30
TUTORIAL HEMIPARESE Disusun Oleh : Tri Agung Wibowo, S.Ked Ahmad Hasan, S.Ked Rahma Ayu Larasati, S.Ked Siti mi Kulsum, S.Ked !itra Wahyu Lestari, S.Ked Dibimbing Oleh : Dr. Samino, S". S

contoh

Embed Size (px)

DESCRIPTION

toet

Citation preview

TUTORIAL Diffetential diagnosis hemipharese

TUTORIAL HEMIPARESEDisusun Oleh : Tri Agung Wibowo, S.KedAhmad Hasan, S.KedRahma Ayu Larasati, S.KedSiti Umi Kulsum, S.KedCitra Wahyu Lestari, S.Ked

Dibimbing Oleh :Dr. Samino, Sp. SKASUSPasien Ny.Z 63 tahun, datang kerumah sakit dengan keluhan lemas pada separuh badan sebelah kanan sejak 2 hari SMRS. Keluhan disertai mulut mencong ke kanan 2 hari lalu. Ia juga menderita nyeri kepala dan muntah-muntah. Beberapa saat setelah mengalami lemah separuh badan, penderita sulit diajak komunikasi dan kelihatan mengantuk. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan DM pasien juga ada riwayat kateter jantung.

Kalimat KunciLemas pada separuh badanKesulitan bicaraNyeri kepala Muntah-muntahKesulitan berkomunikasiRiwayat hipertensi, DM, jantungPertanyaanApa penyebab lemah separuh badan ? Bagaimana patomekanismenya?Apa saja penyakit penyakit yang disertai keluhan lemah separuh badan?Mengapa penderita mengalami kesulitan bicara?Apa penyebab nyeri kepala dan muntah pada skenario?Bagaimana proses diagnosa pada pasien dengan keluhan lemah separuh badan?Bagaimana penatalaksanaan pasien dengan keluhan lemah seluruh badan?KelumpuhanKelumpuhan yaitu hilangnya tenaga otot sehingga gerak voluntar sukar atau sama sekali tidak bisa dilakukan.Hemiparese & hemiplegi (hemi artinya sebelah, paresis berarti lemah, plegi maknanya lumpuh sama sekali). Hemiparese = lemah separuh tubuh, dan hemiplegi = lumpuh sebelah badan.Hemiplegi juga biasa disebut dengan HemiparalisisKelemahan dan kelumpuhan adalah gejala gangguan/penurunan fungsi motorik susunan saraf, yang lazimnya terjadi pada anggota dan bagian tubuh sesisi secara akut, ataupun kronik, dengan atau tidak progresif.

PatomekanismeKlasifikasi Berdasarkan Letak LesiHemilesi di Korteks Motorik Primer GejalaPenyebabDerajat kelumpuhan ekstremitas superior dan inferior berbeda karena korteks motorik diperdarahi arteri yang berbeda yaitu A. Serebri anterior cabang kortikal& a. Serebri media.

Afasia Melibatkan bagian depan dan belakang korteks motorisDeviation conjugeeLesi paralitik area 8 kontralateralForced crying & forced laughingLesi mengenai korteks frontalHipertonia spastisLesi disekitar korteks motorik primerDisfagiaLesi pada n vagus & n. glosofaringeus

Hemiplegia Akibat hemilesi di kapsula InternaGejalaPenyebabRigiditas, atetosis, distonia, tremor, hemianopiaLesi mengenai radiasio optika, nukleus kaudatus, putamenGerakan sekutu patologik, misal saat berbaring kaki yang hemiparese ikut terangkat

Lesi di susunan piramidal bisa mengenai korteks motorik

Hemiplegia Alternans di MesesenfalonNoGejalaPenyebab1Strabismus divergen, diplopia, midriasis dan ptosis ipsilateral (sindrom weber)Kelumpuhan melibatkan N. Okulomotorius (N. III)2Gerakan involuntar pada lengan dan tungkai yang paretik (sindrom benedict)Tersumbatnya salah satu cabang rami perforantes paramedialis a. basilaris

Hemiplegia alternans akibat hemilesi di medula oblongataKelumpuhan LMN pada lidah sisi ipsilateral : karena lesi mengenai radiks n. hipoglosusPatomekanisme Kesulitan BerkomunikasiKesulitan berkomunikasi pada pasien dapat disebut dengan afasiaAfasia adalah gangguan kemampuan berbahasa. Para penderita afasia dapat mengalami gangguan berbicara, memahami sesuatu, membaca, menulis, dan berhitung. Penyebab afasia selalu berupa cedera otak. Pada kebanyakan kasus, afasia dapat disebabkan oleh pendarahan otak. Selain itu juga dapat disebabkan oleh trauma atau tumorJenis Afasia17Aphasia AsessmentFirst test spontaneous speech? What the patient asks for in the morning Brocas aphasiaFor tea/food/going to toiletNow test the comprehension Whether he understands the meaning of words -WernickesGive some simple commands lift up the unaffected arm show the tongueTest for intactness of conduction pathway Conductive aphasiaWhether the patient is able to repeat what the examiner says. Use a phraseTest for naming intactness of the arcuate bundle Anomic aphasiaShow an object like a pen and ask to name it; not merely to handle it or even use itTry whether the patient can read aloud? Pure word blindnessGive a news paper and ask the patient to read aloud from itTry whether a patient can understand spoken language? Pure word deafnessinability to comprehend the meaning of speech, but still being able to hear, speak, read, and write.Patomekanisme Cephalgia dan MuntahKenaikan Tekanan intra kranial, merupakan kenaikan volume intrakranial yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial. Hal ini dapat mencetuskan rasa nyeri pada kepala adapun hal-hal yang dapat meiningkatkan TIK, dapat berupa udema jaringan otak, akumulasi perdarahan, akumulasi cairan serebrospinal.Peningkatan tekanan intrakranial akan menyebabkan herniasi ke arah batang otak sehingga dapat mengakibatkan gangguan pusat-pusat pengaturan organ vital, gangguan pernafasan, hemodinamik, kardiovaskuler, dan kesadaran.HEMIPARESE LESI OTAK (INTRAKRANIAL)/ BATANG OTAKVASKULAR * perkemb.cepat * progresif * trauma (-)TRAUMA * Truama (+) * klinis berkembang cepat * CT-MRIINFEKSI AKUT * Sindrom inflamsi- klinis - LAB * CSF ! (+)AKUTINF.SUB AKUTM.IT IS TBTUMOR

ABSES~ SOL~ INFEKSI (RIW (+))INFEKSI KRONIK / INVESTASI PARASITTANDA INFLAM. KRONIK KLINIS / LABRW (+) SEJAK LAHIRCT / MRI (+)PENY. DEG. SINDROM TIK FOCAL SIGN CT-SCAN (+) SUB AKUTTDK AKUTKRONIKKET.KARAKTERISTIK, dllDiagnosa BandingGejalaNHSHSBRAIN TUMORHEMATOMAMENI-NGITISHemiparese+++++Mulut mencong+++++/-Nyeri kepala& muntah+++++Kesulitan komunikasi+++++Kel. Ut. HEMIPARESEAKUT / SUB AKUT?VASKULARINFLAMASIN H SH SVASKULITISIR-SERKONTUSEDHICHTRSAHTRSDHM. IT ISSEREBRITISABSESKISTETBKLOMPxSOL, KONG,DEGTRAUMAINFEKSISTROKESOLIKTUMORIKRANTUMORSEREBRI/MENGKISTEABSESKONG. / DEGRM LAHIRP.KONGENITALDEGSINDROM TIKYAYESNOCT HIPERDYESYESYESNONONONORK + KLINIS PARASIT (+)++TANDA INFLNOYANONOYES AKUTKRONIK UMND/ TOPISSEREBRALBRAIN STEMSEREBRALLARUMLMNPENDEKATAN, ALGORITMISPENGAMBILAN KEPUTUSAN D/ &R/ PD HEMIPARESEHistory TakingWhen did the event start? When was he last found to be in a normal state?What is the total duration of the illness? If multiple, of each episode?What according to the patient or relatives were the initial presenting symptoms?What was the exact mode of onset; was it abrupt, sudden, sub-acute or gradual?When was the maximum deficit noted; was it in the beginning or later?What was the progress of the initial symptoms; static, progressing or regressing?What were the associated symptoms; in CNS as well as CVS, RES and GIT?What investigations he has under gone so far and what are the ones planned?What treatment the patient has received so far and what the ones planned?EXAMINATIONGeneral condition- Consciousness- Patient description

Vital signs- Blood pressure- Respiratory rate- Artery pulse

Gejala defisit neurologis fokalGejala defisit neurologis globalGejala motorikkelemahan atau kekakuan tubuh satu sisiganguan menelangangguan keseimbangan tubuhGangguan Berbicara atau Berbahasakesulitan pemahaman atau ekspresi berbahasakesulitan membaca (dsylexia) atau menulisgangguan keseimbangan tubuhGangguan Sensorikperubahan kemampuan sensorikGejala Visualpandangan gandagangguan penglihatanGejala VestibularvertigoGejala Kognitifgangguan memorigangguan aktifitas sehari-harikelumpuhan seluruh tubuhpingsan light-headedness blackouts dengan gangguan kesadaraninkontinensia urin maupun fesesbingungtinnitusEXAMINATIONPhysical assessments- Deft exam- Muscle tone- Muscle power- Tendon reflex- Pathologic reflexSupporting exams- Laboratory exam- CT scan- MRI- Arteriogram- X ray- EEG- ECG- Lumbar puncture- TCD CT scan & MRI( copied from dr. Akbars slide )

TCD & LUMBAR PUNCTURE( copied from dr. Akbars and dr. Yusras slide )

Karena kasus stroke pasien masih tergolong akut, maka pasien harusmendapatkan penatalaksaan yang segera agar tidak menyebabkanpenurunan fungsi neurologis yang lebih lanjut. Beberapa di antaranya:a. Memastikan Airway Breathing Circulation tidak mengalami hambatankarena kelumpuhan yang dialami.b. Memeriksa keseimbangan cairan tubuh agar perdarahan tidakmengganggu fungsi organ penting lainnya.c. Menyingkirkan kemungkinan koagulopati agar fungsi thrombin danfaktor pembeku darah lainnya normal.

TATALAKSANAd. Mengendalikan hipertensi terutama pada perdarahan intraserebri agaredema tidak semakin parah.e. Pertimbangakan kosultasi bedah saraf jika kondisi darurat sepertiperdarahan yang massif.f. Memberikan manitol 20% (1 kg/kgBB, IV dalam 20-30 menit) dengantanda tanda peningkatan intrakraniala dan koma.

TATALAKSANA