42
Metode Konvensional : Flow of Document Data Flow Diagram Robby Kurniawan Budhi, M.Kom NALISA DAN DESAIN SISTEM

Context Diagram

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Context Diagram

Metode Konvensional :Flow of Document Data Flow Diagram

Robby Kurniawan Budhi, M.Kom

ANALISA DAN DESAIN SISTEM

Page 2: Context Diagram

Analisa dan Desain Sistem

Apa arti analisa dan desain sistem?

Bagaimana cara / teknik analisa & desain sistem?

Apa yang harus dianalisa / didesain dari sistem?

Page 3: Context Diagram

Flow of Document (Document Flowchart)

Melacak aliran fisik dokumen di dalam organisasi

Digunakan untuk menganalisa sistem dalam hal kelemahan kontrol dan laporan

Diawali dengan mengidentifikasi departemen dan grup yang mengelola dokumen

Page 4: Context Diagram

FOD – Symbols

Document / multi-document : input / output dalam bentuk kertas tercetak

Process : pengolahan oleh komputer

Manual Operation : proses pengolahan manual, tidak melalui komputer

Decision : menyatakan kondisi yang memberikan beberapa alternatif percabangan

Manual Input : operasi input menggunakan keyboard

A Permanent File : file dalam bentuk kertas tercetak yang diurutkan sesuai dengan huruf yang tercantum di dalam simbolA : alphabetical, N : numerical, D : date-timeConnector / Off-page connector : sebagai penghubung dalam satu halaman / beda halaman

Page 5: Context Diagram

Contoh Flowchart Dokumen

     

     

Pasien Medical Record Dokter Apotik

Slip pendaftaran

Pemeriksaan / Diagnosa

Penulisan resep

Resep dokterResep dokter

Bukti penerimaan obat

Resep dokter

Peracikan resep

Proses pengeluaran obat

Kartu Pasien / Isian data pasien Ketik No. Rekam

Medis

Slip pendaftaranSlip pendaftaran

Proses pendaftaran

Page 6: Context Diagram

Data Flow Document (DFD) / Diagram Arus Data (DAD)

Diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas.

DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan

Page 7: Context Diagram

Tujuan DFD

Memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasi pada saat data bergerak melalui sistem

Menggambarkan fungsi-fungsi(dan sub fungsi) yang mentransformasi aliran data

Page 8: Context Diagram

Manfaat DFD

DFD adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.

DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan,khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.

DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dan dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

Page 9: Context Diagram

Simbol DFD – Entitas

External entity dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen di dalam organisasi, atau perusahaan yang sama tetapi di luar kendali sistem yang sedang dibuat modelnya.

External entity dapat juga berupa departemen, divisi atau sistem di luar sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan.

Entity Name

Page 10: Context Diagram

Simbol DFD – Data Flow

Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah.

Arus data ini mengalir diantara proses (Process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity).

Arus data ini menunjukkan arus data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

Nama Arus Nama Arus Nama Arus

Page 11: Context Diagram

Simbol DFD – Ketentuan Arus Data

Arus data dapat berbentuk sebagai berikut : Formulir atau atau dokumen dokumen yang  yang

digunakan digunakan perusahaan perusahaan Laporan tercetak tercetak yang  yang dihasilkan dihasilkan

sistem sistem Output dilayar  komputer Masukan untuk komputer Komunikasi ucapan Surat atau memo Data yang dibaca atau atau direkam di file Suatu isian yang dicatat pada buku agenda Transmisi data dari suatu komputer ke komputer lain

Page 12: Context Diagram

Simbol DFD – Process

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dan hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dilakukan arus data yang akan keluar dari proses.

Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran (notasi DeMarco-Yourdon) atau dengan simbol empat persegi panjang dengan sudut-sudut tumpul (notasi Gane-Sarson).

Process

Name

Process Name

Page 13: Context Diagram

Simbol DFD – Ketentuan Proses

Proses harus memiliki input dan output.

Proses dapat dihubungkan dengan komponen entity, data store atau proses melalui alur data.

Sistem/bagian/divisi/departemen yang sedang dianalisis oleh profesional sistem digambarkan dengan komponen proses.

Page 14: Context Diagram

Simbol DFD – Data Store

Data Store merupakan simpanan dari data yang dapat berupa file atau database di sistem komputer, arsip atau catatan manual, kotak tempat data di meja seseorang, tabel acuan manual, agenda atau buku.

Data Store di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya (notasi Gane-Sarson) atau sepasang garis horizontal paralel (notasi DeMarco-Yourdon)

Nama DS Nama DS

Page 15: Context Diagram

Hal yang Harus Diperhatikan

Tiap komponen dalam DFD harus memiliki nama

Tiap proses harus memiliki nomor

Berlatih menggambar DFD sesering mungkin agar enak dilihat

Hindari penggambaran DFD yang rumit

DFD yang dibentuk harus konsiten secara logika

Page 16: Context Diagram

Tips Pembuatan DFD

Pilih notasi sehingga proses yang didekomposisi atau tidak didekomposisi dapat dibaca dengan mudah

Nama proses harus terdiri dari kata kerja dan kata benda Nama yang dipakai untuk proses, data store, data flow harus konsisten Setiap level harus konsisten aliran datanya dengan level sebelumnya Usahakan agar external entity pada setiap level konsisten peletakannya Banyaknya proses yang disarankan pada setiap level tidak melebihi 7 proses Dekomposisi berdasarkan kelompok data lebih disarankan (memudahkan aliran

data ke storage yang sama) Nama Proses yang umum hanya untuk proses yang masih akan didekomposisi Pada Proses yang sudah tidak didekomposisi, nama Proses dan nama Data harus

sudah spesifik Aliran ke storage harus melalui proses, tidak boleh langsung dari external entity Aliran data untuk Proses Report : harus ada aliran keluar. Akan ada aliran masuk

jika perlu parameter untuk mengaktifkan report Aliran data yang tidak ada data storenya harus diteliti, apakah memang tidak

mencerminkan persisten entity (perlu disimpan dalam file/tabel), yaitu kelak hanya akan menjadi variabel dalam program.

Page 17: Context Diagram

Langkah Pembuatan DFD

Identifikasi External Entity, Input dan Output

Buat Diagram Konteks (Context Diagram)

Buat Diagram Level 0 (Overview Diagram)

Buat Diagram Level 1 dan seterusnya (proses dekomposisi) apabila diperlukan

Page 18: Context Diagram

Diagram Konteks (Context Diagram)

Merupakan diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya.

Cara pembuatan : Tentukan nama sistem Tentukan batasan sistem Tentukan entitas apa saja yang ada dalam sistem Tentukan apa yang diterima/diberikan entitas dari /

ke sistem. Gambarkan diagram konteks.

Page 19: Context Diagram

Contoh Diagram Konteks (Context Diagram)

Page 20: Context Diagram

Diagram Level 0(Overview Diagram)

Merupakan dekomposisi dari diagram konteks.

Cara pembuatan : Tentukan proses utama yang ada pada sistem Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing

proses ke/dari sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang keluar/masuk dari suatu level harus sama dengan alur data yang masuk/keluar pada level berikutnya)

Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber maupun tujuan alur data

Hindari perpotongan arus data Beri nomor pada proses utama (nomor tidak

menunjukkan urutan proses)

Page 21: Context Diagram

Contoh Diagram Level 0(Overview Diagram)

Page 22: Context Diagram

Diagram Level 1

Merupakan dekomposisi dari diagram level 0.

Cara pembuatan : Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari

proses utama yang ada di level 0. Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing

sub-proses ke/dari sistem dan perhatikan konsep keseimbangan.

Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumber maupun tujuan alur data.

Hindari perpotongan arus data. Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang

menunjukkan dekomposisi dari proses sebelumnya. Contoh : 1.1, 1.2, 2

Page 23: Context Diagram

Contoh Cara Dekomposisi Diagram (a)

Context Diagram

Page 24: Context Diagram

Contoh Cara Dekomposisi Diagram (b)

DFD Level 0

Page 25: Context Diagram

Contoh Cara Dekomposisi Diagram (c)

DFD Level 1

Page 26: Context Diagram

Contoh Cara Dekomposisi Diagram (d)

DFD Level 2

Page 27: Context Diagram

Kesalahan Umum dalam Pembuatan DFD

Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output. Kesalahan ini disebut dengan black hole (lubang hitam), karena data masuk ke dalam proses dan lenyap tidak berbekas seperti dimasukkan ke dalam lubang hitam.

Page 28: Context Diagram

Kesalahan Umum dalam Pembuatan DFD

Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input. Kesalahan ini disebut dengan miracle (ajaib), karena ajaib dihasilkan output tanpa pernah menerima input.

Page 29: Context Diagram

Kesalahan Umum dalam Pembuatan DFD

Input yang masuk tidak sesuai dengan kebutuhan proses

Page 30: Context Diagram

Kesalahan Umum dalam Pembuatan DFD

Data Store tidak memiliki keluaran

Page 31: Context Diagram

Kesalahan Umum dalam Pembuatan DFD

Data Store tidak memiliki masukan

Page 32: Context Diagram

Kesalahan Umum dalam Pembuatan DFD

Hubungan langsung antar entitas

Page 33: Context Diagram

Kesalahan Umum dalam Pembuatan DFD

Masukan langsung entitas ke data store

Page 34: Context Diagram

Kesalahan Umum dalam Pembuatan DFD

Keluaran langsung dari data store ke Entitas 

Page 35: Context Diagram

Kesalahan Umum dalam Pembuatan DFD

Hubungan langsung antar data store

Page 36: Context Diagram

Kesalahan Umum dalam Pembuatan DFD

Data masukan dan keluaran yang tidak bersesuaian dalam data store

Page 37: Context Diagram

Contoh Kasus : Rental DVD

Identifikasi Data : Kartu Anggota Fotokopi KTP / SIM Lembar Identitas Nota Peminjaman Data DVD Laporan Bulanan

Page 38: Context Diagram

Contoh Kasus : Rental DVD

Hasil Wawancara : Pihak yang terlibat : Manager,

Admin, Anggota Calon anggota harus membawa KTP /

SIM saat mendaftar

Page 39: Context Diagram

Contoh Kasus : Rental DVD

Hasil Kuesioner : Keterlambatan tidak didenda Adanya kesulitan dalam menemukan

data DVD

Page 40: Context Diagram

Contoh Kasus : Rental DVD

Narasi : Calon anggota mengisi lembar identitas dan

memberikan fotokopi kartu pengenal (KTP / SIM) Petugas memeriksa apakah data tersebut sudah ada

pada arsip anggota Jika tidak ada, petugas akan membuat kartu anggota

baru dan memberikannya pada anggota Pada saat meminjam, anggota harus menunjukkan kartu

anggota dan memberikan data DVD yang akan dipinjam Petugas akan mencari dari arsip DVD :

Jika DVD tidak ada atau sedang dipinjam, maka petugas akan memberitahukan status kosong ke anggota

Jika ada, maka petugas akan membuat nota peminjaman dan memberikannya ke anggota

Page 41: Context Diagram

Contoh Kasus : Rental DVD

Buat Flow of Document (FOD) dan Data Flow Diagram (DFD)

Ketentuan : Apabila diperlukan, boleh menambah entitas

sendiri Jawaban bervariatif (hanya ada syarat minimal

sistem, namun masih bisa dikembangkan sendiri) Tulis tangan Dikumpulkan dan dibahas minggu depan Anggap sebagai latihan, jangan asal

mengumpulkan

Page 42: Context Diagram

Any Question?

Thank You for the attention...

Next Chapter : UML