Ciri Guru Profesional

Embed Size (px)

Citation preview

Ciri Guru Profesional

Guru yang sudah sertifikasi maka menjadi guru profesional adalah hal yang wajib. Berikut ini merupakan beberapa dari ciri guru profesional yang mungkin bisa menjadi panutan bagi yang ingin mengembangkan diri agar benar-benar menjadi guru profesional.

1. Guru harus selalu mempunyai tenaga untuk siswanya. Guru yang baik akan memberi perhatian pada siswa di setiap obrolan atau diskusi yang dilakukan dan punya kemampuan mendengar dengan seksama.

2. Seorang guru harus mempunyai tujuan yang jelas. Ciri guru profesional adalah menetapkan tujuan setiap pelajaran secara jelas dan bekerja guna memenuhi tujuan dalam setiap kelas.

3. Mempunyai keterampilan untuk mendidik agar murid disiplin. Guru harus mempunyai keterampilan disiplin yang efektif. Hal ini agar bisa memberi promosi atas perubahan perilaku positif di dalam kelas.

4. Mempunyai keterampilan manajemen di dalam kelas yang baik. Guru harus mempunyai keterampilan manajemen di dalam kelas yang baik serta bisamemastikan agar perilaku siswa menjadi baik saat siswa belajar dan bekerja sama.

5. Guru harus bisa berkomunikasi secara baik dengan orang tua murid. Seorang guru harus menjaga komunikasi yang baik dengan orang tua dan bisa membuat mereka selalu mengerti tentang informasi yang sedang terjadi.

6. Guru mempunyai ekspektasi yang tinggi pada muridnya. Guru profesional memiliki ekspektasi besar pada siswa serta memacu semua siswa untuk terus bekerja dan mengerahkan potensi terbaik yang mereka miliki.

7. Mempunyai pengetahuan perihal kurikulum. Guru harus mempunyai pengetahuan yang mendalam mengenai kurikulum sekolah dan standar yang lain. Guru dengan sekuat tenaga akan memastikan bahwa pengajaran yang mereka lakukan sudah memenuhi standar-standar tersebut.

8. Mempunyai pengetahuan mengenai subyek yang diajarkan. Meskipun sudah jelas, namun terkadang diabaikan. Guru profesional memiliki pengetahuan yang sangat baik dan antusiasme terhadap subyek yang diajarkan. Guru tersebut selalu siap untuk menjawab semua pertanyaan dan menyimpan berbahai bahan yang menarik bagi siswa.

9. Guru selalu memberikan yang paling baik bagi anak didik di dalam proses pengajaran. Ciri guru profesional adalah selalu bergairah dalam mengajar dan bekerja bersama dengan anak didik. Guru akan merasa gembira ketika bisa mempengaruhi siswa dalam kehidupannya dan memahami efek yang mereka miliki.

Etika Guru

Di dalam etika guru Indonesia dituliskan dengan jelas bahwa guru membimbing murid untuk membentuk mereka menjadi manusia seutuhnya yang berjiwa pancasila. Etika bagi guru adalah terhadap peserta didiknya, terhadap pekerjaan dan terhadap tempat kerja. Etika tersebut wajib dimiliki oleh seorang guru untuk mewujudkan proses belajar mengajar yang baik.

Guru sebaiknya memberi contoh yang baik bagi muridnya. Keteladanan seorang guru adalah perwujudan realisasi kegiatan belajar mengajar dan menanamkan sikap kepercayaan kepada murid. Guru yang berpenampilan baik dan sopan akan mempengaruhi sikap murid demikian juga sebaliknya. Selain itu di dalam memberikan contoh kepada murid, guru harus bisa mencontohkan bagaimana bersifat objektif dan terbuka pada kritikan serta menghargai pendapat orang lain.

Guru harus bisa mempengaruhi dan mengendalikan muridnya. Perilaku dan pribadi guru akan menjadi bagian yang ampuh untuk mengubah perilaku murid. Guru hendaknya menghargai potensi yang adadi dalam keberagaman murid. Seorang guru dalam mendidik seharusnya tidak hanya mengutamakan ilmu pengetahuan atau perkembangan intelektual saja, namun juga harus memperhatikan perkembangan pribadi anak didiknya baik perkembangan jasmani atau rohani.

Etika guru yang berikutnya adalah profesional terhadap pekerjaan. Sebagai seorang guru adalah pekerjaan yang mulia. Guru harus melayani masyarakat di bidang pendidikan secara profesional. Supaya bisa memberikan layanan yang memuaskan pada masyarakat maka guru harus bisa menyesuaikan kemampuan serta pengetahuannya dengan keinginan dan permintaan masyarakat.

Yang berikutnya adalah profesional terhadap tempat kerja. Suasana yang baik ditempat kerja bisa meningkatkan produktivitas. Kinerja guru yang tidak optimal bisa disebabkan oleh lingkungan kerja yang tidak memberi jaminan pemenuhan tugas dan kewajiban guru secara optimal.

Pendekatan pembelajaran kontekstual bisa menjadi pemikiran bagi guru supaya lebih kreatif. Strategi belajar yang membantu guru untuk mengaitkan materi pelajaran dengan situasi akan mendorong murid mengaitkan pengetahuan yang sudah dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Sikap profesional guru pada tempat kerja adalah dengan cara menciptakan hubungan yang harmonis di lingkungan tempat kerja dan lingkungan. Etika guru sangat dibutuhkan dalam rangka untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.

Fungsi Guru

Fungsi guru dan maknanya pada saat ini mengalami penciutan dimana guru adalah orang yang mengajar di sekolah. Mereka yang berada di suatu lembaga kursus atau pelatihan tidak disebut dengan guru melainkan tutor atau pelatih. Padahal keduanya tetap saja bertindak seperti guru yang mengajarkan hal-hal baru pada murid.

Jasa guru sangatlah besar dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan murid. Guru mempunyai peran serta fungsi yang sangat penting untuk membentuk kepribadian anak demi menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia. Ada beberapa fungsi guru, yang pertama adalah sebagai pendidik.

Guru selaku pendidik dimana guru menjadi tokoh panutan dan identifikasi bagi para murid dan lingkungannya. Untuk itu, seorang guru harus memiliki standar kualitas tertentu yang meliputi tanggung jawab, mandiri, disiplin dan wibawa. Fungsi yang lain adalah guru sebagai pengajar dan pembimbing yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti motivasi, hubungan muriddengan guru, kemampuan verbal, rasa aman serta kemampuan guru dalam berkomunikasi.

Guru juga berperan sebagai pembimbing dan dalam hal ini menyangkut fisik dan juga mental anak didik. Guru merupakan pemimpin dimana guru diharapkan punyai kepribadian dan pengerahuan untuk memimpin anak didiknya. Fungsi yang lain yaitu guru bertugas sebagai pengelola pembelajaran. Disini selain guru harus menguasai berbagai metode pembelajaran, guru juga harus selalu menambah pengetahuan dan ketrampilan supaya tidak ketinggalan jaman.

Fungsi dari seorang guru lainnya adalah sebagai model dan teladan. Guru sebagai teladan tentu saja pribadi dan apa yang dikerjakan guru akan selalu mendapat sorotan murid dan orang-orang di lingkungannya. Perilaku guru akan mempengaruhi murid, namun murid harus berani mengembangkan kepribadiannya sendiri.

Guru juga berfungsi sebagai pendorong kreatifitas. Kreativitas adalah hal yang sangat penting dalam proses belajar. Disini guru dituntut untuk mendemonstrasikan serta menunjukkan proses kreatifitas. Sebuah kreativitas dapat dilihat dari adanya kegiatan untuk menciptakan sesuatu yang sebelumnya belum ada dan tidak dilakukan oleh orang lain atau kecenderungan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Akibat dari fungsi guru ini maka guru akan senantiasa berusaha untuk menemukan cara yang lebih baik untuk melayani peserta didik agar murid semakin kreatif

RI-CIRI PEMIMPIN YANG BAIK DALAM SESEBUAH ORGANISASI

1.0PENGENALANKepemimpinan adalah merupakan satu topik yang diminati kerana ia menyentuhkehidupan masyarakat dunia tanpa mengira budaya, sama ada dalam masyarakatprimitif atau sebaliknya. Ia juga diminati kerana kepemimpinan membawa kuasa, kedinamikan dan kejayaan individu dalam lapangan masing-masing. Kepemimpinan juga menjadi penting kerana kita boleh memilih sesiapa sahaja untuk dijadikan pemimpin tetapi kita tidak boleh memilih untuk tidak mempunyai pemimpin.Seperti mana yang kita ketahui kejayaan sesebuah organisasi bergantung kepada prestasi pentadbirnya dalam erti kata lain yang memimpin. Seseorang pemimpin yang baik harus mempunyai ciri-ciri khusus tertentu dalam menjalankan peranannya sebaik mungkin serta menguasai kemahiran-kemahiran yang diperlukan untuk mengelola ahli-ahli di bawah untuk mencapai matlamat organisasi.(Zainal Abidin Mohamad, 1998).Kejayaan sesebuah organisasi bergantung ke atas prestasi kolektif pentadbirnya, iaitu orang yang mengarah kerja dan memimpin kakitangan keseluruhannya. Pemimpin (atau Ketua Jabatan) secara bersendirian mesti mendapatkan kerjasama secara sukarela daripada rakan sejawatnya kerana proses kepimpinan memang melibatkan dua orang atau lebih.(Fatimah Wati Halim & Iran Herman, (1997).Selain itu, pemimpin juga membawa maksud seorang daripadanya cuba membimbing dan mendorong yang lain dalam usaha mencapai matlamat sistem. Apabila seseorang itu berjaya memimpin, ini bermakna dia berjaya mempengaruhi anggota-anggota yang lain di dalam organisasi itu. Kebolehan mempengaruhi bergantung kepada unsur yang penting iaitu kuasa yang ada pada seseorang itu.Seperti mana yang umum ketahui sejak dari awal kajian dibuat tentang sains pengurusan, terdapat beberapa pendekatan yang digariskan dalam membuat penilaian ke atas ciri-ciri pemimpin. Kepemimpinan menjadi penting kerana ia sering dikaitkan dengan keberkesanandan kecekapan sesebuah organisasi termasuklah sekolah. Berasaskan premis inilah maka timbulnya slogan: "Pemimpinlah yang menjadikan organisasi itu berbeza dengan yang lain".Mengikut Dr Robiah Sidin (1988), dalam bukunya Asas Pentadbiran Pendidikan, beliau menegaskan bahawa secara umumnya ada dua jenis kuasa yang boleh dipegang oleh seseorang pemimpin itu iaitu yang pertama, kuasa yang datang dengan jawatannya di dalam organisasi itu dan kedua, kuasa yang berpunca daripada keadaan dirinya sendiri atau kuasa individu.Kuasa yang bersangkut paut dengan jawatan adalah penting kerana memberi kepercayaan kepada anggota-anggotanya.Walaubagaimanapun untuk seseorang itu kekal menjadi pemimpin dia mesti juga mempunyai kuasa yang berunsurkan kebolehan tersendirinya.(Dr Robiah Sidin (1988).

2.0CIRI-CIRI PERSONALITI YANG DIKAITKAN DENGAN SEORANG PEMIMPINTerdapat beberapa personaliti yang sering dikaitka dengan seorang pemimpin. Personaliti berikut ialah;

Keyakinan kendiriMerujuk kepada sejauh manakah individu itu berasa selesa dengan pertimbangan, keupayaan dan kemahirannya. Individu yang tidak berkeyakinan tidak suka menanggung risiko dan berasa tidak selesa apabila terpaksa membuat keputusan. Pemimpin yang berkeyakinan lebih berjaya berbanding dengan pemimpin yang rendah keyakinan kendiri.BertanggungjawabIndividu yang bertanggungjawab cenderung melaksanakan kerjayadengan penuh hati-hati dan bersedia mematuhi peraturan yangditetapkan. Sifat ini sering dikaitkan dengan kejayaan seseorang pemimpin.PenyesuaianMerujuk kepada ketahanan dan keupayaan emosi menghadapi tekanan, konflik, dan kekecewaan. Pemimpin yang berupaya mengharungi rintangan-rintangan ini adalah lebih berkesan mberbanding dengan pemimpin yang tidak boleh menyesuaikan diri dalam keadaan tertekanSuka bergaul/ramahSifat ini juga disebutkan sebagai penting dalam kejayaan kepemimpinan kerana orang yang suka bergaul biasanya memperolehi banyak pengalaman dan mudah mempengaruhi orang-orang dalam organisasinya.Dapat diterimaMerujuk kepada sifat amanah, mudah bekerjasama, mesra, dan sopan. Orang seperti ini mudah bekerjasama dengan orang lain. Manakala sifat orang yang sukar diterima, biasanya tidak sabar, muram, syak wasangka, dan sukar bekerjasama dengan orang lain.Berorientasi PencapaianIndividu yang berorientasi pencapaian berusaha melaksanakan tugasdengan jayanya kerana individu ini akan hanya berasa puas jika ia beroleh kejayaan. Individu seperti ini cenderung bekerja keras, bercita-cita tinggi dan suka persaingan. Manakala orang yang rendah orientasi pencapaian adalah tidak bercita-cita tinggi, suka dengan keadaan yang sedia ada, dan pasif serta usaha-usahanya adalah sedikit, kecuali jika ia dijanjikan ganjaran ekstrinsik.

3.0CIRI-CIRI YANG BAIK MENGIKUT PADANGAN TOKOH TERKEMUKAMengikut pandangan tokoh Islam daripada Al Mawardi menyatakan bahawa seorang pemimpin perlu mempunyai sifat seorang yang adil dalam memimpin pekerja di dalam organisasi tersebut. Seorang pemimpin juga perlulah seorang yang berfikiran matang dan berani berijtihad dalam melakukan tugasnya. Seorang pemimpin juga menurut Al Mawardi perlulah berpancaindera yang sempurna. Ianya juga perlu mempunyai ilmu agama yang tinggi. Hal ini kerana dengan adanya ilmu agama yang tinggi secara tidak langsung dapat mengelakkan seorang pemimpin daripada melakukan perkara yang mungkar dan seorang pemimpin juga perlu mempunyai anggota badan yang sempurna supaya boleh menguruskan pekerjaannya dengan sempurna. (Ahmad Ibrahim Abu Sin, (1991).Manakalamenurut Imam Al-Ghazali menyatakan seorang pemimpin perlulahseorang yang hidupnya dengan cara sederna tidak terlalu membazir dengan harta yang dimiliki olehnya. Seorang pemimpin juga perlulah melaksanakan kerja dengan tenang tanpa merungut dengan pekerjaan yang dilakukanna. Dia juga harus cuba memuaskan semua pihak jika hal itu tidak melanggar undang-undang dan peraturan. Seorang pemimpin juga menurut Imam Al-Ghazali perlulah mempunyai sifat kesedaran akan tanggungjawab besar jawatannya. Seorang pemimpin juga perlulah seorang yang suka bersahabat dengan para ilmuan dan mendengar arahan para ilmuan tersebut. Hal ini keran supaya seorang pemimpin tersebut tidak melanggar undang-undang yang telah digariskan dalam Islam ataupun tidak terpesong daripada landasan agama Islam yang telah ditetapkan oleh syarak.(Ahmad Ibrahim Abu Sin, (1991).Manakala menurut pandangan daripada tokoh barat iaitu Edwin Ghiselli menyatakan bahawa seorang pemimpin perlulah mempunyaisifat kesungguhan dan keyakinan kepada diri sendiri. Tanpa sifat kesungguhan dan keyakinan dalam diri sendiri boleh menyebabkan sesebuah organisasi tidak akan berjalan dengan baik. Begitu juga dengan kecerdasan yang terlalu tinggi atau kecerdasan yang terlalu rendah akan mengurangkan keberkesanan memimpin.(Mustafa Hj. Daud, (1996).Selain itu, menurut pandangan tokoh Barat lainnya iaitu Ralph M. Stogdill, seorang pemimpin perlulah bersifat kecerdasan dan kemampuan juga bijak, matang, mempunyai harta sebagai modal supaya seorang pemimpin tersebut dapat menguruskan organisasinya dengan baik. Seorang pemimpin juga perlu adanya sifat sosial iaitu dimana mempunyai daya kerjasama, kemampuan berkomunikasi dan berkebolehan untuk bermasyarakat.(Mustafa Hj. Daud, (1996).Selain itu, seorang pemimpin juga seharusnya mempunyai sifat keperibadian iaitu dimana berkebolehan, agresif dan berkeyakinan tinggi dalam menjalankan tugas sebagai seorang pemimpin.(Mustafa Hj. Daud, (1996).

4.0PERANAN PEMIMPINPemimpin diamanahkan untuk menerajui organisasi bagi kepentingan semua ahli. Pemimpin dipilih dan dilantik kerana kelebihan-kelebihan tertentunya yang dikira dapat membantu organisasi, antaranya memainkan peranan-peranan penting mewakili organisasi. Oleh itu jelas seseorang pemimpin memainkan beberapa peranan secara serentak. Peranan-peranan berikut adalah seperti;4.1 Sumber rujukan: pemimpin berperanan sebagai pemberi maklumat dan idea kepada ahli-ahli apabila diperlukan. Oleh itu pemimpin harus luas pembacaannya, sentiasa mengikuti perkembangan, mempunyai hubungan yang luas, banyak pengalaman dan rajin belajar4.2 Model: sebagai model atau contoh, pemimpin memperlihatkan sifat-sifat, tingkah laku dan kebolehan yang boleh diteladani.4.3 Pendorong: pemimpin juga harus sentiasa meransang dan mendorong ahli-ahli dan rakan-rakan sepimpinannya untuk membangun diri, meningkatkan komitmen dan terus gigih memberikan khidmat serta subangan untuk kebaikan bersama.4.4 Pembimbing: selaku pembimbing pemimpin turut mendidik, menyokong dan membolehkan ahli berperanan dengan aktif. Belajar memahami potensi dan bakat, minat dan kecenderungan, serta kekuatan dan kelemahan ahli dan membantu mereka untuk menjadi ahli yang aktif dan menyumbang4.5 Jurucakap/jurubicara: peranan ini menyerupai peranan pegawai perhubungan awam.Iaitu berperanan sebagai jurucakap atau wakil organisasi dalam perhubungan dengan pihak-pihak luar.4.6 Orang tengah: jika berlaku perbezaan pendapat, konflik antara ahli-ahli pemimpin berperanan sebagai orang tengah bagi mencari pendamaian. Bersikap adil dan tidak condong(bias) kepada mana-mana pihak.Disamping memainkan peranan-peranan seperti di atas, di dalam sesuatu keadaan tertentu pemimpin juga turut berperanan sebagai pakar (berdasarkan kemahiran dan pengelaman yang dimilikinya) guru, penyelaras, mentor, kaunselor, ideologi, penilai dan sebagainya.

5.0KEMAHIRAN-KEMAHIRAN YANG HARUS DIMILIKI PEMIMPINSetiap pemimpin perlu mempunyai pengetahuan dan beberapa kemahiran asas, lebih-lebih lagi yang berkaitan dengan tugasnya dalam sesebuah organisasi. Pengetahuan dan kemahiran yang dimaksudkan ialah pelbagai dan antaranya ialah;

1) Bekerja Dengan Orang. Boleh berhubung dan bekerja dengan orang, berbincang, mendengarpandangan, merangsang ahli-ahli, menggalakkan ahli mengambil inisiatif dan menyerlahkan bakat dan potensi mereka.2) Kebolehan Menganalisis. Kemampuan memahami dan menghuraikan sesuatu isu/persoalan dari pelbagai sudut serta merumusnya. Dapat berfikir dengan menggunakan berbagai-bagai teknik(kreatif/kritikal/lateral)3) Pengorganisasian/Penyusunan/Penggemblengan Tenaga. Memahami bagaimana organisasi beroperasi, cara-cara yang sesuai dan berkesan untuk menggerakkan tenaga-tenaga di dalam pertubuhan serta mendapatkan sokongan masyarakat.4) Komunikasi. Dapat menyampaikan sesuatu denganbaik, berhujah dengan meyakinkan dan merangsang ahli.5) Penggunaan Sumber. Tahu tentang kewujudan pelbagai sumber di dalam dan di sekitar organisas (individu, kumpulan,budaya,agama), sedar tentang pelbagai institusi dan pertubuhan di sekeliling dan dapat bekerjasama dengan mereka.6)Mesyuarat. Menguruskan mesyuarat dengan berkesan.7)Penulisan. Boleh menulis ucapan, kenyataan media, menyediakan cadangan dan laporan.8) Kewangan. Tahu bagaimana mendapatkan wang yang diperlukan pertubuhan, merangka belanjawan dan menguruskan dana.9) Kajian/Penyelidikan. Tahu bagaimana melakukan penyelidikan asas, faham kegunaan maklumat dan bagaimana mendapatkan maklumat yang dikehendaki.10) Isu. Dapat mengenal pasti isu-isu penting dan dapat menilai potensi sesuatu isu bagi kepentingan organisasi.11) Latihan. Tahu akan keperluanlatihan-latihan untuk organisasi dan dapat mengendalikan latihan.12) Penggunaan Teknologi. Tahu menggunakan teknologi yang sesuai dan terkini bagi memudahkan kerja.13) Alat-alat Komunikasi. Pandai menggunakan alat-alat komunikasi yang asas untuk pelbagai tugasan seperti internet, persidangan media, pembinaan kontrak dan lln.Walaupun kemahiran-kemahiran yang dinyatakan agak banyak, ini tidak bererti seseorang pemimpin itu harus menguasainya. Namun mereka harus berusaha menguasainya untuk kepentingan bersama terutamanya diri sendiri. Dalam pada itu pemimpin juga seharusnya berkemahiran mengangihkan sesuatu tugas, peranan dan bidang kerja tertentu kepada ahli-ahlinya.

6.0PENUTUPKepimpinan ialah perlakuan seseorang yang boleh menggerakkan orang lain untuk berfikir, merasa, bertindak dengan cara-cara tertentu. Dalam hal ini seorang pemimpin harus mengetahui keperluan dan motif orang-orang yang berkerja dengannya dan harus menitikberatkan pencapaian matlamat kumpulan. Dia juga harus berjaya mengekalkan kekuatan yang ada pada kumpulannya untuk menyelesaikan masalah dan mencapai matlamat masa depan.Walaupun kepimpinan boleh dipelajari, tapi tidak semua orang dapat menjadi pemimpin yang baik. Menjadi pemimpin yang baik memerlukan kesabaran, kecekalan, pembelajaran yang berterusan, sikap cintakan ilmu, penguasaan pelbagai kemahiran, disiplin diri yang tinggi, kesediaan untuk menerima teguran juga kritikan dan sebagainya. Natijahnya seorang pemimpin organisasi yang baik bukan sahaja bergantung kepada jawatan yang disandang tetapi lebih kepada keupayaannya mengendalikan peranan-peranan dalam organisasi dengan berkesan serta menguasai kemahiran-kemahiran yang dinyatakan dengan baik.Kepimpinan dan Peranan Seorang GuruPonteng Sekolah

Akauntabiliti Guru3.1 PelajarSeorang guru haruslah menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi di bilik darjah termasuk mematuhi masa dalam jadual waktu serta melaksanakan pengajaran dan pembelajaran mengikut kaedah dan teknik yang berkesan. Guru juga haruslah mengutamakan kemajuan, kebajikan dan keselamatan murid-murid berbanding hal-hal lain. Seorang guru yang bertanggungjawab haruslah bersikap adil terhadap pelajar-pelajarnya tanpa mengira bangsa, agama, faktor jasmani, emosi, mental, politik, sosial dan perkara-perkara lain. Guru hendaklah membimbing dan mengajar murid-murid di bilik darjah tanpa meminta sebarang bayaran atau hadiah daripada mereka, sebaliknya guru sekali-sekala perlu memberi hadiah kepada murid-muridnya untuk menggalakkan mereka berminat terhadap proses pembelajaran. Memberi contoh teladan yang baik dengan berpakaian kemas, berbudi bahasa dan bersopan santun semasa bertugas harus juga di amalkan supaya murid memperolehi model yang baik. Ini adalah kerana seorang guru merupakan orang yang di hormati oleh pelajarnya, oleh yang demikian perlulah guru menjaga profesionalisme guru supaya mereka tidak di benci,di pandang serong dan tidak di hormati lagi oleh anak muridnya.3.2 DiriSeorang guru haruslah menjaga kebersihan dan kesihatan dirinya agar dapat menjalankan tugas sebagai pendidik dengan sempurna. Emosi hendaklah di kawal oleh guru sendiri dan juga perlu menghindarkan diri dari sebarang ketegangan jiwa yang boleh mengganggu tugasnya. Sebagai seorang guru, guru hendaklah bijak menguruskan kewangan dengan bijaksana dan mengimbangi pendapatan dengan perbelanjaan. Ini adalah kerana jika guru gagal menguruskan kewangan maka guru akan menghadapi masaalah luaran yang boleh menjejaskan tumpuannya terhadap proses pengajaran di sekolah. Guru juga di galakkan melengkapkan diri dengan pelbagai ilmu pengetahuan. dan peka terhadap peristiwa di sekeliling melalui media massa atau elektronik supaya mudah memberikan imput yang berguna terhadap profesionnya. Guru juga boleh melibatkan diri dalam sesuatu hobi dan aktiviti berfaedah di masa lapang yang boleh menjadikan guru itu sihat dari segi mental dan fizikal.

Peranan Guru Pembentuk Insan yang seimbang3.3 SekolahSekolah ialah tempat seseorang guru bertugas. Oleh itu , guru juga bertangungjawab terhadap tugas yang di amanahkan oleh pentadbiran sekolah. Sebagai seorang ahli dalam sebuah sekolah ,guru mempunyai akauntabiliti terhadap perkembangan dan kemajuan sekolah. Dalam hal ini, selain tugas mengajar , guru juga hendaklah menjalankan tugas-tugas yang lain seperti sebagai guru displin, kaunselor, setiusaha peperiksaan,setiusaha PIBG, panitia mata pelajaran dan jawatan-jawatan lain yang di lantik oleh pihak pentadbiran sekolah.3.4 Masyarakat dan NegaraSebagai seorang guru , beliau hendaklah menjalankan tugas untuk menyebarkan cita dan matlamat pendidikan negara berlandaskan kepada prinsip-prinsip Rukun Negara. Guru hendaklah Memupuk nilai dan sikap murni pelajar dan sesuai dengan masyarakat berbilang bangsa dalam diri pelajar. Guru hendaklah memenuhi tanggungjawab sebagai rakyat Malaysia dengan mengambil bahagian secara cergas dalam kegiatan-kegiatan masyarakat. Selain itu guru hendaklah mengeratkan persefahaman dan kerjasama di kalangan guru dan ibu bapa pelajar. Guru haruslah bersopan santun dan bertingkahlaku baik dalam segala aktiviti sosial bagi mewujudkan suasana harmoni. Guru perlu sentiasa berusaha untuk memenuhi tanggungjawab terhadap masyarakat dan negara dengan tidak menyebarkan ajaran yang boleh merosakkkan kepentingan pelajar, masyarakat atau negara, ataupun yang bertentangan dengan Rukun Negara. Guru juga hendaklah sering memupuk sikap dan nilai dalam diri setiap pelajar yang dapat membimbing mereka menjadi warganegara yang setia, bertanggungjawab, menghormati orang lebih tua dan perbezaan kebudayaan, keturunan dan agama. Di samping itu guru hendaklah menghormati masyarakat di tempat guru tersebut berkhidmat dan memenuhi tanggungjawab sebagai ahli masyarakat. Guru juga perlu menggalakkan kerjasama di antara guru dengan ibubapa dan masyarakat, serta mengamlkan tingkah laku soppan yang diterima oleh masyarakat .3.5 Profesion KeguruanGuru haruslah meluaskan ilmu dengan membaca pelbagai buku rujukan berkaitan mata pelajaran yang diajar. Ini termasuklah memahami selengkapnya isi pelajaran bagi mata pelajaran yang diajar dan menyertai seminar pendidikan seperti kursus-kursus yang dianjurkan oleh jabatan pendidikan atau pihak pentadbiran sekolah. Ini di lakukan dengan merancang dan melaksanakan strategi pengajaran sepenuhnya bagi mencapai objektif pelajaran secara maksimum. Guru juga hendaklah mengajar dengan fakta yang betul agar murid menerima ilmu yang betul dan tepat.

7.0RUJUKANAminudin Moh. Yusof (1990).Kepimpinan. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka. Alias Mohamed. (1984).Kepimpinan, demokrasi dan tradisi. Kuala Lumpur: AMW Comunications Management.Azizan Bahari. (2009).Menjadi pemimpin. Petaling Jaya: Qarya Sdn. Bhd.Dr Robiah Sidin (1988).Asas Pentadbiran Pendidikan.Kuala Lumpur:Dewan Bahasa & Putaka. Fatimah Wati Halim & Iran Herman, (1997).Hubungan Nilai Kerja, Prestasi Kerja dan Kualiti Kehidupan Bekerja di Kalangan Pekerja Sektor Awam & Swasta. Jurnal Psikologi Manusia. Bil 11:97-114 Mustafa Hj. Daud. (1996).Pemimpin Mengikut Pandangan Tokoh Barat, (Terjemahan),Kuala Lumpur: Utusan Publication & Distibutors Sdn. Bhd.Zainal Abidin Mohamad. (1998).Pengurusan Strategik. Kuala Lumpur: UtusanDistributian and Publicationhttp://mylittletask.blogspot.com/2010/11/ciri-ciri-pemimpin-yang-baik-dalam.htmlhttp://myhomesoil.blogspot.com/2013/10/8-ciri-ciri-phttp://pgsrkent08.edublogs.org/2013/03/15/akauntabiliti-guru/5 Ciri AkauntabilitiGuru

Akauntabiliti atau kebertanggungjawab seseorang guru difokuskan kepada tiga aspek iaitu tanggungjawab terhadap profesion perguruan, tanggungjawab terhadap negara dan tanggungjawab terhadap sekolah, masyarakat dan diri sendiri. Sebagai pendidik, guru bertanggungjawab terhadap tugas yang diamanahkan iaitu menyalur atau menyampaikan kurikulum yang telah disediakan kepada murid-murid dengan kaedah pengajaran yang berkesan.1. Akauntabiliti Terhadap NegaraSecara professional, guru berkewajipan untuk memelihara imej dan profesion keguruan dengan menyemai khidmat bakti yang bermutu dan penuh dedikasi demi kemajuan negara. Bagi mencapai matalamat ini, guru hendaklah menanam azam untuk meningkatkan kemahiran diri dan menambah ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan dan juga bidang-bidang lain yang berkaitan supaya proses pengajaran dan pembelajaran dapat dilaksanakan dengan lebih sistematik dan efektif. Selain itu, guru-guru juga perlu : Menjalankan tugas untuk menyebarkan cita dan Matlamat Pendidikan Negara berlandaskan Rukun Negara. Memupuk nilai dan sikap murni dan sesuai dengan masyarakat berbilang bangsa dalam diri pelajar. Memenuhi tanggungjawab sebagai rakyat Malaysia dengan mengambil bahagian secaracergas dalam kegiatan-kegiatan masyarakat. Mengeratkan persefahaman dan kerjasama di kalangan guru dan ibu bapa murid. Bersopan santun dan bertingkahlaku baik dalam segala aktiviti sosial bagi mewujudkan suasana harmoni.2. Akauntabiliti Guru Terhadap Murid dan Profesion PerguruanTugas guru bukan setakat mengajar murid-murid mengenai mata pelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulam, tetapi menyampaikan pelbagai ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi perkembangan mental murid-murid. Bahkan guru dipertanggungjawabkan untuk membentuk akhlak dan sahsiah murid-murid supaya mereka menjadi insan yang berilmu pengetahuan, berakhlak mulia dan berguna kepada negara. Justeru itu, guru mempunyai akauntabiliti terhadap pencapaian, kemajuan dan kecemerlangan murid-murid dalam bidang pelajaran dan juga dari segi moral serta akhlak. Di samping melaksnakan tanggngjawab mendidik murid-murid, guru juga bertanggungjawab untuk memelihara imej dan tngkah laku diri sendiri. Faktor ini amat enting kerana guru hendaklah menunjukkan teladan yang terbai kepada murid-murid. Guru hendaklah sentiasa mempamerkan imej yang terbaik dengan berpakaian kemas dan sederhana, lemah lembut dan mesra, rajin dan tegas serta amanah dalam menjalankan tugas. Dengan penerapan nilai-nilai ini, guru akan sentiasa dihormati oleh murid-murid.3. Akauntabiliti Guru Kepada Murid dan Ibu BapaGuru merupakan orang yang kedua penting dalamkehidupan setiap murid. Apabila ibu bapa memasukkan anak mereka ke sekolah, maka ibu bapa menaruh harapan yang besar ke atas guru untuk mendidik anak-anak mereka supaya menjadi orang yang berilmu dan berguna kepada nusa dan bangsa. Harapan ibu bapa ini menjadi amanah dan tanggungjawab bagi guru-guru dan wajib dilaksanakan. Kita hendaklah menjalankan tugas dengan penuh dedikasi dalam bilik darjah iaitu dengan mematuhi jadual, menepati masa, serta menjalankan tugas dengan teknik pengajaran dan pembelajaran yang berkesan. Utamakan kebajikan , kemajuan dan keselamatan pelajar daripada hal-hal lain. Kita juga mestilah bersikap adil terhadap setiap pelajar di samping membimbing mereka tanpa meminta sebarang bayaran atau ganjaran. Dengan pelaksanaan Akta Pendidikan 1996, Perintah Pendidikan ( Pendidikan Wajib ) 2002, maka guru-guru dipertanggungjawab untuk menjalankan kewajipan berikut: Mengajar dengan penuh dedikasi dan berbakti demi kemajuan murid-murid, bidang pendidikan dan negara. Berbakti demi kebajiakan, keselamatan, kemajuan dan masa depan mrid-murid seperti yang diharapkan oleh ibu bapa. Bersikap adil dan saksama kepada setiap murid tanpa mengira bangsa, agama, kedudukan ekonami dan sosial murid-murid atau keluarga mereka. Mengasuh, mengajar dan membimbing murid-murid dengan ikhlas dan jujur tanpa sebarang ganjaran daripada ibu bapa murid-murid. Menunujukkan contoh teladan yang baik dan mesra kepada murid-murid dan ibu bapa mereka serta berbincang dengan ikhlas dengan setiap ibu bapa mengenai sebarang masalah yang dihadapi oleh murid-murid.4. Akauntabiliti Terhadap Diri SendiriProfesion perguruan merupakan profesion yang dihormati oleh setiap lapisan masyarakat negara ini sejak negara ini belum merdeka lagi. Justeru itu, setiap guru wajib memelihara dan mengekalkan status ini demi kebaikan guru itu khususnya dan bidang pendidikan amnya. Bagi memastikan profesion perguruan sentiasa dihormati, guru-guru hendaklah bertanggungjawab terhadap kemajuan diri sendiri. Fakta-fakta berikut adalah penting ke arah akauntabiliti guru terhadap diri mereka sendiri: Menjaga kesihatan dengan sempurna supaya guru dapat menjalankan tugas dengan cergas dan bertenaga. Guru hendaklah mengawal emosi ketika mengajar supaya murid-murid dapat menghayati pelajaran dengan tenang dan tenteram. Melengkapkan diri dengan pelbagai ilmu pengetahuan menerusi aktiviti membaca dan aktiviti lain yang ada kaiatan dengan tugas guru. Melibatkan diri dalm aktiviti kemasyarakatan dan aktiviti yang dijalankan oleh PIBG bagi faedah bersama. Mengurus kewangan sendiri dengan bijaksana supaya pendapatan adalah seimbang dengan perbelanjaan. Berpengetahuan dan peka terhadap peristiwa di sekelilingmelalui media massa atau eletronik. Melibatkan diri dalam sesuatu hobi dan aktiviti berfaedah pada masa lapang.5. Akauntabiliti Terhadap Tugas dan KerjaBagi melaksanakan kebertanggungjawab atau akauntabiliti terhadap program pendidikan dengan cemerlang, guru-guru hendaklah mengamalkan perkara-perkara berikut: Membaca buku yang lebih banyak mengenai mata pelajaran yang terkandung dalam kurikulum. Memahami dengan lebih mendalam tentang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diajar kepada murid-murid. Merancang dan melaksanakan strategi pengajaran dan pembelajaran yang berkesan dan mudah difahami oleh murid-murid. Mengajar dan menyampaikan ilmu pengetahuan yang tepat dan fakta yang betul supaya murid-murid mendapat manfaat darinya. Menyertai kursus dalam perkhidmatan dan seminar pendidikan bagi meningkatkan prestasi dan kemahiran mengajar.Bahan Rujukan:1. Buku Penilaian Tahap Kecekapan ( PTK ) Aspek Kompetensi Profesional.m/s 147-1512.mhtml:file://F:PERGURUAN SEBAGAI SATU PROFESION.mhthttp://byronky.wordpress.com/2009/04/13/5-ciri-akauntabiliti-guru/http://byronky.wordpress.com/2009/04/13/5-ciri-akauntabiliti-guru/http://mgcjohor2010.blogspot.com/2010/08/sikap-dan-akauntabiliti-guru-malaysia.htmlSikap dan Akauntabiliti Guru Malaysia

Sikap dan Akauntabiliti Guru Terhadap Pelajar dan Ibu Bapa

1.Menjalankan tugas dengan penuh dedikasi dalam bilik darjah. Ini termasuklah menepati masa mengikut jadual waktu serta menjalankan aktiviti pengajaran dan pembelajaran dengan kaedah dan teknik yang berkesan.

2.Mengutamakan kebajikan, kemajuan dan keselamatan murid-murid daripada hal-hal lain.

3.Bersikap adil terhadap setiap orang pelajar tanpa mengira faktor-faktor jasmani, mental, emosi, politik, ekonomi, sosial, keturunan atau agama.

4.Membimbing dan mengajar murid-murid dalam bilik darjah tanpa meminta hadiah atau bayaran.

5.Memberi contoh teladan yang baik seperti berpakaian kemas, berbudi bahasa dan bersopan santun semasa bertugas.Sikap dan Akauntabiliti Guru Terhadap Diri Sendiri

1.Menjaga kesihatan badan diri supaya dapat menjalankan tugas dengan sempurna.

2.Mengawal emosi sendiri supaya membawa ketenangan dan ketenteraman jiwa.

3.Menguruskan kewangan sendiri dengan bijaksana supaya pendapatannya adalah seimbang dengan perbelanjaan harian.

4.Melengkapkan diri dengan ilmu pengetahuan melalui pembacaan yang luas. Ini termasuklah membaca buku ilmiah selain membaca buku teks.

5.Menjadi seorang yang berpengetahuan dan peka terhadap peristiwa-peristiwa yang berlaku di sekeliling melalui suratkhabar, radio dan television serta internet.

6.Melibatkan diri dalam sesuatu hobi atau aktiviti yang bermanfaat dengan tujuan mengisi masa lapang secara berfaedah.

6 Sifat dan Kualiti Peribadi Seorang Guru

Peranan yang dimainkan oleh guru dalam bidang pendidikan, selain menyebar ilmu, segala tingkah laku guru akan menjadi contoh teladan kepada murid-muridnya. Oleh yang demikian, guru seharusnya mempunyai sifat dan kualiti peribadi, prefesional dan sosial yang baik dan murni.

6 Sifat dan Kualiti Yang Patut Ada Pada Setiap Orang Guru:

1. Baik Hati: Sikap baik hati dan timbang rasa seseorang guru amat dihargai oleh murid-murid kerana mereka akan belajar dalam suasana yang tenteram, yakin dan senang hati.

2. Jenaka: Sifat jenaka seseorang guru akan membawa suasana riang gembira kepada murid-murid dalam bilik darjah. Guru yang suka berjenaka adalah guru yang suka didekati oleh muridnya.

3. Sabar: Seseorang guru yang mempunyai sifat sabar adalah guru yang boleh mengawal perasaan diri. Guru yang bersabar akan dapat menjalin perhubungan yang erat dengan murid-muridnya.

4. Bertanggungjawab: Sifat bertanggungjawab akan sentiasa mendorongkan guru mementingkan tugas yang telah diamanahkan kepadanya. Beliau juga akan sentiasa berusaha mejalankan tugasnya dengan sempurna.

5. Yakin: Guru yang mempunyai sifat yakin tidak akan merasa takut apabila perlu membuat sesuatu tindakan atau keputusan. Murid-murid akan lebih menghormati guru yang boleh mengambil tindakan dengan tegas.

6. Kepimpinan: Murid-murid akan mematuhi segala tunjuk ajar dan arahan guru yang mewarisi sifat kepimpinan dan juga kualiti kepimpinan. Dengan kualiti kepimpinan ini, segala aktiviti pembelajaran akan dapat dijalankan dengan licin dan lebih berkesan.Mengikut Nilai-nilai Keguruan, kualiti peribadi seseorang guru merangkumi sifat mesra, adil, luwes, kecindan, tegas, berdedikasi, berwibawa dan bertoleransi. Sekian terima kasih.

Amalan Kepimpinan Instruksional Sebagai Penentu Sekolah Berkesan

1. Berdasarkan analisis keputusan peperiksaan awam didapati bahawa terdapat perbezaan yang ketara prestasi antara beberapa buah sekolah menengah yang terletak berhampiran di daerah yang sama, serta mempunyai latar belakang guru, pelajar, ibu bapa, kakitangan, dan kemudahan yang hampir sama.

2. Ada sekolah prestasinya mengatasi peratus kebangsaan manakala sekolah-sekolah lain prestasinya amat lemah. Perbezaan ini sebenarnya memerlukan satu faktor dalaman unik bagi sesebuah sekolah iaitu keberkesanan pengetuanya melaksanakan kepimpinan instruksional di samping komitmen guru-gurunya terhadap kepimpinan instruksional yang diamalkan oleh pengetua tersebut.

3. Penentuan sama ada status sesebuah akan menjadi sekolah berkesan atau sekolah yang lemah amat bergantung kepada faktor kepimpinan instruksional yang diamalkan di sekolah berkenaan .

4. Selain itu, perubahan dalam masyarakat semasa telah memberi tekanan kepada sistem pendidikan terutamanya terhadap pihak sekolah bagi meningkatkan pencapaian pelajar (Cheryl Graczewski, Joel Knudson, & Deborah J. Holtzman: 2009). Keghairahan pihak ibu bapa dan masyarakat terhadap pencapaian akademik sesebuah sekolah juga menimbulkan pelbagai masalah, isu dan dilema dalam kalangan guru(James Ang Jit Eng & Balasandran Ramiah : 2009).Pihak Kementerian Pelajaran pula menyediakan pelbagai standard dan piawaian bagi memastikan pihak sekolah mencapai kualiti perkhidmatan pendidikan yang telah ditetapkan.

5. Di samping itu, pengurusan sesebuah kini memerlukan kemahiran seseorang pemimpin yang celik data dalam menyedia dan menganalisis data kuantitatif dan kualitatif. Kesannya, tekanan-tekanan dan perubahan ini akan menjadikan pemimpin sesebuah sekolah itu perlu berusaha menjadikan sekolahnya lebih berkesan dan berakauntabiliti (Meta L. Kruger, 2010). Bagi memenuhi kehendak ini, pemimpin sekolah perlu berusaha menyediakan pelbagai strategi bagi menambahbaik mutu pengajaran dan pembelajaran di sekolah.

6. Selaras dengan usaha penambahbaikan pengajaran dan pembelajaran di sekolah, cabaran lain yang dihadapi oleh pemimpin di sesebuah sekolah adalah usaha kekal bagi melakukan penambahbaikan prestasi akademik secara berterusan di sekolahnya. Penambahbaikan secara berterusan bagi meningkatkan prestasi akademik pelajar memerlukan faktor dalaman yang kukuh terutamanya usaha bagi mendapatkan komitmen tinggi daripada para guru bagi menentukan sama ada sesebuah sekolah itu berstatus sekolah berkesan atau sekolah yang lemah.

7. Kualiti guru merupakan salah satu peramal pencapaian pelajar dan ini merupakan salah satu aspek utama dalam penambahbaikan kualiti pendidikan di sekolah (Peter Trabert Goff et al, 2012). Usaha ini akan dapat dicapai melalui penambahbaikan guru-guru dalam usaha menyediakan guru-guru berkualiti dengan pelbagai cara termasuklah program-program pembangunan kapasiti supaya mereka mampu menerima dan mengamalkan pelbagai inovasi terkini dalam bidang pendidikan (Samuel F. Fancera & James R. Bliss, 2011).

8. Selain itu, usaha penambahbaikan sesebuah sekolah juga memerlukan keupayaan kepimpinan instruksional bukan sahaja dalam kalangan pengetua, penolong-penolong kanan dan ketua-ketua bidang tetapi juga dalam kalangan guru-guru biasa sekolah itu sendiri. Dalam hal ini, komitmen guru biasa sebagai pemimpin dan pengurus pembelajaran di bilik darjah juga adalah antara faktor penting yang menyumbang terhadap usaha-usaha penambahbaikan kualiti pengajaran dan pembelajaran di sebuah sekolah.

9. Dalam tempoh kebelakangan didapati bahawa kepimpinan instruksional pengetua dan komitmen guru mula dianggap sebagai satu elemen utama dalam strategi penambahbaikan akademik di sekolah (Yusuf K. K Nsubuga, 2008). Kepimpinan instruksional ialah kepimpinan yang memfokuskan kepada penambahbaikan pengajaran dan pembelajaran (Hallinger, 2005). Dalam hal ini kepimpinan pengetua seorang sahaja tidak dapat memenuhi semua keperluan bagi menjayakan kepimpinan instruksional.

10. Pengamalan kepimpinan instruksional yang berkesan memerlukan kolaborasi pengetua dengan guru-gurunya,selainmengukuhkan tanggungjawab mereka serta tidak banyak menyekat tugas-tugas mereka (Meta L. Kruger, 2010). Kajian yang dilakukan oleh Byrk et. al (2010) mendapati bahawa kepimpinan instruksional di sekolah mampu memainkan peranannya sebagai pemacu perubahan(driver for change)di sesebuah sekolah. Guru yang bermotivasi tinggi akan mampu memberi sumbangan terhadap kejayaan sesebuah sekolah dalam memberi nilai tambah terhadap outcome (keputusan peperiksaan awam) pelajar sekolah berkenaan.

11.Banyak pendapat mengakui bahawa terdapatnya hubungan sama ada secara langsung atau tidak langsung antara kepimpinan pengetua dan komitmen guru dalam memupuk pembelajaran pelajar. De Bevoise (1984) mentakrifkan kepimpinan instruksional sebagai apa-apa tindakan yang dilakukan oleh pengetua atau melalui penurunan kuasanya kepada orang lain dalam usaha bagi meningkatkan perkembangan pembelajaran pelajar.

12. Daripada kajian terhadap aktiviti-aktiviti dan tingkah laku pengetua sebagai ukuran kepimpinan,Hallinger & Heck (1998), mendapati bahawa pengetua mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap pencapaian pelajar. Robinson et. al (2008) pula menyimpulkan bahawa pemimpin sekolah yang sentiasa sibuk dengan aktiviti-aktiviti berkaitan bilik darjah selalunya akan membawa pengaruh positif terhadap hasil pembelajaran pelajar. Selain itu, York-Barr & Duke (2004) menerangkan bahawa kepimpinan guru merupakan proses guru-guru mempengaruhi rakan sejawatan dan komuniti sekolah untuk menambahbaik amalan pengajaran dan pembelajaran dalam usaha untuk meningkatkan pencapaiaan pembelajaran pelajar.

13. Sammons et. al (1995) menyatakan bahawa antara faktor yang yang membezakan sama ada sesebuah sekolah itu berkesan atau tidak begitu berkesan adalah kehadiran pemimpin instruksional di sekolah yang mampu memberikan impak yang berbeza terhadap pembelajaran pelajar.Kajian juga telah mendapati bahawa penempatan pelajar ke sesebuah sekolah adalah dikaitkan dengan pencapaian pelajar dan prestasi akademik yang tinggi oleh sekolah berkenaan (Libbey, 2004)

14. Greenfield (1987) pula menjelaskan bahawa kepimpinan instruksional adalah merujuk kepada tindakan-tindakan yang diambil oleh pengetua yang memberi perhatian terhadap usaha-usaha mengembangkan persekitaran kerja guru yang produktif dan memuaskan serta mengekalkan persekitaran pembelajaran yang diingini kepada pelajar-pelajar.

15. Dalam hal ini, Yusuf K.K Nsubuga (2008) menjelaskan bahawa seseorang pengetua itu hanya akan berjaya meningkatkan prestasi akademik sekolahnya sekiranya pengetua tersebut telah dibekalkan dengan pengetahuan dan kemahiran pengurusan dan kepimpinan instruksional yang cukup.

16. Halverson et. al (2007) pula menyatakan bahawa intipati bagi kepimpinan instruksional adalah keupayaan pemimpin untuk mengubah sekolah yang pada asalnya budaya merupakan akauntabiliti dalamannya supaya menjadi sebuah institusi yang mampu memenuhi kehendak akauntabiliti luaran .Keperluan untuk kepimpinan pengajaran di sekolah-sekolah telah ditonjolkan melalui kemunculan akauntabiliti berasaskan standard dan menuntut bahawa pengetua bertanggungjawab terhadap prestasi pelajar (Cheryl Graczewski, Joel Knudson & Deborah J. Holtzman, 2009).

17. Mustafa Celikten (2001) pula menyatakan bahawa kepimpinan instruksional perlu dikongsi oleh pengetua dengan pihak-pihak lain sama ada di luar atau di dalam sekolah. Dalam hal ini, komitmen guru-guru bagi pencapaian matlamat sekolah mengehendaki guru-guru percaya bahawa matlamat adalah sesuatu yang penting dan mereka berkemampuan untuk mencapainya (Locke & Latham, 1990).

18. Sehubungan itu, pengetua hendaklah berkemampuan menyelaras dan memotivasikan guru-guru dan pelajar-pelajar di sekolahnya dalam usaha untuk mencapai matlamat organisasi serta mewujudkan sekolah berkesan (Inandu & Ozkan, 2006). Selain itu, dalam usaha bagi menambah keberkesanan kepimpinan ini, pengetua memerlukan bantuan daripada orang lain bagi membaiki kelemahan kepimpinannya, gaya dan keadaannya.

19. Cheng- Yong Tan (2012) pula berpendapat bahawa dalam usaha untuk menurunkan kuasa kepada guru yang dianggap sebagai guru yang berkemahiran dan profesional dalam abad ke -21, adalah tidak mencukupi bagi pemimpin sekolah dan guru-guru mempelajari tentang pedagogi dan mengaplikasikannya dengan penuh kesabaran di bilik darjah. Pengetua hendaklah juga sentiasa bekerjasama dengan guru-gurunya bagi menyokong pencapaian tinggi semua pelajar dan sentiasa kelihatan di mana-mana sahaja di kawasan sekolah, pada semua peristiwa di sekolah dan kerap melakukan lawatan singkat ke bilik-bilik darjah (Semiha Sahin, 2011).

20. Sehubungan itu, Jo Blase & Joseph Blase (2002), telah menggariskan enam strategi yang boleh digunakan oleh pengetua bagi meningkatkan profesionalisme guru-gurunya iaitu menitikberatkan kajian-kajian tentang pengajaran dan pembelajaran, menyokong kolaborasi dalam kalangan guru, mengembangkan hubungan kejurulatihan dalam kalangan guru, menggalakkan dan mendorong guru-guru mereka bentuk semula program-program, mengaplikasi prinsip-prinsip pembelajaran dewasa dan melaksanakan kajian tindakan bagi tujuan membuat keputusan dalam hal ehwal pengajaran.

21.Setiap komuniti sekolah mempunyai konteksnya sendiri yang unik di keadaan kerja yang berbeza berlaku. Para pengetua hendaklah berusaha supaya mereka perlu menjadi lebih fleksibel dan sentiasa boleh menyesuaikan diri dalam pelbagai persekitaran tempat kerja bagi menyokong pembelajaran pelajar-pelajar dan guru-guru. Selain itu, para pengetua dan guru hendaklah memahami prasyarat-prasyarat yang menyumbang kepada kesejahteraan kakitangan di tempat kerja.

22. Akhir sekali, kita hendaklah sedar tentang pentingnya hubungan baik antara pemimpin sekolah dengan guru-guru. Hubungan baik adalah sangat penting dan merupakan salah satu prasyarat dalam usaha mewujudkan persekitaran sekolah produktif dan hubungan manusia yang positif di sekolah.http://zulkiflihasim.blogspot.com/2012/10/amalan-kepimpinan-instruksional-sebagai.html