Upload
ika-wardhani-karunia
View
103
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Temen-temen KU semuuaa, ,!!
Saat ini kita mempelajari tentang Kedokteran Keluarga
agar pada saat kita Lulus nanti, kita di harapkan menjadi dokter
yang memiliki nilai “plus”, ,
yaitu dokter yang tidak hanya dekat dengan pasien tapi juga
dengan keluarganya, dan tentunya itu tidak akan terjadi dengan
sendirinya dan membutuhkan sebuah proses.
Tujuan pembelajaran
Mahasiswa mampu memahami latar belakang peranan
dokter keluarga
Mampu memahami dokter keluarga sebagai Agent of
change
Mampu menjelaskan konsep “Five star doctors” sebagai
cerminan dokter yang baik
Mampu menjelaskan konsep kedokteran keluarga
Apa itu Dokter Keluarga..??
Menurut PDKI (Perhimpunan Dokter Keluarga
Indonesia)
Oleh : dr. Denny Anggoro P PPP
Dokter Keluarga adalah tenaga kesehatan tempat
kontak pertama pasien (di fasilitas/sistem pelayanan
kesehatan) untuk menyelesaikan semua masalah kesehatan
yang dihadapi – tanpa memandang jenis penyakit, organologi,
golongan usia, dan jenis kelamin – sedini dan sedapat
mungkin, secara paripurna, dengan pendekatan holistik,
bersinambung, dan dalam koordinasi serta kolaborasi dengan
profesional kesehatan lainnya, dengan menerapkan prinsip
pelayanan yang efektif dan efisien yang mengutamakan
pencegahan serta menjunjung tinggi tanggung jawab
profesional, hukum, etika dan moral.
. . . .Sederhananya, ,Dokter Keluarga dapat
didefinisikan sbg:
Dokter Praktik Umum penyelenggara Pelayanan Primer
Paripurna dengan pendekatan Kedokteran Keluarga
Characteristics DK..!!
Mengembangkan “person-
centred approach”
berorientasi pada individu,
keluarganya, dan
komunitasnya.
Mempunyai cara konsultasi
yang unik yang
menggambarkan hubungan
dokter-pasien sepanjang
waktu, melalui komunikasi
efektif antara dokter-pasien
Menyediakan layanan
jangka panjang sesuai
dengan kebutuhan pasien.
Mempunyai proses
pengambilan keputusan
yang istimewa
mempertimbangkan
insidens dan prevalens
penyakit di masyarakat.
Sekaligus menangani
masalah kesehatan akut
dan kronik setiap individu
pasien
Menangani penyakit yang
masih belum jelas dalam
fase dini, yang mungkin
memerlukan intervensi
segera.
Meningkatkan taraf
kesehatan dan
kesejahteraan melalui
intervensi yang pas dan
efektif.
Mempunyai tanggung
jawab khusus untuk
kesehatan masyarakat.
Mengelola masalah
kesehatan dalam dimensi
jasmani, rohani (psikologi)
sosial,kultural, dan
eksistensial.
Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
Perbandingan status kesehatan antar Negara ASEAN (WHO 2000)
IND SING MAL PHIL VIET
AKI230
/100.00015
/100.00041
/100.000200
/100.000130
/100.000
AKB 39/1000 3/1000 8/1000 28/1000 31/1000
UUH 66.4 yo 79.6 yo 72 yo 68.3 yo 69.6 yo
Keterangan :
AKI : Angka Kematian Ibu
AKB : Angka Kematian Bayi
UUH : Usia Harapan Hidup
Penjelasan :
Dari table diatas,
Indonesia merupakan
Negara yang memiliki
status kesehatan yang
terburuk di banding
dengan Negara lain.
???..Mengapa Begituuuu..???
Angka Kematian Ibu di Indonesia di hitung 230 per 100
ribu kelahiran, dan merupakan jumlah tertinggi dibanding
dengan Negara lain. Begitu juga dengan Angka Kematian
Bayi di Indonesia, memiliki jumlah tertinggi di bandingkan
Negara lain. Sedangkan dalam Usia Harapan Hidup,
Indonesia merupakan Negara terendah.
SoOo…!!!
Semakin tinggi AKI dan AKB, maka semakin BURUK
kesehatan masyarakat disuatu Negara, Semakin tinggi UUH,
makin BAIK system kesehatan masyarakat itu.
ayoO..!! CaLon” dokter_Qta rubah Indonesia mjd
Lebih Baik
??..APA PENYEBABNYA..??
Penyebab status kesehatan Indonesia menjadi terpuruk
yaitu salah satunya adalah Masalah Sistem Pelayanan Kesehatan
Indonesia, yaitu :
1. Unstructured(tidak terstruktur)
Sebagian besar
permasalahan kesehatan
Masyarakat Indonesia
seharusnya dapat
diselesaikan pada tingkat
pertama, tetapi karena
adannya kebebasan dari
masyarakat untuk memilih
dokternya dan tidak adanya
aturan yang jelas,
masyarakat lebih banyak
berkonsultasi pada dokter
spesialis (tingkat sekunder),
sehingga terjadi
pemborosan.
2. Fragmented : Loss of
holistic (terkotak-
kotak : kehilangan
pelayanan holistik)
Misalnya Dokter spesialis
hanya terfokus pada bidang
spesialisasinya, tidak terlalu
peduli pada keseluruhan
kondisi pasien (tidak meng-
explore pasien)
Misalnya bagaimana
psikologi pasien akibat
penyakit yang di derita,
penyebab penyakitnya dll.
3. Dehumanized(tidak manusia)
Menolak pasien yang
tidak memiliki biaya
pengobatan atau
membeda-bedakan
pelayanan untuk pasien
termasuk perbuatan
yang tidak seharusnya
(tidak manusiawi)
4. Expensive (mahal)
Mahalnya pembiayaan
layanan kesehatan di
Indonesia banyak
penyebabnya. Biaya
sekolah kesehatan yang
mahal, sampai dengan
tidak berjalannya Sistem
asuransi di Indonesia.
Budaya masyarakat
Indonesia mengeluarkan
uang apabila butuh,
bukan untuk berjaga-
jaga.
tambahaaan..\!@#*%!!!
Pelayanan tingkat :- primer : puskesmas dll (dokter umum)- sekunder : rumah sakit (spesialis)- tersier : rumah sakit (sub
spesialis)
Ilustrasi Pelayanan Kesehatan
Penjelasan
Dari 1000 orang pasien, hanya 250 orang yang
butuh pelayanan kesehatan sekunder ataupun
tersier. Dan 750 orang diantaranya sebenarnya bisa
di layani oleh dokter layanan primer.
Kesimpulan
Dokter
Layanan
1000 orang
750 orang
250 orang
5 orang 9 orang
Rumah spesiali
Grafik menunjukkan Bahwa seharusnya 80%
masalah kesehatan pasien bisa ditangani di layanan
primer.
???..SOLUSInya..???
Pengembangan kedokteran keluarga
Terciptanya pelayanan primer yang solid
Terwujudnya system Pelayanan kesehatan yang bagus
(mengelola bukan hanya pasien, tetapi juga keluarga)
Kenapa Dokter Keluarga_?
Karena kedokteran keluarga memiliki prinsip-prinsip :
1. Personal Care
2. Holistic Care
3. Comprehensive Care
4. Emphasize on preventive medicine
5. Continuing Care
6. Coordinated and Collaborative care
7. Patient centered, family focused, community oriented
care
8. Quality and cost effective care
Wacana MaSa Depan..!!!
Dokter Keluarga di harapkan menjadi “Agent of Change” yaitu :
Seorang / sekelompok orang yang memiliki
kesadaran yang tinggi dan jiwa kepeloporan
yang kemudian secara sistematis dan
berkesinambungan melakukan upaya-upaya
perubahan ke arah kemajuan dalam masyarakat
dengan berlandaskan pada nilai-nilai kebenaran
serta moral dan etik yang berlaku.
Dokter Keluarga sebagai Agent of Change
Diharapkan dapat merubah kondisi masyarakat menjadi
lebih baik karena perkembangan zaman yang sangat ekstrem,
yang disebabkan oleh :
a. Pergesaran norma, perilaku kemanusiaan kini dan di masa
datang
b. Etika Kedokteran Bergeser DINAMIS (Dokter Keluarga harus
dapat merespon pergeseran etika, sensitive pada masalah
yang tidak sesuai etika)
c. Kesehatan dan pelayanan kedokteran yang adil dan
merata merupakan hak (Rights) dalam hidup dan
kehidupan manusia (Hak Asasi Manusia)
d. Mempromosikan kesehatan manusia bersamaan dengan
melindungi dan mempromosikan hak-hak manusia.
Perubahan Peradaban Kesehatan
Penjelasan
Paradigma Sakit
Paradigma Sehat
Dulu dokter hanya sebagai orang yang mengobati, tapi
sekarang dokter lebih jauh lagi berperan dalam bagaimana
caranya agar masyarakat tidak cepat jatuh sakit.
“mencegah Lebih baik daripada mengobati”
Penjelasan
Dulu dokter hanya fokus pada penyakit pasien (pemilihan
obat yang tepat/ dokter spesialis focus pada
spesialisasinya), tetapi sekarang dokter lebih fokus pada
keadaan pasien secara keseluruhan.
Paradigma Sehat adalah Sebuah Kesisteman
Bagian dari budaya mengikuti peradaban manusia
Peradaban berkorelasi dengan hokum
Hukum berkorelasi dengan demokrasi dan ilmu
pengetahuan
Demokrasi berkorelasi dengan HAK MANUSIA
HAK MANUSIA bagian dari HUMANISME (Prinsip Etika
Kedokteran)
Prinsip dokter yang baik di masa kini tidak lepas :
Keagamaan, Kemanusiaan, Etika, Hukum dan
Peraturan, idealisme.
Dokter keluarga yang baik akan
selalu berada dalam kesisteman
yang baik, ,
Disease concept
Illness Concept
Kesisteman yang baik akan
menghasilkan dokter yang baik
Be a GoOd dOctor GuyS..!!
Wujud Dokter yang Baik
Memiliki wacana sebagai “the FiVe-star
doctors”…??
Menjadi dokter Keluarga
Five-star Doctor
Peran “Five-star Doctor” (WHO, 2000) dalam suatu
sistem kesehatan yg merespon kebutuhan
masyarakat :
5-star family doctor
Health Care
provider
counselor/
advocatehealth
educator
life long
learner/
research
administratio
n /mana
ger
Modifikasi “Five-star Doctor” menjadi “Five-star
Family Doctor” oleh Philippine Association of
Family Physicians (PAFP, 2001)
Five-star Doctor_!!
1. Health Care Provider
(penyelengara pelayanan
kesehatan)
a. Yang mempertimbangkan
pasien secara holistik
sebagai seorang individu
dan sebagai bagian integral
(tak terpisahkan) dari
keluarga, komunitas,
lingkungan nya, dan
menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang
berkualitas tinggi,
komprehensif, kontinu, dan
personal dalam jangka
waktu panjang dalam wujud
hubungan profesional
dokter-pasien yang saling
HealthOrganizatio
n &
CME & CPD, ITEBM &
Bio-medical clinical science
Health Promotion,
Disease
Communication &
Counseling
menghargai dan
mempercayai.
b. Pelayanan
komprehensif yang
manusiawi namun tetap
dapat dapat diaudit dan
dipertangungjawabkan
2. Decision Maker (pembuat keputusan)
a. Yang melakukan
pemeriksaan pasien,
pengobatan, dan
pemanfaatan teknologi
kedokteran berdasarkan
kaidah ilmiah yang mapan
dengan
mempertimbangkan
harapan pasien, nilai etika,
“cost effectiveness” untuk
kepentingan pasien
sepenuhnya.
b. Membuat keputusan
klinis yang ilmiah dan
empatik
3. Communicator
(penghubung/penyampai
pesan)
a. Yang mampu
memperkenalkan pola
hidup sehat melalui
penjelasan yang efektif
sehingga memberdayakan
pasien dan keluarganya
untuk meningkatkan dan
memelihara kesehatannya
sendiri.
b. Memicu perubahan
cara berpikir menuju sehat
dan mandiri kepada pasien
dan komunitasnya.
4. Community Leader
(pemimpin masyarakat)
a. Yang memperoleh
kepercayaan dari komunitas
pasien yang dilayaninya,
menyearahkan kebutuhan
kesehatan individu dan
komunitasnya, memberikan
nasihat kepada kelompok
penduduk dan melakukan
kegaiatan atas nama
masyarakat.
b. Menjadi panutan
masyarakat
5. Manager
(Manajer SDM pelayanan
kesehatan)
Dokter yang baik
tetap akan abadi
sebagai tuntutan
di tiap Zaman
a. Yang dapat berkerja
secara harmonis dengan
individu dan organisasi di
dalam maupun di luar
sistem kesehatan agar
dapat memenuhi
kebutuhan pasien dan
komunitasnya berdasarkan
data kesehatan yang ada.
b. Menjadi dokter
yang cakap memimpin
klinik, sehat, sejahtera, dan
bijaksana.
Dokter yang baik
tetap akan abadi
sebagai tuntutan
di tiap Zaman
Lukisan Dokter Keluarga
Dokter yang bekerja dan terlatih khusus untuk
pemeliharaan dan pelayanan kedokteran tingkat pertama
Dokter yang pro aktif (tidak reaktif), pandai-cerdas,
senantiasa mendengarkan secara seksama, mengerti akan
ucapan, keinginan, keluhan, dan latar belakang pasiennya
Dapat Bercakap-cakap dengan “bahasa pasien” siap
melayani kebutuhan pasien. Baik dalam keadaan sehat
maupun dalam keadaan sakit”
Dapat merujuk pasien pada saat yang tepat, di luar batas
kompetensi dan kewenangannya.
Bekerja dengan sistem pencatatan yang baik.
Perbedaan Dokter Keluarga Indonesia dg Negara Lain
Aspek IndonesiaMalaysia, Filipina, Vietnam,
Singapura, USA dll
Status
pendidikan
Dokter Umum + Pelatihan Dokter
Keluarga
Spesialisasi 3 thn, (residency training),
Vocational training 2-4 thn
Di Fak.
Kedokteran
Tidak ada bagian kedokteran keluarga,
Ikut bagian IKM
Di semua FK atau teaching hospital, ada
bagian KK Departement of Family
and Community Medicine
Penjelasan
Di Indonesia Kedokteran Keluarga belum menjadi sebuah
spesialisasi tersendiri, berbeda halnya dengan Negara
lainnya, mereka sudah menjadikan Kedokteran Keluarga
menjadi spesialisasi tersendiri dan terstruktur.
Di Indonesia Dokter Keluarga sama dengan Dokter Umum.
Persamaan Dokter Keluarga Indonesia dg Negara Lain
Aspek IndonesiaMalaysia, Filipina, Vietnam,
Singapura, USA dll
Status di Sistem
Pelayanan Kesehatan
Dokter Layanan Primer
Primary Care Physician
(Generalist Specialist)
Sebutan untuk dokter keluarga
Perbedaan Perspektif
Perspektif
Internasional :
a. Pengembangan KK sbg
suatu disiplin/
spesialisasi kedokteran
tersendiri → terstruktur
b. FM = General Practice =
Primary Care Medicine
Istilah FM lebih disukai
untuk menekankan
‘family’ sebagai
pelayanan dan
gerakannya di seluruh
dunia
c. FM mengintegrasikan:
(1)bio-medical (clinical)
science;
(2)behavioral science;
(3)social science (public
health)
suatu unit
Perspektif
Nasional :
a. Pengembangannya lebih
difokuskan pada
“Pelatihan Dokter
Keluarga” (kursus singkat
tanpa sertifikasi), dan
BUKAN mengembangkan
academic Family
Medicine sbg disiplin
kedokteran tersendiri
baru berbentuk
‘sosialisasi/
pengenalan’
sporadis, terputus2 &
tidak terstruktur
b. KIPDI III 2005
membekali lulusan dokter
layanan primer dengan
pendekatan Kedokteran
Keluarga
Keterampilan Dokter Keluarga
1. Communication and consulting skills
2. Physical examination skills
3. Diagnostic reasoning skills
4. Procedural skills according to the context of practice
5. Practice management skills
KunCi Konsep Kedokteran Keluarga
The crucial values of continuity of careNilai penting di dalam pelayanan berkelanjutan
Central importance of context, especially family contextKonteks Keluarga
The need for comprehensive of carepelayanan komprehensif
The value of counselling and patient educationedukasi dan konseling
The need to relieve when cure is not possibleMeringankan penderitaan
The importance of rehabilitationPentingnya rehabilitasi
The crucial importance of preventing illness, accidents and disability, and promoting
Pentingnya pencegahan penyakit, kecelakaan kecacatan dan promosi)
perilakuilmuketerampilankinerja
4 pilar profesionalisme
Peran Profesionalisme untuk menjadi
Five-star Doctor
7 area kompetensi
dokter
1. Keterampilan Komunikasi
efektif
2. Keterampilan klinik dasar
3. Keterampilan menerapkan
dasar-dasar ilmu
biomedik, ilmu klinik, ilmu
perilaku dan epidemiologi
dalam praktek kedokteran
keluarga
4. Keterampilan mengelola
masalah kesehatan pada
individu, keluarga,
ataupun masyarakat
secara komprehensif,
holistik, bersinambung,
terkoordinir, dan bekerja
sama dalam konteks
Pelayanan Kesehatan
Primer
5. Mampu memanfaatkan,
menilai secara kritis dan
mengelola informasi
6. Mampu mawas diri dan
belajar sepanjang hayat
7. Sadar etika, moral dan
profesionalisme
9 Prinsip Pelayanan
Dokter Keluarga
1. Komprehensif dan holistik
2. Kontinu
3. Mengutamakan
pencegahan
4. Koordinatif dan
kolaboratif
5. Personal sebagai bagian
integral dari keluarganya
6. Mempertimbangkan
keluarga, lingkungan
kerja, dan lingkungan
7. Menjunjung tinggi etika,
moral dan hukum
8. Sadar biaya dan sadar
mutu
9. Dapat diaudit dan
dipertangung jawabkan