Upload
dimas-febrian-saputra
View
1.127
Download
170
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Coal Handling System in PLTU Suralaya
Citation preview
COAL HANDLING SYSTEM
Nama : NAWAWINIP : 6991098K3Tmp/Tgl lahir : Jakarta, 01 /09/1969Status : K / 3 Masuk PLN : 1991
Peralatan Coal Handling
1. Peralatan Utama
2. Peralatan Pendukung3. Peralatan Pengaman (Proteksi)
1. Belt Conveyor
Belt Conveyor di dalam Coal handling sistem merupakan peralatan yang sangat vital dan berfungsi untuk menstransmisikan batubara dari unloading area (Intake Hopper) sampai Coal Bunker (power plant).
Kontruksi dari belt ini berupa karet memanjang yang tidak terputus digulungkan diantara 2 buah pulley yang terletak pada ujung Belt Conveyor.
BAGIAN DARI BELT CONVEYOR
Belt Conveyor Merupakan ban berjalan yang berfungsi untuk membawa material dan meneruskan gaya.
Motor Berfungsi sebagai penggerak utama dari belt
conveyor. Dalam pengoperasiannya dihubungkan dengan gearbox dan fluid coupling
Reducer Peralatan yang menggandengkan sumber daya ke
pulley dan berfungsi mereduksi putaran dari motor agar putaran input dari motor dapat dikurangi.
MOTOR
FLUID COUPLING
GEAR BOX
Idler Carring Idler : Berfungsi untuk menjaga belt pada bagian yang berbeban atau
sebagai roll penunjang ban bermuatan material. Posisi dari Carrying idler berada di atas conveyor table. Komposisinya terdiri dari 3 buah roll penggerak berbentuk V.
Impact idler : Posisinya persis di bawah chute. Pada bagian luarnya dilapisi
dengan karet dan jarak antara satu sama lain lebih rapat dari carrying idler. Fungsinya untuk menahan belt agar tidak sobek/rusak akibat batu bara yang jatuh dari atas.
Return idler : Berada di bawah belt pada sisi balik conveyor. Komposisinya
hanya terdiri dari 1 buah roll penyangga dan berfungsi untuk menyangga belt dengan arah putar balik.
Steering idler : Merupakan idler yang berfungsi untuk menjaga kelurusan belt
agar tidak jogging (bergerak ke kiri/kanan).
Pulley Drive Pulley : Merupakan pulley yang secara langsung atau tidak langsung
terhubung dengan motor listrik dan dikopling dengan gearbox. Fungsinya untuk memutar belt menuju ke depan. Posisi drive pulley tidak harus selalu di depan, bisa dipasang dimana saja yang dianggap memungkinkan
Head pulley : Berada pada ujung depan conveyor. Tidak semua head pulley
dapat dipakai sebagai drive pulley. head pulley yang tidak dapat dihubungkan dengan drive pulley tidak dapat disebut sebagai drive pulley.
Tail pulley : Berada di sisi belakang conveyor. berfungsi untuk memutar
kembali belt conveyor menuju ke arah drive pulley. Tail pulley dilengkapi dengan belt cleaner yang berfungsi untuk mencegah batu bara agar tidak masuk ke tail pulley. pada conveyor jenis light duty, tail puley juga sering dijadikan sebagai take up pulley
Bend pulley Berfungsi untuk menikungkan atau membelokkan arah belt.
Snub pulley Digunakan untuk memperbesar sudut lilitan kontak antara pulley
dengan belt. Snub pulley terletak di dekat drive pulley.
Take up pulley Berfungsi untuk menjaga ketegangan belt. Take up pulley
terhubung dengan counter weight.
Counter weight (grafity take up pulley) Merupakan pemberat yang terhubung dengan take up pulley yang
berfungsi untuk memberi/menjaga ketegangan belt.
Cleaning Device Peralatan untuk membersihkan belt dari
material yang menempel di belt.
Beberapa tipe dari alat ini antara lain :
Belt Scrapper Rubber skirt (skirt board) Plough scrapper Belt Cleaners
2. Belt Feeder dan Apron Fedeer
3. Stacker / Reclaimer (ST/RE)
Peralatan ini digunakan untuk penimbunan (stacking)
dan pengerukan (reclaiming) batubara di stock area
4. Ship Unloader (S/U)
Adalah suatu peralatan yang digunakan untuk pembongkaran batubara dari kapal yang tidak mempunyai peralatan bongkar sendiri (non self Unloading) peralatan ini dilengkapi dengan Grab (bucket) dengan kapasitas bongkar 1750 ton/jam masing-masing ship unloader
4. Ship Unloader (S/U)
5. Telescopic Chute
Merupakan tempat pembongkaran batu bara dalam keadaan darurat. Dilengkapi dengan corong untuk mencegah debu batubara berterbangan saat pembongkaran.
Peralatan ini bisa naik secara otomatis jika level batubara di bawahnya sudah mempunyai jarak sesuai setting tertentu.
6. Juction House
Bangunan tempat pengaturan arah aliran tersebut dilakukan disuatu bangunan yang memuat alat pemindah arah aliran yang pengendaliannya dapat dikendalikan dari Control Room Coal Handling (CHCR). Pengaturan dilakukan dengan cara mengatur posisi dari Diverter Gate/ Isolating Shutle.
Hopper
Conveyor Kapal
Juction House
Conveyor sistem
7.Shuttle/ Feed Adjuster (FA)
Shuttle/FA adalah suatu alat yang berfungsi untuk merubah arah curah batubara pada chute yang berbeda di conveyor tertentu.dipindahkan pada dua posisi pilihan
8. Hopper Berada di sisi depan conveyor. Memiliki bentuk
yang lebih besar dan berfungsi untuk menampung batubara dengan kuantitas relatif banyak sebelum diarahkan ke conveyor. Hopper dilengkapi dengan chute yang memudahkan batubara untuk meluncur, sehingga tidak menggumpal maupun terjadi penyumbatan
9. Isolating Shutle (IS) / Diverter Gate (DG)
Adalah suatu peralatan untuk mindahkan aliran batubara dari arah yang satu ke yang lainnya. Diverter Gate ini mempunyai dua posisi pada sisi pengeluaran, dan tidak boleh dipindahkan pada saat ada aliran batubara.
10. Tripper (TR)
Tripper adalah suatu peralatan untuk mengarahkan curahan batubara dari Plant Distribute Hopper ke bunker melalui belt conveyor.
Scraper Conveyor (SC)
Scrapper conveyor adalah peralatan untuk memasukkan batu bara ke dalam bunker melalui sillo gate yang bisa dibuka secara otomatis dari control room dan juga secara lokal dengan sistem rantai ( T-Plate).
11. Silo Gate Berfungsi untuk mengatur jumlah
batubara yang masuk ke Bunker pada system Scrapper Conveyor.
12. Coal Bunker
Adalah tempat penampungan batubara terakhir sebelum digunakan untuk pembakaran di Boiler.
Peralatan Pendukung
1. Magnetic Separator (MS) Magnetic separator berfungsi untuk
memisahkan logam besi dari batubara. Prinsip kerja M/S ini berdasarkan induksi elektromagnetik, logam besi yang terbawa pada aliran batu bara akan ditarik oleh medan elektromagnetik lalu menempel pada conveyor M/S yang berputar dan akan jatuh pada sisi penampungan
2. Belt Weigher/Belt Scale (Timbangan)
Berfungsi untuk menimbang batu bara yang akan disalurkan ke stock out area atau ke unit dan untuk mengetahui flow rate yang melewati conveyor tersebut. Pengukuran berat dilakukan dengan cara menimbang laju aliran batubara diatas belt conveyor
3. Crusher
Berfungsi untuk menghancurkan batubara yang lewat peralatan tersebut sehingga diperoleh ukuran batabara sesuai dengan kebutuhan.
Peralatan ini dirancang hanya untuk menghancurkan batubara,
4. Sampling System (SS)
Suatu sistem yang diintegrasikan dengan peralatan utama dan difungsikan untuk mengambil sampling (batubara) pada belt conveyor tertentu untuk keperluan analisa kandungan batubara
5. Dust Collector (D/C)
Berfungsi untuk meminimalkan debu batubara dengan sistem Vacum yang terpasang pada discharge chute, secara garis besar peralatan ini terdiri dari :
Exhause Bag Filter sebagai penyaring debu Screw Conveyor dengan Bucket elevating
sebagai alat transportasi debuDebu yang tersedot akan dikembalikan ke belt
conveyor
6. Dust Supression
Berfungsi untuk menyemprot batubara dengan media air tawar yang baru dibongkar dari kapal atau dikeruk dari reclaimer untuk mengurangi debu yang berterbangan
Peralatan Pengaman (Proteksi) Pada sitem conveyor dilengkapi
beberapa pengaman yang berfungsi untuk mengamankan peralatan dan juga untuk mengamankan personil.
1. Pull Cord / Pull Rope Switch Berfungsi untuk memberhentikan belt
conveyor/belt feder dengan cara menarik tali yang dipasang sepanjang belt sisi kiri dan kanan secara manual apabila ada gangguan atau kelainan peralatan
Pull Cord Switch
2. Belt Sway / Belt Tracking /Miss Alignment Switch
Berfungsi untuk memberhentikan belt conveyor/belt feeder apabila terjadi unbalance/jogging (belt bergerak ke kiri atau kanan tidak pada posisi tengah) secara otomatis.
Belt Sway
3. Plugged Chute Berfungsi untuk memberhentikan conveyor
secara otomatis yang ada di belakang (di sisi inlet) plugged chute apabila terjadi penumpukan dioutlet chute (hopper).
4. Speed Motion Detector Berfungsi untuk mendeteksi conveyor dan
apabila putaran conveyor diluar batas (range) akan memberhentikansistem conveyor secara otomatis, biasanya alat ini dipasang di Band Pulley.
5. Push Button Emergency Stop
Berfungsi untuk memberhentikan peralatan dalam keadaan darurat (jika ada gangguan atau kelainan dilokal
5.Tensioning unit control switches:
Suatu pengaman yang difungsikan untuk mendeteksi belt putus atau belt mengalami kemuluran diluarbatas yang diijinkan
6. Anti Run Back (Meckanical Back Stop) Anti Run Back atau disebut juga Back stop adalah
pengaman conveyor dengan sistem mekanik berfungsi untuk menahan agar tidak terjadi putaran balik pada saat stop atau belt conveyor trip..
7. Guards Atau pelindung yang biasanya dipasang disekitar
drive unit, bend, pulley, tail pulley dan pada take up counter weight (take up pulley).
Gunanya untuk melindungi personil dari kecelakaan akibat benda berputar.Sewaktu diadakan pemeliharaan guard bisa dilepas dan setelah pekerjaan selesai dipasang kembali..
8. Fire Protection
Fire Protection adalah peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi dan mencegah terjadi kebakaran. Fire Protection yang digunakan adalah sistem hydrant dan sprinkler.
Jenis sensor yang dipakai di area Coal handling adalah :
Smoke Detector. Heat detector. Sprinkler.