9
Tugas Terstruktur MK Ekologi Mangrove TA 2015/2016 Clithon oualaniensis (Lesson, 1831) Dubious nerite snail/Guamanian nerite/Ualan Disarikan oleh: Nama : Marsha Nidiaratri NIM : B1J013008 DESKRIPSI UMUM Clithon oualaniensis adalah salah satu marga Clithon yang memiliki cangkang seukuran kacang polong, dengan tinggi 8-9 mm, lebar 7-8 mm, tanpa duri dan mengkilap dengan variasi warna yang sangat banyak. Siput ini memiliki motif dan warna cangkang yang sangat bervariasi. Ada 10 macam motif cangkang yang dimiliki oleh Clithon oualaniensis yaitu axial, axial with numerous little tongues, spiral tongues, ladder, purple spiral, tiger dillution, little tongues, giant tongues, black white spiral dan black.

Clithon oualaniensis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

DESKRIPSI Clithon oualaniensis

Citation preview

Page 1: Clithon oualaniensis

Tugas Terstruktur MK Ekologi Mangrove

TA 2015/2016

Dubious nerite snail/Guamanian nerite/Ualan

Disarikan oleh:

Nama : Marsha Nidiaratri

NIM : B1J013008

DESKRIPSI UMUM

Clithon oualaniensis adalah salah satu marga Clithon yang memiliki cangkang seukuran kacang polong, dengan tinggi 8-9 mm, lebar 7-8 mm, tanpa duri dan mengkilap dengan variasi warna yang sangat banyak. Siput ini memiliki motif dan warna cangkang yang sangat bervariasi. Ada 10 macam motif cangkang yang dimiliki oleh Clithon oualaniensis yaitu axial, axial with numerous little tongues, spiral tongues, ladder, purple spiral, tiger dillution, little tongues, giant tongues, black white spiral dan black.

TAKSONOMI

Page 2: Clithon oualaniensis

Tugas Terstruktur MK Ekologi Mangrove

TA 2015/2016

Holotype dari Clithon oualaniensis adalah dari Ovalau, Fiji dan sekarang ditempatkan di Museum Nasional d'Histoire Naturelle, Paris. Holotype adalah spesimen asli yang digunakan untuk menggambarkan spesies. Hal ini penting karena memiliki karakter diagnostik dan fitur, dan dengan demikian berfungsi sebagai titik referensi untuk identifikasi spesies masa depan.

Kingdom : Animalia

Phylum : Mollusca

Classis : Gastropoda

Ordo : Cycloneritimorpha

Familia : Neritidae

Genus : Clithon

Species : Clithon oualaniensis (Lesson, 1831)

DESKRIPSI MORFOLOGIS (STRUKTUR DAN FUNGSI)

Berdasarkan koleksi Museum Zoologi Bogor, Indonesia paling tidak memiliki 10 jenis Clithon, salah satunya Clithon oualaniensis. Gruneberg (1976, 1978, 1979 & 1982) meneliti tentang polimorfisme siput ini di India, Srilanka, Hongkong Malaysia dan Singapura. Beliau berhasil mengidentifikasi 12 motif cangkang yang dibaginya menjadi 2 kelompok yaitu East dan West. Gardner et al. (1995) meneliti tentang hubungan frekuensi motif cangkang dengan variasi mikrohabitat di Queensland, Australia. Sampai saat ini belum ada data yang lengkap mengenai variasi motif cangkang jenis ini dari Indonesia. Motif cangkang Clithon oualaniensis terbentuk oleh pigmen putih (leucopigment) dan hitam (melanopigment). Ada 10 macam motif cangkang yang dimiliki oleh Clithon oualaniensis yaitu axial, axial with numerous little tongues, spiral tongues, ladder, purple spiral, tiger dillution, little tongues, giant tongues, black white spiral dan black. Banyaknya motif yang terdapat pada cangkang Clithon oualaniensis merupakan suatu contoh fenomena Pseudo-polymorphism. Genotipe yang mengatur pola cangkang pada jenis ini pada dasarnya adalah sama, tetapi dengan adanya pengaruh lingkungan akan dapat memunculkan 2 atau lebih fenotipe yang jelas berbeda. Clithon oualaniensis memiliki warna tubuh abu-abu kehijauan dengan garis-garis hitam. Deskripsi morfologi Clithon oualaniensis yaitu cangkangnya mempunyai spire yang kecil dengan body whorl yang besar, permukaan cangkang halus atau sedikit kasar, beberapa jenis memiliki duri, daerah pusar tertutup, sisi

Page 3: Clithon oualaniensis

Tugas Terstruktur MK Ekologi Mangrove

TA 2015/2016

kolumela mengkilap dan halus atau sedikit bergerigi, bagian tepi mulut cangkang tajam dan ada yang menebal namun tak pernah melipat, operkulum berbentuk separuh lingkaran dengan pusat di luar (eksentrik) dan paucispiral, bagian belakang operkulum mempunyai dua apofisis, warna sangat bervariasi. Karena merupakan gastropoda prosobranchia, ciri anatomi utama adalah bahwa insang yang berada di depan hatinya, terdapat sepasang tentakel pada bagian kepala, bernafas dengan insang serta berjalan dengan kaki perut. Tubuh hewan ini lunak dan terbagi dalam empat bagian utama yaitu kepala, kaki, mantel dan massa visceral. Anatomi Clithon oualaniensis yaitu mouth, cephalic tentacles, eye, gills/ctenidium, heart, anus, rectum, operculum dan foot. Clithon oualaniensis memiliki sistem peredaran darah terbuka.

Gambar 1. Morfologi motif cangkang Clithon oualaniensis A) Axial, B) Axial with numerous little tongues, C) Spiral tongues, D) Ladder, E) Purple spiral, F) Tiger, G) Dillution little tongues, H) Giant tongues, I) Black white spiral, J) Black. A-E termasuk kelompok motif ’Western Clithon’

dan F-J termasuk kelompok motif ’Eastern Clithon’. Kelompok aksial terdiri dari A, B, F, G, H dan J, kelompok spiral terdiri dari C, D, E dan I.

Page 4: Clithon oualaniensis

Tugas Terstruktur MK Ekologi Mangrove

TA 2015/2016

Gambar 2. Anatomi Clithon oualaniensis, 1. Mouth 2. Cephalic tentacles 3. Eye 4. Gills/ctenidium 5. Heart 6. Anus 7. Rectum 8. Operculum 9. Foot

MAKANAN DAN CARA MAKAN

Ketika air surut Clithon oualaniensis akan keluar dari pasir untuk memulai hiruk-pikuk mencari makanan yang mereka sukai yaitu detritus dan ganggang menggunakan gigi-gigi kecilnya yang berebentuk seperti parutan.

SIKLUS HIDUP DAN REPRODUKSI

Penyelesaian siklus hidup Clithon oualaniensis sebagian tergantung pada hewan lain dari spesies yang sama. Kapsul telur mereka harus melekat pada cangkang hewan lain. Dalam kapsul telur, larva veliger akan berkembang menjadi dewasa. Selanjutnya siput dengan cangkang lengkap akan muncul.

Clithon oualaniensis adalah yang menelur. Untuk semua gastropoda yang reproduksi fertilisasi internal, memiliki kapsul telur kasar untuk melindungi embrio berkembang. Kapsul telur ini sangat kecil, hanya memiliki diameter terbesar dari 1,1 mm dan berbentuk kubah dengan garis oval. Seperti ukuran butiran pasir dan frustules diatom yang berbeda. Hal ini sangat berbeda dari kapsul telur dari spesies Nerita lain, yang dimiliki spherulites gantinya. Perbedaan ini

Page 5: Clithon oualaniensis

Tugas Terstruktur MK Ekologi Mangrove

TA 2015/2016

mengungkapkan adaptasi diversifikasi ke habitat intertidal. Fitur ini juga dapat digunakan sebagai karakter pembeda untuk mengidentifikasi antara spesies neritid.

Gambar 3. Siklus hidup siput secara umum

HABITAT, POPULASI DAN DISTRIBUSI

Hal ini membuktikan bahwa Clithon oualaniensis bersifat euryhaline. Populasinya stabil, di perairan Indonesia diketahui memiliki 10 macam motif cangkang dan terbagi dalam motif ”Eastern Clithon” sebanyak 89 spesimen (27,6%) dan ”Western Clithon” sebanyak 234 spesimen (72,4%). Banyaknya motif pada cangkang C. oualaniensis dalam satu populasi mungkin berkaitan erat dengan perbedaan habitat mikro dan perbedaan jenis predator di tempat siput itu berada. Clithon oualaniensis dapat ditemukan di Sarimbun, Punggol, Pulau Ubin, Pasir Ris, Sungei Changi, Changi North Bay, Tanah Merah, South Changi, Sungei Bedok, Marina East, Kallang Basin, Tuas South, Segara Anakan Lagoon, dan Nagura Estuary.

Page 6: Clithon oualaniensis

Tugas Terstruktur MK Ekologi Mangrove

TA 2015/2016

Gambar 4. Distribusi Clithon oualaniensis

REFERENSI

Aktipis, S. W. 2009. Clarifying gastropod phylogenies: Exploring deep relationships among vetigastropoda and related taxa. Harvard University: UMI Dissertations Publishing.

Gardner, M. M, Williamson, P. B. I. and Hughes, J. M. 1995. The relationship between shell-pattern frequency and microhabitat variation in the intertidal prosobranch Clithon oualaniensis (Lesson). Malacologia 36:97-109.

Gruneberg, H. 1982. Pseudo-polymorphism in Clithon oualaniensis. Proceedings of the Royal Society of London, Series B, Biological Sciences, 216(1203): 147-157.

Gruneberg, H. and Nugaliyadde, L. 1976. Population studies on a polymorphic prosobranch snail (Clithon (pictoneriti) oualaniensis lesson). Philosophical Transactions of the Royal Society of London, Series B, Biological Sciences, 275(940): 385-437.

Holthuis, B. V. 1995. Evolution between marine and freshwater habitats: A case study of the gastropod suborder Neritopsina. University of Washington. ProQuest Dissertations and Theses, 1-287.

Page 7: Clithon oualaniensis

Tugas Terstruktur MK Ekologi Mangrove

TA 2015/2016

Köhler, F. 2011. Clithon oualaniensis. In: IUCN 2012. IUCN Red List of Threatened Species. Version 2012.2. <www.iucnredlist.org>. Downloaded on 04 November 2012.

Mujiono, N. 2011. Studi variasi motif dan morrfometri cangkang pada Clithon oualaniensis (Gatropoda: Neritidae) di indonesia, Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 37(1): 91-103.

Nordhaus, I., Hadipudjana, F. A., Janssen, R. and Pamungkas, J. 2009. Spatio-temporal variation of macrobenthic communities in the mangrove-fringed Segara Anakan lagoon, Indonesia, affected by anthropogenic activities. Regional Environmental Change, 9: 291-313.

Oghaki, S. 2001. An example of activity pattern of the estuarine snails, Clithon faba and Clithon oualaniensis (Gastropod: Neritidae) in the Nagura Lagoon, Ishigaki Island. Argonauta, Kansai Marine Biological Seminar Series, 4: 28-37.

Takada, Y. 2000. Activity patterns of Clithon oualaniensis (Mollusca: Gastropoda) on intertidal seagrass beds in Hong Kong. Hong Kong University Press.

Tan, L. W. H. and Ng, P. K. L. 1988. A Guide to Seashore Life. Singapore: The Singapore Science Centre.

Tan, S.K. and Clements, R. 2008. Taxonomy and distribution of Neritidae (Mollusca: Gastropoda) in Singapore. Zoological Studies, 47(4): 481-494.