang mempengaruhi jangka waktu :

-  kemampuan organisasi dalam mencapai target

 jika kemampuan organisasi dalam mencapai target cukup, waktu yang

dibutuhkan akan lebih singkat

-  strategi pendekatan yang akan diterapkan

 jika strategi yang digunakan strategi pendekatan komunitas,waktu yang

dibutuhkan lama. Bila strategi pendekatan institusi, akan lebih singkat.

Uraian tentang jangka waktu tersebut dalam disusun dalam diagram GANTT CHART

i.  Organisasi dan tenaga pelaksana

 j.  Biaya

k. 

Metoda penelitian dan kriteria keberhasilan

Metoda yang digunakan sebaiknya yang berdasarkan data. Untuk itu uraian metoda

pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data, serta interpretasi data yang

akan dipergunakan.Pengelompokkan kriteria keberhasilan:

-  Kriteria keberhasilan unsur masukan  misalnya tersedianya tenaga, dana, dan

sarana sesuai dengan rencana

-  Kriteria keberhasilan unsur proses   terselenggaranya penyuluhan kesehatan

sesuai dengan rencana, terselenggaranya pertemuan dengan masyarakat sesuai

rencana

Kriteria keberhasilan unsur keluaran

 berhasil menurunkan angka komplikasisesuai dengan target yang telah ditetapkan.

(Pengantar Administrasi Kesehatan, Azrul Azwar)

Page 10: Chusna Lbm 2 Skn

8/11/2019 Chusna Lbm 2 Skn

http://slidepdf.com/reader/full/chusna-lbm-2-skn 10/30

3.  ciri-ciri perencanaan yang baik

-  bagian dari sistem administrasi

-  dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan

-  berorientasi pada masa depan

-  mampu menyelesaikan masalah

-  mempunyai tujuan

-  bersifat mampu kelola

(Pengantar Administrasi Kesehatan, Azrul Azwar)

4.  aspek perencanaan program kesehatan

 

Hasil dari pekerjaan perencanaan (outcome of planning)  Disebut juga dengan rencana (plan), yang dapat berbeda antara satu pekerjaan

 perencanaan dengan pekerjaan perencanaan lainnya. Hasil pekerjaan perencanaan yang

dilakukan oleh organisasi yang bergerak dalam bidang kesehatan adalah rencana

kesehatan (health plan). Sedangkan hasil pekerjaan perencanaan yang dilakukan oleh

organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan adalah rencana pendidikan

(educational plan).

  Perangkat perencanaan (mechanic of planning)

  Adalah satuan organisasi yang ditugaskan dan atau yang bertanggung jawab

menyelenggarakan pekerjaan perencanaan. Sama halnya dengan hasil, perangkat

 perencanaan juga dapat berbeda antara satu pekerjaan perencanaan dengan pekerjaan

 perencanaan lainnya. Pada suatu organisasi yang besar dan komplek, perangkat

 perencanaan ini mungkin satu biro khusus. Sedangkan pada suatu organisasi yang kecil

dan sederhana, mungkin hanya dijabat hanya oleh beberapa orang staf saja.

  Proses perencanaan (process of planning)

  Adalah langkah-langkah yang dilaksanakan pada pekerjaan perencanaan. Berbeda

halnya dengan hasil dan perangkat, proses perencanaan ini pada dasarnya adalah sama

untuk berbagai pekerjaan perencanaan. Untuk dapat menghasilkan suatu rencana yang

 baik, sebaiknya langkah-langkah yang ditempuh adalah sama.

(Pengantar Administrasi Kesehatan, edisi ke 2, Dr. Azrul Azwar)

Page 11: Chusna Lbm 2 Skn

8/11/2019 Chusna Lbm 2 Skn

http://slidepdf.com/reader/full/chusna-lbm-2-skn 11/30

 

5.  manfaat perencanaan program kesehatan

Manfaat yang dapat diperoleh jika organisasi memiliki sebuah perencanaan. mereka

akan mengetahui :

1.  Tujuan yang ingin dicapai organisasi dan cara mencapainya

2.  Jenis dan struktur organisasi yang dibutuhkan

3.  Jenis dan jumlah staf yang diinginkan, dan uraian tugasnya.

4. 

Sejauh mana efektifitas kepemimpinan dan pengarahaan yang diperlukan

5.  Bentuk dan standar pegawasan yang akan dilakukan.

6.  proses perencanaan program kesehatan

-  analisa keadaan dan masalah

-  penentuan prioritas dan penyebab masalah

-  perumusan tujuan dan sasaran

-  perumusan arah, kebijaksanaan dan langkah kegiatan

-  penyusunan kebutuhan sumber daya

-  penyusunan rencana operasional

dasar-dasar rencana penelitian(Pengantar Administrasi Kesehatan, Budioro. B)

a.  Mengidentifikasikan kegiatan

Kegiatan pertama yang harus dilakukan adalah mengientifikasikan berbagai kegiatan

yg perlu dilakukan untuk mencapai tujuan yg telah ditetapkan. Kegiatan yang

diidentifikasikan sebaiknya hanya yg bersifat pokok saja (mollar activities) dalam arti

apabila tidak dilaksanakan akanmenyebabkan tidak tercapainya tujuan yg telah

ditetapkanb.  Menentukan sumber daya

Kegiatan ke2 yg dilakukan adalah menentukan jumlah dan jenis sumber daya yg

diperlukan utk melaksanakan kegiatan yang telah diidentifikasi. Sumber daya

tersebut banyak macamnya. Secara umum dibedakan atas 3 macam yakni:

Page 12: Chusna Lbm 2 Skn

8/11/2019 Chusna Lbm 2 Skn

http://slidepdf.com/reader/full/chusna-lbm-2-skn 12/30

-  Tenaga (man)

-  Modal (money)

-  Sarana (material)

Hitung sumber daya tersebut untuk setiap kegiatan yg dinyatakan dan unit tertentu

misalnya orang/jam, dana/orang, bahan/jam

c.  Mengubah sumber daya dalam bentuk uang

Kegiatan ketiga yg dilakukan adalah mengubah sumber daya yg diperlukan ke dalam

bentuk uang. Kegiatan ini dikenal dengan nama pembentukan biaya, yg

pelaksanaanya tdk sederhana. Berapakah besarnya honor yang pantas utk seorang

pekerja kasar? Berapa pula untuk tenaga ahli? Berapa sebenarnya bahan baku yang

diperlukan? Utk memudahkan pekerjaan biasanya dipergunakan biaya unit baku

(standart unit cost) yg dihitung berdasarkan harga masa lalu ditambah dengan

perkiraan kenaikan harga pada masa datang.

d.  Menyusun dan menyajikan rencana anggaran

Kegiatan keempat yg dilakukan adalah menyusun dan menyajikan rencana anggaran

yg telah disusun ke dalamformat baku yg telah disepakati. Untk indonesia susunan

anggaran pemerintah tertuang dalam Daftar Usulan Projek (DUP)

e. 

Mengirimkan untuk persetujuanKegiatan kelima yg dilakukan adalah mengirimkan rencana anggaran yg telah

disusun kepada pihak2 yg berwenang memberikan persetujuan. Kadang2 diperlukan

beberapa revisi. Untuk indonesia anggaran pemerintah yg telah disetujui disebut

dengan nama Daftar Isian Projek (DIP).

(Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-Prinsip Dasar, soekidjo Notoatmojo)

7. 

macam-macam perencanaan-  ditinjau dari jangka waktu berlakunya rencana

a.  perencanaan jangka panjang 12-20 tahun

b.  perencanaan jangka menengah 5-7 tahun

c.  perencanaan jangka pendek 1 tahun

Page 13: Chusna Lbm 2 Skn

8/11/2019 Chusna Lbm 2 Skn

http://slidepdf.com/reader/full/chusna-lbm-2-skn 13/30

-  ditinjau dari frekuensi penggunaan

a.  digunakan 1 kali bila rencana yang dihasilkan hanya dapat dipergunakan 1

kali saja, bisa sengaja dilakukan atau karena memang sudah tidak dapat

digunakan lagi, misal oleh karena perubahan keadaan lingkungan

b.  digunakan berulang kali/perencanaan standar   bila rencana yang

dihasilkan dapat digunakan lebih dari 1 kali. Menurut Newman, perencanaan

seperti ini dapat digunakan bila situasi dan kondisi lingkungan normal serta

tidak terjadi perubahan yang terlalu mencolok

-  ditinjau dari tingkatan rencana

a.  perencanaan induk   bila rencana yang dihasilkan lebih menitikberatkan

pada aspek kebijakan, punya ruang lingkup yang amat luas serta berlaku

untuk jangka waktu yang panjang.

b.  perencanaan operasional   bila rencana yang dihasilkan lebih

menitikberatkan pada aspek pedoman pelaksanaan yang akan dipakai

sebagai petunjuk pada waktu melaksanakan kegiatan.

c.  perencanaan harian   bila rencana yang dihasilkan telah disusun secara

rinci, biasanya disusun untuk program yang telah bersifat rutin.

ditinjau dari filosofi perencanaana.  perencanaan memuaskan  bila filosofi yang dianut pada waktu melakukan

perencanaan tidak terlalu mementingkan kepentingan golongan, melainkan

kepuasan semua pihak yang terlibat

b.  perencanaan optimal   bila filosofi yang dianut pada waktu melakukan

perencanaan sangat mementingkan pencapaian tujuan. Perhatian lebih

diutamakan pada bagian-bagian yang produktif.

c. 

perencanaan adaptasi

  bila filosofi yang dianut pada waktu melakukanperencanaan cenderung berupaya untuk selalu menyesuaikan diri dengan

situasi dan kondisi yang dihadapi.

-  ditinjau dari orientasi waktu

Page 14: Chusna Lbm 2 Skn

8/11/2019 Chusna Lbm 2 Skn

http://slidepdf.com/reader/full/chusna-lbm-2-skn 14/30

a.  perencanaan berorientasi masa lalu-kini/ameliorative planning   bila

rencana yang dihasilkan semata-mata bertitk tolak dari pengalaman yang

pernah diperoleh pada masa lalu saja, biasanya dilakukan apabila

menghadapi keadaan darurat serta waktu yang dimiliki sangat singkat,

misal:dalam keadaan wabah.

b.  perencanaan berorientasi masa depan   bila rencana yang dihasilkan

memperhitungkan perkiraan-perkiraan yang akan terjadi pada masa yang

akan datang

  perencanaan redistributif   sekalipun orientasinya masa depan,

tetapi rencana yang disusun tidak atas kajian masa depan yang terlalu

mendalam.

  Perencanaan spekulatif   sifat spekulasi sangat dirasakan. Kajian

tentang masa depan, sekalipun mungkin dilakukan dengan

mempergunakan data, tetapi terlalu berani.

 

Perencanaan kebijakan   perencanaan yang sangat berorientasi

pada masa depan, serta disusun atas kajian yang seksama dan

mendalam terhadap berbagai data yang tersedia.

ditinjau dari ruang lingkupa.  perencanaan strategik  bila rencana yang dihasilkan menguraikan dengan

lengkap kebijakan jangka panjang yang ingin diterapkan, tujuan jangka

panjang yang dicapai, serta rangkaian dan pentahapan kegiatan yang akan

dilakikan. Umumnya sulit diubah.

b.  perencanaan taktis   bila rencana yang dihasilkan hanya mengandung

uraian tentang kebijakan, tujuan, serta kegitan jangka pendek saja.

Perencanaan ini mudah menyesuaikan diri dengan perkembangan situasi dankondisi.

c.  perencanaan menyeluruh   bila rencana yang dihasilkan mengandung

uraian yang bersifat menyeluruh mencakup seluruh aspek dan ruang lingkup

berbagai kegiatan yang akan dilakukan.

Page 15: Chusna Lbm 2 Skn

8/11/2019 Chusna Lbm 2 Skn

http://slidepdf.com/reader/full/chusna-lbm-2-skn 15/30

d.  perencanaan terpadu  bila rencana yang dihasilkan jelas menggambarkan

keterpaduan antar kegiatan yang akan dilakukan, dan atau dengan kegiatan

lain yang telah ada.

(Pengantar Administrasi Kesehatan, Azrul Azwar)

PENGORGANISASIAN PROGRAM KESEHATAN

1.  batasan pengorganisasian

 

Pengorganisasian adalah pengelompokan berbagai kegiatan yang diperlukan

untuk melaksanakan suatu rencana sedemikian rupa sehingga tujuan yang telah

ditetapkan dapat dicapai dengan memuaskan.

  Pengorganisasian adalah pengaturan sejumlah personil yang dimiliki untuk

memungkinkan tercapainya suatu tujuan yang telah disepakati dengan jalan

mengalokasikan masing-masing fungsi dan tanggungjawabnya.

  Pengorganisasian adalah pengkoordinasian secara rasional berbagai kegitan dari

sejumlah orang tertentu untuk mencapai tujuan bersama melalui pengaturan

pembagian kerja dan fungsi menurut penjenjangannya secara

bertanggungjawab.

2.  langkah-langkah pengorganisasian

-  memahami tujuan yang ingin dicapai

-  memahami kegiatan yang akan dilakukan

-  mengelompokan kegiatan yang akan dilakukan

-  menetapkan hirarki kelompok kegiatan yang akan dilakukan

-  membentuk struktur organisasi

menetapkan penanggungjawab dari kelompok kegiatan-  melakukan penilaian berkala untuk penyempurnaan

(Pengantar Administrasi Kesehatan, Azrul Azwar)

3.  tujuan pengorganisasian

Page 16: Chusna Lbm 2 Skn

8/11/2019 Chusna Lbm 2 Skn

http://slidepdf.com/reader/full/chusna-lbm-2-skn 16/30

-  dengan mengelompokkan dan membagi berbagai jenis tugas yang telah

direncanakan pelaksanaannya menjadi lebih mudah dan lancar.

-  Pengorganisasian juga mengatur wadah atau organisasi sehingga pimpinan dapat

membimbing, membina, mengawasi, dan mengendalikan bawahannya dengan

lebih mudah

-  Dengan mengelompokan berbagai tugas dan membagikannya kepada anggota

organisasi sesuai dengan kedudukan dan kemampuan atau kapasitasnya masing-

masing, diharapkan berfungsinya the right man on the right place.

-  Dapat mengarahkan upaya organisasi secara keseluruhan untuk secara

terkoordinasi berupaya mencapai tujuan organisasi yang telah direncanakan

secara efektif dan efisien sebagaimana yang diinginkan dengan adanya proses

pengadministrasian yang baik.

(Pengantar Administrasi Kesehatan, Budioro. B)

4. 

prinsip pengorganisasian

  mempunyai pendukung (follower, member)

  mempunyai tujuan baik umum (goal) atau khusus (objectives)

 

mempunyai kegiatan yang jelas dan terarah

  mempunyai pembagian tugas antar job description disebut prinsip bagi habis

tugas

 

mempunyai perangkat organisasi dengan sebutan satuan organisasi

(departemens sub ordinates)

  mempunyai pembagian dan pedelegasian wewenang (delegation of authority)

disebut prinsip pengecualian

 

mempunyai kesinambungan kegiatan, kesatuan perintah (unity of common) dan

arah (direction) bersifat continue, flexible, sederhana. Prinsipnya scalar principle.

Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-Prinsip Dasar, soekidjo Notoatmojo)

Page 17: Chusna Lbm 2 Skn

8/11/2019 Chusna Lbm 2 Skn

http://slidepdf.com/reader/full/chusna-lbm-2-skn 17/30

5.  unsur pokok pengorganisasian

-  hal yang diorganisasikan

a.  kegiatan   pengaturan berbagai kegiatan yang ada dalam rencana

sedemikian rupa sehingga terbentuk satu kesatuan yang terpadu, yang

secara keseluruhan diarahkan untuk mencapat tujuan yang telah ditetapkan.

b.  tenaga pelaksana   mencakup pengaturan struktur organisasi, susunan

personalia serta hak dan wewenang dari setiap tenaga pelaksana, sedemikian

rupa sehingga setiap kegiatan ada penanggungjawabnya.

-  proses pengorganisasian   menyangkut pelaksanaan langkah-langkah yang

harus dilakukan sedemikian rupa sehingga semua kegiatan yang akan

dilaksanakan serta tenaga pelaksana yang dibutuhkan, mendapatkan pengaturan

yang sebaik-baiknya, serta setiap kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut

memiliki penanggungjawab pelaksanaannya.

-  hasil pengorganisasian   terbentuknya suatu wadah (entity) yang pada

dasarnya merupakan perpaduan antara kegiatan yang akan dilaksanakan serta

tenaga pelaksana yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

Wadah yang terbentuk ini dikenal dengan organisasi.

(Pengantar Administrasi Kesehatan, Azrul Azwar)

6.  macam-macam pengorganisasian

a. 

organisasi lini

Jika dalam pembagian tugas serta wewenang terdapat perbedaan yang nyata antara

satuan organisasi pimpinan dengan satuan organisasi pelaksana. Peranan pemimpin

sangat dominan, segala kendali ada di tangan pemimpin, serta dalam melaksanakan

kegiatan yang diutamakan adalah wewenang dan perintah.Keuntungan: pengambilan keputusan cepat, kesatuan arah dan perintah lebih

terjamin, pengawasan dan koordinasi lebih mudah

Page 18: Chusna Lbm 2 Skn

8/11/2019 Chusna Lbm 2 Skn

http://slidepdf.com/reader/full/chusna-lbm-2-skn 18/30

Kerugian : keputusan diambil oleh satu orang, dibutuhkan pemimpin yang

berwibawa dan berpengetahuan luas yang tidak mudah ditemukan, unsur

manusiawi sering terabaikan.

b.  organisasi staf

 jika dalam organisasi dikembankan satuan organisasi staf yang berperan sebagai

pembantu pimpinan. Staf yang dipilih adalah mereka yang ahli dan berasal dari

berbagai spesialisasisesuai dengan kebutuhan.

Keuntungan: keputusan dapat lebih baik, karena dipikirkan oleh para ahli

Kerugian: pengambilan keputusan lebih lama menghambat kelancaran program

c.  organisasi lini dan staf

 jika dalam organisasi di samping tetap ditemukan satuan organisasi pimpinan juga

dikembangkan satuan organisasi staf. Peranan staf tidak hanya terbatas pada

pemberian nasihat tetapi juga diberikan tanggungjawab melaksanakan kegiatan

tertentu.

Keuntungan: keputusan yang diambil lebih baik, tanggungjawab pimpinan berkurang

dan karena itu dapat memusatkan perhatian pada masalah yang lebih penting,

pengembangan bakat dapat dilakukan sehingga mendorong disiplin dan

tanggungjawab kerja yang tinggi.Kelemahannya: pengambilan keputusan lebih lama serta jika staf tidak mengetahui

batas-batas wewenangnya dapat menimbulkan kebingungan pelaksana.

(Pengantar Administrasi Kesehatan, Azrul Azwar)

PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN

1.  macam-macam pelaksanaan

  Jika ditinjau dari media yang digunakan

Komunikasi visual, seperti surat kabar, majalah, pameran, poster, leaflet.o  Komunikasi audio, seperti radio, kaset, telepon.

o  Komunikasi audio visual, seperti film, televisi, drama, ceramah, sandiwara.

  Jika ditinjau dari hubungan sumber dan sasaran

Page 19: Chusna Lbm 2 Skn

8/11/2019 Chusna Lbm 2 Skn

http://slidepdf.com/reader/full/chusna-lbm-2-skn 19/30

o  Komunikasi langsung atau tatap muka ( face to face communication) seperti

wawancara, ceramah, konferensi diskusi.

o  Komunikasi tidak langsung (indirect communication) seperti surat menyurat,

surat kabar, majalah, buku, poster dan leaflet.

  Jika ditinjau dari umpan balik yang diperoleh

o  Komunikasi dua arah (two way communication) di mana sasaran turut

mengemukakan pendapatnya.

Komunikasi satu arah (one way communication) di mana sasaran hanya

sebagai pendengar saja.

  Jika ditinjau dari simbol yang dipergunakan

o  Komunikasi lisan, simbol yang dipergunakan adalah kata-kata yang

diucapkan.

o  Komunikasi tulisan, simbol yang dipergunakan adalah huruf.

o  Komunikasi syarat, simbol yang dipergunakan adalah isyarat tertentu seperti

gerakan anggota badan, tanda-tanda tertentu.

  Jika ditinjau dari suasana atau lingkungan berlangsungnya komunikasi

o  Komunikasi formal, yang dilakukan dalam suasana resmi misalnya

pertemuan, rapat.o  Komunikasi informal, yang dilakukan dalam suasana tidak resmi, misalnya

ketika sedang jalan berduaan, sedang berdarmawisata.

(Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-Prinsip Dasar, soekidjo Notoatmojo)

PENILAIAN PROGRAM KESEHATAN

1.   jenis penilaian

penilaian pada tahap awal programpenilaian ini dilakukan pada saat merencanakan suatu program dengan tujuan

utamanya adalah untuk meyakinkan bahwa rencana yang akan disusun benar-

benar telah sesuai dengan masalah yang ditemukan, dalam arti dapat

menyelesaikan masalah tersebut.

Page 20: Chusna Lbm 2 Skn

8/11/2019 Chusna Lbm 2 Skn

http://slidepdf.com/reader/full/chusna-lbm-2-skn 20/30

-  penilaian pada tahap pelaksaan program

penilaian dilakukan pada saat program sedang dilaksanakan dengan tujuan

utama untuk mengukur apakah program yang sedang dilaksanakan tersebut

telah sesuai dengan rencana atau tidak, atau apakah telah terjadi

penyimpangan-penyimpangan yang dapat merugikan pencapaian tujuan dari

program tersebut. Umumnya bentuk penilaiannya berupa pemantauan

(monitoring), dan penilaian berkala (periodic evaluation)

-  penilaian pada tahap akhir program

penilaian ini dilakukan pada saat program telah selesai dilaksanakan dengan

tujuan utama secara umum dapat dibedakan 2 macam yaitu untuk mengukur

keluaran serta untuk mengukur dampak yang dihasilkan. Penilaian keluaran lebih

mudah daripada penilaian dampak karena penilaian dampak diperlukan waktu

yang lama.

(Pengantar Administrasi Kesehatan, Azrul Azwar)

2.  langkah-langkah penilaian

MAC MAHON AUDIE KNUTSON LEVEY DAN LOOMBA WHO

a.  menentukan

macam dan

ruang lingkup

penilaian

b. 

pemahaman

program

c.  melaksanakan

penilaian dan

menarik

a.  pemahaman

program

b.  mengembangkan

rencana penilaian

dan

melaksanakannya

c.  menarik

kesimpulan

a.  menetapkan

tujuan penelitian

b.  melengkapi tolak

ukur

c. 

mengembangkan

model, rencana,

dan program

penilaian

d.  melaksanakan

a.  menentukan hal

yang dinilai

b.  melengkapi

keterangan

c. 

memeriksa

hubungan

keterangan

dengan tujuan

penilaian

Page 21: Chusna Lbm 2 Skn

8/11/2019 Chusna Lbm 2 Skn

http://slidepdf.com/reader/full/chusna-lbm-2-skn 21/30

kesimpulan penilaian

e.  menjelaskan

derajat

keberhasilan

f.  menarik

kesimpulan dan

menyusun saran

d.  menilai

kecukupan

keterangan

e.  menetapkan

kemajuan

program

f.  menetapkan

efektifitas

program

g.  menetapkan

efisiensiprogram

h.  menetapkan

dampak

program

i.  menarik

kesimpulan dan

menyusun saran

(Pengantar Administrasi Kesehatan, Azrul Azwar)

3.  batasan dan ruang lingkup penilaian program kesehatan

batasan

penilaian adalah suatu cara belajar yang sistematis dari pengalaman yang dimiliki untuk

meningkatkan pencapaian, pelaksanaan, dan perencanaan suatu program melalui

pemilihan secara seksama berbagai kemungkinan yang tersedia guna penerapan

selanjutnya (WHO)

Ruang lingkup

DENISTON GEORGE JAMES ROEMER BLUM

- kelayakan - upaya program - status kesehatan - pelaksanaan

Page 22: Chusna Lbm 2 Skn

8/11/2019 Chusna Lbm 2 Skn

http://slidepdf.com/reader/full/chusna-lbm-2-skn 22/30

program

- kecukupan

program

- efektifitas

program

- efisiensi program

- penampilan

program

- ketepatan

program

- efisiensi program

- kualitas program

- kuantitas program

- sikap masyarakat

- sumber program

- biaya program

program

- pemenuhan

kriteria

- efektifitas program

- efisiensi program

- keabsahan hasil

- sistem

(Pengantar Administrasi Kesehatan, Azrul Azwar)

Untuk kepentingan praktis, ruang lingkup penilaian tersebut secara sederhana dapat

dibedakan atas empat kelompok saja yakni :

a. 

Penilaian terhadap masukanb.  Penilaian terhadap proses

c.  Penilaian terhadap keluaran

d.  Penilaian terhadap dampak

SISTEM KESEHATAN

1.  Batasan

 Sistem ialah gabungan dari elemen-elemen yang saling dihubungkan oleh suatu proses

atau struktur dan berfungsi sebagai satu kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan

sesuatu yang telah ditetapkan (Ryans)

 

Sistem ialah suatu struktur konseptual yang terdiri dari fungsifungsi yang saling

berhubungan yang bekerja sebagai satu unit organik untuk mencapai keluaran yang

diinginkan secara efektif dan efisien (John McManama).

 Sistem ialah kumpulan dari bagian-bagian yang berhubungan dan membentuk satu

kesatuan yang majemuk, dimana masing-masing bagian bekerja sama secara bebas dan

terkait dalam mencapai sasaran kesatuan dalam suatu situasi yang majemuk pula.

 Sistem ialah suatu kesatuan yang utuh dan terpadu dari pelbagai elemen yang

berhubungan serta saling mempengaruhi yang dengan radar dipersiapkan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Page 23: Chusna Lbm 2 Skn

8/11/2019 Chusna Lbm 2 Skn

http://slidepdf.com/reader/full/chusna-lbm-2-skn 23/30

Jadi yg dimaksud Sistem Kesehatan adalah suatu gabungan, suatu kumpulan dan atau suatu

kesatuan dari pelbagai elemen dan atau bagian yang ada hubungannya dengan kesehatan, yang

kesemuanya berfungsi dan bergerak dalam satu derap yang sama dalam upaya mencapai suatu

tujuan yang sama pula yakni terciptanya keadaan yang sehat bagi perorangan, kelompok dan

ataupun masyarakat.

Untuk Indonesia batasan tentang Sistem Kesehatan yang dikenal dengan nama Sistem

Kesehatan Nasional (SKN)  telah ditetapkan melalui SK Menteri Kesehatan RI No.

99a/Mek.Kes./SK/11/1982. Disebutkan bahwa yang dimaksud dengan Sistem Kesehatan

Nasional ialah suatu tatanan yang mencerminkan upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan

kemampuan mencapai derajat kesehatan yang optimal sebagai pewujudan kesejahteraan

umum seperti yang dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

2.  Ciri2

dari uraian Elias M.Awad dan A Shode dan Dan Voich JR, dapat dibedakan atas empat

macam:

  Terapan bagian atau elemen yang satu sama lain saling berhubungan dan

mempengaruhi yang kesemuanya membentuk satu kesatuan.

 

Fungsi yang diperankan oleh masing2 bagian atau elemen yang membentuk satukesatuan tersebut adalah dalam rangka mengubah masukan menjadi keluaran yang

direncanakan

  Semuanya bekerjasama secara bebas namun terkait, dalam mekanisme

pengendalian yang mengarahkannya agar tetap berfungsi sebagaimana yang telah

direncanakan

  Tidak tertutup terhadap lingkungan.

3.  Unsur

  organisasi pelayanan

Suatu sistem kesehatan yang baik harus memiliki kejelasan dalam

pengorganisasian upaya kesehatannya (organization of services). Kejelasan yang

Page 24: Chusna Lbm 2 Skn

8/11/2019 Chusna Lbm 2 Skn

http://slidepdf.com/reader/full/chusna-lbm-2-skn 24/30

dimaksud disini menunjuk kepada jenis, bentuk, jumlah, penyebaran, jenjang

serta hubungan antara satu upaya kesehatan lainnya. Jika kejelasan yang seperti

ini tidak dimiliki, maka sistem kesehatan tersebut tidaklah sempurna.

  organisasi pembiayaan

Suatu sistem kesehatan yang baik harus memiliki kejelasan dalam

pengorganisasian pembiayaan kesehatannya (organization of finances).

Kejelasan yang dimaksud disini menunjuk pada jumlah penyebaran,

pemanfaatan serta mekanisme pembiayaan upaya kesehatan yang berlaku

  mutu pelayanan dan pembiayaan

Syarat terakhir yang harus dipenuhi oleh suatu sistem kesehatan yang baik ialah

terjaminnya mutu pelayanan dan pembiayaan kesehatan (quality of services andfinances). Mutu yang dimaksud disini ialah diastu pihak, yang sesuai dengan

kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap kesehatan, dan dipihak lain yang

sesuai pula dengan situasi dan kondisi sosial ekonomi masyarakat.

4.  Jenjang

a.  suprasistem

suprasistem adalah lingkungan dimana sistem tersebut berada. Lingkungan yangdimaksud disini juga berbentuk suatu sistem tersendiri,yang kedudukan dan peranannya

lebih luas. Sistem yang lebih luas ini mempengaruhi sistem tetapi tidak dikelola oleh

sistem

b.  sistem

sistem adalah sesuatu yang sedang diamati yang menjadi objek dan subyek pengamatan

c.  subsistem

subsistem adalah bagian dari sistem yang secara mandiri memebentuk sistem pula.

Subsistem yang mandiri ini kedudukan dan peranannya lebih kecil dari sistem

5.  Macam2

Pengertian sistem secara umum dapat dibedakan atas dua macam yakni :

Page 25: Chusna Lbm 2 Skn

8/11/2019 Chusna Lbm 2 Skn

http://slidepdf.com/reader/full/chusna-lbm-2-skn 25/30

  system sebagai wujud

dibedakan atas dua macam

1.  system sebagai suatu wujud kongkrit

Pada bentuk ini, sifat dari bagian-bagian atau elemen-elemen yang membentuk sistem

adalah konkrit dalam arti dapat ditangkap oleh panca indera

2.  system sebagai suatu wujud abstrak

Pada bentuk ini, sifat dari bagian-bagian atau elemen-elemen yang membentuk sistem

adalah abstrak dalam arti tidak dapat ditangkap oleh pancaindera

  system sebagai suatu metode

1. 

rumusan system kesehatan menurut who 1984system kesehatan adalah kumpulan dari berbagai faktor yang komplek dan saling berhubungan

terhadap dalam suatu negara yang di perlukan untuk memenuhi kebuutuhan dan tuntutan

kesehtan perseorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat pada setiap saat yang di

butuhkan.

2.  Sistem kesehatan nasional menurut SK menteri kesehatan RI no.99a/ Menkes/ SK/

1982

Sistem kesehtan nasional adalah suatu tatanan yang mencerminkan upaya bangsa indonesiauntuk meningkatkan kemampuan mencapai derajat kesehtan yang optimal sebagai perwujudan

kesejahteraan umum seperti uang di maksudkan dalam pembukaan UUD 1945

3.  Sistem kesehatan yang dikemukakan oleh WHO (1984) :

Sistem kesehatan adalah kumpulan dari berbagai faktor yang komplek dan saling berhubungan

yang terdapat dalam suatu negara, yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan

kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat pada setiap saat yang

dibutuhkan.

6.  pendekatan

  Batasan pendekatan sistem:

Page 26: Chusna Lbm 2 Skn

8/11/2019 Chusna Lbm 2 Skn

http://slidepdf.com/reader/full/chusna-lbm-2-skn 26/30

1.  Pendekatan sistem adalah penterapan suatu prosedur yang logis dan rasional dalam

merancang suatu rangkaian komponen2 yg brhubungan sehingga dapat berfungsi

sebagai salah satu kesatuan mencapai tujuan yang telah ditetapkan (L.james harvey)

2.  Pendekatan sistem adalah suatu strategi yang menggunakan metoda analisa , desain

dan manajemen utk mencapai tujuan yg telah ditetapkan secara efektif dan efisien

3.  Pendekatan sistem adalah penerapan dari cara berpikir yg sistematis dan logis dalam

membahas dan mencari pemecahan dan suatu masalah atau keadaan yang dihadapi

  Prinsip pokok pendekatan sistem dalam pekerjaan administrasi dapat dimanfaatkan

untuk 2 tujuan :

a. 

Untuk membentuk sesuatu, sebagai hasil dari pekerjaan administrasib.  Untuk menguraikan sesuatu yang telah ada dalam administrasi

Untuk tujuan ini biasanya dikaitkan dengan kehendak utk menemukan masalah yg dihadapi, utk

kemudian diupayakan mencarikan jalan keluarnya yang sesuai

  Jika pendekatan sistem dapat dilaksanakan, akan diperoleh beberapa keuntungan,

antara lain:

a. 

Jenis dan jumlah masukan dapat diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan, dengandemikian penghamburan sumber, tata cara dan kesanggupan yang sifatnya selalu

terbatas, akan dapat dihindari

b.  Proses yang dilaksanakan dapat diarahkan untuk mencapai keluaran sehingga dapat

dihindari pelaksanaan kegiatan yang tidak diperlukan

c.  Keluaran yang dihasilkan dapat lebih optimal serta dapat diukur secara tepat dan

objektif

d. 

Umpan balik dapat diperoleh pada setiap tahap pelaksanaan program

Secara singkat keuntungan yang diperoleh adalah dapat diperhitungkannya berbagai

kemungkinan yg tersedia sehingga dengan demikian nantinya tidak ada sesuatu yg sebenarnya

amat penting sampai luput dari perhatian

Page 27: Chusna Lbm 2 Skn

8/11/2019 Chusna Lbm 2 Skn

http://slidepdf.com/reader/full/chusna-lbm-2-skn 27/30

Kerugiannya adalah dapat terjebak ke dalam perhitungan yang terlalu rinci , sehingga

mempersulit pengambilan keputusan dan dengan demikian masalah yang dihadapi tidak akan

dapat diselesaikan

7.  Analisa sistem

adalah penilaian yang berupa kajian terhadap setiap kumpulan elemen atau bagian yang

ada di dalam sistem.

Langkah analisis sistem :

a.  Penguraian sistem sehingga menjadi jelas bagian  –  bagian yang dimiliki serta

hubungannya satu dengan yang lain.

b.  Merumuskan masalah yang dihadapi.

c.  Lakukan pengumpulan data atau informasi.

d.  Kembangkan model – model sistem yang baru.

e.  Lakukan uji coba.

f. 

Terapkanlah model sistem yang terpilih dan lakukanlah pemantauan dan penilaian

berkala sesuai yang diperlukan.

8. 

Bentuk pokok  Monopoli Pemerintah

Pada bentuk ini pemerintah amat dominan dan memonopoli semua upaya kesehatan.

Disini pelayanan kesehatan swasta tidak dikenal karena semua upaya kesehatan dikelola

oleh pemerintah. Bentuk seperti ini ditemukan misalnya di banyak negara sosialis

  Dominasi pemerintah

Pada bentuk ini peranan pemerintah tetap dominan tetapi tidak memonopoli semua

upaya kesehatan. Pihak swasta dibenarkan ikut menyelenggarakan upaya kesehatan,

tetapi peranannya tidak begitu besar. Bentu seperti ini ditemukan di banyak negara

yang sedabg berkembang seperti Indonesia

Page 28: Chusna Lbm 2 Skn

8/11/2019 Chusna Lbm 2 Skn

http://slidepdf.com/reader/full/chusna-lbm-2-skn 28/30

  Dominasi swasta

Pada bentuk ini peranan pemerintah hanya terbatas pada upaya kesehatan yang

menyangkut kepentingan masyarakat banyak sedangkan upaya kesehatan lainnya

diserahkan kepada pihak swasta dan pihak swasta ini mendominasi upaya kesehatan

tersebut. bentuk seperti ini ditemukan misalnya di banyak negara liberal.

9. Faktor yang mempengaruhi :

1)  Peran unsur pembentuk sistem kesehatan

  Pemerintah  Policy maker , yang bertanggungjawab dalam merumuskan berbagai

kebijakan pemerintah, termasuk kebijakan kesehatan

 

Masyarakat

 Health consumer , mereka yang memanfaatkan jasa pelayanan kesehatan  Penyedia pelayanan kesehatan  Health provider , yang bertanggung jawab secara

langsung dalam memnyelenggarakan berbagai upaya kesehatan.

2)  Pemanfaatan sumber, tata cara dan kesanggupan

  Sistem kesehatan yang telah memanfaatkan kemajuan ilmu dan teknologi

secara optimal. Bentuk seperti ini ditemukan terutama di negara2 yang telah

maju

 

Sistem kesehatan yang baru saja disentuh oleh kemajuan ilmu dan teknologi.

Bentuk yang seperti ini ditemukan terutama di negara2 yang sedang

berkembang

  Sistem keehatan yang sama sekali belum disentuh oleh kemajuan ilmu dan

teknologi. Bentu yang seperti ini, secara teoritis mungkin masih ditemukan di

negara2 yang sangat terbelakang sekali.

3)  Unsur pokok sistem kesehatan

 

Organisasi pelayanan

  Organisasi pembiayaan

  Mutu pelayanan dan pembiayaan

4)  Subsistem dalam sistem kesehatan

 

Subsistem pelayanan kesehatan

Page 29: Chusna Lbm 2 Skn

8/11/2019 Chusna Lbm 2 Skn

http://slidepdf.com/reader/full/chusna-lbm-2-skn 29/30

  Subsistem pembiayaan kesehatan

Kepemimpian dan Motivasi

Sulastomomanajemen kes

Gede mangun jayamanajemen kes

PUSKESMAS

1.  Definisi :

Pusat Kesehatan Masyarakat, suatu organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan

kesehatan pda masyarakat dalam suatu wil.tertentu.

Unit Pelayanan Kesehatan Primer

bersifat promotif dan preventif, dilakukan oleh puskesmas. Kuratif dan rehabilitatif

tanggungjawab RS.

2.  Macam2 puskesmas :

  Puskesmas tipe A : dipimpin oleh dokter penuh

  Puskesmas tipe B : dipimpin oleh dokter tidak penuh

  Puskesmas tipe C : dipimpin oleh tenaga paramedis (perawat, atau bidan senior).

3. 

Peran puskesmas

Secara fungsional puskesmas berperan sbg berikut :

  Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.

  Sebagai pembina peran serta masyarakat diwilayah kerjanya dalam rangka

meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.

  Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat

diwilayah kerjanya.

4. 

Kedudukan puskesmas

Menurut SKN, puskesmas dalam urutan hirarki pelayanan kesehatan berkedudukan pada

‘tingkat fasilitas pelayanan kesehatan pertama (primary health care)’  dan merupakan

perangkat Pemda tingkat II dan bertanggung jawab langsung baik secara teknis maupun

administratif kepada kepala dinas kesehatan daerah tingkat II yang bersangkutan.

Page 30: Chusna Lbm 2 Skn

8/11/2019 Chusna Lbm 2 Skn

http://slidepdf.com/reader/full/chusna-lbm-2-skn 30/30

5.  Manajemen puskesmas

  Melaksanakan fungsi fungsi manajemen seperti P1 (perencanaan), P2 (pelaksanaan), P3

(pengarahan pengawasan dan penilaian)

  Dengan dukungan sumber daya seperti tenaga, dana, peralatan, teknologi, informasi,

DLL yang biasanya terbatas, dan karena itu harus dimanfaatkan secara efektif dan

efisien.

  Untuk dapat menghasilkan kegiatan2 pokok yang telah ditetapkan.

  Agar tercapai target dan sasaran yang telah direncanakan.

6.  Komponen manajemen puskesmas

  Perencanaan tingkat puskesmas (PTP) yang dahulu terkenal dengan micro planning

 

Penggerak dan pelaksanaannya melalui kegiatan ‘mini lokakarya’ dalam bentuk

pertemuan dan rapat kerja berkala

  Pemantauan melalui sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP) dan

sekarang berubah menjadi sistem pencatatan dan pelaporan puskesmas (SP3)

  Starifikasi puskesmas, suatu upaya untuk melakukan penilaian prestasi kerja puskesmas

dengan mengelompokkan menjadi 3 yaitu strata I (baik), II (sedang), III (kurang).