44
Kepala Program Teknik Audio Video Wakhidin, S.T Pembimbing Laporan Wakhidin, S.T Mengetahui, Kepala SMK NUSANTARA WERU Drs. H. Zaenal Abidin, M.Si LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH Mengetahui / Mengesahkan : LAPORAN PRAKERIN DI PT.TOPJAYA SARANA UTAMA (TSU) CIREBON Judul : PERBAIKAN TELEVISI TOSHIBA MODEL BOOMBA 21 INCH KERUSAKAN MATI TOTAL Pada tanggal......Bulan Juni Tahun 2015 i

Contoh laporan SMK teknik audio video Service TV

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ini adalah contoh makalah bagi anda yang ingin membuat makalah dengan judul materi perbaikan televisi

Citation preview

Page 1: Contoh laporan SMK teknik audio video Service TV

Kepala ProgramTeknik Audio Video

Wakhidin, S.T

Pembimbing Laporan

Wakhidin, S.T

Mengetahui,Kepala SMK NUSANTARA WERU

Drs. H. Zaenal Abidin, M.Si

LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

Mengetahui / Mengesahkan :

LAPORAN

PRAKERIN DI PT.TOPJAYA SARANA UTAMA (TSU) CIREBON

Judul :

PERBAIKAN TELEVISI TOSHIBA MODEL BOOMBA 21 INCH

KERUSAKAN MATI TOTAL

Pada tanggal......Bulan Juni Tahun 2015

i

Page 2: Contoh laporan SMK teknik audio video Service TV

Pimpinan Perusahaan

Youssi Stephan

Pembimbing DU/DI

Agus Supriyanto

LEMBAR PENGESAHAN DU/DI

Mengetahui / Mengesahkan :

LAPORAN

PRAKERIN DI PT.TOPJAYA SARANA UTAMA(TSU) CIREBON

Judul :

PERBAIKAN TELEVISI TOSHIBA MODEL BOOMBA 21 INCHI

KERUSAKAN MATI TOTAL

Pada tanggal……Bulan Mei Tahun2015

ii

Page 3: Contoh laporan SMK teknik audio video Service TV

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas rahmat dan ridho-Nya ”Laporan prakerin”

ini dapat terselesaikan.

“Laporan Prakerin” yang berjudul “Perbaikan Televisi Toshiba Model

Boomba 21 Inch Kerusakan Mati Total” yang bertempat di “PT. Topjaya Sarana

Utama (TSU)” ini disusun untuk memenuhi syarat mengikuti Ujian Nasional (UN)

tahun pelajaran 2015/2016 yang harus diikuti oleh siswa-siswi XI SMK Nusantara

Weru.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. H. Zaenal Abidin, M.Si, selaku Kepala Sekolah SMK Nusantara

Weru Cirebon.

2. Bapak Wakhidin, S.T, selaku Kepala Program Audio Video.

3. Bapak Wakhidin, S.T, selaku Wali Kelas XI Teknik Audio Video.

4. Bapak Youssi Stephan, selaku Pimpinan Direktur PT. TopJaya Sarana Utama

(TSU) Cirebon

5. Bapak Wakhidin, S.T, selaku Pembimbing sekolah.

6. Bapak Agus Supriyanto, selaku Pembimbing DU/DI.

7. Para Karyawan dan Karyawati PT.TopJaya Sarana Utama (TSU).

8. Kedua Orang Tua kami yang telah membantu demi terlaksanakannya kegiatan

prakerin ini.

Kami menyadari keterbatasan dan kekurangan kami yang menyebabkan

ketidaksempurnaan dalam penyusunan laporan ini. Semoga bermanfaat bagi kita

semua amin…

Cirebon, 20 Mei 2015

Penyusun

iii

Page 4: Contoh laporan SMK teknik audio video Service TV

DAFTAR ISIHal

LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH ...................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN DU/DI ............................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................... 1

1.2 Dasar Hukum ............................................................. 2

1.3 Maksud dan Tujuan .................................................... 3

1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ................................ 4

BAB II URAIAN UMUM

2.1 Gambaran Singkat DU/DI .......................................... 5

2.2 Tata Tertib Kerja dan K3 ........................................... 6

2.3 Tata Letak Ruang ....................................................... 7

BAB III URAIAN KHUSUS

3.1 Materi Pilihan ............................................................. 7

3.1.1 Sejarah Televisi (TV) ....................................... 9

3.2 Landasan Teori ........................................................... 8

3.2.1 Rangkaian Catu Daya pada Televisi Warna .... 8

3.3 Kegiatan Praktek ........................................................ 10

3.3.1 Alat dan Bahan ................................................. 10

3.3.2 Prosedur Perbaikan ............................................ 11

3.3.3 Prosedur Pengujian ............................................ 20

3.3.4 Masalah dan Solusinya ..................................... 20

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ................................................................ 21

4.2 Saran ........................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 22

TENTANG PENULIS.................................................................................... 23

LAMPIRAN

iv

Page 5: Contoh laporan SMK teknik audio video Service TV

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Prakerin atau Praktek Kerja Industri adalah salah satu penyelenggaraan

pendidikan keahlian profesional yang memadukan secara sistematika dan

sinkronisasi antara pendidik dan penguasaan keahlian yang di peroleh selama

kegiatan bekerja secara langsung di dunia usaha / industri. Menetapi suatu

keahlian profesi tertentu.

Begitu juga di SMK Nusantara Weru Kabupaten Cirebon merupakan

lembaga pendidikan teknologi dan industri menengah mengemban tugas

mempersiapkan dan membekali para lulusannya dengan disiplin ilmu pengetahuan

serta keterampilan profesional ahli di bidang teknologi sesuai dengan tuntunan

dunia usaha pada umumnya.

Dan dengan adanya prakerin maka akan menambah wawasan, pengetahuan

serta pengalaman terhadap dunia industri sehingga siswa – siswa SMK Nusantara

Weru lebih termotivasi dan mempunyai semangat yang tinggi untuk mencapai

cita-cita khususnya di bidang elektronika.

1

Page 6: Contoh laporan SMK teknik audio video Service TV

2

1.2 Dasar Hukum

Dasar hukum pelaksanaan Praktek Kerja Industri (Prakerin) didasarkan

kepada:

1. Pancasila dan UUD 1945

2. Garis – garis besar haluan Negara pasal 33

3. Undang – undang RI No. 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional

4. Peraturan pemerintah RI No. 1990 tantang pendidikan menengah

5. Undang – undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja

6. Pasal 5 – 20 dan 27 UUD 1945

7. Pasal 9 dan 10 No. 14 tahun 1945 tentang ketentuan – ketentuan pokok

Mengenai kerja.

1.3 Maksud dan Tujuan

Berikut adalah maksud dan tujuan pelaksanaan Praktek Kerja Industri

(Prakerin):

1. Maksud Prakerin

Praktek Kerja Industri (Prakerin) merupakan salah satu bentuk

penyelenggaraan pendidikan keahlian professional yang memadukan secara

sistematik dan sinkronisasi antara pendidikan di sekolah dan penguasaan

keahlian yang diperoleh selama kegiatan bekerja secara langsung di dunia

usaha/ industri, untuk mencapai suatu keahlian professional tertentu.

2. Tujuan Prakerin

Tujuan Prakerin adalah sebagai berikut:

a. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional yaitu

tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos

kerja yang tinggi sesuai dengan tuntunan dunia usaha/ industri.

b. Memperkokoh hubungan antara sekolah dan dunia/industri.

c. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang

berkualitas dan professional.

Page 7: Contoh laporan SMK teknik audio video Service TV

3

d. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja

sebagai bagian dari proses pendidikan.

1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin) ini dilakukan pada tanggal 1

Maret sampai tanggal 30 April 2015.

1. Waktu Kerja Di PT.TopJaya Sarana Utama (TSU)

a. Hari Senin-Jumat

Masuk : Pukul 08.30 WIB

Istirahat : Pukul 12.00 – 13.00 WIB

Pulang : Pukul 16.30 WIB

b. Hari Sabtu

Masuk : Pukul 08.30 WIB

Istirahat : Pukul 12.00 – 13.00 WIB

Pulang : Pukul 14.00 WIB

c. Hari Minggu dan Hari Besar : Libur

2. Tempat Pelaksanaan Praktek Kerja Industri:

Jl. Kalijaga No.35 Penggambiran, Kota Cirebon

Page 8: Contoh laporan SMK teknik audio video Service TV

BAB II

URAIAN UMUM

2.1 Gambaran Singkat Dunia Usaha/ Dunia Industri (DU/DI)1

PT. Topjaya Sarana Utama (TSU) didirikan pada tahun 1982, adalah Agen

Eksklusif Produk Toshiba di Indonesia. Di bawah distribusi PT. Topjaya Sarana

Utama (TSU), Toshiba telah menjadi salah satu pemimpin pasar dalam produk-

produk peralatan Elektronik. Produk yang distribusikan meliputi Kulkas, AC,

Mesin Cuci, Kompor Gas, DVD Player, Televisi, Freezer, Penjernih air, Rice

Cooker, Electric Pots, Healthly Pans dan Produk Lampu.

Saat ini PT. Topjaya Sarana Utama memiliki Kantor Cabang dan Service

Center di seluruh kota besar di Indonesia. Tidak terkecuali ditempat Prakerin Saya

di PT. TOPJAYA SARANA UTAMA CIREBON (TOSHIBA) yang beralamat di

Jalan Kalijaga No.35 Kota Cirebon, Indonesia. Perusahaan tersebut telah

berinvestasi dalam Call Center terpadu yang memberikan layanan cepat dan

nyaman untuk jutaan pengguna Toshiba.

Pabrik kami PT. Topjaya Antariksa Electronik (TAE) terletak di Bekasi,

sekarang menjadi salah satu produsen terbesar produk kulkas di Indonesia sejak

tahun 1982. Pabrik ini dikelola bersama oleh ekspatriat tenaga ahli lokal Toshiba

yang sangat terlatih. Dengan berinvestasi pada produksi lokal, PT. Topjaya

Antariksa Electronik (TAE) memberikan kontribusi kepada Kerja Lokal dan juga

terus mentransfer pengetahuan dan teknologi baru untuk tenaga kerja Indonesia.

PT. Topjaya Sarana Utama (TSU) telah menerima sertifikasi ISO-9001

untuk menjaga standar yang tinggi Distribusi dan After Sales Services. PT.

Topjaya Antariksa Electronik (TAE) telah menerima sertifikasi ISO-9001 untuk

perusahaan Manajemen Quality Control. Dan sebagai perusahaan manufaktur

yang sangat menyadari masalah lingkungan, ia juga menerima sertifikasi ISO-

14001.

Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, perusahaan telah

menerapkan sistem ERP (SAP) untuk mengontrol proses distribusi, layanan

1:http://topjaya.co.id/index.php/topjaya/aboutus

4

Page 9: Contoh laporan SMK teknik audio video Service TV

5

pelanggan, database pelanggan, manajemen logistik, database karyawan dan

proses manufaktur.

Presiden dan CEO, Mr. Erik Setiawan berpendapat:

a. Melakukan bisnis dengan kejujuran dan integritas

b. Meningkatkan inovasi untuk terus memproduksi dengan kualitas produk

yang tinggi

c. Menegakkan nilai hormat dan budaya dalam organisasi

d. Tidak ada batasan untuk tumbuh, sehingga terus berani

e. Prinsip-prinsip pedoman telah membawa kita untuk menjadi salah satu

pemainterkuat di industri kami.

Visi Perusahaan

Menjadi pemain regional terkemuka di industri penjualan elektronik

Misi Perusahaan

Jaminan Kualitas Tinggi Produk Elektronik

Cepat dan Terpercaya

Nilai Inti Perusahaan

Cerdas

Jujur

Kecepatan

Tanggung jawab

Peduli

Page 10: Contoh laporan SMK teknik audio video Service TV

Gudang

Security

Ruang Servis Pendingin

Kantor Sales, Admin, dan

Direktur WC

Call Center

Ruang Servis TV

6

2.2 Tata Tertib Kerja dan K3

2.2.1 Tata tertib kerja

a. Setiap siswa harus datang tepat waktu.

b. Siswa harus disiplin.

c. Siswa wajib membersihkan dan menempatkan peralatan kembali ke tempat

semula.

d. Siswa harus menjaga kebersihan.

e. Siswa tidak boleh membawa benda-benda tajam atau sejenisnya.

2.2.2 Kesehatan dan keselamatan kerja

a. Membersihkan seluruh lingkungan bengkel.

b. Tidak boleh merokok saat kerja.

c. Mencuci bagian tubuh yang terkena kotoran pada saat bekerja.

d. Menggunakan peralatan sesuai dengan kebutuhan dan fungsinya.

2.3 Tata letak ruang / bengkel

Gambar 2.1 Tata letak ruangan DU/DI

Page 11: Contoh laporan SMK teknik audio video Service TV

BAB III

URAIAN KHUSUS

1 Materi Pilihan

3.1.1 Sejarah Televisi (TV)

TV pertama kalinya ditemukan pada tahun 1800-an oleh seorang pemuda

petani di Amerika namun namanya tidak di patenkan. TV pertama kali dikenal di

Indonesia pada tahun 1936. TV Hitam Putih pertama di Indonesia dibuat oleh

Ralin sejak Asian Games tahun 1962. Tipe Televisi pada saat itu adalah Televisi

Hitam Putih (TV B/W) atau TV Monokrom. TV yang di produksi oleh Ralin ini

diberi nama TVNI (Televisi Nasional Indonesia).

Kata Televisi berasal dari kata latin yaitu : Tele yang berarti jauh dan

Vision yang berarti melihat, jadi Televisi berarti melihat gambar dari jauh. Secara

umum TV hampir sama dengan sistem transmisi radio lainnya, bedanya adalah

pada TV terdapat dua informasi yaitu gambar yang dapat dilihat atau ditonton dan

suara yang dapat didengar. Istilah yang digunakan untuk gambar dan suara pada

Televisi berasal dari bahasa latin, yaitu video yang berarti gambar dan audio yang

berarti suara.

Sistem Televisi di Indonesia adalah 625 garis CCIR (Comite Consultstive

International des Radio), yang sesuai dengan kondisi tegangan dan frekuensi

listrik yang digunakan hingga saat ini. Pesawat Televisi memiliki beberapa

saluran atau kanal dengan frekuensi yang berbeda – beda dengan tujuan agar

saluran yang satu dengan saluran yang lainnya tidak saling mengganggu.

Sinyal Televisi bekerja pada daerah VHF (Very High Frequency) dan UHF

(Ultra High Frequency) yang bergerak lurus dan tidak dapat menembus gunung

-gunung yang ataupun bangunan - bangunan dengan tembok – tembok yang tebal.

Hal ini berbeda dengan sinyal radio yang bergerak di udara melalui pantulan -

pantulan lapisan atmosfer sehingga dapat diterima sekalipun terhalang oleh

gunung - gunung atau berada pada jarak yang jauh. Untuk menerima sinyal

Televisi yang dipancarkan dari daerah yang cukup jauh, maka diperlukan stasiun

7

Page 12: Contoh laporan SMK teknik audio video Service TV

8

relai yang dibangun di tempat - tempat yang tinggi atau menggunakan jasa satelit

komunikasi yang dengan setia mengorbit bumi pada lintang, bujur dan ketinggian

tertentu.

3.2 Landasan Teori

3.2.1 Rangkaian Catu Daya pada TV

Pencatu daya terdiri dari rangkaian penyearah untuk mengubah arus bolak

balik (jala – jala PLN) menjadi arus listrik DC dan rangkaian penyearah untuk

sumber tegangan dari pulsa yang dibangkitkan oleh rangkaian defleksi horizontal.

Catu daya DC pada penerima TV Berwarna dihasilkan dari rangkaian

penyearah AC ke DC dan juga penyearah pulsa melayang kembali (flyback)

defleksi horizontal.

Pada Gambar 3.3 Foto blok rangkaian Catu Daya TV Toshiba (lihat

lampiran) menggambarkan sebuah rangkaian catu daya dari TV merek Toshiba

model Boomba, disini digunakan empat buah Dioda (4 x D801 –D804) yang

berfungsi sebagai penyearah tegangan tinggi dengan kode Dioda RL255. Setelah

disearahkan keluaran arus listriknya di saring (filter) dengan menggunakan sebuah

kapasitor elektrolit (elco) dengan ukuran 180 uF / 400V.

Pencatu daya penerima TV berwarna dibuat dengan jalan menyerahkan

tegangan bolak-balik jala – jala PLN. Ada dua macam metode penyearah jala-jala.

Yang pertama metode dengan transformator dimana arus bolak – balik dari jala –

jala PLN diturunkan tegangannya oleh transformator step down dan kemudian

disearahkan oleh beberapa buah Dioda. Biasanya rangkaian catu daya dengan

metode seperti ini dipisahkan dengan motherboard-nya. Metode yang kedua ialah

menyearahkan langsung arus listrik jala – jala PLN dengan menggunakan Dioda

tegangan tinggi kemudian di filter untuk menghilangkan riple – riple yang ada.

Kemudian arus listrik DC yang dihasilkan dan masih bertegangan tinggi ini

(±311 VDC) diturunkan tegangannya dengan rangkaian regulator switching untuk

mendapatkan tegangan +12 VDC, +8 VDC, dan +112 VDC (tegangan khusus TV

merek Toshiba model Boomba).

Page 13: Contoh laporan SMK teknik audio video Service TV

9

3.3 Kegiatan Praktek ( Perbaikan TV Toshiba Kerusakan Mati Total)

3.3.1 Alat dan Bahan

a. Alat

Obeng (+-)

Obeng tespen

Multimeter

Tang potong

Tang buaya

Tang jepit

Solder

Atraktor

b. Bahan

Resistor

Kapasitor

Transistor

Fuse/ Sekering

Timah solder

3.3.2 Prosedur Perbaikan

Pada kali ini penyusun akan membahas sebuah permasalahan yang paling

sering terjadi pada Televisi Warna, yaitu dengan jenis kerusakan tidak ada gambar

maupun suara (mati total) pada Televisi merek Toshiba model Boomba. Adapun

flow chart / diagram alir perbaikan dari TV Toshiba dengan kerusakan mati total

adalah sebagai berikut :

Page 14: Contoh laporan SMK teknik audio video Service TV

10

Gambar 3.4 Diagram alur reparasi Televisi Mati Total

Page 15: Contoh laporan SMK teknik audio video Service TV

11

Penjelasan flow chart / diagram alir:

1. Buka chasing belakang TV

2. Kemudian cabut mainboard TV tersebut dari chasing bawahnya, setelah itu

cabut kabel AC cord dan tes dengan alat ukur ohm meter dengan skala x1

(skala yang paling terkecil) . Jika saat diukur jarum menunjukkan skala tak

terhingga berarti kabel AC Cord masih bagus. Jika ternyata jarum tidak

bergerak / menyimpang kekanan menunjukkan skala yang tidak terhingga,

berarti kabel AC Cord tersebut rusak dan perlu diganti.

3. Setelah itu kita lanjutkan pemeriksaan kerusakan pada Fuse / sekeringnya.

Cara memastikan sekering itu dalam keadaan rusak atau tidak adalah

cukup dengan melihat seutas kawat yang ada didalam tabung kaca fuse

tersebut. Jika fuse dalam keadaan baik biasanya terlihat sebuah kawat yang

membentang dari terminal yang satu ke terminal yang lainnya. Jika kawat

yang membentang itu tidak ada (putus) berarti fuse tersebut rusak dan harus

diganti dengan fuse yang baru. Dalam penggantian fuse sebaiknya

menggunakan fuse yang standar sesuai dengan ukuran fuse yang diganti,

dan jangan pernah sekali – kali menggantikan fuse tersebut dengan seutas

kawat.

Gambar 3.5 Lokasi letak komponen Fuse yang disinyalisir rusak

Page 16: Contoh laporan SMK teknik audio video Service TV

12

4. Setelah itu kita coba untuk mengukur Dioda – Dioda penyearahnya

khususnya Dioda penyearah D801 – D804 (RL 255 x 4). Cara mengukur

Dioda dapat dilakukan langsung di motherboard atau dengan mencabutnya

dulu baru diukur dengan menggunakan ohm meter. Cara mengukurnya

adalah selektor ohm meter pada posisi X 1, kemudian hubungkan probe

ohm meter yang warna merah (+) ke katoda dan probe ohm meter yang

warna hitam (-) ke anoda. Jika Dioda tersebut masih bagus maka pointer

ohm meter tersebut akan menunjukkan skala tertentu. Jika pengukuran ini

dibalik yaitu hubungkan probe ohm meter yang warna merah (+) ke

Anoda dan probe ohm meter yang warna hitam (-) ke kanoda maka pointer

ohm meter tersebut tidak akan menunjukkan skala tertentu. Jika saat

melakukan pengukuran didapatkan hasil pengukuran yang berbeda seperti

diatas, misalnya pointer skala menunjukkan skala tak terhingga dan setelah

dibalik juga sama berarti Dioda tersebut short (hubung singkat) dan Dioda

tersebut dinyatakan rusak. Atau sebaliknya jika pointer skala tidak bergerak

sama sekali berarti Dioda tersebut putus dan Dioda tersebut dinyatakan

rusak.

Gambar 3.6 Cara mengetes Dioda

Page 17: Contoh laporan SMK teknik audio video Service TV

13

Gambar 3.7 Lokasi letak Dioda yang diminimalisir rusak

5. Kemudian kita coba cek kapasitor filternya (C806) biasanya berupa

Electrolit Capacitor (elco) dengan ukuran 380uF/400V. Ada tiga cara

memastikan kapasitor tersebur rusak, diantaranya :

a. Dengan melihat tutup tabung kapasitor yang paling atas, jika tutup

tersebut menggembung atau pecah berarti kapasitor tersebut rusak.

b. Dengan menggunakan ohm meter, atur posisi selektor pada X 1K,

kemudian hubungkan probe warna merah (+) dengan terminal

kapasitor yang panjang (+) dan probe warna hitam (-) pada terminal

yang pendek (-) atau pada terminal yang sejajar dengan tanda minus

pada tabung kapasitor, pada saat pengukuran berlangsung pointer ohm

meter akan menunjukkan skala tertentu dan akan turun kembali ke

posisi awal. Jika saat diukur skala langsung menunjukkan skala tak

terhingga ataupun saat menyimpang tertahan ditengah – tengah (tidak

kembali keposisi awal) maka kapasitor tersebut dinyatakan dalam

keadaan rusak dan perlu diganti dengan yang baru dengan nilai

kapasitas yang sama.

c. Cara yang paling akurat adalah dengan mengukur nilai kapasitansi

kapasitor. Biasanya digunakan kapasitansi meter, jika kapasitas kapasitor

tersebut saat diukur berbeda dengan nilai yang tertera pada kapasitor

(toleransi 5%) biasanya kapasitor tersebut dapat dinyatakan rusak.

Page 18: Contoh laporan SMK teknik audio video Service TV

14

Gambar 3.8 Cara mengetes Kapasitor

Gambar 3.9 Lokasi letak komponen Kapasitor yang diminimalisir rusak

6. Langkah selanjutnya adalah mengecek transistor power regulator (Q604)

dengan biasanya menggunakan transistor NPN dengan kode transistor

C5287. Cara mengukur transistor ini dapat dilakukan langsung di

motherboard atau dengan mencabutnya dulu baru diukur dengan

menggunakan ohm meter. Cara untuk memastikan transistor ini rusak

ataupun tidak yaitu dengan menggungakan alat ukur ohm meter dengan

Page 19: Contoh laporan SMK teknik audio video Service TV

15

posisi selektor pada X 10. Caranya antara lain :

a. Probe ohm meter warna hitam (-) dihubungkan ke kaki Basis

transistor, dan probe warna merah (+) dihubungkan ke kaki Emitor atau

ke kaki Kolektor, maka hasilnya adalah pointer ohm meter

akannmenunjukkan suatu nilai tertentu, jika pengukuran dibalik

dimana probe warna merah (+) dihubungkan ke Basis dan probe warna

merah (+) dihubungkan ke kaki Emitor atau ke kaki Kolektor, maka

hasilnya adalah pointer ohm meter tidak boleh menunjukkan suatu nilai

tertentu Jika pada saat diukur ini menunjukkan nilai tertentu maka

transistor tersebut dinyatakan rusak dan harus diganti dengan yang baru.

b. Atur selektor ohm meter pada posisi X 10K, hubungkan probe ohm

meter warna hitam (-) dihubungkan ke kaki Kolektor transistor, dan

probe warna merah (+) dihubungkan ke kaki Emitor biasanya pointer

menunjukkan resistansi sebesar 500K jika pengukuran dibalik dimana

probe ohm meter warna hitam (-) dihubungkan ke kaki Emitor

transistor, dan probe warna merah (+) dihubungkan ke kaki Kolektor

biasanya pointer ohm meter tidak akan bergerak menunjukkan skala

tertentu. Seandainya pointer tersebut bergerak biasanya akan

menunjukkan resistansi yang sangat besar (sampai diatas 20 M ohm).

Jika kedua pengukuran tersebut pointer menunjukkan skala tak

terhingga maka transistor tersebut dinyatakan dalam keadaan rusak.

Page 20: Contoh laporan SMK teknik audio video Service TV

16

Gambar 3.10 Cara mengetes Transistor

Page 21: Contoh laporan SMK teknik audio video Service TV

17

Gambar 3.11 Lokasi letak komponen Transistor yang diminimalisir rusak

7. Langkah terakhir adalah mengecek tegangan B Plus yang keluar dari

regulator. Biasanya tegangan B Plus pada TV Toshiba ini adalah 112V DC.

Cara mengukurnya adalah dengan menggunakan volt meter dengan rasio

tegangan 0 – 250V DC. Dimana probe hitam (-) dipasang pada ground TV

(biasanya dihubungkan pada grounding CRT) sedangkan probe yang merah

(+) dihubungkan ke tap B Plus keluaran dari regulator yang akan diukur

tegangannya. Setelah pointer menunjukkan skala 112V DC maka TV sudah

dapat bekerja dengan normal.

8. Mencoba TV sekitar 1 – 2 jam, jika saat dicoba tidak terjadi kerusakan

seperti kerusakan sebelumnya maka TV sudah dinyatakan OK dan siap

dikembalikan ke konsumen.

9. Jika mengalami kesulitan dengan sebagian ataupun seluruh pembahasan

diatas, para pembaca yang budiman dapat menghubungi penyusun.

Page 22: Contoh laporan SMK teknik audio video Service TV

18

3.3.3 Prosedur pengujian

Sambungkan steker Televisi ke terminal listrik. Tekan tombol power

Televisi lalu sambungkan kabel antena ke tuner Televisi jika lampu stand by

menyala dan raster/layar meyala sempurna maka Televisi siap digunakan

3.3.4 Masalah dan Solusinya

Teknik termudah dan cukup dapat diandalkan untuk melacak kerusakan

sebuah TV warna adalah menggunakan Teknik Gejala Fungsi (symptom function

technique), karena dapat dilihat dengan jelas gejala kerusakan gambar yang terjadi

pada layar/CRT maupun gejala kerusakan suara pada speaker.

Sebagai contohnya: asumsikan bahwa video (penerima gambar TV)

transistor driver adalah rusak. Ini berarti akan tidak ada gambar pada CRT.

Apakah ini juga berarti akan tidak ada raster? Tentu tidak, karena raster

diproduksi oleh rangkaian defleksi vertikal dan horisontal dan memerlukan

adanya tegangan tinggi, dimana ini didapatkan dari output horisontal trafo. Jadi

CRT akan menyala tetapi akan terlihat sebuah layar kosong. Apakah audio

mempunyai efek?. Tentu tidak karena sinyal audio mulai keluar sebelum driver

video. Untuk menyimpulkannya lalu kebenaran bahwa ini tidak ada gambar pada

CRT, tetapi ada suara dan raster, hal yang sudah pasti untuk mencurigai salah

satunya yaitu driver video atau video output stage.

Di bawah ini akan diberikan table bermacam macam gejala kerusakan

sebuah TV warna dan perkiraan solusi fungsi rangkaian mana yang menyebabkan

kerusakan itu terjadi.

Masalah Solusinya

TV mati total (lampu indikator tidak

menyala)

Cek pada bagian rangkaian Catu Daya,

terutama rangkaian regulator input sampai

output. Pada umumnya Catu Daya

pesawat Televisi mempunyai output

tegangan sebesar 115V, 24V, 12V, dan

5V

TV dan lampu indikator mati total serta

terdengar suara gertakan trafo switching

Cek pada bagian rangkaian horisontal

biasanya yang mudah rusak adalah trafo

Page 23: Contoh laporan SMK teknik audio video Service TV

19

fly back, transistor horizontal dan

kapasitornya

Lampu indicator hidup tapi TV tidak

dapat dioperasikan.

Cek pada bagian:

Rangkaian horisontal

Rangkaian regulator, biasanya

diode pembatas tegangan rusak.

Tidak ada raster tapi suara normal (layar

tetap hidup)

Cek pada bagian rangkaian penguat video,

rangkaian penguat cahaya, rangkaian

tegangan tinggi atau pada CRT

Raster satu garis horisontal. Cek pada bagian:

Rangkaian vertikal dan osilatornya.

Rangkaian defleksi vertikal

Garis strip - strip hitam pada layar yang

tidak dapat hilang.

Cek pada bagian rangkaian osilator

horisontal, biasanya kapasitor elektrolit

yang sudah kering (terlihat kusam / pecah)

Sebagian gambar tergeser horisontal Cek pada bagian rangkaian sinkronisasi,

rangkaian buffer video dan rangkaian

AGC. Biasanya kapasitor elektrolit yang

kering atau diode yang bocor

Gambar bergerak terus ke atas / ke bawah. Cek pada bagian rangkaian osilator

vertikal. TV yang baru terjadi akibat

kapasitor keramiknya bocor

Garis hitam miring dan bergerak ke atas /

ke bawah terus.

Cek pada bagian rangkaian pemisah

sinkronisasi, rangkaian penguat

sinkronisasi, rangkaian AGC dan

rangkaian penghapus noise

Gambar menyempit Cek pada bagian rangkaian output catu

daya, rangkaian defleksi horisontal dan

kumparan yoke

Pemendekan tinggi gambar Cek pada bagian Potensio Trimer Vsize

dan Vline dan rangkaian defleksi vertical

(transistornya)

Pelebaran horisontal Cek pada bagian Potensio Trimer

Page 24: Contoh laporan SMK teknik audio video Service TV

20

Pengontrol lebar horisontal, rangkaian

catu daya dan tegangan anoda CRT

Gambar memanjang Vertikal Cek pada bagian rangkaian Defleksi

vertical, potensio trimer pengatur vertikal

atau elko yang sudah kering

Kontras gambar rendah Cek pada bagian rangkaian mixer sampai

ke rangkaian penguat video.

Muncul garis miring atau pola jala pada

gambar

Interferensi dari luar, seperti pemancar

radio berada didekatnya. Jauhkan antenna

dari sumber frekuensi gangguan

Gambar TV tampak

biru/merah/hijau/cyan/kuning saja.

Cek pada bagian rangkaian RGB (harga

resistor membesar / transistor rusak), coba

atur Vr pada RGB atau CRT

Gambar bagus tapi tidak ada suara Cek pada bagian rangkaian audio antara

IF audio dan speaker

Gambar pada layar tidak jelas tapi masih

warna; suara normal

Cek pada bagian rangkaian video detector

rusak

Gambar pada layar bergulung ke tengah

searah sumbu horisontal; suara normal

Cek pada bagian rangkaian vertikal,

biasanya kapasitornya.

Gambar pada layar tidak jelas; warna

buram; suara normal.

Cek pada rangkaian penguat video,

biasanya transistornya rusak.

Gambar pada layar hitam-putih; suara

normal

Cek pada bagian penguat warna, biasanya

transistornya rusak.

Gambar pada layar rusak; suara normal Cek pada bagian Penguat akhir video.

Raster ada berbintik-bintik, gambar hilang

dan suara mendesis (hilang)

Cek pada bagian:

Rangkaia tuner ada yang rusak

Rangkaian AGC tidak berkerja

Page 25: Contoh laporan SMK teknik audio video Service TV

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang penyusun dapatkan dari kegiatan Praktek Kerja

Indrustri yang penyusun laksanakan selama bulan Maret-April ini, antara

lain :

Sebelum kita mereparasi TV, sebaiknya kita analisa dulu jenis

kerusakannya dan kemungkinan-kemungkinan dari blok-blok rangkaian

yang mengalami kerusakan dan dari begitu banyak jenis keruskan pada

TV Warna, jenis keruskan Mati Total pada TV merek Toshiba paling

dijumpai di lapangan

Dengan dibuatnya laporan ini, masyarakat / siswa dapat belajar cara

mereparasi TV merek Toshiba model Boomba dengan jenis kerusakan

Mati Total.

4.2 Saran

Adapun saran yang penyusun dapat berikan bagi seluruh pembaca isi

laporan Praktek Kerja Industri adalah jika kita mengikuti kegiatan Prakerin

atau sejenisnya supaya kita selalu tepat waktu, cepat dan cermat dalam

mengerjakan tugas

21

Page 26: Contoh laporan SMK teknik audio video Service TV

DAFTAR PUSTAKA

Pokja, 2015. Prosedur Operasional Standar & Jurnal Kegiatan Prakerin. Smk Nusantara. Cirebon

Adyen, Wakhidin ST, 2014. Modul Praktikum dan Job Sheet Teknik Televisi. Smk Nusantara. Cirebon

Pengertian dan Fungsi Kapasitor.2013. http://dasarelektronika.com/pengertian-dan-fungsi-kapasitor/(june 24,2014).

Kartono, Sumisjo. 1984. Elektronika praktis.Multi Media.Jakarta

Budiarta, I Made, 2007. Tutorial Reparasi TV. Bali Teknik. Bali

Reka Rio, IR, S, dkk, 1989.Teknik Reparasi Televisi Berwarna,Pradnya Paramita. Jakarta

Waluyani Sri, dkk, 2008. BAB6 Sistem Penerima Televisi, Direktorat Pembinaan Smk, Jakarta

22

Page 27: Contoh laporan SMK teknik audio video Service TV

TENTANG PENULIS

Akhmad Arifin, Cirebon 23 Juli 1996, anak dari pasangan

Bapak Mulyono dan Ibu Julekha. Beralamat di

Jl.Fatahillah, No.23 Blok. Desa Lama, Desa.Weru Kidul,

Kec.Weru, Kabupaten Cirebon, riwayat pendidikan SDN 1

WERU KIDUL, MTsN Arjawinangun, dan melanjutkan di

SMK Nusantara Weru Tahun 2013, Dengan kompetensi

keahlian Teknik Elektronika

Page 28: Contoh laporan SMK teknik audio video Service TV
Page 29: Contoh laporan SMK teknik audio video Service TV

Gambar Gambar

Diagram blok Catu Daya TV Toshiba Cara kerja Monitor CRT

Gambar Prinsip kerja TV Warna

Gambar 3.1 Gambar3.2

Blok diagram Catu Daya TV Toshiba Rangkaian Catu Daya TV Toshiba

Page 30: Contoh laporan SMK teknik audio video Service TV

Gambar 3.3 Foto blok rangkaian Catu Daya TV Toshiba

Gambar ketika serive TV

26