Upload
lethien
View
234
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
i
CITRA AYAH DALAM NOVEL INDONESIA
ANGKATAN 2000-AN
KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA
TESIS
Oleh:
Lilies Rakhmawati
NIM 0202510009
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ii
PERSETUJUAN PENGUJI DRAF TESIS
Draf tesis dengan judul “Citra Ayah dalam Novel Indonesia Angkatan 2000-an
Kajian Psikologi Sastra” karya,
Nama : Lilies Rakhmawati
NIM : 0202510009
Program Studi : Pendidikan Bahasa Indonesia
telah diuji pada tanggal 12 November 2015 dan telah direvisi sesuai dengan
masukan tim penguji serta layak untuk diajukan ke sidang Panitia Ujian Tesis.
Semarang, 15 November 2015
Ketua, Penguji I,
Dr. Ida Zulaeha, M.Hum. Prof. Dr. Teguh Supriyanto, M.Hum
NIP 197001091994032001 NIP 196101071990021001
Penguji II, Penguji III,
Dr. Hari Bakti Mardikantoro, M.Hum Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum
NIP 196707261993031004 NIP 196008031989011001
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam tesis program
pascasarjana ini benar-benar karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang
lain atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan
yang berlaku, baik sebagian maupun seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain
yang terdapat dalam tesis ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Atas pernyataan ini saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan apabila
ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini.
Semarang, 13 November 2015
Yang menyatakan,
Lilies Rakhmawati
NIM 0202510009
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTO
“Cinta ayah tak perlu terdengar dan keluar dari bibirnya. Dia tak butuh kata-kata
cinta kasih untuk mengungkapkan cintanya. Tapi dia butuh perbuatan nyata, bahwa
dia selalu siap ada dengan sekian lindungannya bagi anak-anaknya”
“Ayah selalu mengajari untuk tetap semangat menghadapi apapun terjadi. Baik
suka maupun duka, tak perlu dipikirkan, yang penting adalah tetap waspada
menjalaninya. Menerima semua keadaan dengan ikhlas akan meringankan beban
hidup selamanya”
“Seorang ayah tanpa banyak bicara selalu berusaha memperbaiki sifat buruk
anaknya dengan cara sederhana yang mudah dimengerti, dipahami maknanya.
Sedikit berkata, namun banyak berbuat dengan hasil maksimal, itulah ayah yang
selalu siap dengan sekian akal untuk mendidik anaknya menjadi manusia baik”
“Keridhoan orang tua adalah keridhoan Tuhan, kemurkaaan orang tua adalah
kemurkaan Tuhan”
PERSEMBAHAN
Tesis ini kupersembahkan kepada:
1. Almamaterku, pascasarjana UNNES yang selalu saya menjadi kebangaanku
2. Instansi tempatku mengabdi, SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang yang
memberikanku izin untuk menyelesaikan pendidikan.
v
SARI
Rakhmawati, Lilies. 2015. “Citra Ayah dalam Novel Indonesia Angkatan 2000-an
Kajian Psikologi Sastra.” Tesis. Program Pendidikan Bahasa Indonesia
Universitas Negeri Semarang. Prof. Dr. Agus Nuryatin, M. Hum.
(Pembimbing I) dan Dr. Hari Bakti Mardikantoro, M. Hum. (Pembimbing
II)
Kata Kunci: citra ayah, novel Indonesia angkatan 2000-an, psikologi sastra, dan
psikologi kepribadian.
Karya sastra khususnya novel berisi fenomena psikologis tokoh yang diangkat
oleh pengarang melalui proses kreatif. Fenomena psikologis yang terjadi dalam diri
tokoh kurang mendapat perhatian. Tokoh dalam sebuah novel mengalami konflik
baik secara lahir maupun batin. Konflik yang timbul inilah yang kemudian
menjadikan sikap dan perilaku tertentu. Sikap dan perilaku seorang tokoh
menciptakan pencitraan. Tokoh ayah diangkat oleh beberapa penulis dalam
beberapa novel Indonesia yang dikategorikan Korie Layun Rampan sebagai
angkatan 2000-an. Tokoh ayah yang bercitra keras dan angkuh coba dideskripsikan
oleh peneliti. Beberapa novel yang terdapat tokoh ayah antara lain novel Burung-
Burung Rantau karya Y.B Mangunwijaya, Ayah sebuah Novel karya Andrea
Hirata, Ayah Mengapa Aku Berbeda karya Agnes Davonar, Ayahku (bukan)
Pembohong karya Tere Liye, dan Mata Penakluk karya Abdullah Wong. Fokus
masalah dalam penelitian ini adalah deskripsi citra ayah dan kondisi kejiwaan
tokoh ayah dalam kelima novel tersebut. Karakter ayah yang berbeda dalam tiap
novel dikaitkan dengan teori-teori psikologi kepribadian.
Peneliti menggunakan tinjauan psikologi sastra untuk mendeskripsikan tokoh
ayah melalui penokohan tokoh. Unsur penokohan tersebut yang kemudian
dianalisis menggunakan teori-teori yang ada dalam imu psikologi khususnya
psikologi kepribadian. Tokoh dalam novel disadari peneliti merupakan tokoh
rekaan. Oleh karena itu, peneliti merumuskan permasalahan menjadi dua yakni
bagaimana citra ayah yang digambarkan dalam novel Indonesia yang dikategorikan
Korie Layun Rampan sebagai angkatan 2000-an dan bagaimana kondisi
kepribadian ayah yang direpresentasikan dalam novel Indonesia yang dikategorikan
Korie Layun Rampan sebagai angkatan 2000-an.
Penelitian tentang citra ayah yang dikaitkan dengan teori-teori psikologi
kepribadian bertujuan mendeskripsikan citra ayah yang digambarkan dalam novel
Indonesia yang dikategorikan Korie Layun Rampan sebagai angkatan 2000-an serta
memaparkan kondisi kepribadian tiap tokoh ayah yang direpresentasikan dalam
novel Indonesia ditinjau dari teori-teori psikologi kepribadian antara lain teori
psikoanalisis, teori sifat, teori behaviorisme, dan teori kognitif. Peneliti
menggunakan pendekatan psikologi sastra. Pendekatan psikologi sastra digunakan
untuk mengungkap fakta-fakta mengenai tokoh ayah yang terdapat dalam teks
sastra dan mengungkap perilaku dan kepribadian tokoh ayah dengan bingkai teori
psikologi kepribadian. Data dalam penelitian ini berupa penggalan novel yang
vi
berisi penokohan tokoh ayah baik secara langsung maupun tidak langsung. Data
dikumpulkan dengan teknik heuristik. Teknik heuristik merupakan salah satu
teknik untuk menemukan makna melalui penyajian struktur bahasa dengan
menginterpretasi teks sastra secara referensial. Data yang terkumpul kemudian
dianalisis dengan analisis struktural. Data dianalisis dan dikaitkan dengan teori-
teori psikologi kepribadian.
Hasil penelitian tentang citra tokoh ayah dalam novel Indonesia angkatan
2000-an dengan kajian psikologi sastra antara lain citra kepemimpinan, citra
keteladanan, citra kehangatan, citra optimisme, citra kecerdasan, citra kekuatan,
dan citra kelembutan. Sedangkan hasil penelitian tentang kondisi kepribadian tokoh
ayah dianalisis menggunakan teori-teori psikologi kepribadian antara lain tokoh
ayah dalam novel Burung-Burung Rantau digunakan teori psikoanalisis, tokoh
ayah dalam novel Ayah sebuah Novel digunakan teori sifat, tokoh ayah dalam
novel Ayah Mengapa Aku Berbeda digunakan teori behaviorisme, tokoh ayah
dalam novel Ayahku (bukan) Pembohong digunakan teori Kognitif, dan tokoh ayah
dalam novel Mata Penakluk digunakan teori psikoanalisis. Hasil penelitian tersebut
didasarkan pada penokohan tokoh ayah yang berbeda pada tiap-tiap novel yang
dijadikan objek penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang citra ayah dalam
novel Indonesia yang dikategorikan Korie Layun Rampan sebagai angkatan 2000-
an disarankan hendaknya peneliti sastra memahami penelitian yang dilakukan
dengan sebaik-baiknya guna menemukan makna yang mendalam. Bagi peneliti
sastra yang berminat meneliti teks sastra dengan pendekatan psikologi hendaknya
menguasai ilmu psikologi dengan baik. Penelitian sastra dengan topik dan teknik
yang sama disarankan mengembangkan penelitian sastra lebih lanjut dengan
menggunakan pendekatan ilmu-ilmu lain misalnya ilmu sosiologi atau antropologi.
vii
ABSTRACT
Rakhmawati, Lilies. 2015. “Citra Ayah dalam Novel Indonesia Angkatan 2000-an
Kajian Psikologi Sastra” Thesis. Indonesian Education Program, Semarang
State University. Prof. Dr. Agus Nuryatin, M. Hum. (Supervisor I) and Dr.
Hari Bakti Mardikantoro, M. Hum. (Supervisor II).
Keywords: father image, Indonesia novel generation of the 2000s, the psychology
literature, and psychology of personality.
Works of literature, especially the novel contains a psychological
phenomenon figures raised by the authors through the creative process.
Psychological phenomena that occur inside character received less attention. A
character in a novel into conflict both physically and mentally. Conflict that arises
is then made certain attitudes and behavior. Attitudes and behavior of a character
created imaging. Father figure raised by several authors in several novel Indonesia
are categorized as force Korie Layun Rampan 2000s. Father images figure who try
hard and arrogant described by researchers. Some novel contained a father figure
among other novel Burung-Burung Rantau by YB Mangunwijaya, Ayah sebuah
Novel by Andrea Hirata, Ayah Mengapa Aku Berbeda by Agnes Davonar, Ayahku
(bukan) Pembohong by Tere Liye, Mata Penakluk by Abdullah Wong. The focus
of the problem in this research is the description of the image of the father and
father in the psychological condition of the fifth novel. Different father character in
each novel is associated with psychological theories of personality.
Researchers used a review of psychology literature to describe a father
figure through characterizations figures. The characterizations elements are then
analyzed using heories in psychology imu particular personality psychology.
Researchers realized character in the novel is a fictional character. Therefore, we
propose the problem into two namely, how the image of the father portrayed in the
novel Indonesia categorized as a force Korie Layun Rampan 2000s and how the
condition of the father's personality is represented in the novel Indonesia
categorized as a force Korie Layun Rampan 2000s.
Research on the image of the father is associated with psychological
theories of personality aim to describe the image of the father portrayed in the
novel Indonesia are categorized Korie Layun Rampan as the generation of the
2000s as well as unveiling the personality of each character's father represented in
the novel Indonesia in terms of psychological theories of personality among other
psychoanalytic theory, the theory of the nature, the theory of behaviorism and
cognitive theory. Researchers used a psychological approach to literature. Literary
psychology approach is used to reveal the facts about father figures contained in
literary texts and reveal the behavior and personality of a father figure to frame a
theory of personality psychology. The data in this study a novel fragment
containing characterizations father figure either directly or indirectly. Data
collected by heuristic techniques. Heuristic technique is one technique to find
meaning through the presentation of the structure of language to interpret literary
texts are referential. The collected data was then analyzed by a structural analysis.
viii
Data were analyzed and associated with theories of personality psychology.
Results of research on the image of a father figure in Indonesia novel generation of
the 2000s with the study of psychology literature, among others, leadership image,
the image pattern, the image of warmth, optimism imagery, imagery intelligence,
the image of strength and softness image. While the results of research on the
condition of the personality of a father figure analyzed using psychological theories
of personality among other father in the novel Burung-Burung Rantau used
psychoanalytic theory, a father figure in the Ayah sebuah Novel used theory of
nature, a father figure in the Ayah Mengapa Aku Berbeda used theory behaviorism,
father in the novel Ayahku (bukan) Pembohong Cognitive theory, and the father in
Mata Penakluk used psychoanalytic theory. Results of these studies are based on
different characterizations of the father figure in each novel as research object.
Based on the research that has been done on the image of the father in the
novel Indonesia are categorized as Korie Layun Rampan force early 2000s
suggested a literary researcher should understand research done as well as possible
in order to find deep meaning. For researchers interested in literature that examines
the literary text with a psychological approach should master psychology well.The
research literature on the topic and suggested the same technique further develop
research literature using the approach of other disciplines as sociology or
anthropology.
ix
PRAKATA
Segala puji dan syukur ke hadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan ridho
dan rahmat-Nya sehingga peneliti senantiasa diberikan kekuatan, kemampuan, dan
kesabaran untuk dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Citra Ayah dalam Novel
Indonesia Angkatan 2000-an Kajian Psikologi Sastra” Tesis ini disusun sebagai
salah satu persyaratan meraih gelar Magister Pendidikan pada Program Studi
Pendidikan Bahasa Indonesia serta sebagai wujud pertanggungjawaban ilmiah
selama penulis menempuh pendidikan di Pascasarjana Program Studi Pendidikan
Bahasa Indonesia Universitas Negeri Semarang.
Dipilihnya judul tesis tersebut juga dimaksudkan peneliti untuk menambah
khasanah penelitian bidang pendidikan sastra. Peneliti sadar bahwa dalam
penyelesaian tesis ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak.
Untuk itu, peneliti menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada Prof. Dr. Agus Nuryatin M. Hum. (Pembimbing I), dan Dr. Hari
Bakti Mardikantoro, M. Hum. (Pembimbing II). Semoga kebaikan Bapak
Pembimbing, yang dengan penuh kesabaran dan kearifan membantu dan
mengarahkan peneliti, mendapat balasan kebaikan yang berlipat ganda dari Allah
Swt.
Peneliti juga menyampaikan terima kasih tak terhingga kepada:
1. Dr. Hari Bakti Mardikantoro, M.Hum, Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa
Indonesia Pascasarjana Unnes, yang telah memberikan kesempatan dan arahan
dalam penulisan tesis ini.
x
2. Dr. Ida Zulaeha, M.Hum, Sekretaris Program Studi Pendidikan Bahasa
Indonesia Unnes, yang telah memberikan masukan dan arahan dalam perbaikan
isi tesis ini.
3. Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum, pembimbing I, yang telah sabar
membimbing dalam penulisan tesis ini.
4. Prof. Dr. Teguh Supriyanto, M.Hum, penguji I, yang telah memberikan
masukan dan pemahaman terhadap isi tesis ini.
5. Bapak Ibu dosen Program Pascasarjana Unnes yang telah memberikan bekal
ilmu pengetahuan kepada peneliti selama menempuh pendidikan.
6. Staf karyawan Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang yang telah
dengan ikhlas dan ramah memberikan jasa pelayanan administrasi yang peneliti
butuhkan.
7. Kepala SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang yang telah memberikan izin dan
kebijaksanaan kepada peneliti untuk melanjutkan studi.
8. Teman-teman guru Bahasa Indonesia di SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang
yang telah memberikan bantuan dan dukungan serta kritik dan saran sehingga
memperlancar penelitian.
9. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
Pascasarjana Unnes Angkatan 2010, sebagai teman berbagi rasa suka dan duka
atas segala bantuan dan kerja sama sejak awal mengikuti studi hingga akhir
penyelesaian penelitian dan penulisan tesis.
10. Papa Mamaku tercinta serta keluarga yang senantiasa memberikan dukungan,
doa, dan semangat selama pendidikan dan penyelesaian tesis.
xi
11. Temanku Dewi Fatimah yang memberikan motivasi untuk menyelesaikan tesis
yang semula tertunda.
12. Sahabat-sahabatku terkasih yang tak dapat kusebutkan satu persatu yang selalu
memberikan motivasi hingga terselesaikannya tesis ini.
Peneliti sadar dengan kemungkinan keterbatasan dan kekurangan dari isi tesis
ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak
akan peneliti terima dengan tangan terbuka.
Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi bagi
pembelajaran bahasa Indonesia di masa mendatang.
Semarang, November 2015
Lilies Rakhmawati
xii
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN PENGUJI DRAF TESIS ........................................................ ii
PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................. iii
MOTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv
SARI ................................................................................................................... v
ABSTRACT ......................................................................................................... vii
PRAKATA ......................................................................................................... ix
DAFTAR ISI………………………………………………………………… ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah .................................................................................... 6
1.3 Cakupan Masalah ........................................................................................ 6
1.4 Rumusan Masalah ....................................................................................... 7
1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 7
1.6 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS
2.1 Kajian Pustaka ............................................................................................ 10
2.2 Kerangka Teoretis ....................................................................................... 22
2.2.1 Novel Indonesia Angkatan 2000-an ........................................................ 22
2.2.2 Tokoh dan Penokohan dalam Novel ....................................................... 24
xiii
2.2.3 Hakikat Tokoh dan Penokohan ............................................................... 25
2.2.4 Jenis-Jenis Tokoh .................................................................................... 27
2.2.5 Metode Karakterisasi dalam Telaah Novel ............................................. 29
2.3 Pencitraan dalam Novel ............................................................................... 31
2.3 Citra Ayah .................................................................................................... 34
2.5 Psikologi Sastra ............................................................................................ 38
2.5.1 Pengertian Psikologi Sastra ..................................................................... 40
2.5.2 Perilaku Manusia dalam Karya Sastra .................................................... 42
2.5.3 Teori-Teori Psikologi Kepribadian ......................................................... 43
2.5.3.1 Teori Psikoanalisis ................................................................................ 44
2.5.3.2 Teori Sifat .............................................................................................. 47
2.5.3.3 Teori Behaviorisme ............................................................................... 50
2.5.3.4 Teori Psikologi Kognitif ....................................................................... 53
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian .................................................................................. 55
3.2 Data dan Sumber Data ................................................................................ 55
3.3 Instrumen Penelitian ................................................................................... 56
3.4 Uji Keabsahan Data .................................................................................... 57
3.5 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 57
3.6 Teknik Analisis Data .................................................................................... 59
xiv
BAB IV CITRA DAN KEPRIBADIAN TOKOH AYAH DALAM NOVEL
YANG DIKATEGORIKAN KORIE LAYUN RAMPAN SEBAGAI
ANGKATAN 2000-AN
4.1 Citra Ayah dalam Novel Indonesia yang Dikategorikan Korie Layun Rampan
sebagai Angkatan 2000-an .......................................................................... 61
4.1.1 Citra Ayah dalam Novel Burung-Burung Rantau
Karya Y.B. Mangunwijaya ................................................ ...................... 61
4.1.2 Citra Ayah dalam Novel Ayah sebuah Novel Karya Andrea Hirata ........ 68
4.1.3 Citra Ayah dalam Novel Ayah Mengapa Aku Berbeda Karya Agnes
Davonar ................................................................................................... 79
4.1.4 Citra Ayah dalam Novel Ayah (bukan) Pembohong Karya Tere Liye ... 85
4.1.5 Citra Ayah dalam Novel Mata Penakluk Karya Abdullah Wong….. . ... 95
4.2 Kepribadian Tokoh Ayah dalam Novel Indonesia yang Dikategorikan Korie
Layun Rampan sebagai Angkatan 2000-an…………………………………106
4.2.1 Kepribadian Tokoh Ayah dalam Novel Burung-Burung Rantau Karya Y.B.
Mangunwijaya Berdasarkan Teori Psikoanalisis-Freud…………………108
4.2.2 Kepribadian Tokoh Ayah dalam Novel Ayah sebuah Novel Karya Andrea
Hirata Berdasarkan Teori Sifat………………………………………….114
4.2.3 Kepribadian Tokoh Ayah dalam Novel Ayah Mengapa Aku Berbeda Karya
Agnes Davonar Berdasarkan Teori Behaviorisme………………………121
4.2.4 Kepribadian Tokoh Ayah dalam Novel Ayah (bukan) Pembohong Karya
Tere Liye Berdasarkan Teori Kognitif ………………………………...124
4.2.5 Kepribadian Tokoh Ayah dalam Novel Mata Penakluk Karya Abdullah
Wong Berdasarkan Teori Psikoanalisis-Freud…………………………..127
xv
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ................................................................................................... 132
5.2 Saran ......................................................................................................... 133
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 135
LAMPIRAN .................................................................................. …………..139
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Sinopsis Novel Burung-Burung Rantau
Karya Y.B. Mangunwijaya………………………………………...139
Lampiran 2 Sinopsis Novel Ayah sebuah Novel
Karya Andrea Hirata……………..……………………….................141
Lampiran 3 Sinopsis Novel Ayah Mengapa Aku Berbeda
Karya Agnes Davonar………………………………………............143
Lampiran 4 Sinopsis Novel Ayahku (bukan) Pembohong
Karya Tere Liye……………………………………………..........147
Lampiran 5 Sinopsis Novel Mata Penakluk
Karya Abdullah Wong………………………………………........149
Lampiran 6 Data Penokohan Tokoh Ayah dalam Novel Burung-Burung Rantau
Karya Y.B. Mangunwijaya............................................................152
Lampiran 7 Data Penokohan Tokoh Ayah dalam Novel Ayah sebuah Novel
Karya Andrea Hirata…….................... .........................................161
Lampiran 8 Data Penokohan Tokoh Ayah dalam Novel Ayah Mengapa Aku
Berbeda Karya Agnes Davonar.....................................................174
Lampiran 9 Data Penokohan Tokoh Ayah dalam Novel Ayahku (bukan)
Pembohong Karya Tere Liye…....................................................179
Lampiran 10 Data Penokohan Tokoh Ayah dalam Novel Mata Penakluk
Karya Abdullah Wong….............................................................190
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Suatu karya sastra, khususnya karya prosa senantiasa menampilkan kisah
para tokoh yang bergumul dengan kehidupannya, entah ketika dalam beradaptasi
dengan lingkungan alam maupun berelasi dengan lingkungan masyarakat. Dalam
menghidupkan cerita agar kisahnya berkembang dan menarik, maka pengarang
senantiasa menghadirkan tokoh-tokoh cerita yang memiliki pembawaan atau
karakter yang tidak biasanya. Dari aspek tokoh cerita yang menghiasi jalan
ceritanya, mengundang rasa ingin tahu pembaca akan faktor atau latar penyebab
sehingga sang tokoh berperilaku tidak lazim. Mengingat bahwa perilaku berkaitan
dengan masalah kejiwaan, maka permasalahan yang akan didekati dalam
penelitian tokoh berkaitan dengan masalah psikologi. Upaya kreatif inilah yang
menjadikan analisis sastra menjadi menarik dan berkembang.
Dalam karya sastra dibicarakan segala kompleksitas persoalan hidup
manusia, maka karya sastra dengan manusia memiliki hubungan yang tidak dapat
dipisahkan. Sastra merupakan pencerminan dari segi kehidupan manusia yang di
dalamnya tersurat sikap, tingkah laku, pemikiran, pengetahuan, tanggapan,
perasaan, imajinasi, serta spekulasi manusia itu sendiri. Oleh karena itu, psikologi
merupakan salah satu aspek yang berkaitan langsung dengan karya sastra. Segala
unsur yang terkandung dalam karya sastra tersebut merupakan hasil renungan
pengarang terhadap pengalaman hidup. Sastra tidak mampu melepaskan diri dari
2
aspek psikis. Jiwa pula yang berkecamuk dalam sastra. Memasuki sastra akan
terkait dengan psikologi karya itu (Endraswara 2008:86).
Alasan seseorang membaca karya sastra salah satunya untuk mengetahui
perilaku tokoh dan dampak dari perilakunya. Seseorang membaca novel karena
bermaksud menemui orang-orang tertentu yang sulit ditemui dalam dunia nyata.
Pembaca dapat menemui para pahlawan atau penjahat besar sekalipun dengan
kompleksitas perilakunya. Seseorang membaca novel karena bermaksud melihat
perilaku manusia dan konsekuensi dari perilakunya tersebut. Pada intinya,
seseorang membaca novel karena di dalam novel terkandung cerita tentang
kehidupan manusia khususnya yang berkaitan dengan aspek psikologis khususnya
yang berkaitan dengan psikologi tokoh.
Fenomena psikologis itu diangkat kembali oleh pengarang menjadi wacana
baru dengan proses kreatif (pengamatan, analisis, interpretasi, refleksi, imajinasi,
evaluasi, dan sebagainya) dalam bentuk novel. Walaupun demikian, Wellek dan
Warren (1990:110) mengemukakan bahwa karya sastra memang mengekspresikan
kehidupan, tetapi keliru kalau dianggap mengekspresikan selengkap-lengkapnya.
Hal itu disebabkan fenomena psikologi khususnya perilaku tokoh yang terdapat
dalam karya sastra tersebut sering tidak disengaja dituliskan oleh pengarang atau
karena hakikat karya sastra itu sendiri yang tidak pernah langsung
mengungkapkan fenomena psikologi. Karya sastra dapat juga mencerminkan dan
menyatakan segi-segi psikologi tokoh yang kadang-kadang kurang jelas.
Sebagai ilmu, psikologi memiliki tiga fungsi ilmu. Pertama, menjelaskan
(understanding function), yaitu mampu menjawab apa, bagaimana dan mengapa
3
perilaku itu terjadi. Hasilnya, berupa deskripsi atau bahasan yang sifatnya
memberi penjelasan. Kedua, memrediksi (prediction function), yaitu mampu
memrediksi dan mendeteksi perilaku apa dan bagaimana yang akan terjadi
berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya. Ketiga, pengendalian (control
function), yaitu mengendalikan perilaku sesuai dengan yang diharapkan.
Perwujudan berupa tindakan yang sifatnya pencegahan, intervensi, atau treatment
serta rehabilitasi (Sumanto 1990:4).
Novel diwarnai oleh perilaku manusia. Novel sebagai bentuk sastra
merupakan jagad realita yang di dalamnya terjadi peristiwa dan perilaku yang
dialami dan diperbuat manusia atau yang disebut dengan tokoh. (Nurgiyantoro
2012:29). Dengan daya kreativitas pengarang peristiwa dan perilaku tokoh
digambarkan secara estetis dan syarat makna.
Salah satu persoalan psikologi yang terekam dalam novel adalah psikologi
tokoh. Hubungan antartokoh dalam sebuah novel menimbulkan permasalahan
yang menarik untuk diteliti. Tokoh menjadi bagian yang tak terpisahkan dari
sebuah novel dapat dilihat dari ranah psikologi. Melalui perilaku tokoh dapat
dianalisis sehingga menimbulkan penilaian dalam apa dan bagaimana kepribadian
tokoh tersebut. Salah satu tokoh yang digambarkan dalam sebuah novel adalah
tokoh ayah.
Seorang ayah akan menjadi faktor yang paling disoroti dalam pembentukan
nilai sebuah keluarga, selain sosok ibu yang menjadi sentral perhatian karena
faktor kedekatan dan kelembutan. Ayah adalah kepala dalam sebuah keluarga.
Artinya bagian paling atas, bagian paling penting, dan bagian paling dihormati.
4
Karakter seorang ayah yang identik dengan tegas, keras, bijaksana, dan
berwibawa membawa sosok seorang ayah kurang memiliki kedekatan secara
psikologis dengan anggota keluarga yang lain.
Sosok ayah sebagai pribadi dipandang sebagai sosok syarat tuntutan.
Tuntutan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga, tuntutan untuk menjadi
teladan, dan tuntutan untuk menjadi pemimpin menjadikan ayah mengalami
keadaan psikologis atau kejiwaan yang hebat. Dengan banyaknya permasalahan
yang ada di dalam tokoh ayah membawa sang ayah menjadi fokus perhatian.
Ayah secara pribadi memiliki tanggung jawab yang besar untuk membawa
keluarganya ke arah hidup yang bahagia dan sejahtera.
Faktor psikologis tokoh ayah inilah yang coba diangkat oleh peneliti
menjadi subjek penelitian. Melalui analisis tokoh ayah yang terdapat pada novel
menggunakan analisis psikologi sastra dapat diketahui kondisi kejiwaan tokoh
ayah. Citra seorang ayah dalam karya sastra menarik untuk diteliti. Bagaimana
citra ayah yang tertuang dalam karya sastra, bagaimana perilaku tokoh ayah dalam
sebuah karya sastra, dan bagaimana kejiwaan tokoh ayah dalam karya sastra
belum banyak diteliti.
Ayah sering juga menanggung beban harapan keluarga yang terlalu tinggi.
Adanya anggapan ayah sebagai seseorang yang diberi tanggung jawab mencari
nafkah menuntut ayah untuk memiliki pekerjaan yang memiliki penghasilan
tinggi. Ayah harus memiliki jabatan yang tinggi dibanding dengan istri. Dengan
demikian, kondisi kejiwaan dan kepribadian ayah perlu mendapat perhatian.
5
Karya sastra sebagai hasil penghayatan pengarang terhadap hidup dan
kehidupan dapat menggambarkan idealisme pengarang. Bagaimana ayah
digambarkan dalam karya sastra belum mendapat perhatian secara khusus dalam
bentuk kajian keilmuan khususnya kajian psikologi. Demikian juga psikologi
sastra termasuk bidang keilmuan yang masih relatif baru sehingga belum banyak
peneliti yang memanfaatkannya. Oleh karena itu, perlu adanya sebuah penelitian
bagaimana representasi citra ayah dalam karya sastra Indonesia melalui tinjauan
psikologi sastra.
Karya sastra khususnya novel yang diterbitkan pada tahun 2000-an
beberapa di antaranya mengangkat tokoh ayah baik sebagai tokoh utama maupun
sampingan. Tokoh ayah yang diangkat dalam novel yang diterbitkan pada tahun
2000-an digambarkan secara beragam oleh pengarang pada era ini. Beberapa
novel yang dipilih peneliti dalam penelitian citra ayah yaitu Burung-Burung
Rantau karya Y.B Mangunwijaya, Ayah sebuah Novel karya Andrea Hirata, Ayah
Mengapa Aku Berbeda karya Agnes Davonar, Ayah (bukan) Pembohong karya
Tere Liye, dan Mata Penakluk karya Abdullah Wong. Novel-novel tersebut
memiliki kesamaan yaitu di dalamnya terdapat tokoh ayah baik sebagai tokoh
utama maupun sampingan yang tentunya representatif untuk dijadikan objek
penelitian yang berkenaan dengan citra ayah.
Peneliti mengangkat novel-novel yang dikategorikan Korie Layun Rampan
sebagai angkatan 2000-an sebagai objek penelitian karena beberapa alasan.
Alasan pertama, alasan kebaruan. Kebaruan merupakan faktor penting dalam
melakukan penelitian. Novel yang dijadikan objek penelitian adalah novel-novel
6
yang diterbitkan antara tahun 2013 hingga 2015. Alasan kedua adalah jenis novel.
Jenis novel yang diangkat peneliti adalah novel-novel yang berasal dari berbagai
jenis novel, mulai novel fiksi, novel yang diangkat dari biografi tokoh, dan novel
yang diangkat dari kisah nyata. Jenis novel yang dipilih pun juga terdapat
kesamaan yaitu terdapat tokoh ayah sebagai sentral perhatian baik sebagai tokoh
utama maupun tokoh sampingan.
1.2 Identifikasi Masalah
Dalam penelitian ini perlu adanya identifikasi masalah agar penelitian lebih
terfokus dan tidak melebar. Mengingat keterbatasan waktu dan biaya maka
penelitian ini difokuskan pada beberapa masalah. Adapun masalah yang dibahas
dalam penelitian ini adalah citra ayah dalam novel Indonesia yang dikategorikan
Korie Layun Rampan sebagai angkatan 2000-an berdasarkan kajian psikologi
sastra. Bagaimana citra ayah yang digambarkan pada novel Indonesia yang
dikategorikan Korie Layun Rampan sebagai angkatan tahun 2000-an dan
bagaimana kondisi kejiwaan dan kepribadian tokoh ayah yang dikaitkan pada
teori-teori psikologi khususnya teori-teori kepribadian.
1.3 Cakupan Masalah
Dalam penelitian ini, agar penelitian tetap terfokus dan tidak melebar
melewati fokus permasalahan perlu adanya cakupan masalah. Adapun masalah
yang dibahas dalam penelitian ini dibatasi pada deskripsi kepribadian tokoh ayah
baik merupakan tokoh utama, tokoh sampingan, maupun tokoh komplemen
7
berdasarkan teori-teori kepribadian, karakter tokoh pada setiap novel, serta
kondisi kepribadian tokoh ayah dalam novel Indonesia yang dikategorikan Korie
Layun Rampan sebagai angkatan 2000-an.
1.4 Rumusan Masalah
Masalah pokok dalam penelitian ini adalah citra ayah dalam novel Indonesia
yang dikategorikan Korie Layun Rampan angkatan 2000-an dengan menggunakan
tinjauan psikologi sastra. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai
berikut.
1. Bagaimanakah citra ayah digambarkan dalam novel Indonesia yang
dikategorikan Korie Layun Rampan sebagai Angkatan 2000-an?
2. Bagaimanakah kondisi kepribadian ayah yang direpresentasikan dalam
novel Indonesia yang dikategorikan Korie Layun Rampan sebagai
Angkatan 2000-an?
1.5 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang dirumuskan, penelitian ini bertujuan:
1. Mendeskripsikan citra ayah digambarkan dalam novel Indonesia yang
dikategorikan Korie Layun Rampan sebagai Angkatan 2000-an;
2. Memaparkan kondisi kepribadian ayah yang direpresentasikan dalam
novel Indonesia yang dikategorikan Korie Layun Rampan sebagai
Angkatan 2000-an.
8
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian citra ayah dalam novel Indonesia yang dikategorikan Korie
Layun Rampan sebagai angkatan 2000-an dalam tinjauan psikologi sastra
memiliki manfaat baik secara teoretis maupun praktis.
1. Manfaat teoretis
Manfaat teoretis dalam penelitian ini, yaitu: 1) dalam penelitian ini terdapat
informasi mengenai citra ayah yang terdapat dalam novel Indonesia yang
dikategorikan Korie Layun Rampan sebagai angkatan 2000-an; 2) dalam
penelitian ini juga terdapat informasi mengenai simpul-simpul yang
mempertautkan antara teks sastra Indonesia, citra ayah, dan usaha-usaha
pembentukan citra ayah dalam kaitannya dengan kajian psikologi sastra; dan
3) dalam penelitian ini terdapat informasi mengenai proses pembentukan
(konstruksi) sosok ayah secara mental melalui teks sastra berdasarkan teori
psikologi.
2. Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis penelitian ini secara praktis, baik bagi pembaca,
guru/dosen, sekolah, maupun peneliti lain.
1) Manfaat bagi Peserta Didik
Penelitian citra ayah diharapkan dapat meningkatkan penghargaan
terhadap ayah secara pribadi.
9
2) Manfaat bagi Guru/Dosen
Penelitian citra ayah diharapkan dapat menjadi salah satu acuan dalam
menganalisis karya sastra berdasarkan tinjauan psikologi sastra.
3) Manfaat bagi Sekolah
Penelitian citra ayah diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai alternatif
bahan ajar apresiasi sastra di sekolah-sekolah.
4) Manfaat bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian citra ayah dapat berkontribusi kepada peneliti lain yang
melakukan penelitian dengan topik yang sama guna menemukan inovasi
di bidang pembelajaran sastra Indonesia.