29
Contoh Isi dari Business Plan - Perencanaan Bisnis Filed in: Artikel Manajemen Add comments Apa itu business plan? Business plan merupakan rancangan penyelenggaraan sebuah usaha bisnis secara menyeluruh terhadap semua aspek yang dibutuhkan dalam menjalankan sebuah usaha bisnis. Melaui sebuah business plan yang mantap akan memberi jaminan yang lebih keseriusan dari pengelola bisnis yang bersangkutan. Business plan juga merupakan cara Anda untuk meyakinkan pihak investor atau pemberi dana hibah di perusahaan yang akan Anda buat. Jika Anda ingin mendapatkan materi presentasi yang bagus tentang management skill, strategi bisnis dan personal development, silakan KLIK DISINI. Business plan yang baik akan mengandung isian yang jelas dan mudah dipahami apa sebenarnya yang menjadi maksud tujuan, upaya- upaya, gambaran target, strategi dan sebagainya. Biasanya pihak-pihak pemberi dana hibah akan menilai tak hanya dari aspek kejelasan saja, namun sejauh mana kebermanfaatan dari rancangan bisnis yang diupayakan. Langkah-langkah dan target seperti apa yang dipersiapkan dikemudian hari untuk mengantisipasi berbagai persoalan yang akan dihadapi perusahaan. Sebuah business plan biasanya diperlukan saat Anda akan mengikuti sebuah kompetisi dana hibah untuk usaha bisnis. Jika Anda sedang merancang sebuah business plan untuk sebuah even kompetisi bisnis, maka yang paling penting Anda lakukan ditahap awal adalah bagaimana menyajikan sesuatu yang mudah dipahami oleh orang lain, simpel tidak bertele-tele namun tetap memuat tujuan yang hendak dicapai.

Contoh Isi dari Business Plan.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Contoh Isi dari Business Plan.docx

Contoh Isi dari Business Plan - Perencanaan Bisnis

Filed in: Artikel Manajemen Add comments

Apa itu business plan? Business plan merupakan rancangan penyelenggaraan sebuah usaha bisnis secara menyeluruh terhadap semua aspek yang dibutuhkan dalam menjalankan sebuah usaha bisnis.

Melaui sebuah business plan yang mantap akan memberi jaminan yang lebih keseriusan dari pengelola bisnis yang bersangkutan. Business plan juga merupakan cara Anda untuk meyakinkan pihak investor atau pemberi dana hibah di perusahaan yang akan Anda buat.

Jika Anda ingin mendapatkan materi presentasi yang bagus tentang management skill, strategi bisnis dan personal development, silakan KLIK DISINI.

Business plan yang baik akan mengandung isian yang jelas dan mudah dipahami apa sebenarnya yang menjadi maksud tujuan, upaya-upaya, gambaran target, strategi dan sebagainya.

Biasanya pihak-pihak pemberi dana hibah akan menilai tak hanya dari aspek kejelasan saja, namun sejauh mana kebermanfaatan dari rancangan bisnis yang diupayakan. Langkah-langkah dan target seperti apa yang dipersiapkan dikemudian hari untuk mengantisipasi berbagai persoalan yang akan dihadapi perusahaan.

Sebuah business plan biasanya diperlukan saat Anda akan mengikuti sebuah kompetisi dana hibah untuk usaha bisnis. Jika Anda sedang merancang sebuah business plan untuk sebuah even kompetisi bisnis, maka yang paling penting Anda lakukan ditahap awal adalah bagaimana menyajikan sesuatu yang mudah dipahami oleh orang lain, simpel tidak bertele-tele namun tetap memuat tujuan yang hendak dicapai.

Apa saja yang biasanya ada di dalam sebuah business plan? Berikut ini beberapa aspek yang perlu dijelaskan pada sebuah business plan:

1. Gambaran bisnis secara umum, latar belakang dan visi misiDi dalam business plan perlu disampaikan secara terperinci mengenai deskripsi usaha yang akan Anda lakukan, latar belakang yang mendasari Anda mengusung ide bisnis tersebut serta visi misi apa yang ingin dicapai di dalam menjalankan usaha bisnis tersebut ke depannya.

2. Deskripsi produk dan layananBusiness plan yang Anda rancang juga harus memuat bagaimana deskripsi produk yang Anda hasilkan serta bagaimana bentuk pelayanan yang Anda berikan kepada para konsumen bisnis Anda. Di dalam uraian produk dan layanan, sebaiknya Anda juga menampilkan bagaiman model dari bisnis model yang Anda rancang, serta value apa yang Anda pakai dalam mengembangkan usaha bisnis tersebut.

3. Rencana dan strategi marketingBusines plan yang baik juga memuat bagaimana gambaran dan rencana strategi yang akan Anda

Page 2: Contoh Isi dari Business Plan.docx

jalankan terhadap perusahaan Anda. Sebuah usaha yang baik adalah usaha yang mengerti bagimana peran penting sebuah marketing di dalam keberlangsungan sebuah perusahaan yang akan Anda kelola.

4. Rencana operasionalRencana operasional di dalam sebuah business plan memuat bagaimana gambaran pelaksanaan riil dari usaha bisnis yang akan Anda kelola nantinya. Mulai dari siapa yang akan menjadi suplier usaha bisnis sampai bagaimana nantinya cara yang Anda lakukan untuk mendapatkan sumber bahan baku bisnis.

5. Manajemen dan personalManajemen dan personal di dalam sebuah business plan meliputi aspek pengelolaan struktur organisasi, serta bagaimana upaya pengelolaan unsur sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan. Bagaimana upaya yang harus dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk terus mengembangkan pengetahuan dan skill para karyawannya dalam bekerja.

Dapatkan secara gratis ebook - PANDUAN menjadi ENTREPRENEUR SUKSES DISINI.

Merancang sebuah business plan yang baik sebelum Anda memulai sebuah usaha bisnis merupakan cara untuk mengantisipasi berbagai bentuk resiko yang akan Anda hadapi dikemudian hari dalam mengelola usaha bisnis. Dengan adanya business plan yang baik, akan menjadi panduan Anda dalam menjalankan dan menghadapi berbagai hambatan bisnis. Kepercayaan dari pihak-pihak seperti investor dan donatur juga akan terbangun.

- See more at: http://rajapresentasi.com/2012/05/contoh-isi-dari-business-plan-perencanaan-bisnis/#sthash.M9fUGrHY.dpuf

http://rajapresentasi.com/2012/05/contoh-isi-dari-business-plan-perencanaan-bisnis/

Rabu, 14 Desember 2011

Konsep Dasar Manajemen Keperawatan

Konsep Dasar Manajemen Keperawatan

Makalah

Page 3: Contoh Isi dari Business Plan.docx

Disusun Guna

Memenuhi salah satu tugas

Mata Kuliah : Manajemen Keperawatan I

Dosen Pengampu : Ns.Andriyani Mustika N,S.Kep

Disusun Oleh :

Kelompok IV

1.      Siti Mursidah Ulfah SK.109.173

2.      Siti Mutmainah SK.109.174

3.      Suprapto AN SK.109.186

4.      Suryadi SK.109.187

5.      Ulya Alifa SK.109.199

6.      Umi Achsaniyatul F SK.109.200

7.      Wiwik Fitrianingsih SK.109.210

8.      Zahra Azzuhra SK.109.217

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

KENDAL

2011

Page 4: Contoh Isi dari Business Plan.docx

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah. SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayahnya serta memberikan perlindungandan kesehatan sehingga penulis dapat menyusun

makalah dengan judul ”Konsep Dasar Manajemen Keperawatan”. Dimana makalah ini sebagai

salah satu syarat untuk memenuhi tugas modul Manajemen Keperawatan I..

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa selama penyusunan makalah ini penulis banyak

menemui kesulitan dikarenakan keterbatasan referensi dan keterbatasan penulis sendiri. Dengan

adanya kendala dan keterbatasan yang dimiliki penulis maka penulis berusaha semaksimal

mungkin untuk menyusun makalah dengan sebaik-baiknya.

Dalam kesempatan ini tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, diantaranya :

1.      Hj. Kunsianah, S.Pd, M.Kes sebagai Ketua STIKES Kendal

2.      Ns. Andriyani Mustika N, S.Kep sebagai koordinator dosen pengampu Modul Manajemen

Keperawatan I

3.      Teman-teman kelompok IV

Sebagai manusia penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua

pihak demi perbaikan yang lebih baik dimasa yang akan datang.

Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada

umumnya, Amin.

Kendal, 14 Desember 2011

Page 5: Contoh Isi dari Business Plan.docx

Penyusun

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Tuntutan Masyarakat terhadap kwalitas pelayanan keperawatan dirasakan sebagai suatu

fenomena yang harus direspon oleh perawat. Oleh karena itu Pelayanan keperawatan ini perlu

mendapat prioritas utama dalam pengembangan ke masa depan.

Perawat harus mau mengembangkan ilmu pengetahuannya dan berubah sesuai tuntutan

masyarakat , dan menjadi tenaga perawat yang professional.Pengembangan  dalam berbagai

aspek keperawatan bersifat saling berhubungan, saling bergantung, saling mempengaruhi dan

saling berkepentingan. Oleh karena itu inovasi dalam pendidikan keperawatan, praktek

keperawatan , ilmu keperawatan dan kehidupan keprofesian merupakan fokus utama

keperawatan Indonesia dalam proses profesionalitas. Proses profesionalisasi merupakan proses

pengakuan terhadap sesuatu yang dirasakan, dinilai dan diterima secara spontan oleh 

masyarakat, maka dituntut untuk mengembangkan dirinya dalam sistim pelayanan kesehataan.

Perubahaan-perubahaan ini akan membawa dampak yang positif seperti makin

meningkatnya mutu pelayanan kesehatan/keperawatan yang diselenggarakan, makin sesuainya

jenis dan keahlian tenaga kesehatan/keperawatan yang tersedia dengan tuntutan masyarakat,

bertambahnya kesempatan kerja bagi tenaga kesehatan.Oleh karena alasan-alasan di atas maka

Pelayanan keperawatan harus dikelola secara profesional, karena itu perlu adanya Manajemen

Keperawatan.

Page 6: Contoh Isi dari Business Plan.docx

Manajemen Keperawatan harus dapat diaplikasikan dalam tatanan pelayanan nyata di

Rumah Sakit, sehingga perawat perlu memahami bagaiman konsep dan Aplikasinya di dalam

organisasi keperawatan itu sendiri.

Untuk lebih memahami arti dari Manajemen Keperawatan maka kita perlu mengetahui

terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan organisasi keperawatan, bagaimana tugas dan

tanggung-jawab dari masing-masing personil di dalam organisasi yang pada akhirnya akan

membawa kita untuk lebih mengerti bagaimana konsep dasar  dari Manajemen Keperawatan itu

sendiri.

B.     TUJUAN PENULISAN

Makalah ini di buat Untuk mengetahui,memahami,dan menerapkan konsep

manajemen keperawatan dalam bidang kesehatan,khususnya bidang keperawatan.

BAB II

PEMBAHASAN

KONSEP DASAR MANAJEMEN KEPERAWATAN

1. Pengertian manajemen

Manajemen adalah Suatu proses melakukan kegiatan atau usaha untuk mencapai tujuan

organisasi melalui kerjasama dengan oranglain.(Harsey dan Blanchard)

Manajemen sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

pengawasan suatu kegiatan.(James A. O’Brien)

Manajemen adalah pelaksanaan bersama oranglain.(Harold Konte dan Cyril O’Donnel)

Manajemen adalah pengorganisasian seluruh sumberdaya melalui perencanaan,

pengorganisasian, pemberian bimbingan dan pengendalian agar tercapai sasaran-sasaran dan

tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. (Henry L.Silk)

Dari pengertian para pakar diatas disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu proses

untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan melalui perencanaan, pengorganisasian,

kepemimpinan dan pemberian bimbingan.

Manajemen berfungsi untuk melakukan semua kegiatan yang perlu dilakukan dalam

rangka pencapaian tujuan dalam batas – batas yang telah ditentukan pada tingkat administrasi.

Page 7: Contoh Isi dari Business Plan.docx

Sedangkan Liang Lie mengatakan bahwa manajemen adalah suatu ilmu dan seni perencanaan,

pengarahan, pengorganisasian dan pengontrol dari benda dan manusia untuk mencapai tujuan

yang ditentukan sebelumnya.

2.      Pengertian Manajemen Keperawatan

Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui

upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman

kepada pasien, keluarga dan masyarakat. (Gillies, 1989).

Kita ketahui disini bahwa manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus

dilaksanakan oleh pengelola keperawatan untuk merencanakan, mengorganisasikan,

mengarahkan serta mengawasi sumber – sumber yang ada, baik sumber daya maupun dana

sehingga dapat memberikan pelayanan keperawatan yang efektif baik kepada pasien, keluarga

dan masyrakat.

  Fungsi – Fungsi Manajemen

Secara ringkas fungsi manajemen adalah sebagai berikut :

a.       Perencanaan (planning), perencanaan merupakan :

1.      Gambaran apa yang akan dicapai

2.      Persiapan pencapaian tujuan

3.      Rumusan suatu persoalan untuk dicapai

4.      Persiapan tindakan – tindakan

5.      Rumusan tujuan tidak harus tertulis dapat hanya dalam benak saja

6.      Tiap – tiap organisasi perlu perencanaan

b.      Pengorganisasian (organizing), merupakan pengaturan setelah rencana, mengatur dan

menentukan apa tugas pekerjaannya, macam, jenis, unit kerja, alat – alat, keuangan dan fasilitas.

c.       Penggerak (actuating), menggerakkan orang – orang agar mau / suka bekerja. Ciptakan suasana

Page 8: Contoh Isi dari Business Plan.docx

bekerja bukan hanya karena perintah, tetapi harus dengan kesadaran sendiri, termotivasi secara

interval.

d.      Pengendalian / pengawasan (controling), merupakan fungsi pengawasan agar tujuan dapat

tercapai sesuai dengan rencana, apakah orang – orangnya, cara dan waktunya tepat.

Pengendalian juga berfungsi agar kesalahan dapat segera diperbaiki.

e.       Penilaian (evaluasi), merupakan proses pengukuran dan perbandingan hasil – hasil pekerjaan

yang seharusnya dicapai. Hakekat penilaian merupakan fase tertentu setelah selesai kegiatan,

sebelum, sebagai korektif dan pengobatan ditujukan pada fungsi organik administrasi dan

manajemen.

3.      Prinsip – Prinsip Manajemen Keperawatan

Prinsip – prinsip yang mendasari manajemen keperawatan adalah :

a.       Manajemen keperawatan seyogyanya berlandaskan perencanaan karena melalui fungsi

perencanaan, pimpinan dapat menurunkan resiko pengambilan keputusan, pemecahan masalah

yang efektif dan terencana.

b.      Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu yang efektif. Manajer

keperawatan yang menghargai waktu akan menyusun perencanaan yang terprogram dengan baik

dan melaksanakan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sebelumnya.

c.       Manajemen keperawatan akan melibatkan pengambilan keputusan. Berbagai situasi maupun

permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan kegiatan keperawatan memerlukan pengambilan

keputusan di berbergai tingkat manajerial.

d.      Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien merupakan fokus perhatian manajer perawat

dengan mempertimbangkan apa yang pasien lihat, fikir, yakini dan ingini. Kepuasan pasien

merupakan poin utama dari seluruh tujuan keperawatan.

e.       Manajemen keperawatan harus terorganisir. Pengorganisasian dilakukan sesuai dengan

kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan.

f.       Pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen keperawatan yang meliputi proses

pendelegasian, supervisi, koordinasi dan pengendalian pelaksanaan rencana yang telah

diorganisasikan.

Page 9: Contoh Isi dari Business Plan.docx

g.      Divisi keperawatan yang baik memotivasi karyawan untuk memperlihatkan penampilan kerja

yang baik.

h.      Manajemen keperawatan menggunakan komunikasin yang efektif. Komunikasi yang efektif

akan mengurangi kesalahpahaman dan memberikan persamaan pandangan, arah dan pengertian

diantara pegawai.

i.        Pengembangan staf penting untuk dilaksanakan sebagai upaya persiapan perawat – perawat

pelaksana menduduki posisi yang lebih tinggi atau upaya manajer untuk meningkatkan

pengetahuan karyawan.

Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan yang meliputi penilaian

tentang pelaksanaan rencana yang telah dibuat, pemberian instruksi dan menetapkan prinsip –

prinsip melalui penetapan standar, membandingkan penampilan dengan standar dan

memperbaiki kekurangan

Prinsip – prinsip Organisasi menurut Fayol adalah:

a.       Division of work (pembagian pekerjaan)

Tugas/Pekerjaan dibagi secara rata pada masing-masing individu ataupun tim.

b.      Authority dan responsibility (kewenangan dan tanggung jawab)

Masing-masing personal atau Tim memiliki kewenangan dan tanggung jawab terhadap pekerjaan

yang telah diberikan kepadanya.

c.       Dicipline (disiplin)

Kedisiplinan merupakan hal yang sangat pokok dalam sistem manajemen.

d.      Unity of command (kesatuan komando)

Merupakan kesatuan perintah,satu perintah dari atasan menjadi tanggung jawab bersama.

e.       Unity of direction (kesatuan arah)

Merupakan tujuan yang sama.

f.       Sub ordination of individual to generate interest (kepentingan individu tunduk pada kepentingan

umum)

g.      Renumeration of personal (penghasilan pegawai)

Page 10: Contoh Isi dari Business Plan.docx

Penghasilan pegawai merupakan bentuk reward yang diberikan atas jasa yang telah dilakukan.

4.      KERANGKA KONSEP

-Manajemen partisipasif yang berlandaskan pada paradigma keperawatan:

-Manusia akan tertarik dan terikat pada pekerjaannya.

-Jika informasi yang bermanfaat dan layak pada individu akan membuat keputusan terbaik untuk

dirinya sendiri.

-Tujuan kelompok akan lebih mudah dicapai oleh kelompok.

-Setiap individu memiliki karakteristik dan motivasi, minat dan cara untuk mencapai tujuan

kelompok.

-Fungsi koordinasi dan pengendalian amat penting dalam pencapaian tujuan.

-Persamaan kualifikasi harus dipertimbangkan.

-Individu memiliki hak dan tanggung jawab untuk mendelegasikan kewenangannya pada mereka

yang terbaik dalam organisasi.

-Pengetahuan dan keterampilan amat diperlukan dalam pengambilan keputusan yang profesional.

-Semua sistem berfungsi untuk mencapai tujuan kelompok dan merupakan tujuan bersama untuk

menetapkan tujuan bersama

5.      Proses Manajemen Keperawatan

Proses manajemen keperawatan sesuai dengan pendekatan sistem terbuka dimana masing –

masing komponen saling berhubungan dan berinteraksi dan dipengaruhi oleh lingkungan. Karena

merupakan suatu sistem maka akan terdiri dari lima elemen yaitu input, proses, output, kontrol

dan mekanisme umpan balik.

Input dari proses manajemen keperawatan antara lain informasi, personel, peralatan dan

fasilitas.

Proses dalam manajemen keperawatan adalah kelompok manajer dari tingkat pengelola

keperawatan tertinggi sampai ke perawat pelaksana yang mempunyai tugas dan wewenang untuk

melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan

Page 11: Contoh Isi dari Business Plan.docx

pelayanan keperawatan. Untuk melaksanakan proses manajemen diperlukan keterampilan

teknik,keterampilan hubungan antar manusia,dan keterampilan konseptual.

Output adalah asuhan keperawatan, pengembangan staf dan riset.

Kontrol yang digunakan dalam proses manajemen keperawatan termasuk budget dari bagian

keperawatan, evaluasi penampilan kerja perawat, prosedur yang standar dan akreditasi.

Mekanisme timbal balik berupa laporan finansial, audit keperawatan, survey kendali mutu

dan penampilan kerja perawat..

Berdasarkan prinsip – prinsip diatas maka para manajer dan administrator seyogyanya bekerja

bersama – sama dalam perencanaan dan pengorganisasian serta fungsi – fungsi manajemen

lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

 

6.      Komponen Sistem Manajemen Keperawatan

Komponen dari Manajemen Keperawatan:

1.Input

2.Proses

3.Output

Page 12: Contoh Isi dari Business Plan.docx

4.Kontrol

5.Feed back mechanism

INPUT☺ Informasi☺ Personal☺ Peralatan☺ Fasilitas

PROSES

Kelompok manejemen [dari tertinggi sampai dengan perawat pelaksana] yang mempunyai tugas dan wewenang untuk melaksanakan perencanaan, organisasi, pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan.

OUTPUT☺ Askep (Asuhan Keperawatan)☺ Pengembangan staf sampai dengan riset

KONTROL☺ Budget☺ Prosedur☺ Evaluasi Kinerja☺ Akreditasi

FEED BACK MECHANISM☺ Laporan Financial☺ Audit Keperawatan☺ Survey Kendali Mutu☺ Kinerja Prinsip yang mendasari mananejemen keperawatan.

1.Berlandaskan perencanaan

2.Penggunaan waktu yang efektif

3.Melibatkan pengambilan keputusan

4.Memenuhi kebutuhan ASKEP pasien Ô kepuasan pasien sebagai tujuan

5.Terorganisir sesuai kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan

Lingkup Manajemen Keperawatan

Mempertahankan kesehatan telah menjadi sebuah industri besar yang melibatkan

berbagai aspek upaya kesehatan. Pelayanan kesehatan kemudian menjadi hak yang paling

mendasar bagi semua orang dan memberikan pelayanan kesehatan yang memadai akan

Page 13: Contoh Isi dari Business Plan.docx

membutuhkan upaya perbaikan menyeluruh sistem yang ada. Pelayanan kesehatan yang

memadai ditentukan sebagian besar oleh gambaran pelayanan keperawatan yang terdapat

didalamnya.

Keperawatan merupakan disiplin praktek klinis. Manajer keperawatan yang efektif

seyogyanya memahami hal ini dan memfasilitasi pekerjaan perawat pelaksana. Kegiatan perawat

pelaksana meliputi:

a.       Menetapkan penggunakan proses keperawatan

b.      Melaksanakan intervensi keperawatan berdasarkan diagnosa

c.       Menerima akuntabilitas kegiatan keperawatan yang dilaksanakan oleh perawat

d.      Menerima akuntabilitas untuk hasil – hasil keperawatan

e.       Mengendalikan lingkungan praktek keperawatan

Seluruh pelaksanaan kegiatan ini senantiasa di inisiasi oleh para manajer keperawatan

melalui partisipasi dalam proses manajemen keperawatan dengan melibatkan para perawat

pelaksana.

Berdasarkan gambaran diatas maka lingkup manajemen keperawatan terdiri dari:

a.    Manajemen operasional

Pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh bidang keperawatan yang terdiri dari tiga

tingkatan manajerial, yaitu:

1.      Manajemen puncak

2.      Manajemen menengah

3.      Manajemen bawah

b.      Tidak setiap orang memiliki kedudukan dalam manajemen berhasil dalam kegiatannya. Ada

beberapa faktor yang perlu dimiliki oleh orang – orang tersebut agar penatalaksanaannya

berhasil. Faktor – faktor tersebut adalah

1.      Kemampuan menerapkan pengetahuan

2.      Ketrampilan kepemimpinan

Page 14: Contoh Isi dari Business Plan.docx

3.      Kemampuan menjalankan peran sebagai pemimpin

4.      Kemampuan melaksanakan fungsi manajemen

c.       Manajemen asuhan keperawatan

Manajemen asuhan keperawatan merupakan suatu proses keperawatan yang

menggunakan konsep – konsep manajemen didalamnya seperti perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan dan pengendalian atau evaluasi.

7.      Persyaratan Ruangan Menjalankan MPKP

Syarat-syarat Ruangan menjalankan MPKP adalah sebagai berikut:

1.        Memiliki fasilitas perawatan yang memadai.

2.        Memiliki jumlah perawat minimal sejumlah tempat tidur yang ada.

3.        Memiliki perawat pendidikan yang telah terspesialisasi

4.        Seluruh perawat telah memiliki kompetensi dalam perawatan primer.

  Peran Manajer

Peran Manajer dapat mempengaruhi faktor motivasi dan lingkungan. Tetapi faktor lain

yang mungkin mempengaruhi tergantungnya tugas, khususnya bagaimana manajer bekerja

dalam suatu organisasi. Secara umum peran manajer dapat dinilai dari kemampuannya dalam

memotivasi dan meningkatkan kepuasan staf. Kepuasan kerja staf dapat dilihat dari terpenuhinya

kebutuhan fisik, psikis, dimana kebutuhan psikis tersebut dapat terpenuhi melalui peran manajer

dalam memperlakukan stafnya. Hal ini dapat ditanamkan kepada manajer agar diciptakan

suasana keterbukaan dan memberikan kesempatan kepada staf untuk melaksanakan tugas dengan

sebaik – baiknya. Manajer mempunyai lima dampak terhadap faktor lingkungan dalam tuga

professional sebagaimana dibahas sebelumnya (Nursalam, 2002).

Menurut Rewland & Rewland (1997), ada dua belas kunci utama dalam kepuasan kerja

yaitu: input, hubungan manajer dengan staf, disiplin kerja, lingkungan tempat kerja, istirahat dan

makanan yang cukup, diskriminasi, kepuasan kerja, penghargaan penampilan, klarifikasi

kebijaksanaan, prosedur, dan keuntungan, mendapatkan kesempatan, pengambilan keputusan,

dan gaya manajer.

Page 15: Contoh Isi dari Business Plan.docx

  Peran Kepala Ruangan

Adapun tanggung jawab kepala ruangan menurut Gillies (1994) adalah peran kepala

ruangan harus lebih peka terhadap anggaran rumah sakit dan kualitas pelayanan keperawatan,

bertanggung jawab terhadap hasil dari pelayanan keperawatan yang berkwalitas, dan

menghindari terjadinya kebosanan perawat serta menghindari kemungkinan terjadinya saling

melempar kesalahan.

Kepala ruangan disebuah ruangan keperawatan, perlu melakukan kegiatan koordinasi

kegiatan unit yang menjadi tanggung jawabnya dan melakukan kegiatan evaluasi kegiatan

penampilan kerja staf dalam upaya mempertahankan kualitas pelayanan pemberian asuhan

keperawatan. Berbagai metode pemberian asuhan keperawatan dapat dipilih disesuaikan dengan

kondisi dan jumlah pasien, dan kategori pendidikan serta pengalaman staf di unit yang

bersangkutan (Arwani, 2005).

  Fungsi Kepala Ruangan

Adapun fungsi kepala ruangan menurut Marquis dan Houston (2000) sebagai berikut:

1.         Perencanaan : dimulai dengan penerapan filosofi, tujuan, sasaran, kebijaksanaan, dan peraturan

– peraturan : membuat perencanaan jangka pendek dan jangka panjang untuk mencapai visi,

misi, dan tujuan, organisasi, menetapkan biaya – biaya untuk setiap kegiatan serta merencanakan

dan pengelola rencana perubahan.

2.         Pengorganisasian: meliputi pembentukan struktur untuk melaksanakan perencanaan,

menetapkan metode pemberian asuhan keperawatan kepada pasien yang paling tepat,

mengelompokkan kegiatan untuk mencapai tujuan unit serta melakukan peran dan fungsi dalam

organisasi dan menggunakan power serta wewengan dengan tepat.

3.         Ketenagaan: pengaturan ketegagaan dimulai dari rekruetmen, interview, mencari, dan orientasi

dari staf baru, penjadwalan, pengembangan staf, dan sosialisasi staf.

4.         Pengarahan : mencangkup tanggung jawab dalam mengelola sumber daya manusia seperti

Page 16: Contoh Isi dari Business Plan.docx

motivasi untuk semangat, manajemen konflik, pendelegasian, komunikasi, dan memfasilitasi

kolaborasi.

5.         Pengawasan meliputi penampilan kerja, pengawasan umum, pengawasan etika aspek legal, dan

pengawasan professional. Seorang manajer dalam mengerjakan kelima fungsinya tersebut sehari

– sehari akan bergerak dalam berbagai bidang penjualan, pembelian, produksi, keuangan,

personalia dan lain – lain.

  Kepala Ruangan Sebagai Manager Keperawatan

Sebagai manajer keperawatan, uraian tugas kepala ruangan menurut depkes (1994), adalah

sebagai berikut:

a. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi:

1.        Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan serta tenaga lain sesuai kebutuhan.

2.        Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan.

3.        Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan/ asuhan keperawatan yang akan diselenggarakan

sesuai kebutuhan pasien.

b. Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan, meliputi:

1.         Mengatur dan mengkoordinasi seluruh kegiatan pelayanan di ruang rawat.

2.         Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga lain sesuai dengan kebutuhan

dan ketentuan / peraturan yang berlaku (bulanan, mingguan, harian).

3.         Melaksanakan program orientasi kepada tenaga keperawatan satu atau tenaga lain yamg bekerja

di ruang rawat.

4.         Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga perawatan untuk melaksanakan asuhan

perawatan sesuai standart.

5.         Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja sama dengan sebagai pihak

yang terlibat dalam pelayanan ruang rawat.

6.         Mengenal jenis dan kegunaan barang peralatan serta mengusahakan pengadaannya sesuai

Page 17: Contoh Isi dari Business Plan.docx

kebutuhan pasien agar tercapainya pelayanan optimal.

7.         Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat, dan bahan lain yang diperlukan di

ruang rawat.

8.         Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu dalam keadaan siap pakai.

9.         Mempertanggungjawabkan pelaksanaan inventaris peralatan.

10.     Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya meliputi tentang peraturan

rumah sakit, tata tertib ruangan, fasilitas yang ada dan cara penggunaannya.

11.     Mendampingi dokter selama kunjungan keliling untuk memeriksa pasien dan mencatat program.

12.     Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatannya di ruang rawat untuk tingkat kegawatan,

injeksi dan non injeksi, untuk memudah pemberian asuhan keperawatan.

13.     Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat untuk mengetahui keadaan dan

menampung keluhan serta membantu memecahkan masalah berlangsung.

14.     Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama pelaksanaan pelayanan

berlangsung.

15.     Memberikan penyuluhan kesehatan terhadap pasien / keluarga dalam batas wewenangnya.

16.     Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindungi serlama pelaksanaan pelayanan

berlangsung.

17.     Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan data pelayanan asuhan keperawatan dan

kegiatan lain yang dilakuakan secara tepat dan benar.

18.     Mengadakan kerja sama yang baik dengan kepala ruang rawat inap lain, seluruh kepala seksi,

kepala bidang, kepala instansi, dan kepala UPF di Rumah Sakit.

19.     Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara petugas, pasien dan keluarganya,

sehingga memberi ketenangan.

20.     Memberi motivasi tenaga nonkeperawatan dalam memelihara kebersihan ruangan dan

Page 18: Contoh Isi dari Business Plan.docx

lingkungan.

21.     Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien ruangan.

22.     Memeriksa dan meneliti pengisi daftar pemintaan makanan berdasarkan macam dan jenis

makanan pasien kemudian memeriksa / meneliti ulang saat pengkajiannya.

23.     Memelihara buku register dan bekas catatan medis.

24.     Membuat laporan harian mengenai pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan serta kegiatan lain

di ruangan rawat.

c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penelitian, meliputi:

1.      Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah ditentukan, melaksanakan

penilaian terhadap uapaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan di bidang perawatan.

2.      Melaksanakan penilaian dan mencantumkan kedalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan

Pegawai (D.P.3) bagi pelaksana keperawatan dan tenaga lain di ruang yang berada di bawah

tanggung jawabnya untuk berbagai kepentingan (naik pangkat / golongan, melanjutkan sekolah)

mengawasi dan mengendalikan pendayagunaan peralatan perawatan serta obat – obatan secara

efektif dan efisien.

3.      Mengawasi pelaksanaan system pencatatan dan pelaporan kegiatan asuhan keperawatan serta

mencatat kegiatan lain di ruang rawat.

  Perawat Pelaksana

Dalam asuhan keperawatan sebagai perawat yang profesional salah satu peran sebagai

perawat pelaksana. Perawat sebagai pelaksana secara langsung maupun tidak langsung

memberikan asuhan keperawatan kepada pasien individu, keluarga, dan masyarakat. Peran

perawat sebagai perawat pelaksana perawat sebagai perawat pelaksana disebut Care Giver yaitu

perawat menggunakan metode pemecahan masalah dalam membantu pasien mengatasi masalah

kesehatan. Peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan xsecara langsung atau tidak

langsung (Praptianingsi, 2006). Dalam melaksanakan peran sebagai perawat pelaksana bertindak

sebagai:

a. Comferter

Page 19: Contoh Isi dari Business Plan.docx

Perawat mengupayakan kenyamanan dan rasa aman pasien (Praptianingsi, 2006). Menurut

Potter & Perry (2005), peran sebagai pemberi kenyamanan yaitu memberikan pelayanan

keperawatan secara utuh bukan sekedar fisik saja, maka memberikan kenyamanan dan dukungan

emosi sering kali memberikan kekuatan kepada klien untuk mencapai kesembuhan. Dalam

memberikan kenyamanan kepada klien, perawat dapat mendemonstrasikan dengan klien.

b. Protector dan Advocat

Perawat berupaya melindungi pasien, mengupayakan terlaksananya hak dan kewajiban

pasien dalam pelayanan kesehatan.(Praptianingsi, 2006).

Menurut Potter & Perry (2005), sebagai pelindung perawat membantu mempertahankan

lingkungan yang aman bagi klien dan mengambil tindakan.

Untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan melindungi klien dari kemungkinan efek yang

tidak diinginkan dari suatu tindakan diagnostik atau pengobatan. Utnuk menjalankan tugas

sebagai advokat, perawat melindungi hak dan kewajiban klien sebagai manusia secara hukum,

serta membantu klien dalam menyatakan hak–haknya bila dibutuhkan. Perawat juga melindungi

hak – hak klien melalui cara–cara yang umum dengan penolakan aturan atau tindakan yang

mungkin membahayakan kesehatan klien atau menetang hak – hak klien.

c. Communication

Perawat sebagai mediator antara pasien dan anggota tim kesehatan, hal ini terkait dengan

keberadaan perawatyang mendampingi pasien selama 24 jam untuk memberikan asuhan

keperawatan dalam rangka upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit (Praptianingsi, 2006).

Menurut Potter & Perry (2005), peran sebagai komunikator merupakan pusat dari seluruh peran

perawat pelaksana yang lain. Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien, keluarga, antara

sesama perawat san profesi kesehatan lainnya, sumber informasi dan komunitas. Memberikan

perawatan yang efektif, pembuatan keputusan dengan klien dan keluarga, memberikan

perlindungan pada klien dari ancaman terhadap kesehatannya, mengokordinasi dan mengatur

asuhan keperawatan dan lain–lain tidak mungkin dilakukan tanpa komunikasi yang jelas.

d. Rehabilitator

Page 20: Contoh Isi dari Business Plan.docx

Perawat memberikan asuhan keparawatan adalah mengembalikan fungsi organ atau bagian

tubuh agar sembuh dan berfungsi normal.

Rehabilitas merupakan proses dimana individu kembali ketingkat fungsi maksimal setelah

sakit, kecelakaan, atau kejadian yang menimbulkan ketidakberdayaan lainnya. Rentang aktivitas

rehabilitas dan restoratif mulai dari mangajar klien berjalan dengan menggunakan alat pembantu

berjalan sampai membantu klien mengatasi perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan

penyakit kronis (Potter & Perry, 2005).

BAB III

PENUTUP

Teori manajemen keperawatan berkembang dari teori menajemen umum yng

memerintahkan penggunaan sumber daya manusia dan materi secara efektif.Empat elemen besar

dari teori manajemen adalah perencanaan,pengorganisasian,mengarahkan atau memimpin,dan

mengendalikan atau pengevaluasian seluruh aktivitas manajemen,kognitif,afektif,dan psikomotor

berada dalam satu atau lebih dari fungsi-fungsi utsms yang bergerak secara simultan.

Kepercayaan utama dari manajemen keperawtan adalah bahwa fokusnya pada perilaku

manusia.Manajer perawat terdidik dalam pengetahuan dan keterampilan tentang perilsku

manusia mengelola perawat profesional serta pekerja keperawatan non profesional untuk

mencapai tingkat tertinggi dari produktifitas pada pelayanan perawatan pasien.

DAFTAR PUSTAKA

Page 21: Contoh Isi dari Business Plan.docx

1.      Brown, Montague. 1997. Manajemen Perawatan Kesehatan. Jakarta : EGC

2.      Kuntoro, Agus. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta : Nuha Medika

3.      Potter dan Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC

4.      Suarli dan Bahtiar, Yanyan. 2002. Manajemen Keperawatan. Jakarta : Erlangga

5.      Swansburg,Russel C.2000.Pengantar Kepemimpinan dan manajemen keperawatan untuk

perawat klinis.Jakarta:EGC

Diposkan oleh Group 4 Lima D di 02.36 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

http://fourgroupd.blogspot.com/2011/12/konsep-dasar-manajemen-keperawatan.html