24
CONTOH MAKALAH ETIKA PROFESI Penerapan Kode Etik Public Relations terhadap hubungan dengan karyawan Disusun oleh :

Contoh Makalah Etika Profesi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Contoh Makalah Etika Profesi

CONTOH MAKALAH ETIKA PROFESI

Penerapan Kode Etik Public Relations terhadap hubungan dengan karyawan

Disusun oleh :

Page 2: Contoh Makalah Etika Profesi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam.Hanya dengan rahmat,

Karunia, hidayah serta izinNya lah makalah ini dapat selesai tanpa hambatan yang berarti.

Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya juga kami ucapkan kepada Ayah dan Ibunda tercinta

yang selalu memberikan support kepada penulis serta Dosen Pembimbing Etika Profesi yang

telah banyak membantu dalam penulisan makalah ini.

Makalah Etika Profesi ini membahas tentang Etika Profesional dalam penerapan kode etik

PR dalam hubungan dengan karyawan.

Mugkin dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Namun, harapan kami

semoga makalah ini dapat berguna untuk semua pembaca.terimakasih

wassalam

Penulis

Page 3: Contoh Makalah Etika Profesi

DAFTAR ISI

Page 4: Contoh Makalah Etika Profesi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Selama ini banyak sekali berbagai macam penyimpangan atau pelanggaran yang

dilakukan oleh profesional Public Relations dalam menjalin hubungan yang baik dengan

karyawan,sehingga banyak merugikan karyawan. Mulai dari ketidak adilan, pelanggaran hak

karyawan. Sebagian besar karyawan merasa tidak puas dengan kebijakan atasan.

Hal ini mendorong beberapa peneliti di dunia untuk melakukan survey. Sehingga dari

hasil survey tersebut dibuat beberapa peraturan/ kode etik untuk mengurangi keluhan

ketidak puasan karyawan agar menjalin hubungan baik dengan atasan dan bawahan melalui

professional PR.

1.2. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini akan dibahas mengenai berbagai macam penerapan kode etik PR

dalam hubungan dengan karyawan. etika profesi berdasarkan hasil survey yang dilakukan

beberapa organ yang dilakukan.

1.3. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini antara lain :

-        Menjelaskan pengertian kode etik PR.

-        Penerapan kode etik PR dalam hubungan dengan karyawan

Page 5: Contoh Makalah Etika Profesi

BAB II

ISI

2.1.      Public Relation Profesional

Pengertian Public Relations

Pada hakekatnya Public Relations ini merupakan metode komunikasi yang meliputi berbagai

teknik komunikasi. Dimana didalam kegiatannya terdapat suatu usaha untuk mewujudkan

hubungan yang harmonis antara suatu badan / perusahaan dengan publiknya. Dengan demikian

dapat disimpulkan, bahwa Public Relations merupakan suatu fungsi management. Disini

diciptakan suatu aktifitas untuk membina dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi

suatu lembaga/ perusahaan disuatu pihak dengan public dipihak lain. Tujuan dan Fungsi Public

Relations. Tujuan dari public relations adalah mewujudkan hubungan yang harmonis atau

menciptakan opini public yang favorable baik internal maupun eksternal.

Adapun fungsi dari Public Relations menurut Bettrand R. Canfield ( 1964 : 6 ) adalah sebagai

berikut :

a) Mengabdi kepada kepentingan umum. Jika tidak untuk kepentingan publik baik itu

internal maupun eksternal, maka tidak mungkin akan tercipta suatu hubungan yang

menyenangkan. Sebaliknya suatu badan / perusahaan akan dapat sukses apabila segala

tindakannya adalah sebagai pengabdian kepada kepentingan umum.

b) Memelihara komunikasi yang baik. Seorang pimpinan yang melakukan kegiatan Public

Relations akan berhasil di dalam kepemimpinannya, apabila ia ikut bergaul dengan para

karyawannya. Ia harud melakukan kegiatan komunikasi bukan saja dalam hubungan

dinas tetapi juga diluar dinasnya. Misalnya dengan mengadakan pertandingan olahraga,

kegiatan anjangsana dan lain – lain.

c) Menitik beratkan kepada moral dan tingkah laku yang baik

Seorang pemimpin yang baik dalam tingkah lakunya akan menitik beratkan kepada

moralitas, ia juga akan mempunyai wibawa apabila tidak cacat moral dan tingkah

lakunya. Ia harus menjadi teladan bagi bawahannya. PeranPublicRelations. Peran seorang

Public Relations sangat dibutuhkan dalam sebuah organisasi / perusahaan. Public

Relations adalah sebagai Jembatan antara perusahaan dengan publik atau antara

Page 6: Contoh Makalah Etika Profesi

manajemen dengan karyawannya agar tercapai Mutual Understanding (saling pengertian)

antara kedua belah pihak. Public Relations bertindak sebagai komunikator ketika

manajemen berhubungan dengan para karyawan.

Adapun peran Public Relations menurut Dozier & Broom (20 : 2000) antara lain :

A. Penasehat Ahli ( Expert Prescriber). Seorang praktisi Public Relations yang

berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi

dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya (Communicator

Fasilitator ).

B. Fasilitator Komunikasi(Communication Fasilitator). Dalam hal ini, praktisi Public

Relations bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak

manajemen dalam hal mendengar apa yang diinginnkan dan diharapkan oleh

publiknya

C. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah ( Problem Solving Process Fasilitator )

Peranan praktisi Public Relations dalam pemecahan masalah persoalan Public

Relations ini merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk

membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat ( adviser ) hingga mengambil

rindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah

dihadapi secara rasional dan profesional.

D. Teknisi Komunikasi (Communication Technician). Peranan communications

technician ini menjadikan praktisi Public Relations sebagai journalist in recident yang

hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan technic of

communication in organization.

Komunikasi Public Relation

Sebelum era PR 2.0, akses ini hanya bisa melalui media massa.  Saat itu, power media

sangat kuat.  Media menjadi akses satu-satunya untuk membentuk opini, menyebarkan berita dan

mempengaruhi publik.  Komunikasi berlangsung 2 arah (timbal balik) antara perusahaan dengan

publik, tapi melalui perantara media.  Sehingga akses menjadi tidak langsung, berlangsung lebih

lama, dan banyak noise komunikasi yang terjadi.

Page 7: Contoh Makalah Etika Profesi

Komunikasi tidak hanya menyangkut media massa. Public relation dan Iklan juga

bagian dari ilmu komunikasi. Dalam wikipedia dinyatakan kalau PR merupakan

profesi yang bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan,

meraih simpati dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu sehingga membuat

masyarakat mengerti dan menerima situasi tersebut. Sedangkan iklan,

merupakan salah satu cara untuk mempromosikan barang, jasa, perusahaan dan ide yang

harus dibayar oleh sponsor. Pemasaran iklan merupakan bagian dari strategi promosi

secara keseluruhan.

Ada beragam kemajuan dan perkembangan dalam ilmu PR dan Iklan.

Perkembangan ini tak hanya terjebak dalam teori. Akan tetapi juga pada segi praktek.

Penggunaan teknologi membuat keduanya bisa menyampaikan informasi ke khalayak,

lebih luas dan lebih baik.

Para praktisi hubungan masyarakat (humas) melakukan pekerjaan mereka dengan

berbagai macam alat dan teknologi mulai dari pensil untuk sketsa hingga menggunakan

internet untk mengumpulkan bahan. Produk kehumasan diciptakan sedemikian rupa

untuk menjadi jembatan penghubung antara pihak perusahaan dengan khalayaknya.

Segala informasi yang dimuat secara online ini, sangat susah dikontrol penyebarannya.

Peran PR di era 2.0 menjadi semakin kompleks, maka PR 2.0 yang mengerti perkembangan ini,

akan juga memantau opini-opini yang terjadi diranah social media, yang merupakan media

langsungnya publik menuangkan segenap pikiran-pikirannya, termasuk potensinya untuk

menyebarkan isu perusahaan (Breakenridge, 2009).

Profesionalisme PR

                     Membentuk profesionalisme seorang public relation (PR) memerlukan proses

pendidikan yang juga harus dilakukan secara profesional sebab PR telah menjadi sesuatu yang

bermakna. Terlebih, masyarakat di negara-negara industri maju sudah sejak lama menyadari

akan kebutuhan dan eksistensi serta profesionalisme public relation ini.

                     Perjalanan menuju status profesi PR membutuhkan beberapa indikator yang harus

dipenuhi, yakni adanya dasar etika dan kewajiban moral, adanya pendidikan khusus yang

Page 8: Contoh Makalah Etika Profesi

sifatnya unik, serta adanya pengakuan komunitas mengenai layanan yang unik dan mendasar

selain juga otonomi dalam praktik dan penerimaan tanggung jawab pribadi oleh praktisi.

2.2.Pengertian professional Public Realtions

Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana. Dalam

sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai bangunan

atau satuan infrastruktur pada sebuah area atau pada beberapa area. Walaupun kegiatan

konstruksi dikenal sebagai satu pekerjaan, tetapi dalam kenyataannya konstruksi merupakan

satuan kegiatan yang terdiri dari bebepa pekerjaan lain yang berbeda. Pada umumnya

kegiatan konstruksi diawasi oleh manajer proyek, insinyur disain, atau arsitek proyek.

Orang-orang ini bekerja di dalam kantor, sedangkan pengawasan lapangan biasanya

diserahkan kepada mandor proyek yang mengawasi buruh bangunan, tukang kayu, dan ahli

bangunan lainnya untuk menyelesaikan fisik sebuah konstruksi. Dalam melakukan suatu

konstruksi biasanya dilakukan sebuah perencanaan terpadu. Hal ini terkait dengan metode

penentuan besarnya biaya yang diperlukan, rancang-bangun, dan efek lain yang akan terjadi

saat pekerjaan konstruksi dilakukan. Sebuah jadwal perencanaan yang baik akan

menentukan suksesnya sebuah pembangunan terkait dengan pendanaan, dampak lingkungan,

keamanan lingkungan konstruksi, ketersediaan material bangunan, logistik, ketidak-

nyamanan publik terkait dengan adanya penundaan pekerjaan konstruksi, persiapan

dokumen dan tender, dan lain sebagainya.

.

 2.3. Kode Etik Profesi

Kode etik profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu

kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun

bila ada kode etik yang memiliki sangsi yang agak berat, maka masuk dalam kategori norma

hukum. Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis

dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata

cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa

sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi

perbuatan yang tidak profesional.

Page 9: Contoh Makalah Etika Profesi

Prinsip- Prinsip Etika Profesi :

1.   Tanggung jawab

a.  Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.

b.  Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada

umumnya.

2.   Keadilan. Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang

menjadi haknya.

3.   Otonomi. Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan di beri

kebebasan dalam menjalankan profesinya.

Tujuan Kode Etik Profesi :

1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.

2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.

3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.

4. Untuk meningkatkan mutu profesi.

5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.

6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.

7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.

8. Menentukan baku standarnya sendiri. 

Adapun fungsi dari kode etik profesi adalah :

          1.   Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang

digariskan.

          2.   Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.

          3.   Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam

keanggotaan 

               profesi. Etika profesi sangatlah dibutuhkan dlam berbagai bidang.

Proyek konstruksi telah dikritik karena kurang mencapai dalam hal kepuasan klien

mengenai layanan yang diberikan oleh anggota tim konstruksi.Proyek kurang menghormati

hal ini yang kemungkinan akan menghasilkan kinerja buruk profesional konstruksi. Federasi

survei pada tahun 1997, misalnya, telah menunjukkan bahwa lebih dari sepertiga klien tidak

puas dengan kinerja kontraktor dan konsultan. Selanjutnya, klien juga tidak puas dengan

kinerja arsitek. Oleh karena itu, evaluasi kinerja pembangunanpada proyek-proyek penting.

Page 10: Contoh Makalah Etika Profesi

Ada banyak penelitian tentang konstruksi, dengan fokus pada aspek yang berbeda dari

pengaruh mereka terhadap kinerja proyek. Ini mencakup evaluasi kinerja kontraktor,

menyelidiki kebutuhan klien selama proses pembangunan, membahas peran arsitek dan

mengidentifikasi keterampilan inti untuk surveyor. Namun, ada kurangnya penelitian

membahas isu-isu etika profesi konstruksi.

Etika merupakan masalah penting bagi para profesional Sebuah profesi sebagian besar

melayani kebutuhan publik. Profesi hanya bisa bertahan jika publik masih memiliki

keyakinan padanya. Bagi sebuah profesi untuk mendapatkan kepercayaan publik tergantung

pada dua elemen penting, yaitu pengetahuan profesional dan perilaku etis. Oleh karena itu,

biaya ketidaktahuan tentang etika berpotensi sangat tinggi. Selain dari mempengaruhi pada

profesional sendiri, juga dapat memberi dampak yang signifikan pada kualitas layanan yang

disediakan dan juga pada persepsi publik dan citra profesi. Menurut penelitian yang

dilakukan di Hong Kong, kesalahan antara praktisi konstruksi telah menyebabkan citra

industri memberikan standar pekerjaan yang buruk dan banyaknya malpraktek. Para

pelanggar etika konstruksi seperti praktisi dan profesional telah menyebabkan perhatian

pemerintah dan kepedulian. Sebuah tingkat kinerja serta etika  yang tinggi menunjukkan

tingkat kinerja yang profesional dan  karenanya, tingkat ketidakpuasan dari klien rendah.

Meskipun ada literatur pada kinerja konstruksi dan ketidakpuasan klien, etika profesional

hampir pada tingkat yang rendah.

Partisipasi surveyor di industri konstruksi meliputi keseluruhan proyek siklus sebagai

surveyor kuantitas, surveyor praktek umum dan surveyor bangunan telah spesialisasi yang

berbeda. Meskipun Royal Institution Chartered Surveyors (RICS) memiliki Kerajaan

Charter status, persepsi masyarakat umum survei profesional yang rendah. Mereka berpikir

surveyor yang menawarkan jenis pelayanan yang sama seperti agen perumahan dan juga

memiliki tingkat yang sama kepercayaan dan profesionalisme Peraturan RICS Profesional

dan Departemen Perlindungan Konsumen telah melaporkan mereka ditangani dengan sekitar

2.700 kasus kesalahan profesional yang melibatkan surveyor di Inggris yang tidak pernah

mencapai Profesional Melakukan Panel.Namun, Panel masih harus menyeberang melalui

sejumlah besar pelanggaran peraturan, rekening pelanggaran, keluhan tentang penanganan

masalah prosedur dan konflik.

Page 11: Contoh Makalah Etika Profesi

Kurang dari 10% kasus mencapai Disiplin Panel, dan nama-nama yang dilaporkan

dalam Bisnis RICS hanya ujung dari peraturan gunung Steven Gould, Direktur Peraturan

RICS telah menyuarakan keprihatinannya, "RICS harus sangat khawatir bahwa masih ada

beberapa perusahaan survei yang tampaknya tidak memahami dasar-dasar tentang cara

menangani uang klien. Tidak ada niat untuk melakukan hal yang salah tapi pada saat yang

sama, tidak ada pemahaman tentang bagaimana melakukan mereka benar dan tidak nyata

pengakuan bahwa dalam skenario terburuk; tindakan-tindakan tertentu bisa sangat merusak

'kepentingan' klien. Hal ini semakin menegaskan perlunya penelitian pada etika profesional

surveyor.

Sebagian besar (90%) berlangganan Kode Etik profesional dan banyak (45%)

memiliki Kode Etik Perilaku dalam organisasi yang mempekerjakan mereka, dengan

mayoritas (84%) mempertimbangkan praktik etika yang baik menjadi tujuan organisasi

penting. 93% dari responden setuju bahwa "Etika Bisnis" harus didorong atau diatur oleh

"Pribadi Etika", dengan 84% responden menyatakan bahwa keseimbangan dari

keduabpersyaratan klien dan dampak pada masyarakat harus dipertahankan. Tidak ada

responden mengetahui adanya kasus majikan berusaha untuk memaksa mereka karyawan

untuk memulai, atau berpartisipasi dalam, perilaku yang tidak etis. Meskipun demikian,

semua responden telah menyaksikan atau mengalami beberapa derajat perilaku tidak etis,

dalam bentuk perilaku tidak adil (81%), kelalaian (67%), konflik kepentingan (48%), kolusi

(44%), penipuan (35%), kerahasiaan dan kepatutan melanggar (32%), penyuapan (26%) dan

pelanggaran etika lingkungan (20%).

Untuk profesi membangun dan merancang, nilai tak terhitung kehidupan manusia

tuntutan tidak kurang dari pertimbangan moral tertinggi dari mereka yang mungkin resiko

sebaliknya (Mason, 1998: p2 Insinyur, arsitek, manajer proyek dan kontraktor, oleh karena

itu, memiliki hak dasar nurani profesional (Martin dan Schinzinger, 1996). Sebuah aspek

penting dari etika dalam industri konstruksi "Etika pribadi" - sering ditafsirkan oleh para

profesional konstruksi sebagai hanya mengobati lain dengan tingkat yang sama kejujuran

bahwa mereka ingin diperlakukan (Badger dan Gay, 1996). Telah menyarankan,

bagaimanapun, bahwa profesional pada umumnya cenderung percaya bahwa kewajiban

mereka untuk klien mereka jauh lebih besar daripada tanggung jawab mereka kepada orang

lain, seperti publik (Johnson, 1991: p28 Ada juga beberapa kasus di mana kritik telah dibuat

Page 12: Contoh Makalah Etika Profesi

mengenai kepatuhan terhadap standar etika, tidak ada yang lebih dari keracunan asbes

skandal yang mempengaruhi banyak pekerja pada 1960-an (Coleman, 1998:p70)

Hari ini, profesional bangunan mendapatkan integritas dan kehormatan sampai batas

tertentu melalui profesional badan-badan seperti Australian Institute of Building (2001) yang

misinya termasuk yang dari mencerminkan anggotanya '"... cita-cita untuk pendidikan,

standar dan etika...". Ini diwujudkan dalam kode praktek yang mendefinisikan peran dan

tanggung jawab profesional (Harris et al, 1995) dan merupakan landasan apapun. Meskipun

banyak laporan independen dan investigasi dilakukan dan menegaskan bahwa asbes itu

berakibat fatal, penggunaan dalam industri bangunan tetap sangat tinggi sampai penggunaan

itu benar-benar dilarang (Coleman, 1998). Program etika (Calhoun dan Wolitzer, 2001).

Tentu saja, kode saja cukup untuk memastikan perilaku etis dan mereka perlu dilengkapi

dengan penugasan tanggung jawab fungsional (misalnya, etika perwira) dan majikan

pelatihan.

Efektivitas ini telah menjadi obyek paling penelitian empiris sampai saat ini, dengan

penekanan khusus pada tender kolusif, yang didefinisikan sebagai "perjanjian ilegal antara

peserta tender yang menghasilkan tawaran yang tampaknya kompetitif, penetapan harga,

distribusi atau pasar skema yang menghindari semangat bebas kompetisi dan menipu klien

"(Zarkada-Fraser, 2000) dan termasuk tawaran-potong tawaran-belanja, harga tutup, biaya

tersembunyi dan komisi dan kompensasi untuk peserta tender yang gagal (Ray et al, 1999;

Zarkada-Fraser dan Skitmore, 2000) bersama-sama dengan "penarikan" (Zarkada, 1998:

p36) di mana sebuah tenderer menarik tawaran mereka setelah berkonsultasi dengan peserta

tender lainnya. 

2.4 Hubungan Kemitraan antara Perusahaan dan Karyawan

Sebuah perusahaan dalam perjalanan bisnisnya akan sering menghadapi tekanan. Berbagai

tekanan yang datang bukan hanya berasal dari eksternal perusahaan, tidak jarang tekanan malah

justru banyak ditimbulkan oleh faktor internal perusahaan.

Sebenarnya, tekanan yang datang baik dari internal maupun eksternal, tidak selalu menghambat

perusahaan untuk maju dan berkembang. Seringkali faktor-faktor tadi malahan memberi

kesempatan kepada perusahaan untuk menjadi lebih besar. Anda ingat perumpamaan “Makin

Page 13: Contoh Makalah Etika Profesi

besar ombak yang dihadapi pelaut, maka akan semakin ulung si pelaut tersebut“. Sekarang

adalah tinggal bagaimana perusahaan menyikapi tekanan sebagai sebuah sarana untuk terus

menerus mengkoreksi diri dan memperbaiki segala sesuatu secara berkesinambungan.

Tekanan dari internal ataupun eksternal perusahaan sebenarnya dapat dihadapi bila perusahaan

sebisa mungkin selalu menciptakan dan menjaga hubungan baik melalui komunikasi “bebas

hambatan” dengan kedua belah pihak tadi. Pembicaraan kali ini kita fokuskan pada bagaimana

menciptakan dan menjaga hubungan baik antara perusahaan, dengan para karyawannya.

Mengapa karyawan penting? Karyawan merupakan aset penting yang dimiliki perusahaan.

Sekalipun tidak mempunyai pengaruh besar dalam proses pengambilan keputusan, karyawan

adalah aset yang paling banyak kuantitasnya dalam perusahaan. Oleh karena itu perusahaan

harus dapat mengetahui dan memahami benar apa yang menjadi hak-hak karyawan. Selain

komunikasi yang lancar antara perusahaan dengan karyawan, perhatian yang diberikan

perusahaan kepada hak-hak karyawan, dapat menjaga hubungan baik perusahaan dengan

karyawan. Kelompok karyawan yang mendapat perhatian yang baik, besar kemungkinan dapat

membantu perusahaan mengatasi hal-hal yang tidak terduga, seperti kebakaran, pencurian,

kebanjiran, kerusakan mesin, dll.

Sebaliknya karyawan yang merasa tidak diperhatikan atau merasa tidak mendapat simpati dari

perusahaan akan dapat merugikan perusahaan. Kedudukan struktural yang lemah, biasanya

membuat para karyawan membentuk sebuah kelompok/paguyuban informal yang fungsinya

adalah membela kepentingan para karyawan. Kelompok inilah yang umumnya menjadi

penggerak karyawan dalam melakukan gerakan protes atau yang sejenis lainnya. Karyawan yang

bersatu dan merasa hak-hak mereka tidak mendapat perhatian dari Top Management biasanya

akan menjadi sangat sensitif. Para karyawan yang tidak puas terhadap keputusan / kebijakan

perusahaan dapat melakukan tindakan-tindakan yang merugikan perusahaan, misalnya

pemogokan masal.

Karyawan yang tidak mendapat simpati dari perusahaan dan melakukan protes, biasanya

mendapat simpati besar dari masyarakat. Hal ini dapat memperburuk citra perusahaan yang

berakhir pada hilangnya kepercayaan masyarakat (atau lebih tepatnya konsumen) kepada

Page 14: Contoh Makalah Etika Profesi

perusahaan. Bila krisis kepercayaan sudah terjadi, maka sudah dapat dipastikan bahwa

perusahaan sedang mengalami kemunduran.

Perhatian masyarakat dan kebijakan pemerintah untuk industri sangat berpengaruh terhadap

pembuatan kebijakan atau peraturan dalam perusahaan, khususnya dalam hal tenaga kerja.

Masalah ketenagakerjaan selalu menjadi masalah utama yang harus cepat ditangani oleh para

pemilik perusahaan dan Top Management.

Kita semua, baik pengusaha, karyawan, masyarakat umum, maupun pemerintah sangat

mendambakan hubungan industrial yang baik. Hanya dengan hubungan industri yang baik maka

akan tercipta kondisi yang kondusif bagi pembangunan industri yang kuat dan sekaligus

perekonomian nasional yang handal. Hubungan industri yang baik adalah hubungan yang

menggambarkan partnership dan introspeksi, partner in production, partner in profit, dan partner

in responsibility.

Sebagai perusahaan yang baik, dalam menentukan kebijakan/aturan hendaknya hak-hak

karyawan diikutsertakan sebagai bahan pertimbangan, misalnya UMR, masalah kesehatan dan

keamanan kerja, jaminan kemerdekaan bagi karyawan untuk berserikat, jaminan perusahaan

bahwa mereka tidak akan melakukan diskriminasi dalam hal ras, agama, suku, jenis kelamin, dll,

jaminan bahwa perusahaan tidak akan melakukan tindak kekerasan baik fisik maupun mental

dalam kegiatan bekerja, jam kerja yang sesuai, kompensasi, dan sebagainya.

Bila perusahaan telah dapat melindungi dan memenuhi hak-hak karyawannya, sudah barang

tentu loyalitas karyawan akan meningkat sehingga diharapkan kinerja karyawan pun meningkat.

Namun toh kepercayaan karyawan saja belum cukup untuk meningkatkan citra positif

perusahaan. Perusahaan tetap memerlukan kepercayaan dari pihak luar seperti masyarakat,

pemerintah, pers, dll, dan biasanya pihak luar perlu bukti nyata bahwa perusahaan telah

menjalankan kewajibannya.

Untuk itu perusahaan memerlukan sebuah sistem manajemen yang dapat membantu perusahaan

melaksanakan fungsinya sebagai perusahaan yang baik dan memperhatikan hak-hak karyawan

sebagaimana mestinya sekaligus membuktikannya kepada pihak luar.

Page 15: Contoh Makalah Etika Profesi

Sistem manajemen yang dibutuhkan adalah yang mampu :

Membangun, mengelola, dan melaksanakan kebijakan-kebijakan pemerintah atau yang terkait

mengenai berbagai masalah yang memiliki pengaruh besar dalam hubungan industrial.

Membuktikan bahwa prosedur, aturan, atau kebijakan yang perusahaan buat telah sesuai dengan

sistem manajemen tersebut. Dengan kata lain sistem ini dapat dijadikan sebagai alat untuk

mengaudit prosedur yang telah dibuat oleh perusahaan berkaitan dengan masalah

ketenagakerjaan.

Salah satu alternatif sistem manajemen tentang hubungan ketenagakerjaan tersebut adalah SA

8000, yang mulai banyak diterapkan di perusahaan-perusahaan di Indonesia.

Page 16: Contoh Makalah Etika Profesi

BAB III

PENUTUP

Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Kode etik

profesi PR merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat

tertentu. Sesuai yang telah dipaparkan oleh IPRA terdapat fungsi Public Relation terhadap

karyawannya. Etika profesi kehumasan dapat menciptakan hubungan sinergis antara organisasi

dengan karyawannya. Kebijakan terhadap karyawan seharusnya dapat menjadi perhatian khusus

oleh Public Relation karena sebagai fungsi menejemen yang berada di organisasi atau

perusahaan peran humas dan hubungannya sangat dekat dengan karyawan dan bahkan menjadi

pihak penengah antara organisasi dengan pihak internal.

Page 17: Contoh Makalah Etika Profesi

DAFTAR PUSTAKA

.

Cutlip, Scott M.dkk. 2005. Effectives Public Relation ed. 8. Jakarta: Indeks.

Herimanto, Bambang. dkk. 2007. Public Relation dalam Organisasi. Jogja: Santusta