6
ANALISA PROSES INTERAKSI Nama klien : N.n L.memakai baju warna merah jambu lengan pendek, rok warna hitam, rambut rapi,memakai sandal jepit, klien terkesan sangat pendiam, ekspresi tenang. Tujuan interaksi : Klien dapat memperkenalkan Bangsal : Pringgondani No. CM : Mahasiswa : Robert KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON VERBAL ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT RASIONALISASI P: Selamat siang bu.... P: Kontak mata berjaba tangan, mendekat klien Merasa terkejut disapa oleh perawat Berharap dapat melalui perkenalan Ucapan salam sebagai tanda dari terjadinya hubungan saling percaya K: Kontak mata singkat K: Selamat siang K: Bangun pelan- pelan kemudian Duduk agak ragu Merasa senang karena klien mau Belum terbina hubungan saling

conto API

Embed Size (px)

DESCRIPTION

contoh

Citation preview

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama klien : N.n L.memakai baju warna merah jambu lengan pendek, rok warna hitam, rambut rapi,memakai sandal jepit, klien terkesan sangat pendiam, ekspresi tenang.

Tujuan interaksi : Klien dapat memperkenalkan Bangsal : PringgondaniNo. CM :Mahasiswa : Robert

KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON VERBAL

ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN

ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT

RASIONALISASI

P: Selamat siang bu.... P: Kontak mata berjaba tangan, mendekat klien

Merasa terkejut disapa oleh perawat

Berharap dapat melalui perkenalan

Ucapan salam sebagai tanda dari terjadinya hubungan saling percaya

K: Kontak mata singkat

K: Selamat siang K: Bangun pelan-pelan kemudian turun di tempat tidur,ekspresi tenang menunduk

Duduk agak ragu Merasa senang karena klien mau duduk mendekat

Belum terbina hubungan saling percaya,perlu ditingkatkan

P: Membimbing klien ke ruang pertemuan

P: Nama saya R, saya mahasiswa PSIK UMS, tugas disini sudah tiga hari merawat pasien lain dan juga ibu. Bagaimana kalau kita berbincang sebentar ± 15 menit, apakah ibu bersedia

P: Kontak mata memperbaiki duduk sambil mendekat

Klien duduk berhadapan kelihatan ragu

Berharap dapat melanjutkan berbincang-bincang

Untuk menimbulkan rasa percaya bagi klien terlebih dahulu perawat memperkenalkan diri.

K: Memperhatikan perawat agak ragu.

K: Ya K: Kontak mata singkat & menunduk

P: Memperhatikan tingkah laku klien

Ada keraguan pada diri klien

Berharap dapat melanjutkan pertemuan

Belum terbina hubungan saling percaya sehingga klien nampak ragu

P: Bisakah ibu menyebut nama ibu dan panggilan sehari-hari, umur dan alamat ibu?

P: Kontak mata bernada memohon, tangan mempersilahkan klien bicara

Klien senang disapa namun terkesan ragu untuk bicara

Perawat berharap dapat berkenalan dan terbina rasa percaya dengan pasien

K: Memperhtikan perawat

K: Nama saya ”L” saya senang dipanggil L, umur 31 tahun alamat Kalisari

K: Kontak mata singkat sekali-sekali kontak mata kemudian menunduk

Klien bicara lancar menjawab pertanyaan sesuai.

Perawat senang pertanyaan dapat dijawab.

Menyebutkan nama menandakan kesediaan menerima hubungan

P: Mengamati non verbal klien

P: Apakah ibu ingat kapan ibu P: Kontak mata hangat Klien bicara Perawat berharap klien Menstimulasi klien

masuk RS ini tangan mempersilah-kan

bicara sesuai terhadap perisstiwa waktu.

K: Saya sudah sering dirawat pak, saya lahir tahun 1975

K: Kontak mata singkat bicara pelan, suara lemah, lancar

Klien bicara lancar, isi sesuai

Perawar berharap klien mengingat

Orientasi waktu klien baik

P: Apa yang menyebabkan ibu L dirawat di RS.

P: Kontak mata hangat sambil mempersilah-kan menjawab

Klien senang dengan pertanyaan

Perawat berharap klien menjawab pertanyaan

Menggali masalah klien untuk menimbulkan rasa empati

K: Dulu waktu saya SMP kelas III, saya ingin masuk polwan, setelah lulus SMA, saya tes tapi tidak lulus, terus saya disuruh kawin dengan pilihan kakak. Saya tidak mau, saya dibilang sakit jiwa. Waktu saya masuk yang terakhir karena malam itu saya ribut-ribut dengan kakak

K:

P:

Kontak mata lama bicara lancar, nada pelan.

Kontak mata, mengamati ekspresi klien

Senang klien dapat mengungkapkan perasaannya

P: Waktu ribut-ribut dengan kakak, penyebabnya apa?

K: Saya mendengar suara-suara kakak yang menyuruh ayah (alm) untuk mengubur saya hidup-hidup

K: Kontak mata lama, bicara pelan

Mengungkapkan halusinasi

Menilai klien mengalami halusinasi

Klien mengungkapkan perasaan halusinasi

P: Apakah ada orang lain yang juga ikut mendengar suara suara tadi? Seperti ibu, atau

K: Bicara lancar, kontak mata cukup

Kien mengungkapkan persepsi halusinasi

Senang klien dapat mengungkapkan perasaannya

Rangsangan yang tidak nyata bagi klien menimbulkan persepsi

adik misalnya P: Mengamati non verbal klien

halusinasi

K: Tidak ada pak

P: Baiklah bu, pertemuaan kita cukup sekian dulu ya... saya tadi sudah mengetahui nama ibu, dan panggilan sehari-hari, juga alasan ibu masuk RS, saya berharap ibu tidak lupa dengan saya, besok jam 9.00 kita ketemu lagi bu..? selamat siang...

K: Kontak lama tersenyum membalas jabat tangan