4
Cinta Pucuk Cemara Setahun sudah mereka menjalin pertemanan akrab. Saling mengenal satu sama lain. Pernah tertawa bersama, menangis bersama, bahkan mereka sempat menjadi best patner. Bagaimana tidak, pacar Anggun adalah teman baik Jeremy. Hahaha bisa dibayangkan jika teman-teman Anggun adalah teman Jeremy juga. Baru sebulan lalu Anggun dan Jeremy berani resmi membawa hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius. Bagi mereka sih ini tahap yang lebih serius setelah menjalin hubungan yang statusnya tidak jelas selama setahun lebih, walaupun mereka masih menyembunyikan hubungan mereka dari teman-teman Anggun maupun Jeremy. Alasannya sih simple, Anggun baru tiga bulan lalu putus dengan pacarnya Jack. Sedangkan Jeremy baru putus dengan pacar terakhirnya Jean, yang juga teman Jack. Hahahaha hubungan mereka memang aneh. Setahun saling mendalami karakter masing-masing, sudah mengetahui masa lalu masing-masing tentu tak menjadikan hal yang sulit bagi Anggun dan Jeremy untuk menerima kekurangan satu sama lainnya. Anggun paham betul dengan kebiasaan Jeremy. Mulai dari cara tidur Jeremy, cara makan Jeremy, senyum teduh Jeremy, dan sifat play boy Jeremy. Selama setahun ini seingat Anggun, Jeremy sudah memutuskan dua wanita dan dekat entah dengan beberapa wanita. Dan tentu bisa dibayangkan berapa kali Anggun meneteskan air matanya untuk Jeremy. Keadaan itu justru tak membuat Anggun benar- benar mampu melupakan Jeremy. Bukannya Anggun tidak pernah berusaha menyingkirkan Jeremy dari celah hatinya. Hanya saja Jeremy mengakar sangat dalam. Ketika berusaha menyingkirkan Jeremy malah namanya tumbuh subur seperti cendawan di musim hujan. Ditambah lagi Anggun perempuan yang sama sekali tak pernah bisa menyembunyikan perasaanya. Entah berapa tweet yang selama itu ia buat untuk menunjukan perasaannya untuk Jeremy. Entah berapa meme yang ia kumpulkan untuk menunjukan isi hatinya. Toh tetap saat itu Jeremy cuek

Cinta Pucuk Cemara

Embed Size (px)

DESCRIPTION

cerpen (cerita pendek)

Citation preview

Page 1: Cinta Pucuk Cemara

Cinta Pucuk Cemara

Setahun sudah mereka menjalin pertemanan akrab. Saling mengenal satu sama lain. Pernah tertawa bersama, menangis bersama, bahkan mereka sempat menjadi best patner. Bagaimana tidak, pacar Anggun adalah teman baik Jeremy. Hahaha bisa dibayangkan jika teman-teman Anggun adalah teman Jeremy juga.

Baru sebulan lalu Anggun dan Jeremy berani resmi membawa hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius. Bagi mereka sih ini tahap yang lebih serius setelah menjalin hubungan yang statusnya tidak jelas selama setahun lebih, walaupun mereka masih menyembunyikan hubungan mereka dari teman-teman Anggun maupun Jeremy. Alasannya sih simple, Anggun baru tiga bulan lalu putus dengan pacarnya Jack. Sedangkan Jeremy baru putus dengan pacar terakhirnya Jean, yang juga teman Jack. Hahahaha hubungan mereka memang aneh.

Setahun saling mendalami karakter masing-masing, sudah mengetahui masa lalu masing-masing tentu tak menjadikan hal yang sulit bagi Anggun dan Jeremy untuk menerima kekurangan satu sama lainnya. Anggun paham betul dengan kebiasaan Jeremy. Mulai dari cara tidur Jeremy, cara makan Jeremy, senyum teduh Jeremy, dan sifat play boy Jeremy. Selama setahun ini seingat Anggun, Jeremy sudah memutuskan dua wanita dan dekat entah dengan beberapa wanita. Dan tentu bisa dibayangkan berapa kali Anggun meneteskan air matanya untuk Jeremy. Keadaan itu justru tak membuat Anggun benar-benar mampu melupakan Jeremy.

Bukannya Anggun tidak pernah berusaha menyingkirkan Jeremy dari celah hatinya. Hanya saja Jeremy mengakar sangat dalam. Ketika berusaha menyingkirkan Jeremy malah namanya tumbuh subur seperti cendawan di musim hujan. Ditambah lagi Anggun perempuan yang sama sekali tak pernah bisa menyembunyikan perasaanya. Entah berapa tweet yang selama itu ia buat untuk menunjukan perasaannya untuk Jeremy. Entah berapa meme yang ia kumpulkan untuk menunjukan isi hatinya. Toh tetap saat itu Jeremy cuek saja. Tetap saja tak menanggapi perasaan Anggun. Belakangan Anggun tahu, sikap Jeremy yang seperti itu tak lain karena Anggun masih menjadi pacar Jack yang merupakan teman Jeremy. Jeremy tak ingin saja jika Jeremy dijadikan alasan kandasnya hubungan Anggun dan Jack.

Setahunlalu, kami dipertemukan pertama kali di depan gazebo taman kampus. Saat itu aku sedang bersama Jack, menemani pacar kesayanganku bertemu teman-temannya. Di antara mereka salah satunya adalah Jack. Aku dan Jack merupakan satu team utusan kampus untuk program peduli masyarakat.

“Hey, broh pacar lo satu team sama gue kan?” sapa Jeremy waktu itu. Jeremy dan Jack teman baik, mereka menaungi satu organisasi yang sama.

“Hehehe ia bro, jagain cewe gue nanti ya. Jangan ampe lecet bro” balas Jack dengan penuh keyakinan. Saat itu aku sangat enggan untuk menatap Jeremy bahkan membalas omongan mereka pun aku tak ingin.

Page 2: Cinta Pucuk Cemara

Siapa yang menyangkan kami akan jadi seperti saat ini. Pertemuan kedua kami terjadi lebih intens saat kami melakukan observasi tempat pelayanan kami. Saat itu Jeremy satu kendaraan dengan ku. Kami dan bersama teman- teman lainnya berangkat mengenakan motor. Selama perjalanan aku merasa canggung dengan Jeremy. Mungkin Jeremy pun merasakan hal yang sama dengan ku. Beberapa saat kami sempat saling diam.

“Kamu udah bilang ke Jack kalau kamu satu motor sama aku” kata Jeremy memulai percakapan kami.

“Belum. Aku males bilang sama Jack” jawabku singkat.

“Takut Jack salah paham?”

“Engga kok. Aku yakin kalau cuman sama kamu dia pasti ngerti. Kalian kan temenan” ucapku.

Perjalanan kami menuju tempat observasi cukup lama. Kurang lebih tiga jam perjalanan kami sampai, ditambah lagi dengan konvoi yang cukup memakan waktu. Saat menuju tempat observasi, kami melewati hutan. Aku sangat menyukai tempat ini. Tenang, dingin. Terasa sangat damai. Entah suatu kebetulan atau hanya perasaanku saja, tapi aku sempat memprediksikan bahwa kami nanti akan memiliki hubungan yang lebih bukan lagi sebatas teman.

Tempat observasi kami berada di bawah kaki gunung. Awalnya aku kira tempat ini tempat yang kering, panas, dan berdebu. Sesampainya di sana aku salah besar. Tempat itu tempat yang sangat menyenangkan. Dikelilingi oleh hutan cemara, dan tentu dengan kondisi yang dingin. Pertama kali menjejakan kaki di tempat itu aku sudah merasa sangat betah. Dua jam observasi awal kami rasanya tak cukup buatku. Rasanya ingin tinggal lebih lama.

*********

Yah, seperti yang diceritakan anggun, kami pertama kali dipertemukan di gazebo kampus. Haha dengan pacarnya pula. Siapa yang menyangka jika kami bisa bersama. Aku bukan lelaki yang suka merebut pacar orang lain, terlebih lagi temanku sendiri. Tapi mau bagaimana lagi, aku berhak bahagia, dan dia pun memilih aku sebagai pengganti kekasihnya.

Anggun curang. Dia selalu mampu mengalihkan perhatianku pada pacarku saat itu. Ranti maafkan aku pernah menduakanmu. Awalnya aku kira kami hanya cinta lokasi saja. Bagaimana tidak sifat cerianya, celetukannya, dan masakannya aku menyukainya dan dalam sekejap Anggun mengalihkan perasaanku. Memunculkan kembali sengatan-sengatan cinta. Walaupun saat itu hanya cinta sesaat.

Page 3: Cinta Pucuk Cemara