Congestive Heart Failure

Embed Size (px)

Citation preview

Komplikasi: ebagai pompa tidak mampu memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan DENGAN CHF PADA Tn. K DI RUANG GEULIMA II MIND MAPPING PASIEN Syok kardiogenik, Edema paru RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEHestasi klinis : l jantung menurut Newyork gkatnya volume intravaskuler. Heart Association (NYHA): itas berat stif jaringan itas fisik sedang paru gan perifer umum dan penambahan berat badan vitascurahsangat ringan/istirahat nya fisik jantung an perfusi ginjal menurunPatofisiology:t kongestif tergantung dari ventrikal yang terlibat: ungsi ventrikel kiri atau gagal jantung kiri dan gejala: nea pnea: kesulitan bernapas saat berbaring ximal: nokturna dispnea (terjadi bila pasien sebelumnya duduk lama dengan posisi kaki dan tangan dibawah, pergi berbaring ke tempat tidur) tuk: biasa batuk kering dan basah yang menghasIlkan sputum berbusa dalam jumlah banyak kadang disertai banyak darah. ah lelah elisahanungsi ventrikel kanan atau gagal jantung kanan dan gejala: ma ekstremitas bawah atomegali dan nyeri tekan pada kuadran kanan batas abdomen reksia dan mual turna: ahatauedemadependen.d. Eliminasi rus sepanjang hari, insomnia, nyeri dada dengan aktivitas, dispnea pada saat istirahat. c. Integritas ego Gejala: Penurunan berkemih, urine berwana gelap, berkemih malam hari(nokturia), diare/konstipa al misalnya: letargi, tanda vital berubah pad aktivitas. Gejala: Ansietas, kuatir dan takut. Stres yang berhubungan dengan penyakit/keperihatinan finansial (pekerjaan/biaya perawatan medis) Tanda: Berbagai manifestasi perilaku, misalnya: ansietas, marah, ketakutan dan mudah tersinggung. ayat HT, IM baru/akut, episode GJK sebelumnya, penyakit jantung , bedah jantung , endokarditis, anemia, syok septic, bengkak pada kaki, telapak kaki, abdomen. ASUHAN KEPERAWATANkin rendah (gagalCONGESTIVE HEART FAILURE pemompaan). PENGKAJIAN adi; mungkin sempit. ung; Disritmia. jantung; Takikardia. l; PMI mungkin menyebar dan merubah ara inferior ke kiri. Penatalaksanaan Medis: ik: ung; S3 (gallop) adalah diagnostik, S4 dapat -Terapi Farmakologis (Glukosida jantung, diuretic dan vasodilator merupakan dasar terapi farmakologis gagal ja udan S2 mungkin melemah. aksis, iskemia dan kerusakan pola mungkin terlihat. Disritmia misalnya: takhikardi, fibrilasi atrial. Kenaikan segmen ST/T persisten 6 minggu atau lebih setelah imfark miokard m ventrikuler, penyimpangan -Terapi Diuretik( Diberikan untuk memacu ekresi natrium dan air melalui ginjal) jukkan dimensi pembesaran bilik, perubahan dalam fungsi/struktur katub atau area penurunan kontraktilitas ventricular. stolik dan diastolic. -Terapi Vasodilator (Natrium, nitraprosida,Nitrogliserin) l ebiruan, pucat abu-abu, sianotik. -Diit, diit jantung, makanan lunak, rendah garam dium g kuku; pucat atau sianotik dengan pengisian perikarditis konstruktif, -Pemberian digitalis, membantu kontraksi jantung dan memperlambat frekuensi jantung osis katup semilunar, tamponade perikardium, mbat. embesaran/dapat teraba. tirotoksikosis, hipoksia, anemia. pas; krekels, ronkhi. mungkin dependen, umum atau pitting khususnya pada ekstremitas.Ronkhi basah tekanan ventrikel kiri Kelebihan volume cairan Peningkatan afterload Stroke volume Curah jantung Kegagalan systolic dan diastolic penurunan oksigenasikelelahan pulmonal bendunganatrium darah Dekompensasi cordis (57 thn) Edema daerah bawah jantung Tn. K kardiomiopati Edema paru Resiko kerusakan gagal Turunnya perfusi jaringan perifer TransudasiEdema daerah perianalEdema ekstremitas bawahkulit di rongga abdomen Ventrikel kananintegritas tekanan aliran kiri Kontraktilitas peningkatan preload jantung kiri ascites Kelainan miokard hipertensi otot jantung transudasi (peresapan cairan) dari vena ke daerah interstisial Nasal kanul O2 2-4 L/mnt Hipertrofi dan dilatasi Sesak napas tekanan kapiler dan vena pulmonal Kongesti visera dan jaringan perifer Bunyi jantung S3:Gallop (+) MIND MAPPING PASIEN DENGAN CHF PADA Tn. K DI RUANG GEULIMA II Congestive heart failure RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEHLAPORAN RESUME Ig. Nyeri/kenyamanan Gejala :Nyeri dada, angina akut atau kronis, nyeri abdomen kanan atas dan sakit pada otot. eberapa bantal, batuk dengn/tanpa pembentukan sputum, riwayat penyakit kronis, penggunaan bantuan pernapasan. Tanda: Tidak tenang, gelisah, focus menyempit danperilaku melindungi diri. e. Makanan/cairan Gejala : Kehilangan nafsu makan, mual/muntah, penambahan berat badan signifikan, pembengkakan pada ekstremitas bawah, pakaian/sepatu terasa sesak, diet t pernapasan. Tanda: Penambahan berat badan cepat dan distensi abdomen (asites) serta edema (umum, dependen, tekanan dan pitting). au mungkin batuk terus menerus dengan/tanpa pemebentukan sputum. pulmonal) Mungkin tidak terdengar. Mungkin menurun, kegelisahan, letargi.Identitas klien : Gastrik Tube: Heart Rate & Oksimetri: Nama: Tn. K Klien tidak terpasang NGT. Pemeriksaan penunjang: HR: 100x/i, tidak terpasang oksimetri Pengkajian Sekunder: Umur: 57 tahun Exsposure: 27 September 2011: abdomen : Urinalisa tgl abdomen EKG, USG Folley Cateter: Alamat:Primer Dissability: Padang Datar Pengkajian Primer Hasil laboratorium terbaru(1 Oktober 2011) Tanggal 30 September 2011 BJ 1.015 Pengkajian Klien tidak terpasang kateter I : distensi (+), umbilikus mendatar Circulation : CM: 861414 bernapaskesadaran :compos mentis , skala nasal kanul 2-4 L/mnt 8 tetes/mnt Hematologi : Klien diberikan IVFD RL pH 5 Tingkat secara tidak spontan, terpasang ketergantungan: 3+ Air way: Pasien Urine 980cc/24jam 13,5 gr/dl P: soepel, hepar teraba TD:90/60mmHg, Dx: CHF Fc NYH IV Hb blood Ekstremitas : P : undulasi (+), (+) Input : 1340 cc/24jam,mm/jam 1280cc/24jam, tympani (+) N 100x/mnt, LED 4 output: simetris , retraksi (-) Edema T: 36,8?C,pucat dan tubuh teraba hangat +/-+/+ , akral -/--/3/?L balance: 60 cc/24jam 5,0.10A : peristaltik (+) Leukosit ormal Sedimen: L 20-3/LPB Trombosit 97.103/?L ki normal Eritrosit 10-15/LPB Ht 41 % +), ronkhi (+/+) basah kasar pada lapang bawah, wheezing (-/-) Epitel 1-2 /LPB KGDs: 82 Ur/Cr : 80/2,1 mg/dl SGOT/SGPT: 46/81 ak terlihat Na 133 meq/L V K 3.0 meq/L ng ICS II Cl 94 meq/L ung LPSD Bilirubin total 1,31 LMCS Bilirubin direct 0,73 guler (+), bising (-), gallop (+) Protein total 5,6 g/dlmeEvaluasi Dx 2 hari ke 1 (Tanggal 30 September 2011 pukul 08.00-14.00 wib): Diagnosa 2: Kelebihan volume cairan berhubunganektremitas bawah (+).Masalah belum teratasi, intervensi dilanjutkan retensi natrium/air E:.balance cairan 60cc/24jam, edema menurunnya curah jantung)/meningkatnya produksi ADH dan Evaluasi Dx. 3 hari kerusakan integritas kulit berhubungan dengan tirah baring lama, edema dan penu Intervensi: g menurun b.d perubahan kontraktilitas miokardial/perubahan inotropik terhadapke 1 (Tanggal 30 September 2011 pukul 08.00-14.00wib) Diagnosa 3: Resiko tinggi Intervensi: al;frekuensi, irama jantung ol atau hilang, parameter hemodinamik dalam bataspengeluaran urine. edemakerusakan merasa lebih baik setelah diganti posisi dengan sesekali tanpa membuat kelelahan yang berlebi E: -Pantau normal MAPPING PASIEN DENGAN integritas kulit tidak terjadi 1 pukul 08.00-14.00 wib): Tujuan : (+), klienImplementasi: K DI RUANG GEULIMA II MIND CHF PADA Tn. - Observasi keadaan kulit ntung an tanda vital dalam batas yang dapat diterima dan bebas gejala gagal jantung, -mencatat penonjolan tidak mengalami kelebihan cairan (volume -Pantau keseimbangan SAKIT UMUM DAERAH dr. dilanjutkan jam tulang, adanya edema, area sirkulasinya terganggu/pigmentasi cairan adekuat) nyi jantung S3 gallop (+), klien sudah terpasang nasal kanul. Masalah belum teratasi, intervensi ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH mendemonstrasikan perilaku/teknik mencegah kerusak RUMAH pemasukan dan pengeluaran selama 24 Kriteria hasil : Klien akan mempertahankan integritas kulit, -minimalkan hipoksia jaringan a perifer dan pantau TD -ubah posisi dengan sering Implementasi: - Memijat area kemerahan atau yang memutih badan stabil dan tidak ada edema Hasil : Klien mendemonstrasikan volume cairan stabil dengan keseimbangan masukan dan pengeluaran, bunyi nafas bersih/jelas, berat pada kulit -Ubah posisi sering ditempat tidur/kursi, bantu latihan rentang gerak pasif/aktif -Kaji bising usus. - mencatat jumlah dan warna saat dimana diuresis terjadi -memberikan posisi mika miki pada pasien, latihan ROM adap pucat dan sianosis -Berikan perawatan kulit -Pemberian obat sesuai indikasi (kolaborasi) dan Konsul dengan ahli diet. - menghitung input dan output per 24 jam -meminimalkan dengan kelembaban/ekskresi kulit klien en tambahan dengan kanula nasal/masker dan obat sesuai indikasi -Hindari menerus -meninggikan kaki saat duduk, posisi semifowler untuk menghindari edema yang terus obat intramuskuler n oksigen tambahan dan pemberian IVFD RL 8 tts/i, , KSR 1x1, captopril 2x6,25 mg (pemutus rennin angiotensin) langsung intra muscular -tidak melakukan injeksi -mencatat keluhan anoreksia, mual, distensi abdomen dan konstipasi -pemberian allupurinol 3x100mg, inj. Furosemid 2 amp/8jam , spironolacton 1x25 mg (K 3,0 meq/L)diet jantung III (rendah natrium)Evaluasi Dx. 3 hari ke 2 (Tanggal 2 Oktober 2011 pukul 08.00-14.00wib) S:O: keadaan umum lemah, turgor kulit mengkilat Dx 2 hari ke 2 (Tanggal 2 Oktober 2011 pukul 08.00-14.00wib): A: masalah kerusakan integritas kulit belum terjadi rga mengatakan klien sulit untuk bergerak, tidak nyaman, kelelahan Observasi keadaan kulit P: an umum lemah, edema (+), turgor kulit mengkilat, ascites (+) -minimalkan hipoksia jaringan han volume cairan tubuh -Ubah posisi sering ditempat tidur/kursi, bantu latihan rentang gerak pasif/aktif u pengeluaran urine. -Berikan perawatan kulit u keseimbangan pemasukan dan pengeluaran selama 24 jam -Hindari obat intramuskuler osisi dengan sering an obat sesuai indikasi I: -mencatat penonjolan tulang, adanya edema, area sirkulasinya terganggu/pigmentasi sing usus. ma rian obat sesuai indikasi (kolaborasi) dan Konsul dengan ahli diet. - Memijat area kemerahan atau yang memutih pada kulit atat jumlah dan warna saat dimana diuresis terjadi -memberikan posisi mika miki pada pasien, latihan ROM hitung input dan output per 24 jam -meminimalkan dengan kelembaban/ekskresi kulit klien ggikan kaki saat duduk, posisi semifowler untuk menghindari edema yang terus menerus an oksigen tambahan dan pemberian IVFD RL 8 tts/i, KSR 1x1, captopril 2x6,25 mg (pemutus rennin angiotensin) -tidak melakukan injeksi langsung intra muscular at keluhan anoreksia, mual, distensi abdomen dan konstipasi mm Hg. HR 96 x/mnt. Masalah belum teratasi. Intervensi dilanjutkan E: klien merasa lebih baik setelah di ganti-ganti posisi, dilakukan ROM pasif. Masalah belum terjadi. Intervensi dilan erian allupurinol 3x100mg, diet jantung III (rendah natrium) inj. Furosemid 2 amp/8jam, spironolacton 1x25 mg (K 3,0 meq/L) perianal dan ekstremitas bawah(+), distensi abdomen (+), klien masih tampak tidak nyaman dan tidak mau makan. Masalah belum teratasi, intervensi dilanjutkan 08.00-14.00 wib):MIND MAPPING PASIEN DENGAN CHF PADA Tn. K DI RUANG GEULIMA II RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH Evaluasi Dx. 3 hari ke 3 (Tanggal 3 Oktober 2011 pukul 08.00-14.00wib) S:O: keadaan umum lemah, turgor kulit mengkilat, ruam merah di perut Evaluasi Dx 2 hari ke 3 (Tanggal 3 Oktober 2011 pukul 08.00-14.00wib): 8.00-14.00 wib): A: masalah kerusakan integritas kulit belum terjadi S: keluarga mengatakan klien sulit untuk bergerak, tidak nyaman, kelelahan P: - Observasi keadaan kulit k dalam, konnjungtiva pucat (+/+)lemah, edema (+), turgor kulit mengkilat, ascites (+) O: keadaan umum -minimalkan hipoksia jaringan A: kelebihan volume cairan tubuh -Ubah posisi sering ditempat tidur/kursi, bantu latihan rentang gerak pasif/aktif P: -Pantau pengeluaran urine. -Berikan 24 jam -Pantau keseimbangan pemasukan dan pengeluaran selamaperawatan kulit -Hindari obat intramuskuler -ubah posisi dengan sering -Kaji bising usus. I: -mencatat penonjolan tulang, adanya edema, area sirkulasinya terganggu/pigmentasi -Pemberian obat sesuai indikasi (kolaborasi) dan Konsul dengan ahli diet. - Memijat area kemerahan atau yang memutih pada kulit obat sesuai indikasi I: - mencatat jumlah dan warna saat dimana diuresis -memberikan posisi mika miki pada pasien, latihan ROM terjadi - menghitung input dan output per 24 jam -meminimalkan dengan kelembaban/ekskresi kulit klien -meninggikan kaki saat duduk, posisi semifowler untuk menghindari edema yang terus menerus -tidak konstipasi -mencatat keluhan anoreksia, mual, distensi abdomen danmelakukan injeksi langsung intra muscular E: klien merasa lebih baik amp/8jam, spironolacton 1x25 mg (K ROM pasif. -pemberian allupurinol 3x100mg, diet jantung III (rendah natrium) inj. Furosemid 2 setelah di ganti-ganti posisi, dilakukan3,0 meq/L) Masalah belum terjadi. Intervensi diloksigen tambahan dan pemberian IVFD RL 8 tts/i, KSR 1x1, captopril abdomen (+),Masalah belumangiotensin) E: edema perianal dan ekstremitas bawah(+), distensi 2x6,25 mg (pemutus rennin teratasi, intervensi dilanjutkan Kesadaran apatis, bunyi jantung S3 gallop. Klien tampak sangat lelah.Masalah belum teratasi. Intervensi dilanjutkan